2. Tujuan, Alur,
dan Target
Pencapaian
Projek
Berwirausaha merupakan sebuah kemandirian yang diperoleh seseorang melalui proses menetapkan
tujuan yang ingin dicapai. Menjadi pilihan untuk bisa mandiri dalam berwirausaha sendiri memiliki
tanggung jawab terhadap beberapa pihak, antara lain tanggung jawab terhadap lingkungan, tanggung
jawab terhadap pelanggan, tanggung jawab terhadap tenaga kerja, dan tanggung jawab terhadap
sosial. Sehingga wirausaha juga diharapkan untuk dapat memberikan dampak yang berkesinambungan
terhadap pihak-pihak tersebut.
Dengan mengangkat tema Kewirausahaan dan mengacu kepada dimensi Profil Pelajar Pancasila,
Projek “Wirausaha Yang Bertanggung Jawab” ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan sebagai
pendidikan awal siswa terhadap proses dan tahapan dalam berwirausaha serta membentuk siswa
untuk menjadi wirausaha yang peduli dan bertanggung jawab.
Tahapan dalam Projek Wirausaha disusun melalui Konsep Proses Berfikir Projek Wirausaha, yaitu
eksplorasi - identifikasi - ideasi - visualisasi - evaluasi dan persuasi. Masing-masing tahapan akan
dijelaskan kedalam alur dan tahapan pada Projek Wirausaha Yang Bertanggung Jawab.
Salah satu tujuan yang ditetapkan dalam Penguatan Projek Pelajar Pancasila adalah dengan
memberikan pembelajaran lapangan dan melakukan aksi nyata dalam menjawab tema masing-masing,
oleh karena itu dalam pelaksanaan projek tema kewirausahaan peserta didik diharap aktif dan
partisipatif dalam proses belajarnya. Diperlukan kolaborasi dengan pihak lain untuk bisa turut
mendukung berhasilnya projek “Wirausaha Yang Bertanggung Jawab”.
Makna Wirausaha Yang Bertanggung Jawab dalam projek ini adalah wirausaha yang mandiri dan
dalam kegiatan ini usahanya orientasi yang ingin dicapai adalah menjadi solusi dari sebuah
permasalahan, atau wirausaha yang menjalankan bisnis membawa sebuah solusi yang dibutuhkan oleh
masyarakat, tetapi tetap dengan membawa nilai ekonomis dalam bisnisnya. Kategori Wirausaha Yang
Bertanggung Jawab bisa menjadi solusi terhadap salah satu kategori isu : Lingkungan, Pendidikan,
Transportasi, Pariwisata, Gaya Hidup, Kesehatan, Makanan, dan Umum.
Melalui projek ini, peserta didik diharapkan telah mengembangkan dan mencapai secara spesifik tiga
dimensi Profil Pelajar Pancasila, yakni Mandiri, Kreatif dan Bergotong Royong.
Hal Yang Perlu
Diperhatikan Sebelum
Memulai Projek
•Komitmen seluruh warga sekolah
untuk melaksanakan Projek Tema
Kewirausahaan.
•Apakah sekolah memiliki jaringan
wirausaha yang dapat berkontribusi ke
dalam program? Kolaborasi dengan
berbagai pihak untuk implementasi
projek ini menjadi penting
•Apakah sekolah memiliki sarana
sarpras yang siap untuk
melaksanakan Projek WIrausaha Yang
Bertanggung Jawab?
•Apakah peserta didik memiliki sarpras
yang mencukupi untuk mengikuti
Projek Wirausaha Yang Bertanggung
Jawab?
•Sekolah harus menyadari bahwa
pendekatan yang dilakukan untuk
membangun usaha dalam Projek ini
berasal dari
Permasalahan — Solusi (Tanggung
Jawab) — Peluang Bisnis —
Berkesinambungan Untuk Masyarakat
3. Konsep Proses Berfikir Projek Wirausaha
Eksplorasi Identifikasi Ideasi Visualisasi Evaluasi Persuasi
Ekplorasi yang dibutuhkan
dalam konsep proses berfikir
projek wirausaha adalah
melakukan pemahaman
peserta didik terhadap
berwirausaha yang
bertanggung jawab. Unsur
yang bisa libatkan dalam
ekplorasi adalah empati,
yaitu identifikasi pengalaman
wirausahawan. Yaitu
memahami perasaan,
pikiran, dan tindakan yang
dibutuhkan untuk menjadi
wirausahawan.
Identifikasi yang dibutuhkan
dalam konesp prose berfikir
projek wirausaha adalah
mendapatkan perumusan
atas sebuah permasalahan
yang kelak dari
permasalahan tersebut,
wirausahawan bisa
menciptakan solusi yang
memiliki nilai Bisnis. Unsur
kebutuhan dan Wawasan
dari konsumen menjadi
pertimbangan penting dalam
proses ini.
Ideasi adalah proses
menghasilkan ide Bisnis
yang didasarkan dari
eksplorasi dan identifikasi
sehingga tercipta inovasi.
Dalam proses ideasi unsur
mengkolaborasikan
berbagai sudut pandang
yang berbeda menjadi
penting. Karena dengan
kesepahaman, ide Bisnis
bisa dijalankan secara
optimal.
Visualisasi adalah proses
untuk menciptakan produk
awal. Dari ide yang sudah
disepakati, produk tersebut
dapat dibuatkan menjadi
produk awal atau sebuah
prototype.
Dalam proses Evaluasi,
Wawasan terhadap produk
yang sudah diciptakan perlu
untuk dinilai kelayakan atau
kepantasan kualitas ataupun
penerimaan konsumen
terhadap produk tersebut.
Dengan memiliki Wawasan
tersebut, produk dapat
diperbaiki atau mendapatkan
ide baru atas proses evaluasi
tersebut.
Persuasi merupakan
tahapan yang dibutuhkan
untuk memperluas potensi
dan menjaring Wawasan
yang lebih beragam.
Dengan berpegang pada Konsep Proses Berfikir Dalam Projek Wirausaha tujuan yang ingin dicapai oleh peserta didik adalah :
• Memperkenalkan konsep inovasi bisnis berbasis sudut pandang pelanggan
• Memberikan perangkat aplikatif untuk melahirkan inovasi dalam dunia bisnis
• Mengajarkan teknik menggali wawasan (insight) terdalam dari pelanggan
• Mengajak peserta didik untuk berpikir kreatif
• Melatih koloborasi dalam kelompok
• Menggunakan konsep bermain untuk memecahkan solusi dan menciptakan inovasi
• Memotivasi untuk segera memulai tindakan, tidak takut akan kesalahan, dan terbuka untuk segala kemungkinan yang ada
4. Dimensi, elemen, dan sub elemen Profil Pelajar Pancasila
Dimensi Elemen Sub elemen Target Pencapaian di akhir Fase D
Beriman, Bertakwa kepada
Tuhan YME, dan
Berakhlak Mulia
Akhlak Pribadi Integritas Berani dan konsisten menyampaikan kebenaran
ataufakta serta memahami konsekuensi- konsekuensinya untuk diri
sendiri dan orang lain
Berkebinekaan Global Mengenal dan
menghargai budaya
Menumbuhkan rasa
menghormati terhadap
keanekaragaman budaya
Memahami pentingnyamelestarikan dan
merayakan tradisi budaya untuk
mengembangkan identitas pribadi, sosial, dan bangsaIndonesia serta
mulai berupaya melestarikan budaya dalam
kehidupan sehari-hari.
Gotong royong Kolaborasi Kerja sama Menyelaraskan tindakan sendiri dengan tindakan orang lain untuk
melaksanakan kegiatan dan mencapai tujuan kelompok di lingkungan
sekitar, serta memberi semangat kepada orang lain untuk pekerja
efektifdanmencapaitujuan bersama.
Koordinasi Sosial Membagi peran dan menyelaraskan tindakan dalam kelompok serta
menjagatindakan agar selaras untuk mencapaitujuan bersama.
Bernalar kritis Memperoleh dan
memproses informasi
dan gagasan
Mengajukan pertanyaan Mengajukan pertanyaan untuk klarifikasi dan
interpretasi informasi, serta mencari tahu penyebabdan konsekuensi dari
informasi tersebut.
Mengidentifikasi, mengklarifikasi,
dan mengolah informasi dan
gagasan
Mengidentifikasi, mengklarifikasi, danmenganalisis informasi yang relevan
serta memprioritaskan beberapa gagasan tertentu.
5. Referensi // Perkembangan Sub-elemen Antarfase
Mandiri
Belum Berkembang Mulai Berkembang
Berkembang Sesuai
Harapan Sangat Berkembang
Pemahaman diri dan situasi
yang dihadapi
Memahami konsep bertumbuh dalam
dirinya serta memiliki harapan atas
perkembangan yang baik.
Memahami konsep bertumbuh dalam
dirinya serta memiliki harapan atas
perkembangan yang baik, kemudian
menyadari alasan (why factor) dalam
setiap tindakan yang dilaksanakan.
perkembangan didalam dirinya.
Memahami konsep bertumbuh dalam Memahami konsep bertumbuh dalam
dirinya serta memiliki harapan atas dirinya serta memiliki harapan atas
perkembangan yang baik, kemudian perkembangan yang baik, kemudian
menyadari alasan (why factor) dalam menyadari alasan (why factor) dalam
setiap tindakan yang dilaksanakan. setiap tindakan yang dilaksanakan.
Kemudian mampu merencanakan cara- Kemudian mampu merencanakan dan
cara yang dibutuhkan untuk melakukan tindakan yang dibutuhkan
untuk perkembangan didalam dirinya.
Regulasi Diri, pengendalian
diri untuk dapat mencapai
suatu tujuan tertentu
Mampu Mengelola regulasi emosi,
penetapan tujuan dalam aktivitas yang
dijalankan.
Mampu Mengelola regulasi emosi,
penetapan tujuan dalam aktivitas yang
dijalankan serta memiliki rencana
kedpan untuk pengembangan diri.
Mampu Mengelola regulasi emosi, Mampu Mengelola regulasi emosi,
penetapan tujuan dalam aktivitas yang penetapan tujuan dalam aktivitas yang
dijalankan serta memiliki rencana dijalankan serta memiliki rencana
kedepan untuk pengembangan diri dan kedepan untuk pengembangan diri dan
melaksanakan tindakan atas rencana melaksanakan tindakan. Memiliki
yang telah dibuat. kepercayaan diri dan disiplin yang baik.
6. Referensi // Perkembangan Sub-elemen Antarfase
Kreatif
Belum Berkembang Mulai Berkembang
Berkembang Sesuai
Harapan Sangat Berkembang
Menghasilkan
gagasan
orisinal
yang
Memiliki gagasan
dikembangkan
kombinasi hal
imajinatif
untuk
dan membuat
yang baru dan
untuk
mengekspresikan pikiran dan
perasaannya.
Dapat menghubungkan gagasan yang
dengan informasi atau
baru untuk menghasilkan
gagasan baru dan
dimiliki
gagasan
kombinasi
imajinatif untuk mengekspresikan
pikiran dan perasaannya.
untuk menciptakan
Dapat berproses
gagasan yang beragam untuk
mengekspresikan pikiran, perasaannya,
dan menilai gagasannya serta
mempertimbangkan banyak perspektif
ketika gagasannya direalisasikan.
Dapat menghasilkan gagasan yang beragam
untuk mengekspresikan pikiran, perasaannya,
dan menilai
mempertimbangkan
gagasannya
banyak
serta
perspektif
seperti etika dan nilai kemanusiaan ketika
seperti etika dan nilai kemanusiaan gagasannya direalisasikan dalam bentuk aksi
nyata dalam projek wirausaha.
Menghasilkan
karya dan tindakan
yang orisinal
Mengeksplorasi
mengekspresikan
perasaannya sesuai
dan kesukaannya
pikiran
dengan
dalam
karya dan tindakan
dan
dan
minat
bentuk
serta
mengapresiasi dan mengkritik karya
dan tindakan yang dihasilkan.
Mengeksplorasi dan mengekspresikan
pikiran
bentuk
dan perasaannya dalam
karya dan tindakan
mengevaluasinya
serta
dan
mempertimbangkan dampaknya bagi
masyarakat umum.
Mengeksplorasi
pikiran perasaannya dalam
karya dan tindakan
bentuk
serta
dan
mengevaluasinya
mempertimbangkan dampaknya bagi
masyarakat umum dengan
menggunakan berbagai perspektif.
dan mengekspresikan Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran
tindakan serta mengevaluasinya
dan perasaannya dalam bentuk karya dan
dan
mempertimbangkan dampak dan risikonya
bagi diri dan lingkungannya dengan
menggunakan berbagai perspektif dalam
bentuk proposal rancang karya wirausaha.
Memiliki keluwesan
berfikir dalam
mencari alternatif
solusi permasalahan
Berupaya mencari solusi alternatif
saat pendekatan yang diambil tidak
berhasil berdasarkan identifikasi
terhadap situasi
Menghasilkan solusi alternatif dengan
mengadaptasi berbagai gagasan dan
umpan balik untuk menghadapi situasi
dan permasalahan
bereksperimen dengan berbagai pilihan
secara kreatif untuk memodifikasi
dengan perubahan
gagasan sesuai
situasi.
Menghasilkan solusi alternatif dan Menghasilkan solusi alternatif dan bereksperimen
dengan berbagai pilihan secara kreatif untuk
memodifikasi gagasan sesuai dengan perubahan
situasi dalam aksi nyata pelaksanaan program
wirausaha.
7. Referensi // Perkembangan Sub-elemen Antarfase
Bergotong Royong
Belum Berkembang Mulai Berkembang
Berkembang Sesuai
Harapan Sangat Berkembang
Kolaborasi
Menunjukkan ekspektasi (harapan)
positif kepada orang lain dalam rangka
mencapai tujuan kelompok di
lingkungan sekitar masyarakat (sekolah
dan rumah). semangat kepada orang lain untuk
bekerja efektif dan mencapai tujuan
bersama.
Menyelaraskan tindakan sendiri dengan Membangun tim dan mengelola
tindakan orang lain untuk melaksanakan kerjasama untuk mencapai tujuan
kegiatan dan mencapai tujuan kelompok bersama sesuai dengan target yang
di lingkungan sekitar serta memberi sudah ditentukan.
Membangun
kerjasama
tim dan mengelola
untuk mencapai tujuan
bersama secara mandiri sesuai dengan
target yang sudah ditentukan.
Kepedulian
Berbagi
Memiliki wawasan terhadap dampak
dan hasil yang akan didapatkan dengan
mempertimbangkan isu yang ada
disekelilingnya.
Sadar tehadap lingkungan yang akan
mendapatkan pengaruh terhadap
rencana yang dilakukan.
Memiliki wawasan terhadap dampak
dan hasil yang akan didapatkan dengan
mempertimbangkan isu yang ada
disekelilingnya serta mengembangkan
rencana untuk dampak yang lebih baik.
Sadar tehadap lingkungan yang akan
mendapatkan pengaruh terhadap
rencana yang dilakukan, kemudian
memberikan tindakan atas tanggapan
yang diberikan masyarakat.
Memiliki wawasan terhadap
dari pihak luar.
dampak Memiliki wawasan
Sadar tehadap lingkungan yang akan
mendapatkan pengaruh terhadap
rencana yang dilakukan, kemudian
memberikan tindakan atas tanggapan
yang diberikan masyarakat. Dengan
mempertimbangkan perspektif dari
berbagai sudut.
terhadap dampak
dan hasil yang akan didapatkan dengan dan hasil yang akan didapatkan dengan
mempertimbangkan isu yang ada mempertimbangkan isu yang ada
disekelilingnya serta mengembangkan disekelilingnya serta mengembangkan
rencana untuk dampak yang lebih baik, rencana untuk dampak yang lebih baik,
dalam hal ini kemudian melakukan dalam hal ini kemudian melakukan
tindakan awal dengan mencari masukan tindakan awal dengan mencari masukan
dari pihak luar, disertai evaluasi terhadap
tindakan yang akan dilakukan.
Sadar tehadap lingkungan yang akan
mendapatkan pengaruh terhadap
rencana yang dilakukan, kemudian
memberikan tindakan atas tanggapan
yang diberikan masyarakat. Dengan
mempertimbangkan perspektif dari
berbagai sudut dan berorientasi pada
keberlanjutan dari kegiatan.
8. hun merupakan bagian dari kewajiban
hidupan siswa di dunia nyata. Sekolah
R
Relevansi
projek ini
bagi sekolah
dan semua
guru mata
pelajaran
A
H
A
S
U
A
I
Rasio jumlah wirausahawan di Indonesia pada tahun 2020 dari data BPS (Badan Pusat Statistik),
baru mencapai 2 persen dari total populasi penduduk di Indonesia. Kebutuhan ideal yang diharapkan
adalahrasio wirausahawan yang perlu dicapai adalah 4 persen. Rendahnya tingkat kesadaran bahwa
menjadi wirausaha cukup penting bagi perkembangan sebuah negara karena tidak memiliki cukup
literasi dan pengetahuan sejak dini. Wirausaha ialah seseorang yang melakukan aktivitas dengan W
pandai atau berbakat untuk mengenalkan dan mengembangkan sebuah produk baru kepada
konsumen.
Pentingnya wirausaha bagi generasi muda karena generasi muda adalah penerus untuk menciptakan
lapangan pekerjaan bagi dirinya sendiri maupun bagi masyarakat luas.
Penyadaran dan pengembangan sikap wirausaha kepada para siswa SMP usia pemuda 13-15 ta
sekolah dalam menyiapkan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dibutuhkan untuk bekal ke
memberikan pengenalan, bimbingan, dan pendampingan bagi siswa dalam mengenal, memahami, dan menumbuhkan nilai-nilai luhur
dalam tema kewirausahaan. Sekolah dapat menjadi ekosistem bagi siswa untuk belajar dan menggali pengalaman. Siswa yang memiliki daya
kreasi dan inovasi yang tinggi, visioner
, berjiwa pemimpin, mandiri, berkomitmen, pantang menyerah adalah siswa yang akan memberikan
kontribusi positif dalam perannya di kelas, sekolah, dan masyarakat baik secara akademik maupun non-akademik.
Rangkaian kegiatan pada T
ema Kewirausahaan dengan Projek “Wirausaha yang Bertanggung Jawab” melibatkan berbagai disiplin ilmudalam
pelaksanaannya. Pengenalan etika dan integritas lewat pelajaran agama dan budi pekerti serta budaya lokal; pembuatan berbagai
macam teks seperti proposal, iklan, surat yang melibatkan pelajaran bahasa; penghitungan dasar hasil survey, harga, dan biaya dari
pelajaran Matematika; pengenalan potensi daerah lewat pelajaran IPS dan IP
A, menumbuhkan sikap kerjasama lewat kerja kelompok berbagai
bidang ilmu dan juga pelajaran Olahraga, dan eksperimen pembuatan makanan bahan singkong melalui mata pelajaran Prakarya, dan
lainnya.
Pelaksanaan projek ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat: siswa, orangtua, guru, sekolah,
masyarakat sekitar
, pemerintah daerah, dan pihak lainnya.
10. 1.
Pentingnya
Wirausaha yang
Bertanggung Jawab
&
Berkesinambungan
Melaksanakan
Tanggung Jawab
Persiapan
1. Guru menyiapkan presentasi mengenai gambaran Projek “WirausahaYang Bertanggung Jawab”
dengan poin penyampaian :
a. Apa itu Wirausaha ?
b. Mengapa Wirausaha Penting?
c. Apa itu Wirausaha yang Bertanggung Jawab dan Berkesinambungan?
d. Pentingnya peserta didik mempelajari wirausaha?
2. Guru menyiapkan artikel dan koran/ majalah yang membahasmengenaiWirausaha Yang
Bertanggung Jawab.
Pelaksanaan
1. Guru memperisapkan ruangan untuk Belajar
2. Siswa memasuki ruangan.
3. Guru memulai projek ini dengan memperkenalkan tema projek dan menegaskan relevansi isu
wirausaha terhadap peserta didik.
4. Siswa dibagi dalam kelompok,masing-masing kelompok terdiri dari 6-7 orang secara acak.
5. Dilaksanakan diskusi ringan mengenai topik dengan kelompok masing-masing.
6. Peserta mewakili setiap kelompok menyampaikan hasil diskusi.
Guru mengajak siswa mencari tahu siapa anggota keluarga/masyarakat di sekitar tempat
tinggal yang dapat dikategorikan sebagai seorang wirausahawan/wiraswasta serta
mengidentifikasi sikap-sikap yang dimiliki tokoh wirausaha tersebut.
11. Peningkatan wawasan wirausaha dengan mengundang tokoh wirausahawan lokal yang memiliki nilai
tanggung jawab dalam bisnisnya.
DayaMakna
Wirausaha,
Refleksi awal
2. Persiapan
1. Mempersiapkan 2 narasumber tokoh wirausahawan lokal untuk berbagi mengenai Wirausaha
Yang Bertanggung JawabPokok materi yang disampaikan adalah :
a. Pengalaman mulai berwiraswasta
b. Alasan kenapa memilih bisnis tersebut
c. Bagaimana permasalahan dan peluang yang timbul dari bisnis tersebut
d. Memotivasi peserta didik
Memberdayakan
Pemberian Allah
Pelaksanaan
1. Moderator memperisapkan ruangan untuk Belajar
2. Siswa dan narasumber memasuki ruangan.
3. Moderator membuka acara dan mempersilahkan narasumber untuk memulai acara.
4. Moderator mempersilahkan untuk sesi tanya jawab.
Peserta didik diberikan tugas untuk membuat narasi dua paragraf: membuat nama
kelompok, nama anggota kelompok, nama makanan pilihan kelompok dan alasan mengapa
makanan tersebut dipilih.
12. Menggali informasi mengenai macam-macam makanan yang terbuat dari singkong secara literatur dari
masa lalu hingga masa kini dan menemukan formula bahan dan cara pengolahan terbaik makanan dari
bahan singkong tiap kelompok.
Persiapan
1. Pembimbing menugaskan setiap kelompok untuk membawa makanan hasil olahan dari bahan singkong pada pertemuan.
2. Diskusi tentang bentuk tampilan dan rasa makanan dari hasil olahan bahan singkong.
3.
Eksperimen
Rasa
Pelaksanaan
1. Moderator memperisapkan ruangan untuk Belajar
2. Setiap kelompok memasuki ruangan.
3. Moderator membuka acara dan mempersilahkan masing-masing kelompok untuk mepresentasikan makanan
hasil olahanbahan singkong.
4. Moderator mempersilahkan untuk sesi tanya jawab untuk masing-masing kelompok selama 5 menit.
5. Peserta didik dibagi menjadi masing-masing kelompok untuk mediskusikan setiap makanan hasilolahan bahan singkong
tersebut untuk menjadi objek dalam projek “Wirausaha Yang Bertanggung Jawab”
6. Peserta didik memaparkan hasil diskusi secara lisan.
Pembahasan dalam diskusi kelompok diharapkan menjadi dasar utama untuk memilih kategori yang akan
menjadi objek utama ke fase selanjutnya.
13. 4.
Pembuatan
Makanan
Deskripsi
Peserta didik dapat mempraktekkan secara langsung hasil identifikasi dan informasi dalam bentuk
pengalaman nyata membuat makanan dari bahan singkong di sekolah.
Persiapan
1. Guru harus mengecek kesiapan bahan dan alat yang dibawa siswa dan membantu kekurangannya.
2. Mengingatkan tentan keamanan dalam proses penyimpanan dan penggunaan alat.
3. Pembuatan kesepakatan kelas tentang sikap belajar.
Pelaksanaan
1. Guru meakukan setting lokasi kerja tiap kelompok (memastikan jarak antar kelompok dan ruang
pergerakan sirkulasi memadai)
2. Siswa melakukan aksi nyata pembuatan makanan dari bahan makanan sesuai pilihan kelompok
masing-masing.
3. Pembimbing melakukan tugas membantu siswa dan mengawasi keamanan
4. Membersihkan area kerja.
Penyimpanan data hasil uji dan refleksi dalam kumpulan fortofolio kelompok
14. Permasalahan Solusi Nilai Lebih Usaha Potensi Usaha Tanggung Jawab sosial
• Terdapat
pengangguran di
desa
• Terdapat sumber
daya alam yang
melimpah di desa
tetapi tidak
dimanfaatkan.
Contoh :
Singkong dan Ubi
• Membuat kreasi
olahan makanan
berdasarkan bahan
baku yang tersedia
• Olahan bahan
yang memiliki
cita rasa yang
baik
•Memiliki nilai kreasi
d a e r a h
• Kebutuhan masing-
masing kelompok
untuk memiliki
makanan bernilai
jual.dalam
meningkatkan
perekonomian
• Menyediakan
makanan untuk
keluarga dirumah
• Bahan Baku memiliki
nilai eco-friendly
(Sesuatu yang
ramah lingkungan)
15. 5.
Hasil
dan
Storytelling
Eksperimen
Umpan Balik
Positif
Peserta didik dapat memaparkan hasil eksperimen pembuatan makanan dan menunjukkan
sikap menerima saat mendapatkan masukan dari teman yang positif untuk/terhadap hasil
pengolahan makanan ciptaannya/buatannya.
Persiapan
1. Icebreaking
2. Diskusi tentang perasaan dan tingkat kepuasan siswa saat melakukan aksi nyata pembuatan
makanan
Pelaksanaan
1. Guru menjelaskan tentang maksud “storytelling”
2. Diskusi kelompok tentang pembuatan materi storytelling dan menyepakati siapa yang akan mewakili
kelompok. Presentasi kelompok dengan teknik stirytelling.
3. Diskusi bermakna untuk mendapatkan masukan dari teman dan pembimbing
4. Curah pendapat dan refleksi serta kesan tentang pelaksanaan projek (perasaannya,
kesulitannya, yang sudah baik, yang harus diperbaiki, tanyakan apakah berguna pengalaman
projek ini bagi siswa)
Assesmentformatif (kemampuan bertanya) menggunakan rubrik dan dengan teknik
resiprokal.
16. Nama :
Kelas :
Nama Kelompok :
Sangat
Setuju Setuju Tidak Setuju
Sangat Tidak
Setuju
Saya paham bahwa wirausaha sangat dibutuhkan untuk menjawab
tantangan sosial
Dalam keseharian, saya sudah melaksanakan semangat dan nilai
kewirausahaan
Saya sudah memahami betul apa yang dibutuhkan untuk menjadi
wirausahawan
Hal yang sudah Saya ketahui tentang Kewirausahaan Hal yang ingin Saya pelajari tentang Kewirausahaan
17. Pelaksanaan
6.
Refleksi dan
Umpan Balik
Positif
Mengembangkan
Kompetensi
Merupakan wadah untuk meninjau ulang ide yang sudah diberikan tanggapan dari fase
sebelumnya.
1.Diskusi kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaannya (aksi nyata projek), dicatat
sebagai saran saat penulisan laporan.
2. Guru menjlaskan tentang cara pelaporan projek dan komponen isi laporan projek
3. Diskusi kelompok menuliskn/membuat draf laporan sesuai komponen, dan tentang
poin-poin pengalaman positif dalam pembelajaran berbasis projek, serta
perubahan pada diri terkait minat terhadap kewirausahaan dan tindak lanjutnya
yang akan dilakukan setelah menyelesaikan projek
Pancasila
4. Sharing dan penyerahan laporan projek
penguatan profil pelajar
18. Lembar assesment untuk dibagaikan kepada peserta didik
Melalui rangkaian acara projek ini, apakah
Saudara/i memahami bahwa pentingnya menjadi
wirausaha yang bertanggungjawab dan
berkesinambungan? Bagaimana pendapat
Saudara/i?
Bagaimana menurut Saudara/i tehadap makanan
hasil olahan bahan singkong yang sudah dibuat oleh
peserta didik?
Tolong berikan saran ataupun kritik
atas terselenggaranya projek
Wirausaha Yang Bertanggung Jawab.
Saya merasa Projek WIrausaha Yang
Bertanggung Jawab sangat relevan untuk
pendidikan siswa & perlu untuk dijalankan.
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju
Sangat Tidak
Setuju
Siapa kelompok favorit Saudara/i? Dan mengapa?
19. Persiapan
Guru merangkum
lembar laporan dari
peserta didik, dan
memaparkan hasil
evaluasi atas projek
wirausaha yang
sudah dijalankan.
Kemudian membagi
lembar refleksi akhir.
Evaluasi
Pencapaian
Tujuan
Pembelajaran
Evaluasi Proses
Pembelajaran
Evaluasi
Kerjasama Tim
Evaluasi
Informasi
Rangkuman
Evaluasi
20. Nama :
Kelas :
Nama Kelompok :
Sangat
Setuju Setuju Tidak Setuju
Sangat Tidak
Setuju
Saya paham bahwa pentingya menjadi wirausaha yang
bertanggungjawab dan berkesinambungan
Dalam keseharian, saya sudah melaksanakan semangat dan nilai
kewiraushaan
Saya sudah memahami betul apa yang dibutuhkan untuk menjadi
wirausahawan
Hal yang sudah Saya ketahui tentang Kewirausahaan melalui projek
Hal yang ingin Saya pelajari tentang Kewirausahaan
diluar projek