3. KARAKTERISTIK IKLIM INDONESIA
•Letak astronomis Indonesia terletak di antara 6° LU - 11° LS dan 95° BT - 141°
BT sehingga Indonesia masuk dalam Iklim Tropis.
•Dipengaruhi oleh pergerakan peredaran matahari yang menyebabkan perubahan
pola angin sehingga terdapat dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau.
•Adanya wilayah Indonesia yang terdiri atas pulau-pulau, menyebabkan Indonesia
bersifat menengah dan memiliki variasi yang banyak.
•Di beberapa pulau besar seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan
Papua, terdapat gunung-gunung yang tinggi sehingga mempengaruhi variasi unsur
iklim di setiap wilayahnya.
5. KARAKTERISTIK IKLIM DAN CUACA INDONESIA
•Rata-rata suhu udara di Indonesia tinggi, yaitu 28° C. Suhu udara peling tinggi
mencapai 34° C dan terjadi pada pukul 15.00. Suhu udara paling rendah sekitar
23° C terjadi pukul 06.00.
•Kelembapan udara di Indonesia selalu tinggi.
•Curah hujan di wilayah Indonesia umumnya tergolong tinggi
•Iklim di Indonesia merupakan Iklim Tropis.
8. CURAH HUJAN
•Indonesia terletak di Daerah Konvergensi Antartropik (DKAT) atau ekuator
termal, sehingga memiliki kelembapan yang tinggi. Hal ini menimbulkan terjadinya
hujan zenital atau hujan konveksi.
•Indonesia terletak di daerah tenang ekuatorial (daerah doldrum) yang
memungkinkan adanya penguapan yang besar.
•Sebagai negara kepulauan yang panas dan dikelilingi lautan, tingkat penguapan air
sangat tinggi sehingga curah hujan tinggi.
•Alat ukur curah hujan adalah ombrometer.
9. CURAH HUJAN
•Faktor-faktor yang mempengaruhi curah hujan antara lain:
1. Letak daerah konvergensi antartropik
2. Bentuk medan dan arah lereng medan
3. Arah angin yang sejajar dengan pantai
4. Jarak perjalanan angin di atas medan datar
5. Posisi geografis daerah tersebut
• Rata-rata curah hujan Indonesia tergolong tinggi, yaitu lebih dari 2.000
mm/tahun.
• Adanya sebuah peristiwa hujan kiriman yang disebut dengan “Gejala Cibinong”
13. HUBUNGAN TIPE IKLIM DAN BENTANG ALAM
•Unsur-unsur iklim mempunyai kaitan erat terhadap bentuk bentang alam dan
bentang budaya.
•Kaitan iklim dan bentang alam:
1. Kaitan dengan permukaan tanah
Iklim panas dengan temperatur dan curah hujan tinggi mempercepat proses pelapukan dan
erosi. Contohnya:
Hanyutnya lapisan tanah sehingga tanah menjadi tandus
Terbentuknya jurang-jurang yang lebar dan dalam
Gunung-gunung tinggi terkikis
Banyak terbentuk delta di muara sungai
14. HUBUNGAN TIPE IKLIM DAN BENTANG ALAM
•Unsur-unsur iklim mempunyai kaitan erat terhadap bentuk bentang alam dan
bentang budaya.
•Kaitan iklim dan bentang alam:
2. Kaitan dengan vegetasi
Di permukaan bumi terdapat beberapa macam vegetasi. Berbagai macam vegetasi tersebut tumbuh
pada daerah dengan kondisi iklim yang berbeda-beda.
15. HUBUNGAN TIPE IKLIM DAN BENTANG ALAM
•Makin banyak jumlah penduduk, makin luas pula areal bentang alam yang berubah
menjadi bentang budaya.
•Pengaruh iklim terhadap kebudayaan:
1. Iklim dapat membatasi atau mendukung kegiatan manusia
Secara umum, manusia akan mencari tempat tinggal di daerah yang beriklim baik.
Daerah yang sangat dingin, sangat panas, atau kering membatasi bidang-bidang
pertanian.
Daerah yang suhu hariannya tinggi dapat melemahkan kondisi fisik dan aktivitas kerja
manusia.
Usaha budi daya di bidang industri banyak berhubungan dengan iklim
16. HUBUNGAN TIPE IKLIM DAN BENTANG ALAM
•Makin banyak jumlah penduduk, makin luas pula areal bentang alam yang berubah
menjadi bentang budaya.
•Pengaruh iklim terhadap kebudayaan:
2. Perubahan keadaan iklim berpengaruh terhadap kesehatan manusia
Penyakit yang disebarkan oleh nyamuk terjadi pada musim hujan dan pada daerah yang tanahnya
becek
Banyak kasus penyakit muntaber terjadi pada musim panas yang banyak hujan
Penyakit infeksi saluran pernapasan sering terjadi pada musim hujan atau pancaroba
Penyakit alergi yang disebabkan rangsangan serbuk bunga akan mencapai puncaknya pada musim semi
17. HUBUNGAN TIPE IKLIM DAN BENTANG ALAM
•Ahli botani J. W. Junghuhn membagi kelompok tumbuhan berdasarkan ketinggian tempat
sebagai berikut:
1. Daerah panas (0-700 mdpl)
Cocok untuk tanaman perkebunan, seperti tebu, kelapa, coklat, karet, dan tembakau. Tumbuhan alami yang cocok untuk
daerah ini adalah bambu.
2. Daerah sedang (700-1500 mdpl)
Cocok untuk daerah perkebunan, seperti pinang, kopi, teh, dan kina. Tumbuhan alami yang cocok untuk daerah ini adalah
aren (enau).
3. Daerah dingin (1500-2500 mdpl)
Cocok untuk tumbuhan alami j enis cemara.
4. Daerah sangat dingin (2500-3500 mdpl)
Cocok untuk hutan alpin dan rumput-rumput kerdil.
5. Daerah salju (di atas 3500 mdpl)
Hampir tidak ada tumbuhan karena tertutup salju.