SlideShare a Scribd company logo
1 of 52
Download to read offline
HASIL KEPUTUSAN
BAHSUL MASAIL
MWC NU LENTENG
TH 2023
LBM NU LENTENG
Hasil keputusan Bahsul masail
MWC NU Lenteng dalam satu tahun<
“”LBM NU Lenteng Menjawab
Problematika Umat”
Untuk pertanyaan Hukum bisa
melalui
WA : 095232399067
Email:
konsultasiok7@gmail.com
i
PENGANTAR : KETUA MWC NU LENTENG
‫اب‬ ‫مور‬‫ملأ‬‫ا‬ , ‫وسمل‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صيل‬ ‫الاانم‬ ‫يد‬‫س‬ ‫دمحم‬ ‫الامم‬ ‫قائد‬ ‫عيل‬ ‫السالم‬‫و‬ ‫الصالة‬‫و‬ , ‫الاحاكم‬ ‫وحض‬‫أ‬‫و‬ ‫املشاورة‬ ‫امر‬ ‫اذلي‬ ‫رب‬ ‫هلل‬ ‫امحلد‬
‫ملشاورة‬
:‫بعد‬ ‫ما‬‫أ‬ : ‫ام‬‫و‬‫الع‬ ‫مجيع‬ ‫ايل‬ ‫ابرشاد‬ ‫مروا‬‫أ‬‫و‬ ‫ابلنجوم‬ ‫ا‬‫و‬‫هب‬‫ش‬ ‫اذلين‬ ‫وحصابة‬ ‫هل‬‫أ‬ ‫وعيل‬ , ‫الظمل‬‫و‬ ‫هبات‬‫الش‬‫و‬ ‫املشالكت‬ ‫حلل‬
Alhamdulillah berkat rahmat dan maunah Allah SWT kita telah sampai di tahun
2023, berarti kita sudah satu tahun melaksanakan kegiatan Forum Musyawarah
Bahtsul Masail MWC NU Lenteng.
Hal ini merupakan anugerah dari Allah SWT. Karena kita selalu diberikan
kesempatan untuk menghadiri kegiatan rutin bahtsul masail yang dilaksanakan
setiap satu Bulan sekali yang bertempat di ranting NU Kecamatan Lenteng.
Bahtsul masail adalah salah satu forum Kajian fikih Waqi’iyah dan maudu’iyah
yang terjadi di masyarakat. Sedangkan referensi yang digunakan adalah kitab-
kitab imam yang empat, khususnya kitab-kitab syafi’I, atau syafi’iyah.
Para pengurus MWC NU maupun Pengurus ranting se-kecamatan lenteng, kali
ini merupakan penerbitan “majmuatul hukmi LBM NU Lenteng” pada tahun
pertama dari kepengurusan kami masa bakti, 2022-2026, hal ini sesuai dengan
rencana program LBM NU pada awal musyawarah antar pengurus MWC dan
Lembaga yang ada di bawah naungan MWC NU Lenteng.
Sesuai Usulan Lembaga Bahtsul Masail, bahwa lembaga bathsul masail, setiap
Tahun akan menerbitkan Buku berbentuk e- Book (PDF) Soft File maupun hard
copy berbentuk Buku, namun tanpa ISBN.
Sementara untuk penerbitan di akhir jabatan (2022-2026), LBM merencanakan
akan menerbitkan seluruh kumpulan hasil Keputusan BM selama lima Tahun
yang berbentuk Buku dan telah ber- ISBN. Oleh karena itu Kami selaku ketua
MWC NU Lenteng menyambut baik atas rencana tersebut.
Terakhir kami, selaku ketua, mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah berpartisipasi dalam penerbitan Buku saku sederhana ini yang
dikemas dengan sederhana mungkin, toh walaupun masih banyak kekurangan
ii
yang harus dibenahi, mulai dari Layoting caver,, tata letak tulisan maupun font
size..
Lenteng, 30 Desember 2023
Ketua MWC NU Lenteng
K. Moh. Shaleh Hasan, M.Pd.I
iii
TIM PENYUSUNAN BUKU
Diterbitkan oleh Media: Jelajahkeislaman
Dewan Mushahhih
KH. Abd. Sabar
KH. A. Dumairi S,AG
K. Abd Mannan Isma’el
K. Abd Wafi Nuh
DEWAN PERUMUS
Dr. Achmad Bahrur Rozi, S.Hi, M. Hum
K.A Fauzan Khairuddin
K. Abd. Salam
Dewan Pembina
K. Moh. Saleh hasan, M.Pd
DRS. K.Fathorrahman, M.Pd
Tim Pengarah
K. Ach Halili Shodiq
TIM 1
Hamdi
PEMBANTU PELAKSANA
Ahmad faisol
Jauzi
K. Misbahul Munir
ILLUSTRASI COVER
Arfian Maulidi
iv
PENGESAHAN
Hasil Keputusan Bahtsul Masail
MWC NU Lenteng
2023
Dewan Pentashih Tanda Tangan Dewan Perumus Tanda Tangan
KH. Abd. Sabar ……………… Dr. Achmad Bahrur
Rozi, S.Hi, M. Hum
………………
KH. A. Dumairi S,AG ……………… K.A Fauzan Khairuddin ………………
K. Abd Mannan Isma’el ……………… K. Abd Salam ………………
K. Abd Wafi Nuh ………………
Disahkan di Lenteng
Pada Tanggal Januari 2024
K. Abd Mannan Isma’el
Dewan pentashih
i
PENGANTAR : KETUA MWC NU LENTENG
‫اب‬ ‫مور‬‫ملأ‬‫ا‬ , ‫وسمل‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صيل‬ ‫الاانم‬ ‫يد‬‫س‬ ‫دمحم‬ ‫الامم‬ ‫قائد‬ ‫عيل‬ ‫السالم‬‫و‬ ‫الصالة‬‫و‬ , ‫الاحاكم‬ ‫وحض‬‫أ‬‫و‬ ‫املشاورة‬ ‫امر‬ ‫اذلي‬ ‫رب‬ ‫هلل‬ ‫امحلد‬
‫ملشاورة‬
:‫بعد‬ ‫ما‬‫أ‬ : ‫ام‬‫و‬‫الع‬ ‫مجيع‬ ‫ايل‬ ‫ابرشاد‬ ‫مروا‬‫أ‬‫و‬ ‫ابلنجوم‬ ‫ا‬‫و‬‫هب‬‫ش‬ ‫اذلين‬ ‫وحصابة‬ ‫هل‬‫أ‬ ‫وعيل‬ , ‫الظمل‬‫و‬ ‫هبات‬‫الش‬‫و‬ ‫املشالكت‬ ‫حلل‬
Alhamdulillah berkat rahmat dan maunah Allah SWT kita telah sampai di tahun
2023, berarti kita sudah satu tahun melaksanakan kegiatan Forum Musyawarah
Bahtsul Masail MWC NU Lenteng.
Hal ini merupakan anugerah dari Allah SWT. Karena kita selalu diberikan
kesempatan untuk menghadiri kegiatan rutin bahtsul masail yang dilaksanakan
setiap satu Bulan sekali yang bertempat di ranting NU Kecamatan Lenteng.
Bahtsul masail adalah salah satu forum Kajian fikih Waqi’iyah dan maudu’iyah
yang terjadi di masyarakat. Sedangkan referensi yang digunakan adalah kitab-
kitab imam yang empat, khususnya kitab-kitab syafi’I, atau syafi’iyah.
Para pengurus MWC NU maupun Pengurus ranting se-kecamatan lenteng, kali
ini merupakan penerbitan “majmuatul hukmi LBM NU Lenteng” pada tahun
pertama dari kepengurusan kami masa bakti, 2022-2026, hal ini sesuai dengan
rencana program LBM NU pada awal musyawarah antar pengurus MWC dan
Lembaga yang ada di bawah naungan MWC NU Lenteng.
Sesuai Usulan Lembaga Bahtsul Masail, bahwa lembaga bathsul masail, setiap
Tahun akan menerbitkan Buku berbentuk e- Book (PDF) Soft File maupun hard
copy berbentuk Buku, namun tanpa ISBN.
Sementara untuk penerbitan di akhir jabatan (2022-2026), LBM merencanakan
akan menerbitkan seluruh kumpulan hasil Keputusan BM selama lima Tahun
yang berbentuk Buku dan telah ber- ISBN. Oleh karena itu Kami selaku ketua
MWC NU Lenteng menyambut baik atas rencana tersebut.
Terakhir kami, selaku ketua, mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah berpartisipasi dalam penerbitan Buku saku sederhana ini yang
dikemas dengan sederhana mungkin, toh walaupun masih banyak kekurangan
ii
yang harus dibenahi, mulai dari Layoting caver,, tata letak tulisan maupun font
size..
Lenteng, 30 Desember 2023
Ketua MWC NU Lenteng
K. Moh. Shaleh Hasan, M.Pd.I
iii
TIM PENYUSUNAN BUKU
Diterbitkan oleh Media: Jelajahkeislaman
Dewan Mushahhih
KH. Abd. Sabar
KH. A. Dumairi S,AG
K. Abd Mannan Isma’el
K. Abd Wafi Nuh
DEWAN PERUMUS
Dr. Achmad Bahrur Rozi, S.Hi, M. Hum
K.Ahmad Fauzan Khairuddin
K. Abd. Salam
Dewan Pembina
K. Moh. Saleh Hasan, M.Pd
Drs. K.Fathorrahman, M.Pd
Tim Pengarah
K. Ach Halili Shodiq
TIM 1
Hamdi
PEMBANTU PELAKSANA
Ahmad faisol
Jauzi
K. Misbahul Munir
ILLUSTRASI COVER
Arfian Maulidi
iv
PENGESAHAN
Hasil Keputusan Bahtsul Masail
MWC NU Lenteng
2023
Dewan Pentashih Tanda Tangan Dewan Perumus Tanda Tangan
KH. Abd. Sabar ……………… Dr. Achmad Bahrur
Rozi, S.Hi, M. Hum
………………
KH. A. Dumairi S,AG ……………… K.Ahmad Fauzan
Khairuddin
………………
K. Abd Mannan Isma’el ……………… K. Abd Salam ………………
K. Abd Wafi Nuh ………………
Disahkan di Lenteng
Pada Tanggal Januari 2024
K. Abd Mannan Isma’el
Ketua Dewan pentashih
[viii]
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------ i
PENGESAHAN MUSHAHIH ---------------------------------------------------ii
BAGIAN KESATU
Galeri Kegiatan-------------------------------------------------------------------- 1
BAGIAN KEDUA
Maraji’ Bahtsul Masail ___________________________________
Makna Bahtsul Masail------------------------------------------------------ 3
Mengenal Lembaga Bahsul Masail------------------------------------- 3
Sejarah Lembaga Bahsul Masail---------------------------------------- 5
Maraji’ Kitab–Kitab Bahtsul Masail NU ------------------------------- 7
BAGIAN KETIGA
HASIL KEPUTUSAN BAHTSUL MASAIL 2023---------------------10
Jual beli Kupon JJS ----------------------------------------------------------10
Kodrat Perempuan dalam Pandangan Islam---------------------------14
Mengkonsumsi Obat Terlarang Di Daerah Extrim Dingin-----------17
Kebiasaan Pemberian Uang Kepada Jamaah Haji Dan Umrah-- 19
Problema Hukum Talak Tiga Dalam Keputusan Hakim-------------22
Santunan dan Memakan Harta Anak Yatim bolehkah?------------ 26
Sumbangan Dalam Akad Pernikahan-----------------------------------29
Penomena Suntik Putih Dalam Masyarakat---------------------------31
Gadai Dengan Jaminan tanah ------------------------------------------- 34
BAGIAN KEEMPAT
SUSUNAN PENGURUS MWC NU -------------------------------------38
1
BAHTSUL MASAIL MWC NU LENTENG
TAHUN 2023
2
3
A. Lembaga Bahtsul Masail
Lembaga Bahtsul masail Nahdlatul Ulama, disingkat dengan LBMNU,
bertugas membahas masalah-masalah maudlu’iyah (tematik) dan
waqi’iyah (aktual) yang akan menjadi keputusan pengurus.
Bahtsul Masail
NU sebagai organisasi keagamaan mempunyai rasa tanggung jawab
moral terhadap persoalan yang terjadi di masyarakat. Atas dasar inilah,
kemudian NU membentuk lembaga yang membahas segala persoalaan mulai
dari politik, ekonomi sosial, budaya. Forum itu disebut Lajnah Bahtsul Masail
(LBM). LBM merupakan lembaga atau forum yang memberikan fatwa hukum
keagamaan kepada umat Islam. Seperti yang tertuang dalam Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga NU, dalam butir F pasal 16 menyatakan bahwa
tugas bahtsul masail adalah menghimpun, membahas, dan memecahkan
masalah-masalah yang mauquf dan waqiiyah yang harus segera mendapatkan
kepastian hukum.
Bahtsul masail di kalangan NU diyakini merupakan tradisi intelektual yang
berkembang sejak lama, bahkan ditengarai forum ini lahir sebelum NU dibentuk.
Sebetulnya LBM telah berkembang di tengah masyarakat muslim tradisional
pesantren jauh sebelum tahun 1926 di mana NU didirikan. Secara individual
mereka bertindak sebagai penafsir hukum bagi muslimin di sekelilingnya.
4
Berangkat dari sistem pengambilan keputusan hukum Bahtsul Masail
yang dirumuskan pada Munas Bandar Lampung tahun 1992 ini, sebenarnya
telah terjadi dinamika pemikiran hukum di lingkungan NU baik dari aspek
substansi pembahasan maupun aspek metodologis. Bagi NU perumusan sistem
ini sangat berarti bukan saja bagi para kyai yang terlibat langsung dalam arena
bahtsul masail, tetapi bagi pengembangan wawasan berpikir masyarakat NU
pada umumnya.
Seiring perjalannya waktu bahtsul masail mengalami masa suram di
bawah kepimpinan KH Wahab Hasbullah, NU lebih fokus pada political oriented.
Dari sinilah ulama di jajaran tanfidziyah maupun syuriyah disibukkan ke politik
praktis. Tahun 1984 visi non-political disepakati, NU keluar dari politik. Pada
saat itu, NU konsentrasi pada problem-problem kemasyarakatan dan bahtsul
masail mulai giat kembali.
Dalam pembahasan bahtsul masail tidak semua berkaitan dengan
problem keagamaan. Hal ini dapat diamati dari hasil bahtsul masail tahun 1926 -
1997 yakni, persoalan kesehatan 11,3 persen, politik 2,9 persen, ekonomi 11,6
persen, sosial masyarakat, 5,5 persen, advokasi 2,9 persen, perkebunan 3,13
persen dan keagamaan 62,16 persen.
Keputusan bahtsul masail di lingkungan NU, dibuat dalam rangka
bermadzhab dengan salah satu madzhab empat yang disepakati dan
mengutamakan bermadzhab secara qaul. Oleh karena itu dalam memberikan
jawaban ittifaq hukum digunakan susunan metodologis sebagai berikut:
1. Dalam kasus yang ditemukan jawabannya dalam ibarat kitab dan hanya
satu qaul (pendapat), maka qaul itu yang diambil.
2. Dalam kasus yang hukumnya terdapat dua pendapat maka dilakukan
taqrir jamai dalam memilih salah satunya.
3. Bila jawaban tidak diketemukan dalam ibarat kitab sama sekali, dipakai
ilhaq al-masail bin nadhariha secara jamai oleh para ahlinya.
5
4. Masalah yang dikemukakan jawabannya dalam ibarat kitab dan tidak bisa
dilakukan ilhaq, maka dilakukan istimbat jamai dengan prosedur madzhab
secara manhaji oleh para ahlinya.
Sejarah Lembaga Bahtsul Masail NU
Di kalangan Nadlatul Ulama, Bahtsul Masail merupakan tradisi intelektual
yang sudah berlangsung lama. Sebelum Nahdlatul Ulama (NU) berdiri dalam
bentuk organisasi formal (jamiyah), aktivitas Bahtsul Masail telah berlangsung
sebagai praktek yang hidup di tengah masyarakat muslim nusantara, khususnya
kalangan pesantren. Hal itu merupakan pengejawantahan tanggung jawab
ulama dalam membimbing dan memandu kehidupan keagamaan masyarakat
sekitarnya.
NU kemudian melanjutkan tradisi itu dan mengadopsinya sebagai bagian
kegiatan keorganisasian. Bahtsul Masail sebagai bagian aktivitas formal
organisasi pertama dilakukan tahun 1926, beberapa bulan setelah NU berdiri.
Tepatnya pada Kongres I NU (kini bernama Muktamar), tanggal 21-23
September 1926. Selama beberapa dekade, forum Bahtsul Masa`il ditempatkan
sebagai salah satu komisi yang membahas materi muktamar. Belum diwadahi
dalam organ tersendiri.
Pada tingkat nasional, bahtsul masail diselenggarakan bersamaan
momentum kongres atau muktamar, Konferensi Besar (Konbes), Rapat Dewan
Partai (ketika NU menjadi partai) atau Musyawarah Nasional (Munas) Alim
Ulama. Mulanya Bahtsul Masail skala nasional diselenggarakan setiap tahun.
Hal itu terjadi sejak Muktamar I (1926) sampai Muktamar XV (1940). Namun
situasi politik yang kurang stabil akibat meletusnya Perang Dunia II, membuat
kegiatan Bahtsul Masail yang menyertai Kongres, setelah periode 1940, menjadi
tersendat-sendat tidak lagi tiap tahun.
Sejak tahun 1926 sampai 2007 telah diselenggarakan Bahtsul Masail
tingkat nasional sebanyak 42 kali. Ada beberapa Muktamar yang dokumennya
6
belum ditemukan, yaitu Muktamar XVII (1947), XVIII (1950), XIX (1952), XXI
(1956), XXII dan XXIV. Dari dokumen yang terlacak, baru ditemukan 36 kali
Bahtsul Masail skala nasionalyang menghasilkan 536 keputusan.
Setelah lebih setengah abad NU berdiri, Bahtsul Masail baru dibuatkan
organ tersendiri bernama Lajnah Bahtsul Masail Diniyah. Hal itu dimulai dengan
adanya rekomendasi Muktamar NU ke-28 di Yogyakarta tahun 1989. Komisi I
Muktamar 1989 itu merekomendasikan PBNU untuk membentuk Lajnah Bahtsul
Masail Diniyah sebagai lembaga permanen.
Untuk memperkuat wacana pembentukan lembaga permanen itu, pada
Januari 1990, berlangsung halaqah (sarasehan) di Pesantren Mambaul Ma’arif
Denanyar Jombang yang juga merekomendasikan pembentukan Lajnah Bahtsul
Masail Diniyah. Harapannya, dapat mengonsolidasi ulama dan cendekiawan NU
untuk melakukan ijtihad jamai.
Empat bulanan kemudian, pada tahun 1990 pula, PBNU akhirnya
membentuk Lajnah Bahtsul Masail Diniyah, dengan SK PBNU nomor
30/A.I.05/5/1990. Sebutan lajnah ini berlangsung lebih satu dekade. Namun
demikian, status lajnah dinilai masih mengandung makna kepanitian ad hoc,
bukan organ yang permanen. Karena itulah, setelah Muktamar 2004, status
'lajnah' ditingkatkan menjadi 'lembaga' sehingga bernama Lembaga Bahtsul
Masail Nahdlatul Ulama.
Dalam sejarah perjalanan Bahsul Masail, pernah ada keputusan penting
yang berkaitan dengan metode kajian. Dalam Munas Alim Ulama di Lampung
tahun 1992 diputuskan bahwa metode pemecahan masalah tidak lagi secara
qauli tetapi secara manhaji. Yakni dengan mengikuti metode dan prosedur
penetapan hukum yang ditempuh madzhab empat (Hanafiyah, Malikiyah,
Syafi’iyah, Hanbaliyah). Bukan sekadar mengikuti hasil akhir pendapat madzhab
empat.( https://jateng.nu.or.id/fragmen/bahtsul-masail-sebagai-wadah-intelektual-nu-LL99)
7
B. Maraji’ Kitab–Kitab Rujukan Bahtsul Masail NU
FAN TAFSIR FAN HADIS
Tafsir Jalalain Syarhul Muslim
Hasyiyah Showi Irsyadus Sari
Hasyiyah Jamal Fathul Bari
Tafsir Munir Faidul Qadhir
Tafsir Al-Thobari Aunul Ma’bud
Tafsir mafatihul Ngaibi Tuhfatul Ahwadzi
Tafsir Al- Baidhowi Ibanatul Ahkam
Tafsir Al- Khozin Minhej Dzawin Nazri
Ruhul Ma’ani Syarhu Abi Humrah
Al- Jami’ Li Ahkamil Qur’an
Iklil Fi Ahkami Tanzil
At-Thibyan
FAN TAUHID
Tuhfatul Murid
Hasyiah Addesuqi
Nuru Dzolam
Kifayatul Awam
FAN FIKIH
Al- Umm Fathul Qorib
8
Al- Hawi Al- Kabiroh Qutul Habib
Minhajut Tholibin Hasyiyah Al- Baijuri
Tuhfatul Muhtaj Ala Minhaj Fathul Mu’in
Mughni Muhtaj I’anatul Thalibin
Nihayatul Muhtaj Tarsyeh Al- Mustafidin
Al- Ibtihaj Syarhu Minhaj Muqoddimah Al- Hadromiyah
Syarhu Mahalli Minhajul Qowi
Kutul Muhtaj Hasyiyah Turmusi
Hasyiyah As- Syarwani Sullam Al- Taufiq
Hasyiyah Ibnu Qosim Is’adur Rofiq
Hasyiyah Nihayah Bughayatul Mustarsidin
Hasyiyah Qulyubi Wa Umairoh Ghayatut Talkhis
Fathul Wahhab Al- Murad
Hasyiyah Al- Jamal Al-Fatawa Al- Hadisah
Hasyiyah Al- Bujairomi Al-Fatawa Wal – Kubra al-Fiqhiyah
Al- Fatawa an- Nawawi Bidayatul Mujtahid
Syarhu Ibnu Ruslan Al- Fiqh Ala Madzhabil arba’ah
Nihayatuz Zain Hasyiyah Bujairomi
Al- Majmu’ Syarhu Muhazzab Raudhatut Thalibin
Kifayatul Akhyar Fathul Jawad
Al- Azkar Qurratul Uyun
Tanwirul Qulub Fatawa Ismail Zaini
Mizanul Kubra Anwarul masalik
9
FAN USUL FIQIH FAN TASAWUF
Jam’ul Jawami’ Ihya’ Ulum Al-Din
Syarhu Jam’ul Jawamik Sirojut Thalibin
Hasyiyah Al- Banani Irsyadul Ibad
Lubbul Ushul Matnul Hikam
Thoriqatul Ushul Syarhul Hikam
Syarhul Waroqot Iqodul Himam
Al-Musthofa Awarif Al- Ma’arif
10
BAHTSUL MASAIL MWC NU LENTENG
TAHUN 2023
Menjawab Problematika Umat
*****
‫ميحرلا نمحرلا هلل‬‫ا‬ ‫بسم‬
Hari : Ahad
Tanggal : 14 Rajab 1444/05 Februari 2023
Tempat : Bapak Ghaffar Jambu
No KBM : 015/II/2023
MATERI BAHTSUL MASAIL
Deskripsi Masalah
A. Di Penghujung tahun 2022, marak dengan kegiatan JJS di Berbagai
tempat. Termasuk juga di Desa-Desa biasanya hadiah yang di berikan
kepda peserta berasal dari sponsor (Bank dan Lainnya) dan peserta
mendapatkan kupan secara gratis, tanpa ada transaksi jual beli kupon.
Namun, ada juga yang hadiahnya bersumber darihasil penjualan
kupon peserta JJS.
Pertanyaannya :
1. Bagaimana hukum hadiah yang berasal dari hasil penjualan kupon
kepada peserta JJS?
Jawaban :
11
Hukum hadiah JJS yang berasal dari hasil penjualan kupon Hukumnya
Haram, karena hal tersebut termasuk judi.
Jadi kalau dipungut biaya yaitu dengan membeli kupon undian. maka
hukumnya haram, karena jual beli kupon undian tersebut tidak sah,
karena kupon undian tersebut tidak bermanfa’at dan tidak bernilai. dan
juga jual beli kupon undiantersebut ada unsur penipuan dan judi, karena
ada untung dan rugi.
Namun apabila kupon undiannya tidak membeli bahkan hanya merupakan
hadiah dari belanja barang / souvenir walaupun harganya mahal, maka
hukum hadiahnya halal.
Intinya Hukumnya Tergantung :
 Apabila hadiah undian dari dana peserta, maka hukumnya tidak boleh.
 Apabila hadiah undian dari hasil transaksi ribawi, maka hukumnya
tidak boleh.
 Apabila hadiah dari pihak panitia dan dari sumber yang sah dan halal,
maka hukumnya boleh.
‫اًعفحة‬ ‫اتؽ‬‫ص‬ً‫ا‬ ‫اجلزء‬ ‫احملخاح‬ ‫حتفة‬ ‫نخاة‬ ‫ىف‬ ‫هط‬ ‫نٌل‬
732
.
‫من‬ ‫ذكل‬ ‫وكري‬ ‫دصدل‬ ‫حدة‬ ‫ٍن‬‫رش‬‫ؾ‬ ‫حنو‬ ‫و‬ ‫تُة‬‫ز‬ً‫ا‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫اًيعة‬ ‫حنو‬ ‫حديت‬ ‫تَؽ‬ ‫وال‬
.َ‫ًلَخ‬ ‫تشكل‬ ‫اًيفؽ‬ ‫هخفاء‬‫ال‬ ‫ذَار‬‫د‬ٕ‫ال‬‫ا‬ ‫حاةل‬ ‫يف‬ ‫فا‬‫ص‬‫ؾ‬ ‫مبال‬ ‫ًلاتي‬ ‫ال‬ ‫ما‬ ‫لك‬
‫نخاة‬ ‫ىف‬ ‫هط‬ ‫نٌل‬
‫احملخاح‬ ‫هناًة‬
٣
/
٣٩٣
ً‫ا‬
‫رش‬ َ‫ت‬ ‫اًيفؽ‬ ‫حَؽ‬‫مل‬‫ا‬ ‫رشوط‬ ‫من‬ ‫ثاين‬
‫يف‬ ‫نٌل‬ َ‫م‬ٔ‫ب‬ ‫ماثت‬ ‫ظلري‬ ‫وجحش‬ ‫ال‬‫مب‬ ‫ًو‬‫و‬ ‫ؿا‬
‫تَؽ‬ ‫ًعح‬ ‫فال‬ َ‫ذاث‬ ‫حس‬ ‫يف‬ ‫اء‬‫رش‬ً‫ا‬ َََ‫ؿ‬ ‫وكؽ‬ ‫مبا‬ ‫ى‬ٔ‫ب‬ ‫اًيفؽ‬ ‫اًثاين‬ ‫املنت‬ ‫كوهل‬،‫ار‬‫و‬‫ه‬ٔ‫ل‬‫ا‬
‫حديت‬ ‫حنو‬ ‫يف‬ ‫يت‬ٔ‫ب‬َ‫س‬ ‫نٌل‬ ٍ‫كري‬ ‫اىل‬ َ‫تضم‬ َ‫ت‬ ‫اًيفؽ‬ ‫يت‬ٔ‫ب‬‫ث‬ ‫ن‬ٕ‫ا‬‫و‬ ٍ‫مبجصد‬ َ‫ت‬ ‫ًًذفؽ‬ ‫ال‬ ‫ما‬
.‫اث‬‫رش‬‫اكحل‬ ‫ٌَرسة‬ ‫ٕما‬‫ا‬ ‫و‬ ‫جص‬ ‫وححيت‬ ‫ٌَلةل‬ ‫ٕما‬‫ا‬ ‫اًيفؽ‬ ‫ؿسم‬ ‫ن‬ٔ‫ب‬ ‫حٌعة‬
12
‫ه‬ ‫نٌل‬
‫نخاة‬ ‫ىف‬ ‫ط‬
‫اًزواحص‬
١
/
٠٤٤
‫ايض‬‫رت‬ً‫ا‬‫و‬ ‫هحني‬‫ا‬‫اجل‬ ‫من‬ ‫ايض‬‫رت‬ً‫ا‬ ‫ؾن‬ ‫ظسرث‬ ‫ٕن‬‫ا‬ ‫ٕال‬‫ا‬ ‫حتي‬ ‫وال‬ ‫حتمس‬ ‫ال‬ ‫اًخجارت‬ ‫ن‬ٔ‫ب‬
‫قش‬ ‫ُياك‬ ‫اكن‬ ‫حِر‬ ‫ما‬ٔ‫ب‬‫و‬ ‫ثسًُس‬ ‫وال‬ ‫قش‬ ‫ُياك‬ ‫ٍىن‬ ‫مل‬ ‫حِر‬ ‫حيعي‬ ‫ٕمنا‬‫ا‬
.‫ثسًُس‬‫و‬
‫اًعفحة‬ ‫اًثاين‬ ‫اجلزء‬ ‫كاوي‬‫رس‬ً‫ا‬ ‫نخاة‬ ‫ىف‬ ‫نٌل‬
574
.‫اًلصم‬‫و‬ ‫اًلمن‬ ‫تني‬ ‫اًرتدد‬ ‫اًلٌلر‬ ‫ى‬ٔ‫ب‬ ‫وُو‬
‫كال‬ ‫نٌل‬
‫اًلسامة‬ ‫جن‬‫ا‬
: ‫اجلزء‬ ‫امللىن‬ ‫نخاة‬ ‫ىف‬
11
:‫اًعفحة‬
131
‫االزيان‬ ‫اسددق‬ ‫"وميت‬
‫ان‬ ‫من‬ ‫ا‬‫و‬َ‫الخي‬ ‫مهنٌل‬ ‫لك‬ ‫الن‬ ‫ا‬‫ر‬‫مقا‬ ‫واكن‬ ‫جيز‬ ‫مل‬ ‫مهنٌل‬ ‫احس‬‫و‬ ‫لك‬ ‫دصح‬ٔ‫ب‬‫ف‬ ‫تُهنٌل‬ ‫اجلـي‬‫و‬
‫احس‬‫و‬ ‫لك‬ ‫خيصح‬ ‫ان‬ ‫مثي‬ ‫دساواي‬‫م‬ ٍ‫دصخا‬ٔ‫ب‬ ‫ما‬ ‫اكن‬ ‫اء‬‫و‬‫وس‬ ‫ًلصم‬ ‫او‬ ‫ًلمن‬
‫ؾرشت‬ ‫مهنٌل‬
‫ؾرشت‬ ‫حسٌُل‬ٔ‫ب‬ ‫دصح‬ٔ‫ب‬ ‫ان‬ ‫مثي‬ ‫مذفاوات‬ ‫او‬
‫مخسة‬ ‫والادص‬
"
Sementara, bila kupon tidak membeli, bahkan hanya merupakan hadiah
dari belanja barang / souvenir walaupun harganya mahal maka hukum
hadiahnya halal.
‫نخاة‬ ‫ىف‬ ‫هط‬ ‫نٌل‬
‫حػ‬ ،‫فِق‬‫ص‬ً‫ا‬ ‫(اسـاد‬
2
‫ظػ‬ ،
202
)
‫خيصح‬ ‫ان‬ ‫ؿَهيا‬ ‫اجملمؽ‬ َ‫وظورث‬ )‫مقار‬ َِ‫ف‬ ‫ما‬ ‫(لك‬
‫حاكفهئٌل‬ ‫مؽ‬ ‫هحني‬‫ا‬‫اجل‬ ‫من‬ ‫اًـوض‬
‫ًلَة‬ ‫ان‬ ‫تني‬ ‫مرتدد‬ ‫احس‬‫و‬ ‫لك‬ ‫ان‬ َ‫حصمذ‬ َ‫ووخ‬ ‫ًة‬ٔ‫ل‬‫ا‬ ‫ىف‬ ‫ُرس‬‫مل‬‫ا‬ ‫من‬ ‫اد‬‫ص‬‫امل‬ ‫وُو‬
‫اًصيم‬‫و‬ ‫حق‬‫اًس‬ ‫حنك‬ ‫اىل‬ ‫ذكل‬ ‫ؾن‬ ‫ؿسل‬ ‫فان‬ ‫فِلصم‬ َ‫ظاحد‬ َ‫ًلَح‬ ‫او‬ ‫فِلمن‬ َ‫ظاحد‬
‫ان‬ َ‫وؾىس‬ ‫ملَواب‬ ‫اكن‬ ‫ان‬ ٌَ‫م‬ ‫ذش‬ٔ‫ب‬ًَ ‫اًـوض‬ ‫اح‬‫ص‬‫ابد‬ ‫اًالؾحني‬ ‫احس‬ ‫ًيفصد‬ ‫ن‬ٔ‫ب‬‫ت‬
‫ح‬ ‫حص‬ٔ‫ل‬‫فا‬ ‫كاًحا‬ ‫اكن‬
‫اُػ‬ ‫اًضا‬ َ‫صمذ‬
13
‫نخاة‬ ‫ىف‬ ‫هط‬ ‫نٌل‬
‫حػ‬ ،‫حَان‬ً‫ا‬ ‫(روائؽ‬
2
‫ظػ‬ ،
279
)
‫ثـاىل‬ ‫ًلوهل‬ ‫احملصم‬ ‫ُرس‬‫مل‬‫ا‬ ‫من‬ ‫هنا‬ٔ‫ب‬‫و‬ ‫اًلٌلر‬ ‫رضوة‬ ‫حتصمي‬ ‫ؿىل‬ ‫اًـٌَلء‬ ‫اثفق‬
“
‫كي‬
‫هحري‬ ‫امث‬ ‫فهيٌل‬
”
‫ُرس‬‫مل‬‫ا‬ ‫من‬ ‫ُو‬ ‫دص‬ٔ‫ل‬ ‫ودسارت‬ ‫ًق‬‫ص‬‫ًف‬ ‫رحب‬ َِ‫ف‬ ‫ٍىون‬ ‫ًـة‬ ‫فَلك‬
‫و‬ ‫كريٌُل‬ ‫او‬ ‫اًسعصجن‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫ابًرند‬ ‫ٌَـة‬‫ا‬ ‫اكن‬ ‫اء‬‫و‬‫س‬ ‫احملصم‬
‫مثي‬ ‫هيا‬‫ا‬‫زم‬ ‫ىف‬ َِ‫ف‬ ‫ًسذي‬
‫اًصحب‬ ‫تلعس‬ ‫او‬ )‫اخلريي‬ ‫هعُة‬‫ا‬ًَ‫(ا‬ ‫اخلري‬ ‫تلعس‬ ‫اكن‬ ‫ما‬ ٌَ‫م‬ ‫اء‬‫و‬‫س‬ )‫هعُة‬‫ا‬ًَ‫(ا‬
‫َحا‬‫ظ‬ ‫الا‬ ‫ًلدي‬ ‫ال‬ ‫ظَة‬ ‫ثـاىل‬ ‫هللا‬ ‫ان‬‫و‬ ‫دَر‬‫د‬ ‫رحب‬ َ‫فلك‬ ‫اجملصد‬
‫نخاة‬ ‫ىف‬ ‫هط‬ ‫نٌل‬
‫حػ‬ ،‫(اًحاحوري‬
2
‫ظػ‬ ،
909
)
‫الا‬ ‫ًلول‬ ‫ن‬ٔ‫ك‬ ‫الاحٌيب‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫الامام‬ ‫من‬ ‫دساتلني‬‫مل‬‫ا‬ ‫كري‬ ‫من‬ ‫اًـوض‬ ‫رشط‬ ‫وجيوز‬
‫مام‬
‫ما‬ ‫ٍىون‬‫و‬ ‫نشا‬ ‫املال‬ ‫تُت‬ ‫ىف‬ ‫فهل‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫مايل‬ ‫من‬ ‫نشا‬ ‫ؿىل‬ ‫فهل‬ ‫مٌىٌل‬ ‫حق‬‫س‬ ‫من‬
‫فهل‬ ‫مٌىٌل‬ ‫حق‬‫س‬ ‫من‬ ‫الاحٌيب‬ ‫ًلول‬ ‫ن‬ٔ‫ك‬‫و‬ ‫املعاحل‬ ‫سِم‬ ‫من‬ ‫املال‬ ‫تُت‬ ‫من‬ َ‫خيصخ‬
‫دساتلني‬‫مل‬‫ا‬ ‫كري‬ ‫اكن‬ ‫ًو‬‫و‬ ‫اًـوض‬ ‫ملَزتم‬ ‫ًُس‬‫و‬ ‫ظاؿة‬ ‫ىف‬ ‫مال‬ ‫تشل‬ َ‫ه‬‫ال‬ ‫نشا‬ ‫ؿىل‬
‫هل‬ ‫فَُس‬ ‫اًـمي‬ ‫ونشكل‬ َ‫ؾي‬ ‫هلط‬ ‫وال‬ ‫اًـوض‬ ‫ىف‬ ‫زايدت‬
َِ‫ف‬ ‫هلط‬ ‫وال‬ ‫زايدت‬
‫اكالخارت‬ َ‫حل‬ ‫ىف‬ ‫الزم‬ َ‫ه‬‫ال‬ ‫اًـلس‬ ‫فسخ‬ ‫هل‬ ‫ًُس‬‫و‬
‫نخاة‬ ‫ىف‬ ‫هط‬ ‫نٌل‬
‫حػ‬ ،‫(امللين‬
20
‫ظػ‬ ،
272
)
‫اشلي‬ ‫ُرس‬‫مل‬‫ا‬ ‫من‬ ‫وُو‬ ‫اكن‬ ‫ًـة‬ ‫اي‬ ‫حمصم‬ ‫فِو‬ ‫مقار‬ َِ‫ف‬ ‫ًـة‬ ‫لك‬ ‫ٌَـة‬‫ا‬ ‫ىف‬ ‫فعي‬
‫اًلٌلر‬ ‫من‬ ‫ذال‬ ‫وما‬ َ‫صِادث‬ ‫ردث‬ ‫ذكل‬ ٌَ‫م‬ ‫حىصر‬ ‫ومن‬ َ‫ذيات‬‫ح‬‫اب‬ ‫ثـاىل‬ ‫هللا‬ ‫مص‬ٔ‫ب‬
‫اشل‬ ‫ٌَـة‬‫ا‬ ‫وُو‬
‫حمصم‬ ‫ُو‬ ‫ما‬ َ‫مفي‬ ‫احسٌُل‬ ‫من‬ ‫وال‬ ‫هحني‬‫ا‬‫اجل‬ ‫من‬ َِ‫ف‬ ‫ؾوض‬ ‫ال‬ ‫ي‬
‫احصاة‬ ‫نرث‬ٔ‫ب‬‫و‬ ‫ٌَفة‬‫ح‬ ‫ايب‬ ‫كول‬ ‫وُشا‬ ‫ابًرند‬ ‫ٌَـة‬‫ا‬‫ف‬ ‫احملصم‬ ‫ما‬ٔ‫ب‬‫ف‬ ‫مداخ‬ ‫ُو‬ ‫ما‬ ٌَ‫وم‬
‫اُػ‬ ‫حمصم‬ ‫كري‬ ٍ‫مىصو‬ ‫ُو‬ ‫تـضِم‬ ‫وكال‬ ‫اًضافـي‬
‫نخاة‬ ‫ىف‬ ‫هط‬ ‫نٌل‬
‫حػ‬ ،‫اين‬‫و‬‫ازل‬ َ‫ان‬‫و‬‫(اًف‬
2
‫ظػ‬ ،
282
)
14
‫ا‬ ٍ‫ذش‬ٔ‫ب‬ً ‫ما‬ ‫وُو‬ ‫اًلٌلر‬ ‫اًحاظي‬ ‫اع‬‫و‬‫ه‬‫ا‬ ‫ومن‬
‫ؾيس‬ ‫امللاًحة‬ ‫سخة‬‫ث‬ ٍ‫كري‬ ‫من‬ ‫ًضرط‬
‫اُػ‬ ‫اًرشؾي‬ َ‫اوخ‬ ‫كري‬ ‫ؿىل‬ ‫مساتلة‬ ‫او‬ ‫اًعاة‬ ‫تيحو‬ ‫ٌَـة‬‫ا‬
‫هط‬ ‫نٌل‬
‫ظػ‬ ،‫الاسالم‬ ‫ىف‬ ‫ام‬‫ص‬‫احل‬‫و‬ ‫(احلالل‬ ‫ػ‬
292
)
‫مقار‬ َ‫خياًع‬ ‫ًـة‬ ‫لك‬ ‫حصم‬ ‫ٌَـة‬‫ا‬‫و‬ ‫ٌَِو‬‫ا‬ ‫من‬ ‫اان‬‫و‬ً‫ا‬ ‫ٌَمسمل‬ ‫احب‬ ‫اشلي‬ ‫والاسالم‬
‫دسارت‬ ‫او‬ ‫رحب‬ َِ‫ف‬ ‫ًالؾة‬ ‫خيَو‬ ‫ال‬ ‫ما‬ ‫وُو‬
–
‫كال‬ ‫ان‬ ‫اىل‬
-
‫حي‬ ‫وال‬
‫ان‬ ‫ملسمل‬ ‫ي‬
‫ان‬ ‫هل‬ ‫حيي‬ ‫ال‬ ‫نٌل‬ ‫اغ‬‫ص‬‫اًف‬ ‫اوكاث‬ ‫متضَة‬‫و‬ ‫َةل‬‫وس‬ )‫ُرس‬ً‫(ا‬ ‫اًلٌلر‬ ‫ًـة‬ ‫من‬ ‫جيـي‬
ٍ‫ا‬ ‫ال‬‫و‬‫الاح‬ ‫من‬ ‫حبال‬ ‫املال‬ ‫دساة‬‫ن‬‫ال‬ ‫َةل‬‫وس‬ ٌَ‫م‬ ‫ًخزش‬
‫نخاة‬ ‫ىف‬ ‫هط‬ ‫نٌل‬
‫ظػ‬ ،‫اًوُاح‬ ‫اح‬‫رش‬(
269
‫او‬ ‫نشا‬ ‫ؿىل‬ ‫فكل‬ ‫حلذين‬‫س‬ ‫ان‬ ‫(فِلول‬ ‫فلط‬ )‫احسٌُل‬ ‫(من‬ ‫املال‬ ‫رشط‬ ‫وجيوز‬
‫رشط‬ ‫فان‬ ،‫ؿََم‬ ‫ئي‬‫ص‬ ‫فال‬ ‫حلذم‬‫س‬
‫ؿىل‬ ‫فهل‬ ‫مهنٌل‬ ‫حق‬‫س‬ ‫من‬ ‫(ان‬ ‫اًـلس‬ ‫ىف‬ )
‫اُػ‬ )‫مبـَي‬ ‫الا‬ ‫ًعح‬ ‫مل‬ ‫نشا‬ ‫الاذري‬
Catatan : padanan persoalan tersebut sebagaimana jamak kita jumpai perlombaan kerap menjadi
kebiasaan dalam kehidupan kita.
****
MATERI BAHTSUL MASAIL
Deskripsi Masalah
Banyak narasi yang menciptakan anggapan bahwa kodrat1 perempuan
adalah berdiam di rumah dan mengurus rumah tangga semata. Sehingga
kalau ada perempuan yang bekerja diruang publik, ia akan dianggap
menyalahi kodrat dan tidak bertanggung jawab atas urusan rumah
tangganya.
Pertanyaannya:
1
Menurut KBBI arti kata “kodrat” adalah hal-hal yang melekat pada seseorang sejak lahir, bukan yang
dilekatkan orang lain. Jadi sesuai dengan kelaminnya, kodrat perempuan terkait dengan reproduksi, yaitu,
hali, melahirkan dan menyusui.https://djkn.kemenkeu.go.id
15
1. Bagaimanakah pandangan islam tentang kodrat perempuan?
2. Bagaimana kita menanggapi hal tersebut dalam perspektif
mubadalah?
Menurut imam syafi’ie, seorang perempuan tidak boleh kalau itu
dalam persfektif hukum seperti masalah shalat. Karena menurut
imam Syafi’ie, perempuan menjadi imamnya laki-laki tidak
diperbolehkan menurut hukum.
JAWAB : Nomer 1
1. Islam memandang kodrat perempuan dan laki-laki itu sama. Namun
dalam satu hal ada perbedaan, disatu sisi ada persamaan, seperti
dalam pengasuhan anak lebih dominan perempuan namun dalam
hal mencari nafkah lebih dominan laki-laki.
Al-Qur’an menunjukkan laki-laki dan perempuan sama secara
spritual, sebagaimana dalam QS Al- Hujarat ayat 13 disebutkan
“wahai manusia, sesungguhnya kami telah menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan perempuan, kemudian, kami menjadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal.
Sesungguhnya yang paling mulia diantara kamu disisi Allah adalah
orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah maha
mengetahui lagi maha teliti.”
Kesetaraan laki-laki dan perempuan dalam hal kemanusiaan dan
nilai-nilai islam, merupakan salah satu prinsip islam yang jelas. Ia
menegaskan tidak ada keraguan tentang fakta ini. Fakta bahwa
Wanita hadir dengan kemampuan untuk melahirkan anak dan
secara alami lebih siap merawat kebutuhan bayi yang baru lahir,
islam menempatkan mereka peran yang lebih sentral dalam hal
pengasuhan anak.
karena dari hasil musyawirin di desa Jambu, tidak satupun yang
mengutarakan ibarat sharih dalam masalah ini, maka kami tidak
menyuguhkan ibaratnya kecuali hanya satu ayat al- Qur’an Surat Al-
Hujarat ayat 13—untuk lebih lengkapnya bisa di lihat
Lihat --- Kitab Tafsir al- Thabari
16
Lihat --- kitab Tafsir Bunghawawi
Lihat --- Kitab Tafsir Munir wahbah Az- Zuhaili
Lihat --- Kitab Tafsir Muroh Labit – Imam An- Nawawi
JAWABAN NOMER 2
2. Menurut Pengikut Syafi’ie atau dikenal dengan istilah (syafi’iyah).
Perihal mubadalah perempuan dalam masalah ekonomi itu boleh-
boleh saja. Namun, dalam hal yang berhubungan dengan hukum
Islam, seperti shalat fardu, perempuan tidak diperbolehkan menjadi
imam bagi laki-laki. Meskipun ada juga sebagian pendapat yang
memperbolehkan seorang perempuan menjadi imam bagi laki-laki,
Namun pendapatkan ini di syadzkan oleh Imam Muzanni.
Namun dalam Shalat Sunnah, sebagai mana yang dinyatakan oleh
Imam Muzanni dan Muhammad Bin jarir Al- Thabari, beliau
memperbolehkan seorang perempuan menjadi imam bagi Jamaah
Laki-laki. Seperti shalat tarawih dan lainnya. Namun, dengan syarat
tidak ada orang lain yang pasih dalam bacaan surat-surat.
‫اًعاحل‬ ‫ااًـٌَلء‬ ‫من‬ ‫اًىذاتَة‬ ‫اًـحارت‬
‫نخاة‬
‫حَان‬ً‫ا‬
: ‫اًثاين‬ ‫اجلزء‬ ,
343
‫وكال‬ .‫اًفلِاء‬ ‫ؿامة‬ ‫كال‬ َ‫ت‬‫و‬ ,‫والاخليىث‬ ‫ٌَصخي‬ ‫اماما‬ ‫ت‬ٔ‫ب‬‫ص‬‫مل‬‫ا‬ ‫حىون‬ ‫ان‬ ‫جيوز‬ ‫وال‬
‫امل‬‫و‬ ‫زور‬ ‫اتو‬ ‫الامام‬
‫ز‬
‫ان‬ ‫جيوز‬ ‫اًعربى‬ ‫ٍص‬‫ص‬‫ح‬ ‫جن‬ ‫ودمحم‬ ‫ىن‬
‫ىف‬ ‫ٌَصخي‬ ‫اماما‬ ‫حىون‬
‫ذَف‬ ‫ثلف‬‫و‬ ‫كريُا‬ ‫كارئ‬ ‫ٍىن‬ ‫مل‬ ‫اذا‬ ‫اوحي‬‫رت‬ً‫ا‬
‫اًصخال‬
: ‫اًعفحة‬ : ‫الاول‬ ‫اجلزء‬ ‫كاوي‬‫رش‬ً‫ا‬ ‫نخال‬ ‫يف‬ ‫هط‬ ‫نٌل‬
754
‫والاىم‬ ‫هىث‬‫الا‬ ‫وُو‬ ,‫ملثهل‬ ‫الا‬ َ‫امامذ‬ ‫الثعح‬ ‫من‬ ‫وراتـِا‬
-
‫كال‬ ‫ان‬ ‫اىل‬
-
‫فذعح‬
.‫ؾهنا‬ ‫يلعِا‬ً ‫ودٌىث‬ ‫ٌَصخي‬ ‫ال‬ ‫ثَِا‬‫مل‬ ‫هىث‬‫الا‬ ‫امامة‬
17
Catatan :
Kata syadz menurut bahasa, adalah kata benda yang berbentuk isim fa’il
yang berarti “sesuatu yang menyendiri” menurut mayoritas ulama, kata
syadz bermakna “yang menyendiri” kalau didalam kajian hadis syadz itu
tergolong hadis dhaif dan ditolak. berarti pernyataan “perempuan boleh
menjadi imamnya laki-laki dalam masalah shalat fardu itu berdasarkan
dalil yang tidak mu‟tamad”.
*****
‫ميحرلا نمحرلا هللا‬ ‫بسم‬
Hari : Ahad
Tanggal : 12 SYA’BAN 1444/05 Maret 2023
Tempat : Ismail Shaleh Ellak Laok
No KBM : 016/III/2023
MATERI BAHTSUL MASAIL
Deskripsi Masalah:
Seperti yang kita ketahui bahwa narkoba: ekstasi, ganja, sabu-sabu,
morfin dsb. Termasuk barang terlarang, akan tetapi orang-orang yang
hidup di daerah ekstrim dingin, terutama di 8 negara seperti Rusia,
Greeland, Kanada, Cina Utara, Amerika Serikat, Mongolia, kirgistas dan
Swedia, narkoba menjadi kebutuhan. Menurut catatan Varkoyansk dan
Oymyakon di Republika Sakha, bahwa suhu terdingin nomer satu adalah
negara Rusia, dengan mencapai 67,8 oC (-90 o F). dengan demikian
mengkonsumsi ganja, ekstasi sabu , morfin dsb di negara-negara tersebut
menjadi kebutuhan . tujuannya adalah untuk menghangatkan badan dan
tahan fisik dan untuk bertahan
Pertanyaannya
18
1. Bagaimanakah menurut pandangan fikih, umat yang hidup di
Negara ekstrim dingin dengan mengkonsumsi obat terlarang
tersebut, dengan alasan untuk bertahan hidup?
Jawabannya
1. Menurut pengikut Syafi’ie Tidak boleh mengkonsumsi obat
terlarang2 “seperti, jenis-jenis narkoba antara lain: kokain, ganja,
ekstasi, heroin,dan methamphemine”. yang dapat merusak jiwanya,
kecuali tidak menemukan obat lain. Sementara kadar ukuranya
penggunaannya harus melalui resep atau anjuran dari ahlinya
dalam hal ini adalah dokter.
Ibarat
: ‫اتؽ‬‫ص‬ً‫ا‬ ‫اجلزء‬ ‫ٌَزحًِل‬ َ‫دًخ‬ٔ‫ب‬‫و‬ ‫الاساليم‬ ‫اًفلة‬ ‫نخاة‬ ‫ىف‬ ‫اًزحًِل‬ َ‫وُح‬ ‫هط‬ ‫نٌل‬
7112
‫دص‬ٔ‫ب‬ ‫ىئ‬‫ثض‬ ‫ممزوخة‬ ‫كري‬ ,‫فا‬‫رص‬ ‫هت‬‫اك‬ ‫اذا‬ ‫ابرلص‬ ‫اًخساوي‬ ‫حصمة‬ ‫ِـَة‬‫ف‬‫اًضا‬ ‫وكِس‬
َ‫ت‬ ‫اًخساوي‬ ‫فِجوز‬ َِ‫ف‬ ‫هتكل‬‫جس‬ ‫مما‬ ٍ‫وحنو‬ ‫هبا‬ ‫املـجون‬ ‫اًرتايق‬ ‫ما‬ٔ‫ب‬ . َِ‫ف‬ ‫هتكل‬‫جس‬
‫ماًلو‬ ‫فلس‬ ‫ؾيس‬
‫لكحم‬ ‫تيجس‬ ‫اكًخساوي‬ ,‫اث‬‫ص‬ُ‫اًعا‬ ‫من‬ ‫اًخساوي‬ َ‫ت‬ ‫حيعي‬ ‫مما‬ َ‫ت‬ ‫م‬
‫حُة‬‫ظ‬ ‫ٕددار‬‫ا‬ ‫ثرشط‬ ‫صفاء‬ ‫خـجَي‬ً ‫ذهص‬ ‫ميا‬ ‫اًخساوي‬ ‫جيوز‬ ‫ونشا‬ . ‫تول‬‫و‬ ‫حِة‬
‫خـمي‬‫املس‬ ‫اًلسر‬ ‫ٍىون‬ ‫ن‬ٔ‫ب‬ ‫ثرشط‬‫و‬ .َ‫ت‬ ‫ٌَخساوي‬ َ‫فذ‬‫ص‬‫ومـ‬ٔ‫ب‬ ,‫تشاكل‬ ‫ؿسل‬ ‫مسمل‬
ً‫ا‬ ‫اجلزء‬ ‫ٌَزحًِل‬ َ‫دًخ‬ٔ‫ب‬‫و‬ ‫الاساليم‬ ‫اًفلة‬ , ‫اًزحًِل‬ َ‫(وُح‬ .‫الٌسىص‬ ‫كََال‬
: ‫اتؽ‬‫ص‬
7112
)
: ‫اتؽ‬‫ص‬ً‫ا‬ ‫اجلزء‬ ‫ٌَزحًِل‬ َ‫ادًخ‬‫و‬ ‫الاساليم‬ ‫اًفلة‬ ‫نخاة‬ ‫يف‬, ‫اًزحًِل‬ ‫وَُة‬ ‫هط‬ ‫نٌل‬
7111
( ‫اًفلِاء‬ ‫اخازمجِور‬
1
ٍ‫ا‬‫ص‬‫الاه‬ ‫او‬ ‫اًلعط‬ ‫او‬ ‫اًـعس‬ ‫رضورت‬ ‫ؾيس‬ ‫ارلص‬ ‫رشة‬ )
‫ًعفئ‬ ‫ما‬ ‫لك‬ ‫ٕابحة‬‫ا‬ ‫ًلذيض‬ ‫احلَات‬ ‫ؿًل‬ ‫احلفاظ‬ ‫الن‬ ‫اًرضورت‬ َ‫ت‬ ‫ثيسفؽ‬ ‫ما‬ ‫كسر‬
‫اًفلة‬ , ‫اًزحًِل‬ ‫(وَُة‬ ٔ‫ب‬‫اًؼم‬
: ‫اتؽ‬‫ص‬ً‫ا‬ ‫اجلزء‬ ‫ٌَزحًِل‬ َ‫ادًخ‬‫و‬ ‫الاساليم‬
7111
)
*****
2
Obat –obat terlarang yang dimaksud disini adalah yang mamabukkan dan semacamnya, sementara jenis-
jenis narkoba antara lain: kokain, ganja, ekstasi, heroin,dan methamphemine.
19
‫ميحرلا نمحرلا هللا‬ ‫بسم‬
Hari : Ahad
Tanggal : SYA’BAN 1444/04 Juni 2023
Tempat : Mushalla Arrasyidin Poreh
No KBM : 017/VI/2023
MATERI BAHTSUL MASAIL
Deskripsi Masalah:
Sudah hampir membudaya di kalangan masyarakat yaitu
orang yang akan berangkat haji atau umroh menerima
kiriman uang (ekerem) dari orang-orang sekitarnya tanpa
memperhatikan kondisi ekonomi mereka, padahal orang
yang mau melaksanakan haji/ umroh bisa dikatakan lebih
mampu secara ekonomi. Walaupun kenyataannya ada juga
orang yang melaksanakan ibadah /umroh biayanya dari hasil
pinjaman (berhutang) ke bank/koperasi atau perorangan.
1-1
Pertanyaannya
1. Bagaimana status hukum pemberian uang tersebut?
2. Bagaimana hukum melaksanakan haji atau umroh
dengan menggunakan uang pinjaman (berhutang) ke
bank atau perorangan?
Jawaban
1 Status hukum pemberian tersebut termasuk shodaqah3
dan boleh menerimanya
Catatan:
3
Sedekah atau shodaqoh adalah salah satu jenis amalan yang sudah biasa ditindakkan oleh umat muslim.
Sedangkan menurut Peraturan BAZNAS, shodaqoh atau sedekah merupakan harta maupun non harta yang
bukan termasuk zakat milik lembaga atau perorangan yang dikeluarkan dengan tujuan kebaikan .
20
Menyalurkan shadaqah kepada orang kaya itu boleh bahkan dalam
masalah ini ulama sepakat. Akan tetapi memberikan kepada orang
yang lebih butuh itu lebih utama.
‫هط‬ ‫نٌل‬
: ‫اًسادس‬ ‫اجلزء‬ : ‫اوي‬‫و‬‫اًي‬ ‫املِشة‬ ‫رشخ‬ ‫اجملموع‬
34
‫ؿَهيا‬ ‫دافـِا‬ ‫ًثاة‬‫و‬ ‫اٍهيم‬ ‫دفـِا‬ ‫فِجوز‬ ,‫تالحالف‬ ‫يَاء‬‫ق‬‫ًال‬ ‫اًخعوع‬ ‫ظسكة‬ ‫حتي‬
‫اًخـصض‬ ٍ‫ٍىص‬‫و‬ ‫ؾهنا‬ ٍ‫اًخزن‬ ‫ٌَلين‬ ‫خحة‬‫ٌس‬‫و‬ ‫حصاتيا‬ٔ‫ب‬ ‫كال‬ ‫فضي‬ٔ‫ب‬ ‫احملخاح‬ ‫ًىن‬‫و‬
‫ذسُا‬ٔ‫ل‬
‫ا‬ ‫اًسادس‬ ‫اجلزء‬ ‫اوي‬‫و‬‫ٌَي‬ ‫املِشة‬ ‫رشخ‬ ‫اجملوع‬ ‫نخاة‬ ‫ىف‬ ‫هط‬ ‫نٌل‬
‫ًعفحة‬
34
‫اجن‬ ‫سـَس‬ ‫ذربين‬ٔ‫ب‬ ‫كال‬ ‫اًزُصي‬ ‫ؾن‬ ‫وس‬‫و‬ً ‫ؾن‬ ‫هللا‬ ‫ؾحس‬ ‫ذربان‬ٔ‫ب‬ ‫ؾحسان‬ ‫حسزيا‬
َ‫ؾي‬ ‫هللا‬ ‫ريض‬ ‫ٍصت‬‫ص‬ُ ‫اب‬ٔ‫ب‬ ‫مسؽ‬ َ‫ه‬ٔ‫ب‬ ‫سُة‬‫مل‬‫ا‬
‫اًعفحة‬ ‫اًثاين‬ ‫اجلزء‬ ‫اًحزارى‬ ‫نخاة‬ ‫يف‬ ‫هط‬ ‫نٌل‬
713
:
‫قين‬ ‫ػِص‬ ‫ؾن‬ ‫اكن‬ ‫ما‬ ‫اًعسكة‬ ‫ذري‬ ( ‫كال‬ ‫سمل‬ ‫و‬ َََ‫ؿ‬ ‫هللا‬ ‫ظىل‬ ‫اًييب‬ ‫ؾن‬
‫ثـول‬ ‫مبن‬ ٔ‫ب‬‫اتس‬‫و‬
)
JAWABAN YG KEDUA
2. Boleh menggunakan uang pinjaman untuk
melaksanakan ibadah umroh atau haji. dengan syarat
uang pinjaman itu tidak bersumber dari hal yang haram
atau berbau maksiat4
seperti akad pinjaman yang tidak
berbunga. Dan yang penting bagi si peminjam pada
akhirnya tidak menyisakan keberatan dalam
melunasinya.
Catatan :
4
Hal yang berbau maksiat disini misalnya uang hasil juni, hasil korupsi hasil riswah dan semacamnya.
21
Menurut imam Abu Zakariya5
beliau secara tegas mengatakan
bahwa jamaah haji yang membiayai hajinya dengan harta
haram itu sama seperti orang yang bersembahyang dengan
mengenakan pakaian hasil merampas atau sutra, pakaian yang
diharamkan bagi pria. Artinya ibadah haji dan shalat orang
tersebut tetap sah.
Sementara menurut madzhab hanbali menyatakan bahwa
ibadah haji yang di biayai dengan harta yang haram tidak sah.
Karenanya jamaah yang menunaikan ibadah haji dengan harta
yang haram masih tetap berkewajiban untuk menunaikan
ibadah di tahun-tahun selanjutnya, mengingat hajinya dengan
harta haram.
‫ًالما‬ ‫املعاًة‬ ‫ىن‬‫اس‬ ‫يف‬ ‫هط‬ ‫نٌل‬
‫ه‬‫ز‬ ‫م‬
‫اًعفحة‬ ‫اًسادس‬ ‫اجلزء‬ ‫صاي‬
41
ِ
‫يف‬ ِ‫ت‬ َ
‫ال‬ َّ‫اًع‬ ِ
‫يف‬ َ َ
‫مَك‬ ‫ا‬ًَ ِ‫اظ‬َ‫ؿ‬ َ‫ن‬ َ‫اك‬ ْ‫ن‬
ِ
‫ا‬َ‫و‬ ٍ
‫وة‬ ُ
‫ْع‬‫ل‬َ َ‫هك‬ ) ٍ‫م‬‫ا‬َ‫ص‬َ‫ح‬ ٍ‫ال‬َ‫م‬ِ‫ت‬ َّ‫ج‬َ‫ح‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ُ
‫ض‬ْ‫ص‬َ‫ف‬ ُ‫ط‬ُ‫ل‬ ْ
‫َس‬ٌَ‫و‬
‫ص‬َ‫ح‬ ِ
‫ة‬ْ‫و‬َ‫ز‬ ْ‫و‬َ‫ب‬ ٍ
‫وة‬ ُ
‫ْع‬‫ل‬َ‫م‬
‫اًعفحة‬ , ‫اًثاًر‬ ‫اجلزء‬ ‫اًحجرييم‬ ‫ًسَامين‬ ‫اخلاظة‬ ‫ؿًل‬ ‫ادلال‬ ‫َة‬‫حاص‬ ‫يف‬ ‫هط‬ ‫نٌل‬
131
‫ؿ‬ ‫حيصص‬ ‫ن‬ٔ‫ب‬ ‫خحة‬‫ٌس‬
‫ال‬
ِ
‫ا‬ ‫ًلدي‬ ‫ال‬ ‫ظَة‬ ‫هللا‬ ‫ٕن‬‫ا‬‫ف‬ ٍ‫سفص‬ ‫يف‬ َ‫َيفل‬ً ‫حالل‬ ‫مال‬ ‫ىل‬
َ‫م‬ًَْ‫س‬ْ‫ـ‬ َ‫س‬ ‫وال‬ َ‫م‬ََّْ‫ح‬ًَ ‫ال‬ ‫هل‬ ‫كِي‬ َّ
‫َّب‬ًَ ‫ٕذا‬‫ا‬ ٍ‫م‬‫ا‬َ‫ص‬َ‫ح‬ ‫مبال‬ َّ‫ج‬َ‫ح‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ( : ‫اخلرب‬ ‫ويف‬ ‫؛‬ ً‫ا‬‫َح‬‫ظ‬
ً‫ا‬َ‫ؿاظ‬ ‫اكن‬ ‫ن‬ٕ‫ا‬‫و‬ ‫احلج‬ ٍٔ‫ب‬‫ز‬‫ح‬ٔ‫ب‬ ‫ملعوة‬ ‫مبال‬ ‫جح‬ ‫ومن‬ . ) َ‫م‬ََََْ‫ؿ‬ ٌ‫د‬‫ُو‬‫د‬ْ‫ص‬َ‫م‬ َ‫م‬ُّ‫ج‬َ‫ح‬‫و‬
‫م‬ ٍ‫ا‬ َ‫ئ‬‫ز‬‫جي‬ ‫ال‬ : ‫محس‬ٔ‫ب‬ ‫وكال‬ ، ‫ابًلعة‬
‫ؿىل‬ ‫د‬
‫اًعفحة‬ ‫اًثاًر‬ ‫اجلزء‬ ‫اخملخاح‬ ‫هناًة‬ ‫يف‬ ‫هط‬ ‫نٌل‬
733
ٍ‫احزء‬ ‫فـهل‬ ‫اذا‬ ‫ًىن‬ ‫احلج‬ َََ‫ؿ‬ ‫جية‬ ‫مل‬ ‫مفن‬ ‫سعَؽ‬‫م‬ ‫ٍىن‬ ‫مل‬ ‫مفن‬
*****
5
Sulaiman Al-Bujairimi, Hasyiyatul Bujairimi alal Khatib, Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyah, 1996
M/1417 H, juz 3, halaman 181
22
‫ميحرلا نمحرلا هللا‬ ‫بسم‬
Hari : Ahad
Tanggal : SYA’BAN 1444/02 Juli 2023 M.
Tempat : Mushalla Sendir, Kiai Shamadin Abroh
No KBM : 017/VI/2023
MATERI BAHTSUL MASAIL
Deskripsi Masalah:
Seorang suami menjatuhkan talak tiga kepada istrinya, maka suami istri
tersebut tidak bisa rujuk tanpa adanya muhallill. Ketika dilanjutkan ke
persidangan cerai di pengadilan Agama dan sudah dijelaskan kepada
Majlis Hakim bahwa suami istri tersebut telah terjadi talak tiga. Namun
hakim tetap menjatuhkan talak satu dengan alasan karena suami tidak
menyatakan kalimat talak tiga di depan majlis hakim. Sehingga dibuatlah
akte cerai yang berkekuatan hukum dengan putusan pengadilan agama
yaitu jatuh talak satu.
1. Bolehkan suami istri itu rujuk kembali tanpa adanya perantara
muhallil terlebih dahulu karena merujuk pada keputusan pengadilan
agama (akte cerai yang menjatuhkan talak satu).
2. Bagaimana dengan putusan pengadilan agama yang tetap
menjatuhkan talak satu sedangkan kenyataannya antara suami istri
sudah terjadi talak tiga.
3. Bagaimana dengan pendadilan agama (Hakim tidak menerima
ucapan kata talak tiga) karena tidak diucapkan di depan hakim,
padahal dalam hukum agama (fikih) dijelaskan bahwa kata talak
yang diucapkan dengan senda gurau saja bisa jatuh talak apalagi
jika diucapkan dengan sungguh-sungguh maka sudah pasti jatuh/
terjadi talak.
Berdasarkan hasil mushawarah di desa sendir, seluruh musyawirin
sepakat bahwa itu mengikuti apa kata hakim yakni tidak jatuh thalak tiga,
23
meskipun beberapa ibarat yang di baca musyawirin mendukung jatuhnya
talak .
‫هط‬ ‫نٌل‬
‫ٌَزحًِل‬ َ‫دًخ‬ٔ‫ب‬‫و‬ ‫ٕساليم‬‫ال‬‫ا‬ َ‫اًفل‬ ‫يف‬
1425
‫اجلزء‬
4
‫اًصخي‬ ‫ظَق‬ ‫ٕذا‬‫ا‬ ً‫اث‬‫زال‬ ‫اًعالق‬ ‫وكوع‬ ‫وُو‬ :‫ادلِور‬ ‫ي‬ٔ‫ب‬‫ر‬ ‫رحجان‬ ‫يل‬ ‫ًؼِص‬ ‫اشلي‬‫و‬
‫ٕن‬‫ا‬‫ف‬ ،‫كوى‬ٔ‫ل‬‫ا‬ ‫احلنك‬ ‫ُو‬ ‫ظار‬ ً‫ا‬‫ضـَف‬ ً‫اي‬ٔ‫ب‬‫ر‬ ‫احلامك‬ ‫رحج‬ ‫ٕذا‬‫ا‬ ‫ًىن‬ ،‫احست‬‫و‬ ‫دفـة‬ َ‫ث‬ٔ‫ب‬‫ص‬‫ام‬
‫ا‬ ‫ُشا‬ ‫جبـي‬ ‫تَة‬‫ص‬‫اًـ‬ ‫اًحالد‬ ‫تـغ‬ ‫يف‬ ‫ن‬ٔ‫ب‬‫اًض‬ ‫ُو‬ ‫نٌل‬ ،‫هون‬‫ا‬‫ك‬ ‫ظسر‬
،‫احست‬‫و‬ ‫ًعالق‬
،‫اًزوحِة‬ ‫اتعة‬‫ص‬ٌَ ً‫ان‬‫وظو‬ ،‫اًياس‬ ‫ؿىل‬ ً‫ا‬‫ري‬‫ُس‬‫ث‬ ،َ‫ت‬ ‫ٕفذاء‬‫ال‬‫ا‬‫و‬ ٍ‫اؾامتد‬ ‫من‬ ‫هؽ‬‫ا‬‫م‬ ‫فال‬
،‫ذَاط‬‫ح‬‫والا‬ ‫اًورع‬ َِ‫ف‬ ‫كي‬ ‫وكت‬ ‫يف‬ ‫وحنن‬ ً‫ا‬‫دعوظ‬ ،‫والد‬ٔ‫ل‬‫ا‬ ‫ملعَحة‬ ‫وحٌلًة‬
‫اٍهتسًس‬ ً‫ا‬‫كاًح‬ ‫ًلعسون‬ ‫ومه‬ ،‫اًعالق‬ ‫من‬ ‫اًعَلة‬ ٍ‫هبش‬ ‫اًخَفغ‬ ‫يف‬ ‫اًياس‬ ‫وهتاون‬
‫م‬ َ‫اًفل‬ ‫يف‬ ‫ن‬ٔ‫ب‬ ‫ًـَمون‬‫و‬ ،‫اًزحص‬‫و‬
‫اًزوخة‬ ‫احـة‬‫ص‬‫وم‬ ،‫ٌَحي‬ ً‫ا‬‫ٌفش‬
‫يف‬ ‫هط‬ ‫نٌل‬
‫اًـٌَلء‬ ‫ادذالف‬ = ‫اًفلِاء‬ ‫ادذالف‬
‫ٌَمصوزي‬
,
1
/
751
]‫تَفغ‬ ‫زالاث‬ ‫ا‬َ ِ‫هب‬ ‫املسدول‬ ْ
‫َري‬‫ل‬‫ظالك‬
127
-
‫احس‬‫و‬ ‫تَفغ‬ ‫زالاث‬ ‫اًزوح‬ ‫ظَلِا‬ ‫ا‬َ‫ذ‬
ِ
‫ا‬ ‫ا‬َ ِ‫هب‬ ‫املسدول‬ ْ
‫َري‬‫ل‬ِِ‫ف‬ ‫ا‬ْ‫و‬ُ‫ف‬َََ‫ذ‬ْ‫د‬‫ا‬‫و‬
‫ان‬َِْ‫ف‬ ُ‫وس‬ ‫ة‬َ‫ي‬ًِْ‫س‬َ‫م‬ًْ‫ا‬ ‫ْي‬َُ‫ب‬‫و‬ ‫اكل‬َ‫م‬‫و‬ ُّ‫ي‬ِ‫ؾ‬‫ا‬َ‫ز‬ْ‫و‬َ ْ
‫ال‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ل‬‫ف‬
َ‫ات‬َ ْ
‫حص‬َ‫ب‬‫و‬ ّ‫ي‬ِ‫ـ‬ِ‫ف‬‫ا‬َّ‫اًض‬‫و‬ ِ‫ي‬ْ‫ب‬َّ‫اًص‬ ‫اة‬َ ْ
‫حص‬َ‫ب‬‫و‬
ٍ‫كري‬ ‫زوخا‬ ‫ثيىح‬ َّ
‫َّت‬َ‫ح‬ ‫هل‬ ‫حتي‬ َ
‫ال‬ :ٍ‫س‬ََْ‫ح‬ُ‫ؾ‬ْ‫و‬ُ‫ت‬َ‫ب‬‫و‬ ‫س‬َ ْ
‫مح‬َ‫ب‬‫و‬
‫ن‬ٔ‫ب‬ ‫كدي‬ ‫زالاث‬ ‫ظَلِا‬ ‫ا‬َ‫ذ‬
ِ
‫ا‬ :‫ا‬ْ‫و‬ًُ‫ا‬َ‫ك‬ ‫م‬َُّ‫هن‬َ‫ب‬ ‫اًخاتـني‬ ‫من‬ ‫احس‬‫و‬ ‫وكري‬ ‫اس‬َّ‫ح‬َ‫ؾ‬ ِ‫ن‬ْ‫ج‬‫ا‬ ِ‫ن‬َ‫ؾ‬ ‫وروي‬
.‫احست‬‫و‬ ‫فِيي‬ ‫ا‬َ ِ‫هب‬ ‫ًسذي‬
ٔ‫ل‬‫ا‬ ‫ل‬ْ‫و‬َ‫ل‬ًْ‫ا‬ َ
‫ىل‬َ‫ؿ‬ ‫ر‬ًِْ‫س‬َ‫ح‬ًْ‫ا‬ ‫ْي‬َُ‫ب‬‫رث‬‫ن‬ٔ‫ب‬‫و‬
‫اًحانن‬ ‫اًثالج‬ ‫ظالق‬ :‫ًلول‬ ‫َاق‬ ْ
ْ
ِ
‫ا‬ َ‫ن‬َ‫واك‬ ،‫ول‬
‫احست‬‫و‬
‫ل‬ْ‫و‬ ُ‫س‬َ‫ر‬ ‫ؾِس‬ َ
‫ىل‬َ‫ؿ‬ ‫اًثالج‬ ‫اًعالق‬ َ‫ن‬َ‫اك‬ " :‫اس‬َّ‫ح‬َ‫ؾ‬ ِ‫ن‬ْ‫ج‬‫ا‬ ِ‫ن‬َ‫ؾ‬ ‫ظاوس‬ ‫ر‬ًِْ‫س‬َ‫ح‬ ‫ول‬ٔ‫ب‬‫ًخ‬‫و‬
:ُ‫َس‬ ْ
‫مح‬َ‫ب‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ك‬ ‫ا‬َ‫َش‬ُ َ
‫ىل‬َ‫ؿ‬ "‫احست‬‫و‬ ‫جيـي‬ ‫ومعص‬ ‫جىص‬ ‫يب‬ٔ‫ب‬‫و‬ ََّ‫مل‬ َ‫س‬َ‫و‬ َََََِْ‫ؿ‬ ُ‫هللا‬ َّ
‫ىل‬ َ‫ظ‬ ِ‫هللا‬
24
‫لكِم‬ ‫اس‬َّ‫ح‬َ‫ؾ‬ ‫ن‬ْ‫ج‬‫ا‬ ‫اة‬َ ْ
‫حص‬َ‫ب‬ ‫روى‬
‫ا‬َ‫َش‬ُ ‫ودفؽ‬ ‫ظاوس‬ ‫روى‬ ‫ما‬ ‫ذالف‬ ‫اس‬َّ‫ح‬َ‫ؾ‬ ِ‫ن‬ْ‫ج‬‫ا‬ ِ‫ن‬َ‫ؾ‬
‫ر‬ًِْ‫س‬َ‫ح‬ًْ‫ا‬
‫ال‬‫ؤ‬‫اًس‬
‫وظاحت‬ ‫مهنا‬ ًَ‫وزل‬ ‫حس‬ٔ‫ب‬ ‫رضة‬ ‫ن‬ٔ‫ب‬ ‫تـس‬ َ‫ًزوحذ‬ ‫كال‬ ‫رخال‬ ‫ن‬ٔ‫ب‬ ‫املخضمن‬ ‫ابًعَة‬
‫حَف‬ ‫ن‬ٔ‫ب‬ ‫حق‬‫ٌس‬ ‫مل‬ َ‫ه‬ٔ‫ب‬‫و‬ ،‫احست‬‫و‬ ‫دفـة‬ )‫ابًثالزة‬ ‫(ظاًق‬ ‫ذكل‬ ‫سخة‬‫ث‬ َ‫وهج‬ ‫ىف‬
‫احلنك‬ ‫ؾن‬ ‫ل‬ٔ‫ب‬‫وس‬ ،‫ٕرخاؾِا‬‫ا‬ ‫ًس‬‫ص‬ٍ‫و‬ ‫حامي‬ َ‫زوحذ‬ ‫ن‬ٔ‫ب‬‫و‬ ،‫ابًعالق‬
‫ا‬‫و‬‫اجل‬
‫ة‬
‫ًلؽ‬ ‫ال‬ ‫ٕصارت‬‫ا‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫ًفؼا‬ ‫تـسد‬ ‫امللرتن‬ ‫اًعالق‬ ‫ن‬ٔ‫ب‬ ‫ًة‬‫رص‬‫امل‬ ‫ازلاير‬ ‫ىف‬ َ‫ت‬ ‫املـمول‬ ‫ٕن‬‫ا‬
‫رمق‬ ‫هون‬‫ا‬‫اًل‬ ‫من‬ ‫اًثاًثة‬ ‫ابملادت‬ ‫معال‬ ،‫احست‬‫و‬ ‫ٕال‬‫ا‬
٥٣
‫ية‬‫س‬
١٩٥٩
‫مام‬ٔ‫ب‬ َ‫ت‬ ‫املـمول‬
‫تـسد‬ ‫امللرتن‬ ‫(اًعالق‬ ‫هعِا‬‫و‬ ‫ٌَفذوى‬ ٍ‫اذرتان‬ ‫اشلى‬‫و‬* ،‫ن‬ٓ‫ل‬‫ا‬ ‫ٕىل‬‫ا‬ ‫اًرشؾَة‬ ‫احملامك‬
‫اح‬‫و‬ ‫ٕال‬‫ا‬ ‫ًلؽ‬ ‫ال‬ ‫ٕصارت‬‫ا‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫ًفؼا‬
)‫ست‬
‫من‬ ‫ٍن‬‫ص‬‫د‬ٓ‫ب‬ ‫مئة‬ٔ‫ب‬ ‫ملشاُة‬ ‫افق‬‫و‬‫م‬ َ‫ٕه‬‫ا‬‫ف‬ ‫تـة‬‫ر‬ٔ‫ل‬‫ا‬ ‫مئة‬ٔ‫ل‬‫ا‬ ‫مشاُة‬ ‫ذاًف‬ ‫ن‬ٕ‫ا‬‫و‬ ‫احلنك‬ ‫وُشا‬
‫من‬ ‫اًزوحِة‬ ‫اتعة‬‫ص‬ً ‫هة‬‫ا‬َ‫ظ‬ َ‫ت‬ ‫ذش‬ٔ‫ل‬‫ا‬ ‫وىف‬ ،‫املسَمني‬ ‫وجمهتسى‬ ‫اًعحاتة‬ ‫فلِاء‬
‫مصت‬ ‫تـس‬ ‫مصت‬ ‫اًعالق‬ ‫ًٕلاع‬‫ال‬ ‫ملرشوع‬‫ا‬ ‫اًسنن‬ ‫اثحاع‬ ‫ؿىل‬ ‫زواح‬ٔ‫ل‬‫ا‬ ‫ومحي‬ ‫اًـحر‬
‫اًعالق‬ ‫ُو‬ َ‫ؾي‬ ‫ئول‬‫املس‬ ‫اًعالق‬ ‫ٍىون‬ ‫تشكل‬‫و‬
‫ول‬ٔ‫ل‬‫ا‬
‫اًصحـى‬
( ‫ويه‬ ‫احست‬‫و‬ ‫جلكمة‬ ‫اًثالج‬ ‫اًعالق‬ ‫مجؽ‬ ‫يف‬ ‫زالزة‬ ‫اء‬‫ر‬ٓ‫ب‬ ‫ٌَفلِاء‬
7
:)
،‫ظَلاث‬ ‫زالج‬ َ‫ت‬ ‫ًلؽ‬ :‫ًة‬‫ص‬ُ‫اًؼا‬‫و‬ ‫تـة‬‫ر‬ٔ‫ل‬‫ا‬ ‫املشاُة‬ ‫مئة‬ٔ‫ب‬ ‫مهنم‬ ‫ادلِور‬ ‫كول‬ ‫ػ‬ ‫ول‬ٔ‫ل‬‫ا‬
‫اًـحادةل‬‫و‬ ،‫جىص‬ ‫يب‬ٔ‫ب‬ ‫كري‬ ‫اصسون‬‫ص‬ً‫ا‬ ‫اخلَفاء‬ ‫ومهنم‬ ‫اًعحاتة‬ ‫نرث‬ٔ‫ب‬ ‫ؾن‬ ‫مٌلول‬ ‫وُو‬
‫اج‬‫و‬ ،‫معصو‬ ‫اجن‬‫و‬ ،‫معص‬ ‫(اجن‬ ‫تـة‬‫ر‬ٔ‫ل‬‫ا‬
،‫وكريمه‬ ‫ٍصت‬‫ص‬ُ ‫تو‬ٔ‫ب‬‫و‬ )‫مسـود‬ ‫اجن‬‫و‬ ،‫ؾحاس‬ ‫ن‬
25
‫ؾيس‬ ‫احست‬‫و‬ ‫من‬ ‫نرث‬ٔ‫ب‬ ‫اًصخي‬ ‫ًعَق‬ ‫ن‬ٔ‫ب‬ ‫ٌسن‬ ‫ال‬ ‫ًىن‬ ،‫اًخاتـني‬ ‫نرث‬ٔ‫ب‬ ‫ؾن‬ ‫ومٌلول‬
‫ًرتوِا‬ ‫مث‬ ‫احست‬‫و‬ ‫ًعَلِا‬ ‫ن‬ٔ‫ب‬ ‫ُو‬ :‫ية‬‫اًس‬ ‫ظالق‬ ‫ن‬ٔ‫ل‬ ‫ثلسم؛‬ ‫نٌل‬ ‫املاًىِة‬‫و‬ ‫يفِة‬‫حل‬‫ا‬
.‫ؿسهتا‬ ‫ثيليض‬ ‫حَّت‬
.‫يشء‬ َ‫ت‬ ‫ًلؽ‬ ‫ال‬ :‫ٕمامِة‬‫ال‬‫ا‬ ‫َـة‬‫اًض‬ ‫كول‬ ‫ػ‬ ‫اًثاين‬
‫كول‬ ‫ػ‬ ‫اًثاًر‬
َ‫ت‬ ‫ًلؽ‬ :‫اًلمي‬ ‫اجن‬‫و‬ ‫ميَة‬‫ح‬ ‫اجن‬‫و‬ ‫ْٕاق‬‫ا‬ ‫اجن‬‫و‬ ‫ًة‬‫ص‬ُ‫اًؼا‬ ‫تـغ‬‫و‬ ‫ًسًة‬‫ز‬ً‫ا‬
.َِ‫ف‬ ‫ٌَفغ‬ ‫زري‬ٔ‫ب‬‫ث‬ ‫وال‬ ،‫احست‬‫و‬
:‫ًًل‬ ‫ما‬ ‫ؿىل‬ ‫اًسوري‬ ‫هون‬‫ا‬‫اًل‬ ‫هط‬ ،‫ي‬ٔ‫ب‬‫ص‬ً‫ا‬ ‫هبشا‬ ‫وسورًة‬ ‫مرص‬ ‫يف‬ ‫هون‬‫ا‬‫اًل‬ ‫ذش‬ٔ‫ب‬‫و‬
‫(م‬
41
)
-
.‫ظَلاث‬ ‫زالج‬ َ‫زوحذ‬ ‫ؿىل‬ ‫اًزوح‬ ‫ميكل‬
‫(م‬
47
)
-
‫ٕال‬‫ا‬ ‫ًلؽ‬ ‫ال‬ ‫ٕصارت‬‫ا‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫ًفؼا‬ ‫تـسد‬ ‫امللرتن‬ ‫اًعالق‬
.‫احسا‬‫و‬
‫توكوع‬ ‫اًلول‬ ‫ًة‬‫رث‬‫ن‬ٔ‫ابل‬ ‫ادذارث‬‫و‬ ‫اًلول‬ ‫ُشا‬ ‫ؾن‬ ‫ابًصايض‬ ‫ٕفذاء‬‫ال‬‫ا‬ ‫جلية‬ ‫ؿسًت‬ ‫وكس‬
( ‫زالاث‬ ‫احس‬‫و‬ ‫تَفغ‬ ‫اًثالج‬ ‫اًعالق‬
1
.)
‫ٕساليم‬‫ال‬‫ا‬ َ‫اًفل‬
:‫ح‬
‫ص‬
٧٩٥٦
*****
26
‫ميحرلا نمحرلا هللا‬ ‫بسم‬
Hari : Ahad
Tanggal :
Tempat : Lembung timur
No KBM : 018/III/2023
MATERI BAHTSUL MASAIL
Deskripsi Masalah
Seiring Datangnya Bulan Muharram 1445, salah satu amalan yang sangat
dianjurkan pada tanggal 10 (asyuro’) ialah menyantuni anak yatim. Teknis
pemberian santunan tersebut ada yang dengan cara mengantarkan ke
rumah si yatim, ada juga yang mengundang si yatim dalam seremonial
acara tertentu. Kemudian santunan yang diterima oleh si yatim tersebut
dberikan/ dititipkan kepada ibunya yang barang tentu dalam
pengelolaaanya sulit untuk dipisahkan antar harta milik ibunya dan barnag
/ uang santunan milik si yatim.
Pertanyaan
1- Bolehkan ibu tersebut menggunakan (makan, memakan dsb) harta
anaknya yang yatim ?
2- Apakah boleh panitia santunan anak yatim menggunakan uang donasi
anak yatim untuk keperluan lain seperti membeli air mineral,
konsumsi,sewa perlengkapan acara dll?
3- Mana lebih baik antara pemberian santunan yang diantarkan ke rumah
si yatim dengan yang diberikan dalam seremonial acara tertentu?
Jawaban
27
1- Ibu menggunakan harta anak yatim6 menurut qaul muktamad tidak
boleh secara mutlak, sementara menurut qaul yang ngairu
muktamad, boleh dengan syarat si yatim itu tidak membutuhkannya.
Catatan :
Imam Ibnu Daqiqil „Id: memakan harta anak yatim menjadi
penyebab penutup kehidupan dunia yang buruk. Kita berlindung
kepada Allah”
Menurut Imam Ar-Razy dalam tafsir mafatihul nghaib, pembahasan
keempat dari QS Surat An-Nisa ayat 10: sekalipun allah melarang
untuk makan, namun yang dikehendaki darinya adalah semua
bentuk perusakan, karena kerugian anak yatim itu tidak berbeda,
baik dengan cara dirusak hartanya karena dimakan, atau merusak
hartanya dengan cara yang lain.

[ َ‫دًخ‬ٔ‫ب‬‫و‬ ‫ٕساليم‬‫ال‬‫ا‬ َ‫اًفل‬ ‫يف‬ ‫هط‬ ‫نٌل‬
12
/
27
]
‫مدارشت‬ ‫هل‬ ‫جيوز‬ ‫فال‬ ،َََ‫ؿ‬ ‫ٌَموىل‬ ‫ابملعَحة‬ ‫ملِس‬ ‫اًلارص‬ ‫مال‬ ‫يف‬ ‫اًويل‬ ‫ثرصف‬
‫رضر‬ ‫اًضارت‬ ‫فاث‬‫رص‬‫اًخ‬
‫و‬ٔ‫ب‬ َ‫ت‬ ‫اًخعسق‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ َََ‫ؿ‬ ‫املوىل‬ ‫مال‬ ‫من‬ ‫يشء‬ ‫ِحة‬‫و‬ ‫حمضا‬ ‫ا‬
‫اًيافـة‬ ‫فاث‬‫رص‬‫اًخ‬ ‫مدارشت‬ ‫وهل‬ .‫ابظال‬ َ‫ف‬‫رص‬‫ث‬ ‫ٍىون‬‫و‬ ،‫فاحش‬ ‫تلنب‬ ‫اء‬‫رش‬ً‫ا‬‫و‬ ‫حَؽ‬ً‫ا‬
‫اًرضر‬ ‫تني‬ ‫املرتددت‬ ‫فاث‬‫رص‬‫اًخ‬ ‫ونشا‬ ،‫اًوظَة‬‫و‬ ‫اًعسكة‬‫و‬ ‫ِحة‬ً‫ا‬ ‫نلدول‬ ‫حمضا‬ ‫هفـا‬
‫ود‬ .‫اًلسمة‬‫و‬ ‫اًرشنة‬‫و‬ ‫والاسدئجار‬ ‫ٕخارت‬‫ال‬‫ا‬‫و‬ ‫اء‬‫رش‬ً‫ا‬‫و‬ ‫حَؽ‬ً‫اك‬ ‫اًيفؽ‬‫و‬
ٔ‫ب‬‫املحس‬ ‫ُشا‬ ‫ًَي‬
}ٍ‫صس‬ٔ‫ب‬ ‫ًحَف‬ ‫حَّت‬ ‫حسن‬ٔ‫ب‬ ‫يه‬ ‫ابًيت‬ ‫ٕال‬‫ا‬ ‫َدمي‬ً‫ا‬ ‫مال‬ ‫ا‬‫و‬‫ت‬‫ص‬‫ثل‬ ‫{وال‬ :‫ثـاىل‬ ‫كوهل‬
:‫اء‬‫رس‬ٕ‫ال‬‫[ا‬
35
/
12
.]

‫هط‬ ‫نٌل‬
:‫اجلزء‬ ‫اًلَة‬ ‫مفاحت‬ ‫[ثفسري‬
4
:‫ظػ‬
421
]
6
Anak yatim adalah anak yang ditinggal wafat oleh ayahnya, sekalipun ibunya atau kakek masih hidup.
28
ْ‫ه‬َ‫ب‬ ُّ ُ
‫لك‬ ٌَُِْ‫م‬ َ‫د‬‫ا‬َ‫ص‬ُ‫م‬ًْ‫ا‬ َّ‫ن‬َ‫ب‬ َّ‫ال‬
ِ
‫ا‬ َ ْ
‫لك‬َ ْ
‫ال‬ َ‫ص‬َ‫ن‬َ‫ذ‬ ْ‫ن‬
ِ
‫ا‬َ‫و‬ َ
‫اىل‬َ‫ـ‬َ‫ث‬ ََُّ‫ه‬َ‫ب‬ :ُ‫ة‬َ‫ـ‬ِ‫ت‬‫ا‬َّ‫اًص‬ ُ َ
‫ةل‬َ‫ب‬ ْ
‫س‬َ‫م‬ًْ‫ا‬
، ِ
‫اث‬َ‫ف‬ َ
‫ْال‬‫ث‬
ِ
ْ
‫اال‬ ِ‫ع‬‫ا‬َ‫و‬
. َ‫َص‬‫د‬ٓ‫ب‬ ٍ‫ًق‬ِ‫ص‬ْ‫ِع‬‫ت‬ ْ‫و‬َ‫ب‬ ،ِ ْ
‫لك‬َ ْ
‫ل‬ ِ
‫اب‬ ِ ِ
‫اهل‬َ‫م‬ ُ
‫ف‬ َ
‫ْال‬‫ث‬
ِ
‫ا‬ َ‫ون‬ُ‫ى‬ٍَ ْ‫ن‬َ‫ب‬ِ‫ت‬ ُ
‫ف‬ََِ‫خ‬َْ‫خي‬ َ
‫ال‬ ِ‫مي‬ِ‫د‬ًََْ‫ا‬ َ‫ر‬َ َ
‫رض‬ َّ‫ن‬
ِ
‫ا‬َ‫ف‬

‫نخاة‬ ‫ىف‬ ‫هط‬ ‫نٌل‬
[ ‫املِشة‬ ‫رشخ‬ ‫اجملموع‬
15
/
124
]
2- Menggunakan harta anak yatim itu diperbolehkan selama dalam
batas wajar.
‫وال‬
‫من‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫اًيعق‬ ‫هجة‬ ‫من‬ ‫املولك‬ ‫اذن‬ ََ‫ذض‬‫ًل‬ ‫ما‬ ‫ٕال‬‫ا‬ ‫اًخرصف‬ ‫من‬ ‫هَي‬‫و‬ً‫ا‬ ‫ميكل‬
‫ًـصف‬ ‫والاذن‬ ‫الاذن‬ ََ‫ذض‬‫ًل‬ ‫ما‬ ‫الا‬ ‫ميكل‬ ‫فال‬ ‫ابالذن‬ َ‫ف‬‫رص‬‫ث‬ ‫الن‬ ‫اًـصف‬ ‫هجة‬
.‫فني‬‫رص‬‫ث‬ ‫الاذن‬ ‫ثياول‬ ‫فان‬ ‫وابًـصف‬ ‫ابًيعق‬
3- Pemberian shadaqah kepada anak yatim Lebih baik di berikan
secara samar, sedangkan zakat lebih afdal diberikan secara I’lan
Catatan:
Salah satu dari keutamaan shadaqah adalah membersihkan hati
dari sifat kikir dan rasa berlebihan kepada harta.

[ ‫ايق‬‫ص‬‫اًـ‬ ‫احلافغ‬ ‫ختصجي‬ َ‫ومـ‬ ‫ازلٍن‬ ‫ؿَوم‬ ‫ٕحِاء‬‫ا‬ ‫نخاة‬ ‫ىف‬ ‫هط‬ ‫نٌل‬
4
/
37
]
‫املخعسق‬ ‫ًؤذي‬ ‫اًعسكة‬ ‫ٕػِار‬‫ا‬ ‫اكن‬ ‫ٕن‬‫ا‬‫ف‬ ‫اًعالت‬‫و‬ ‫اكًعسكة‬ ٍ‫ار‬‫رس‬ٕ‫ا‬ ‫ميىن‬ ‫ما‬ ‫ما‬ٔ‫ب‬‫و‬
َِ‫ف‬ ‫ٍىن‬ ‫مل‬ ‫ٕن‬‫ا‬‫ف‬ ‫ام‬‫ص‬‫ح‬ ‫ًٕشاء‬‫ال‬‫ا‬ ‫ن‬ٔ‫ل‬ ‫فضي‬ٔ‫ب‬ ‫فاًرس‬ ‫اًعسكة‬ ‫يف‬ ‫اًياس‬ ‫ٍصقة‬‫و‬ َََ‫ؿ‬
‫ًٕشا‬‫ا‬
‫اكن‬ ‫ن‬ٕ‫ا‬‫و‬ ‫هَة‬‫ال‬‫اًـ‬ ‫من‬ ‫فضي‬ٔ‫ب‬ ‫اًرس‬ ‫كوم‬ ‫فلال‬ ‫فضي‬ٔ‫ل‬‫ا‬ ‫يف‬ ‫اًياس‬ ‫ادذَف‬ ‫فلس‬ ‫ء‬
‫هَة‬‫ال‬‫اًـ‬ ‫ما‬ٔ‫ب‬ ‫فهيا‬ ‫كسوت‬ ‫ال‬ ‫هَة‬‫ال‬‫ؿ‬ ‫من‬ ‫فضي‬ٔ‫ب‬ ‫اًرس‬ ‫كوم‬ ‫وكال‬ ‫كسوت‬ ‫هَة‬‫ال‬‫اًـ‬ ‫يف‬
‫ٕػِار‬‫اب‬ ‫هخِاء‬ٔ‫ل‬‫ا‬ ‫مص‬ٔ‫ب‬ ‫وخي‬ ‫ؾز‬ ‫هللا‬ ‫ن‬ٔ‫ب‬ ‫ذكل‬ ‫ؿىل‬ ‫ًسل‬‫و‬ ‫اًرس‬ ‫من‬ ‫فضي‬ٔ‫ب‬‫ف‬ ‫ٌَلسوت‬
‫يحوت‬ً‫ا‬ ‫مبيعة‬ ‫ودعِم‬ ‫ًالكذساء‬ ‫اًـمي‬
29
*****
Hari : Ahad
Tanggal : 3 September 2023
Tempat : Lembung Barat
No KBM : 016/IX/2023
MATERI BAHTSUL MASAIL
DESKRIPSI MASALAH
Terkadang dalam pelaksanaan walimatun nikah, shihibul hajah mencari
pinjaman dana (sokongan) atau sebaliknya; dari orang lain yang
menawarkan pinjaman untuk biaya walimah tersebut , prakteknya, si
pemberi dan penerima pinjaman bersepakat untuk di akad barang , seperti
rokok , gula, dsb. Jadi si peminjam harus mengembalikan uang sesuai
harga barang saat pengembalian, jika harga gula sekarang 13.000/kilo
dan ketika si peminjamg mau mengembalikan uang, harga gula naik
menjadi 15.000/kilo, maka peminjang harus membayar sebesari 15.000,
begitu juga sebaliknya jika harga gula turun.
Pertanyaan:
1. Bagaimana hukum transaksi sebagaimana deskripsi tersebut
2. Jika tidak boleh apa solusinya?
Jawaban :
1- Akad Tersebut Termasuk Akad Qord Yang Tidak Di Perbolehkan
Secara Hukum. Dan juga pada hal tersebut pengembaliannya tidak
adanya misli.
Catatan :
Akad qord fasidah yang haram adalah akan disyaratkan untuk mengambil
manfaat , jika terjadi di awal aqad, akan tetapi jika tidak terjadi pad
2- Solusinya Jadikan Akad Jual Beli Fi Dzimmah
‫اًعفحة‬ ‫اًثاًر‬ ‫اجلزء‬ ‫اًعاًنب‬ ‫هة‬‫ا‬‫اؿ‬ ‫نخاة‬ ‫ىف‬ ‫هط‬ ‫نٌل‬
72
30
)
‫هفـا‬ ‫حص‬ ‫كصض‬ ‫لك‬ ‫وُو‬ ،‫اًلصض‬ ‫راب‬ :‫اًفضي‬ ‫راب‬ ‫ومن‬ ‫ي‬ٔ‫ب‬ )‫اًلصض‬ ‫راب‬ ٌَ‫وم‬
ٍ‫ؾلس‬ ‫يف‬ ‫رشط‬ ‫ٕذا‬‫ا‬ ‫ٕال‬‫ا‬ ‫ؾيسان‬ ‫حيصم‬ ‫ال‬ ‫ًىن‬ .‫رُن‬ ‫حنو‬ ‫كري‬ ‫ٌَملصض‬
‫اًفحة‬ ‫املسرتصسٍن‬ ‫تلَة‬ ‫نخاة‬ ‫ىف‬ ‫هط‬ ‫نٌل‬
134
‫امل‬ ُ
‫ض‬ْ‫ص‬َ‫ل‬ًْ‫ا‬ َ‫ُو‬ُ ُ‫م‬َّ‫ص‬َ‫ح‬ُ‫مل‬‫ا‬ ُ‫س‬ِ‫اس‬َ‫ف‬ً‫ا‬ ُ
‫ض‬ْ‫ص‬َ‫ل‬ًْ‫ا‬ ِ‫ذ‬
ِ
‫ا‬
ُ ْ
‫رش‬
َ‫ؽ‬َ‫ك‬َ‫و‬ ْ‫ن‬ِ‫ا‬ ‫ا‬َ‫َش‬ُ ، ِ
‫ض‬ِ‫ص‬ْ‫ل‬ُ‫م‬ٌَِْ ُ‫ؽ‬ْ‫ف‬َّ‫ي‬ً‫ا‬ َِِِْ‫ف‬ ُ
‫ط‬ْ‫و‬
‫ومل‬ ‫كدهل‬ َََ‫ؿ‬ ٔ‫ب‬‫اظ‬‫و‬‫ث‬ ‫فان‬ ،‫اًـلس‬ ِ
‫ة‬َْ ُ
‫ظ‬ ِ
‫يف‬
‫مؽ‬ ‫خاز‬ ‫ؾلس‬ ‫ٍىن‬ ‫مل‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ َ‫ظَح‬ ‫يف‬ ‫ًشهص‬
‫اكـة‬‫و‬ً‫ا‬ ‫اًصاب‬ ‫حِي‬ ‫هسانص‬ ‫اُة‬‫ص‬‫اًى‬
‫خلري‬
‫قصض‬
‫رشؾي‬
‫اًعفحة‬ ‫ملـني‬‫ا‬ ‫فذح‬ ‫نخاة‬ ‫ىف‬ ‫هط‬ ‫نٌل‬
27
‫تعهل‬ٔ‫ب‬ ‫هلسا‬ ‫ًو‬‫و‬ ‫احلحوة‬‫و‬ ‫اًيلس‬ ‫وُو‬ ‫املثىل‬ ‫يف‬ ‫املثي‬ ‫رد‬ ‫امللرتض‬ ‫ؿىل‬ ‫وجية‬
َ‫ث‬ً‫ا‬‫و‬ ‫ان‬‫و‬َ‫احل‬ ‫وُو‬ ‫املخلوم‬ ‫يف‬ ‫ظورت‬ ‫املثي‬ ‫ورد‬ َ‫حل‬ ‫ٕىل‬‫ا‬ ‫كصة‬ٔ‫ب‬ َ‫ه‬ٔ‫ل‬ ‫اًسَعان‬
‫اة‬
‫اض‬‫ص‬‫ٕك‬‫ال‬‫ا‬ ‫حمي‬ ‫كري‬ ‫يف‬ ‫املثي‬ ‫كدول‬ ‫وال‬ ‫اجلَس‬ ‫ؾن‬ ‫اًصديء‬ ‫كدول‬ ‫جية‬ ‫وال‬ ‫اُص‬‫و‬‫اجل‬‫و‬
‫املوضؽ‬ ‫اكن‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫امللرتض‬ ‫خحمَِا‬ً ‫ومل‬ ‫هة‬‫ء‬‫مو‬ ‫ًيلهل‬ ‫اكن‬ ‫ن‬ٔ‫ك‬ ‫حصَح‬ ‫قصض‬ ‫هل‬ ‫اكن‬ ‫ٕن‬‫ا‬
‫هل‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫هة‬‫ؤ‬‫م‬ ‫ذلةل‬ ‫ٍىن‬ ‫مل‬ ‫ٕذا‬‫ا‬ ‫ٕال‬‫ا‬ ‫اض‬‫ص‬‫ٕك‬‫ال‬‫ا‬ ‫حمي‬ ‫كري‬ ‫يف‬ ‫ازلفؽ‬ ‫امللرتض‬ ‫ًَزم‬ ‫وال‬ ‫خموفا‬
‫م‬ ‫هل‬ ‫ًىن‬ ‫امللصض‬ ‫وحتمَِا‬ ‫هة‬‫ؤ‬‫م‬
‫اض‬‫ص‬‫ٕك‬‫ال‬‫ا‬ ‫مبحي‬ ‫مية‬‫تل‬ ‫اض‬‫ص‬‫ٕك‬‫ال‬‫ا‬ ‫حمي‬ ‫كري‬ ‫يف‬ ‫عاًحة‬
َ‫ؾي‬ ‫خَاض‬‫ؾ‬ٕ‫ال‬‫ا‬ ‫جلوزا‬ ‫امللصض‬ ‫ًخحَمِا‬ ‫ومل‬ ‫هة‬‫ؤ‬‫م‬ ‫ًيلهل‬ ‫فامي‬ ‫املعاًحة‬ ‫وكت‬
‫اُػ‬
*****
31
‫ميحرلا نمحرلا هللا‬ ‫بسم‬
Hari : Ahad
Tanggal : 01 Oktober 2023
Tempat : Lenteng Barat
No KBM : 019/X/2023
MATERI BAHTSUL MASAIL
Saat ini ada fenomena suntik putih. Menggunakan sistem suntik dengan
tujuan merubah warna kulit. Dari yg semula sawo matang menjadi
berubah putih cemerlang.
1. bagaimana hukum melakukan suntik putih sebagaimana deskripsi
tersebut?
2. seperti apakah batasan merubah takdir Allah SWT?
Jawaban
1. Hukum melakukan suntik putih menurut ulama fikih di tafsil
sebagaimana berikut:
 Hukum Menggunakan suntik pemutih boleh karena tidak
permanen (karena ketika beberapa waktu tidak melakukan suntik
kulitnya akansedikit demi sedikit kembali seperti semula) dengan
syarat bahannya tidak membayakan, legal dan dilakukan oleh
ahlinya
 adapun jenis suntik pemutih yg permanen hukumnya haram
catatan :
Konsep dasar dari suntik putih adalah dalam rangka tajammul.
Sementara tajammul dalam tinjauan hukum asal adalah di
perbolehkan (Mubah), kecuali ada a‟ridah yang membahayakan
organ lainnya, seperti akan terjadinya pembengkakan pada
jantung, matinya fungsi organ tubuh yang lain, yang sekiranya
32
madaratnya lebih besar, maka hukumnya adalah tidak
diperbolehkan, malah di haramkan.
‫هط‬ ‫نٌل‬
: ‫حػ‬ ‫املخلني‬ ‫ىزُة‬
72
: ‫ظػ‬
354
‫اًصساةل‬ ‫مؤسسة‬
‫اف‬
‫ؿَهيا‬ ‫ثـاىل‬ ‫هللا‬ ‫ذَق‬ ‫اًيت‬ ‫اًعفة‬ ‫ؾن‬ ‫اخلَلة‬ ‫من‬ ‫ئي‬‫ص‬ ‫ثلَري‬ ‫جيوز‬ ‫ال‬ ‫احلسًر‬ ‫اد‬
‫ٕذا‬‫ا‬ ‫ٕال‬‫ا‬ ٍ‫كري‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫خجمَي‬ٌَ ‫هلط‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫جزايدت‬ ‫خلَري‬ً‫ا‬ ‫اكن‬ ‫اء‬‫و‬‫س‬ ‫ٕوسان‬‫ال‬‫ا‬
‫ُياك‬ ‫هت‬‫اك‬
‫يف‬ ‫ذهص‬ ‫ما‬ ٌَ‫وم‬ ‫ًحلى‬ ‫اشلي‬ ‫خلَري‬ً‫ا‬ ‫يف‬ ‫وُشا‬ ‫اًزايدت‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫اًزنع‬ ‫فِجوز‬ ‫حَة‬‫ظ‬ ‫رضورت‬
‫اًخفَج‬‫و‬ ‫اًومش‬ ‫من‬ ‫حادًر‬ٔ‫ل‬‫ا‬
‫اًـٌَلء‬ ٍ‫خاز‬ٔ‫ب‬ ‫فلس‬ ‫ابحلياء‬ ‫اكًعحف‬ ‫ًحلى‬ ‫ال‬ ‫اشلي‬ ‫ما‬ٔ‫ب‬‫و‬
‫ًساء‬ٌَ ‫حة‬‫ًس‬ً‫اب‬ ‫حٌيب‬ٔ‫ب‬ َََ‫ؿ‬ ‫ًعَؽ‬ ‫مل‬ ‫ٕذا‬‫ا‬
‫هط‬ ‫نٌل‬
‫اًحاري‬ ‫فذح‬
-
[ ‫جحص‬ ‫جن‬‫ا‬
12
/
323
]
‫جي‬ ‫ال‬ ‫اًعربي‬ ‫كال‬
‫و‬ٔ‫ب‬ ‫جزايدت‬ ‫ؿَهيا‬ ‫هللا‬ ‫ذَلِا‬ ‫اًيت‬ ‫ذَلهتا‬ ‫من‬ ‫يشء‬ ‫ثلَري‬ ‫ت‬ٔ‫ب‬‫ص‬‫ٌَم‬ ‫وز‬
‫ما‬ ‫ًي‬‫زت‬‫ف‬ ‫احلاحدني‬ ‫هة‬‫و‬‫ملص‬ ‫حىون‬ ‫هكن‬ ٍ‫ًلري‬ ‫وال‬ ‫ٌَزوح‬ ‫ال‬ ‫احلسن‬ ‫اًامتس‬ ‫هلط‬
‫مهنا‬ ‫فذلعؽ‬ ‫ًةل‬‫و‬‫ظ‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫فذلَـِا‬ ‫ائست‬‫ز‬ ‫سن‬ ‫ًِا‬ ‫حىون‬ ‫ومن‬ َ‫ؾىس‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫اًحَج‬ ‫ثومه‬ ‫تُهنٌل‬
‫ٍىون‬ ‫ومن‬ ‫يخف‬ً‫اب‬ ‫ًَِا‬‫زت‬‫ف‬ ‫ؾيفلة‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫صارة‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫حلَة‬ ‫و‬ٔ‫ب‬
‫ا‬‫ري‬‫حل‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫ا‬‫ري‬‫كع‬ ‫صـصُا‬
‫ذَق‬ ‫ثلَري‬ ‫من‬ ‫وُو‬ ‫اٍهنيي‬ ‫يف‬ ‫داذي‬ ‫ذكل‬ ‫فلك‬ ‫كريُا‬ ‫ثضـص‬ ٍ‫ثلزر‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫فذعوهل‬
‫سن‬ ‫ًِا‬ ‫ٍىون‬ ‫هكن‬ ‫ذًة‬ٔ‫ل‬‫ا‬‫و‬ ‫اًرضر‬ َ‫ت‬ ‫حيعي‬ ‫ما‬ ‫ذكل‬ ‫من‬ ‫خثىن‬‫ٌس‬‫و‬ ‫كال‬ ‫ثـاىل‬ ‫هللا‬
‫ذكل‬ ‫فِجوز‬ ‫ملِا‬‫ؤ‬‫ث‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫ثؤذهيا‬ ‫ائست‬‫ز‬ ‫ٕظحؽ‬‫ا‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫لك‬ٔ‫ال‬ ‫يف‬ ‫َلِا‬‫ثـ‬ ‫ًةل‬‫و‬‫ظ‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫ائست‬‫ز‬
‫اكمل‬ ‫ذري‬ٔ‫ل‬‫ا‬ ‫ُشا‬ ‫يف‬ ‫اًصخي‬‫و‬
‫هخت‬ ‫ٕذا‬‫ا‬ ‫ما‬ ‫اًصامص‬ ‫من‬ ‫خثىن‬‫ٌس‬ ‫اًيووي‬ ‫وكال‬ ‫ت‬ٔ‫ب‬‫ص‬
َ‫ظالك‬ٕ‫ا‬‫و‬ ‫كَت‬ ‫خحة‬‫ٌس‬ ‫تي‬ ‫اٍهتا‬‫ز‬ٕ‫ا‬ ‫ؿَهيا‬ ‫حيصم‬ ‫فال‬ ‫ؾيفلة‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫صارة‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫حلَة‬ ‫ت‬ٔ‫ب‬‫ص‬‫ٌَم‬
‫تـغ‬ ‫وكال‬ ‫ٌَخسًُس‬ ‫مٌؽ‬ ‫ذكل‬ ‫ؾن‬ ‫ذال‬ ‫مفَّت‬ ‫ال‬ٕ‫ا‬‫و‬ َ‫وؿَم‬ ‫اًزوح‬ ‫ٕذن‬‫اب‬ ‫ملِس‬
‫رواًة‬ ‫ويف‬ ‫هيا‬‫زن‬‫ث‬ ‫فِىون‬ ‫ال‬ٕ‫ا‬‫و‬ ‫ذيؽ‬‫م‬‫ا‬ ‫احص‬‫و‬‫ٌَف‬ ‫ا‬‫ر‬‫صـا‬ ‫صِص‬ٔ‫ب‬ ‫منط‬ٍ‫ا‬ ‫اكن‬ ‫ان‬ ‫احلياتةل‬
‫اًخحمري‬‫و‬ ‫احلف‬ ‫وجيوز‬ ‫ا‬‫و‬ً‫كا‬ ‫فِحصم‬ ‫ثسًُس‬ َ‫ت‬ ‫وكؽ‬ ‫ٕن‬‫ا‬ ‫ٕال‬‫ا‬ ‫اًزوح‬ ‫ٕذن‬‫اب‬ ‫جيوز‬
‫من‬ ‫اًعربي‬ ‫دصح‬ٔ‫ب‬ ‫وكس‬ ‫ًية‬‫ز‬ً‫ا‬ ‫من‬ َ‫ه‬ٔ‫ل‬ ‫اًزوح‬ ‫ٕذن‬‫اب‬ ‫اكن‬ ‫ٕذا‬‫ا‬ ‫ًف‬‫ص‬‫اًخع‬‫و‬ ‫اًيلش‬‫و‬
33
‫ادلال‬ ‫ًـجهبا‬ ‫صاتة‬ ‫هت‬‫اك‬‫و‬ ‫ؿائضة‬ ‫ؿىل‬ ‫دذَت‬ ‫هنا‬ٔ‫ب‬ َ‫ث‬ٔ‫ب‬‫ص‬‫ام‬ ‫ؾن‬ ‫ْٕاق‬‫ا‬ ‫يب‬ٔ‫ب‬ ‫ًق‬‫ص‬‫ظ‬
‫ا‬ ‫ؾيم‬ ‫مِعي‬ٔ‫ب‬ ‫فلاًت‬ ‫ًزوهجا‬ ‫دَهنا‬‫ح‬ ‫حتف‬ ‫ت‬ٔ‫ب‬‫ص‬‫امل‬ ‫فلاًت‬
‫وكال‬ ‫خعـت‬‫اس‬ ‫ما‬ ‫ذى‬ٔ‫ل‬
‫اًصامص‬ ‫مجةل‬ ‫من‬ َ‫ٕه‬‫ا‬‫ف‬ ‫احلف‬ ‫الا‬ ‫ذهص‬ ‫مبا‬ ‫ٍن‬‫زت‬ً‫ا‬ ‫جيوز‬ ‫اًيووي‬
2. Batasan merubah asal penciptaan sebagaimana ulasan ulama’
dalam menafsiri hadis nabi dalam 4 Hal, bertato, membinggul, dan
banyak hal lainnnya seperti merubah hidup dengan cara operasi.
Hal inilah yang menjadi acuan dalam hal “taghyirul khalqi7”.
125 ‫اًعفحة‬ ‫الاول‬ ‫اجلزء‬ ‫امليري‬ ‫ثفسري‬ ‫يف‬ ‫هط‬ ‫نٌل‬
َ‫و‬ ‫ان‬َ‫ذ‬‫الا‬ ِ‫ؽ‬ْ‫ع‬َ‫ك‬َ‫و‬ ِ‫ن‬ْ‫َو‬ُ‫ـ‬ًْ‫ا‬ ِ‫ء‬‫ق‬ْ‫ف‬َ‫و‬ ِ‫س‬َِْ‫ح‬َ‫ـ‬ًْ‫ا‬ ِ‫ء‬َ‫ا‬‫ْع‬‫د‬َِ‫اك‬ ً‫ة‬َ‫ف‬‫ظ‬َ‫و‬ ً‫ت‬‫ر‬َ‫و‬ ْ
‫ظ‬ )ِ‫ِهللا‬ ‫َْق‬‫ذ‬َ َّ‫ن‬ُ ِّ
‫َري‬‫ل‬ََُْ‫(ف‬
َ‫و‬ َ‫و‬ ِ ْ
‫رش‬َ‫و‬ًْ‫ا‬ َ‫و‬ ِ ْ
‫مش‬َ‫و‬ًْ‫ا‬
‫ص‬ِ‫ـ‬ َ‫ض‬ًْ‫ا‬ ِ‫ي‬ ْ‫س‬
‫اًعفحة‬ ‫اتؽ‬‫ص‬ً‫ا‬ ‫اجلزء‬ ‫اًفاحلني‬ ‫دًَي‬ ‫نخاة‬
545
ِ
‫اث‬َ ِ
‫ِش‬ْ‫و‬َ‫خ‬ ْ
‫س‬ُ‫م‬ًْ‫ا‬َ‫و‬ ِ
‫اث‬َ ِ
‫اِش‬َ‫و‬ًْ‫ا‬ ُّ
‫اّلل‬ َ‫ـن‬ًَ :َ‫ل‬‫ا‬َ‫ك‬ ََُّ‫ه‬َ‫ا‬ َُْ‫ي‬َ‫ؾ‬ ُّ
‫اّلل‬ َ ِ
‫يض‬َ‫ر‬ ٍ‫د‬ْ‫و‬ُ‫ـ‬ ْ
‫س‬َ‫م‬ ْ ِ
‫يب‬َ‫ا‬ ْ‫ن‬َ‫ؾ‬َ‫و‬
ْ
‫ت‬ًَ‫ا‬َ‫ل‬َ‫ف‬ ,ِ‫هللا‬ َ
‫ق‬ََْ‫ذ‬ ِ
‫اث‬َ ِّ
‫َري‬‫ل‬َ‫خ‬ُ‫مل‬‫ا‬ ِ‫ن‬ ْ‫س‬ُ‫ح‬ٌَِْ ِ
‫اث‬َ‫ج‬ََِّ‫ف‬َ‫خ‬ُ‫مل‬‫ا‬َ‫و‬ ِ
‫اث‬ َ
‫ع‬ِّ‫م‬َ‫ي‬َ‫خ‬ُ‫مل‬‫ا‬َ‫و‬
، َ ِ
‫كل‬َ‫ذ‬ ِ
‫ىف‬ ٌ‫ت‬َ‫ء‬‫ا‬َ‫ص‬ْ‫م‬
ِ
‫ا‬ َُ
‫هل‬
ِ
‫اة‬َ‫خ‬ِ‫ن‬ ِ
‫ىف‬ َ‫ُو‬َُ‫و‬ ََّ‫مل‬ َ‫س‬َ‫و‬ َََََِْ‫ؿ‬ ُ‫هللا‬ َّ
‫ىل‬ َ‫ظ‬ ِ‫هللا‬ ُ‫ول‬ ُ‫س‬َ‫ر‬ ََُ‫ي‬َ‫ـ‬ًَ ْ‫ن‬َ‫م‬ ُ‫ن‬َ‫ـ‬ًَْ‫ل‬ ِ
‫ىل‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬ :َ‫ل‬‫ا‬َ‫ل‬َ‫ف‬
َََََِْ‫ؿ‬ ْ
‫ق‬َ‫ف‬َّ‫ذ‬ُ‫م‬ .‫ا‬‫و‬ُ َ‫هت‬ْ‫ى‬‫فا‬ َُْ‫ي‬َ‫ؾ‬ ْ ُ‫امك‬َ َ‫هن‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬ ٍ‫و‬ُ‫ُش‬‫ز‬َ‫ف‬ ُ‫ول‬ ُ‫س‬َ‫اًص‬ ْ ُ‫مك‬ َ‫ات‬ٓ‫ب‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬ : َ
‫اىل‬َ‫ـ‬َ‫ث‬ ٌ‫هللا‬ ‫ال‬َ‫ك‬ ،ِ‫هللا‬
*****
7
Mngubah ciptaan allah merupakan suatu perbuatan mengubah bentuk asal manusia yang telah
diciptakan dengan sebaik-baiknya, mengubah ciptaan allah dibagi dua yaitu mengubah ciptaan secara
lahir, seperti operasi plastik, menyulam alis, tanam benang, mentato menyambung rambut dan
perubahan fisik lain.
34
Hari : Ahad
Tanggal : 03 Desember 2023
Tempat : Lenteng Timur
No KBM : 020/XII/2023
MATERI BAHTSUL MASAIL
Deskripsi masalah
Si a meminjam uang kepada si B dengan jaminan sebidang tanah,
kemudian si B menggarap tanah tersebut dan menikmati hasil
tanamannya berupa padi, tembakau dan kacang panjang. Hal ni terus
berlanjut sampai si A mampu mengembalikan uang di pinjam kepada si B
Selain itu, sudah lumrah terjadi di masyarakat yang memanfaatkan tanah
milik Negara, seperti tanah di pinggir sungai atau jalan raya , dengan
menanm pohon pisang, pohon jati dan semacamnya.
Pertanyaan
1. Bagaimana menurut hukum islam tentang pengambilan manfaat
dari tanah/barang gadai oleh pihak yang mengambil gadai, apakah
tidak menyalahi hadis “ ‫نفعا‬ ‫جر‬ ‫قرض‬ ‫كل‬
‫ربا‬ ‫فهو‬ ”?
Jawaban :
1. Mengambil manfaat tanah gadai menurut hukum islam itu
diperbolehkan (jawas) dg syarat
 Tidak mensyaratkan ketika akad
 Diberi idin/sdh jadi kebiasaan
‫ح‬ ‫اًضافـي‬ ‫ٕمام‬‫ال‬‫ا‬ ‫مشُة‬ ‫ؿىل‬ ‫املهنجي‬ َ‫اًفل‬ ‫ىف‬ ‫ىف‬ ‫هط‬ ‫نٌل‬
٦
‫ص‬
١٥٦
‫هة‬‫و‬ُ‫ملص‬‫ا‬ ‫ابًـني‬ ‫ًًذفؽ‬ ‫ن‬ٔ‫ب‬ ‫هتن‬‫ص‬‫ٌَم‬ ‫ًُس‬ :ً‫ال‬‫ٕحٌل‬‫ا‬ ‫اكملاًىِة‬ : ‫اًضافـَة‬ ‫وكال‬
-
‫ن‬ٔ‫ب‬ ‫اىل‬
‫كال‬
-
،‫ابًصُن‬ ‫هخفاع‬‫الا‬ ‫هتن‬‫ص‬‫ٌَم‬ ‫خاز‬ ،‫اًـلس‬ ‫يف‬ ً‫ا‬‫مرشوظ‬ ‫هخفاع‬‫الا‬ ‫ٍىن‬ ‫مل‬ ‫ٕن‬‫ا‬‫ف‬
35
َ‫ظاحد‬ ‫ٕذن‬‫اب‬
،‫ٌضاء‬ ‫ملن‬ َ‫مَى‬ ‫يف‬ ‫ابًخرصف‬ ‫ذن‬ٔ‫ب‬ً ‫ن‬ٔ‫ب‬ ‫وهل‬ ،‫ماكل‬ ‫اُن‬‫ص‬ً‫ا‬ ‫ن‬ٔ‫ل‬ ،
ً‫ا‬‫خس‬‫حمخ‬ ‫ًحلى‬‫و‬ ،ٍ‫ًس‬ ‫ؾن‬ ‫خيصح‬ ‫ال‬ َ‫ه‬ٔ‫ل‬ ‫املصُون؛‬ ‫يف‬ َ‫حلل‬ ‫ََؽ‬‫ثض‬ ‫ٕذن‬‫ال‬‫ا‬ ‫يف‬ ‫ًُس‬‫و‬
َ‫حلل‬ ٍ‫ؾيس‬
‫ال‬ ‫ن‬ٔ‫ب‬ ‫ثرشط‬ ‫اُن‬‫ص‬ً‫ا‬ َ‫ه‬‫ذ‬ٔ‫ب‬ ‫ٕذا‬‫ا‬ ‫ملصُون‬‫اب‬ ‫هتن‬‫ص‬‫مل‬‫ا‬ ‫هخفاع‬‫ا‬ ‫جيوز‬ َ‫ه‬ٔ‫ب‬ ‫ؿىل‬ ‫نرث‬ٔ‫ال‬ ‫ًىن‬‫و‬
‫ك‬ ‫ٍىون‬ َ‫رشظ‬ ‫ٕذا‬‫ا‬ َ‫ه‬ٔ‫ل‬ ،‫اًـلس‬ ‫يف‬ ‫ذكل‬ ‫ٌضرتط‬
‫راب‬ ‫وُو‬ ً‫ا‬‫هفـ‬ ‫حص‬ ً‫ا‬‫صض‬
Tanpa izin tapi sudah jadi kebiasaan
‫ح‬ ‫تـة‬‫ر‬ٔ‫ل‬‫ا‬ ‫املشاُة‬ ‫ؿىل‬ َ‫اًفل‬ ‫هط‬ ‫نٌل‬
٥
‫ص‬
٣٤٤
‫ئي‬‫س‬
-
َ‫ت‬ ‫ثـاىل‬ ‫هللا‬ ‫هفؽ‬
-
‫من‬ ‫يشء‬ ‫ذش‬ٔ‫ب‬‫ت‬ ‫دسامح‬ً‫اب‬ ‫اًـادت‬ ‫حصث‬ ‫ًو‬ ‫ؾٌل‬ :
‫م‬ٔ‫ب‬ ‫ظَة‬ ‫حالل‬ ‫ُو‬ ‫ُي‬ ‫مثال‬ ‫ًؤلك‬ ‫اًلري‬ ‫مال‬ ‫من‬ ‫يحاث‬ً‫ا‬ ‫وكت‬ ‫ول‬ٔ‫ب‬ ‫اًحلوالث‬
‫اًعيب‬ ‫ذكل‬ ‫ذش‬ٔ‫ب‬ً ‫وكس‬ ‫ال؟‬
‫صُئا‬ َ‫ٕؾعائ‬‫اب‬ ‫ًة‬‫ر‬‫خا‬ ‫اًـادت‬‫و‬ ،‫اًرثوت‬ ‫ُي‬ٔ‫ب‬ ‫ٕىل‬‫ا‬ َ‫ت‬ ‫يت‬ٔ‫ب‬ً‫و‬
‫هفس‬ ‫ويف‬ ٍ‫وكري‬ ‫اًورع‬ ‫ذكل‬ ‫لك‬ٔ‫ب‬ً‫و‬ ‫هلم‬ ‫ثيشء‬ ‫ث‬ٔ‫ب‬ً ‫مل‬ ‫ذكل‬ ‫ًوال‬‫و‬ ،‫ذكل‬ ‫ملاتةل‬ ‫يف‬
‫يف‬ ‫ابملساحمة‬ ‫انحِة‬ ‫ُي‬ٔ‫ب‬ ‫ؿادت‬ ‫اظصدث‬ ‫حِر‬ :‫تلوهل‬ )‫خاة‬ٔ‫ب‬‫(ف‬ ‫يشء؟‬ ٌَ‫م‬ َِ‫اًفل‬
‫ؿ‬ ‫ًلَة‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ َِ‫ف‬ ‫ثص‬ٔ‫ب‬‫ًخ‬ ‫ال‬ ‫دوذ‬ٔ‫ب‬‫امل‬ ‫ماكل‬ ‫ن‬ٔ‫ب‬‫ت‬ ‫ذش‬ٓ‫ل‬‫ا‬ ‫جيزم‬ ‫حبَر‬ ‫اًحلوالث‬
َ‫ػي‬ ‫ىل‬
‫اًساكعة‬ ‫اًامثر‬ ‫ذش‬ٔ‫ب‬ ‫يف‬ َ‫ت‬ ‫ا‬‫و‬‫رصح‬ ‫ما‬ ‫هؼري‬ ،‫ذش‬ٔ‫ل‬‫ا‬ ‫خاز‬ ‫ذكل‬
2. Bagaimana hukumnya mengambil manfaat dari tanah streen (tanah
milik negara) sebagaimana dalam deskripsi tersebut
JAWABAN
2. Mengambil manfaat dari tanah stren8 menurut hukum islam adalah
boleh, dengan syarat melalui presedur yang yang telah ditetapkan
8
Adalah tanah yang dimiliki oleh pemerintah atau sepadan sungai yang boleh diijinkan pemanfaatan sejak
tahun 2011 hanya untuk pertanian dan perkebunan, selain kegiatan itu tidak di ijinkan.
36
oleh pemerintah. Sementara melalui tanpa izin dari pemerintah maka
hukumnya tidak boleh.
Catatan:
Hak penguasaan tanah oleh negara: pada dasarnya tanah negara merupakan
tanah yang dikuasai oleh negara, namun dalam hal ini (tanah stren)
didasarkan pada ketentuan “pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar Tahun
1945.t” intinya ketika negara sudah meresmikan dengan undang-undang
maka masyarakat tidak boleh menggarapnya kecuali tidak ada larangan
khusus dari pemerintah, karena pemerintah mengizinkan selama bukan untuk
pembangunan.
‫(ح‬ ‫ًدِة‬‫و‬‫اًى‬ ‫َِة‬‫ًفل‬‫ا‬ ‫ااملوسوؿة‬ ‫نخاة‬ ‫ىف‬ ‫هط‬ ‫نٌل‬
1
444
)
‫جيوز‬ ‫ال‬ ‫انص‬‫ز‬‫اجل‬‫و‬ ‫الاهنا‬ ‫من‬ ‫املاء‬ َ‫ؾي‬ ‫هضة‬ ‫ما‬ ‫ان‬ ‫احلياتةل‬‫و‬ ‫اًضافـَة‬ ‫وؾيس‬
‫ٌَسَعان‬ ‫ًُس‬ َ‫ه‬ٔ‫ب‬‫ت‬ ‫اًضافـَة‬ ‫ورصخ‬ ‫كدي‬ ‫من‬ ‫اك‬‫و‬َ‫مم‬ ‫ٍىن‬ ‫مل‬ ‫ان‬ ‫جصمغ‬ ٍ‫ٕحِاؤ‬‫ا‬
‫ًو‬‫و‬ :‫ا‬‫و‬ً‫كا‬ ‫الحس‬ ٍ‫ٕؾعاؤ‬‫ا‬
َََ‫ؿ‬ ‫هت‬‫اك‬ ‫ما‬ ‫ؿي‬ ‫فِيي‬ ‫وظني‬ ‫رمي‬ ‫او‬ ‫ماء‬ ‫الارض‬ ‫هة‬‫ر‬
‫هة‬‫ا‬‫خ‬ ‫ؾن‬ ‫اٍهنص‬ ‫ماء‬ ‫احنرس‬‫و‬ ‫رض‬ٔ‫ل‬ً ‫ماكل‬ ‫ًـصف‬ ‫مل‬ ‫فان‬ .‫وكف‬ ‫او‬ ‫مكل‬ . ‫من‬
َ‫ٕكعاؿ‬‫ا‬ ‫ٌَسَعان‬ ‫ًُس‬‫و‬ , ‫اًـامة‬ ‫ملسَمني‬‫ا‬ ‫حلوق‬ ‫من‬ َ‫ه‬‫و‬‫ه‬ ‫ؾن‬ ‫خيصح‬ ‫مل‬ ٌَ‫م‬
–
ٍ‫ٕؾعاؤ‬‫ا‬ ‫اي‬
–
َ‫مي‬‫ص‬‫وح‬ ‫اكٍهنص‬ , ‫الاحس‬
–
‫كال‬ ‫ان‬ ‫ايل‬
‫ؾحارت‬
‫و‬ ‫اًسور‬ ‫اة‬‫ص‬‫ح‬ ‫اذس‬ ‫حيصم‬
‫اة‬‫ص‬‫ح‬ ‫ن‬ٔ‫ل‬ :َ‫ذالف‬ َ‫املخج‬‫و‬ ‫اًضارع‬ ‫اة‬‫ص‬‫ح‬ ‫تـضِم‬ َ‫ت‬ ‫احلق‬
‫نشا‬ ‫ذيؽ‬‫م‬‫ا‬ ‫والا‬ ٍ‫اذس‬ ‫ًرض‬ ‫مل‬ ‫اذا‬ ‫اًالكم‬‫و‬ ,‫اًضارع‬ ‫اة‬‫ص‬‫ح‬ ‫حبالف‬ ‫ملعور‬ ‫اًسور‬
‫م‬ ‫ثلي‬
-
‫اما‬ ‫وىه‬ ,‫ملعود‬ َ‫ه‬‫ال‬ :‫امليؽ‬ ‫ًًدلي‬ ‫فلال‬ ‫اًربك‬ ‫ظني‬ ‫ؾن‬ ‫ئي‬‫فس‬ . ‫ر‬
‫ظني‬ ‫ؾن‬ ‫ئي‬‫فس‬ ‫المعَحة‬ ‫ٕذ‬‫ا‬ ‫سدٌؽ‬ُ‫ف‬ ‫موكوفة‬ ‫او‬ ‫املاكل‬ ‫ابذن‬ ‫الا‬ ‫سدٌؽ‬ُ‫ف‬ َ‫ممَون‬
37
‫حصاة‬ٔ‫ب‬ ‫قصض‬ ‫ثـَق‬ ‫حِر‬ َ‫ه‬ٔ‫ب‬ ‫ًؼِص‬‫و‬ .ٍ‫ا‬‫رض‬ً‫ال‬ َ‫ه‬‫ال‬ :‫از‬‫و‬‫اجل‬ ‫ًًدلى‬ ‫فلال‬ ‫اخلََج‬
‫َؽ‬‫دض‬ً ‫اًعني‬ ‫ردهما‬ ‫ًو‬ ‫نٌل‬ ‫خاز‬ ‫ظَهنا‬ ‫اةل‬‫ز‬ٕ‫اب‬ ‫اًربك‬
.
:‫ص‬ ‫اخلامس‬ ‫اجلزء‬ ‫ٕسالىم‬‫ال‬‫ا‬ َ‫اًفل‬
457
-
453
‫اًفىص‬ ‫دار‬
‫هَا‬‫اث‬
-
‫رض‬ٔ‫ب‬‫و‬ ‫ممَونة‬ ‫رض‬ٔ‫ب‬ :‫هوؿان‬ ‫اىض‬‫ر‬ٔ‫ل‬‫ا‬ :‫ازلوةل‬ ‫داذي‬ ‫ىف‬ ‫اىض‬‫ر‬ٔ‫ل‬‫ا‬ ‫حاكم‬ٔ‫ب‬
‫املمَونة‬‫و‬ ‫مداحة‬
‫افق‬‫ص‬‫م‬ ‫من‬ ‫ُو‬ ‫هوع‬ :‫ًضا‬ٔ‫ب‬ ‫هوؿان‬ ‫املحاحة‬‫و‬ ‫اة‬‫ص‬‫ود‬ ‫ؿامصت‬ :‫هوؿان‬
‫و‬ٔ‫ب‬ ‫اث‬‫و‬‫امل‬ ‫رض‬ٔ‫ل‬‫ا‬ ‫وُو‬ ‫افلِا‬‫ص‬‫م‬ ‫من‬ ‫ًُس‬ ‫هوع‬‫و‬ ‫اىش‬‫و‬‫امل‬ ‫ورؾى‬ ‫ًالدذعاة‬ ‫اًحالد‬
‫هبا‬ ‫ًًذفؽ‬ ‫اًَّت‬ ‫ىه‬ ‫اًـامصت‬ ‫رض‬ٔ‫ل‬‫اب‬ ‫امللعود‬‫و‬ ‫اًـامة‬ ‫ازلوةل‬ ‫مالك‬ٔ‫ب‬ ‫ن‬ٓ‫ل‬‫ا‬ ‫ٌسمى‬ ‫ما‬
‫املـصوف‬ ‫فِيى‬ ‫اة‬‫ص‬‫اخل‬ ‫رض‬ٔ‫ل‬‫ا‬ ‫ما‬ٔ‫ب‬‫و‬ .‫كريُا‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫زراؿة‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫سىىن‬ ‫من‬
‫رض‬ٔ‫ل‬‫اب‬ ‫ة‬
‫كريُا‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫اسدامثر‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫ثسىىن‬ ‫خلي‬‫ٌس‬ ‫مل‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫ماؤُا‬ ‫هلعؽ‬‫ا‬ ‫اًَّت‬ ‫وىه‬ ‫اًلامصت‬ ‫املمَونة‬
–
‫كال‬ ‫ن‬ٔ‫ب‬ ‫ٕىل‬‫ا‬
–
‫وسانص‬ ‫اًسمم‬‫و‬ ‫املمَونة‬ ‫كري‬ ‫خام‬ٓ‫ل‬‫ا‬‫و‬ ‫املمَونة‬ ‫كري‬ ‫املصوح‬‫و‬
.‫اًالكء‬ ‫حنك‬ ‫ثـخربىف‬ ‫اكًعري‬ ‫املحاحاث‬
–
‫كال‬ ‫ن‬ٔ‫ب‬ ‫ٕىل‬‫ا‬
-
3
-
:‫اث‬‫و‬‫امل‬ ‫رض‬ٔ‫ل‬‫ا‬ ‫حنك‬
‫هوؿان‬ ‫فٌا‬‫ص‬‫ؾ‬ ‫نٌل‬ ‫اث‬‫و‬‫امل‬ ‫رض‬ٔ‫ل‬‫ا‬
‫خـمي‬‫ٌس‬ ‫اًحسل‬ ‫ُي‬ٔ‫ب‬ ‫افق‬‫ص‬‫م‬ ‫من‬ ‫اكن‬ ‫ما‬ ‫حسٌُل‬ٔ‫ب‬
‫داذي‬ ‫هت‬‫اك‬ٔ‫ب‬ ‫اء‬‫و‬‫س‬ ‫ًعلارمه‬ ‫ومَـحا‬ ‫ملواتمه‬ ‫ملربت‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫هلم‬ ‫خعحا‬‫خم‬‫و‬ ‫اىش‬‫و‬‫ٌَم‬ ‫مصؾى‬
‫ملا‬ ,‫حس‬ٔ‫ل‬ َ‫ًلعـ‬ ‫ن‬ٔ‫ب‬ ‫مام‬ٕ‫ال‬ً ‫جيوز‬ ‫فال‬ ,‫اات‬‫و‬‫م‬ ‫ال‬ ‫هلم‬ ‫حلا‬ ‫فِىون‬ ‫ذارهجا‬ ‫م‬ٔ‫ب‬ ‫تسلت‬
ٍ‫ُش‬ ‫ىف‬ ‫اشلى‬ ‫اًلعة‬‫و‬ ‫ابحلعة‬ ‫ًًذفؽ‬ ‫ًىن‬‫و‬ ‫تسلت‬ ‫ُي‬ٔ‫ب‬‫ت‬ ‫ار‬‫رض‬ٕ‫ال‬‫ا‬ ‫من‬ َََ‫ؿ‬ ‫ثة‬‫رت‬ً
‫ُست‬ً ‫هنا‬ٔ‫ل‬ ‫كريمه‬ ‫ؾن‬ ‫مييـوُا‬ ‫ن‬ٔ‫ب‬ ‫هلم‬ ‫ًُس‬‫و‬ ,‫وكريمه‬ ‫اًحسلت‬ ‫ُي‬ٔ‫ب‬ ‫كدي‬ ‫من‬ ‫رض‬ٔ‫ل‬‫ا‬
‫هلم‬ ‫ممَونة‬
.
:‫ص‬ ‫اخلامس‬ ‫اجلزء‬ ‫ٕسالىم‬‫ال‬‫ا‬ َ‫اًفل‬
424
‫اًفىص‬ ‫دار‬
‫احس‬‫و‬ ‫فَلك‬ ‫ممَونة‬ ‫كري‬ ‫رض‬ٔ‫ب‬ ‫ىف‬ ‫هت‬‫اك‬ ‫ٕن‬‫ا‬ ‫املحاحة‬ ‫ال‬‫و‬‫م‬ٔ‫ل‬‫ا‬ ‫من‬ ‫فِيى‬ ‫خام‬ٓ‫ل‬‫ا‬ ‫ما‬ٔ‫ب‬‫و‬
‫مٌؽ‬ ‫حس‬ٔ‫ل‬ ‫ًُس‬‫و‬ ‫مهنا‬ َ‫حيخاخ‬ ‫ما‬ ‫ذش‬ٔ‫ب‬‫و‬ ‫ؿَهيا‬ ‫ٕسدِالء‬‫ال‬‫ا‬ ‫حق‬
‫ذا‬ٕ‫ا‬‫و‬ ‫مهنا‬ ‫اًياس‬
‫مبيؽ‬ ‫املحاخ‬ ‫َِس‬‫ثل‬ ‫ٌسلوةل‬ ‫ًىن‬ ‫هل‬ ‫مَاك‬ ‫ظار‬ ٍ‫حصز‬ٔ‫ب‬‫و‬ ‫مهنا‬ ‫ئي‬‫ص‬ ‫ؿىل‬ ‫خشط‬ ‫خوىل‬‫اس‬
‫املفِست‬ ‫ًة‬‫ص‬‫اًضج‬ ‫اًرثوت‬ ‫ؿىل‬ ‫تلاء‬ٕ‫ا‬‫و‬ ‫اًـامة‬ ‫ٌَمعحةل‬ ‫رؿاًة‬ ‫جشار‬ٔ‫ل‬‫ا‬ ‫كعؽ‬
38
39
Masa Khidmat 2021-2026
MUSTASYAR
Kh. Abd. Sabar
Kh. Barizi Asnawi
Kh. Rofi’ie Rosyid
Kh. Arkan Yahya
Kh. Hafidh Syukri
Kh. Ahmad Zainal Umam
K. Jalaluddin Mahalli
Kh. Syafiuddin
SYURIAH
Rais : K. Abd Mannan Isma’el
Wakil Rais : K. Abd Wafi Nuh
Wakil Rais : KH. A. Dumairi S,Ag
Wakil Rais : K. Badri , S,Ag
Wakil Rais : K. Habib Munir, S.Pd.I
Wakil Rais : Kh. Masduqi, S.Hi
Wakil Rais : K. Ahsan Masduqi,S.Ag
Wakil Rais : K. Hasykil ,S.Ag
Wakil Rais : Kh. M. Ali Rifqi Abdullah
KATIB : K.Ahmad Fauzan Khairuddin
40
WAKIL KATIB : Abd. Salam
WAKIL KATIB : K. Ahmad An- Nawawi
A’WAN : H. Wasik Saichol Umam
: K. Nihrawi
: H. Zubairi
: Dr. Kh. Imam Khodri,Tf Ss, M.Th.I
: Kh. Manshuri Rahman
: K. Moh Hodri
: K. Akhmad Sudiarso,S.Ag
TANFIDZIYAH
KETUA : K. Moh. Saleh Hasan, M.Pd
Wakil Ketua : Kh. Dararul A’la Masyhurat
Wakil Ketua : Drs. K.Fathorrahman, M.Pd
Wakil Ketua : Dr. Achmad Bahrur Rozi, S.Hi, M. Hum
Wakil Ketua : H. Ach Subaidi, S.Ag. M.Pd
Wakil Ketua : Marzuki
Wakil Ketua : Mohammad Handri, Ss, M.Pd
Wakil Ketua : K. Muzanni, M.Fil. I
Sekretaris : Ach Halili Shodiq
Wakil Sekretaris : SUKRON, S.Pd.I
Wakil Sekretaris : Jismul Latif, Se, Mm
BENDAHARA : Rasyidi
: Ahmad Kholis,S.Pd
Pengurus LBM MWC NU Lenteng
Ketua : Hamdi
Wakil Ketua : KH. Misbahul Munir
Sekretaris : Arfian Maulidi
41
Wakil Sekretaris : Ahmad Faisol
Bendahara : Jauzi
Catatan Ringan
Dikutip dari laman resmi NU dan berbagai sumber, berikut penjelasan istilah kepengurusan PBNU sampai
ranting :
1. Mustasyar
Mustasyar merupakan penasihat bagi pengurus organisasi Nahdlatul Ulama.
Jabatan itu tersebar di Pengurus Besar, Pengurus Wilayah, Pengurus
Cabang, Pengurus Cabang Istimewa luar negeri, Pengurus Majelis Wakil
Cabang, hingga Pengurus Ranting NU. Setiap tingkat kepengurusan NU
memiliki beberapa orang Mustasyar.
Mustasyar berwenang untuk menyelenggarakan rapat internal yang
dipandang perlu. Selain itu, Mustasyar juga bertugas memberikan nasihat, baik
diminta atau tidak, secara perseorangan maupun kolektif kepada pengurus.
2. Syuriyah
Syuriyah merupakan pengarah, pembina dan pengawas pelaksanaan
keputusan-keputusan organisasi NU.
Sama seperti Mustasyar, jabatan Syuriyah jug tersebar di seluruh tingkatan NU,
dari Pengurus Besar hingga Pengurus Ranting.
Syuriyah dipimpin oleh Rais Aam dan memiliki Wakil Rais Aam, Rais, Katib,
hingga A'wan.
3. Rais Aam
Rais Aam merupakan jabatan tertinggi dalam struktur kepengurusan syuriyah
NU. Semasa kepemimpinan Hasyim Asy'ari, jabatan ini bernama Rais Akbar.
42
Salah satu kewenangan Rais Aam ialah menentukan kebijakan umum
organisasi. Wewenang lainnya yakni menandatangani keputusan-keputusan
penting NU, hingga menyelesaikan sengketa internal organisasi.
4. Katib Aam
Katib Aam merupakan penulis atau juru catat. Dalam NU, istilah ini merujuk
pada jabatan sekretaris Syuriyah.
Katib Aam berwenang untuk merumuskan dan mengatur pengelolaan kekatiban
Syuriyah, kemudian bersama Rais Aam, Ketua Umum, dan Sekretaris Jenderal
menandatangani keputusan-keputusan pengurus besar.
5. A'wan
A'wan juga merupakan bagian dari Syuriyah yang bertugas membantu Rais.
A'wan terdiri dari sejumlah ulama terpandang.
Kewenangan dan tugas A'wan adalah memberi masukan kepada Syuriyah dan
membantu pelaksanaan tugas-tugas Syuriyah.
6. Tanfidziyah
Tanfidziyah merupakan pelaksanaan keputusan-keputusan organisasi Nahdlatul
Ulama.
Sama seperti Mustasyar dan Syuriyah, jabatan Syuriyah juta tersebar di seluruh
tingkatan NU, dari Pengurus Besar hingga Pengurus Ranting.
Struktur pengurus harian Tanfidziyah terdiri dari ketua umum, wakil ketua
umum, beberapa ketua, sekretaris jenderal, beberapa sekretaris, bendahara
umum, dan beberapa bendahara.

More Related Content

Similar to HASIL KEPUTUSAN BAHSUL MASAIL LENTENG 2023.pdf

Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga muktamar ke 33 nu
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga muktamar ke 33 nuAnggaran dasar dan anggaran rumah tangga muktamar ke 33 nu
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga muktamar ke 33 nuDpc Cianjur
 
Proposal pembangunan-musholla
Proposal pembangunan-mushollaProposal pembangunan-musholla
Proposal pembangunan-musholladeviska
 
Nahdlatul ulma dan politik
Nahdlatul ulma dan politikNahdlatul ulma dan politik
Nahdlatul ulma dan politikMoh Imron Aja
 
Perumusan Ahlul Sunnah Wal Jamaah
Perumusan Ahlul Sunnah Wal JamaahPerumusan Ahlul Sunnah Wal Jamaah
Perumusan Ahlul Sunnah Wal Jamaahfitridheasari
 
[Portofolio] Assembling Spiritual Power
[Portofolio] Assembling Spiritual Power[Portofolio] Assembling Spiritual Power
[Portofolio] Assembling Spiritual PowerFirman Wijaya
 
laporan kelompok 1 metodologi pembelajaran al quran .docx
laporan kelompok 1 metodologi pembelajaran al quran .docxlaporan kelompok 1 metodologi pembelajaran al quran .docx
laporan kelompok 1 metodologi pembelajaran al quran .docxMuhammadArkan27
 
Makalah matan keyakinan riko
Makalah matan keyakinan rikoMakalah matan keyakinan riko
Makalah matan keyakinan rikorikoa agustiawan
 
Membuat Surat Wasiat (Testamentair) Terhadap Penunjukan Ahli Waris Berdasarka...
Membuat Surat Wasiat (Testamentair) Terhadap Penunjukan Ahli Waris Berdasarka...Membuat Surat Wasiat (Testamentair) Terhadap Penunjukan Ahli Waris Berdasarka...
Membuat Surat Wasiat (Testamentair) Terhadap Penunjukan Ahli Waris Berdasarka...Zukét Printing
 
Membuat Surat Wasiat (Testamentair) Terhadap Penunjukan Ahli Waris Berdasarka...
Membuat Surat Wasiat (Testamentair) Terhadap Penunjukan Ahli Waris Berdasarka...Membuat Surat Wasiat (Testamentair) Terhadap Penunjukan Ahli Waris Berdasarka...
Membuat Surat Wasiat (Testamentair) Terhadap Penunjukan Ahli Waris Berdasarka...Zukét Printing
 
MATERI WAWASAN KEBANGSAAN_MAKESTA_14 MEI 2022_AL IKHLAS BUNGUR RAYA.pptx
MATERI WAWASAN KEBANGSAAN_MAKESTA_14 MEI 2022_AL IKHLAS BUNGUR RAYA.pptxMATERI WAWASAN KEBANGSAAN_MAKESTA_14 MEI 2022_AL IKHLAS BUNGUR RAYA.pptx
MATERI WAWASAN KEBANGSAAN_MAKESTA_14 MEI 2022_AL IKHLAS BUNGUR RAYA.pptxDEKO4
 
Contoh_Laporan_Kegiatan_Keagamaan.docx
Contoh_Laporan_Kegiatan_Keagamaan.docxContoh_Laporan_Kegiatan_Keagamaan.docx
Contoh_Laporan_Kegiatan_Keagamaan.docxtegoeh91gmailcom
 
majalah-al-binaa-edisi-kedua
majalah-al-binaa-edisi-keduamajalah-al-binaa-edisi-kedua
majalah-al-binaa-edisi-keduaMuhammad Zain
 
Makalah matan keyakinan riko
Makalah matan keyakinan rikoMakalah matan keyakinan riko
Makalah matan keyakinan rikorikoa agustiawan
 
Makalah Hizbut Tahrir
Makalah Hizbut TahrirMakalah Hizbut Tahrir
Makalah Hizbut TahrirAnnisaZahrah1
 

Similar to HASIL KEPUTUSAN BAHSUL MASAIL LENTENG 2023.pdf (20)

Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga muktamar ke 33 nu
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga muktamar ke 33 nuAnggaran dasar dan anggaran rumah tangga muktamar ke 33 nu
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga muktamar ke 33 nu
 
Proposal pembangunan-musholla
Proposal pembangunan-mushollaProposal pembangunan-musholla
Proposal pembangunan-musholla
 
Nahdlatul ulma dan politik
Nahdlatul ulma dan politikNahdlatul ulma dan politik
Nahdlatul ulma dan politik
 
Perumusan Ahlul Sunnah Wal Jamaah
Perumusan Ahlul Sunnah Wal JamaahPerumusan Ahlul Sunnah Wal Jamaah
Perumusan Ahlul Sunnah Wal Jamaah
 
Proposal #smash
Proposal #smashProposal #smash
Proposal #smash
 
Proposal #smash
Proposal #smashProposal #smash
Proposal #smash
 
Buku multi intern
Buku multi internBuku multi intern
Buku multi intern
 
[Portofolio] Assembling Spiritual Power
[Portofolio] Assembling Spiritual Power[Portofolio] Assembling Spiritual Power
[Portofolio] Assembling Spiritual Power
 
Proposal pendirian masjid jami'
Proposal pendirian masjid jami'Proposal pendirian masjid jami'
Proposal pendirian masjid jami'
 
laporan kelompok 1 metodologi pembelajaran al quran .docx
laporan kelompok 1 metodologi pembelajaran al quran .docxlaporan kelompok 1 metodologi pembelajaran al quran .docx
laporan kelompok 1 metodologi pembelajaran al quran .docx
 
bp tm baitus salam junwangi
bp tm baitus salam junwangibp tm baitus salam junwangi
bp tm baitus salam junwangi
 
Makalah matan keyakinan riko
Makalah matan keyakinan rikoMakalah matan keyakinan riko
Makalah matan keyakinan riko
 
Ke – nu an
Ke – nu   anKe – nu   an
Ke – nu an
 
Membuat Surat Wasiat (Testamentair) Terhadap Penunjukan Ahli Waris Berdasarka...
Membuat Surat Wasiat (Testamentair) Terhadap Penunjukan Ahli Waris Berdasarka...Membuat Surat Wasiat (Testamentair) Terhadap Penunjukan Ahli Waris Berdasarka...
Membuat Surat Wasiat (Testamentair) Terhadap Penunjukan Ahli Waris Berdasarka...
 
Membuat Surat Wasiat (Testamentair) Terhadap Penunjukan Ahli Waris Berdasarka...
Membuat Surat Wasiat (Testamentair) Terhadap Penunjukan Ahli Waris Berdasarka...Membuat Surat Wasiat (Testamentair) Terhadap Penunjukan Ahli Waris Berdasarka...
Membuat Surat Wasiat (Testamentair) Terhadap Penunjukan Ahli Waris Berdasarka...
 
MATERI WAWASAN KEBANGSAAN_MAKESTA_14 MEI 2022_AL IKHLAS BUNGUR RAYA.pptx
MATERI WAWASAN KEBANGSAAN_MAKESTA_14 MEI 2022_AL IKHLAS BUNGUR RAYA.pptxMATERI WAWASAN KEBANGSAAN_MAKESTA_14 MEI 2022_AL IKHLAS BUNGUR RAYA.pptx
MATERI WAWASAN KEBANGSAAN_MAKESTA_14 MEI 2022_AL IKHLAS BUNGUR RAYA.pptx
 
Contoh_Laporan_Kegiatan_Keagamaan.docx
Contoh_Laporan_Kegiatan_Keagamaan.docxContoh_Laporan_Kegiatan_Keagamaan.docx
Contoh_Laporan_Kegiatan_Keagamaan.docx
 
majalah-al-binaa-edisi-kedua
majalah-al-binaa-edisi-keduamajalah-al-binaa-edisi-kedua
majalah-al-binaa-edisi-kedua
 
Makalah matan keyakinan riko
Makalah matan keyakinan rikoMakalah matan keyakinan riko
Makalah matan keyakinan riko
 
Makalah Hizbut Tahrir
Makalah Hizbut TahrirMakalah Hizbut Tahrir
Makalah Hizbut Tahrir
 

More from Ketua LBM MWC NU Lenteng dan Wakil Ketua Ansor lenteng bagian MDS RA

More from Ketua LBM MWC NU Lenteng dan Wakil Ketua Ansor lenteng bagian MDS RA (20)

WISE WORDS-Kata-Kata Hikmah untuk perbaikan diri
WISE WORDS-Kata-Kata Hikmah untuk perbaikan diriWISE WORDS-Kata-Kata Hikmah untuk perbaikan diri
WISE WORDS-Kata-Kata Hikmah untuk perbaikan diri
 
PAT Bahasa Arab Kls 5 MI Soal dan Kunci Jawaban.docx
PAT Bahasa Arab Kls 5 MI Soal dan Kunci Jawaban.docxPAT Bahasa Arab Kls 5 MI Soal dan Kunci Jawaban.docx
PAT Bahasa Arab Kls 5 MI Soal dan Kunci Jawaban.docx
 
PANDUAN MENULIS LENGKAP DENGAN CONTOHNYA.pdf
PANDUAN MENULIS LENGKAP DENGAN CONTOHNYA.pdfPANDUAN MENULIS LENGKAP DENGAN CONTOHNYA.pdf
PANDUAN MENULIS LENGKAP DENGAN CONTOHNYA.pdf
 
TATIB Pengawas, proktor dan teknisi AM TAHUN 2024.docx
TATIB Pengawas, proktor dan teknisi AM TAHUN 2024.docxTATIB Pengawas, proktor dan teknisi AM TAHUN 2024.docx
TATIB Pengawas, proktor dan teknisi AM TAHUN 2024.docx
 
6. BERITA ACARA Pendampingan pengawas.docx
6. BERITA ACARA Pendampingan pengawas.docx6. BERITA ACARA Pendampingan pengawas.docx
6. BERITA ACARA Pendampingan pengawas.docx
 
Panduan Shalat lengkap- bagi pemula .pdf
Panduan Shalat lengkap- bagi pemula .pdfPanduan Shalat lengkap- bagi pemula .pdf
Panduan Shalat lengkap- bagi pemula .pdf
 
PIAGAM PENGHARGAAN - Haikal Alek Reza.pdf
PIAGAM PENGHARGAAN - Haikal Alek Reza.pdfPIAGAM PENGHARGAAN - Haikal Alek Reza.pdf
PIAGAM PENGHARGAAN - Haikal Alek Reza.pdf
 
Kumpulan Opini Kompas. artikel berita pdf
Kumpulan Opini Kompas. artikel berita pdfKumpulan Opini Kompas. artikel berita pdf
Kumpulan Opini Kompas. artikel berita pdf
 
KOP MADRASAH DINIYAH TAKMILIYAH TARBIYATUL BANAT.docx
KOP MADRASAH DINIYAH TAKMILIYAH  TARBIYATUL BANAT.docxKOP MADRASAH DINIYAH TAKMILIYAH  TARBIYATUL BANAT.docx
KOP MADRASAH DINIYAH TAKMILIYAH TARBIYATUL BANAT.docx
 
SK- MADRASAH DINIYAH- TARBIYATUL BANAT - GURU-.docx
SK- MADRASAH DINIYAH- TARBIYATUL BANAT - GURU-.docxSK- MADRASAH DINIYAH- TARBIYATUL BANAT - GURU-.docx
SK- MADRASAH DINIYAH- TARBIYATUL BANAT - GURU-.docx
 
panduan menulis karya ilmiah bagi pemulapdf
panduan menulis karya ilmiah bagi pemulapdfpanduan menulis karya ilmiah bagi pemulapdf
panduan menulis karya ilmiah bagi pemulapdf
 
Tugas Makalah Instika Annuqayah Guluk- Guluk .docx
Tugas Makalah Instika Annuqayah Guluk- Guluk .docxTugas Makalah Instika Annuqayah Guluk- Guluk .docx
Tugas Makalah Instika Annuqayah Guluk- Guluk .docx
 
SOAL PAS PENDIDIKAN JASMANI KELAS ENAM SEMESTER GANJIL
SOAL PAS PENDIDIKAN JASMANI KELAS ENAM SEMESTER GANJILSOAL PAS PENDIDIKAN JASMANI KELAS ENAM SEMESTER GANJIL
SOAL PAS PENDIDIKAN JASMANI KELAS ENAM SEMESTER GANJIL
 
Praktis Pantuan Materi Bahasa Indonesia.docx
Praktis Pantuan Materi Bahasa Indonesia.docxPraktis Pantuan Materi Bahasa Indonesia.docx
Praktis Pantuan Materi Bahasa Indonesia.docx
 
Mengenal Tokoh tasawuf indonesia dari masa kemasa.docx
Mengenal Tokoh tasawuf indonesia dari masa kemasa.docxMengenal Tokoh tasawuf indonesia dari masa kemasa.docx
Mengenal Tokoh tasawuf indonesia dari masa kemasa.docx
 
KUMPULAN Qaidah nahwu (imriti dan alfiyah).docx
KUMPULAN Qaidah nahwu (imriti dan alfiyah).docxKUMPULAN Qaidah nahwu (imriti dan alfiyah).docx
KUMPULAN Qaidah nahwu (imriti dan alfiyah).docx
 
SOAL NAHWU MTS TARBIYATUL BANAT SIP.docx
SOAL NAHWU MTS TARBIYATUL BANAT SIP.docxSOAL NAHWU MTS TARBIYATUL BANAT SIP.docx
SOAL NAHWU MTS TARBIYATUL BANAT SIP.docx
 
SOAL NAHWU UNTUK MADRASAH TSANAWIYAH .docx
SOAL NAHWU UNTUK MADRASAH TSANAWIYAH .docxSOAL NAHWU UNTUK MADRASAH TSANAWIYAH .docx
SOAL NAHWU UNTUK MADRASAH TSANAWIYAH .docx
 
04. Kisi-kisi PAS Fikih Kelas VII -MTS TARBIYATUL BANAT.docx
04. Kisi-kisi PAS Fikih Kelas VII -MTS TARBIYATUL BANAT.docx04. Kisi-kisi PAS Fikih Kelas VII -MTS TARBIYATUL BANAT.docx
04. Kisi-kisi PAS Fikih Kelas VII -MTS TARBIYATUL BANAT.docx
 
Marjius_Salik_juz_1.pdf
Marjius_Salik_juz_1.pdfMarjius_Salik_juz_1.pdf
Marjius_Salik_juz_1.pdf
 

Recently uploaded

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 

Recently uploaded (20)

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 

HASIL KEPUTUSAN BAHSUL MASAIL LENTENG 2023.pdf

  • 1. HASIL KEPUTUSAN BAHSUL MASAIL MWC NU LENTENG TH 2023 LBM NU LENTENG Hasil keputusan Bahsul masail MWC NU Lenteng dalam satu tahun< “”LBM NU Lenteng Menjawab Problematika Umat” Untuk pertanyaan Hukum bisa melalui WA : 095232399067 Email: konsultasiok7@gmail.com
  • 2. i PENGANTAR : KETUA MWC NU LENTENG ‫اب‬ ‫مور‬‫ملأ‬‫ا‬ , ‫وسمل‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صيل‬ ‫الاانم‬ ‫يد‬‫س‬ ‫دمحم‬ ‫الامم‬ ‫قائد‬ ‫عيل‬ ‫السالم‬‫و‬ ‫الصالة‬‫و‬ , ‫الاحاكم‬ ‫وحض‬‫أ‬‫و‬ ‫املشاورة‬ ‫امر‬ ‫اذلي‬ ‫رب‬ ‫هلل‬ ‫امحلد‬ ‫ملشاورة‬ :‫بعد‬ ‫ما‬‫أ‬ : ‫ام‬‫و‬‫الع‬ ‫مجيع‬ ‫ايل‬ ‫ابرشاد‬ ‫مروا‬‫أ‬‫و‬ ‫ابلنجوم‬ ‫ا‬‫و‬‫هب‬‫ش‬ ‫اذلين‬ ‫وحصابة‬ ‫هل‬‫أ‬ ‫وعيل‬ , ‫الظمل‬‫و‬ ‫هبات‬‫الش‬‫و‬ ‫املشالكت‬ ‫حلل‬ Alhamdulillah berkat rahmat dan maunah Allah SWT kita telah sampai di tahun 2023, berarti kita sudah satu tahun melaksanakan kegiatan Forum Musyawarah Bahtsul Masail MWC NU Lenteng. Hal ini merupakan anugerah dari Allah SWT. Karena kita selalu diberikan kesempatan untuk menghadiri kegiatan rutin bahtsul masail yang dilaksanakan setiap satu Bulan sekali yang bertempat di ranting NU Kecamatan Lenteng. Bahtsul masail adalah salah satu forum Kajian fikih Waqi’iyah dan maudu’iyah yang terjadi di masyarakat. Sedangkan referensi yang digunakan adalah kitab- kitab imam yang empat, khususnya kitab-kitab syafi’I, atau syafi’iyah. Para pengurus MWC NU maupun Pengurus ranting se-kecamatan lenteng, kali ini merupakan penerbitan “majmuatul hukmi LBM NU Lenteng” pada tahun pertama dari kepengurusan kami masa bakti, 2022-2026, hal ini sesuai dengan rencana program LBM NU pada awal musyawarah antar pengurus MWC dan Lembaga yang ada di bawah naungan MWC NU Lenteng. Sesuai Usulan Lembaga Bahtsul Masail, bahwa lembaga bathsul masail, setiap Tahun akan menerbitkan Buku berbentuk e- Book (PDF) Soft File maupun hard copy berbentuk Buku, namun tanpa ISBN. Sementara untuk penerbitan di akhir jabatan (2022-2026), LBM merencanakan akan menerbitkan seluruh kumpulan hasil Keputusan BM selama lima Tahun yang berbentuk Buku dan telah ber- ISBN. Oleh karena itu Kami selaku ketua MWC NU Lenteng menyambut baik atas rencana tersebut. Terakhir kami, selaku ketua, mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penerbitan Buku saku sederhana ini yang dikemas dengan sederhana mungkin, toh walaupun masih banyak kekurangan
  • 3. ii yang harus dibenahi, mulai dari Layoting caver,, tata letak tulisan maupun font size.. Lenteng, 30 Desember 2023 Ketua MWC NU Lenteng K. Moh. Shaleh Hasan, M.Pd.I
  • 4. iii TIM PENYUSUNAN BUKU Diterbitkan oleh Media: Jelajahkeislaman Dewan Mushahhih KH. Abd. Sabar KH. A. Dumairi S,AG K. Abd Mannan Isma’el K. Abd Wafi Nuh DEWAN PERUMUS Dr. Achmad Bahrur Rozi, S.Hi, M. Hum K.A Fauzan Khairuddin K. Abd. Salam Dewan Pembina K. Moh. Saleh hasan, M.Pd DRS. K.Fathorrahman, M.Pd Tim Pengarah K. Ach Halili Shodiq TIM 1 Hamdi PEMBANTU PELAKSANA Ahmad faisol Jauzi K. Misbahul Munir ILLUSTRASI COVER Arfian Maulidi
  • 5. iv PENGESAHAN Hasil Keputusan Bahtsul Masail MWC NU Lenteng 2023 Dewan Pentashih Tanda Tangan Dewan Perumus Tanda Tangan KH. Abd. Sabar ……………… Dr. Achmad Bahrur Rozi, S.Hi, M. Hum ……………… KH. A. Dumairi S,AG ……………… K.A Fauzan Khairuddin ……………… K. Abd Mannan Isma’el ……………… K. Abd Salam ……………… K. Abd Wafi Nuh ……………… Disahkan di Lenteng Pada Tanggal Januari 2024 K. Abd Mannan Isma’el Dewan pentashih
  • 6. i PENGANTAR : KETUA MWC NU LENTENG ‫اب‬ ‫مور‬‫ملأ‬‫ا‬ , ‫وسمل‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صيل‬ ‫الاانم‬ ‫يد‬‫س‬ ‫دمحم‬ ‫الامم‬ ‫قائد‬ ‫عيل‬ ‫السالم‬‫و‬ ‫الصالة‬‫و‬ , ‫الاحاكم‬ ‫وحض‬‫أ‬‫و‬ ‫املشاورة‬ ‫امر‬ ‫اذلي‬ ‫رب‬ ‫هلل‬ ‫امحلد‬ ‫ملشاورة‬ :‫بعد‬ ‫ما‬‫أ‬ : ‫ام‬‫و‬‫الع‬ ‫مجيع‬ ‫ايل‬ ‫ابرشاد‬ ‫مروا‬‫أ‬‫و‬ ‫ابلنجوم‬ ‫ا‬‫و‬‫هب‬‫ش‬ ‫اذلين‬ ‫وحصابة‬ ‫هل‬‫أ‬ ‫وعيل‬ , ‫الظمل‬‫و‬ ‫هبات‬‫الش‬‫و‬ ‫املشالكت‬ ‫حلل‬ Alhamdulillah berkat rahmat dan maunah Allah SWT kita telah sampai di tahun 2023, berarti kita sudah satu tahun melaksanakan kegiatan Forum Musyawarah Bahtsul Masail MWC NU Lenteng. Hal ini merupakan anugerah dari Allah SWT. Karena kita selalu diberikan kesempatan untuk menghadiri kegiatan rutin bahtsul masail yang dilaksanakan setiap satu Bulan sekali yang bertempat di ranting NU Kecamatan Lenteng. Bahtsul masail adalah salah satu forum Kajian fikih Waqi’iyah dan maudu’iyah yang terjadi di masyarakat. Sedangkan referensi yang digunakan adalah kitab- kitab imam yang empat, khususnya kitab-kitab syafi’I, atau syafi’iyah. Para pengurus MWC NU maupun Pengurus ranting se-kecamatan lenteng, kali ini merupakan penerbitan “majmuatul hukmi LBM NU Lenteng” pada tahun pertama dari kepengurusan kami masa bakti, 2022-2026, hal ini sesuai dengan rencana program LBM NU pada awal musyawarah antar pengurus MWC dan Lembaga yang ada di bawah naungan MWC NU Lenteng. Sesuai Usulan Lembaga Bahtsul Masail, bahwa lembaga bathsul masail, setiap Tahun akan menerbitkan Buku berbentuk e- Book (PDF) Soft File maupun hard copy berbentuk Buku, namun tanpa ISBN. Sementara untuk penerbitan di akhir jabatan (2022-2026), LBM merencanakan akan menerbitkan seluruh kumpulan hasil Keputusan BM selama lima Tahun yang berbentuk Buku dan telah ber- ISBN. Oleh karena itu Kami selaku ketua MWC NU Lenteng menyambut baik atas rencana tersebut. Terakhir kami, selaku ketua, mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penerbitan Buku saku sederhana ini yang dikemas dengan sederhana mungkin, toh walaupun masih banyak kekurangan
  • 7. ii yang harus dibenahi, mulai dari Layoting caver,, tata letak tulisan maupun font size.. Lenteng, 30 Desember 2023 Ketua MWC NU Lenteng K. Moh. Shaleh Hasan, M.Pd.I
  • 8. iii TIM PENYUSUNAN BUKU Diterbitkan oleh Media: Jelajahkeislaman Dewan Mushahhih KH. Abd. Sabar KH. A. Dumairi S,AG K. Abd Mannan Isma’el K. Abd Wafi Nuh DEWAN PERUMUS Dr. Achmad Bahrur Rozi, S.Hi, M. Hum K.Ahmad Fauzan Khairuddin K. Abd. Salam Dewan Pembina K. Moh. Saleh Hasan, M.Pd Drs. K.Fathorrahman, M.Pd Tim Pengarah K. Ach Halili Shodiq TIM 1 Hamdi PEMBANTU PELAKSANA Ahmad faisol Jauzi K. Misbahul Munir ILLUSTRASI COVER Arfian Maulidi
  • 9. iv PENGESAHAN Hasil Keputusan Bahtsul Masail MWC NU Lenteng 2023 Dewan Pentashih Tanda Tangan Dewan Perumus Tanda Tangan KH. Abd. Sabar ……………… Dr. Achmad Bahrur Rozi, S.Hi, M. Hum ……………… KH. A. Dumairi S,AG ……………… K.Ahmad Fauzan Khairuddin ……………… K. Abd Mannan Isma’el ……………… K. Abd Salam ……………… K. Abd Wafi Nuh ……………… Disahkan di Lenteng Pada Tanggal Januari 2024 K. Abd Mannan Isma’el Ketua Dewan pentashih
  • 10. [viii] DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------ i PENGESAHAN MUSHAHIH ---------------------------------------------------ii BAGIAN KESATU Galeri Kegiatan-------------------------------------------------------------------- 1 BAGIAN KEDUA Maraji’ Bahtsul Masail ___________________________________ Makna Bahtsul Masail------------------------------------------------------ 3 Mengenal Lembaga Bahsul Masail------------------------------------- 3 Sejarah Lembaga Bahsul Masail---------------------------------------- 5 Maraji’ Kitab–Kitab Bahtsul Masail NU ------------------------------- 7 BAGIAN KETIGA HASIL KEPUTUSAN BAHTSUL MASAIL 2023---------------------10 Jual beli Kupon JJS ----------------------------------------------------------10 Kodrat Perempuan dalam Pandangan Islam---------------------------14 Mengkonsumsi Obat Terlarang Di Daerah Extrim Dingin-----------17 Kebiasaan Pemberian Uang Kepada Jamaah Haji Dan Umrah-- 19 Problema Hukum Talak Tiga Dalam Keputusan Hakim-------------22 Santunan dan Memakan Harta Anak Yatim bolehkah?------------ 26 Sumbangan Dalam Akad Pernikahan-----------------------------------29 Penomena Suntik Putih Dalam Masyarakat---------------------------31 Gadai Dengan Jaminan tanah ------------------------------------------- 34 BAGIAN KEEMPAT SUSUNAN PENGURUS MWC NU -------------------------------------38
  • 11. 1 BAHTSUL MASAIL MWC NU LENTENG TAHUN 2023
  • 12. 2
  • 13. 3 A. Lembaga Bahtsul Masail Lembaga Bahtsul masail Nahdlatul Ulama, disingkat dengan LBMNU, bertugas membahas masalah-masalah maudlu’iyah (tematik) dan waqi’iyah (aktual) yang akan menjadi keputusan pengurus. Bahtsul Masail NU sebagai organisasi keagamaan mempunyai rasa tanggung jawab moral terhadap persoalan yang terjadi di masyarakat. Atas dasar inilah, kemudian NU membentuk lembaga yang membahas segala persoalaan mulai dari politik, ekonomi sosial, budaya. Forum itu disebut Lajnah Bahtsul Masail (LBM). LBM merupakan lembaga atau forum yang memberikan fatwa hukum keagamaan kepada umat Islam. Seperti yang tertuang dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga NU, dalam butir F pasal 16 menyatakan bahwa tugas bahtsul masail adalah menghimpun, membahas, dan memecahkan masalah-masalah yang mauquf dan waqiiyah yang harus segera mendapatkan kepastian hukum. Bahtsul masail di kalangan NU diyakini merupakan tradisi intelektual yang berkembang sejak lama, bahkan ditengarai forum ini lahir sebelum NU dibentuk. Sebetulnya LBM telah berkembang di tengah masyarakat muslim tradisional pesantren jauh sebelum tahun 1926 di mana NU didirikan. Secara individual mereka bertindak sebagai penafsir hukum bagi muslimin di sekelilingnya.
  • 14. 4 Berangkat dari sistem pengambilan keputusan hukum Bahtsul Masail yang dirumuskan pada Munas Bandar Lampung tahun 1992 ini, sebenarnya telah terjadi dinamika pemikiran hukum di lingkungan NU baik dari aspek substansi pembahasan maupun aspek metodologis. Bagi NU perumusan sistem ini sangat berarti bukan saja bagi para kyai yang terlibat langsung dalam arena bahtsul masail, tetapi bagi pengembangan wawasan berpikir masyarakat NU pada umumnya. Seiring perjalannya waktu bahtsul masail mengalami masa suram di bawah kepimpinan KH Wahab Hasbullah, NU lebih fokus pada political oriented. Dari sinilah ulama di jajaran tanfidziyah maupun syuriyah disibukkan ke politik praktis. Tahun 1984 visi non-political disepakati, NU keluar dari politik. Pada saat itu, NU konsentrasi pada problem-problem kemasyarakatan dan bahtsul masail mulai giat kembali. Dalam pembahasan bahtsul masail tidak semua berkaitan dengan problem keagamaan. Hal ini dapat diamati dari hasil bahtsul masail tahun 1926 - 1997 yakni, persoalan kesehatan 11,3 persen, politik 2,9 persen, ekonomi 11,6 persen, sosial masyarakat, 5,5 persen, advokasi 2,9 persen, perkebunan 3,13 persen dan keagamaan 62,16 persen. Keputusan bahtsul masail di lingkungan NU, dibuat dalam rangka bermadzhab dengan salah satu madzhab empat yang disepakati dan mengutamakan bermadzhab secara qaul. Oleh karena itu dalam memberikan jawaban ittifaq hukum digunakan susunan metodologis sebagai berikut: 1. Dalam kasus yang ditemukan jawabannya dalam ibarat kitab dan hanya satu qaul (pendapat), maka qaul itu yang diambil. 2. Dalam kasus yang hukumnya terdapat dua pendapat maka dilakukan taqrir jamai dalam memilih salah satunya. 3. Bila jawaban tidak diketemukan dalam ibarat kitab sama sekali, dipakai ilhaq al-masail bin nadhariha secara jamai oleh para ahlinya.
  • 15. 5 4. Masalah yang dikemukakan jawabannya dalam ibarat kitab dan tidak bisa dilakukan ilhaq, maka dilakukan istimbat jamai dengan prosedur madzhab secara manhaji oleh para ahlinya. Sejarah Lembaga Bahtsul Masail NU Di kalangan Nadlatul Ulama, Bahtsul Masail merupakan tradisi intelektual yang sudah berlangsung lama. Sebelum Nahdlatul Ulama (NU) berdiri dalam bentuk organisasi formal (jamiyah), aktivitas Bahtsul Masail telah berlangsung sebagai praktek yang hidup di tengah masyarakat muslim nusantara, khususnya kalangan pesantren. Hal itu merupakan pengejawantahan tanggung jawab ulama dalam membimbing dan memandu kehidupan keagamaan masyarakat sekitarnya. NU kemudian melanjutkan tradisi itu dan mengadopsinya sebagai bagian kegiatan keorganisasian. Bahtsul Masail sebagai bagian aktivitas formal organisasi pertama dilakukan tahun 1926, beberapa bulan setelah NU berdiri. Tepatnya pada Kongres I NU (kini bernama Muktamar), tanggal 21-23 September 1926. Selama beberapa dekade, forum Bahtsul Masa`il ditempatkan sebagai salah satu komisi yang membahas materi muktamar. Belum diwadahi dalam organ tersendiri. Pada tingkat nasional, bahtsul masail diselenggarakan bersamaan momentum kongres atau muktamar, Konferensi Besar (Konbes), Rapat Dewan Partai (ketika NU menjadi partai) atau Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama. Mulanya Bahtsul Masail skala nasional diselenggarakan setiap tahun. Hal itu terjadi sejak Muktamar I (1926) sampai Muktamar XV (1940). Namun situasi politik yang kurang stabil akibat meletusnya Perang Dunia II, membuat kegiatan Bahtsul Masail yang menyertai Kongres, setelah periode 1940, menjadi tersendat-sendat tidak lagi tiap tahun. Sejak tahun 1926 sampai 2007 telah diselenggarakan Bahtsul Masail tingkat nasional sebanyak 42 kali. Ada beberapa Muktamar yang dokumennya
  • 16. 6 belum ditemukan, yaitu Muktamar XVII (1947), XVIII (1950), XIX (1952), XXI (1956), XXII dan XXIV. Dari dokumen yang terlacak, baru ditemukan 36 kali Bahtsul Masail skala nasionalyang menghasilkan 536 keputusan. Setelah lebih setengah abad NU berdiri, Bahtsul Masail baru dibuatkan organ tersendiri bernama Lajnah Bahtsul Masail Diniyah. Hal itu dimulai dengan adanya rekomendasi Muktamar NU ke-28 di Yogyakarta tahun 1989. Komisi I Muktamar 1989 itu merekomendasikan PBNU untuk membentuk Lajnah Bahtsul Masail Diniyah sebagai lembaga permanen. Untuk memperkuat wacana pembentukan lembaga permanen itu, pada Januari 1990, berlangsung halaqah (sarasehan) di Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar Jombang yang juga merekomendasikan pembentukan Lajnah Bahtsul Masail Diniyah. Harapannya, dapat mengonsolidasi ulama dan cendekiawan NU untuk melakukan ijtihad jamai. Empat bulanan kemudian, pada tahun 1990 pula, PBNU akhirnya membentuk Lajnah Bahtsul Masail Diniyah, dengan SK PBNU nomor 30/A.I.05/5/1990. Sebutan lajnah ini berlangsung lebih satu dekade. Namun demikian, status lajnah dinilai masih mengandung makna kepanitian ad hoc, bukan organ yang permanen. Karena itulah, setelah Muktamar 2004, status 'lajnah' ditingkatkan menjadi 'lembaga' sehingga bernama Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama. Dalam sejarah perjalanan Bahsul Masail, pernah ada keputusan penting yang berkaitan dengan metode kajian. Dalam Munas Alim Ulama di Lampung tahun 1992 diputuskan bahwa metode pemecahan masalah tidak lagi secara qauli tetapi secara manhaji. Yakni dengan mengikuti metode dan prosedur penetapan hukum yang ditempuh madzhab empat (Hanafiyah, Malikiyah, Syafi’iyah, Hanbaliyah). Bukan sekadar mengikuti hasil akhir pendapat madzhab empat.( https://jateng.nu.or.id/fragmen/bahtsul-masail-sebagai-wadah-intelektual-nu-LL99)
  • 17. 7 B. Maraji’ Kitab–Kitab Rujukan Bahtsul Masail NU FAN TAFSIR FAN HADIS Tafsir Jalalain Syarhul Muslim Hasyiyah Showi Irsyadus Sari Hasyiyah Jamal Fathul Bari Tafsir Munir Faidul Qadhir Tafsir Al-Thobari Aunul Ma’bud Tafsir mafatihul Ngaibi Tuhfatul Ahwadzi Tafsir Al- Baidhowi Ibanatul Ahkam Tafsir Al- Khozin Minhej Dzawin Nazri Ruhul Ma’ani Syarhu Abi Humrah Al- Jami’ Li Ahkamil Qur’an Iklil Fi Ahkami Tanzil At-Thibyan FAN TAUHID Tuhfatul Murid Hasyiah Addesuqi Nuru Dzolam Kifayatul Awam FAN FIKIH Al- Umm Fathul Qorib
  • 18. 8 Al- Hawi Al- Kabiroh Qutul Habib Minhajut Tholibin Hasyiyah Al- Baijuri Tuhfatul Muhtaj Ala Minhaj Fathul Mu’in Mughni Muhtaj I’anatul Thalibin Nihayatul Muhtaj Tarsyeh Al- Mustafidin Al- Ibtihaj Syarhu Minhaj Muqoddimah Al- Hadromiyah Syarhu Mahalli Minhajul Qowi Kutul Muhtaj Hasyiyah Turmusi Hasyiyah As- Syarwani Sullam Al- Taufiq Hasyiyah Ibnu Qosim Is’adur Rofiq Hasyiyah Nihayah Bughayatul Mustarsidin Hasyiyah Qulyubi Wa Umairoh Ghayatut Talkhis Fathul Wahhab Al- Murad Hasyiyah Al- Jamal Al-Fatawa Al- Hadisah Hasyiyah Al- Bujairomi Al-Fatawa Wal – Kubra al-Fiqhiyah Al- Fatawa an- Nawawi Bidayatul Mujtahid Syarhu Ibnu Ruslan Al- Fiqh Ala Madzhabil arba’ah Nihayatuz Zain Hasyiyah Bujairomi Al- Majmu’ Syarhu Muhazzab Raudhatut Thalibin Kifayatul Akhyar Fathul Jawad Al- Azkar Qurratul Uyun Tanwirul Qulub Fatawa Ismail Zaini Mizanul Kubra Anwarul masalik
  • 19. 9 FAN USUL FIQIH FAN TASAWUF Jam’ul Jawami’ Ihya’ Ulum Al-Din Syarhu Jam’ul Jawamik Sirojut Thalibin Hasyiyah Al- Banani Irsyadul Ibad Lubbul Ushul Matnul Hikam Thoriqatul Ushul Syarhul Hikam Syarhul Waroqot Iqodul Himam Al-Musthofa Awarif Al- Ma’arif
  • 20. 10 BAHTSUL MASAIL MWC NU LENTENG TAHUN 2023 Menjawab Problematika Umat ***** ‫ميحرلا نمحرلا هلل‬‫ا‬ ‫بسم‬ Hari : Ahad Tanggal : 14 Rajab 1444/05 Februari 2023 Tempat : Bapak Ghaffar Jambu No KBM : 015/II/2023 MATERI BAHTSUL MASAIL Deskripsi Masalah A. Di Penghujung tahun 2022, marak dengan kegiatan JJS di Berbagai tempat. Termasuk juga di Desa-Desa biasanya hadiah yang di berikan kepda peserta berasal dari sponsor (Bank dan Lainnya) dan peserta mendapatkan kupan secara gratis, tanpa ada transaksi jual beli kupon. Namun, ada juga yang hadiahnya bersumber darihasil penjualan kupon peserta JJS. Pertanyaannya : 1. Bagaimana hukum hadiah yang berasal dari hasil penjualan kupon kepada peserta JJS? Jawaban :
  • 21. 11 Hukum hadiah JJS yang berasal dari hasil penjualan kupon Hukumnya Haram, karena hal tersebut termasuk judi. Jadi kalau dipungut biaya yaitu dengan membeli kupon undian. maka hukumnya haram, karena jual beli kupon undian tersebut tidak sah, karena kupon undian tersebut tidak bermanfa’at dan tidak bernilai. dan juga jual beli kupon undiantersebut ada unsur penipuan dan judi, karena ada untung dan rugi. Namun apabila kupon undiannya tidak membeli bahkan hanya merupakan hadiah dari belanja barang / souvenir walaupun harganya mahal, maka hukum hadiahnya halal. Intinya Hukumnya Tergantung :  Apabila hadiah undian dari dana peserta, maka hukumnya tidak boleh.  Apabila hadiah undian dari hasil transaksi ribawi, maka hukumnya tidak boleh.  Apabila hadiah dari pihak panitia dan dari sumber yang sah dan halal, maka hukumnya boleh. ‫اًعفحة‬ ‫اتؽ‬‫ص‬ً‫ا‬ ‫اجلزء‬ ‫احملخاح‬ ‫حتفة‬ ‫نخاة‬ ‫ىف‬ ‫هط‬ ‫نٌل‬ 732 . ‫من‬ ‫ذكل‬ ‫وكري‬ ‫دصدل‬ ‫حدة‬ ‫ٍن‬‫رش‬‫ؾ‬ ‫حنو‬ ‫و‬ ‫تُة‬‫ز‬ً‫ا‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫اًيعة‬ ‫حنو‬ ‫حديت‬ ‫تَؽ‬ ‫وال‬ .َ‫ًلَخ‬ ‫تشكل‬ ‫اًيفؽ‬ ‫هخفاء‬‫ال‬ ‫ذَار‬‫د‬ٕ‫ال‬‫ا‬ ‫حاةل‬ ‫يف‬ ‫فا‬‫ص‬‫ؾ‬ ‫مبال‬ ‫ًلاتي‬ ‫ال‬ ‫ما‬ ‫لك‬ ‫نخاة‬ ‫ىف‬ ‫هط‬ ‫نٌل‬ ‫احملخاح‬ ‫هناًة‬ ٣ / ٣٩٣ ً‫ا‬ ‫رش‬ َ‫ت‬ ‫اًيفؽ‬ ‫حَؽ‬‫مل‬‫ا‬ ‫رشوط‬ ‫من‬ ‫ثاين‬ ‫يف‬ ‫نٌل‬ َ‫م‬ٔ‫ب‬ ‫ماثت‬ ‫ظلري‬ ‫وجحش‬ ‫ال‬‫مب‬ ‫ًو‬‫و‬ ‫ؿا‬ ‫تَؽ‬ ‫ًعح‬ ‫فال‬ َ‫ذاث‬ ‫حس‬ ‫يف‬ ‫اء‬‫رش‬ً‫ا‬ َََ‫ؿ‬ ‫وكؽ‬ ‫مبا‬ ‫ى‬ٔ‫ب‬ ‫اًيفؽ‬ ‫اًثاين‬ ‫املنت‬ ‫كوهل‬،‫ار‬‫و‬‫ه‬ٔ‫ل‬‫ا‬ ‫حديت‬ ‫حنو‬ ‫يف‬ ‫يت‬ٔ‫ب‬َ‫س‬ ‫نٌل‬ ٍ‫كري‬ ‫اىل‬ َ‫تضم‬ َ‫ت‬ ‫اًيفؽ‬ ‫يت‬ٔ‫ب‬‫ث‬ ‫ن‬ٕ‫ا‬‫و‬ ٍ‫مبجصد‬ َ‫ت‬ ‫ًًذفؽ‬ ‫ال‬ ‫ما‬ .‫اث‬‫رش‬‫اكحل‬ ‫ٌَرسة‬ ‫ٕما‬‫ا‬ ‫و‬ ‫جص‬ ‫وححيت‬ ‫ٌَلةل‬ ‫ٕما‬‫ا‬ ‫اًيفؽ‬ ‫ؿسم‬ ‫ن‬ٔ‫ب‬ ‫حٌعة‬
  • 22. 12 ‫ه‬ ‫نٌل‬ ‫نخاة‬ ‫ىف‬ ‫ط‬ ‫اًزواحص‬ ١ / ٠٤٤ ‫ايض‬‫رت‬ً‫ا‬‫و‬ ‫هحني‬‫ا‬‫اجل‬ ‫من‬ ‫ايض‬‫رت‬ً‫ا‬ ‫ؾن‬ ‫ظسرث‬ ‫ٕن‬‫ا‬ ‫ٕال‬‫ا‬ ‫حتي‬ ‫وال‬ ‫حتمس‬ ‫ال‬ ‫اًخجارت‬ ‫ن‬ٔ‫ب‬ ‫قش‬ ‫ُياك‬ ‫اكن‬ ‫حِر‬ ‫ما‬ٔ‫ب‬‫و‬ ‫ثسًُس‬ ‫وال‬ ‫قش‬ ‫ُياك‬ ‫ٍىن‬ ‫مل‬ ‫حِر‬ ‫حيعي‬ ‫ٕمنا‬‫ا‬ .‫ثسًُس‬‫و‬ ‫اًعفحة‬ ‫اًثاين‬ ‫اجلزء‬ ‫كاوي‬‫رس‬ً‫ا‬ ‫نخاة‬ ‫ىف‬ ‫نٌل‬ 574 .‫اًلصم‬‫و‬ ‫اًلمن‬ ‫تني‬ ‫اًرتدد‬ ‫اًلٌلر‬ ‫ى‬ٔ‫ب‬ ‫وُو‬ ‫كال‬ ‫نٌل‬ ‫اًلسامة‬ ‫جن‬‫ا‬ : ‫اجلزء‬ ‫امللىن‬ ‫نخاة‬ ‫ىف‬ 11 :‫اًعفحة‬ 131 ‫االزيان‬ ‫اسددق‬ ‫"وميت‬ ‫ان‬ ‫من‬ ‫ا‬‫و‬َ‫الخي‬ ‫مهنٌل‬ ‫لك‬ ‫الن‬ ‫ا‬‫ر‬‫مقا‬ ‫واكن‬ ‫جيز‬ ‫مل‬ ‫مهنٌل‬ ‫احس‬‫و‬ ‫لك‬ ‫دصح‬ٔ‫ب‬‫ف‬ ‫تُهنٌل‬ ‫اجلـي‬‫و‬ ‫احس‬‫و‬ ‫لك‬ ‫خيصح‬ ‫ان‬ ‫مثي‬ ‫دساواي‬‫م‬ ٍ‫دصخا‬ٔ‫ب‬ ‫ما‬ ‫اكن‬ ‫اء‬‫و‬‫وس‬ ‫ًلصم‬ ‫او‬ ‫ًلمن‬ ‫ؾرشت‬ ‫مهنٌل‬ ‫ؾرشت‬ ‫حسٌُل‬ٔ‫ب‬ ‫دصح‬ٔ‫ب‬ ‫ان‬ ‫مثي‬ ‫مذفاوات‬ ‫او‬ ‫مخسة‬ ‫والادص‬ " Sementara, bila kupon tidak membeli, bahkan hanya merupakan hadiah dari belanja barang / souvenir walaupun harganya mahal maka hukum hadiahnya halal. ‫نخاة‬ ‫ىف‬ ‫هط‬ ‫نٌل‬ ‫حػ‬ ،‫فِق‬‫ص‬ً‫ا‬ ‫(اسـاد‬ 2 ‫ظػ‬ ، 202 ) ‫خيصح‬ ‫ان‬ ‫ؿَهيا‬ ‫اجملمؽ‬ َ‫وظورث‬ )‫مقار‬ َِ‫ف‬ ‫ما‬ ‫(لك‬ ‫حاكفهئٌل‬ ‫مؽ‬ ‫هحني‬‫ا‬‫اجل‬ ‫من‬ ‫اًـوض‬ ‫ًلَة‬ ‫ان‬ ‫تني‬ ‫مرتدد‬ ‫احس‬‫و‬ ‫لك‬ ‫ان‬ َ‫حصمذ‬ َ‫ووخ‬ ‫ًة‬ٔ‫ل‬‫ا‬ ‫ىف‬ ‫ُرس‬‫مل‬‫ا‬ ‫من‬ ‫اد‬‫ص‬‫امل‬ ‫وُو‬ ‫اًصيم‬‫و‬ ‫حق‬‫اًس‬ ‫حنك‬ ‫اىل‬ ‫ذكل‬ ‫ؾن‬ ‫ؿسل‬ ‫فان‬ ‫فِلصم‬ َ‫ظاحد‬ َ‫ًلَح‬ ‫او‬ ‫فِلمن‬ َ‫ظاحد‬ ‫ان‬ َ‫وؾىس‬ ‫ملَواب‬ ‫اكن‬ ‫ان‬ ٌَ‫م‬ ‫ذش‬ٔ‫ب‬ًَ ‫اًـوض‬ ‫اح‬‫ص‬‫ابد‬ ‫اًالؾحني‬ ‫احس‬ ‫ًيفصد‬ ‫ن‬ٔ‫ب‬‫ت‬ ‫ح‬ ‫حص‬ٔ‫ل‬‫فا‬ ‫كاًحا‬ ‫اكن‬ ‫اُػ‬ ‫اًضا‬ َ‫صمذ‬
  • 23. 13 ‫نخاة‬ ‫ىف‬ ‫هط‬ ‫نٌل‬ ‫حػ‬ ،‫حَان‬ً‫ا‬ ‫(روائؽ‬ 2 ‫ظػ‬ ، 279 ) ‫ثـاىل‬ ‫ًلوهل‬ ‫احملصم‬ ‫ُرس‬‫مل‬‫ا‬ ‫من‬ ‫هنا‬ٔ‫ب‬‫و‬ ‫اًلٌلر‬ ‫رضوة‬ ‫حتصمي‬ ‫ؿىل‬ ‫اًـٌَلء‬ ‫اثفق‬ “ ‫كي‬ ‫هحري‬ ‫امث‬ ‫فهيٌل‬ ” ‫ُرس‬‫مل‬‫ا‬ ‫من‬ ‫ُو‬ ‫دص‬ٔ‫ل‬ ‫ودسارت‬ ‫ًق‬‫ص‬‫ًف‬ ‫رحب‬ َِ‫ف‬ ‫ٍىون‬ ‫ًـة‬ ‫فَلك‬ ‫و‬ ‫كريٌُل‬ ‫او‬ ‫اًسعصجن‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫ابًرند‬ ‫ٌَـة‬‫ا‬ ‫اكن‬ ‫اء‬‫و‬‫س‬ ‫احملصم‬ ‫مثي‬ ‫هيا‬‫ا‬‫زم‬ ‫ىف‬ َِ‫ف‬ ‫ًسذي‬ ‫اًصحب‬ ‫تلعس‬ ‫او‬ )‫اخلريي‬ ‫هعُة‬‫ا‬ًَ‫(ا‬ ‫اخلري‬ ‫تلعس‬ ‫اكن‬ ‫ما‬ ٌَ‫م‬ ‫اء‬‫و‬‫س‬ )‫هعُة‬‫ا‬ًَ‫(ا‬ ‫َحا‬‫ظ‬ ‫الا‬ ‫ًلدي‬ ‫ال‬ ‫ظَة‬ ‫ثـاىل‬ ‫هللا‬ ‫ان‬‫و‬ ‫دَر‬‫د‬ ‫رحب‬ َ‫فلك‬ ‫اجملصد‬ ‫نخاة‬ ‫ىف‬ ‫هط‬ ‫نٌل‬ ‫حػ‬ ،‫(اًحاحوري‬ 2 ‫ظػ‬ ، 909 ) ‫الا‬ ‫ًلول‬ ‫ن‬ٔ‫ك‬ ‫الاحٌيب‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫الامام‬ ‫من‬ ‫دساتلني‬‫مل‬‫ا‬ ‫كري‬ ‫من‬ ‫اًـوض‬ ‫رشط‬ ‫وجيوز‬ ‫مام‬ ‫ما‬ ‫ٍىون‬‫و‬ ‫نشا‬ ‫املال‬ ‫تُت‬ ‫ىف‬ ‫فهل‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫مايل‬ ‫من‬ ‫نشا‬ ‫ؿىل‬ ‫فهل‬ ‫مٌىٌل‬ ‫حق‬‫س‬ ‫من‬ ‫فهل‬ ‫مٌىٌل‬ ‫حق‬‫س‬ ‫من‬ ‫الاحٌيب‬ ‫ًلول‬ ‫ن‬ٔ‫ك‬‫و‬ ‫املعاحل‬ ‫سِم‬ ‫من‬ ‫املال‬ ‫تُت‬ ‫من‬ َ‫خيصخ‬ ‫دساتلني‬‫مل‬‫ا‬ ‫كري‬ ‫اكن‬ ‫ًو‬‫و‬ ‫اًـوض‬ ‫ملَزتم‬ ‫ًُس‬‫و‬ ‫ظاؿة‬ ‫ىف‬ ‫مال‬ ‫تشل‬ َ‫ه‬‫ال‬ ‫نشا‬ ‫ؿىل‬ ‫هل‬ ‫فَُس‬ ‫اًـمي‬ ‫ونشكل‬ َ‫ؾي‬ ‫هلط‬ ‫وال‬ ‫اًـوض‬ ‫ىف‬ ‫زايدت‬ َِ‫ف‬ ‫هلط‬ ‫وال‬ ‫زايدت‬ ‫اكالخارت‬ َ‫حل‬ ‫ىف‬ ‫الزم‬ َ‫ه‬‫ال‬ ‫اًـلس‬ ‫فسخ‬ ‫هل‬ ‫ًُس‬‫و‬ ‫نخاة‬ ‫ىف‬ ‫هط‬ ‫نٌل‬ ‫حػ‬ ،‫(امللين‬ 20 ‫ظػ‬ ، 272 ) ‫اشلي‬ ‫ُرس‬‫مل‬‫ا‬ ‫من‬ ‫وُو‬ ‫اكن‬ ‫ًـة‬ ‫اي‬ ‫حمصم‬ ‫فِو‬ ‫مقار‬ َِ‫ف‬ ‫ًـة‬ ‫لك‬ ‫ٌَـة‬‫ا‬ ‫ىف‬ ‫فعي‬ ‫اًلٌلر‬ ‫من‬ ‫ذال‬ ‫وما‬ َ‫صِادث‬ ‫ردث‬ ‫ذكل‬ ٌَ‫م‬ ‫حىصر‬ ‫ومن‬ َ‫ذيات‬‫ح‬‫اب‬ ‫ثـاىل‬ ‫هللا‬ ‫مص‬ٔ‫ب‬ ‫اشل‬ ‫ٌَـة‬‫ا‬ ‫وُو‬ ‫حمصم‬ ‫ُو‬ ‫ما‬ َ‫مفي‬ ‫احسٌُل‬ ‫من‬ ‫وال‬ ‫هحني‬‫ا‬‫اجل‬ ‫من‬ َِ‫ف‬ ‫ؾوض‬ ‫ال‬ ‫ي‬ ‫احصاة‬ ‫نرث‬ٔ‫ب‬‫و‬ ‫ٌَفة‬‫ح‬ ‫ايب‬ ‫كول‬ ‫وُشا‬ ‫ابًرند‬ ‫ٌَـة‬‫ا‬‫ف‬ ‫احملصم‬ ‫ما‬ٔ‫ب‬‫ف‬ ‫مداخ‬ ‫ُو‬ ‫ما‬ ٌَ‫وم‬ ‫اُػ‬ ‫حمصم‬ ‫كري‬ ٍ‫مىصو‬ ‫ُو‬ ‫تـضِم‬ ‫وكال‬ ‫اًضافـي‬ ‫نخاة‬ ‫ىف‬ ‫هط‬ ‫نٌل‬ ‫حػ‬ ،‫اين‬‫و‬‫ازل‬ َ‫ان‬‫و‬‫(اًف‬ 2 ‫ظػ‬ ، 282 )
  • 24. 14 ‫ا‬ ٍ‫ذش‬ٔ‫ب‬ً ‫ما‬ ‫وُو‬ ‫اًلٌلر‬ ‫اًحاظي‬ ‫اع‬‫و‬‫ه‬‫ا‬ ‫ومن‬ ‫ؾيس‬ ‫امللاًحة‬ ‫سخة‬‫ث‬ ٍ‫كري‬ ‫من‬ ‫ًضرط‬ ‫اُػ‬ ‫اًرشؾي‬ َ‫اوخ‬ ‫كري‬ ‫ؿىل‬ ‫مساتلة‬ ‫او‬ ‫اًعاة‬ ‫تيحو‬ ‫ٌَـة‬‫ا‬ ‫هط‬ ‫نٌل‬ ‫ظػ‬ ،‫الاسالم‬ ‫ىف‬ ‫ام‬‫ص‬‫احل‬‫و‬ ‫(احلالل‬ ‫ػ‬ 292 ) ‫مقار‬ َ‫خياًع‬ ‫ًـة‬ ‫لك‬ ‫حصم‬ ‫ٌَـة‬‫ا‬‫و‬ ‫ٌَِو‬‫ا‬ ‫من‬ ‫اان‬‫و‬ً‫ا‬ ‫ٌَمسمل‬ ‫احب‬ ‫اشلي‬ ‫والاسالم‬ ‫دسارت‬ ‫او‬ ‫رحب‬ َِ‫ف‬ ‫ًالؾة‬ ‫خيَو‬ ‫ال‬ ‫ما‬ ‫وُو‬ – ‫كال‬ ‫ان‬ ‫اىل‬ - ‫حي‬ ‫وال‬ ‫ان‬ ‫ملسمل‬ ‫ي‬ ‫ان‬ ‫هل‬ ‫حيي‬ ‫ال‬ ‫نٌل‬ ‫اغ‬‫ص‬‫اًف‬ ‫اوكاث‬ ‫متضَة‬‫و‬ ‫َةل‬‫وس‬ )‫ُرس‬ً‫(ا‬ ‫اًلٌلر‬ ‫ًـة‬ ‫من‬ ‫جيـي‬ ٍ‫ا‬ ‫ال‬‫و‬‫الاح‬ ‫من‬ ‫حبال‬ ‫املال‬ ‫دساة‬‫ن‬‫ال‬ ‫َةل‬‫وس‬ ٌَ‫م‬ ‫ًخزش‬ ‫نخاة‬ ‫ىف‬ ‫هط‬ ‫نٌل‬ ‫ظػ‬ ،‫اًوُاح‬ ‫اح‬‫رش‬( 269 ‫او‬ ‫نشا‬ ‫ؿىل‬ ‫فكل‬ ‫حلذين‬‫س‬ ‫ان‬ ‫(فِلول‬ ‫فلط‬ )‫احسٌُل‬ ‫(من‬ ‫املال‬ ‫رشط‬ ‫وجيوز‬ ‫رشط‬ ‫فان‬ ،‫ؿََم‬ ‫ئي‬‫ص‬ ‫فال‬ ‫حلذم‬‫س‬ ‫ؿىل‬ ‫فهل‬ ‫مهنٌل‬ ‫حق‬‫س‬ ‫من‬ ‫(ان‬ ‫اًـلس‬ ‫ىف‬ ) ‫اُػ‬ )‫مبـَي‬ ‫الا‬ ‫ًعح‬ ‫مل‬ ‫نشا‬ ‫الاذري‬ Catatan : padanan persoalan tersebut sebagaimana jamak kita jumpai perlombaan kerap menjadi kebiasaan dalam kehidupan kita. **** MATERI BAHTSUL MASAIL Deskripsi Masalah Banyak narasi yang menciptakan anggapan bahwa kodrat1 perempuan adalah berdiam di rumah dan mengurus rumah tangga semata. Sehingga kalau ada perempuan yang bekerja diruang publik, ia akan dianggap menyalahi kodrat dan tidak bertanggung jawab atas urusan rumah tangganya. Pertanyaannya: 1 Menurut KBBI arti kata “kodrat” adalah hal-hal yang melekat pada seseorang sejak lahir, bukan yang dilekatkan orang lain. Jadi sesuai dengan kelaminnya, kodrat perempuan terkait dengan reproduksi, yaitu, hali, melahirkan dan menyusui.https://djkn.kemenkeu.go.id
  • 25. 15 1. Bagaimanakah pandangan islam tentang kodrat perempuan? 2. Bagaimana kita menanggapi hal tersebut dalam perspektif mubadalah? Menurut imam syafi’ie, seorang perempuan tidak boleh kalau itu dalam persfektif hukum seperti masalah shalat. Karena menurut imam Syafi’ie, perempuan menjadi imamnya laki-laki tidak diperbolehkan menurut hukum. JAWAB : Nomer 1 1. Islam memandang kodrat perempuan dan laki-laki itu sama. Namun dalam satu hal ada perbedaan, disatu sisi ada persamaan, seperti dalam pengasuhan anak lebih dominan perempuan namun dalam hal mencari nafkah lebih dominan laki-laki. Al-Qur’an menunjukkan laki-laki dan perempuan sama secara spritual, sebagaimana dalam QS Al- Hujarat ayat 13 disebutkan “wahai manusia, sesungguhnya kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan, kemudian, kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia diantara kamu disisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha teliti.” Kesetaraan laki-laki dan perempuan dalam hal kemanusiaan dan nilai-nilai islam, merupakan salah satu prinsip islam yang jelas. Ia menegaskan tidak ada keraguan tentang fakta ini. Fakta bahwa Wanita hadir dengan kemampuan untuk melahirkan anak dan secara alami lebih siap merawat kebutuhan bayi yang baru lahir, islam menempatkan mereka peran yang lebih sentral dalam hal pengasuhan anak. karena dari hasil musyawirin di desa Jambu, tidak satupun yang mengutarakan ibarat sharih dalam masalah ini, maka kami tidak menyuguhkan ibaratnya kecuali hanya satu ayat al- Qur’an Surat Al- Hujarat ayat 13—untuk lebih lengkapnya bisa di lihat Lihat --- Kitab Tafsir al- Thabari
  • 26. 16 Lihat --- kitab Tafsir Bunghawawi Lihat --- Kitab Tafsir Munir wahbah Az- Zuhaili Lihat --- Kitab Tafsir Muroh Labit – Imam An- Nawawi JAWABAN NOMER 2 2. Menurut Pengikut Syafi’ie atau dikenal dengan istilah (syafi’iyah). Perihal mubadalah perempuan dalam masalah ekonomi itu boleh- boleh saja. Namun, dalam hal yang berhubungan dengan hukum Islam, seperti shalat fardu, perempuan tidak diperbolehkan menjadi imam bagi laki-laki. Meskipun ada juga sebagian pendapat yang memperbolehkan seorang perempuan menjadi imam bagi laki-laki, Namun pendapatkan ini di syadzkan oleh Imam Muzanni. Namun dalam Shalat Sunnah, sebagai mana yang dinyatakan oleh Imam Muzanni dan Muhammad Bin jarir Al- Thabari, beliau memperbolehkan seorang perempuan menjadi imam bagi Jamaah Laki-laki. Seperti shalat tarawih dan lainnya. Namun, dengan syarat tidak ada orang lain yang pasih dalam bacaan surat-surat. ‫اًعاحل‬ ‫ااًـٌَلء‬ ‫من‬ ‫اًىذاتَة‬ ‫اًـحارت‬ ‫نخاة‬ ‫حَان‬ً‫ا‬ : ‫اًثاين‬ ‫اجلزء‬ , 343 ‫وكال‬ .‫اًفلِاء‬ ‫ؿامة‬ ‫كال‬ َ‫ت‬‫و‬ ,‫والاخليىث‬ ‫ٌَصخي‬ ‫اماما‬ ‫ت‬ٔ‫ب‬‫ص‬‫مل‬‫ا‬ ‫حىون‬ ‫ان‬ ‫جيوز‬ ‫وال‬ ‫امل‬‫و‬ ‫زور‬ ‫اتو‬ ‫الامام‬ ‫ز‬ ‫ان‬ ‫جيوز‬ ‫اًعربى‬ ‫ٍص‬‫ص‬‫ح‬ ‫جن‬ ‫ودمحم‬ ‫ىن‬ ‫ىف‬ ‫ٌَصخي‬ ‫اماما‬ ‫حىون‬ ‫ذَف‬ ‫ثلف‬‫و‬ ‫كريُا‬ ‫كارئ‬ ‫ٍىن‬ ‫مل‬ ‫اذا‬ ‫اوحي‬‫رت‬ً‫ا‬ ‫اًصخال‬ : ‫اًعفحة‬ : ‫الاول‬ ‫اجلزء‬ ‫كاوي‬‫رش‬ً‫ا‬ ‫نخال‬ ‫يف‬ ‫هط‬ ‫نٌل‬ 754 ‫والاىم‬ ‫هىث‬‫الا‬ ‫وُو‬ ,‫ملثهل‬ ‫الا‬ َ‫امامذ‬ ‫الثعح‬ ‫من‬ ‫وراتـِا‬ - ‫كال‬ ‫ان‬ ‫اىل‬ - ‫فذعح‬ .‫ؾهنا‬ ‫يلعِا‬ً ‫ودٌىث‬ ‫ٌَصخي‬ ‫ال‬ ‫ثَِا‬‫مل‬ ‫هىث‬‫الا‬ ‫امامة‬
  • 27. 17 Catatan : Kata syadz menurut bahasa, adalah kata benda yang berbentuk isim fa’il yang berarti “sesuatu yang menyendiri” menurut mayoritas ulama, kata syadz bermakna “yang menyendiri” kalau didalam kajian hadis syadz itu tergolong hadis dhaif dan ditolak. berarti pernyataan “perempuan boleh menjadi imamnya laki-laki dalam masalah shalat fardu itu berdasarkan dalil yang tidak mu‟tamad”. ***** ‫ميحرلا نمحرلا هللا‬ ‫بسم‬ Hari : Ahad Tanggal : 12 SYA’BAN 1444/05 Maret 2023 Tempat : Ismail Shaleh Ellak Laok No KBM : 016/III/2023 MATERI BAHTSUL MASAIL Deskripsi Masalah: Seperti yang kita ketahui bahwa narkoba: ekstasi, ganja, sabu-sabu, morfin dsb. Termasuk barang terlarang, akan tetapi orang-orang yang hidup di daerah ekstrim dingin, terutama di 8 negara seperti Rusia, Greeland, Kanada, Cina Utara, Amerika Serikat, Mongolia, kirgistas dan Swedia, narkoba menjadi kebutuhan. Menurut catatan Varkoyansk dan Oymyakon di Republika Sakha, bahwa suhu terdingin nomer satu adalah negara Rusia, dengan mencapai 67,8 oC (-90 o F). dengan demikian mengkonsumsi ganja, ekstasi sabu , morfin dsb di negara-negara tersebut menjadi kebutuhan . tujuannya adalah untuk menghangatkan badan dan tahan fisik dan untuk bertahan Pertanyaannya
  • 28. 18 1. Bagaimanakah menurut pandangan fikih, umat yang hidup di Negara ekstrim dingin dengan mengkonsumsi obat terlarang tersebut, dengan alasan untuk bertahan hidup? Jawabannya 1. Menurut pengikut Syafi’ie Tidak boleh mengkonsumsi obat terlarang2 “seperti, jenis-jenis narkoba antara lain: kokain, ganja, ekstasi, heroin,dan methamphemine”. yang dapat merusak jiwanya, kecuali tidak menemukan obat lain. Sementara kadar ukuranya penggunaannya harus melalui resep atau anjuran dari ahlinya dalam hal ini adalah dokter. Ibarat : ‫اتؽ‬‫ص‬ً‫ا‬ ‫اجلزء‬ ‫ٌَزحًِل‬ َ‫دًخ‬ٔ‫ب‬‫و‬ ‫الاساليم‬ ‫اًفلة‬ ‫نخاة‬ ‫ىف‬ ‫اًزحًِل‬ َ‫وُح‬ ‫هط‬ ‫نٌل‬ 7112 ‫دص‬ٔ‫ب‬ ‫ىئ‬‫ثض‬ ‫ممزوخة‬ ‫كري‬ ,‫فا‬‫رص‬ ‫هت‬‫اك‬ ‫اذا‬ ‫ابرلص‬ ‫اًخساوي‬ ‫حصمة‬ ‫ِـَة‬‫ف‬‫اًضا‬ ‫وكِس‬ َ‫ت‬ ‫اًخساوي‬ ‫فِجوز‬ َِ‫ف‬ ‫هتكل‬‫جس‬ ‫مما‬ ٍ‫وحنو‬ ‫هبا‬ ‫املـجون‬ ‫اًرتايق‬ ‫ما‬ٔ‫ب‬ . َِ‫ف‬ ‫هتكل‬‫جس‬ ‫ماًلو‬ ‫فلس‬ ‫ؾيس‬ ‫لكحم‬ ‫تيجس‬ ‫اكًخساوي‬ ,‫اث‬‫ص‬ُ‫اًعا‬ ‫من‬ ‫اًخساوي‬ َ‫ت‬ ‫حيعي‬ ‫مما‬ َ‫ت‬ ‫م‬ ‫حُة‬‫ظ‬ ‫ٕددار‬‫ا‬ ‫ثرشط‬ ‫صفاء‬ ‫خـجَي‬ً ‫ذهص‬ ‫ميا‬ ‫اًخساوي‬ ‫جيوز‬ ‫ونشا‬ . ‫تول‬‫و‬ ‫حِة‬ ‫خـمي‬‫املس‬ ‫اًلسر‬ ‫ٍىون‬ ‫ن‬ٔ‫ب‬ ‫ثرشط‬‫و‬ .َ‫ت‬ ‫ٌَخساوي‬ َ‫فذ‬‫ص‬‫ومـ‬ٔ‫ب‬ ,‫تشاكل‬ ‫ؿسل‬ ‫مسمل‬ ً‫ا‬ ‫اجلزء‬ ‫ٌَزحًِل‬ َ‫دًخ‬ٔ‫ب‬‫و‬ ‫الاساليم‬ ‫اًفلة‬ , ‫اًزحًِل‬ َ‫(وُح‬ .‫الٌسىص‬ ‫كََال‬ : ‫اتؽ‬‫ص‬ 7112 ) : ‫اتؽ‬‫ص‬ً‫ا‬ ‫اجلزء‬ ‫ٌَزحًِل‬ َ‫ادًخ‬‫و‬ ‫الاساليم‬ ‫اًفلة‬ ‫نخاة‬ ‫يف‬, ‫اًزحًِل‬ ‫وَُة‬ ‫هط‬ ‫نٌل‬ 7111 ( ‫اًفلِاء‬ ‫اخازمجِور‬ 1 ٍ‫ا‬‫ص‬‫الاه‬ ‫او‬ ‫اًلعط‬ ‫او‬ ‫اًـعس‬ ‫رضورت‬ ‫ؾيس‬ ‫ارلص‬ ‫رشة‬ ) ‫ًعفئ‬ ‫ما‬ ‫لك‬ ‫ٕابحة‬‫ا‬ ‫ًلذيض‬ ‫احلَات‬ ‫ؿًل‬ ‫احلفاظ‬ ‫الن‬ ‫اًرضورت‬ َ‫ت‬ ‫ثيسفؽ‬ ‫ما‬ ‫كسر‬ ‫اًفلة‬ , ‫اًزحًِل‬ ‫(وَُة‬ ٔ‫ب‬‫اًؼم‬ : ‫اتؽ‬‫ص‬ً‫ا‬ ‫اجلزء‬ ‫ٌَزحًِل‬ َ‫ادًخ‬‫و‬ ‫الاساليم‬ 7111 ) ***** 2 Obat –obat terlarang yang dimaksud disini adalah yang mamabukkan dan semacamnya, sementara jenis- jenis narkoba antara lain: kokain, ganja, ekstasi, heroin,dan methamphemine.
  • 29. 19 ‫ميحرلا نمحرلا هللا‬ ‫بسم‬ Hari : Ahad Tanggal : SYA’BAN 1444/04 Juni 2023 Tempat : Mushalla Arrasyidin Poreh No KBM : 017/VI/2023 MATERI BAHTSUL MASAIL Deskripsi Masalah: Sudah hampir membudaya di kalangan masyarakat yaitu orang yang akan berangkat haji atau umroh menerima kiriman uang (ekerem) dari orang-orang sekitarnya tanpa memperhatikan kondisi ekonomi mereka, padahal orang yang mau melaksanakan haji/ umroh bisa dikatakan lebih mampu secara ekonomi. Walaupun kenyataannya ada juga orang yang melaksanakan ibadah /umroh biayanya dari hasil pinjaman (berhutang) ke bank/koperasi atau perorangan. 1-1 Pertanyaannya 1. Bagaimana status hukum pemberian uang tersebut? 2. Bagaimana hukum melaksanakan haji atau umroh dengan menggunakan uang pinjaman (berhutang) ke bank atau perorangan? Jawaban 1 Status hukum pemberian tersebut termasuk shodaqah3 dan boleh menerimanya Catatan: 3 Sedekah atau shodaqoh adalah salah satu jenis amalan yang sudah biasa ditindakkan oleh umat muslim. Sedangkan menurut Peraturan BAZNAS, shodaqoh atau sedekah merupakan harta maupun non harta yang bukan termasuk zakat milik lembaga atau perorangan yang dikeluarkan dengan tujuan kebaikan .
  • 30. 20 Menyalurkan shadaqah kepada orang kaya itu boleh bahkan dalam masalah ini ulama sepakat. Akan tetapi memberikan kepada orang yang lebih butuh itu lebih utama. ‫هط‬ ‫نٌل‬ : ‫اًسادس‬ ‫اجلزء‬ : ‫اوي‬‫و‬‫اًي‬ ‫املِشة‬ ‫رشخ‬ ‫اجملموع‬ 34 ‫ؿَهيا‬ ‫دافـِا‬ ‫ًثاة‬‫و‬ ‫اٍهيم‬ ‫دفـِا‬ ‫فِجوز‬ ,‫تالحالف‬ ‫يَاء‬‫ق‬‫ًال‬ ‫اًخعوع‬ ‫ظسكة‬ ‫حتي‬ ‫اًخـصض‬ ٍ‫ٍىص‬‫و‬ ‫ؾهنا‬ ٍ‫اًخزن‬ ‫ٌَلين‬ ‫خحة‬‫ٌس‬‫و‬ ‫حصاتيا‬ٔ‫ب‬ ‫كال‬ ‫فضي‬ٔ‫ب‬ ‫احملخاح‬ ‫ًىن‬‫و‬ ‫ذسُا‬ٔ‫ل‬ ‫ا‬ ‫اًسادس‬ ‫اجلزء‬ ‫اوي‬‫و‬‫ٌَي‬ ‫املِشة‬ ‫رشخ‬ ‫اجملوع‬ ‫نخاة‬ ‫ىف‬ ‫هط‬ ‫نٌل‬ ‫ًعفحة‬ 34 ‫اجن‬ ‫سـَس‬ ‫ذربين‬ٔ‫ب‬ ‫كال‬ ‫اًزُصي‬ ‫ؾن‬ ‫وس‬‫و‬ً ‫ؾن‬ ‫هللا‬ ‫ؾحس‬ ‫ذربان‬ٔ‫ب‬ ‫ؾحسان‬ ‫حسزيا‬ َ‫ؾي‬ ‫هللا‬ ‫ريض‬ ‫ٍصت‬‫ص‬ُ ‫اب‬ٔ‫ب‬ ‫مسؽ‬ َ‫ه‬ٔ‫ب‬ ‫سُة‬‫مل‬‫ا‬ ‫اًعفحة‬ ‫اًثاين‬ ‫اجلزء‬ ‫اًحزارى‬ ‫نخاة‬ ‫يف‬ ‫هط‬ ‫نٌل‬ 713 : ‫قين‬ ‫ػِص‬ ‫ؾن‬ ‫اكن‬ ‫ما‬ ‫اًعسكة‬ ‫ذري‬ ( ‫كال‬ ‫سمل‬ ‫و‬ َََ‫ؿ‬ ‫هللا‬ ‫ظىل‬ ‫اًييب‬ ‫ؾن‬ ‫ثـول‬ ‫مبن‬ ٔ‫ب‬‫اتس‬‫و‬ ) JAWABAN YG KEDUA 2. Boleh menggunakan uang pinjaman untuk melaksanakan ibadah umroh atau haji. dengan syarat uang pinjaman itu tidak bersumber dari hal yang haram atau berbau maksiat4 seperti akad pinjaman yang tidak berbunga. Dan yang penting bagi si peminjam pada akhirnya tidak menyisakan keberatan dalam melunasinya. Catatan : 4 Hal yang berbau maksiat disini misalnya uang hasil juni, hasil korupsi hasil riswah dan semacamnya.
  • 31. 21 Menurut imam Abu Zakariya5 beliau secara tegas mengatakan bahwa jamaah haji yang membiayai hajinya dengan harta haram itu sama seperti orang yang bersembahyang dengan mengenakan pakaian hasil merampas atau sutra, pakaian yang diharamkan bagi pria. Artinya ibadah haji dan shalat orang tersebut tetap sah. Sementara menurut madzhab hanbali menyatakan bahwa ibadah haji yang di biayai dengan harta yang haram tidak sah. Karenanya jamaah yang menunaikan ibadah haji dengan harta yang haram masih tetap berkewajiban untuk menunaikan ibadah di tahun-tahun selanjutnya, mengingat hajinya dengan harta haram. ‫ًالما‬ ‫املعاًة‬ ‫ىن‬‫اس‬ ‫يف‬ ‫هط‬ ‫نٌل‬ ‫ه‬‫ز‬ ‫م‬ ‫اًعفحة‬ ‫اًسادس‬ ‫اجلزء‬ ‫صاي‬ 41 ِ ‫يف‬ ِ‫ت‬ َ ‫ال‬ َّ‫اًع‬ ِ ‫يف‬ َ َ ‫مَك‬ ‫ا‬ًَ ِ‫اظ‬َ‫ؿ‬ َ‫ن‬ َ‫اك‬ ْ‫ن‬ ِ ‫ا‬َ‫و‬ ٍ ‫وة‬ ُ ‫ْع‬‫ل‬َ َ‫هك‬ ) ٍ‫م‬‫ا‬َ‫ص‬َ‫ح‬ ٍ‫ال‬َ‫م‬ِ‫ت‬ َّ‫ج‬َ‫ح‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ُ ‫ض‬ْ‫ص‬َ‫ف‬ ُ‫ط‬ُ‫ل‬ ْ ‫َس‬ٌَ‫و‬ ‫ص‬َ‫ح‬ ِ ‫ة‬ْ‫و‬َ‫ز‬ ْ‫و‬َ‫ب‬ ٍ ‫وة‬ ُ ‫ْع‬‫ل‬َ‫م‬ ‫اًعفحة‬ , ‫اًثاًر‬ ‫اجلزء‬ ‫اًحجرييم‬ ‫ًسَامين‬ ‫اخلاظة‬ ‫ؿًل‬ ‫ادلال‬ ‫َة‬‫حاص‬ ‫يف‬ ‫هط‬ ‫نٌل‬ 131 ‫ؿ‬ ‫حيصص‬ ‫ن‬ٔ‫ب‬ ‫خحة‬‫ٌس‬ ‫ال‬ ِ ‫ا‬ ‫ًلدي‬ ‫ال‬ ‫ظَة‬ ‫هللا‬ ‫ٕن‬‫ا‬‫ف‬ ٍ‫سفص‬ ‫يف‬ َ‫َيفل‬ً ‫حالل‬ ‫مال‬ ‫ىل‬ َ‫م‬ًَْ‫س‬ْ‫ـ‬ َ‫س‬ ‫وال‬ َ‫م‬ََّْ‫ح‬ًَ ‫ال‬ ‫هل‬ ‫كِي‬ َّ ‫َّب‬ًَ ‫ٕذا‬‫ا‬ ٍ‫م‬‫ا‬َ‫ص‬َ‫ح‬ ‫مبال‬ َّ‫ج‬َ‫ح‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ( : ‫اخلرب‬ ‫ويف‬ ‫؛‬ ً‫ا‬‫َح‬‫ظ‬ ً‫ا‬َ‫ؿاظ‬ ‫اكن‬ ‫ن‬ٕ‫ا‬‫و‬ ‫احلج‬ ٍٔ‫ب‬‫ز‬‫ح‬ٔ‫ب‬ ‫ملعوة‬ ‫مبال‬ ‫جح‬ ‫ومن‬ . ) َ‫م‬ََََْ‫ؿ‬ ٌ‫د‬‫ُو‬‫د‬ْ‫ص‬َ‫م‬ َ‫م‬ُّ‫ج‬َ‫ح‬‫و‬ ‫م‬ ٍ‫ا‬ َ‫ئ‬‫ز‬‫جي‬ ‫ال‬ : ‫محس‬ٔ‫ب‬ ‫وكال‬ ، ‫ابًلعة‬ ‫ؿىل‬ ‫د‬ ‫اًعفحة‬ ‫اًثاًر‬ ‫اجلزء‬ ‫اخملخاح‬ ‫هناًة‬ ‫يف‬ ‫هط‬ ‫نٌل‬ 733 ٍ‫احزء‬ ‫فـهل‬ ‫اذا‬ ‫ًىن‬ ‫احلج‬ َََ‫ؿ‬ ‫جية‬ ‫مل‬ ‫مفن‬ ‫سعَؽ‬‫م‬ ‫ٍىن‬ ‫مل‬ ‫مفن‬ ***** 5 Sulaiman Al-Bujairimi, Hasyiyatul Bujairimi alal Khatib, Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyah, 1996 M/1417 H, juz 3, halaman 181
  • 32. 22 ‫ميحرلا نمحرلا هللا‬ ‫بسم‬ Hari : Ahad Tanggal : SYA’BAN 1444/02 Juli 2023 M. Tempat : Mushalla Sendir, Kiai Shamadin Abroh No KBM : 017/VI/2023 MATERI BAHTSUL MASAIL Deskripsi Masalah: Seorang suami menjatuhkan talak tiga kepada istrinya, maka suami istri tersebut tidak bisa rujuk tanpa adanya muhallill. Ketika dilanjutkan ke persidangan cerai di pengadilan Agama dan sudah dijelaskan kepada Majlis Hakim bahwa suami istri tersebut telah terjadi talak tiga. Namun hakim tetap menjatuhkan talak satu dengan alasan karena suami tidak menyatakan kalimat talak tiga di depan majlis hakim. Sehingga dibuatlah akte cerai yang berkekuatan hukum dengan putusan pengadilan agama yaitu jatuh talak satu. 1. Bolehkan suami istri itu rujuk kembali tanpa adanya perantara muhallil terlebih dahulu karena merujuk pada keputusan pengadilan agama (akte cerai yang menjatuhkan talak satu). 2. Bagaimana dengan putusan pengadilan agama yang tetap menjatuhkan talak satu sedangkan kenyataannya antara suami istri sudah terjadi talak tiga. 3. Bagaimana dengan pendadilan agama (Hakim tidak menerima ucapan kata talak tiga) karena tidak diucapkan di depan hakim, padahal dalam hukum agama (fikih) dijelaskan bahwa kata talak yang diucapkan dengan senda gurau saja bisa jatuh talak apalagi jika diucapkan dengan sungguh-sungguh maka sudah pasti jatuh/ terjadi talak. Berdasarkan hasil mushawarah di desa sendir, seluruh musyawirin sepakat bahwa itu mengikuti apa kata hakim yakni tidak jatuh thalak tiga,
  • 33. 23 meskipun beberapa ibarat yang di baca musyawirin mendukung jatuhnya talak . ‫هط‬ ‫نٌل‬ ‫ٌَزحًِل‬ َ‫دًخ‬ٔ‫ب‬‫و‬ ‫ٕساليم‬‫ال‬‫ا‬ َ‫اًفل‬ ‫يف‬ 1425 ‫اجلزء‬ 4 ‫اًصخي‬ ‫ظَق‬ ‫ٕذا‬‫ا‬ ً‫اث‬‫زال‬ ‫اًعالق‬ ‫وكوع‬ ‫وُو‬ :‫ادلِور‬ ‫ي‬ٔ‫ب‬‫ر‬ ‫رحجان‬ ‫يل‬ ‫ًؼِص‬ ‫اشلي‬‫و‬ ‫ٕن‬‫ا‬‫ف‬ ،‫كوى‬ٔ‫ل‬‫ا‬ ‫احلنك‬ ‫ُو‬ ‫ظار‬ ً‫ا‬‫ضـَف‬ ً‫اي‬ٔ‫ب‬‫ر‬ ‫احلامك‬ ‫رحج‬ ‫ٕذا‬‫ا‬ ‫ًىن‬ ،‫احست‬‫و‬ ‫دفـة‬ َ‫ث‬ٔ‫ب‬‫ص‬‫ام‬ ‫ا‬ ‫ُشا‬ ‫جبـي‬ ‫تَة‬‫ص‬‫اًـ‬ ‫اًحالد‬ ‫تـغ‬ ‫يف‬ ‫ن‬ٔ‫ب‬‫اًض‬ ‫ُو‬ ‫نٌل‬ ،‫هون‬‫ا‬‫ك‬ ‫ظسر‬ ،‫احست‬‫و‬ ‫ًعالق‬ ،‫اًزوحِة‬ ‫اتعة‬‫ص‬ٌَ ً‫ان‬‫وظو‬ ،‫اًياس‬ ‫ؿىل‬ ً‫ا‬‫ري‬‫ُس‬‫ث‬ ،َ‫ت‬ ‫ٕفذاء‬‫ال‬‫ا‬‫و‬ ٍ‫اؾامتد‬ ‫من‬ ‫هؽ‬‫ا‬‫م‬ ‫فال‬ ،‫ذَاط‬‫ح‬‫والا‬ ‫اًورع‬ َِ‫ف‬ ‫كي‬ ‫وكت‬ ‫يف‬ ‫وحنن‬ ً‫ا‬‫دعوظ‬ ،‫والد‬ٔ‫ل‬‫ا‬ ‫ملعَحة‬ ‫وحٌلًة‬ ‫اٍهتسًس‬ ً‫ا‬‫كاًح‬ ‫ًلعسون‬ ‫ومه‬ ،‫اًعالق‬ ‫من‬ ‫اًعَلة‬ ٍ‫هبش‬ ‫اًخَفغ‬ ‫يف‬ ‫اًياس‬ ‫وهتاون‬ ‫م‬ َ‫اًفل‬ ‫يف‬ ‫ن‬ٔ‫ب‬ ‫ًـَمون‬‫و‬ ،‫اًزحص‬‫و‬ ‫اًزوخة‬ ‫احـة‬‫ص‬‫وم‬ ،‫ٌَحي‬ ً‫ا‬‫ٌفش‬ ‫يف‬ ‫هط‬ ‫نٌل‬ ‫اًـٌَلء‬ ‫ادذالف‬ = ‫اًفلِاء‬ ‫ادذالف‬ ‫ٌَمصوزي‬ , 1 / 751 ]‫تَفغ‬ ‫زالاث‬ ‫ا‬َ ِ‫هب‬ ‫املسدول‬ ْ ‫َري‬‫ل‬‫ظالك‬ 127 - ‫احس‬‫و‬ ‫تَفغ‬ ‫زالاث‬ ‫اًزوح‬ ‫ظَلِا‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ ِ ‫ا‬ ‫ا‬َ ِ‫هب‬ ‫املسدول‬ ْ ‫َري‬‫ل‬ِِ‫ف‬ ‫ا‬ْ‫و‬ُ‫ف‬َََ‫ذ‬ْ‫د‬‫ا‬‫و‬ ‫ان‬َِْ‫ف‬ ُ‫وس‬ ‫ة‬َ‫ي‬ًِْ‫س‬َ‫م‬ًْ‫ا‬ ‫ْي‬َُ‫ب‬‫و‬ ‫اكل‬َ‫م‬‫و‬ ُّ‫ي‬ِ‫ؾ‬‫ا‬َ‫ز‬ْ‫و‬َ ْ ‫ال‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ل‬‫ف‬ َ‫ات‬َ ْ ‫حص‬َ‫ب‬‫و‬ ّ‫ي‬ِ‫ـ‬ِ‫ف‬‫ا‬َّ‫اًض‬‫و‬ ِ‫ي‬ْ‫ب‬َّ‫اًص‬ ‫اة‬َ ْ ‫حص‬َ‫ب‬‫و‬ ٍ‫كري‬ ‫زوخا‬ ‫ثيىح‬ َّ ‫َّت‬َ‫ح‬ ‫هل‬ ‫حتي‬ َ ‫ال‬ :ٍ‫س‬ََْ‫ح‬ُ‫ؾ‬ْ‫و‬ُ‫ت‬َ‫ب‬‫و‬ ‫س‬َ ْ ‫مح‬َ‫ب‬‫و‬ ‫ن‬ٔ‫ب‬ ‫كدي‬ ‫زالاث‬ ‫ظَلِا‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ ِ ‫ا‬ :‫ا‬ْ‫و‬ًُ‫ا‬َ‫ك‬ ‫م‬َُّ‫هن‬َ‫ب‬ ‫اًخاتـني‬ ‫من‬ ‫احس‬‫و‬ ‫وكري‬ ‫اس‬َّ‫ح‬َ‫ؾ‬ ِ‫ن‬ْ‫ج‬‫ا‬ ِ‫ن‬َ‫ؾ‬ ‫وروي‬ .‫احست‬‫و‬ ‫فِيي‬ ‫ا‬َ ِ‫هب‬ ‫ًسذي‬ ٔ‫ل‬‫ا‬ ‫ل‬ْ‫و‬َ‫ل‬ًْ‫ا‬ َ ‫ىل‬َ‫ؿ‬ ‫ر‬ًِْ‫س‬َ‫ح‬ًْ‫ا‬ ‫ْي‬َُ‫ب‬‫رث‬‫ن‬ٔ‫ب‬‫و‬ ‫اًحانن‬ ‫اًثالج‬ ‫ظالق‬ :‫ًلول‬ ‫َاق‬ ْ ْ ِ ‫ا‬ َ‫ن‬َ‫واك‬ ،‫ول‬ ‫احست‬‫و‬ ‫ل‬ْ‫و‬ ُ‫س‬َ‫ر‬ ‫ؾِس‬ َ ‫ىل‬َ‫ؿ‬ ‫اًثالج‬ ‫اًعالق‬ َ‫ن‬َ‫اك‬ " :‫اس‬َّ‫ح‬َ‫ؾ‬ ِ‫ن‬ْ‫ج‬‫ا‬ ِ‫ن‬َ‫ؾ‬ ‫ظاوس‬ ‫ر‬ًِْ‫س‬َ‫ح‬ ‫ول‬ٔ‫ب‬‫ًخ‬‫و‬ :ُ‫َس‬ ْ ‫مح‬َ‫ب‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ك‬ ‫ا‬َ‫َش‬ُ َ ‫ىل‬َ‫ؿ‬ "‫احست‬‫و‬ ‫جيـي‬ ‫ومعص‬ ‫جىص‬ ‫يب‬ٔ‫ب‬‫و‬ ََّ‫مل‬ َ‫س‬َ‫و‬ َََََِْ‫ؿ‬ ُ‫هللا‬ َّ ‫ىل‬ َ‫ظ‬ ِ‫هللا‬
  • 34. 24 ‫لكِم‬ ‫اس‬َّ‫ح‬َ‫ؾ‬ ‫ن‬ْ‫ج‬‫ا‬ ‫اة‬َ ْ ‫حص‬َ‫ب‬ ‫روى‬ ‫ا‬َ‫َش‬ُ ‫ودفؽ‬ ‫ظاوس‬ ‫روى‬ ‫ما‬ ‫ذالف‬ ‫اس‬َّ‫ح‬َ‫ؾ‬ ِ‫ن‬ْ‫ج‬‫ا‬ ِ‫ن‬َ‫ؾ‬ ‫ر‬ًِْ‫س‬َ‫ح‬ًْ‫ا‬ ‫ال‬‫ؤ‬‫اًس‬ ‫وظاحت‬ ‫مهنا‬ ًَ‫وزل‬ ‫حس‬ٔ‫ب‬ ‫رضة‬ ‫ن‬ٔ‫ب‬ ‫تـس‬ َ‫ًزوحذ‬ ‫كال‬ ‫رخال‬ ‫ن‬ٔ‫ب‬ ‫املخضمن‬ ‫ابًعَة‬ ‫حَف‬ ‫ن‬ٔ‫ب‬ ‫حق‬‫ٌس‬ ‫مل‬ َ‫ه‬ٔ‫ب‬‫و‬ ،‫احست‬‫و‬ ‫دفـة‬ )‫ابًثالزة‬ ‫(ظاًق‬ ‫ذكل‬ ‫سخة‬‫ث‬ َ‫وهج‬ ‫ىف‬ ‫احلنك‬ ‫ؾن‬ ‫ل‬ٔ‫ب‬‫وس‬ ،‫ٕرخاؾِا‬‫ا‬ ‫ًس‬‫ص‬ٍ‫و‬ ‫حامي‬ َ‫زوحذ‬ ‫ن‬ٔ‫ب‬‫و‬ ،‫ابًعالق‬ ‫ا‬‫و‬‫اجل‬ ‫ة‬ ‫ًلؽ‬ ‫ال‬ ‫ٕصارت‬‫ا‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫ًفؼا‬ ‫تـسد‬ ‫امللرتن‬ ‫اًعالق‬ ‫ن‬ٔ‫ب‬ ‫ًة‬‫رص‬‫امل‬ ‫ازلاير‬ ‫ىف‬ َ‫ت‬ ‫املـمول‬ ‫ٕن‬‫ا‬ ‫رمق‬ ‫هون‬‫ا‬‫اًل‬ ‫من‬ ‫اًثاًثة‬ ‫ابملادت‬ ‫معال‬ ،‫احست‬‫و‬ ‫ٕال‬‫ا‬ ٥٣ ‫ية‬‫س‬ ١٩٥٩ ‫مام‬ٔ‫ب‬ َ‫ت‬ ‫املـمول‬ ‫تـسد‬ ‫امللرتن‬ ‫(اًعالق‬ ‫هعِا‬‫و‬ ‫ٌَفذوى‬ ٍ‫اذرتان‬ ‫اشلى‬‫و‬* ،‫ن‬ٓ‫ل‬‫ا‬ ‫ٕىل‬‫ا‬ ‫اًرشؾَة‬ ‫احملامك‬ ‫اح‬‫و‬ ‫ٕال‬‫ا‬ ‫ًلؽ‬ ‫ال‬ ‫ٕصارت‬‫ا‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫ًفؼا‬ )‫ست‬ ‫من‬ ‫ٍن‬‫ص‬‫د‬ٓ‫ب‬ ‫مئة‬ٔ‫ب‬ ‫ملشاُة‬ ‫افق‬‫و‬‫م‬ َ‫ٕه‬‫ا‬‫ف‬ ‫تـة‬‫ر‬ٔ‫ل‬‫ا‬ ‫مئة‬ٔ‫ل‬‫ا‬ ‫مشاُة‬ ‫ذاًف‬ ‫ن‬ٕ‫ا‬‫و‬ ‫احلنك‬ ‫وُشا‬ ‫من‬ ‫اًزوحِة‬ ‫اتعة‬‫ص‬ً ‫هة‬‫ا‬َ‫ظ‬ َ‫ت‬ ‫ذش‬ٔ‫ل‬‫ا‬ ‫وىف‬ ،‫املسَمني‬ ‫وجمهتسى‬ ‫اًعحاتة‬ ‫فلِاء‬ ‫مصت‬ ‫تـس‬ ‫مصت‬ ‫اًعالق‬ ‫ًٕلاع‬‫ال‬ ‫ملرشوع‬‫ا‬ ‫اًسنن‬ ‫اثحاع‬ ‫ؿىل‬ ‫زواح‬ٔ‫ل‬‫ا‬ ‫ومحي‬ ‫اًـحر‬ ‫اًعالق‬ ‫ُو‬ َ‫ؾي‬ ‫ئول‬‫املس‬ ‫اًعالق‬ ‫ٍىون‬ ‫تشكل‬‫و‬ ‫ول‬ٔ‫ل‬‫ا‬ ‫اًصحـى‬ ( ‫ويه‬ ‫احست‬‫و‬ ‫جلكمة‬ ‫اًثالج‬ ‫اًعالق‬ ‫مجؽ‬ ‫يف‬ ‫زالزة‬ ‫اء‬‫ر‬ٓ‫ب‬ ‫ٌَفلِاء‬ 7 :) ،‫ظَلاث‬ ‫زالج‬ َ‫ت‬ ‫ًلؽ‬ :‫ًة‬‫ص‬ُ‫اًؼا‬‫و‬ ‫تـة‬‫ر‬ٔ‫ل‬‫ا‬ ‫املشاُة‬ ‫مئة‬ٔ‫ب‬ ‫مهنم‬ ‫ادلِور‬ ‫كول‬ ‫ػ‬ ‫ول‬ٔ‫ل‬‫ا‬ ‫اًـحادةل‬‫و‬ ،‫جىص‬ ‫يب‬ٔ‫ب‬ ‫كري‬ ‫اصسون‬‫ص‬ً‫ا‬ ‫اخلَفاء‬ ‫ومهنم‬ ‫اًعحاتة‬ ‫نرث‬ٔ‫ب‬ ‫ؾن‬ ‫مٌلول‬ ‫وُو‬ ‫اج‬‫و‬ ،‫معصو‬ ‫اجن‬‫و‬ ،‫معص‬ ‫(اجن‬ ‫تـة‬‫ر‬ٔ‫ل‬‫ا‬ ،‫وكريمه‬ ‫ٍصت‬‫ص‬ُ ‫تو‬ٔ‫ب‬‫و‬ )‫مسـود‬ ‫اجن‬‫و‬ ،‫ؾحاس‬ ‫ن‬
  • 35. 25 ‫ؾيس‬ ‫احست‬‫و‬ ‫من‬ ‫نرث‬ٔ‫ب‬ ‫اًصخي‬ ‫ًعَق‬ ‫ن‬ٔ‫ب‬ ‫ٌسن‬ ‫ال‬ ‫ًىن‬ ،‫اًخاتـني‬ ‫نرث‬ٔ‫ب‬ ‫ؾن‬ ‫ومٌلول‬ ‫ًرتوِا‬ ‫مث‬ ‫احست‬‫و‬ ‫ًعَلِا‬ ‫ن‬ٔ‫ب‬ ‫ُو‬ :‫ية‬‫اًس‬ ‫ظالق‬ ‫ن‬ٔ‫ل‬ ‫ثلسم؛‬ ‫نٌل‬ ‫املاًىِة‬‫و‬ ‫يفِة‬‫حل‬‫ا‬ .‫ؿسهتا‬ ‫ثيليض‬ ‫حَّت‬ .‫يشء‬ َ‫ت‬ ‫ًلؽ‬ ‫ال‬ :‫ٕمامِة‬‫ال‬‫ا‬ ‫َـة‬‫اًض‬ ‫كول‬ ‫ػ‬ ‫اًثاين‬ ‫كول‬ ‫ػ‬ ‫اًثاًر‬ َ‫ت‬ ‫ًلؽ‬ :‫اًلمي‬ ‫اجن‬‫و‬ ‫ميَة‬‫ح‬ ‫اجن‬‫و‬ ‫ْٕاق‬‫ا‬ ‫اجن‬‫و‬ ‫ًة‬‫ص‬ُ‫اًؼا‬ ‫تـغ‬‫و‬ ‫ًسًة‬‫ز‬ً‫ا‬ .َِ‫ف‬ ‫ٌَفغ‬ ‫زري‬ٔ‫ب‬‫ث‬ ‫وال‬ ،‫احست‬‫و‬ :‫ًًل‬ ‫ما‬ ‫ؿىل‬ ‫اًسوري‬ ‫هون‬‫ا‬‫اًل‬ ‫هط‬ ،‫ي‬ٔ‫ب‬‫ص‬ً‫ا‬ ‫هبشا‬ ‫وسورًة‬ ‫مرص‬ ‫يف‬ ‫هون‬‫ا‬‫اًل‬ ‫ذش‬ٔ‫ب‬‫و‬ ‫(م‬ 41 ) - .‫ظَلاث‬ ‫زالج‬ َ‫زوحذ‬ ‫ؿىل‬ ‫اًزوح‬ ‫ميكل‬ ‫(م‬ 47 ) - ‫ٕال‬‫ا‬ ‫ًلؽ‬ ‫ال‬ ‫ٕصارت‬‫ا‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫ًفؼا‬ ‫تـسد‬ ‫امللرتن‬ ‫اًعالق‬ .‫احسا‬‫و‬ ‫توكوع‬ ‫اًلول‬ ‫ًة‬‫رث‬‫ن‬ٔ‫ابل‬ ‫ادذارث‬‫و‬ ‫اًلول‬ ‫ُشا‬ ‫ؾن‬ ‫ابًصايض‬ ‫ٕفذاء‬‫ال‬‫ا‬ ‫جلية‬ ‫ؿسًت‬ ‫وكس‬ ( ‫زالاث‬ ‫احس‬‫و‬ ‫تَفغ‬ ‫اًثالج‬ ‫اًعالق‬ 1 .) ‫ٕساليم‬‫ال‬‫ا‬ َ‫اًفل‬ :‫ح‬ ‫ص‬ ٧٩٥٦ *****
  • 36. 26 ‫ميحرلا نمحرلا هللا‬ ‫بسم‬ Hari : Ahad Tanggal : Tempat : Lembung timur No KBM : 018/III/2023 MATERI BAHTSUL MASAIL Deskripsi Masalah Seiring Datangnya Bulan Muharram 1445, salah satu amalan yang sangat dianjurkan pada tanggal 10 (asyuro’) ialah menyantuni anak yatim. Teknis pemberian santunan tersebut ada yang dengan cara mengantarkan ke rumah si yatim, ada juga yang mengundang si yatim dalam seremonial acara tertentu. Kemudian santunan yang diterima oleh si yatim tersebut dberikan/ dititipkan kepada ibunya yang barang tentu dalam pengelolaaanya sulit untuk dipisahkan antar harta milik ibunya dan barnag / uang santunan milik si yatim. Pertanyaan 1- Bolehkan ibu tersebut menggunakan (makan, memakan dsb) harta anaknya yang yatim ? 2- Apakah boleh panitia santunan anak yatim menggunakan uang donasi anak yatim untuk keperluan lain seperti membeli air mineral, konsumsi,sewa perlengkapan acara dll? 3- Mana lebih baik antara pemberian santunan yang diantarkan ke rumah si yatim dengan yang diberikan dalam seremonial acara tertentu? Jawaban
  • 37. 27 1- Ibu menggunakan harta anak yatim6 menurut qaul muktamad tidak boleh secara mutlak, sementara menurut qaul yang ngairu muktamad, boleh dengan syarat si yatim itu tidak membutuhkannya. Catatan : Imam Ibnu Daqiqil „Id: memakan harta anak yatim menjadi penyebab penutup kehidupan dunia yang buruk. Kita berlindung kepada Allah” Menurut Imam Ar-Razy dalam tafsir mafatihul nghaib, pembahasan keempat dari QS Surat An-Nisa ayat 10: sekalipun allah melarang untuk makan, namun yang dikehendaki darinya adalah semua bentuk perusakan, karena kerugian anak yatim itu tidak berbeda, baik dengan cara dirusak hartanya karena dimakan, atau merusak hartanya dengan cara yang lain.  [ َ‫دًخ‬ٔ‫ب‬‫و‬ ‫ٕساليم‬‫ال‬‫ا‬ َ‫اًفل‬ ‫يف‬ ‫هط‬ ‫نٌل‬ 12 / 27 ] ‫مدارشت‬ ‫هل‬ ‫جيوز‬ ‫فال‬ ،َََ‫ؿ‬ ‫ٌَموىل‬ ‫ابملعَحة‬ ‫ملِس‬ ‫اًلارص‬ ‫مال‬ ‫يف‬ ‫اًويل‬ ‫ثرصف‬ ‫رضر‬ ‫اًضارت‬ ‫فاث‬‫رص‬‫اًخ‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ َ‫ت‬ ‫اًخعسق‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ َََ‫ؿ‬ ‫املوىل‬ ‫مال‬ ‫من‬ ‫يشء‬ ‫ِحة‬‫و‬ ‫حمضا‬ ‫ا‬ ‫اًيافـة‬ ‫فاث‬‫رص‬‫اًخ‬ ‫مدارشت‬ ‫وهل‬ .‫ابظال‬ َ‫ف‬‫رص‬‫ث‬ ‫ٍىون‬‫و‬ ،‫فاحش‬ ‫تلنب‬ ‫اء‬‫رش‬ً‫ا‬‫و‬ ‫حَؽ‬ً‫ا‬ ‫اًرضر‬ ‫تني‬ ‫املرتددت‬ ‫فاث‬‫رص‬‫اًخ‬ ‫ونشا‬ ،‫اًوظَة‬‫و‬ ‫اًعسكة‬‫و‬ ‫ِحة‬ً‫ا‬ ‫نلدول‬ ‫حمضا‬ ‫هفـا‬ ‫ود‬ .‫اًلسمة‬‫و‬ ‫اًرشنة‬‫و‬ ‫والاسدئجار‬ ‫ٕخارت‬‫ال‬‫ا‬‫و‬ ‫اء‬‫رش‬ً‫ا‬‫و‬ ‫حَؽ‬ً‫اك‬ ‫اًيفؽ‬‫و‬ ٔ‫ب‬‫املحس‬ ‫ُشا‬ ‫ًَي‬ }ٍ‫صس‬ٔ‫ب‬ ‫ًحَف‬ ‫حَّت‬ ‫حسن‬ٔ‫ب‬ ‫يه‬ ‫ابًيت‬ ‫ٕال‬‫ا‬ ‫َدمي‬ً‫ا‬ ‫مال‬ ‫ا‬‫و‬‫ت‬‫ص‬‫ثل‬ ‫{وال‬ :‫ثـاىل‬ ‫كوهل‬ :‫اء‬‫رس‬ٕ‫ال‬‫[ا‬ 35 / 12 .]  ‫هط‬ ‫نٌل‬ :‫اجلزء‬ ‫اًلَة‬ ‫مفاحت‬ ‫[ثفسري‬ 4 :‫ظػ‬ 421 ] 6 Anak yatim adalah anak yang ditinggal wafat oleh ayahnya, sekalipun ibunya atau kakek masih hidup.
  • 38. 28 ْ‫ه‬َ‫ب‬ ُّ ُ ‫لك‬ ٌَُِْ‫م‬ َ‫د‬‫ا‬َ‫ص‬ُ‫م‬ًْ‫ا‬ َّ‫ن‬َ‫ب‬ َّ‫ال‬ ِ ‫ا‬ َ ْ ‫لك‬َ ْ ‫ال‬ َ‫ص‬َ‫ن‬َ‫ذ‬ ْ‫ن‬ ِ ‫ا‬َ‫و‬ َ ‫اىل‬َ‫ـ‬َ‫ث‬ ََُّ‫ه‬َ‫ب‬ :ُ‫ة‬َ‫ـ‬ِ‫ت‬‫ا‬َّ‫اًص‬ ُ َ ‫ةل‬َ‫ب‬ ْ ‫س‬َ‫م‬ًْ‫ا‬ ، ِ ‫اث‬َ‫ف‬ َ ‫ْال‬‫ث‬ ِ ْ ‫اال‬ ِ‫ع‬‫ا‬َ‫و‬ . َ‫َص‬‫د‬ٓ‫ب‬ ٍ‫ًق‬ِ‫ص‬ْ‫ِع‬‫ت‬ ْ‫و‬َ‫ب‬ ،ِ ْ ‫لك‬َ ْ ‫ل‬ ِ ‫اب‬ ِ ِ ‫اهل‬َ‫م‬ ُ ‫ف‬ َ ‫ْال‬‫ث‬ ِ ‫ا‬ َ‫ون‬ُ‫ى‬ٍَ ْ‫ن‬َ‫ب‬ِ‫ت‬ ُ ‫ف‬ََِ‫خ‬َْ‫خي‬ َ ‫ال‬ ِ‫مي‬ِ‫د‬ًََْ‫ا‬ َ‫ر‬َ َ ‫رض‬ َّ‫ن‬ ِ ‫ا‬َ‫ف‬  ‫نخاة‬ ‫ىف‬ ‫هط‬ ‫نٌل‬ [ ‫املِشة‬ ‫رشخ‬ ‫اجملموع‬ 15 / 124 ] 2- Menggunakan harta anak yatim itu diperbolehkan selama dalam batas wajar. ‫وال‬ ‫من‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫اًيعق‬ ‫هجة‬ ‫من‬ ‫املولك‬ ‫اذن‬ ََ‫ذض‬‫ًل‬ ‫ما‬ ‫ٕال‬‫ا‬ ‫اًخرصف‬ ‫من‬ ‫هَي‬‫و‬ً‫ا‬ ‫ميكل‬ ‫ًـصف‬ ‫والاذن‬ ‫الاذن‬ ََ‫ذض‬‫ًل‬ ‫ما‬ ‫الا‬ ‫ميكل‬ ‫فال‬ ‫ابالذن‬ َ‫ف‬‫رص‬‫ث‬ ‫الن‬ ‫اًـصف‬ ‫هجة‬ .‫فني‬‫رص‬‫ث‬ ‫الاذن‬ ‫ثياول‬ ‫فان‬ ‫وابًـصف‬ ‫ابًيعق‬ 3- Pemberian shadaqah kepada anak yatim Lebih baik di berikan secara samar, sedangkan zakat lebih afdal diberikan secara I’lan Catatan: Salah satu dari keutamaan shadaqah adalah membersihkan hati dari sifat kikir dan rasa berlebihan kepada harta.  [ ‫ايق‬‫ص‬‫اًـ‬ ‫احلافغ‬ ‫ختصجي‬ َ‫ومـ‬ ‫ازلٍن‬ ‫ؿَوم‬ ‫ٕحِاء‬‫ا‬ ‫نخاة‬ ‫ىف‬ ‫هط‬ ‫نٌل‬ 4 / 37 ] ‫املخعسق‬ ‫ًؤذي‬ ‫اًعسكة‬ ‫ٕػِار‬‫ا‬ ‫اكن‬ ‫ٕن‬‫ا‬‫ف‬ ‫اًعالت‬‫و‬ ‫اكًعسكة‬ ٍ‫ار‬‫رس‬ٕ‫ا‬ ‫ميىن‬ ‫ما‬ ‫ما‬ٔ‫ب‬‫و‬ َِ‫ف‬ ‫ٍىن‬ ‫مل‬ ‫ٕن‬‫ا‬‫ف‬ ‫ام‬‫ص‬‫ح‬ ‫ًٕشاء‬‫ال‬‫ا‬ ‫ن‬ٔ‫ل‬ ‫فضي‬ٔ‫ب‬ ‫فاًرس‬ ‫اًعسكة‬ ‫يف‬ ‫اًياس‬ ‫ٍصقة‬‫و‬ َََ‫ؿ‬ ‫ًٕشا‬‫ا‬ ‫اكن‬ ‫ن‬ٕ‫ا‬‫و‬ ‫هَة‬‫ال‬‫اًـ‬ ‫من‬ ‫فضي‬ٔ‫ب‬ ‫اًرس‬ ‫كوم‬ ‫فلال‬ ‫فضي‬ٔ‫ل‬‫ا‬ ‫يف‬ ‫اًياس‬ ‫ادذَف‬ ‫فلس‬ ‫ء‬ ‫هَة‬‫ال‬‫اًـ‬ ‫ما‬ٔ‫ب‬ ‫فهيا‬ ‫كسوت‬ ‫ال‬ ‫هَة‬‫ال‬‫ؿ‬ ‫من‬ ‫فضي‬ٔ‫ب‬ ‫اًرس‬ ‫كوم‬ ‫وكال‬ ‫كسوت‬ ‫هَة‬‫ال‬‫اًـ‬ ‫يف‬ ‫ٕػِار‬‫اب‬ ‫هخِاء‬ٔ‫ل‬‫ا‬ ‫مص‬ٔ‫ب‬ ‫وخي‬ ‫ؾز‬ ‫هللا‬ ‫ن‬ٔ‫ب‬ ‫ذكل‬ ‫ؿىل‬ ‫ًسل‬‫و‬ ‫اًرس‬ ‫من‬ ‫فضي‬ٔ‫ب‬‫ف‬ ‫ٌَلسوت‬ ‫يحوت‬ً‫ا‬ ‫مبيعة‬ ‫ودعِم‬ ‫ًالكذساء‬ ‫اًـمي‬
  • 39. 29 ***** Hari : Ahad Tanggal : 3 September 2023 Tempat : Lembung Barat No KBM : 016/IX/2023 MATERI BAHTSUL MASAIL DESKRIPSI MASALAH Terkadang dalam pelaksanaan walimatun nikah, shihibul hajah mencari pinjaman dana (sokongan) atau sebaliknya; dari orang lain yang menawarkan pinjaman untuk biaya walimah tersebut , prakteknya, si pemberi dan penerima pinjaman bersepakat untuk di akad barang , seperti rokok , gula, dsb. Jadi si peminjam harus mengembalikan uang sesuai harga barang saat pengembalian, jika harga gula sekarang 13.000/kilo dan ketika si peminjamg mau mengembalikan uang, harga gula naik menjadi 15.000/kilo, maka peminjang harus membayar sebesari 15.000, begitu juga sebaliknya jika harga gula turun. Pertanyaan: 1. Bagaimana hukum transaksi sebagaimana deskripsi tersebut 2. Jika tidak boleh apa solusinya? Jawaban : 1- Akad Tersebut Termasuk Akad Qord Yang Tidak Di Perbolehkan Secara Hukum. Dan juga pada hal tersebut pengembaliannya tidak adanya misli. Catatan : Akad qord fasidah yang haram adalah akan disyaratkan untuk mengambil manfaat , jika terjadi di awal aqad, akan tetapi jika tidak terjadi pad 2- Solusinya Jadikan Akad Jual Beli Fi Dzimmah ‫اًعفحة‬ ‫اًثاًر‬ ‫اجلزء‬ ‫اًعاًنب‬ ‫هة‬‫ا‬‫اؿ‬ ‫نخاة‬ ‫ىف‬ ‫هط‬ ‫نٌل‬ 72
  • 40. 30 ) ‫هفـا‬ ‫حص‬ ‫كصض‬ ‫لك‬ ‫وُو‬ ،‫اًلصض‬ ‫راب‬ :‫اًفضي‬ ‫راب‬ ‫ومن‬ ‫ي‬ٔ‫ب‬ )‫اًلصض‬ ‫راب‬ ٌَ‫وم‬ ٍ‫ؾلس‬ ‫يف‬ ‫رشط‬ ‫ٕذا‬‫ا‬ ‫ٕال‬‫ا‬ ‫ؾيسان‬ ‫حيصم‬ ‫ال‬ ‫ًىن‬ .‫رُن‬ ‫حنو‬ ‫كري‬ ‫ٌَملصض‬ ‫اًفحة‬ ‫املسرتصسٍن‬ ‫تلَة‬ ‫نخاة‬ ‫ىف‬ ‫هط‬ ‫نٌل‬ 134 ‫امل‬ ُ ‫ض‬ْ‫ص‬َ‫ل‬ًْ‫ا‬ َ‫ُو‬ُ ُ‫م‬َّ‫ص‬َ‫ح‬ُ‫مل‬‫ا‬ ُ‫س‬ِ‫اس‬َ‫ف‬ً‫ا‬ ُ ‫ض‬ْ‫ص‬َ‫ل‬ًْ‫ا‬ ِ‫ذ‬ ِ ‫ا‬ ُ ْ ‫رش‬ َ‫ؽ‬َ‫ك‬َ‫و‬ ْ‫ن‬ِ‫ا‬ ‫ا‬َ‫َش‬ُ ، ِ ‫ض‬ِ‫ص‬ْ‫ل‬ُ‫م‬ٌَِْ ُ‫ؽ‬ْ‫ف‬َّ‫ي‬ً‫ا‬ َِِِْ‫ف‬ ُ ‫ط‬ْ‫و‬ ‫ومل‬ ‫كدهل‬ َََ‫ؿ‬ ٔ‫ب‬‫اظ‬‫و‬‫ث‬ ‫فان‬ ،‫اًـلس‬ ِ ‫ة‬َْ ُ ‫ظ‬ ِ ‫يف‬ ‫مؽ‬ ‫خاز‬ ‫ؾلس‬ ‫ٍىن‬ ‫مل‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ َ‫ظَح‬ ‫يف‬ ‫ًشهص‬ ‫اكـة‬‫و‬ً‫ا‬ ‫اًصاب‬ ‫حِي‬ ‫هسانص‬ ‫اُة‬‫ص‬‫اًى‬ ‫خلري‬ ‫قصض‬ ‫رشؾي‬ ‫اًعفحة‬ ‫ملـني‬‫ا‬ ‫فذح‬ ‫نخاة‬ ‫ىف‬ ‫هط‬ ‫نٌل‬ 27 ‫تعهل‬ٔ‫ب‬ ‫هلسا‬ ‫ًو‬‫و‬ ‫احلحوة‬‫و‬ ‫اًيلس‬ ‫وُو‬ ‫املثىل‬ ‫يف‬ ‫املثي‬ ‫رد‬ ‫امللرتض‬ ‫ؿىل‬ ‫وجية‬ َ‫ث‬ً‫ا‬‫و‬ ‫ان‬‫و‬َ‫احل‬ ‫وُو‬ ‫املخلوم‬ ‫يف‬ ‫ظورت‬ ‫املثي‬ ‫ورد‬ َ‫حل‬ ‫ٕىل‬‫ا‬ ‫كصة‬ٔ‫ب‬ َ‫ه‬ٔ‫ل‬ ‫اًسَعان‬ ‫اة‬ ‫اض‬‫ص‬‫ٕك‬‫ال‬‫ا‬ ‫حمي‬ ‫كري‬ ‫يف‬ ‫املثي‬ ‫كدول‬ ‫وال‬ ‫اجلَس‬ ‫ؾن‬ ‫اًصديء‬ ‫كدول‬ ‫جية‬ ‫وال‬ ‫اُص‬‫و‬‫اجل‬‫و‬ ‫املوضؽ‬ ‫اكن‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫امللرتض‬ ‫خحمَِا‬ً ‫ومل‬ ‫هة‬‫ء‬‫مو‬ ‫ًيلهل‬ ‫اكن‬ ‫ن‬ٔ‫ك‬ ‫حصَح‬ ‫قصض‬ ‫هل‬ ‫اكن‬ ‫ٕن‬‫ا‬ ‫هل‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫هة‬‫ؤ‬‫م‬ ‫ذلةل‬ ‫ٍىن‬ ‫مل‬ ‫ٕذا‬‫ا‬ ‫ٕال‬‫ا‬ ‫اض‬‫ص‬‫ٕك‬‫ال‬‫ا‬ ‫حمي‬ ‫كري‬ ‫يف‬ ‫ازلفؽ‬ ‫امللرتض‬ ‫ًَزم‬ ‫وال‬ ‫خموفا‬ ‫م‬ ‫هل‬ ‫ًىن‬ ‫امللصض‬ ‫وحتمَِا‬ ‫هة‬‫ؤ‬‫م‬ ‫اض‬‫ص‬‫ٕك‬‫ال‬‫ا‬ ‫مبحي‬ ‫مية‬‫تل‬ ‫اض‬‫ص‬‫ٕك‬‫ال‬‫ا‬ ‫حمي‬ ‫كري‬ ‫يف‬ ‫عاًحة‬ َ‫ؾي‬ ‫خَاض‬‫ؾ‬ٕ‫ال‬‫ا‬ ‫جلوزا‬ ‫امللصض‬ ‫ًخحَمِا‬ ‫ومل‬ ‫هة‬‫ؤ‬‫م‬ ‫ًيلهل‬ ‫فامي‬ ‫املعاًحة‬ ‫وكت‬ ‫اُػ‬ *****
  • 41. 31 ‫ميحرلا نمحرلا هللا‬ ‫بسم‬ Hari : Ahad Tanggal : 01 Oktober 2023 Tempat : Lenteng Barat No KBM : 019/X/2023 MATERI BAHTSUL MASAIL Saat ini ada fenomena suntik putih. Menggunakan sistem suntik dengan tujuan merubah warna kulit. Dari yg semula sawo matang menjadi berubah putih cemerlang. 1. bagaimana hukum melakukan suntik putih sebagaimana deskripsi tersebut? 2. seperti apakah batasan merubah takdir Allah SWT? Jawaban 1. Hukum melakukan suntik putih menurut ulama fikih di tafsil sebagaimana berikut:  Hukum Menggunakan suntik pemutih boleh karena tidak permanen (karena ketika beberapa waktu tidak melakukan suntik kulitnya akansedikit demi sedikit kembali seperti semula) dengan syarat bahannya tidak membayakan, legal dan dilakukan oleh ahlinya  adapun jenis suntik pemutih yg permanen hukumnya haram catatan : Konsep dasar dari suntik putih adalah dalam rangka tajammul. Sementara tajammul dalam tinjauan hukum asal adalah di perbolehkan (Mubah), kecuali ada a‟ridah yang membahayakan organ lainnya, seperti akan terjadinya pembengkakan pada jantung, matinya fungsi organ tubuh yang lain, yang sekiranya
  • 42. 32 madaratnya lebih besar, maka hukumnya adalah tidak diperbolehkan, malah di haramkan. ‫هط‬ ‫نٌل‬ : ‫حػ‬ ‫املخلني‬ ‫ىزُة‬ 72 : ‫ظػ‬ 354 ‫اًصساةل‬ ‫مؤسسة‬ ‫اف‬ ‫ؿَهيا‬ ‫ثـاىل‬ ‫هللا‬ ‫ذَق‬ ‫اًيت‬ ‫اًعفة‬ ‫ؾن‬ ‫اخلَلة‬ ‫من‬ ‫ئي‬‫ص‬ ‫ثلَري‬ ‫جيوز‬ ‫ال‬ ‫احلسًر‬ ‫اد‬ ‫ٕذا‬‫ا‬ ‫ٕال‬‫ا‬ ٍ‫كري‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫خجمَي‬ٌَ ‫هلط‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫جزايدت‬ ‫خلَري‬ً‫ا‬ ‫اكن‬ ‫اء‬‫و‬‫س‬ ‫ٕوسان‬‫ال‬‫ا‬ ‫ُياك‬ ‫هت‬‫اك‬ ‫يف‬ ‫ذهص‬ ‫ما‬ ٌَ‫وم‬ ‫ًحلى‬ ‫اشلي‬ ‫خلَري‬ً‫ا‬ ‫يف‬ ‫وُشا‬ ‫اًزايدت‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫اًزنع‬ ‫فِجوز‬ ‫حَة‬‫ظ‬ ‫رضورت‬ ‫اًخفَج‬‫و‬ ‫اًومش‬ ‫من‬ ‫حادًر‬ٔ‫ل‬‫ا‬ ‫اًـٌَلء‬ ٍ‫خاز‬ٔ‫ب‬ ‫فلس‬ ‫ابحلياء‬ ‫اكًعحف‬ ‫ًحلى‬ ‫ال‬ ‫اشلي‬ ‫ما‬ٔ‫ب‬‫و‬ ‫ًساء‬ٌَ ‫حة‬‫ًس‬ً‫اب‬ ‫حٌيب‬ٔ‫ب‬ َََ‫ؿ‬ ‫ًعَؽ‬ ‫مل‬ ‫ٕذا‬‫ا‬ ‫هط‬ ‫نٌل‬ ‫اًحاري‬ ‫فذح‬ - [ ‫جحص‬ ‫جن‬‫ا‬ 12 / 323 ] ‫جي‬ ‫ال‬ ‫اًعربي‬ ‫كال‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫جزايدت‬ ‫ؿَهيا‬ ‫هللا‬ ‫ذَلِا‬ ‫اًيت‬ ‫ذَلهتا‬ ‫من‬ ‫يشء‬ ‫ثلَري‬ ‫ت‬ٔ‫ب‬‫ص‬‫ٌَم‬ ‫وز‬ ‫ما‬ ‫ًي‬‫زت‬‫ف‬ ‫احلاحدني‬ ‫هة‬‫و‬‫ملص‬ ‫حىون‬ ‫هكن‬ ٍ‫ًلري‬ ‫وال‬ ‫ٌَزوح‬ ‫ال‬ ‫احلسن‬ ‫اًامتس‬ ‫هلط‬ ‫مهنا‬ ‫فذلعؽ‬ ‫ًةل‬‫و‬‫ظ‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫فذلَـِا‬ ‫ائست‬‫ز‬ ‫سن‬ ‫ًِا‬ ‫حىون‬ ‫ومن‬ َ‫ؾىس‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫اًحَج‬ ‫ثومه‬ ‫تُهنٌل‬ ‫ٍىون‬ ‫ومن‬ ‫يخف‬ً‫اب‬ ‫ًَِا‬‫زت‬‫ف‬ ‫ؾيفلة‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫صارة‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫حلَة‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫ا‬‫ري‬‫حل‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫ا‬‫ري‬‫كع‬ ‫صـصُا‬ ‫ذَق‬ ‫ثلَري‬ ‫من‬ ‫وُو‬ ‫اٍهنيي‬ ‫يف‬ ‫داذي‬ ‫ذكل‬ ‫فلك‬ ‫كريُا‬ ‫ثضـص‬ ٍ‫ثلزر‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫فذعوهل‬ ‫سن‬ ‫ًِا‬ ‫ٍىون‬ ‫هكن‬ ‫ذًة‬ٔ‫ل‬‫ا‬‫و‬ ‫اًرضر‬ َ‫ت‬ ‫حيعي‬ ‫ما‬ ‫ذكل‬ ‫من‬ ‫خثىن‬‫ٌس‬‫و‬ ‫كال‬ ‫ثـاىل‬ ‫هللا‬ ‫ذكل‬ ‫فِجوز‬ ‫ملِا‬‫ؤ‬‫ث‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫ثؤذهيا‬ ‫ائست‬‫ز‬ ‫ٕظحؽ‬‫ا‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫لك‬ٔ‫ال‬ ‫يف‬ ‫َلِا‬‫ثـ‬ ‫ًةل‬‫و‬‫ظ‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫ائست‬‫ز‬ ‫اكمل‬ ‫ذري‬ٔ‫ل‬‫ا‬ ‫ُشا‬ ‫يف‬ ‫اًصخي‬‫و‬ ‫هخت‬ ‫ٕذا‬‫ا‬ ‫ما‬ ‫اًصامص‬ ‫من‬ ‫خثىن‬‫ٌس‬ ‫اًيووي‬ ‫وكال‬ ‫ت‬ٔ‫ب‬‫ص‬ َ‫ظالك‬ٕ‫ا‬‫و‬ ‫كَت‬ ‫خحة‬‫ٌس‬ ‫تي‬ ‫اٍهتا‬‫ز‬ٕ‫ا‬ ‫ؿَهيا‬ ‫حيصم‬ ‫فال‬ ‫ؾيفلة‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫صارة‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫حلَة‬ ‫ت‬ٔ‫ب‬‫ص‬‫ٌَم‬ ‫تـغ‬ ‫وكال‬ ‫ٌَخسًُس‬ ‫مٌؽ‬ ‫ذكل‬ ‫ؾن‬ ‫ذال‬ ‫مفَّت‬ ‫ال‬ٕ‫ا‬‫و‬ َ‫وؿَم‬ ‫اًزوح‬ ‫ٕذن‬‫اب‬ ‫ملِس‬ ‫رواًة‬ ‫ويف‬ ‫هيا‬‫زن‬‫ث‬ ‫فِىون‬ ‫ال‬ٕ‫ا‬‫و‬ ‫ذيؽ‬‫م‬‫ا‬ ‫احص‬‫و‬‫ٌَف‬ ‫ا‬‫ر‬‫صـا‬ ‫صِص‬ٔ‫ب‬ ‫منط‬ٍ‫ا‬ ‫اكن‬ ‫ان‬ ‫احلياتةل‬ ‫اًخحمري‬‫و‬ ‫احلف‬ ‫وجيوز‬ ‫ا‬‫و‬ً‫كا‬ ‫فِحصم‬ ‫ثسًُس‬ َ‫ت‬ ‫وكؽ‬ ‫ٕن‬‫ا‬ ‫ٕال‬‫ا‬ ‫اًزوح‬ ‫ٕذن‬‫اب‬ ‫جيوز‬ ‫من‬ ‫اًعربي‬ ‫دصح‬ٔ‫ب‬ ‫وكس‬ ‫ًية‬‫ز‬ً‫ا‬ ‫من‬ َ‫ه‬ٔ‫ل‬ ‫اًزوح‬ ‫ٕذن‬‫اب‬ ‫اكن‬ ‫ٕذا‬‫ا‬ ‫ًف‬‫ص‬‫اًخع‬‫و‬ ‫اًيلش‬‫و‬
  • 43. 33 ‫ادلال‬ ‫ًـجهبا‬ ‫صاتة‬ ‫هت‬‫اك‬‫و‬ ‫ؿائضة‬ ‫ؿىل‬ ‫دذَت‬ ‫هنا‬ٔ‫ب‬ َ‫ث‬ٔ‫ب‬‫ص‬‫ام‬ ‫ؾن‬ ‫ْٕاق‬‫ا‬ ‫يب‬ٔ‫ب‬ ‫ًق‬‫ص‬‫ظ‬ ‫ا‬ ‫ؾيم‬ ‫مِعي‬ٔ‫ب‬ ‫فلاًت‬ ‫ًزوهجا‬ ‫دَهنا‬‫ح‬ ‫حتف‬ ‫ت‬ٔ‫ب‬‫ص‬‫امل‬ ‫فلاًت‬ ‫وكال‬ ‫خعـت‬‫اس‬ ‫ما‬ ‫ذى‬ٔ‫ل‬ ‫اًصامص‬ ‫مجةل‬ ‫من‬ َ‫ٕه‬‫ا‬‫ف‬ ‫احلف‬ ‫الا‬ ‫ذهص‬ ‫مبا‬ ‫ٍن‬‫زت‬ً‫ا‬ ‫جيوز‬ ‫اًيووي‬ 2. Batasan merubah asal penciptaan sebagaimana ulasan ulama’ dalam menafsiri hadis nabi dalam 4 Hal, bertato, membinggul, dan banyak hal lainnnya seperti merubah hidup dengan cara operasi. Hal inilah yang menjadi acuan dalam hal “taghyirul khalqi7”. 125 ‫اًعفحة‬ ‫الاول‬ ‫اجلزء‬ ‫امليري‬ ‫ثفسري‬ ‫يف‬ ‫هط‬ ‫نٌل‬ َ‫و‬ ‫ان‬َ‫ذ‬‫الا‬ ِ‫ؽ‬ْ‫ع‬َ‫ك‬َ‫و‬ ِ‫ن‬ْ‫َو‬ُ‫ـ‬ًْ‫ا‬ ِ‫ء‬‫ق‬ْ‫ف‬َ‫و‬ ِ‫س‬َِْ‫ح‬َ‫ـ‬ًْ‫ا‬ ِ‫ء‬َ‫ا‬‫ْع‬‫د‬َِ‫اك‬ ً‫ة‬َ‫ف‬‫ظ‬َ‫و‬ ً‫ت‬‫ر‬َ‫و‬ ْ ‫ظ‬ )ِ‫ِهللا‬ ‫َْق‬‫ذ‬َ َّ‫ن‬ُ ِّ ‫َري‬‫ل‬ََُْ‫(ف‬ َ‫و‬ َ‫و‬ ِ ْ ‫رش‬َ‫و‬ًْ‫ا‬ َ‫و‬ ِ ْ ‫مش‬َ‫و‬ًْ‫ا‬ ‫ص‬ِ‫ـ‬ َ‫ض‬ًْ‫ا‬ ِ‫ي‬ ْ‫س‬ ‫اًعفحة‬ ‫اتؽ‬‫ص‬ً‫ا‬ ‫اجلزء‬ ‫اًفاحلني‬ ‫دًَي‬ ‫نخاة‬ 545 ِ ‫اث‬َ ِ ‫ِش‬ْ‫و‬َ‫خ‬ ْ ‫س‬ُ‫م‬ًْ‫ا‬َ‫و‬ ِ ‫اث‬َ ِ ‫اِش‬َ‫و‬ًْ‫ا‬ ُّ ‫اّلل‬ َ‫ـن‬ًَ :َ‫ل‬‫ا‬َ‫ك‬ ََُّ‫ه‬َ‫ا‬ َُْ‫ي‬َ‫ؾ‬ ُّ ‫اّلل‬ َ ِ ‫يض‬َ‫ر‬ ٍ‫د‬ْ‫و‬ُ‫ـ‬ ْ ‫س‬َ‫م‬ ْ ِ ‫يب‬َ‫ا‬ ْ‫ن‬َ‫ؾ‬َ‫و‬ ْ ‫ت‬ًَ‫ا‬َ‫ل‬َ‫ف‬ ,ِ‫هللا‬ َ ‫ق‬ََْ‫ذ‬ ِ ‫اث‬َ ِّ ‫َري‬‫ل‬َ‫خ‬ُ‫مل‬‫ا‬ ِ‫ن‬ ْ‫س‬ُ‫ح‬ٌَِْ ِ ‫اث‬َ‫ج‬ََِّ‫ف‬َ‫خ‬ُ‫مل‬‫ا‬َ‫و‬ ِ ‫اث‬ َ ‫ع‬ِّ‫م‬َ‫ي‬َ‫خ‬ُ‫مل‬‫ا‬َ‫و‬ ، َ ِ ‫كل‬َ‫ذ‬ ِ ‫ىف‬ ٌ‫ت‬َ‫ء‬‫ا‬َ‫ص‬ْ‫م‬ ِ ‫ا‬ َُ ‫هل‬ ِ ‫اة‬َ‫خ‬ِ‫ن‬ ِ ‫ىف‬ َ‫ُو‬َُ‫و‬ ََّ‫مل‬ َ‫س‬َ‫و‬ َََََِْ‫ؿ‬ ُ‫هللا‬ َّ ‫ىل‬ َ‫ظ‬ ِ‫هللا‬ ُ‫ول‬ ُ‫س‬َ‫ر‬ ََُ‫ي‬َ‫ـ‬ًَ ْ‫ن‬َ‫م‬ ُ‫ن‬َ‫ـ‬ًَْ‫ل‬ ِ ‫ىل‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬ :َ‫ل‬‫ا‬َ‫ل‬َ‫ف‬ َََََِْ‫ؿ‬ ْ ‫ق‬َ‫ف‬َّ‫ذ‬ُ‫م‬ .‫ا‬‫و‬ُ َ‫هت‬ْ‫ى‬‫فا‬ َُْ‫ي‬َ‫ؾ‬ ْ ُ‫امك‬َ َ‫هن‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬ ٍ‫و‬ُ‫ُش‬‫ز‬َ‫ف‬ ُ‫ول‬ ُ‫س‬َ‫اًص‬ ْ ُ‫مك‬ َ‫ات‬ٓ‫ب‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬ : َ ‫اىل‬َ‫ـ‬َ‫ث‬ ٌ‫هللا‬ ‫ال‬َ‫ك‬ ،ِ‫هللا‬ ***** 7 Mngubah ciptaan allah merupakan suatu perbuatan mengubah bentuk asal manusia yang telah diciptakan dengan sebaik-baiknya, mengubah ciptaan allah dibagi dua yaitu mengubah ciptaan secara lahir, seperti operasi plastik, menyulam alis, tanam benang, mentato menyambung rambut dan perubahan fisik lain.
  • 44. 34 Hari : Ahad Tanggal : 03 Desember 2023 Tempat : Lenteng Timur No KBM : 020/XII/2023 MATERI BAHTSUL MASAIL Deskripsi masalah Si a meminjam uang kepada si B dengan jaminan sebidang tanah, kemudian si B menggarap tanah tersebut dan menikmati hasil tanamannya berupa padi, tembakau dan kacang panjang. Hal ni terus berlanjut sampai si A mampu mengembalikan uang di pinjam kepada si B Selain itu, sudah lumrah terjadi di masyarakat yang memanfaatkan tanah milik Negara, seperti tanah di pinggir sungai atau jalan raya , dengan menanm pohon pisang, pohon jati dan semacamnya. Pertanyaan 1. Bagaimana menurut hukum islam tentang pengambilan manfaat dari tanah/barang gadai oleh pihak yang mengambil gadai, apakah tidak menyalahi hadis “ ‫نفعا‬ ‫جر‬ ‫قرض‬ ‫كل‬ ‫ربا‬ ‫فهو‬ ”? Jawaban : 1. Mengambil manfaat tanah gadai menurut hukum islam itu diperbolehkan (jawas) dg syarat  Tidak mensyaratkan ketika akad  Diberi idin/sdh jadi kebiasaan ‫ح‬ ‫اًضافـي‬ ‫ٕمام‬‫ال‬‫ا‬ ‫مشُة‬ ‫ؿىل‬ ‫املهنجي‬ َ‫اًفل‬ ‫ىف‬ ‫ىف‬ ‫هط‬ ‫نٌل‬ ٦ ‫ص‬ ١٥٦ ‫هة‬‫و‬ُ‫ملص‬‫ا‬ ‫ابًـني‬ ‫ًًذفؽ‬ ‫ن‬ٔ‫ب‬ ‫هتن‬‫ص‬‫ٌَم‬ ‫ًُس‬ :ً‫ال‬‫ٕحٌل‬‫ا‬ ‫اكملاًىِة‬ : ‫اًضافـَة‬ ‫وكال‬ - ‫ن‬ٔ‫ب‬ ‫اىل‬ ‫كال‬ - ،‫ابًصُن‬ ‫هخفاع‬‫الا‬ ‫هتن‬‫ص‬‫ٌَم‬ ‫خاز‬ ،‫اًـلس‬ ‫يف‬ ً‫ا‬‫مرشوظ‬ ‫هخفاع‬‫الا‬ ‫ٍىن‬ ‫مل‬ ‫ٕن‬‫ا‬‫ف‬
  • 45. 35 َ‫ظاحد‬ ‫ٕذن‬‫اب‬ ،‫ٌضاء‬ ‫ملن‬ َ‫مَى‬ ‫يف‬ ‫ابًخرصف‬ ‫ذن‬ٔ‫ب‬ً ‫ن‬ٔ‫ب‬ ‫وهل‬ ،‫ماكل‬ ‫اُن‬‫ص‬ً‫ا‬ ‫ن‬ٔ‫ل‬ ، ً‫ا‬‫خس‬‫حمخ‬ ‫ًحلى‬‫و‬ ،ٍ‫ًس‬ ‫ؾن‬ ‫خيصح‬ ‫ال‬ َ‫ه‬ٔ‫ل‬ ‫املصُون؛‬ ‫يف‬ َ‫حلل‬ ‫ََؽ‬‫ثض‬ ‫ٕذن‬‫ال‬‫ا‬ ‫يف‬ ‫ًُس‬‫و‬ َ‫حلل‬ ٍ‫ؾيس‬ ‫ال‬ ‫ن‬ٔ‫ب‬ ‫ثرشط‬ ‫اُن‬‫ص‬ً‫ا‬ َ‫ه‬‫ذ‬ٔ‫ب‬ ‫ٕذا‬‫ا‬ ‫ملصُون‬‫اب‬ ‫هتن‬‫ص‬‫مل‬‫ا‬ ‫هخفاع‬‫ا‬ ‫جيوز‬ َ‫ه‬ٔ‫ب‬ ‫ؿىل‬ ‫نرث‬ٔ‫ال‬ ‫ًىن‬‫و‬ ‫ك‬ ‫ٍىون‬ َ‫رشظ‬ ‫ٕذا‬‫ا‬ َ‫ه‬ٔ‫ل‬ ،‫اًـلس‬ ‫يف‬ ‫ذكل‬ ‫ٌضرتط‬ ‫راب‬ ‫وُو‬ ً‫ا‬‫هفـ‬ ‫حص‬ ً‫ا‬‫صض‬ Tanpa izin tapi sudah jadi kebiasaan ‫ح‬ ‫تـة‬‫ر‬ٔ‫ل‬‫ا‬ ‫املشاُة‬ ‫ؿىل‬ َ‫اًفل‬ ‫هط‬ ‫نٌل‬ ٥ ‫ص‬ ٣٤٤ ‫ئي‬‫س‬ - َ‫ت‬ ‫ثـاىل‬ ‫هللا‬ ‫هفؽ‬ - ‫من‬ ‫يشء‬ ‫ذش‬ٔ‫ب‬‫ت‬ ‫دسامح‬ً‫اب‬ ‫اًـادت‬ ‫حصث‬ ‫ًو‬ ‫ؾٌل‬ : ‫م‬ٔ‫ب‬ ‫ظَة‬ ‫حالل‬ ‫ُو‬ ‫ُي‬ ‫مثال‬ ‫ًؤلك‬ ‫اًلري‬ ‫مال‬ ‫من‬ ‫يحاث‬ً‫ا‬ ‫وكت‬ ‫ول‬ٔ‫ب‬ ‫اًحلوالث‬ ‫اًعيب‬ ‫ذكل‬ ‫ذش‬ٔ‫ب‬ً ‫وكس‬ ‫ال؟‬ ‫صُئا‬ َ‫ٕؾعائ‬‫اب‬ ‫ًة‬‫ر‬‫خا‬ ‫اًـادت‬‫و‬ ،‫اًرثوت‬ ‫ُي‬ٔ‫ب‬ ‫ٕىل‬‫ا‬ َ‫ت‬ ‫يت‬ٔ‫ب‬ً‫و‬ ‫هفس‬ ‫ويف‬ ٍ‫وكري‬ ‫اًورع‬ ‫ذكل‬ ‫لك‬ٔ‫ب‬ً‫و‬ ‫هلم‬ ‫ثيشء‬ ‫ث‬ٔ‫ب‬ً ‫مل‬ ‫ذكل‬ ‫ًوال‬‫و‬ ،‫ذكل‬ ‫ملاتةل‬ ‫يف‬ ‫يف‬ ‫ابملساحمة‬ ‫انحِة‬ ‫ُي‬ٔ‫ب‬ ‫ؿادت‬ ‫اظصدث‬ ‫حِر‬ :‫تلوهل‬ )‫خاة‬ٔ‫ب‬‫(ف‬ ‫يشء؟‬ ٌَ‫م‬ َِ‫اًفل‬ ‫ؿ‬ ‫ًلَة‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ َِ‫ف‬ ‫ثص‬ٔ‫ب‬‫ًخ‬ ‫ال‬ ‫دوذ‬ٔ‫ب‬‫امل‬ ‫ماكل‬ ‫ن‬ٔ‫ب‬‫ت‬ ‫ذش‬ٓ‫ل‬‫ا‬ ‫جيزم‬ ‫حبَر‬ ‫اًحلوالث‬ َ‫ػي‬ ‫ىل‬ ‫اًساكعة‬ ‫اًامثر‬ ‫ذش‬ٔ‫ب‬ ‫يف‬ َ‫ت‬ ‫ا‬‫و‬‫رصح‬ ‫ما‬ ‫هؼري‬ ،‫ذش‬ٔ‫ل‬‫ا‬ ‫خاز‬ ‫ذكل‬ 2. Bagaimana hukumnya mengambil manfaat dari tanah streen (tanah milik negara) sebagaimana dalam deskripsi tersebut JAWABAN 2. Mengambil manfaat dari tanah stren8 menurut hukum islam adalah boleh, dengan syarat melalui presedur yang yang telah ditetapkan 8 Adalah tanah yang dimiliki oleh pemerintah atau sepadan sungai yang boleh diijinkan pemanfaatan sejak tahun 2011 hanya untuk pertanian dan perkebunan, selain kegiatan itu tidak di ijinkan.
  • 46. 36 oleh pemerintah. Sementara melalui tanpa izin dari pemerintah maka hukumnya tidak boleh. Catatan: Hak penguasaan tanah oleh negara: pada dasarnya tanah negara merupakan tanah yang dikuasai oleh negara, namun dalam hal ini (tanah stren) didasarkan pada ketentuan “pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar Tahun 1945.t” intinya ketika negara sudah meresmikan dengan undang-undang maka masyarakat tidak boleh menggarapnya kecuali tidak ada larangan khusus dari pemerintah, karena pemerintah mengizinkan selama bukan untuk pembangunan. ‫(ح‬ ‫ًدِة‬‫و‬‫اًى‬ ‫َِة‬‫ًفل‬‫ا‬ ‫ااملوسوؿة‬ ‫نخاة‬ ‫ىف‬ ‫هط‬ ‫نٌل‬ 1 444 ) ‫جيوز‬ ‫ال‬ ‫انص‬‫ز‬‫اجل‬‫و‬ ‫الاهنا‬ ‫من‬ ‫املاء‬ َ‫ؾي‬ ‫هضة‬ ‫ما‬ ‫ان‬ ‫احلياتةل‬‫و‬ ‫اًضافـَة‬ ‫وؾيس‬ ‫ٌَسَعان‬ ‫ًُس‬ َ‫ه‬ٔ‫ب‬‫ت‬ ‫اًضافـَة‬ ‫ورصخ‬ ‫كدي‬ ‫من‬ ‫اك‬‫و‬َ‫مم‬ ‫ٍىن‬ ‫مل‬ ‫ان‬ ‫جصمغ‬ ٍ‫ٕحِاؤ‬‫ا‬ ‫ًو‬‫و‬ :‫ا‬‫و‬ً‫كا‬ ‫الحس‬ ٍ‫ٕؾعاؤ‬‫ا‬ َََ‫ؿ‬ ‫هت‬‫اك‬ ‫ما‬ ‫ؿي‬ ‫فِيي‬ ‫وظني‬ ‫رمي‬ ‫او‬ ‫ماء‬ ‫الارض‬ ‫هة‬‫ر‬ ‫هة‬‫ا‬‫خ‬ ‫ؾن‬ ‫اٍهنص‬ ‫ماء‬ ‫احنرس‬‫و‬ ‫رض‬ٔ‫ل‬ً ‫ماكل‬ ‫ًـصف‬ ‫مل‬ ‫فان‬ .‫وكف‬ ‫او‬ ‫مكل‬ . ‫من‬ َ‫ٕكعاؿ‬‫ا‬ ‫ٌَسَعان‬ ‫ًُس‬‫و‬ , ‫اًـامة‬ ‫ملسَمني‬‫ا‬ ‫حلوق‬ ‫من‬ َ‫ه‬‫و‬‫ه‬ ‫ؾن‬ ‫خيصح‬ ‫مل‬ ٌَ‫م‬ – ٍ‫ٕؾعاؤ‬‫ا‬ ‫اي‬ – َ‫مي‬‫ص‬‫وح‬ ‫اكٍهنص‬ , ‫الاحس‬ – ‫كال‬ ‫ان‬ ‫ايل‬ ‫ؾحارت‬ ‫و‬ ‫اًسور‬ ‫اة‬‫ص‬‫ح‬ ‫اذس‬ ‫حيصم‬ ‫اة‬‫ص‬‫ح‬ ‫ن‬ٔ‫ل‬ :َ‫ذالف‬ َ‫املخج‬‫و‬ ‫اًضارع‬ ‫اة‬‫ص‬‫ح‬ ‫تـضِم‬ َ‫ت‬ ‫احلق‬ ‫نشا‬ ‫ذيؽ‬‫م‬‫ا‬ ‫والا‬ ٍ‫اذس‬ ‫ًرض‬ ‫مل‬ ‫اذا‬ ‫اًالكم‬‫و‬ ,‫اًضارع‬ ‫اة‬‫ص‬‫ح‬ ‫حبالف‬ ‫ملعور‬ ‫اًسور‬ ‫م‬ ‫ثلي‬ - ‫اما‬ ‫وىه‬ ,‫ملعود‬ َ‫ه‬‫ال‬ :‫امليؽ‬ ‫ًًدلي‬ ‫فلال‬ ‫اًربك‬ ‫ظني‬ ‫ؾن‬ ‫ئي‬‫فس‬ . ‫ر‬ ‫ظني‬ ‫ؾن‬ ‫ئي‬‫فس‬ ‫المعَحة‬ ‫ٕذ‬‫ا‬ ‫سدٌؽ‬ُ‫ف‬ ‫موكوفة‬ ‫او‬ ‫املاكل‬ ‫ابذن‬ ‫الا‬ ‫سدٌؽ‬ُ‫ف‬ َ‫ممَون‬
  • 47. 37 ‫حصاة‬ٔ‫ب‬ ‫قصض‬ ‫ثـَق‬ ‫حِر‬ َ‫ه‬ٔ‫ب‬ ‫ًؼِص‬‫و‬ .ٍ‫ا‬‫رض‬ً‫ال‬ َ‫ه‬‫ال‬ :‫از‬‫و‬‫اجل‬ ‫ًًدلى‬ ‫فلال‬ ‫اخلََج‬ ‫َؽ‬‫دض‬ً ‫اًعني‬ ‫ردهما‬ ‫ًو‬ ‫نٌل‬ ‫خاز‬ ‫ظَهنا‬ ‫اةل‬‫ز‬ٕ‫اب‬ ‫اًربك‬ . :‫ص‬ ‫اخلامس‬ ‫اجلزء‬ ‫ٕسالىم‬‫ال‬‫ا‬ َ‫اًفل‬ 457 - 453 ‫اًفىص‬ ‫دار‬ ‫هَا‬‫اث‬ - ‫رض‬ٔ‫ب‬‫و‬ ‫ممَونة‬ ‫رض‬ٔ‫ب‬ :‫هوؿان‬ ‫اىض‬‫ر‬ٔ‫ل‬‫ا‬ :‫ازلوةل‬ ‫داذي‬ ‫ىف‬ ‫اىض‬‫ر‬ٔ‫ل‬‫ا‬ ‫حاكم‬ٔ‫ب‬ ‫املمَونة‬‫و‬ ‫مداحة‬ ‫افق‬‫ص‬‫م‬ ‫من‬ ‫ُو‬ ‫هوع‬ :‫ًضا‬ٔ‫ب‬ ‫هوؿان‬ ‫املحاحة‬‫و‬ ‫اة‬‫ص‬‫ود‬ ‫ؿامصت‬ :‫هوؿان‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫اث‬‫و‬‫امل‬ ‫رض‬ٔ‫ل‬‫ا‬ ‫وُو‬ ‫افلِا‬‫ص‬‫م‬ ‫من‬ ‫ًُس‬ ‫هوع‬‫و‬ ‫اىش‬‫و‬‫امل‬ ‫ورؾى‬ ‫ًالدذعاة‬ ‫اًحالد‬ ‫هبا‬ ‫ًًذفؽ‬ ‫اًَّت‬ ‫ىه‬ ‫اًـامصت‬ ‫رض‬ٔ‫ل‬‫اب‬ ‫امللعود‬‫و‬ ‫اًـامة‬ ‫ازلوةل‬ ‫مالك‬ٔ‫ب‬ ‫ن‬ٓ‫ل‬‫ا‬ ‫ٌسمى‬ ‫ما‬ ‫املـصوف‬ ‫فِيى‬ ‫اة‬‫ص‬‫اخل‬ ‫رض‬ٔ‫ل‬‫ا‬ ‫ما‬ٔ‫ب‬‫و‬ .‫كريُا‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫زراؿة‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫سىىن‬ ‫من‬ ‫رض‬ٔ‫ل‬‫اب‬ ‫ة‬ ‫كريُا‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫اسدامثر‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫ثسىىن‬ ‫خلي‬‫ٌس‬ ‫مل‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫ماؤُا‬ ‫هلعؽ‬‫ا‬ ‫اًَّت‬ ‫وىه‬ ‫اًلامصت‬ ‫املمَونة‬ – ‫كال‬ ‫ن‬ٔ‫ب‬ ‫ٕىل‬‫ا‬ – ‫وسانص‬ ‫اًسمم‬‫و‬ ‫املمَونة‬ ‫كري‬ ‫خام‬ٓ‫ل‬‫ا‬‫و‬ ‫املمَونة‬ ‫كري‬ ‫املصوح‬‫و‬ .‫اًالكء‬ ‫حنك‬ ‫ثـخربىف‬ ‫اكًعري‬ ‫املحاحاث‬ – ‫كال‬ ‫ن‬ٔ‫ب‬ ‫ٕىل‬‫ا‬ - 3 - :‫اث‬‫و‬‫امل‬ ‫رض‬ٔ‫ل‬‫ا‬ ‫حنك‬ ‫هوؿان‬ ‫فٌا‬‫ص‬‫ؾ‬ ‫نٌل‬ ‫اث‬‫و‬‫امل‬ ‫رض‬ٔ‫ل‬‫ا‬ ‫خـمي‬‫ٌس‬ ‫اًحسل‬ ‫ُي‬ٔ‫ب‬ ‫افق‬‫ص‬‫م‬ ‫من‬ ‫اكن‬ ‫ما‬ ‫حسٌُل‬ٔ‫ب‬ ‫داذي‬ ‫هت‬‫اك‬ٔ‫ب‬ ‫اء‬‫و‬‫س‬ ‫ًعلارمه‬ ‫ومَـحا‬ ‫ملواتمه‬ ‫ملربت‬ ‫و‬ٔ‫ب‬ ‫هلم‬ ‫خعحا‬‫خم‬‫و‬ ‫اىش‬‫و‬‫ٌَم‬ ‫مصؾى‬ ‫ملا‬ ,‫حس‬ٔ‫ل‬ َ‫ًلعـ‬ ‫ن‬ٔ‫ب‬ ‫مام‬ٕ‫ال‬ً ‫جيوز‬ ‫فال‬ ,‫اات‬‫و‬‫م‬ ‫ال‬ ‫هلم‬ ‫حلا‬ ‫فِىون‬ ‫ذارهجا‬ ‫م‬ٔ‫ب‬ ‫تسلت‬ ٍ‫ُش‬ ‫ىف‬ ‫اشلى‬ ‫اًلعة‬‫و‬ ‫ابحلعة‬ ‫ًًذفؽ‬ ‫ًىن‬‫و‬ ‫تسلت‬ ‫ُي‬ٔ‫ب‬‫ت‬ ‫ار‬‫رض‬ٕ‫ال‬‫ا‬ ‫من‬ َََ‫ؿ‬ ‫ثة‬‫رت‬ً ‫ُست‬ً ‫هنا‬ٔ‫ل‬ ‫كريمه‬ ‫ؾن‬ ‫مييـوُا‬ ‫ن‬ٔ‫ب‬ ‫هلم‬ ‫ًُس‬‫و‬ ,‫وكريمه‬ ‫اًحسلت‬ ‫ُي‬ٔ‫ب‬ ‫كدي‬ ‫من‬ ‫رض‬ٔ‫ل‬‫ا‬ ‫هلم‬ ‫ممَونة‬ . :‫ص‬ ‫اخلامس‬ ‫اجلزء‬ ‫ٕسالىم‬‫ال‬‫ا‬ َ‫اًفل‬ 424 ‫اًفىص‬ ‫دار‬ ‫احس‬‫و‬ ‫فَلك‬ ‫ممَونة‬ ‫كري‬ ‫رض‬ٔ‫ب‬ ‫ىف‬ ‫هت‬‫اك‬ ‫ٕن‬‫ا‬ ‫املحاحة‬ ‫ال‬‫و‬‫م‬ٔ‫ل‬‫ا‬ ‫من‬ ‫فِيى‬ ‫خام‬ٓ‫ل‬‫ا‬ ‫ما‬ٔ‫ب‬‫و‬ ‫مٌؽ‬ ‫حس‬ٔ‫ل‬ ‫ًُس‬‫و‬ ‫مهنا‬ َ‫حيخاخ‬ ‫ما‬ ‫ذش‬ٔ‫ب‬‫و‬ ‫ؿَهيا‬ ‫ٕسدِالء‬‫ال‬‫ا‬ ‫حق‬ ‫ذا‬ٕ‫ا‬‫و‬ ‫مهنا‬ ‫اًياس‬ ‫مبيؽ‬ ‫املحاخ‬ ‫َِس‬‫ثل‬ ‫ٌسلوةل‬ ‫ًىن‬ ‫هل‬ ‫مَاك‬ ‫ظار‬ ٍ‫حصز‬ٔ‫ب‬‫و‬ ‫مهنا‬ ‫ئي‬‫ص‬ ‫ؿىل‬ ‫خشط‬ ‫خوىل‬‫اس‬ ‫املفِست‬ ‫ًة‬‫ص‬‫اًضج‬ ‫اًرثوت‬ ‫ؿىل‬ ‫تلاء‬ٕ‫ا‬‫و‬ ‫اًـامة‬ ‫ٌَمعحةل‬ ‫رؿاًة‬ ‫جشار‬ٔ‫ل‬‫ا‬ ‫كعؽ‬
  • 48. 38
  • 49. 39 Masa Khidmat 2021-2026 MUSTASYAR Kh. Abd. Sabar Kh. Barizi Asnawi Kh. Rofi’ie Rosyid Kh. Arkan Yahya Kh. Hafidh Syukri Kh. Ahmad Zainal Umam K. Jalaluddin Mahalli Kh. Syafiuddin SYURIAH Rais : K. Abd Mannan Isma’el Wakil Rais : K. Abd Wafi Nuh Wakil Rais : KH. A. Dumairi S,Ag Wakil Rais : K. Badri , S,Ag Wakil Rais : K. Habib Munir, S.Pd.I Wakil Rais : Kh. Masduqi, S.Hi Wakil Rais : K. Ahsan Masduqi,S.Ag Wakil Rais : K. Hasykil ,S.Ag Wakil Rais : Kh. M. Ali Rifqi Abdullah KATIB : K.Ahmad Fauzan Khairuddin
  • 50. 40 WAKIL KATIB : Abd. Salam WAKIL KATIB : K. Ahmad An- Nawawi A’WAN : H. Wasik Saichol Umam : K. Nihrawi : H. Zubairi : Dr. Kh. Imam Khodri,Tf Ss, M.Th.I : Kh. Manshuri Rahman : K. Moh Hodri : K. Akhmad Sudiarso,S.Ag TANFIDZIYAH KETUA : K. Moh. Saleh Hasan, M.Pd Wakil Ketua : Kh. Dararul A’la Masyhurat Wakil Ketua : Drs. K.Fathorrahman, M.Pd Wakil Ketua : Dr. Achmad Bahrur Rozi, S.Hi, M. Hum Wakil Ketua : H. Ach Subaidi, S.Ag. M.Pd Wakil Ketua : Marzuki Wakil Ketua : Mohammad Handri, Ss, M.Pd Wakil Ketua : K. Muzanni, M.Fil. I Sekretaris : Ach Halili Shodiq Wakil Sekretaris : SUKRON, S.Pd.I Wakil Sekretaris : Jismul Latif, Se, Mm BENDAHARA : Rasyidi : Ahmad Kholis,S.Pd Pengurus LBM MWC NU Lenteng Ketua : Hamdi Wakil Ketua : KH. Misbahul Munir Sekretaris : Arfian Maulidi
  • 51. 41 Wakil Sekretaris : Ahmad Faisol Bendahara : Jauzi Catatan Ringan Dikutip dari laman resmi NU dan berbagai sumber, berikut penjelasan istilah kepengurusan PBNU sampai ranting : 1. Mustasyar Mustasyar merupakan penasihat bagi pengurus organisasi Nahdlatul Ulama. Jabatan itu tersebar di Pengurus Besar, Pengurus Wilayah, Pengurus Cabang, Pengurus Cabang Istimewa luar negeri, Pengurus Majelis Wakil Cabang, hingga Pengurus Ranting NU. Setiap tingkat kepengurusan NU memiliki beberapa orang Mustasyar. Mustasyar berwenang untuk menyelenggarakan rapat internal yang dipandang perlu. Selain itu, Mustasyar juga bertugas memberikan nasihat, baik diminta atau tidak, secara perseorangan maupun kolektif kepada pengurus. 2. Syuriyah Syuriyah merupakan pengarah, pembina dan pengawas pelaksanaan keputusan-keputusan organisasi NU. Sama seperti Mustasyar, jabatan Syuriyah jug tersebar di seluruh tingkatan NU, dari Pengurus Besar hingga Pengurus Ranting. Syuriyah dipimpin oleh Rais Aam dan memiliki Wakil Rais Aam, Rais, Katib, hingga A'wan. 3. Rais Aam Rais Aam merupakan jabatan tertinggi dalam struktur kepengurusan syuriyah NU. Semasa kepemimpinan Hasyim Asy'ari, jabatan ini bernama Rais Akbar.
  • 52. 42 Salah satu kewenangan Rais Aam ialah menentukan kebijakan umum organisasi. Wewenang lainnya yakni menandatangani keputusan-keputusan penting NU, hingga menyelesaikan sengketa internal organisasi. 4. Katib Aam Katib Aam merupakan penulis atau juru catat. Dalam NU, istilah ini merujuk pada jabatan sekretaris Syuriyah. Katib Aam berwenang untuk merumuskan dan mengatur pengelolaan kekatiban Syuriyah, kemudian bersama Rais Aam, Ketua Umum, dan Sekretaris Jenderal menandatangani keputusan-keputusan pengurus besar. 5. A'wan A'wan juga merupakan bagian dari Syuriyah yang bertugas membantu Rais. A'wan terdiri dari sejumlah ulama terpandang. Kewenangan dan tugas A'wan adalah memberi masukan kepada Syuriyah dan membantu pelaksanaan tugas-tugas Syuriyah. 6. Tanfidziyah Tanfidziyah merupakan pelaksanaan keputusan-keputusan organisasi Nahdlatul Ulama. Sama seperti Mustasyar dan Syuriyah, jabatan Syuriyah juta tersebar di seluruh tingkatan NU, dari Pengurus Besar hingga Pengurus Ranting. Struktur pengurus harian Tanfidziyah terdiri dari ketua umum, wakil ketua umum, beberapa ketua, sekretaris jenderal, beberapa sekretaris, bendahara umum, dan beberapa bendahara.