SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pendidikan dan Kemajuan
Pendidikan adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh manusia dewasa kepada
manusia yang belum dewasa dengan tujuan untuk mempengaruhi ke arah yang lebih baik.
Namun pendidikan dalam makalah ini adalah pengetahuan atau ilmu pengetahuan yang
dimiliki seorang, yang semua itu berawal dari pendidikan dalam proses belajar mengajar.
Kemajuan adalah suatu perubahan keadaan yang lebih baik dan lebih bermanfaat dari
keadaan yang sebelumnya. Dan semua itu terjadi karena adanya pendidikan. Atau di sebut
juga damapak positif dari adanya pendidikan.
2.2 Peranan Pendidikan Terbuka dalam Mempersiapkan SDM Berkualitas
Globalisasi bukan lagi basa-basi. Dampaknya sudah sangat terasa dewasa ini,
terutama yang berkaitan dengan teknologi informasi dan komunikasi. Kondisi yang ditandai
oleh mengaburnya batas-batas antarnegara tersebut juga mempengaruhi dunia pendidikan.
Globalisasi yang diikuti lompatan teknologi informasi dan komunikasi telah menimbulkan
pergeseran dalam paradigma dunia pendidikan, khususnya pendidikan tinggi. Ruang kuliah
kini bukan lagi satu-satunya tempat berlangsungnya proses pembelajaran.
Kehadiran internet membuat siapa saja, termasuk mahasiswa dapat mengakses
informasi dari berbagai sumber. Informasi tersebut dapat berupa jurnal ilmiah terkini,
kumpulan kuliah dari guru besar perguruan tinggi luar negeri dan lain-lain. Sementara itu
pemanfaatan surat elektronik (e-mail) juga memungkinkan mahasiswa berkorespondensi
dengan para pakar dari seluruh penjuru dunia.
Perkembangan dunia informasi dan teknologi yang begitu cepat telah mengubah
paradigma pendidikan dari lecturer/teacher centered education menjadi student centered
education. Saat ini dosen bukan lagi satu-satunya sumber pengetahuan, tetapi pengetahuan
bisa bersumber dari mana saja (multi knowledge provider).
Sistem pendidikan jarak jauh (SPJJ), dalam hal tertentu justru dianggap sebagai salah
satu solusi mengatasi rendahnya daya tampung pendidikan tatap muka. Daya tampung SPJJ
cukup fantastis bila dibandingkan dengan sistem pendidikan tatap muka. Selain itu, biaya
pendidikan jarak jauh pada umumnya relatif lebih murah dibandingkan dengan pendidikan
tatap muka, baik dipandang dari sudut penyelenggara pendidikan maupun peserta didik. 1[1]
2.3 Peranan Pendidikan Nasional Dalam Pembangunan Karakter Bangsa
Pendidikan kebangsaan bila dilihat dari kacamata pertahanan sebuah negara, dapat
dibagi menjadi dua bagian, yaitu pendidikan militer dan non militer. Di negara maju seperti
Jepang, mereka menerapkan pertahanan rakyat semesta atau wajib militer. Dalam wajib
militer ini tidak hanya diberikan pelatihan fisik saja namun diberikan juga pendidikan bela
negara yang menanamkan pembentukan karakter sebuah bangsa.
Pendidikan dan pertahanan sebuah bangsa selalu berkaitan, karena dengan pendidikan
kebangsaan yang baik akan tercipta suatu kebhinekaan, dimana hal tersebut akan menjadi
modal pertahanan sebuah negara. Beliau berpendapat setiap percikan budaya merupakan
bagian dari ke-Indonesiaan untuk mengisi ulang jati diri bangsa Indonesia. bahasa sebagai
suatu proses pertama transformasi nilai-nilai karakter bangsa berharap dengan pengamalan
budaya ini dapat menyaring persepsi dan pandangan-pandangan yang mengikis karakter.
Di tengah derasnya arus informasi, masyrakat Indonesia cenderung tidak tertarik lagi
pada buku dan bacaan-bacaan. Masyarakat Indonesia lebih tertarik kepada gambar dan
tayangan-tayangan, hal ini mempengaruhi persepsi kita sebagai bangsa Indonesia.
pendidikan Indonesia hendaklah kembali pada budaya gemar membaca buku.
Pendidikan karakter yang terpenting dimulai dari seorang ibu. Betapa pun kuatnya
pengaruh sekolah formal, informal dan non formal, Ibulah yang menanamkan nilai-nilai
yang diperlukan dalam kehidupan. Ibu mengajarkan semangat juang dan pantang menyerah.
Selain ibu, faktor lingkungan seperti rumah yang nyaman dan kondusif adalah tempat yang
paling tepat bagi seorang anak untuk menumbuhkan rasa percaya diri, berdaya saing dan
beradab.
2.4 Peranan Pendidikan Dalam Meningkatkan Sumber Daya Manusia
Persoalan ketenagakerjaan selalu mendapat perhatian yang serius dari berbagai
kalangan, baik pemerintah, swasta maupun dari masyarakat. Kompleksitas permasalahan
ketenagakerjaan ini dapat dipandang sebagai suatu upaya masing-masing individu untuk
memperoleh dan mempertahankan hak-hak kehidupan yang melekat pada manusia
agar memenuhi kebutuhan demi kelangsungan hidup.
Tujuan pembangunan nasional, yaitu terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai,
demokratis, berkeadilan dan berdaya saing maju dan sejahtera dalam wadah negara kesatuan
republik indonesia yang didukung oleh manusia yang sehat, mandiri dan bertakwa kepada
Tuhan yang Maha Esa.2[2]
Dari tujuan tersebut tercermin bahwa sebagai titik sentral pembangunan adalah
pemberdayaan sumber daya manusia termasuk tenaga kerja, baik sebagai sasaran
pembangunan maupun sebagai pelaku pembangunan. Dengan demikian, pembangunan
ketenagakerjaan merupakan salah satu aspek pendukung keberhasilan pembangunan nasional.
Di sisi lain, terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan pembangunan
nasional tersebut, khususnya dibidang dibidang ketenagakerjaan, sehingga diperlukan
kebijakan dan upaya dalam mengatasinya.3[3]
Sehubungan hal tersebut di atas pengembangan SDM di Indonesia dilakukan melalui
tiga jalur utama, yaitu pendidikan, pelatihan dan pengembangan karir di tempat kerja. Jalur
pendidikan merupakan tulang punggung pengembangan SDM yang dimulai dari tingkat dasar
sampai perguruan tinggi. Sementara itu, jalur pelatihan dan pengembangan karir di tempat
kerja merupakan jalur suplemen dan komplemen terhadap pendidikan.
Arah pembangunan SDM di indonesia ditujukan pada pengembangan kualitas SDM
secara komprehensif meliputi aspek kepribadian dan sikap mental, penguasaan ilmu dan
teknologi, serta profesionalisme dan kompetensi yang ke semuanya dijiwai oleh nilai-nilai
religius sesuai dengan agamanya. Dengan kata lain, pengembangan SDM di Indonesia
meliputi pengembangan kecerdasan akal (IQ), kecerdasan sosial (EQ) dan kecerdasan
spiritual (SQ).4[4]
Dalam rangka pengembangan SDM di indonesia, banyak tantangan yang harus
dihadapi. Tantangan pertama adalah jumlah penduduk yang besar, yaitu sekitar 216 juta jiwa.
Tantangan kedua adalah luasnya wilayah indonesia yang terdiri dari 17.000 pulau dengan
penyebaran penduduk yang tidak merata. Tantangan ketiga adalah mobilitas penduduk yang
arus besarnya justru lebih banyak ke pulau Jawa dan ke kota-kota besar.5[5]
Berbagai tantangan seperti itu, memerlukan konsep, strategi dan kebijakan yang tepat
agar pengembangan SDM di Indonesia dapat mencapai sasaran yang tepat secara efektif dan
efisien. Hal ini penting dilakukan karena peningkatan kualitas SDM Indonesia tidak hanya
untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing di dalam maupun diluar negeri, tetapi juga
untuk meningkatkan kesejahteraan dan pemerataan penghasilan bagi masyarakat.
2.5 Peranan Pendidikan Dalam Mewujudkan Mobilitas Sosial
Pendidikan dalam kaitannya dengan mobilitas sosial harus mampu untuk mengubah
mainstrem pesrta didik akan realitas sosialnya. Pendidikan yang tepat untuk mengubah
paradigma ini adalah pendidikan kritis yang pernah digulirkan oleh Paulo Freire. Sebab,
pendidikan kritis mengajarkan kita selalu memperhatikan kepada kelas-kelas yang terdapat di
dalam masyakarakat dan berupaya memberi kesempatan yang sama bagi kelas-kelas sosial
tersebut untuk memperoleh pendidikan. Disini fungsi pendidikan bukan lagi hanya sekedar
usaha sadar yang berkelanjutan. Akan tetapi sudah merupakan sebuah alat untuk melakukan
peruabahan dalam masyarakat. Pendidikan harus bisa memberikan pemahaman kepada
peserta didik tentang realitas sosial, analisa sosial dan cara melakukan mobilitas sosial.
Orang bisa mendebat balik, dengan pendidikan seseorang bisa mengalami mobilitas
sosial. Mereka tak harus terus menjadi petani dan orang miskin jika bisa mengenyam
pendidikan. Itulah masalahnya. Di banyak negara berkembang lain mobilitas sosial tidak
selalu dimungkinkan. Di India kasta adalah salah satu hambatan mobilitas sosial, selain
banyak hambatan lain. Di negara seperti Indonesia, korupsi yang sudah mengakar hingga ke
tingkat penerimaan pegawai bisa jadi alasan lain mengapa mobilitas sosial relatif sulit terjadi.
Cengkeraman kapitalisme nampaknya begitu kental dalam dunia pendidikan di
Indonesia. Didorong oleh misi untuk meningkatkan akumulasi kapital sebesar-besarnya,
lembaga pendidikan akan lebih banyak menerima pelajar-pelajar gedongan meski memiliki
IQ pas-pasan. Pelajar yang berprestasi tetapi miskin, tidak dapat sekolah atau melanjutkan ke
jenjang yang lebih tinggi. Mobilitas sosial vertikal hanya akan menjadi milik orang kaya yang
mampu sekolah tinggi, meskipun secara intelektual diragukan.
Berbarengan dengan meningkatnya gejala privatisasi pendidikan dan aspirasi atas
pendidikan yang berkualitas memang juga terjadi peningkatan kecenderungan dalam
masyarakat untuk mendirikan pendidikan yang mahal tetapi menjanjikan mutu: Buktinya
sekolah / madrasah baik swasta maupun negeri semakin meningkat jumlahnya dalam kurun
hampir dua dasawarsa terakhir. Jelas, hanya terdapat segelintir kalangan masyarakat biasa
disebut sebagai “kelas menengah” – yang mampu membeli pendidikan yang mahal tersebut.
Tetapi lembaga lembaga pendidikan yang mahal itu sudah telanjur eksis di mana-mana. dan
tersebar dimana-mana dan kalangan publik yang inisk. sekalipun beranak anak mereka ke
sana. Dan ini jelas dan perlu dihargai dan didukung.
Disinilah terletak dilema klasik. Pendidikan merupakan akses yang sangat penting –
jika tidak satu satunya – untuk mencapai mobilitas sosial; tetapi kaum miskin tidak dapat
menjangkau akses tersebut, karena mahalnya biaya. Akhirnyal terciptalah vicious circle
(lingkaran setan); kerniskinan menciptakan keterbelakangan pendidikan, dan sosial ekonomi,
dan keterbelakangan terakhir ini menghasilkan keterbelakangan pendidikan.
Dalam konteks terakhir inilah kebutuhan pada filantrofi (kedermawanan) secara
khusus untuk pendidikan terasa semakin dibutuhkan dan mendesak. Jika tidak,
sekolah/madrasah yang berkualitas hanya bisa dimasuki anak anak dari keluarga kaya.
Padahal, kita juga tahu, terdapat cukup banyak anak dari kalangan miskin yang cerdas,
borbakat, rajin, mau bekerja keras dan dengan demikian, cukup menjanjikan.
Memang tradisi filantropi untuk pendidikan bukanlah sesuatu hal baru di Indonesia. Kita tahu
sangat banyak lembaga pendidikan, seperti madrasah/sekolah, pesantren, dan perguruan
tinggi yang didirikan dan dikembangkan dengan dana filantropi. Agaknya, hampir bisa
dipastikan, lembaga lembaga pendidikan yang dibangun dengan dana filantropi swasta dan
masyarakat jauh lebih banyak, dibandingkan dana pemerintah.1[6]
2.6 Peranan Pendidikan Memotong Rantai Kemiskinan
Indonesia dengan penduduk sekitar 211 juta jiwa pada tahun 2002 memerlukan usaha
terus menerus yang konsisten untuk memerangi/memecahkan masalah penduduknya yang
masih berada dibawah garis kemiskinan. Upaya memerangi kemiskinan itu harus merupakan
komitmen semua komponen pembangunan yang dilakukan dengan terpadu dan terus menerus
pada sasaran yang sama, yaitu keluarga kurang mampu, baik menyangkut kepala
keluarganya, anak-anaknya atau anggota lain dari keluarga tersebut.6[7]
Apabila komitmen itu tidak seragam, yaitu setiap komponen pembangunan mencari
sasarannya sendiri-sendiri, tidak mustahil hasilnya akan tidak maksimal dan kemiskinan yang
mungkin saja ditangani akan tumbuh kembali dengan magnitute yang justru lebih membesar.
Upaya pengentasan kemiskinan biasanya ditujukan kepada sasaran penduduk miksin
atau penduduk kurang mampu tanpa mengambil sasaran keluarganya secara utuh. Padahal
keluarga itu mempunyai anak, atau anak-anak yang masih kecil atau anak remaja yang
mungkin saja sekolah atau kebanyakan tidak sekolah karena orang tuanya kurang mampu.
Anak-anak ini biasanya terlepas dari perhatian kita semua karena di sekolah hampir pasti
anak-anak ini tidak menonjol karena berbagai alasan. Atau anak-anak ini justru tidak sekolah
karena kekurangan biaya dan harus membantu orang tuanya mencari nafkah atau maksimal
bekerja keras sambil sebisa-bisa belajar pada tingkat pendidikan yang masih rendah. Jarang,
kalau ada, anak-anak keluarga kurang mampu itu yang sanggup melanjutkan pendidikan pada
pendidikan tinggi atau universitas. Kalau ada mereka umumnya menjadi mahasiswa yang
segera dengan mudah drop-out karena berbagai alasan.
Pertumbuhan keluarga kurang mampu muda dewasa ini relatif tinggi karena beberapa
alasan sebagai berikut ini :
1. Jumlah keluarga muda kurang mampu sekarang ini relatif tinggi, yaitu sekitar setengah
paro dari 20 persen jumlah penduduk yang ada di Indonesia yang jumlahnya adalah 211 juta
jiwa tersebut.
2. Anak-anak muda anak dari keluarga kurang mampu itu masih menikah relatif pada usia
yang muda.
3. Anak-anak muda yang lebih mampu bisa belajar sedikit tentang reprodusksi dan mungkin
saja mengikuti KB setelah menikah.
4. Berkat tersedianya fasilitas kesehatan umum yang makin baik, biarpun relatif kurang
mampu, tingkat kematian anak dan tingkat kematian bayi secara umum makin kecil. 7[8]
Karena alasan-alasan itu maka upaya pengentasan kemiskinan tidak boleh hanya terpaku
pada kepala keluarga yang kebetulan miskin, tetapi harus dengan seksama diarahkan pada
keluarga muda yang kurang mampu serta anak-anak mereka yang masih bersekolah, baik di
pendidikan dasar, menengah maupun mereka yang berhasil meraih pendidikan yang lebih
tinggi.

More Related Content

What's hot

Pendidikan terbaik melahirkan generasi terbaik
Pendidikan terbaik melahirkan generasi terbaikPendidikan terbaik melahirkan generasi terbaik
Pendidikan terbaik melahirkan generasi terbaikLilis Holisah
 
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia dan solusinya
Makalah permasalahan pendidikan di  indonesia dan solusinyaMakalah permasalahan pendidikan di  indonesia dan solusinya
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia dan solusinyaOperator Warnet Vast Raha
 
Pendidikan untuk semua
Pendidikan untuk semuaPendidikan untuk semua
Pendidikan untuk semuaCeLin ZaQuisha
 
Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita
Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kitaPendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita
Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kitadevi harisandi
 
141621285 makalah-manajemen-pendidikan
141621285 makalah-manajemen-pendidikan141621285 makalah-manajemen-pendidikan
141621285 makalah-manajemen-pendidikanMar Tunis
 
Data bem unpatti
Data bem unpattiData bem unpatti
Data bem unpattiAfif Faith
 
Makalah pengantar pendidikan
Makalah pengantar pendidikanMakalah pengantar pendidikan
Makalah pengantar pendidikanmuhammad anshori
 
Pentingnya pendidikan era globalisasi
Pentingnya pendidikan era globalisasiPentingnya pendidikan era globalisasi
Pentingnya pendidikan era globalisasiFega Net
 
Tugas profesi kependidikan
Tugas profesi kependidikanTugas profesi kependidikan
Tugas profesi kependidikanlisnanuramalia
 
Mahasiswa sukses mulia pengemban risalah ilahi
Mahasiswa sukses mulia pengemban risalah ilahiMahasiswa sukses mulia pengemban risalah ilahi
Mahasiswa sukses mulia pengemban risalah ilahiMush'ab Abdurrahman
 
Cabaran Dan Harapan Dalam Pendidikan Menghadapi Alaf Baru
Cabaran Dan Harapan Dalam Pendidikan  Menghadapi Alaf BaruCabaran Dan Harapan Dalam Pendidikan  Menghadapi Alaf Baru
Cabaran Dan Harapan Dalam Pendidikan Menghadapi Alaf BaruTinagaran Magisparan
 

What's hot (15)

Pendidikan terbaik melahirkan generasi terbaik
Pendidikan terbaik melahirkan generasi terbaikPendidikan terbaik melahirkan generasi terbaik
Pendidikan terbaik melahirkan generasi terbaik
 
isi
isiisi
isi
 
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia dan solusinya
Makalah permasalahan pendidikan di  indonesia dan solusinyaMakalah permasalahan pendidikan di  indonesia dan solusinya
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia dan solusinya
 
Sejarah perkembangan pendidikan
Sejarah perkembangan pendidikanSejarah perkembangan pendidikan
Sejarah perkembangan pendidikan
 
Pendidikan untuk semua
Pendidikan untuk semuaPendidikan untuk semua
Pendidikan untuk semua
 
Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita
Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kitaPendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita
Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita
 
141621285 makalah-manajemen-pendidikan
141621285 makalah-manajemen-pendidikan141621285 makalah-manajemen-pendidikan
141621285 makalah-manajemen-pendidikan
 
Data bem unpatti
Data bem unpattiData bem unpatti
Data bem unpatti
 
Makalah pengantar pendidikan
Makalah pengantar pendidikanMakalah pengantar pendidikan
Makalah pengantar pendidikan
 
Pentingnya pendidikan era globalisasi
Pentingnya pendidikan era globalisasiPentingnya pendidikan era globalisasi
Pentingnya pendidikan era globalisasi
 
Pendemokrasian
PendemokrasianPendemokrasian
Pendemokrasian
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluan
 
Tugas profesi kependidikan
Tugas profesi kependidikanTugas profesi kependidikan
Tugas profesi kependidikan
 
Mahasiswa sukses mulia pengemban risalah ilahi
Mahasiswa sukses mulia pengemban risalah ilahiMahasiswa sukses mulia pengemban risalah ilahi
Mahasiswa sukses mulia pengemban risalah ilahi
 
Cabaran Dan Harapan Dalam Pendidikan Menghadapi Alaf Baru
Cabaran Dan Harapan Dalam Pendidikan  Menghadapi Alaf BaruCabaran Dan Harapan Dalam Pendidikan  Menghadapi Alaf Baru
Cabaran Dan Harapan Dalam Pendidikan Menghadapi Alaf Baru
 

Viewers also liked

Instrucciones junta de integración
Instrucciones junta de integraciónInstrucciones junta de integración
Instrucciones junta de integraciónAlfred Hmendoza
 
Shkolnaia trevognost
Shkolnaia trevognostShkolnaia trevognost
Shkolnaia trevognostais-lulu
 
Abril primer dia de clases
Abril primer dia de clasesAbril primer dia de clases
Abril primer dia de clasesNacho Jodar
 
iQU and Newzoo Games Going Forward 2011
iQU and Newzoo Games Going Forward 2011iQU and Newzoo Games Going Forward 2011
iQU and Newzoo Games Going Forward 2011Thomas Lee
 
Protest rallies are necessary to get JUSTICE
Protest rallies are necessary to get JUSTICEProtest rallies are necessary to get JUSTICE
Protest rallies are necessary to get JUSTICEICBM-SBE
 
Didn't get into to SXSW?
Didn't get into to SXSW?Didn't get into to SXSW?
Didn't get into to SXSW?Aly_Hassell
 
Whyquestioncopyright
WhyquestioncopyrightWhyquestioncopyright
WhyquestioncopyrightCamille Acey
 
πώς να γράψετε ένα άρθρο!
πώς να γράψετε ένα άρθρο!πώς να γράψετε ένα άρθρο!
πώς να γράψετε ένα άρθρο!Vassilis Michalopoulos
 
The Conscientious Objector Issue #1
The Conscientious Objector Issue #1The Conscientious Objector Issue #1
The Conscientious Objector Issue #1mrmennonite
 
المظاهر والأصوات
المظاهر والأصواتالمظاهر والأصوات
المظاهر والأصواتUserwou37rg11i
 
Science and technology
Science and technologyScience and technology
Science and technologypathumole8
 
Salient features of petroleum exploration and production policy2012. pakista...
Salient features of  petroleum exploration and production policy2012. pakista...Salient features of  petroleum exploration and production policy2012. pakista...
Salient features of petroleum exploration and production policy2012. pakista...Ghulam Ali
 
SciTree project
SciTree projectSciTree project
SciTree projectlyola_k
 

Viewers also liked (20)

Instrucciones junta de integración
Instrucciones junta de integraciónInstrucciones junta de integración
Instrucciones junta de integración
 
Shkolnaia trevognost
Shkolnaia trevognostShkolnaia trevognost
Shkolnaia trevognost
 
Abril primer dia de clases
Abril primer dia de clasesAbril primer dia de clases
Abril primer dia de clases
 
Makalah frambusia 2
Makalah frambusia 2Makalah frambusia 2
Makalah frambusia 2
 
iQU and Newzoo Games Going Forward 2011
iQU and Newzoo Games Going Forward 2011iQU and Newzoo Games Going Forward 2011
iQU and Newzoo Games Going Forward 2011
 
Protest rallies are necessary to get JUSTICE
Protest rallies are necessary to get JUSTICEProtest rallies are necessary to get JUSTICE
Protest rallies are necessary to get JUSTICE
 
Didn't get into to SXSW?
Didn't get into to SXSW?Didn't get into to SXSW?
Didn't get into to SXSW?
 
policejskij nash drug
policejskij nash drugpolicejskij nash drug
policejskij nash drug
 
Tecnica legal
Tecnica legalTecnica legal
Tecnica legal
 
Whyquestioncopyright
WhyquestioncopyrightWhyquestioncopyright
Whyquestioncopyright
 
πώς να γράψετε ένα άρθρο!
πώς να γράψετε ένα άρθρο!πώς να γράψετε ένα άρθρο!
πώς να γράψετε ένα άρθρο!
 
The Conscientious Objector Issue #1
The Conscientious Objector Issue #1The Conscientious Objector Issue #1
The Conscientious Objector Issue #1
 
Diapositivas
DiapositivasDiapositivas
Diapositivas
 
المظاهر والأصوات
المظاهر والأصواتالمظاهر والأصوات
المظاهر والأصوات
 
Kepenuhan media
Kepenuhan mediaKepenuhan media
Kepenuhan media
 
Science and technology
Science and technologyScience and technology
Science and technology
 
Salient features of petroleum exploration and production policy2012. pakista...
Salient features of  petroleum exploration and production policy2012. pakista...Salient features of  petroleum exploration and production policy2012. pakista...
Salient features of petroleum exploration and production policy2012. pakista...
 
SciTree project
SciTree projectSciTree project
SciTree project
 
Speaking
SpeakingSpeaking
Speaking
 
Psy 370 week 2 dq 1
Psy 370 week 2 dq 1Psy 370 week 2 dq 1
Psy 370 week 2 dq 1
 

Similar to Makalah pendidikan

Makalah pendidikan di indonesia
Makalah pendidikan di  indonesiaMakalah pendidikan di  indonesia
Makalah pendidikan di indonesiaWarnet Raha
 
MAKALAH_PENDIDIKAN_DI_INDONESIA.docx
MAKALAH_PENDIDIKAN_DI_INDONESIA.docxMAKALAH_PENDIDIKAN_DI_INDONESIA.docx
MAKALAH_PENDIDIKAN_DI_INDONESIA.docxam7946604
 
LANDASAN PENDIDIKAN
LANDASAN PENDIDIKANLANDASAN PENDIDIKAN
LANDASAN PENDIDIKANharjunode
 
PEMBANGUNAN PENDIDIKAN KELOMPOK LIMA II.pptx
PEMBANGUNAN PENDIDIKAN KELOMPOK LIMA II.pptxPEMBANGUNAN PENDIDIKAN KELOMPOK LIMA II.pptx
PEMBANGUNAN PENDIDIKAN KELOMPOK LIMA II.pptxsujimantoro1
 
Pendidikan dalam Membentuk Masyarakat Madani (makalah BIK)
Pendidikan dalam Membentuk Masyarakat Madani (makalah BIK)Pendidikan dalam Membentuk Masyarakat Madani (makalah BIK)
Pendidikan dalam Membentuk Masyarakat Madani (makalah BIK)Muh Nafis Edi Yahyana
 
Quo vadis pendidikan call for paper
Quo vadis pendidikan call for paperQuo vadis pendidikan call for paper
Quo vadis pendidikan call for paperDenny Kodrat
 
Makalah permasalahan pendidikan di
Makalah permasalahan pendidikan diMakalah permasalahan pendidikan di
Makalah permasalahan pendidikan diEko Pratiwiningsih
 
Problematika pendidikan
Problematika pendidikanProblematika pendidikan
Problematika pendidikanDwi Halimasari
 
ppt kel 7 inovasi pendidikan.pptx
ppt kel 7 inovasi pendidikan.pptxppt kel 7 inovasi pendidikan.pptx
ppt kel 7 inovasi pendidikan.pptxhalimyusri
 
PROFESI PENDIDIKAN - REFORMASI PENDIDIKAN
PROFESI PENDIDIKAN - REFORMASI PENDIDIKANPROFESI PENDIDIKAN - REFORMASI PENDIDIKAN
PROFESI PENDIDIKAN - REFORMASI PENDIDIKANpuji_utami
 
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-penting
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-pentingRevisi pendidikan-dan-masyarakat-penting
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-pentingNailal Annisa
 

Similar to Makalah pendidikan (20)

Makalah pendidikan di indonesia
Makalah pendidikan di  indonesiaMakalah pendidikan di  indonesia
Makalah pendidikan di indonesia
 
Makalah pendidikan di indonesia
Makalah pendidikan di  indonesiaMakalah pendidikan di  indonesia
Makalah pendidikan di indonesia
 
MAKALAH_PENDIDIKAN_DI_INDONESIA.docx
MAKALAH_PENDIDIKAN_DI_INDONESIA.docxMAKALAH_PENDIDIKAN_DI_INDONESIA.docx
MAKALAH_PENDIDIKAN_DI_INDONESIA.docx
 
Makalah pendidikan di indonesia
Makalah pendidikan di  indonesiaMakalah pendidikan di  indonesia
Makalah pendidikan di indonesia
 
Makalah pendidikan di indonesia
Makalah pendidikan di  indonesiaMakalah pendidikan di  indonesia
Makalah pendidikan di indonesia
 
makalh pengantar pendidikan
makalh pengantar pendidikanmakalh pengantar pendidikan
makalh pengantar pendidikan
 
LANDASAN PENDIDIKAN
LANDASAN PENDIDIKANLANDASAN PENDIDIKAN
LANDASAN PENDIDIKAN
 
PEMBANGUNAN PENDIDIKAN KELOMPOK LIMA II.pptx
PEMBANGUNAN PENDIDIKAN KELOMPOK LIMA II.pptxPEMBANGUNAN PENDIDIKAN KELOMPOK LIMA II.pptx
PEMBANGUNAN PENDIDIKAN KELOMPOK LIMA II.pptx
 
Konsep pendidikan
Konsep pendidikanKonsep pendidikan
Konsep pendidikan
 
Tik tugas 4
Tik tugas 4Tik tugas 4
Tik tugas 4
 
Tujuan dan social_studies
Tujuan dan social_studiesTujuan dan social_studies
Tujuan dan social_studies
 
Pendidikan dalam Membentuk Masyarakat Madani (makalah BIK)
Pendidikan dalam Membentuk Masyarakat Madani (makalah BIK)Pendidikan dalam Membentuk Masyarakat Madani (makalah BIK)
Pendidikan dalam Membentuk Masyarakat Madani (makalah BIK)
 
Quo vadis pendidikan call for paper
Quo vadis pendidikan call for paperQuo vadis pendidikan call for paper
Quo vadis pendidikan call for paper
 
Artikel BARU
Artikel BARUArtikel BARU
Artikel BARU
 
Makalah permasalahan pendidikan di
Makalah permasalahan pendidikan diMakalah permasalahan pendidikan di
Makalah permasalahan pendidikan di
 
Problematika pendidikan
Problematika pendidikanProblematika pendidikan
Problematika pendidikan
 
ppt kel 7 inovasi pendidikan.pptx
ppt kel 7 inovasi pendidikan.pptxppt kel 7 inovasi pendidikan.pptx
ppt kel 7 inovasi pendidikan.pptx
 
PROFESI PENDIDIKAN - REFORMASI PENDIDIKAN
PROFESI PENDIDIKAN - REFORMASI PENDIDIKANPROFESI PENDIDIKAN - REFORMASI PENDIDIKAN
PROFESI PENDIDIKAN - REFORMASI PENDIDIKAN
 
Makalah lkpp
Makalah lkppMakalah lkpp
Makalah lkpp
 
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-penting
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-pentingRevisi pendidikan-dan-masyarakat-penting
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-penting
 

More from Warnet Raha

Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanamanPengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanamanWarnet Raha
 
Warnet vast raha
Warnet vast rahaWarnet vast raha
Warnet vast rahaWarnet Raha
 
Surat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorselSurat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorselWarnet Raha
 
Silsilah keluarga
Silsilah keluargaSilsilah keluarga
Silsilah keluargaWarnet Raha
 
Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1Warnet Raha
 
Makalah haji dan umroh
Makalah haji dan umrohMakalah haji dan umroh
Makalah haji dan umrohWarnet Raha
 
Motivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerjaMotivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerjaWarnet Raha
 
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Warnet Raha
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramataWarnet Raha
 
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Warnet Raha
 
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari mudaPengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari mudaWarnet Raha
 
Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4Warnet Raha
 

More from Warnet Raha (20)

Serune kale
Serune kaleSerune kale
Serune kale
 
Alat musik
Alat musikAlat musik
Alat musik
 
Septian
SeptianSeptian
Septian
 
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanamanPengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
 
Perihal
PerihalPerihal
Perihal
 
Warnet vast raha
Warnet vast rahaWarnet vast raha
Warnet vast raha
 
Surat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorselSurat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorsel
 
Silsilah keluarga
Silsilah keluargaSilsilah keluarga
Silsilah keluarga
 
Ipink
IpinkIpink
Ipink
 
Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1
 
Makalah haji dan umroh
Makalah haji dan umrohMakalah haji dan umroh
Makalah haji dan umroh
 
Motivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerjaMotivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerja
 
Salim 2
Salim 2Salim 2
Salim 2
 
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
 
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari mudaPengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
 
Jurnal ella
Jurnal ellaJurnal ella
Jurnal ella
 
Penelitian
PenelitianPenelitian
Penelitian
 
Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4
 

Recently uploaded

Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxheru687292
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 

Recently uploaded (7)

Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 

Makalah pendidikan

  • 1. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Pendidikan dan Kemajuan Pendidikan adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh manusia dewasa kepada manusia yang belum dewasa dengan tujuan untuk mempengaruhi ke arah yang lebih baik. Namun pendidikan dalam makalah ini adalah pengetahuan atau ilmu pengetahuan yang dimiliki seorang, yang semua itu berawal dari pendidikan dalam proses belajar mengajar. Kemajuan adalah suatu perubahan keadaan yang lebih baik dan lebih bermanfaat dari keadaan yang sebelumnya. Dan semua itu terjadi karena adanya pendidikan. Atau di sebut juga damapak positif dari adanya pendidikan. 2.2 Peranan Pendidikan Terbuka dalam Mempersiapkan SDM Berkualitas Globalisasi bukan lagi basa-basi. Dampaknya sudah sangat terasa dewasa ini, terutama yang berkaitan dengan teknologi informasi dan komunikasi. Kondisi yang ditandai oleh mengaburnya batas-batas antarnegara tersebut juga mempengaruhi dunia pendidikan. Globalisasi yang diikuti lompatan teknologi informasi dan komunikasi telah menimbulkan pergeseran dalam paradigma dunia pendidikan, khususnya pendidikan tinggi. Ruang kuliah kini bukan lagi satu-satunya tempat berlangsungnya proses pembelajaran. Kehadiran internet membuat siapa saja, termasuk mahasiswa dapat mengakses informasi dari berbagai sumber. Informasi tersebut dapat berupa jurnal ilmiah terkini, kumpulan kuliah dari guru besar perguruan tinggi luar negeri dan lain-lain. Sementara itu pemanfaatan surat elektronik (e-mail) juga memungkinkan mahasiswa berkorespondensi dengan para pakar dari seluruh penjuru dunia. Perkembangan dunia informasi dan teknologi yang begitu cepat telah mengubah paradigma pendidikan dari lecturer/teacher centered education menjadi student centered education. Saat ini dosen bukan lagi satu-satunya sumber pengetahuan, tetapi pengetahuan bisa bersumber dari mana saja (multi knowledge provider). Sistem pendidikan jarak jauh (SPJJ), dalam hal tertentu justru dianggap sebagai salah satu solusi mengatasi rendahnya daya tampung pendidikan tatap muka. Daya tampung SPJJ cukup fantastis bila dibandingkan dengan sistem pendidikan tatap muka. Selain itu, biaya
  • 2. pendidikan jarak jauh pada umumnya relatif lebih murah dibandingkan dengan pendidikan tatap muka, baik dipandang dari sudut penyelenggara pendidikan maupun peserta didik. 1[1] 2.3 Peranan Pendidikan Nasional Dalam Pembangunan Karakter Bangsa Pendidikan kebangsaan bila dilihat dari kacamata pertahanan sebuah negara, dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu pendidikan militer dan non militer. Di negara maju seperti Jepang, mereka menerapkan pertahanan rakyat semesta atau wajib militer. Dalam wajib militer ini tidak hanya diberikan pelatihan fisik saja namun diberikan juga pendidikan bela negara yang menanamkan pembentukan karakter sebuah bangsa. Pendidikan dan pertahanan sebuah bangsa selalu berkaitan, karena dengan pendidikan kebangsaan yang baik akan tercipta suatu kebhinekaan, dimana hal tersebut akan menjadi modal pertahanan sebuah negara. Beliau berpendapat setiap percikan budaya merupakan bagian dari ke-Indonesiaan untuk mengisi ulang jati diri bangsa Indonesia. bahasa sebagai suatu proses pertama transformasi nilai-nilai karakter bangsa berharap dengan pengamalan budaya ini dapat menyaring persepsi dan pandangan-pandangan yang mengikis karakter. Di tengah derasnya arus informasi, masyrakat Indonesia cenderung tidak tertarik lagi pada buku dan bacaan-bacaan. Masyarakat Indonesia lebih tertarik kepada gambar dan tayangan-tayangan, hal ini mempengaruhi persepsi kita sebagai bangsa Indonesia. pendidikan Indonesia hendaklah kembali pada budaya gemar membaca buku. Pendidikan karakter yang terpenting dimulai dari seorang ibu. Betapa pun kuatnya pengaruh sekolah formal, informal dan non formal, Ibulah yang menanamkan nilai-nilai yang diperlukan dalam kehidupan. Ibu mengajarkan semangat juang dan pantang menyerah. Selain ibu, faktor lingkungan seperti rumah yang nyaman dan kondusif adalah tempat yang paling tepat bagi seorang anak untuk menumbuhkan rasa percaya diri, berdaya saing dan beradab. 2.4 Peranan Pendidikan Dalam Meningkatkan Sumber Daya Manusia Persoalan ketenagakerjaan selalu mendapat perhatian yang serius dari berbagai kalangan, baik pemerintah, swasta maupun dari masyarakat. Kompleksitas permasalahan ketenagakerjaan ini dapat dipandang sebagai suatu upaya masing-masing individu untuk
  • 3. memperoleh dan mempertahankan hak-hak kehidupan yang melekat pada manusia agar memenuhi kebutuhan demi kelangsungan hidup. Tujuan pembangunan nasional, yaitu terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai, demokratis, berkeadilan dan berdaya saing maju dan sejahtera dalam wadah negara kesatuan republik indonesia yang didukung oleh manusia yang sehat, mandiri dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa.2[2] Dari tujuan tersebut tercermin bahwa sebagai titik sentral pembangunan adalah pemberdayaan sumber daya manusia termasuk tenaga kerja, baik sebagai sasaran pembangunan maupun sebagai pelaku pembangunan. Dengan demikian, pembangunan ketenagakerjaan merupakan salah satu aspek pendukung keberhasilan pembangunan nasional. Di sisi lain, terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan pembangunan nasional tersebut, khususnya dibidang dibidang ketenagakerjaan, sehingga diperlukan kebijakan dan upaya dalam mengatasinya.3[3] Sehubungan hal tersebut di atas pengembangan SDM di Indonesia dilakukan melalui tiga jalur utama, yaitu pendidikan, pelatihan dan pengembangan karir di tempat kerja. Jalur pendidikan merupakan tulang punggung pengembangan SDM yang dimulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Sementara itu, jalur pelatihan dan pengembangan karir di tempat kerja merupakan jalur suplemen dan komplemen terhadap pendidikan. Arah pembangunan SDM di indonesia ditujukan pada pengembangan kualitas SDM secara komprehensif meliputi aspek kepribadian dan sikap mental, penguasaan ilmu dan teknologi, serta profesionalisme dan kompetensi yang ke semuanya dijiwai oleh nilai-nilai religius sesuai dengan agamanya. Dengan kata lain, pengembangan SDM di Indonesia meliputi pengembangan kecerdasan akal (IQ), kecerdasan sosial (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ).4[4] Dalam rangka pengembangan SDM di indonesia, banyak tantangan yang harus dihadapi. Tantangan pertama adalah jumlah penduduk yang besar, yaitu sekitar 216 juta jiwa. Tantangan kedua adalah luasnya wilayah indonesia yang terdiri dari 17.000 pulau dengan
  • 4. penyebaran penduduk yang tidak merata. Tantangan ketiga adalah mobilitas penduduk yang arus besarnya justru lebih banyak ke pulau Jawa dan ke kota-kota besar.5[5] Berbagai tantangan seperti itu, memerlukan konsep, strategi dan kebijakan yang tepat agar pengembangan SDM di Indonesia dapat mencapai sasaran yang tepat secara efektif dan efisien. Hal ini penting dilakukan karena peningkatan kualitas SDM Indonesia tidak hanya untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing di dalam maupun diluar negeri, tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan dan pemerataan penghasilan bagi masyarakat. 2.5 Peranan Pendidikan Dalam Mewujudkan Mobilitas Sosial Pendidikan dalam kaitannya dengan mobilitas sosial harus mampu untuk mengubah mainstrem pesrta didik akan realitas sosialnya. Pendidikan yang tepat untuk mengubah paradigma ini adalah pendidikan kritis yang pernah digulirkan oleh Paulo Freire. Sebab, pendidikan kritis mengajarkan kita selalu memperhatikan kepada kelas-kelas yang terdapat di dalam masyakarakat dan berupaya memberi kesempatan yang sama bagi kelas-kelas sosial tersebut untuk memperoleh pendidikan. Disini fungsi pendidikan bukan lagi hanya sekedar usaha sadar yang berkelanjutan. Akan tetapi sudah merupakan sebuah alat untuk melakukan peruabahan dalam masyarakat. Pendidikan harus bisa memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang realitas sosial, analisa sosial dan cara melakukan mobilitas sosial. Orang bisa mendebat balik, dengan pendidikan seseorang bisa mengalami mobilitas sosial. Mereka tak harus terus menjadi petani dan orang miskin jika bisa mengenyam pendidikan. Itulah masalahnya. Di banyak negara berkembang lain mobilitas sosial tidak selalu dimungkinkan. Di India kasta adalah salah satu hambatan mobilitas sosial, selain banyak hambatan lain. Di negara seperti Indonesia, korupsi yang sudah mengakar hingga ke tingkat penerimaan pegawai bisa jadi alasan lain mengapa mobilitas sosial relatif sulit terjadi. Cengkeraman kapitalisme nampaknya begitu kental dalam dunia pendidikan di Indonesia. Didorong oleh misi untuk meningkatkan akumulasi kapital sebesar-besarnya, lembaga pendidikan akan lebih banyak menerima pelajar-pelajar gedongan meski memiliki IQ pas-pasan. Pelajar yang berprestasi tetapi miskin, tidak dapat sekolah atau melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Mobilitas sosial vertikal hanya akan menjadi milik orang kaya yang mampu sekolah tinggi, meskipun secara intelektual diragukan. Berbarengan dengan meningkatnya gejala privatisasi pendidikan dan aspirasi atas pendidikan yang berkualitas memang juga terjadi peningkatan kecenderungan dalam masyarakat untuk mendirikan pendidikan yang mahal tetapi menjanjikan mutu: Buktinya
  • 5. sekolah / madrasah baik swasta maupun negeri semakin meningkat jumlahnya dalam kurun hampir dua dasawarsa terakhir. Jelas, hanya terdapat segelintir kalangan masyarakat biasa disebut sebagai “kelas menengah” – yang mampu membeli pendidikan yang mahal tersebut. Tetapi lembaga lembaga pendidikan yang mahal itu sudah telanjur eksis di mana-mana. dan tersebar dimana-mana dan kalangan publik yang inisk. sekalipun beranak anak mereka ke sana. Dan ini jelas dan perlu dihargai dan didukung. Disinilah terletak dilema klasik. Pendidikan merupakan akses yang sangat penting – jika tidak satu satunya – untuk mencapai mobilitas sosial; tetapi kaum miskin tidak dapat menjangkau akses tersebut, karena mahalnya biaya. Akhirnyal terciptalah vicious circle (lingkaran setan); kerniskinan menciptakan keterbelakangan pendidikan, dan sosial ekonomi, dan keterbelakangan terakhir ini menghasilkan keterbelakangan pendidikan. Dalam konteks terakhir inilah kebutuhan pada filantrofi (kedermawanan) secara khusus untuk pendidikan terasa semakin dibutuhkan dan mendesak. Jika tidak, sekolah/madrasah yang berkualitas hanya bisa dimasuki anak anak dari keluarga kaya. Padahal, kita juga tahu, terdapat cukup banyak anak dari kalangan miskin yang cerdas, borbakat, rajin, mau bekerja keras dan dengan demikian, cukup menjanjikan. Memang tradisi filantropi untuk pendidikan bukanlah sesuatu hal baru di Indonesia. Kita tahu sangat banyak lembaga pendidikan, seperti madrasah/sekolah, pesantren, dan perguruan tinggi yang didirikan dan dikembangkan dengan dana filantropi. Agaknya, hampir bisa dipastikan, lembaga lembaga pendidikan yang dibangun dengan dana filantropi swasta dan masyarakat jauh lebih banyak, dibandingkan dana pemerintah.1[6] 2.6 Peranan Pendidikan Memotong Rantai Kemiskinan Indonesia dengan penduduk sekitar 211 juta jiwa pada tahun 2002 memerlukan usaha terus menerus yang konsisten untuk memerangi/memecahkan masalah penduduknya yang masih berada dibawah garis kemiskinan. Upaya memerangi kemiskinan itu harus merupakan komitmen semua komponen pembangunan yang dilakukan dengan terpadu dan terus menerus pada sasaran yang sama, yaitu keluarga kurang mampu, baik menyangkut kepala keluarganya, anak-anaknya atau anggota lain dari keluarga tersebut.6[7] Apabila komitmen itu tidak seragam, yaitu setiap komponen pembangunan mencari sasarannya sendiri-sendiri, tidak mustahil hasilnya akan tidak maksimal dan kemiskinan yang mungkin saja ditangani akan tumbuh kembali dengan magnitute yang justru lebih membesar.
  • 6. Upaya pengentasan kemiskinan biasanya ditujukan kepada sasaran penduduk miksin atau penduduk kurang mampu tanpa mengambil sasaran keluarganya secara utuh. Padahal keluarga itu mempunyai anak, atau anak-anak yang masih kecil atau anak remaja yang mungkin saja sekolah atau kebanyakan tidak sekolah karena orang tuanya kurang mampu. Anak-anak ini biasanya terlepas dari perhatian kita semua karena di sekolah hampir pasti anak-anak ini tidak menonjol karena berbagai alasan. Atau anak-anak ini justru tidak sekolah karena kekurangan biaya dan harus membantu orang tuanya mencari nafkah atau maksimal bekerja keras sambil sebisa-bisa belajar pada tingkat pendidikan yang masih rendah. Jarang, kalau ada, anak-anak keluarga kurang mampu itu yang sanggup melanjutkan pendidikan pada pendidikan tinggi atau universitas. Kalau ada mereka umumnya menjadi mahasiswa yang segera dengan mudah drop-out karena berbagai alasan. Pertumbuhan keluarga kurang mampu muda dewasa ini relatif tinggi karena beberapa alasan sebagai berikut ini : 1. Jumlah keluarga muda kurang mampu sekarang ini relatif tinggi, yaitu sekitar setengah paro dari 20 persen jumlah penduduk yang ada di Indonesia yang jumlahnya adalah 211 juta jiwa tersebut. 2. Anak-anak muda anak dari keluarga kurang mampu itu masih menikah relatif pada usia yang muda. 3. Anak-anak muda yang lebih mampu bisa belajar sedikit tentang reprodusksi dan mungkin saja mengikuti KB setelah menikah. 4. Berkat tersedianya fasilitas kesehatan umum yang makin baik, biarpun relatif kurang mampu, tingkat kematian anak dan tingkat kematian bayi secara umum makin kecil. 7[8] Karena alasan-alasan itu maka upaya pengentasan kemiskinan tidak boleh hanya terpaku pada kepala keluarga yang kebetulan miskin, tetapi harus dengan seksama diarahkan pada keluarga muda yang kurang mampu serta anak-anak mereka yang masih bersekolah, baik di pendidikan dasar, menengah maupun mereka yang berhasil meraih pendidikan yang lebih tinggi.