SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Download to read offline
Policy Brief
1Pusat Pengkajian dan Penelitian Kepegawaian
Policy Brief
POLICY BRIEF
Nomor: 006-April 2017
Civil Apparatus
Oleh: Ajib Rakhmawanto
Pusat Pengkajian dan Penelitian Kepegawaian
ISSN: 2541-4267
Badan Kepegawaian Negara
MENGUKUR INDEKS PROFESIONALITAS ASN: ANALISIS
TUJUAN DAN KEMANFAATAN
Ringkasan Eksekutif
•	 Profesionalitas dimaknai sebagai kualitas para
anggota profesi terhadap profesinya serta derajat
pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki untuk
dapat melakukan tugas-tugasnya.
•	 Profesi merupakan pekerjaan atau jabatan dalam
hierarki birokrasi yang menuntut keahlian tertentu
serta memiliki etika khusus pada jabatan tersebut.
•	 ASN adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS)
dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
(PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintah.
•	 Pegawai ASN adalah PNS dan PPPK yang diangkat
oleh Pejabat Pembina Kepegawaian dan diserahi
tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi
tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
•	 Indeks profesionalitas ASN adalah salah satu cara
untuk mendekati kualitas ASN dengan menggunakan
indeks komposit dari beberapa indikator output yang
bersifat independen.
PENDAHULUAN
Masalah  penting mendasar bagi setiap organisasi dalam merespon perubahan lingkungan strategis
adalah aspek profesionalitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dapat dilihat dari kompetensi dan
perilaku pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Pembagian tugas pekerjaan melalui unit-
unit kerja organisasi didasarkan spesialisasi yang didukung oleh penempatan pegawai secara profesional.
Memperhatikan pendapat Balu dan Meyer bahwa dalam suatu organisasi agar dapat bekerja secara efisien,
maka setiap orang dari anggota dalam lingkungan organisasi harus mempunyai kecakapan yang dibutuhkan
untuk pelaksanaan tugas-tugasnya (Yudisthesia, 2012:151). Pendapat ini memandang dengan jelas tentang
pentingnya pegawai dan pimpinan agar memiliki
kecakapan, kemampuan, dan ketrampilan dalam
setiap bidang tugas yang dilaksanakannya demi
tercapainya kinerja organisasi secara optimal.
Organisasi pemerintah layaknya organisasi
pada umumnya menuntut adanya profesionalisme
ASN sebagai kunci keberhasilan bagi proses
penyelenggaraan pelayanan masyarakat (publik).
Oleh karena itu profesionalitas pegawai ASN perlu
dikembangkan dan menjadi perhatian khusus bagi
pemerintah. Isu negatif terhadap profesionalisme
khususnya pada aspek kualitas dan kinerja ASN
perlu direspon positif dengan melakukan evaluasi.
Publik memandang pada umumnya problem
profesionalisme ASN dapat dilihat dari kurangnya
integritas, rendahnya kompetensi, lambatnya kinerja,
dan banyaknya pelanggaran disiplin.
Masalah integritas ASN dapat dilihat dari
banyaknya perilaku menyimpang yang dilakukan
oleh para pegawai ASN seperti Korupsi, Korupsi,
dan Nepotisme (KKN), hal ini seperti terjadi pada
Sekjen MA yang tersangkut kasus dugaan suap
di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (Sasongko,
2016:1). Masalah kompetensi dapat dilihat dari
tingkat pendidikan mayoritas pegawai ASN yang
masih rendah, menurut Menpan RB dari 4.475.997
Penanggungjawab 	 : 	Margi Prayitno
Pimpinan Redaksi	 :	 Ajib Rakhmawanto
Editor	 :	Tobirin
Design Grafis	 : 	Santosa
Sekretariat	 : 	Heri Noviyanto	
Sirkulasi	 :	 Hamid Munawan
Alamat	 : 	Jl. Letjend Sutoyo No.12 Cililitan Jakarta Timur
Telp/e-mail	 :	 021-80887011/puslitbang_bkn@yohoo.com
Policy Brief
2 Pusat Pengkajian dan Penelitian Kepegawaian
Policy Brief
PNS ASN 64% diantaranya hanya bekerja sebagai petugas administrasi (Chandra, 2017:1). Masalah kinerja
ASN dapat dilihat dari output dimana masih banyak dikeluhkan masyarakat atas lambatnya pelayanan
publik, seperti laporan Ombudsman dimana pada tahun 2016 terdapat hampir 11.000 pelapor atas kinerja
pelayanan publik dan diawal 2017 yang baru tiga bulan berjalan laporan masyarakat yang masuk sudah
hampir 3.000 laporan (Putra, 2017:1). Masalah disiplin dapat dilihat dari masih adanya perbuatan pegawai
ASN yang melanggar peraturan dan ketentuan yang ada seperti netralitas PNS, yaitu adanya dugaan
keterlibatan pegawai ASN dalam kampanye Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Provinsi Banten
tahun 2017 (Fitrahudin, 2017:1).
INDIKATOR PROFESIONALITAS ASN
Untuk mewujudkan pemerintahan yang baik, diperlukan upaya peningkatan kelembagaan,
ketatalaksanaan, profesionalitas ASN. Peningkatan profesionalitas ASN sebagai motor penyelenggara
negara perlu didorong pada aspek kerja, integritas, dan kompetensi agar mampu memberikan pelayanan
publik secara optimal. Pembinaan ASN diarahkan pada tujuan peningkatan kinerja individu dan kinerja
organisasi agar tercapai tujuan pembangunan secara nasional. Dengan profesionalisme ASN diharapkan
setiap organisasi pemerintahan dapat berjalan untuk mencapai tujuan sesuai dengan misi dan visinya.
Optimalisasi standar kinerja sangat diharapkan oleh organisasi maupun para pihak yang berkepentingan
termasuk masyarakat guna mendapatkan pelayanan yang baik sejalan dengan prinsip good governance.
Pengukuran indek profesionalitas diperlukan guna mengetahui tingkat kesesuaian antara kompetensi
pegawai ASN dengan kualifikasi persyaratan yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas jabatan. Indeks
profesionalitas ASN adalah salah satu cara mendekati kualitas ASN dengan menggunakan indeks komposit
dari beberapa indikator output yang bersifat independen (Sutiadi, 2016: 56). Pengukuran indikator outcome
dengan menggunakan composite index sangat umum digunakan oleh para perencana dan evaluator.
Kekuatan indikator ini adalah mampu memberikan gambaran yang lebih utuh mengenai capaian suatu
program. Penyusunan indikator indeks sangat bergantung pada kekuatan teori atas tujuan yang hendak
dicapai. Pemilihan indikator berdasarkan teori yang dibangun akan menyempurnakan indeks, sehingga
akan lebih mendekati kesesuaian. Semakin banyak komponen output yang tersedia, maka akan semakin
mendekatkan penilaian pada kondisi yang sesungguhnya.
Profesionalisme pegawai dalam sebuah organisasi sangat ditentukan oleh tingkat kemampuan yang
tercemin melalui perilaku sehari-hari. Kemampuan menunjukkan potensi dalam melaksanakan tugas yang
mungkin dan tidak mungkin dilakukan. Sedangkan profesional dalam pendekatan sistem merit mengandung
persyaratan kompetensi (pengetahuan, keahlian, pengalaman), kualifikasi (pendidikan, pelatihan), kinerja
(target, pencapaian), kompensasi (kebutuhan, external equity), dan disiplin. Berdasarkan hal tersebut,
maka indikator yang digunakan untuk mengukur indek profesionalitas ASN adalah kompetensi, kinerja,
kompensasi, dan disiplin, dengan rumus matematis sebagai berikut (Sutiadi, 2016: 33-35).
IdxPro=koef(1–gaps)+Koef(Kj)+Koef(1–δ Sl(inex))+Koef(1-inDiscpl)
Keterangan:
Gaps : Persentase ASN yang tidak kompeten
Kj : Angka SKP
δS1 : Selisih rata-rata gaji dan tunjangan kinerja ASN untuk jabatan yang sama (%)
inDiscpl : Jumlah pelanggaran disiplin
Policy Brief
3Pusat Pengkajian dan Penelitian Kepegawaian
Policy Brief
DATA PENGUKURAN INDEKS
Pada kenyataannya sering terjadi teori yang dibangun sudah sangat baik, namun data yang dibutuhkan
kurangtersedia. Ketidaktersediaandatadapatterjadisecarapermanendimanadatabelumdikumpulkansecara
parsial seperti tidak tersedia pada setiap tahun, atau waktu pengambilan data tidak sesuai dengan harapan.
Ketidaktersediaan data permanen dapat diatasi melalui penggunaan data proxy dengan memperhatikan
data-data sejenis atau data yang berhubungan dengan output sebagaimana diharapkan. Penggunaan data
proxy dapat menyebabkan tingkat validitas berkurang karena terjadi deviasi, namun demikian deviasinya
sudah dapat diperkirakan sebelumnya sehingga nilai validitas masih dapat dipertanggungjawabkan.
Ketidaktersediaan data yang parsial dapat juga menjadikan indeks komposit yang dibangun menjadi
kurang reliable karena terdapat data yang tidak terisi. Hal ini karena nilai yang diperoleh merupakan
kekosongan angka yang telah dikalikan dengan angka koefisien yang telah ditetapkan. Akibatnya, hasil
penghitungan mengalami deviasi menjauh dari nilai validitas yang diharapkan dan nilainya tidak dapat
diperkirakan. Berdasarkan teori yang dikembangkan bahwa indeks profesionalitas ASN merupakan
fungsi dari kompetensi, kinerja, gaji, dan disiplin. Premis indikator profesionalitas ASN adalah (individu)
pegawai akan semakin profesional apabila kompetensinya semakin tinggi, kinerjanya semakin meningkat,
penghasilanya semakin baik, dan disiplin pegawai yang tinggi. Adapun data-data yang dapat digunakan
untuk mengitung indek profesionalitas ASN berasal dari sumber yang tervalidasi, seperti; Sistem Aplikasi
Pelayanan Kepegawaian (SAPK), Pendataan Ulang PNS (e-PUPNS), pemetaan PNS, daftar gaji dan
tunjangan PNS, Sasaran Kerja Pegawai (SKP), dan data hukuman pegawai.
Data kompetensi seharusnya berasal dari data e-PUPNS yang cukup lengkap mengenai pendidikan,
pengalaman, dan pelatihan dari tiap-tiap individu. Hanya saja data ini bukan bersifat kompetensi, melainkan
potensi. Potensi meskipun tidak sepenuhnya mewakili dan dapat menjadi data proxy untuk kompetensi.
Dengan demikian premis berubah bahwa semakin profesional pegawai apabila semakin sesuai dengan
potensinya. Data kinerja yang berasal dari SKP diasumsikan semakin tinggi nilai SKP, maka akan semakin
profesional seseorang pegawai. Meskipun data SKP telah tersedia dengan lengkap, walaupun substansi
kinerja itu sendiri masih memerlukan perbaikan namun dapat digunakan. Data gaji atau kompensasi untuk
mengukur tingkat profesionalitas pegawai dapat didekati dengan pemberian kompensasi yang sesuai
dengan beban kerja dan risiko, baik secara internal maupun eksternal. Sedangkan data organisasi yang
modern bisa digunakan untuk mengukut tingkat kedisiplinan seorang pegawai dalam bekerja dengan cara
dilakukan proxy, dimana seorang pegawai dinilai semakin profesional apabila tingkat pelanggarannya
semakin rendah. Untuk membangun pegawai yang bersih dan profesional kegiatan yang dilakukan adalah
menegakkan integritas.
Policy Brief
4 Pusat Pengkajian dan Penelitian Kepegawaian
Policy Brief
Berdasarkan teori yang telah disusun serta ketersediaan data maka perlu dilakukan penyesuaian
berikut.
o	 Kompetensi dapat didekati dengan data potensi dalam e-PUPNS dari unsur pendidikan, pengalaman
kerja, pelatihan teknis, dan pelatihan administratif.
o	 Kinerja didekati dengan data SKP yang dibuat secara daring (online) per tahun.
o	 Kompensasi (gaji dan tunjangan kinerja) didekati dengan daftar gaji dan tunjangan kinerja sesuai level
jabatan dari hasil evaluasi jabatan.
o	 Disiplin pegawai didekati dengan data-data instansi pemerintah yang telah menerapkan organisasi
modern (e government).
PENUTUP
Dengan pengukuran indek profesionalitas ASN tujuan yang hendak dicapai akan diketahui jumlah dan
tingkat profesionalisme pegawai ASN dilihat dari aspek kompetensi, kinerja, pemberian gaji dan tunjangan,
serta tingkat disiplin. Hal ini akan menggambarkan manfaat baik bagi pemerintah sebagai pemberi kerja
dan bagi pegawai ASN sebagai pekerja. Pemerintah akan mendapatkan data tentang berapa jumlah dan
tingkat profesionalime ASN baik dari sisi kompetensi, kinerja, penggajian, dan disiplin untuk evaluasi guna
melakukan perbaikan. Sedangkan bagi pegawai ASN dapat digunakan sebagai evaluasi untuk memperbaiki
kelemahan dan meningkatkan kompetensi, kinerja, kesejahteraan, dan disiplin.
REKOMENDASI KEBIJAKAN
DAFTAR PUSTAKA
Chandra, Ardhan A. 64 Persen PNS Hanya Kerja Administrasi. https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3471341/64-
pns-hanya-kerja-administrasi?_ga=1.47206370.496819297.1479869769 (Online). Diakses 17 April 2017 pukul 3.07 PM
Fitrahudin, Ahmad Z. Bawaslu Banten Terima 78 Laporan Dugaan Pelanggaran Pilkada. https://news.detik.com/
berita/d-3404507/bawaslu-banten-terima-79-laporan-dugaan-pelanggaran-pilkada (Online). Diakses 17 April 2017
pukul 3.25 PM
Putra, Lutfy M. Ombudsman: Keluhan Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik Semakin Meningkat. http://nasional.
kompas.com/read/2017/03/14/00574011/ombudsman. keluhan.masyarakat.terhadap.pelayanan.publik.semakin.
meningkat (Online). Diakses 20 April 2017 pukul 8.00 AM
Sasongko, Joko P. Sekjen MA Nurhadi Terancam Pasal Menghalangi Penyidik KPK. http://www.cnnindonesia.com/
nasional/20160502144050-12-128102/sekjen-ma-nurhadi-terancam-pasal-menghalangi-penyidikan-kpk/ (Online).
Diakses 17 April 2017 pukul 2.46 PM
Sutiadi, Agus: Menghitung dan Mengukur Indeks Profesionalitas ASN. Jakarta: Badan Kepegawaian Negara
Yudisthesia, Reny. Analisis Kinerja Aparatur Sekretariat Daerah Kabupaten Balangan. Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan
Lokal. Volume 1 Edisi 2 Juli - Desember 2012. Banjarmasin; Universitas Lambung Mangkurat

More Related Content

What's hot

Kajian Penataan Pola Karier Pada Pemerintah Daerah Di Kalimantan
Kajian Penataan Pola Karier Pada Pemerintah Daerah Di KalimantanKajian Penataan Pola Karier Pada Pemerintah Daerah Di Kalimantan
Kajian Penataan Pola Karier Pada Pemerintah Daerah Di KalimantanBidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN
 
Faktor faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja ...
Faktor faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja ...Faktor faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja ...
Faktor faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja ...Johan
 
Paparan bkn integrasi sistem menuju satu data asn
Paparan bkn   integrasi sistem menuju satu data asnPaparan bkn   integrasi sistem menuju satu data asn
Paparan bkn integrasi sistem menuju satu data asnKutsiyatinMSi
 
Bahan presentasi pelaksanaan ipp materi eselon 2
Bahan presentasi pelaksanaan  ipp materi eselon 2Bahan presentasi pelaksanaan  ipp materi eselon 2
Bahan presentasi pelaksanaan ipp materi eselon 2Fajar Hahihuw
 
Kompetensi Pemerintahan-Bambang Hendarsyah-BPSDM Kemendagri
Kompetensi Pemerintahan-Bambang Hendarsyah-BPSDM KemendagriKompetensi Pemerintahan-Bambang Hendarsyah-BPSDM Kemendagri
Kompetensi Pemerintahan-Bambang Hendarsyah-BPSDM Kemendagrib hendarsyah
 
20150324 reformasi birokrasi revolusi mental
20150324 reformasi birokrasi revolusi mental20150324 reformasi birokrasi revolusi mental
20150324 reformasi birokrasi revolusi mentalMohammad Subhan
 
Fgd terkait kebijakan pembinaan karir jf kepegawaian
Fgd terkait kebijakan pembinaan karir jf kepegawaianFgd terkait kebijakan pembinaan karir jf kepegawaian
Fgd terkait kebijakan pembinaan karir jf kepegawaianKutsiyatinMSi
 
Kajian Penataan Pola Karier PNS Pada Pemerintah Daerah di Kalimantan.
Kajian Penataan Pola Karier PNS Pada Pemerintah Daerah di Kalimantan.Kajian Penataan Pola Karier PNS Pada Pemerintah Daerah di Kalimantan.
Kajian Penataan Pola Karier PNS Pada Pemerintah Daerah di Kalimantan.Tri Widodo W. UTOMO
 
Permenpan no 37 tahun 2020 ttg jft analis sdm
Permenpan no 37 tahun 2020 ttg jft analis sdmPermenpan no 37 tahun 2020 ttg jft analis sdm
Permenpan no 37 tahun 2020 ttg jft analis sdmtemanna #LABEDDU
 
Buku reformasi dalam praktik
Buku reformasi dalam praktikBuku reformasi dalam praktik
Buku reformasi dalam praktikMohammad Subhan
 
Pedoman penataan pegawai
Pedoman penataan pegawaiPedoman penataan pegawai
Pedoman penataan pegawaiharis5782
 
Heni sri wahyuni mekanisme pelaporan kinerja asn
Heni sri wahyuni   mekanisme pelaporan kinerja asnHeni sri wahyuni   mekanisme pelaporan kinerja asn
Heni sri wahyuni mekanisme pelaporan kinerja asnKutsiyatinMSi
 

What's hot (20)

12102021-DIKLAT ASN
12102021-DIKLAT ASN12102021-DIKLAT ASN
12102021-DIKLAT ASN
 
Membangun manajemen talenta dalam penerapan sistem merit
Membangun manajemen talenta dalam penerapan sistem meritMembangun manajemen talenta dalam penerapan sistem merit
Membangun manajemen talenta dalam penerapan sistem merit
 
Kajian Penataan Pola Karier Pada Pemerintah Daerah Di Kalimantan
Kajian Penataan Pola Karier Pada Pemerintah Daerah Di KalimantanKajian Penataan Pola Karier Pada Pemerintah Daerah Di Kalimantan
Kajian Penataan Pola Karier Pada Pemerintah Daerah Di Kalimantan
 
Peran Diklat dalam Meningkatkan Kompetensi ASN
Peran Diklat dalam Meningkatkan Kompetensi ASNPeran Diklat dalam Meningkatkan Kompetensi ASN
Peran Diklat dalam Meningkatkan Kompetensi ASN
 
Laporan progress pkmasn rivisi
Laporan progress pkmasn rivisiLaporan progress pkmasn rivisi
Laporan progress pkmasn rivisi
 
Mekanisme dan proses penyusunan talent pool jpt bagi instansi pemerintah daerah
Mekanisme dan proses penyusunan talent pool jpt bagi instansi pemerintah daerahMekanisme dan proses penyusunan talent pool jpt bagi instansi pemerintah daerah
Mekanisme dan proses penyusunan talent pool jpt bagi instansi pemerintah daerah
 
Faktor faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja ...
Faktor faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja ...Faktor faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja ...
Faktor faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja ...
 
Paparan bkn integrasi sistem menuju satu data asn
Paparan bkn   integrasi sistem menuju satu data asnPaparan bkn   integrasi sistem menuju satu data asn
Paparan bkn integrasi sistem menuju satu data asn
 
Bahan presentasi pelaksanaan ipp materi eselon 2
Bahan presentasi pelaksanaan  ipp materi eselon 2Bahan presentasi pelaksanaan  ipp materi eselon 2
Bahan presentasi pelaksanaan ipp materi eselon 2
 
Paparan Manajemen Karier ASN (Perspektif UU ASN)
Paparan Manajemen Karier ASN (Perspektif UU ASN)Paparan Manajemen Karier ASN (Perspektif UU ASN)
Paparan Manajemen Karier ASN (Perspektif UU ASN)
 
Kompetensi Pemerintahan-Bambang Hendarsyah-BPSDM Kemendagri
Kompetensi Pemerintahan-Bambang Hendarsyah-BPSDM KemendagriKompetensi Pemerintahan-Bambang Hendarsyah-BPSDM Kemendagri
Kompetensi Pemerintahan-Bambang Hendarsyah-BPSDM Kemendagri
 
Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024
Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024
Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024
 
20150324 reformasi birokrasi revolusi mental
20150324 reformasi birokrasi revolusi mental20150324 reformasi birokrasi revolusi mental
20150324 reformasi birokrasi revolusi mental
 
Fgd terkait kebijakan pembinaan karir jf kepegawaian
Fgd terkait kebijakan pembinaan karir jf kepegawaianFgd terkait kebijakan pembinaan karir jf kepegawaian
Fgd terkait kebijakan pembinaan karir jf kepegawaian
 
Kajian Penataan Pola Karier PNS Pada Pemerintah Daerah di Kalimantan.
Kajian Penataan Pola Karier PNS Pada Pemerintah Daerah di Kalimantan.Kajian Penataan Pola Karier PNS Pada Pemerintah Daerah di Kalimantan.
Kajian Penataan Pola Karier PNS Pada Pemerintah Daerah di Kalimantan.
 
Pembangunan sdm asn dan penyederhanaan birokrasi
Pembangunan sdm asn dan penyederhanaan birokrasiPembangunan sdm asn dan penyederhanaan birokrasi
Pembangunan sdm asn dan penyederhanaan birokrasi
 
Permenpan no 37 tahun 2020 ttg jft analis sdm
Permenpan no 37 tahun 2020 ttg jft analis sdmPermenpan no 37 tahun 2020 ttg jft analis sdm
Permenpan no 37 tahun 2020 ttg jft analis sdm
 
Buku reformasi dalam praktik
Buku reformasi dalam praktikBuku reformasi dalam praktik
Buku reformasi dalam praktik
 
Pedoman penataan pegawai
Pedoman penataan pegawaiPedoman penataan pegawai
Pedoman penataan pegawai
 
Heni sri wahyuni mekanisme pelaporan kinerja asn
Heni sri wahyuni   mekanisme pelaporan kinerja asnHeni sri wahyuni   mekanisme pelaporan kinerja asn
Heni sri wahyuni mekanisme pelaporan kinerja asn
 

Similar to MENGUKUR INDEKS PROFESIONALITAS ASN

pert 13 PPSDM Pengembangan KARIER TGL 16 des 2022.pptx
pert 13 PPSDM Pengembangan KARIER TGL 16 des 2022.pptxpert 13 PPSDM Pengembangan KARIER TGL 16 des 2022.pptx
pert 13 PPSDM Pengembangan KARIER TGL 16 des 2022.pptxZulkarnainTamim1
 
Samiaji pengukuran dan evaluasi kinerja manajemen pns di daerah studi kasus ...
Samiaji pengukuran dan evaluasi kinerja manajemen pns di daerah  studi kasus ...Samiaji pengukuran dan evaluasi kinerja manajemen pns di daerah  studi kasus ...
Samiaji pengukuran dan evaluasi kinerja manajemen pns di daerah studi kasus ...Researcher Syndicate68
 
rujukan jurnal fix 2.pdf
rujukan jurnal fix 2.pdfrujukan jurnal fix 2.pdf
rujukan jurnal fix 2.pdfDinoJuara
 
Artikel andes fernando 56495
Artikel andes fernando 56495Artikel andes fernando 56495
Artikel andes fernando 56495metech01
 
26-Pengembangan Karier ASN.pptx
26-Pengembangan Karier ASN.pptx26-Pengembangan Karier ASN.pptx
26-Pengembangan Karier ASN.pptxKang Ulil abshar
 
Manajemen asn prajab iv
Manajemen asn prajab ivManajemen asn prajab iv
Manajemen asn prajab ivhoyin rizmu
 
ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...
ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...
ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...Ahmad Irfansyah
 
Arbiuddin syahputra hakim harahap, hapzi ali, tugas artikel manajemen strateg...
Arbiuddin syahputra hakim harahap, hapzi ali, tugas artikel manajemen strateg...Arbiuddin syahputra hakim harahap, hapzi ali, tugas artikel manajemen strateg...
Arbiuddin syahputra hakim harahap, hapzi ali, tugas artikel manajemen strateg...robbydharma4
 
Executive Summary Integrasi Penilaian Kompetensi Kedalam Sistem Diklat Kepemi...
Executive Summary Integrasi Penilaian Kompetensi Kedalam Sistem Diklat Kepemi...Executive Summary Integrasi Penilaian Kompetensi Kedalam Sistem Diklat Kepemi...
Executive Summary Integrasi Penilaian Kompetensi Kedalam Sistem Diklat Kepemi...Krismiyati Tasrin
 
BAHAN PAPARAN RAKOR OKTOBER (1).pptx
BAHAN PAPARAN RAKOR OKTOBER (1).pptxBAHAN PAPARAN RAKOR OKTOBER (1).pptx
BAHAN PAPARAN RAKOR OKTOBER (1).pptxRahman Haqym
 

Similar to MENGUKUR INDEKS PROFESIONALITAS ASN (20)

pert 13 PPSDM Pengembangan KARIER TGL 16 des 2022.pptx
pert 13 PPSDM Pengembangan KARIER TGL 16 des 2022.pptxpert 13 PPSDM Pengembangan KARIER TGL 16 des 2022.pptx
pert 13 PPSDM Pengembangan KARIER TGL 16 des 2022.pptx
 
Feedback satria
Feedback satriaFeedback satria
Feedback satria
 
Rekruitmen.docx
Rekruitmen.docxRekruitmen.docx
Rekruitmen.docx
 
Samiaji pengukuran dan evaluasi kinerja manajemen pns di daerah studi kasus ...
Samiaji pengukuran dan evaluasi kinerja manajemen pns di daerah  studi kasus ...Samiaji pengukuran dan evaluasi kinerja manajemen pns di daerah  studi kasus ...
Samiaji pengukuran dan evaluasi kinerja manajemen pns di daerah studi kasus ...
 
Analisis Beban Kerja
Analisis Beban KerjaAnalisis Beban Kerja
Analisis Beban Kerja
 
MODEL KESEJAHTERAAN ASN BERKINERJA TINGGI
MODEL KESEJAHTERAAN ASN BERKINERJA TINGGIMODEL KESEJAHTERAAN ASN BERKINERJA TINGGI
MODEL KESEJAHTERAAN ASN BERKINERJA TINGGI
 
Sistem informasi anjab dan abk ripto
Sistem informasi anjab dan abk riptoSistem informasi anjab dan abk ripto
Sistem informasi anjab dan abk ripto
 
rujukan jurnal fix 2.pdf
rujukan jurnal fix 2.pdfrujukan jurnal fix 2.pdf
rujukan jurnal fix 2.pdf
 
Artikel andes fernando 56495
Artikel andes fernando 56495Artikel andes fernando 56495
Artikel andes fernando 56495
 
Manajemen ASN
Manajemen ASNManajemen ASN
Manajemen ASN
 
Antologi
AntologiAntologi
Antologi
 
26-Pengembangan Karier ASN.pptx
26-Pengembangan Karier ASN.pptx26-Pengembangan Karier ASN.pptx
26-Pengembangan Karier ASN.pptx
 
Penilaian kinerja pegawai
Penilaian kinerja pegawaiPenilaian kinerja pegawai
Penilaian kinerja pegawai
 
Manajemen asn prajab iv
Manajemen asn prajab ivManajemen asn prajab iv
Manajemen asn prajab iv
 
ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...
ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...
ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...
 
Arbiuddin syahputra hakim harahap, hapzi ali, tugas artikel manajemen strateg...
Arbiuddin syahputra hakim harahap, hapzi ali, tugas artikel manajemen strateg...Arbiuddin syahputra hakim harahap, hapzi ali, tugas artikel manajemen strateg...
Arbiuddin syahputra hakim harahap, hapzi ali, tugas artikel manajemen strateg...
 
741-1336-1-SM.pdf
741-1336-1-SM.pdf741-1336-1-SM.pdf
741-1336-1-SM.pdf
 
Executive Summary Integrasi Penilaian Kompetensi Kedalam Sistem Diklat Kepemi...
Executive Summary Integrasi Penilaian Kompetensi Kedalam Sistem Diklat Kepemi...Executive Summary Integrasi Penilaian Kompetensi Kedalam Sistem Diklat Kepemi...
Executive Summary Integrasi Penilaian Kompetensi Kedalam Sistem Diklat Kepemi...
 
BAHAN PAPARAN RAKOR OKTOBER (1).pptx
BAHAN PAPARAN RAKOR OKTOBER (1).pptxBAHAN PAPARAN RAKOR OKTOBER (1).pptx
BAHAN PAPARAN RAKOR OKTOBER (1).pptx
 
Bahan paparan koordinasi, monitoring, dan evaluasi kebijakan pembinaan integr...
Bahan paparan koordinasi, monitoring, dan evaluasi kebijakan pembinaan integr...Bahan paparan koordinasi, monitoring, dan evaluasi kebijakan pembinaan integr...
Bahan paparan koordinasi, monitoring, dan evaluasi kebijakan pembinaan integr...
 

Recently uploaded

BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxendang nainggolan
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxEkoPriadi3
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanIqbaalKamalludin1
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)ErhaSyam
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptAlMaliki1
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptxYudisHaqqiPrasetya
 
pengantar Kapita selekta hukum bisnis
pengantar    Kapita selekta hukum bisnispengantar    Kapita selekta hukum bisnis
pengantar Kapita selekta hukum bisnisilhamsumartoputra
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaYogaJanuarR
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxbinsar17
 

Recently uploaded (11)

BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
 
pengantar Kapita selekta hukum bisnis
pengantar    Kapita selekta hukum bisnispengantar    Kapita selekta hukum bisnis
pengantar Kapita selekta hukum bisnis
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
 

MENGUKUR INDEKS PROFESIONALITAS ASN

  • 1. Policy Brief 1Pusat Pengkajian dan Penelitian Kepegawaian Policy Brief POLICY BRIEF Nomor: 006-April 2017 Civil Apparatus Oleh: Ajib Rakhmawanto Pusat Pengkajian dan Penelitian Kepegawaian ISSN: 2541-4267 Badan Kepegawaian Negara MENGUKUR INDEKS PROFESIONALITAS ASN: ANALISIS TUJUAN DAN KEMANFAATAN Ringkasan Eksekutif • Profesionalitas dimaknai sebagai kualitas para anggota profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki untuk dapat melakukan tugas-tugasnya. • Profesi merupakan pekerjaan atau jabatan dalam hierarki birokrasi yang menuntut keahlian tertentu serta memiliki etika khusus pada jabatan tersebut. • ASN adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintah. • Pegawai ASN adalah PNS dan PPPK yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. • Indeks profesionalitas ASN adalah salah satu cara untuk mendekati kualitas ASN dengan menggunakan indeks komposit dari beberapa indikator output yang bersifat independen. PENDAHULUAN Masalah  penting mendasar bagi setiap organisasi dalam merespon perubahan lingkungan strategis adalah aspek profesionalitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dapat dilihat dari kompetensi dan perilaku pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Pembagian tugas pekerjaan melalui unit- unit kerja organisasi didasarkan spesialisasi yang didukung oleh penempatan pegawai secara profesional. Memperhatikan pendapat Balu dan Meyer bahwa dalam suatu organisasi agar dapat bekerja secara efisien, maka setiap orang dari anggota dalam lingkungan organisasi harus mempunyai kecakapan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan tugas-tugasnya (Yudisthesia, 2012:151). Pendapat ini memandang dengan jelas tentang pentingnya pegawai dan pimpinan agar memiliki kecakapan, kemampuan, dan ketrampilan dalam setiap bidang tugas yang dilaksanakannya demi tercapainya kinerja organisasi secara optimal. Organisasi pemerintah layaknya organisasi pada umumnya menuntut adanya profesionalisme ASN sebagai kunci keberhasilan bagi proses penyelenggaraan pelayanan masyarakat (publik). Oleh karena itu profesionalitas pegawai ASN perlu dikembangkan dan menjadi perhatian khusus bagi pemerintah. Isu negatif terhadap profesionalisme khususnya pada aspek kualitas dan kinerja ASN perlu direspon positif dengan melakukan evaluasi. Publik memandang pada umumnya problem profesionalisme ASN dapat dilihat dari kurangnya integritas, rendahnya kompetensi, lambatnya kinerja, dan banyaknya pelanggaran disiplin. Masalah integritas ASN dapat dilihat dari banyaknya perilaku menyimpang yang dilakukan oleh para pegawai ASN seperti Korupsi, Korupsi, dan Nepotisme (KKN), hal ini seperti terjadi pada Sekjen MA yang tersangkut kasus dugaan suap di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (Sasongko, 2016:1). Masalah kompetensi dapat dilihat dari tingkat pendidikan mayoritas pegawai ASN yang masih rendah, menurut Menpan RB dari 4.475.997 Penanggungjawab : Margi Prayitno Pimpinan Redaksi : Ajib Rakhmawanto Editor : Tobirin Design Grafis : Santosa Sekretariat : Heri Noviyanto Sirkulasi : Hamid Munawan Alamat : Jl. Letjend Sutoyo No.12 Cililitan Jakarta Timur Telp/e-mail : 021-80887011/puslitbang_bkn@yohoo.com
  • 2. Policy Brief 2 Pusat Pengkajian dan Penelitian Kepegawaian Policy Brief PNS ASN 64% diantaranya hanya bekerja sebagai petugas administrasi (Chandra, 2017:1). Masalah kinerja ASN dapat dilihat dari output dimana masih banyak dikeluhkan masyarakat atas lambatnya pelayanan publik, seperti laporan Ombudsman dimana pada tahun 2016 terdapat hampir 11.000 pelapor atas kinerja pelayanan publik dan diawal 2017 yang baru tiga bulan berjalan laporan masyarakat yang masuk sudah hampir 3.000 laporan (Putra, 2017:1). Masalah disiplin dapat dilihat dari masih adanya perbuatan pegawai ASN yang melanggar peraturan dan ketentuan yang ada seperti netralitas PNS, yaitu adanya dugaan keterlibatan pegawai ASN dalam kampanye Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Provinsi Banten tahun 2017 (Fitrahudin, 2017:1). INDIKATOR PROFESIONALITAS ASN Untuk mewujudkan pemerintahan yang baik, diperlukan upaya peningkatan kelembagaan, ketatalaksanaan, profesionalitas ASN. Peningkatan profesionalitas ASN sebagai motor penyelenggara negara perlu didorong pada aspek kerja, integritas, dan kompetensi agar mampu memberikan pelayanan publik secara optimal. Pembinaan ASN diarahkan pada tujuan peningkatan kinerja individu dan kinerja organisasi agar tercapai tujuan pembangunan secara nasional. Dengan profesionalisme ASN diharapkan setiap organisasi pemerintahan dapat berjalan untuk mencapai tujuan sesuai dengan misi dan visinya. Optimalisasi standar kinerja sangat diharapkan oleh organisasi maupun para pihak yang berkepentingan termasuk masyarakat guna mendapatkan pelayanan yang baik sejalan dengan prinsip good governance. Pengukuran indek profesionalitas diperlukan guna mengetahui tingkat kesesuaian antara kompetensi pegawai ASN dengan kualifikasi persyaratan yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas jabatan. Indeks profesionalitas ASN adalah salah satu cara mendekati kualitas ASN dengan menggunakan indeks komposit dari beberapa indikator output yang bersifat independen (Sutiadi, 2016: 56). Pengukuran indikator outcome dengan menggunakan composite index sangat umum digunakan oleh para perencana dan evaluator. Kekuatan indikator ini adalah mampu memberikan gambaran yang lebih utuh mengenai capaian suatu program. Penyusunan indikator indeks sangat bergantung pada kekuatan teori atas tujuan yang hendak dicapai. Pemilihan indikator berdasarkan teori yang dibangun akan menyempurnakan indeks, sehingga akan lebih mendekati kesesuaian. Semakin banyak komponen output yang tersedia, maka akan semakin mendekatkan penilaian pada kondisi yang sesungguhnya. Profesionalisme pegawai dalam sebuah organisasi sangat ditentukan oleh tingkat kemampuan yang tercemin melalui perilaku sehari-hari. Kemampuan menunjukkan potensi dalam melaksanakan tugas yang mungkin dan tidak mungkin dilakukan. Sedangkan profesional dalam pendekatan sistem merit mengandung persyaratan kompetensi (pengetahuan, keahlian, pengalaman), kualifikasi (pendidikan, pelatihan), kinerja (target, pencapaian), kompensasi (kebutuhan, external equity), dan disiplin. Berdasarkan hal tersebut, maka indikator yang digunakan untuk mengukur indek profesionalitas ASN adalah kompetensi, kinerja, kompensasi, dan disiplin, dengan rumus matematis sebagai berikut (Sutiadi, 2016: 33-35). IdxPro=koef(1–gaps)+Koef(Kj)+Koef(1–δ Sl(inex))+Koef(1-inDiscpl) Keterangan: Gaps : Persentase ASN yang tidak kompeten Kj : Angka SKP δS1 : Selisih rata-rata gaji dan tunjangan kinerja ASN untuk jabatan yang sama (%) inDiscpl : Jumlah pelanggaran disiplin
  • 3. Policy Brief 3Pusat Pengkajian dan Penelitian Kepegawaian Policy Brief DATA PENGUKURAN INDEKS Pada kenyataannya sering terjadi teori yang dibangun sudah sangat baik, namun data yang dibutuhkan kurangtersedia. Ketidaktersediaandatadapatterjadisecarapermanendimanadatabelumdikumpulkansecara parsial seperti tidak tersedia pada setiap tahun, atau waktu pengambilan data tidak sesuai dengan harapan. Ketidaktersediaan data permanen dapat diatasi melalui penggunaan data proxy dengan memperhatikan data-data sejenis atau data yang berhubungan dengan output sebagaimana diharapkan. Penggunaan data proxy dapat menyebabkan tingkat validitas berkurang karena terjadi deviasi, namun demikian deviasinya sudah dapat diperkirakan sebelumnya sehingga nilai validitas masih dapat dipertanggungjawabkan. Ketidaktersediaan data yang parsial dapat juga menjadikan indeks komposit yang dibangun menjadi kurang reliable karena terdapat data yang tidak terisi. Hal ini karena nilai yang diperoleh merupakan kekosongan angka yang telah dikalikan dengan angka koefisien yang telah ditetapkan. Akibatnya, hasil penghitungan mengalami deviasi menjauh dari nilai validitas yang diharapkan dan nilainya tidak dapat diperkirakan. Berdasarkan teori yang dikembangkan bahwa indeks profesionalitas ASN merupakan fungsi dari kompetensi, kinerja, gaji, dan disiplin. Premis indikator profesionalitas ASN adalah (individu) pegawai akan semakin profesional apabila kompetensinya semakin tinggi, kinerjanya semakin meningkat, penghasilanya semakin baik, dan disiplin pegawai yang tinggi. Adapun data-data yang dapat digunakan untuk mengitung indek profesionalitas ASN berasal dari sumber yang tervalidasi, seperti; Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian (SAPK), Pendataan Ulang PNS (e-PUPNS), pemetaan PNS, daftar gaji dan tunjangan PNS, Sasaran Kerja Pegawai (SKP), dan data hukuman pegawai. Data kompetensi seharusnya berasal dari data e-PUPNS yang cukup lengkap mengenai pendidikan, pengalaman, dan pelatihan dari tiap-tiap individu. Hanya saja data ini bukan bersifat kompetensi, melainkan potensi. Potensi meskipun tidak sepenuhnya mewakili dan dapat menjadi data proxy untuk kompetensi. Dengan demikian premis berubah bahwa semakin profesional pegawai apabila semakin sesuai dengan potensinya. Data kinerja yang berasal dari SKP diasumsikan semakin tinggi nilai SKP, maka akan semakin profesional seseorang pegawai. Meskipun data SKP telah tersedia dengan lengkap, walaupun substansi kinerja itu sendiri masih memerlukan perbaikan namun dapat digunakan. Data gaji atau kompensasi untuk mengukur tingkat profesionalitas pegawai dapat didekati dengan pemberian kompensasi yang sesuai dengan beban kerja dan risiko, baik secara internal maupun eksternal. Sedangkan data organisasi yang modern bisa digunakan untuk mengukut tingkat kedisiplinan seorang pegawai dalam bekerja dengan cara dilakukan proxy, dimana seorang pegawai dinilai semakin profesional apabila tingkat pelanggarannya semakin rendah. Untuk membangun pegawai yang bersih dan profesional kegiatan yang dilakukan adalah menegakkan integritas.
  • 4. Policy Brief 4 Pusat Pengkajian dan Penelitian Kepegawaian Policy Brief Berdasarkan teori yang telah disusun serta ketersediaan data maka perlu dilakukan penyesuaian berikut. o Kompetensi dapat didekati dengan data potensi dalam e-PUPNS dari unsur pendidikan, pengalaman kerja, pelatihan teknis, dan pelatihan administratif. o Kinerja didekati dengan data SKP yang dibuat secara daring (online) per tahun. o Kompensasi (gaji dan tunjangan kinerja) didekati dengan daftar gaji dan tunjangan kinerja sesuai level jabatan dari hasil evaluasi jabatan. o Disiplin pegawai didekati dengan data-data instansi pemerintah yang telah menerapkan organisasi modern (e government). PENUTUP Dengan pengukuran indek profesionalitas ASN tujuan yang hendak dicapai akan diketahui jumlah dan tingkat profesionalisme pegawai ASN dilihat dari aspek kompetensi, kinerja, pemberian gaji dan tunjangan, serta tingkat disiplin. Hal ini akan menggambarkan manfaat baik bagi pemerintah sebagai pemberi kerja dan bagi pegawai ASN sebagai pekerja. Pemerintah akan mendapatkan data tentang berapa jumlah dan tingkat profesionalime ASN baik dari sisi kompetensi, kinerja, penggajian, dan disiplin untuk evaluasi guna melakukan perbaikan. Sedangkan bagi pegawai ASN dapat digunakan sebagai evaluasi untuk memperbaiki kelemahan dan meningkatkan kompetensi, kinerja, kesejahteraan, dan disiplin. REKOMENDASI KEBIJAKAN DAFTAR PUSTAKA Chandra, Ardhan A. 64 Persen PNS Hanya Kerja Administrasi. https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3471341/64- pns-hanya-kerja-administrasi?_ga=1.47206370.496819297.1479869769 (Online). Diakses 17 April 2017 pukul 3.07 PM Fitrahudin, Ahmad Z. Bawaslu Banten Terima 78 Laporan Dugaan Pelanggaran Pilkada. https://news.detik.com/ berita/d-3404507/bawaslu-banten-terima-79-laporan-dugaan-pelanggaran-pilkada (Online). Diakses 17 April 2017 pukul 3.25 PM Putra, Lutfy M. Ombudsman: Keluhan Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik Semakin Meningkat. http://nasional. kompas.com/read/2017/03/14/00574011/ombudsman. keluhan.masyarakat.terhadap.pelayanan.publik.semakin. meningkat (Online). Diakses 20 April 2017 pukul 8.00 AM Sasongko, Joko P. Sekjen MA Nurhadi Terancam Pasal Menghalangi Penyidik KPK. http://www.cnnindonesia.com/ nasional/20160502144050-12-128102/sekjen-ma-nurhadi-terancam-pasal-menghalangi-penyidikan-kpk/ (Online). Diakses 17 April 2017 pukul 2.46 PM Sutiadi, Agus: Menghitung dan Mengukur Indeks Profesionalitas ASN. Jakarta: Badan Kepegawaian Negara Yudisthesia, Reny. Analisis Kinerja Aparatur Sekretariat Daerah Kabupaten Balangan. Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal. Volume 1 Edisi 2 Juli - Desember 2012. Banjarmasin; Universitas Lambung Mangkurat