SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
VILLAGE CELL : COST EFFECTIVE CELLULAR
CONNECTIVITY IN RURAL AREAS
Abhinav Anand, Veljko Pejovic, David L. Johnson, Elizabeth M. Belding
University of California, Santa Barbara

Reviewed by : M. Adisty Padmasari, ST
PROLOG
solusi untuk dapat menyediakan
koneksi seluler pada daerah
pedesaan yang jauh dari
peradaban dengan biaya yang
rendah ??

Keywords :
Mobile telephony, Rural area networks,
Low-cost communication, OpenBTS, Cellular communication.

2
Introduction
Komunikasi suara merupakan hal yang sangat penting untuk daerah pedesaan pada Negara
berkembang. Hal ini disebabkan oleh kurangnya infrastruktur transportasi, tingginya level
buta huruf, dan karakteristik dari daerah pedesaan yang menekankan terhadap kebutuhan
komunikasi real time, yaitu komunikasi suara.
Survey dilakukan di Afrika Selatan dan Zambia dengan menginvestigasi pemakaian aplikasi
VoIP seperti gTalk dan Skype, dan didapatkan hasil bahwa walaupun memiliki konektivitas
internet, namun penduduk desa lebih memilih menggunakan komunikasi suara untuk
`komunikasi dalam 1 desa maupun antar desa
Rendahnya infrastruktur jaringan telekomunikasi di daerah pedesaan menyebabkan
provider enggan untuk mengembangkan jaringannya dengan alasan pembangunan
jaringan yang kompleks, biaya instalasi yang tinggi, dan susahnya bagi provider untuk
mendapatkan profit dari area yang memiliki populasi jarang dan berpenghasilan rendah.
Hal ini pada akhirnya menyebabkan biaya penggunaan telepon seluler menjadi lebih
mahal dibandingkan penggunaan VoIP.

3
introduction
Village Cell merupakan integrasi antara VoIP dengan GSM untuk dapat menghasilkan biaya
yang efektif. Village Cell memberikan layanan gratis untuk komunikasi local yang juga
mencakup layanan SMS (Short Messages Service) tanpa harus memerlukan modifikasi
pada handset dan dapat digunakan dengan kartu SIM yang sama dengan sebelumnya.
Tantangan dalam penelitian ini :
1. Penempatan dan interkoneksi beberapa BTS dan server PBX. Dimana Village Cell akan
menggunakan jaringan local wireless yang ada sehingga penempatan BTS dan PBX
diharapkan akan dapat memberikan dampak yang baik untuk jumlah trafiknya
sebanding dengan kualitas layanannya.
2. Minimnya informasi dari OpenBTS. Dimana kurangnya evaluasi menyeluruh mengenai
performansi OpenBTS dalam kaitannya dengan beban trafik pada jaringan wireless dan
jumlah user yang sanggup dihandle system tidak dapat memberikan informasi yang
cukup mengenai kualitas panggilan pada Village Cell dan kapasitas sistemnya

4
introduction
Untuk dapat menjawab tantangan-tantangan tersebut maka pada penelitian ini akan
dibangun suatu sample dari Village Cell dan menguji performansinya.
Peneliti mengkombinasikan trafik pada Village Cell dengan keadaan jaringan wireless yang
nyata di daerah Macha dan Zambia untuk dapat menghasilkan kondisi yang realistis dari
komunikasi inter PBX pada daerah pedesaaan tersebut.

5
VoIP in Macha and Dwesa
Macha dan Zambia & Dwesa di Afrika Selatan adalah 2 daerah pedesaan yang sangat
menunjukkan Afrika sesungguhnya. Keduanya memiliki karakter yang kuat dilihat dari sisi
pertanian, jalan raya dan energy infrastruktur yang tidak dikembangkan, serta penghasilan
yang rendah dari penduduknya.
Macha merupakan Negara yang termiskin di dunia, sedangkan Dwesa walaupun
merupakan Negara miskin namun merupakan yang terkaya di benua Afrika.
Pada penelitian ini dilakukan survey terhadap penduduk di Macha dan Dwesa pada bulan
Juli / Agustus 2010. Penulis melakukan interview terhadap 37 orang penduduk dengan
usia diantara 18 – 57 tahun, 15 orang diantaranya adalah laki-laki dan sisanya adalah
perempuan.
Hasil yang didapatkan adalah VoIP mmerupakan yyang paling popular di kedua desa,
VoIP sanggup menyumbang hampir 26% dalam volume trafik. Adapun aplikasi yang
paling sering digunakan adalah gTalk dan Skype. Sedangkan hasil lainnya didapatkan
bahwa 80% VoIP dipergunakan sebagai media komunikasi antar desa, sedangkan
sebanyak 47% menggunakan email sebagai media komunikasi dalam 1 desa.
6
VILLAGE CELL
Dalam Village Cell, penulis memanfaatkan kegunaan dan prevalensi handset, dengan
mempertimbangkan keterjangkauan komunikasi VoIP dengan merancang Village Cell
dengan beberapa tujuan sebagai berikut :
1.
Mengembangkan biaya yang murah, mudah untuk menempatkan system dimana
dapat ditempatkan diantara kelompok rumah untuk menyediakan area celuler local.
2.
Menyediakan panggilan seluler gratis dalam jaringan local sementara tetap
memfasilitasi koneksi standar telepon untuk melakukan panggilan keluar / interlokal
dengan menggunakan VoIP.
3.
Merancang arsitektur dari tata letak komponen dari system sesuai dengan yang
diperlukan sehingga call setup time dan kualitas panggilan dapat di optimalkan.

7
VILLAGE CELL
Gambaran Arsitektur Village Cell
Village Cell memanfaatkan open source software, software yang gratis dan hardware yang
ada untuk dapat meminimalkan biaya. Arsitektur ini bersifat modular dan dapat diperluas /
fleksibel atau dengan kata lain Village Cell dapat bertumbuh luas sesuai dengan yang
coverage area yang di perlukan. Komponen utama dari Village Cell adalah base stations
dan private branch exchange.
Software yang dipergunakan adalah :
1. OpenBTS : menyediakan fungsi jaringan yaitu registrasi GSM, pembaharuan lokasi, dan
manajemen mobilitas dimana pada jaringan komersial fungsi ini dilakukan oleh BSC,
MSC, HLR, dan VLR. Fungsi terpenting dari komponen ini adalah untuk
menginterkoneksi data GSM dan VoIP.
2. Asteriks : merupakan implementasi PBX yang bersifat open source. Asteriks PBX
bekerja dengan model client-server, dimana mobile phone / handset bertindak sebagai
SIP client dan disajikan ke Asteriks yang bertindak sebagai SIP server melalui OpenBTS.
Asterisk menyajikan routing panggilan dan monitoring panggilan untuk setiap SIP yang
terkoneksi. Asterisk juga memungkinkan konektivitas ke PSN dan integrasi ke system
telepon global
8
VILLAGE CELL
Range / Jangkauan Village Cell
Untuk range atau jangkauan Village Cell tergantung dari power transmisi dimana terbatas
oleh spesifikasi hardware yang digunakan dan regulasi yang diterapkan di daerah tersebut.
Komponen Village Cell dapat memiliki interkoneksi dalam beberapa konfigurasi; 1 server
asterisk dapat terhubung dengan beberapa sel OpenBTS.
Koneksi diantara base stations Village Cell dengan server PBX dapat direalisasikan dengan
teknologi standar IP seperti WiFi, Wimax, Local Ethernet,dll. Jaringan wireless local
(seringkali berbasis WiFi) sudah disebarkan di beberapa komunitas yang terisolasi seperti
Macha dan Dwesa.
Apabila terdapat jaringan yang eksis, maka Village Cell dapat memanfaatkannya untuk
transfer panggilan. Didalam jaringan pokok, nantnya OpenBTS atau Asteriks hanya akan
muncul sebagai node pada jaringan.

9
VILLAGE CELL
Implementasi Village Cell
Village Cell di implementasikan kedalam bentuk prototype pada set lab dengan komponen
hardware yang tersedia, yaitu :
“ Universal Software Radio Peripheral 2 ( USRP2) sebagai software OpenBTS, Personal
computer dengan OS Linux dan software Asteriks sebagai PBX, dan 2 linksys WiFi router
sebagai media koneksinya “

Implementasi village cel ditest dengan 3
model handset yaitu :
Nokia 3510 (tahun pembuatan 2002),
Nokia 5300 express music (tahun
pembuatan 2006) , dan
HTC dream android phone (tahun
pembuatan 2009).

10
VILLAGE CELL
Evaluasi Eksperimental
Pada penelitian ini dibayangkan bahwa system Village Cell berada di atas jaringan existing
di daerah pedesaan, untuk itu trafik suara Village Cell harus bersaing dengan trafik lainnya
pada jaringan.
Skenario Penelitian
1. Skenario Intra BTS (Intra villagecell call / intra asterisk call) : merupakan skenario yang
dibuat apabila sumber panggilan dan tujuan panggilan teregister sebagai klien SIP
dibawah server asterisks yang sama ( A1) dan keduanya terhubung memlalui OpenBTS
yang sama (B1).
2. Skenario Inter BTS (inter villagecell call / inter asteriks call) : merupakan skenario yang
dibuat dengan keadaan sumber dan tujuan panggilan teregister sebagai klien SIP
dibawah server asterisk yang sama namun dibawah stations OpenBTS yang berbeda.
3. Skenario Inter AST ( Inter Village Cell / Inter asterisk call ) : merupakan skenario
dimana masing-masing klien mobile (sumber dan tujuan) teregister sebagai klien SIP
pada server asterisk yang berbeda.
11
VILLAGE CELL
Kualitas Panggilan Village Cell
Untuk mengukur performansi / kinerja arsitektur yang diusulkan maka akan dilakukan
pengukuran terhadap nilai waktu call setup, latency VoIP, delay, jitter dan packet loss
pada panggilan suara VoIP.
Untuk menguji system berjalan dibawah beban background yang bervariasi, maka system
dijalankan pada aliran trafik UDP konstan dengan iperf diantara server PBX, begitu juga
diantara server PBX dan BTS dengan memvariasikan trafik UDP nya selama pengujian
berlangsung.
Untuk setiap pengujian akan dilakukan 3 menit panggilan suara dan untuk setiap data
point dirata-ratakan 5 buah.

12
VILLAGE CELL
Kualitas Panggilan Village Cell
distribusi kumulatif untuk interarrival delay pada
skenario inter AST dengan trafik UDP sebesar 1Mbps.
85% paket VoIP memiliki waktu interarival kurang dari
25ms.
Gambar ini menunjukkan bahwa system Village Cell
mampu untuk memproses dan melanjutkan packet
meskipun terdapat sedikit gangguan terhadap aliran
paketnya.
interarrival delay pada skenario Inter AST

trafik UDP ditingkatkan menjadi 15Mbps dan setelah
melewati angka 15Mbps maka jaringan akan saturasi.
Loss pada VoIP meningkat secara linear dan mencapai
maksimum di 15 Mbps dengan persentase 1,4% packet
loss.

Paket loss dengan beban trafik yang divariasikan
13
VILLAGE CELL
Kualitas Panggilan Village Cell
nilai jitter akan meningkat secara linear sebanding
dengan peningkatan nilai trafik. Pada setup
eksperimen ini maksimum jitter yang dihasikan selalu
dibawah 3 ms sehingga mencukupi bagi kapasitas
buffernya.

Jitter dengan beban trafik yang divariasikan

ditunjukkan nilai MOS untuk setiap skenario dengan
peningkatan nilai trafiknya. Dan secara keseluruhan
didapatkan nilai 4 (good) untuk kualitas panggilannya.

Nilai MOS dengan beban trafik yang divariasikan
14
VILLAGE CELL
Pengujian Terhadap Beban Real
Langkah selanjutnya dalam penelitian ini adalah pengujian performansi dengan keadaan
trafik suara di kombinasikan dengan jejak trafik yang didapatkkan dari jaringan wireless di
daerah Macha, Zambia.
Dalam pengujian ini peneliti memilih replay secara acak dari potongan trafik selama 10
menit di daerah tersebut
Tabel 1. Komparasi nilai packet loss kedua pengujian

15
VILLAGE CELL
Kapasitas Sistem Village Cell
Pengamatan terhadap kapasitas Village Cell dilakukan pada saat panggilan yang datang
berupa simultaneous call atau lebih dari 1 panggilan.
ditunjukkan rate dari loss error untuk kedua
tipe konfigurasi pada panggilan
simultaneous dengan dan tanpa beban trafik
UDP. Dari keempat hasilnya terdapat 1 nilai
yang sangat baik untuk rate loss error nya
yaitu hanya sebesar 0,3%.

Performansi Village Cell dengan simultaneous call yang divariasikan

Tabel 2. Komparasi hasil pengujian

16
Village cell layout planning in
real Cell adalah agar menjadi lebih fleksibel
Tujuan utama dari perancangan arsitektur Village
dan lebih gampang beradapatasi dengan kebutuhan user / pelanggan.

Namun dalam pengembangan arsitektur ini harus di perhatikan batasan-batasan atau
atura yang disebabkan oleh topologi jaringan eksisting (jika ada), ketersediaan sumber
daya alam dan peraturan / undang-undang yang ada di daerah tersebut.
1. Layout Komponen
a.
b.
c.
d.

IntraBTS memiliki performansi yang lebih buruk dibandingkan dengan InterBTS/AST ketika
trafik rendah.
IntraBTS tidak sensitive terhadap background trafik, sehingga komunikasi antar OpenBTS
dengan Asteriks dapat berlangsung walaupun link backbone dalam keadaan padat trafiknya
InterBTS dan InterAST sensitive terhadap background trafik, sehingga kita perlu untuk
memiliki 2 lokasi dimana diperkirakan akan memiliki banyak interaksi.
Karena panggilan di routing melalui server asterisk, maka server asterisk harus dijaga untuk
berada di BTS yang berada di area yang memiliki interaksi tinggi.

17
Village cell layout planning in
real
3. Permasalahan Energi
Komponen dari Village Cell yaitu stasiun OpenBTS dan server Asteriks dapat dibangun
dengan menggunakan PC atau laptop. Perangkat ini mengkonsumsi ratusan watt atau
bahkan kurang. Untuk ujung komunikasi radio di sediakann oleh USRP2 yang hanya
membuthkan daya sebesar 13 watt. Sehingga keadaan ini memaparkan bahwa Village
Cell membutuhkan daya lebih rendah dari daya yang dikonsumsi oleh stasiun telepon
seluler komersil
4. Permasalahan Lisensi
Di Amerika Serikat, FCC memberikan lisensi eksperimental untuk band-band GSM
dengan syarat kekuatan iradiasinya kurang dari 8W. Keputusan akhirnya adalah
bagaimanapun bentuk aturan dan assesmentnya agar dapat memberikan keuntungan
untuk local coverage sellular.

18
conclusion
Village Cell menyelesaikan permasalahan dalam penyediaan jaringan komunikasi suara
local.Selain itu melalui kemampuan Village Cell yaitu SMS dan komunikasi data-suara,
system ini dapat memberikan layanan gratis secara local terhadap pelanggannya. Untuk
kedepannya, peneliti merencanakan untuk mengembangkan beberapa aplikasi yang dapat
di terapkan pada Village Cell.

19
THANK YOU FOR YOUR
ATTENTION !

More Related Content

What's hot

Cell Station Pada Jaringan Wireless Local Loop
Cell Station Pada Jaringan Wireless Local LoopCell Station Pada Jaringan Wireless Local Loop
Cell Station Pada Jaringan Wireless Local Loop
Materi Kuliah Online
 
VoIP Voice Over Internet Protocol
VoIP Voice Over Internet ProtocolVoIP Voice Over Internet Protocol
VoIP Voice Over Internet Protocol
Xyla Ramadhan
 
Speedy adalah layanan akses internet end to-end berkecepatan tinggi
Speedy adalah layanan akses internet end to-end berkecepatan tinggiSpeedy adalah layanan akses internet end to-end berkecepatan tinggi
Speedy adalah layanan akses internet end to-end berkecepatan tinggi
formatik
 
VoIP - Pengertian dan Kegunaan
VoIP - Pengertian dan Kegunaan VoIP - Pengertian dan Kegunaan
VoIP - Pengertian dan Kegunaan
Sigit Muhammad
 

What's hot (17)

Bahan kuliah sis komber
Bahan kuliah sis komberBahan kuliah sis komber
Bahan kuliah sis komber
 
sistem telekomunikasi
sistem telekomunikasisistem telekomunikasi
sistem telekomunikasi
 
Alikhwan city
Alikhwan cityAlikhwan city
Alikhwan city
 
Telekomunikasi bergerak (mobile)
Telekomunikasi bergerak (mobile)Telekomunikasi bergerak (mobile)
Telekomunikasi bergerak (mobile)
 
Cell Station Pada Jaringan Wireless Local Loop
Cell Station Pada Jaringan Wireless Local LoopCell Station Pada Jaringan Wireless Local Loop
Cell Station Pada Jaringan Wireless Local Loop
 
Ams
AmsAms
Ams
 
VoIP Voice Over Internet Protocol
VoIP Voice Over Internet ProtocolVoIP Voice Over Internet Protocol
VoIP Voice Over Internet Protocol
 
Speedy adalah layanan akses internet end to-end berkecepatan tinggi
Speedy adalah layanan akses internet end to-end berkecepatan tinggiSpeedy adalah layanan akses internet end to-end berkecepatan tinggi
Speedy adalah layanan akses internet end to-end berkecepatan tinggi
 
Bisnis Colocation Services dan Data Center 2014 : Indonesia dan Asia
Bisnis Colocation Services dan Data Center 2014 : Indonesia dan AsiaBisnis Colocation Services dan Data Center 2014 : Indonesia dan Asia
Bisnis Colocation Services dan Data Center 2014 : Indonesia dan Asia
 
1. media transmisi fisik
1. media transmisi fisik1. media transmisi fisik
1. media transmisi fisik
 
Tugas Kelompok 4 VoIP
Tugas Kelompok 4 VoIPTugas Kelompok 4 VoIP
Tugas Kelompok 4 VoIP
 
Kd power point
Kd power pointKd power point
Kd power point
 
VoIP - Pengertian dan Kegunaan
VoIP - Pengertian dan Kegunaan VoIP - Pengertian dan Kegunaan
VoIP - Pengertian dan Kegunaan
 
Jaringan Komputer dan Internet 12
Jaringan Komputer dan Internet 12Jaringan Komputer dan Internet 12
Jaringan Komputer dan Internet 12
 
Evolusi _teknologi selular
Evolusi _teknologi selularEvolusi _teknologi selular
Evolusi _teknologi selular
 
Voip
VoipVoip
Voip
 
MS POWER POINT 2007 BAB 6
MS POWER POINT 2007 BAB 6MS POWER POINT 2007 BAB 6
MS POWER POINT 2007 BAB 6
 

Similar to Village cell

SIM 13, SHUFI NOOR, PROF. Dr. HAPZI ALI CMA, Telekomunikasi, Internet, dan Te...
SIM 13, SHUFI NOOR, PROF. Dr. HAPZI ALI CMA, Telekomunikasi, Internet, dan Te...SIM 13, SHUFI NOOR, PROF. Dr. HAPZI ALI CMA, Telekomunikasi, Internet, dan Te...
SIM 13, SHUFI NOOR, PROF. Dr. HAPZI ALI CMA, Telekomunikasi, Internet, dan Te...
shufynoor
 
Sim 13, dea aulia, prof. dr. ir. h. hapzi ali, mm, cma, telekomunikasi, inter...
Sim 13, dea aulia, prof. dr. ir. h. hapzi ali, mm, cma, telekomunikasi, inter...Sim 13, dea aulia, prof. dr. ir. h. hapzi ali, mm, cma, telekomunikasi, inter...
Sim 13, dea aulia, prof. dr. ir. h. hapzi ali, mm, cma, telekomunikasi, inter...
Dea Aulia
 
Makalah komunikasi data
Makalah komunikasi dataMakalah komunikasi data
Makalah komunikasi data
Yudha Pangestu
 
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Telekomunikasi, Internet dan Tek...
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Telekomunikasi, Internet dan Tek...SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Telekomunikasi, Internet dan Tek...
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Telekomunikasi, Internet dan Tek...
Khusrul Kurniawan
 
WIDE AREA NETWORK
WIDE AREA NETWORKWIDE AREA NETWORK
WIDE AREA NETWORK
Nur Ana
 
Sim, hani melinda, hapzi ali,provider penyediaan sistem & pengertian impl...
Sim, hani melinda, hapzi ali,provider penyediaan sistem & pengertian impl...Sim, hani melinda, hapzi ali,provider penyediaan sistem & pengertian impl...
Sim, hani melinda, hapzi ali,provider penyediaan sistem & pengertian impl...
hani melinda
 

Similar to Village cell (20)

SIM 13, SHUFI NOOR, PROF. Dr. HAPZI ALI CMA, Telekomunikasi, Internet, dan Te...
SIM 13, SHUFI NOOR, PROF. Dr. HAPZI ALI CMA, Telekomunikasi, Internet, dan Te...SIM 13, SHUFI NOOR, PROF. Dr. HAPZI ALI CMA, Telekomunikasi, Internet, dan Te...
SIM 13, SHUFI NOOR, PROF. Dr. HAPZI ALI CMA, Telekomunikasi, Internet, dan Te...
 
Sim 13, dea aulia, prof. dr. ir. h. hapzi ali, mm, cma, telekomunikasi, inter...
Sim 13, dea aulia, prof. dr. ir. h. hapzi ali, mm, cma, telekomunikasi, inter...Sim 13, dea aulia, prof. dr. ir. h. hapzi ali, mm, cma, telekomunikasi, inter...
Sim 13, dea aulia, prof. dr. ir. h. hapzi ali, mm, cma, telekomunikasi, inter...
 
Sim 13, dea aulia, prof. dr. ir. h. hapzi ali, mm, cma, telekomunikasi, inter...
Sim 13, dea aulia, prof. dr. ir. h. hapzi ali, mm, cma, telekomunikasi, inter...Sim 13, dea aulia, prof. dr. ir. h. hapzi ali, mm, cma, telekomunikasi, inter...
Sim 13, dea aulia, prof. dr. ir. h. hapzi ali, mm, cma, telekomunikasi, inter...
 
SIM Feni Oktavia, Hapzi Ali, Telekomunikasi Internet dan Teknologi Nirkabel
SIM Feni Oktavia, Hapzi Ali, Telekomunikasi Internet dan Teknologi NirkabelSIM Feni Oktavia, Hapzi Ali, Telekomunikasi Internet dan Teknologi Nirkabel
SIM Feni Oktavia, Hapzi Ali, Telekomunikasi Internet dan Teknologi Nirkabel
 
Makalah komunikasi data
Makalah komunikasi dataMakalah komunikasi data
Makalah komunikasi data
 
Sim, rizky nurdanti, hapzi ali, telekomunikasi, internet, dan teknologi nirk...
Sim, rizky nurdanti, hapzi ali,  telekomunikasi, internet, dan teknologi nirk...Sim, rizky nurdanti, hapzi ali,  telekomunikasi, internet, dan teknologi nirk...
Sim, rizky nurdanti, hapzi ali, telekomunikasi, internet, dan teknologi nirk...
 
Sim, nur kairunnisa, prof. dr. hapzi ali, cma, provider penyediaan sistem jar...
Sim, nur kairunnisa, prof. dr. hapzi ali, cma, provider penyediaan sistem jar...Sim, nur kairunnisa, prof. dr. hapzi ali, cma, provider penyediaan sistem jar...
Sim, nur kairunnisa, prof. dr. hapzi ali, cma, provider penyediaan sistem jar...
 
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Telekomunikasi, Internet dan Tek...
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Telekomunikasi, Internet dan Tek...SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Telekomunikasi, Internet dan Tek...
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Telekomunikasi, Internet dan Tek...
 
Makalah wire lan dan wireless lan 2
Makalah wire lan dan wireless lan 2Makalah wire lan dan wireless lan 2
Makalah wire lan dan wireless lan 2
 
13.sim, rizky nurdanti, hapzi ali, telekomunikasi, internet, dan teknologi n...
13.sim, rizky nurdanti, hapzi ali,  telekomunikasi, internet, dan teknologi n...13.sim, rizky nurdanti, hapzi ali,  telekomunikasi, internet, dan teknologi n...
13.sim, rizky nurdanti, hapzi ali, telekomunikasi, internet, dan teknologi n...
 
8 jaringan-wireless
8 jaringan-wireless8 jaringan-wireless
8 jaringan-wireless
 
WIDE AREA NETWORK
WIDE AREA NETWORKWIDE AREA NETWORK
WIDE AREA NETWORK
 
Sim, hani melinda, hapzi ali,provider penyediaan sistem & pengertian impl...
Sim, hani melinda, hapzi ali,provider penyediaan sistem & pengertian impl...Sim, hani melinda, hapzi ali,provider penyediaan sistem & pengertian impl...
Sim, hani melinda, hapzi ali,provider penyediaan sistem & pengertian impl...
 
4072066.ppt
4072066.ppt4072066.ppt
4072066.ppt
 
Introduction wireless-network
Introduction wireless-networkIntroduction wireless-network
Introduction wireless-network
 
MATERI JARINGAN NIRKABEL TKJ.pptx
MATERI JARINGAN NIRKABEL TKJ.pptxMATERI JARINGAN NIRKABEL TKJ.pptx
MATERI JARINGAN NIRKABEL TKJ.pptx
 
Teknologi jaringan
Teknologi  jaringanTeknologi  jaringan
Teknologi jaringan
 
Modul belajar tentang wireless
Modul belajar tentang wirelessModul belajar tentang wireless
Modul belajar tentang wireless
 
Sim nur putriana, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma telekomunikasi, internet, ...
Sim nur putriana, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma telekomunikasi, internet, ...Sim nur putriana, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma telekomunikasi, internet, ...
Sim nur putriana, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma telekomunikasi, internet, ...
 
Apa Itu WiFi
Apa Itu WiFiApa Itu WiFi
Apa Itu WiFi
 

Recently uploaded

MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
randikaakbar11
 
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkungPenyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
SemediGiri2
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
aji guru
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
AvivThea
 

Recently uploaded (20)

Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
 
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptDemokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
 
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkungPenyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
 
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidanan
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidananASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidanan
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidanan
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
 
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarVariasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
 
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Village cell

  • 1. VILLAGE CELL : COST EFFECTIVE CELLULAR CONNECTIVITY IN RURAL AREAS Abhinav Anand, Veljko Pejovic, David L. Johnson, Elizabeth M. Belding University of California, Santa Barbara Reviewed by : M. Adisty Padmasari, ST
  • 2. PROLOG solusi untuk dapat menyediakan koneksi seluler pada daerah pedesaan yang jauh dari peradaban dengan biaya yang rendah ?? Keywords : Mobile telephony, Rural area networks, Low-cost communication, OpenBTS, Cellular communication. 2
  • 3. Introduction Komunikasi suara merupakan hal yang sangat penting untuk daerah pedesaan pada Negara berkembang. Hal ini disebabkan oleh kurangnya infrastruktur transportasi, tingginya level buta huruf, dan karakteristik dari daerah pedesaan yang menekankan terhadap kebutuhan komunikasi real time, yaitu komunikasi suara. Survey dilakukan di Afrika Selatan dan Zambia dengan menginvestigasi pemakaian aplikasi VoIP seperti gTalk dan Skype, dan didapatkan hasil bahwa walaupun memiliki konektivitas internet, namun penduduk desa lebih memilih menggunakan komunikasi suara untuk `komunikasi dalam 1 desa maupun antar desa Rendahnya infrastruktur jaringan telekomunikasi di daerah pedesaan menyebabkan provider enggan untuk mengembangkan jaringannya dengan alasan pembangunan jaringan yang kompleks, biaya instalasi yang tinggi, dan susahnya bagi provider untuk mendapatkan profit dari area yang memiliki populasi jarang dan berpenghasilan rendah. Hal ini pada akhirnya menyebabkan biaya penggunaan telepon seluler menjadi lebih mahal dibandingkan penggunaan VoIP. 3
  • 4. introduction Village Cell merupakan integrasi antara VoIP dengan GSM untuk dapat menghasilkan biaya yang efektif. Village Cell memberikan layanan gratis untuk komunikasi local yang juga mencakup layanan SMS (Short Messages Service) tanpa harus memerlukan modifikasi pada handset dan dapat digunakan dengan kartu SIM yang sama dengan sebelumnya. Tantangan dalam penelitian ini : 1. Penempatan dan interkoneksi beberapa BTS dan server PBX. Dimana Village Cell akan menggunakan jaringan local wireless yang ada sehingga penempatan BTS dan PBX diharapkan akan dapat memberikan dampak yang baik untuk jumlah trafiknya sebanding dengan kualitas layanannya. 2. Minimnya informasi dari OpenBTS. Dimana kurangnya evaluasi menyeluruh mengenai performansi OpenBTS dalam kaitannya dengan beban trafik pada jaringan wireless dan jumlah user yang sanggup dihandle system tidak dapat memberikan informasi yang cukup mengenai kualitas panggilan pada Village Cell dan kapasitas sistemnya 4
  • 5. introduction Untuk dapat menjawab tantangan-tantangan tersebut maka pada penelitian ini akan dibangun suatu sample dari Village Cell dan menguji performansinya. Peneliti mengkombinasikan trafik pada Village Cell dengan keadaan jaringan wireless yang nyata di daerah Macha dan Zambia untuk dapat menghasilkan kondisi yang realistis dari komunikasi inter PBX pada daerah pedesaaan tersebut. 5
  • 6. VoIP in Macha and Dwesa Macha dan Zambia & Dwesa di Afrika Selatan adalah 2 daerah pedesaan yang sangat menunjukkan Afrika sesungguhnya. Keduanya memiliki karakter yang kuat dilihat dari sisi pertanian, jalan raya dan energy infrastruktur yang tidak dikembangkan, serta penghasilan yang rendah dari penduduknya. Macha merupakan Negara yang termiskin di dunia, sedangkan Dwesa walaupun merupakan Negara miskin namun merupakan yang terkaya di benua Afrika. Pada penelitian ini dilakukan survey terhadap penduduk di Macha dan Dwesa pada bulan Juli / Agustus 2010. Penulis melakukan interview terhadap 37 orang penduduk dengan usia diantara 18 – 57 tahun, 15 orang diantaranya adalah laki-laki dan sisanya adalah perempuan. Hasil yang didapatkan adalah VoIP mmerupakan yyang paling popular di kedua desa, VoIP sanggup menyumbang hampir 26% dalam volume trafik. Adapun aplikasi yang paling sering digunakan adalah gTalk dan Skype. Sedangkan hasil lainnya didapatkan bahwa 80% VoIP dipergunakan sebagai media komunikasi antar desa, sedangkan sebanyak 47% menggunakan email sebagai media komunikasi dalam 1 desa. 6
  • 7. VILLAGE CELL Dalam Village Cell, penulis memanfaatkan kegunaan dan prevalensi handset, dengan mempertimbangkan keterjangkauan komunikasi VoIP dengan merancang Village Cell dengan beberapa tujuan sebagai berikut : 1. Mengembangkan biaya yang murah, mudah untuk menempatkan system dimana dapat ditempatkan diantara kelompok rumah untuk menyediakan area celuler local. 2. Menyediakan panggilan seluler gratis dalam jaringan local sementara tetap memfasilitasi koneksi standar telepon untuk melakukan panggilan keluar / interlokal dengan menggunakan VoIP. 3. Merancang arsitektur dari tata letak komponen dari system sesuai dengan yang diperlukan sehingga call setup time dan kualitas panggilan dapat di optimalkan. 7
  • 8. VILLAGE CELL Gambaran Arsitektur Village Cell Village Cell memanfaatkan open source software, software yang gratis dan hardware yang ada untuk dapat meminimalkan biaya. Arsitektur ini bersifat modular dan dapat diperluas / fleksibel atau dengan kata lain Village Cell dapat bertumbuh luas sesuai dengan yang coverage area yang di perlukan. Komponen utama dari Village Cell adalah base stations dan private branch exchange. Software yang dipergunakan adalah : 1. OpenBTS : menyediakan fungsi jaringan yaitu registrasi GSM, pembaharuan lokasi, dan manajemen mobilitas dimana pada jaringan komersial fungsi ini dilakukan oleh BSC, MSC, HLR, dan VLR. Fungsi terpenting dari komponen ini adalah untuk menginterkoneksi data GSM dan VoIP. 2. Asteriks : merupakan implementasi PBX yang bersifat open source. Asteriks PBX bekerja dengan model client-server, dimana mobile phone / handset bertindak sebagai SIP client dan disajikan ke Asteriks yang bertindak sebagai SIP server melalui OpenBTS. Asterisk menyajikan routing panggilan dan monitoring panggilan untuk setiap SIP yang terkoneksi. Asterisk juga memungkinkan konektivitas ke PSN dan integrasi ke system telepon global 8
  • 9. VILLAGE CELL Range / Jangkauan Village Cell Untuk range atau jangkauan Village Cell tergantung dari power transmisi dimana terbatas oleh spesifikasi hardware yang digunakan dan regulasi yang diterapkan di daerah tersebut. Komponen Village Cell dapat memiliki interkoneksi dalam beberapa konfigurasi; 1 server asterisk dapat terhubung dengan beberapa sel OpenBTS. Koneksi diantara base stations Village Cell dengan server PBX dapat direalisasikan dengan teknologi standar IP seperti WiFi, Wimax, Local Ethernet,dll. Jaringan wireless local (seringkali berbasis WiFi) sudah disebarkan di beberapa komunitas yang terisolasi seperti Macha dan Dwesa. Apabila terdapat jaringan yang eksis, maka Village Cell dapat memanfaatkannya untuk transfer panggilan. Didalam jaringan pokok, nantnya OpenBTS atau Asteriks hanya akan muncul sebagai node pada jaringan. 9
  • 10. VILLAGE CELL Implementasi Village Cell Village Cell di implementasikan kedalam bentuk prototype pada set lab dengan komponen hardware yang tersedia, yaitu : “ Universal Software Radio Peripheral 2 ( USRP2) sebagai software OpenBTS, Personal computer dengan OS Linux dan software Asteriks sebagai PBX, dan 2 linksys WiFi router sebagai media koneksinya “ Implementasi village cel ditest dengan 3 model handset yaitu : Nokia 3510 (tahun pembuatan 2002), Nokia 5300 express music (tahun pembuatan 2006) , dan HTC dream android phone (tahun pembuatan 2009). 10
  • 11. VILLAGE CELL Evaluasi Eksperimental Pada penelitian ini dibayangkan bahwa system Village Cell berada di atas jaringan existing di daerah pedesaan, untuk itu trafik suara Village Cell harus bersaing dengan trafik lainnya pada jaringan. Skenario Penelitian 1. Skenario Intra BTS (Intra villagecell call / intra asterisk call) : merupakan skenario yang dibuat apabila sumber panggilan dan tujuan panggilan teregister sebagai klien SIP dibawah server asterisks yang sama ( A1) dan keduanya terhubung memlalui OpenBTS yang sama (B1). 2. Skenario Inter BTS (inter villagecell call / inter asteriks call) : merupakan skenario yang dibuat dengan keadaan sumber dan tujuan panggilan teregister sebagai klien SIP dibawah server asterisk yang sama namun dibawah stations OpenBTS yang berbeda. 3. Skenario Inter AST ( Inter Village Cell / Inter asterisk call ) : merupakan skenario dimana masing-masing klien mobile (sumber dan tujuan) teregister sebagai klien SIP pada server asterisk yang berbeda. 11
  • 12. VILLAGE CELL Kualitas Panggilan Village Cell Untuk mengukur performansi / kinerja arsitektur yang diusulkan maka akan dilakukan pengukuran terhadap nilai waktu call setup, latency VoIP, delay, jitter dan packet loss pada panggilan suara VoIP. Untuk menguji system berjalan dibawah beban background yang bervariasi, maka system dijalankan pada aliran trafik UDP konstan dengan iperf diantara server PBX, begitu juga diantara server PBX dan BTS dengan memvariasikan trafik UDP nya selama pengujian berlangsung. Untuk setiap pengujian akan dilakukan 3 menit panggilan suara dan untuk setiap data point dirata-ratakan 5 buah. 12
  • 13. VILLAGE CELL Kualitas Panggilan Village Cell distribusi kumulatif untuk interarrival delay pada skenario inter AST dengan trafik UDP sebesar 1Mbps. 85% paket VoIP memiliki waktu interarival kurang dari 25ms. Gambar ini menunjukkan bahwa system Village Cell mampu untuk memproses dan melanjutkan packet meskipun terdapat sedikit gangguan terhadap aliran paketnya. interarrival delay pada skenario Inter AST trafik UDP ditingkatkan menjadi 15Mbps dan setelah melewati angka 15Mbps maka jaringan akan saturasi. Loss pada VoIP meningkat secara linear dan mencapai maksimum di 15 Mbps dengan persentase 1,4% packet loss. Paket loss dengan beban trafik yang divariasikan 13
  • 14. VILLAGE CELL Kualitas Panggilan Village Cell nilai jitter akan meningkat secara linear sebanding dengan peningkatan nilai trafik. Pada setup eksperimen ini maksimum jitter yang dihasikan selalu dibawah 3 ms sehingga mencukupi bagi kapasitas buffernya. Jitter dengan beban trafik yang divariasikan ditunjukkan nilai MOS untuk setiap skenario dengan peningkatan nilai trafiknya. Dan secara keseluruhan didapatkan nilai 4 (good) untuk kualitas panggilannya. Nilai MOS dengan beban trafik yang divariasikan 14
  • 15. VILLAGE CELL Pengujian Terhadap Beban Real Langkah selanjutnya dalam penelitian ini adalah pengujian performansi dengan keadaan trafik suara di kombinasikan dengan jejak trafik yang didapatkkan dari jaringan wireless di daerah Macha, Zambia. Dalam pengujian ini peneliti memilih replay secara acak dari potongan trafik selama 10 menit di daerah tersebut Tabel 1. Komparasi nilai packet loss kedua pengujian 15
  • 16. VILLAGE CELL Kapasitas Sistem Village Cell Pengamatan terhadap kapasitas Village Cell dilakukan pada saat panggilan yang datang berupa simultaneous call atau lebih dari 1 panggilan. ditunjukkan rate dari loss error untuk kedua tipe konfigurasi pada panggilan simultaneous dengan dan tanpa beban trafik UDP. Dari keempat hasilnya terdapat 1 nilai yang sangat baik untuk rate loss error nya yaitu hanya sebesar 0,3%. Performansi Village Cell dengan simultaneous call yang divariasikan Tabel 2. Komparasi hasil pengujian 16
  • 17. Village cell layout planning in real Cell adalah agar menjadi lebih fleksibel Tujuan utama dari perancangan arsitektur Village dan lebih gampang beradapatasi dengan kebutuhan user / pelanggan. Namun dalam pengembangan arsitektur ini harus di perhatikan batasan-batasan atau atura yang disebabkan oleh topologi jaringan eksisting (jika ada), ketersediaan sumber daya alam dan peraturan / undang-undang yang ada di daerah tersebut. 1. Layout Komponen a. b. c. d. IntraBTS memiliki performansi yang lebih buruk dibandingkan dengan InterBTS/AST ketika trafik rendah. IntraBTS tidak sensitive terhadap background trafik, sehingga komunikasi antar OpenBTS dengan Asteriks dapat berlangsung walaupun link backbone dalam keadaan padat trafiknya InterBTS dan InterAST sensitive terhadap background trafik, sehingga kita perlu untuk memiliki 2 lokasi dimana diperkirakan akan memiliki banyak interaksi. Karena panggilan di routing melalui server asterisk, maka server asterisk harus dijaga untuk berada di BTS yang berada di area yang memiliki interaksi tinggi. 17
  • 18. Village cell layout planning in real 3. Permasalahan Energi Komponen dari Village Cell yaitu stasiun OpenBTS dan server Asteriks dapat dibangun dengan menggunakan PC atau laptop. Perangkat ini mengkonsumsi ratusan watt atau bahkan kurang. Untuk ujung komunikasi radio di sediakann oleh USRP2 yang hanya membuthkan daya sebesar 13 watt. Sehingga keadaan ini memaparkan bahwa Village Cell membutuhkan daya lebih rendah dari daya yang dikonsumsi oleh stasiun telepon seluler komersil 4. Permasalahan Lisensi Di Amerika Serikat, FCC memberikan lisensi eksperimental untuk band-band GSM dengan syarat kekuatan iradiasinya kurang dari 8W. Keputusan akhirnya adalah bagaimanapun bentuk aturan dan assesmentnya agar dapat memberikan keuntungan untuk local coverage sellular. 18
  • 19. conclusion Village Cell menyelesaikan permasalahan dalam penyediaan jaringan komunikasi suara local.Selain itu melalui kemampuan Village Cell yaitu SMS dan komunikasi data-suara, system ini dapat memberikan layanan gratis secara local terhadap pelanggannya. Untuk kedepannya, peneliti merencanakan untuk mengembangkan beberapa aplikasi yang dapat di terapkan pada Village Cell. 19
  • 20. THANK YOU FOR YOUR ATTENTION !