- Furnitur baru berbentuk landscape bervolume digelombangkan diusulkan untuk memanfaatkan area tengah lobby yang sebelumnya tidak terpakai
- Furnitur ini dapat memfasilitasi berbagai kegiatan seperti menulis, internetan, berdiskusi, dan menunggu secara bersamaan
- Furnitur dibuat portable dan modular agar mudah dipindahkan bila diperlukan untuk keperluan lain seperti acara di lobby
3. Sebuah hall, foyer, atau ruang tunggu di
dalam atau didekat pintu masuk sebuah
bangunan, seperti hotel atau teater.
Karakter dan fungsi dari sebuah lobby
adalah sebagai citra pertama dari
bangunan tersebut.
http://www.thefreedictionary.com/lobby
http://www.wbdg.org/design/lobby.php
4. Lobby K terletak di
Gedung K yang
merupakan gedung kuliah
bersama Fakultas Teknik
UI.
Lokasinya yang berada di
tengah menjadikannya
sebagai pusat yang
terhubung dengan gedung
lainnya. Sehingga lobby K
ini memiliki posisi yang
strategis dan jalur
mobilitas dari segala arah.
5. 1. ALAS : keramik 60 x 60 cm
Sifat : - dingin
- licin/glossy (memantulkan) sehingga
memberikan kesan bersih
- perawatannya mudah
- memiliki pori-pori yang kecil
- warna yang terang (cream)
Material ini dipilih mengingat lobby K banyak digunakan
sebagai tempat lalu-lalang sehingga kemudahan dalam
pembersihan lantai sangat diutamakan.
6. 2. DINDING :
> BATA EKSPOSE : 24 x 11.5 x 5 cm
sifat : - teksturnya berbeda dengan bata pada umumnya
- dicat agar warna lebih menarik dan terlihat glossy
- memberikan sedikit efek dingin
- dapat divariasikan penyusunannya sehingga tidak
monoton
- keras, sehingga memantulkan suara (reflektor)
> DINDING PLESTER/ ACI
sifat : - lebih halus
- monoton, divariasikan dengan permainan cat
- bagian bawah dinding diberi cat glossy agar tidak
mudah kotor karena sering digunakan untuk bersandar
- keras, sehingga memantulkan suara (reflektor)
7. 3. CEILING
> dibuat tidak rata/ grid-grid
> ceiling berupa susunan balok-balok
> fungsi silangan balok membagi rata beban dan mengalirkan
beban menuju kolom utama sehingga mampu menopang beban
di atasnya
> titik lampu hanya ada di beberapa tempat, sehingga
pencahayaan jadi tidak merata dan tidak cukup untuk
menerangi seluruh area lobby
> Bentuk plafon juga berfungsi sebagai penyebar suara sehingga
dalam kondisi ramai akan terdengar berisik.
8. Area berkegiatan
Area sirkulasi manusia
Area berkegiatan mengambil
tempat di dekat dinding.
Hal ini terkait pemilihan area
untuk bersandar maupun agar
tidak menghalangi sirkulasi di
area tengah
9. Berkelompok
Sendiri
Berkelompok
tanpa internet
Area duduk
Pemanfaatan lobby biasanya
digunakan untuk internetan,
mengerjakan tugas, menunggu
dan berdiskusi. Dapat secara
Individu atau berkelompok.
Selebihnya digunakan untuk
acara temporer seperti pameran,
Solat Jum’at dan seminar.
10. Rata-rata area yang digunakan baik untuk kegiatan individu maupun kelompok adalah di
sekitar dinding. Namun area tengah juga dapat
Digunakan terutama ketika hujan untuk menghindari becek di area pinggir.
14. Letak yang ditengah
menjadikan pusat perhatian.
Duduk bersandar di kolom
Bentuk kolom yang
silinder, membuat
sebagian punggung
tidak tersandarkan
Beban pada
punggung tidak
seluruhnya
tersalurkan pada
dinding
cepat lelah
15. Duduk tidak bersandar
Berkelompok
Bila duduk
berderet
komunikasi tidak
optimal
Jarak yang lebih
jauh membuat
suara kurang
terdengar
Kebiasaan :
komunikasi harus
bertatap mata
(kesopanan)
16. Pada posisi berdiri beban seluruh badan ditopang
oleh kaki. Luas permukaan kaki yang lebih kecil
daripada duduk membuat tekanan menjadi besar..
Sehingga menjadi cepat lelah
Beraktivitas dengan posisi berdiri biasanya dilakukan
untuk waktu yang tidak lama seperti ketika berpapasan
dengan teman dan berinteraksi sebentar
17. Posisi Sendirian
selama pengguna lobby tersebut merasa membutuhkan fasilitas yang
ada di lobby (wifi), jadi ia akan melakukan apa saja. Termasuk aktivitas
duduk-duduk selonjoran atau bersila demi internetan.
Berkelompok
biasanya duduk lesehan diangap nyaman ketika sedang berdiskusi,
karena merasa tidak ada batas dan cara berkomunikasi menjadi lebih
mudah. Ketika beberapa orang membentuk aktivitas kelompok, mereka
akan membentuk social space mereka sendiri dan tidak merasa
terganggu dengan kehadiran orang lain di sekitarnya.
18. • Indonesia Mempunyai Budaya Latah (Ikut-ikutan)
dimana orang-orang yang sekarang menggunakan lobby k untuk
mengakses internet atau berdiskusi pasti mengikuti orang yang
terlebih dahulu menggunakan lobby k untuk kegiatan yang sama
• Kecendrungan Untuk Memanfaatkan Apa Yang Ada
termasuk memanfaatkan lobby k sebagai ruang untuk berdiskusi
walaupun tidak ada fasilitas yang mewadahi
25. Faktor Yang Mempengaruhi Kenyamanan
Ketika Berada Di Lobby K
Lainnya, yaitu:
• wi-fi lemot
•Kurang stop kontak
•Becek ketika hujan
•Nyamuk
•Tidak ada meja/kursi
•CCTV
•Sinyal
30%
7%
23%
37%
3%
pencahayaan
penghawaan
kebisingan
lainnya
tidak ada
26. Fasilitas yang perlu ditambahkan untuk
Lobby K
10%
21%
38%
21%
10%
kipas angin
broadband internet
meja dan tempat duduk
stop kontak
komputer
27. • Kebanyakan mahasiswa menggunakan Lobby K untuk mengerjakan tugas
atau sekedar menggunakan fasilitas wi-fi.
• Lobby K paling ramai digunakan ketika jam 3-6 sore.
• Area yang paling sering digunakan pada Lobby K adalah di sekitar stop
kontak.
• Posisi tubuh yang paling sering dilakukan adalah duduk selonjoran.
• Faktor yang paling mempengaruhi ketidak nyamanan pengguna adalah
kurangnya pencahayaan dan fasilitas pada Lobby K.
• Banyak mahasiswa yang membutuhkan fasilitas tambahan berupa stop
kontak.
• Banyak mahasiswa merasa bahwa Lobby K sudah berfungsi seperti lobby
pada umumnya.
28. • KELEMAHAN KARDUS:
- semakin luas bentangan kardus,
semakin lemah kekuatannya dalam
menopang beban yang ada ditengah
- mudah terbakar
- tidak tahan air
Tampak atas
29. • Dilem
• Teknik Waffle
• Teknik Sambungan dengan Kawat
• Interlock
31. PERGESERAN
FUNGSI?
FUNGSI AWAL?
Meeting Point
FUNGSI YANG
DIGESER?
Kebutuhan
mayoritas
mahasiswa
Area berkumpul,
berdiskusi dan
mengerjakan
tugas
Internetan, ada
fasilitas wifi
• Aktivitas Kelompok :
Diskusi, Rapat dan
Mengerjakan Tugas
• Internetan
• Menunggu
ISU: Aktivitas Dominan
32.
33.
34. LANDSCAPE
Sifat landscape yang memiliki
volume naik-turun dapat
dimanfaatkan sebagai objek
dalam mewadahi seluruh
kegiatan yang dilakukan di
lobby K seperti menulis,
Internetan, berdiskusi, menunggu,
dll . Solusi pemecahan masalah
tidak hanya fokus di satu
kegiatan.
35. • Site di area tengah lobby
untuk memanfaatkan space
yang biasanya tidak
terpakai.
• Area yang cukup luas sesuai
dengan ide “landscape”
namun besaran ruang yang
digunakan tidak
mengganggu area sirkulasi.
36. Contoured Landscoop
• FUNGSIONAL
furnitur ini tidak hanya memiliki
satu fungsi namun dapat
memfasilitasi berbagai kegiatan
sekaligus
• PORTABLE
Dibuat portable karena adanya
kegiatan solat jumat, pameran
atau seminar yang mengambil
area di tengah lobby pada
waktu tertentu
• MODULAR
Dibagi menjadi 2 segmen agar
mudah dibongkar pasang dan
dipindah.
39. Teknik pemasangan menggunakan
sistem waffle karena bentuknya yang
bervolume dan bergelombang.
Teknik ini juga sangat kuat dalam
menopang beban diatasnya.
Bagian yang menopang beban lebih
besar dibuat dengan intensitas
lubang yang lebih banyak. Hal ini
sekaligus menambah nilai estetika.
Potongan bagian
furnitur yang akan
direalisasikan