Dokumen tersebut membahas desain furnitur modular yang fleksibel untuk digunakan di Lobi K Fakultas Teknik. Furnitur ini dirancang untuk menunjang aktivitas pengguna lobi seperti mengerjakan tugas, beristirahat, dan menggunakan laptop dengan posisi duduk yang ergonomis. Furnitur ini didesain menggunakan lipatan kardus sehingga ringan dan mudah dipindahkan, serta dapat digunakan sebagai penutup pintu saat lobi
2. DEFINISI LOBBY
A large open area inside and near the
entrance of a public building (such as a
hotel or theater).
MERRIAM-WEBSTER.COM
3. Perbedaan Lobi K dengan
Lobi S dan Lobi EC
•
•
•
•
•
Lobi K memiliki bentuk dasar seperti tanda ‘plus (+)’
sedangkan lobi S dan lobi EC memiliki bentuk dasar
persegi panjang.
Lobi K adalah satu-satunya Lobi yang dapat diakses 24
jam (tidak memiliki pintu atau pagar).
Lobi K berada di antara empat area strategi.
Merupakan Lobi utama dari akses masuk ke Fakultas
Teknik.
Satu-satunya Lobi yang dijadikan tempat untuk shalat
Jumat.
4. Area-area yang dijadikan tempat
untuk beraktivitas di Lobi K
Sering
Normal
Jarang
Area pergerakan
manusia
Manusia
5. Ruang dan Arah Tujuan dari Lobi
K
Dari/ke Selasar Lobi K
Dari/ke Rotunda
Dari/ke Dept.Arsitektur, EC
Dari/ke Dekanat
Dari/ke Dept.Elektro
Dari/ke lantai 2
Dari/ke WC
Dari/ke NET IC
Dari/ke R. Hot Spot
6. Pengaruh Elemen Space pada
Lobi K terhadap pengguna:
SHAPE
•
•
•
Lobi K berbentuk tanda plus.
Efek: sirkulasi manusia memusat, dalam hal ini berarti orang-orang
yang melewati Lobi K harus menuju ke pusat Lobi K.
Maka, intensitas tatap wajah antar orang-orang yang berada di Lobi K
menjadi lebih besar, sehingga tidak timbul rasa familiar atau ‘mengenal
wajah’ antara orang-orang.
7. Pengaruh Elemen Space pada
Lobi K terhadap pengguna:
CAHAYA
•
•
•
Lobi K memiliki pencahayaan sedang, tidak terang tetapi juga tidak
gelap.
Efek: Manusia pada umumnya yang berada di lobi K mencari area
yang jauh dari sumber cahaya untuk beraktivitas agar tidak langsung
diperhatikan orang yang melewati Lobi K (privasi).
Namun, untuk aktivitas yang memerlukan pencahayaan cukup seperti
menulis dan membuat kerajinan, maka orang-orang akan beraktivitas
dekat sumber cahaya dengan menghadap sumber cahaya.
8. Pengaruh Elemen Space pada
Lobi K terhadap pengguna:
BUKAAN
•
•
•
Lobi K memiliki tiga bukaan di setiap sisinya
dengan ceiling yang rendah.
Efek: Muncul efek kontras antara cahaya dari
Luar Lobi K dengan dinding yang
membelakangi cahaya, sehingga orang
terfokus untuk melihat apa yang ada di luar
Lobi K sehingga pengguna yang beraktivitas di
dalam Lobi K merasa aman dan tidak risih.
Bukaan ini juga membantu menerangi Lobi K
yang terkesan sempit akibat ceiling yang
rendah.
9. Pengaruh Elemen Space pada Lobi
K terhadap pengguna: DINDING
•
•
•
•
Dinding Lobi K memiliki permukaan luar
bata yang diekspos dan permukaan yang
dicat.
Efek: Pada saat pengguna bersandar,
mereka akan lebih cenderung lebih banyak
bergerak untuk mencari posisi punggung
yang sesuai dengan dinding bata yang tidak
rata (naat menjorok ke dalam). Maka
efektivitas dalam beraktivitas berkurang.
Dinding yang diratakan dan dicat lebih
memudahkan pengguna untuk beraktivitas,
karena tidak perlu memikirkan permukaan
dinding yang sudah rata.
Dinding bata yang berwarna merah tua
kecoklatan dengan cahaya dari luar yang
kontras memperkuat tanda kepada
pengguna untuk beraktivitas di depan
dinding tersebut (area depan dinding lebih
gelap dari sekitarnya).
10. •
Pengaruh Elemen Space pada
Lobi K terhadap pengguna:
LANTAI
Lantai pada Lobi K
menggunakan material granit
berwarna krem muda dengan
ukuran satuannya sekitar
60cm.
•
•
Efek: Granit yang berukuran
besar membuat Lobi K terasa
lebih luas sehingga pengguna
Lobi K merasa lega dan tidak
tertekan apabila ukuran granit
kecil.
Lantai yang keras membuat
pengguna yang duduk di Lobi
K lebih sering berganti posisi
karena tulang ekor yang kontak
langsung dengan lantai.
11. Pengaruh Elemen Space pada Lobi
K terhadap pengguna: WARNA
•
•
•
•
Lobi K memiliki empat warna utama, yaitu krem, putih hijau dan merah
kecoklatan.
Efek: warna-warna tersebut merupakan warna yang sering dijumpai di
alam, sehingga membuat Lobi K terasa natural, lebih dekat ke alam.
Hal itu menciptakan ketenangan dan kesegaran bagi penggunanya.
Pengguna menjadi lebih netral dalam menentukan apakah akan
beraktivitas di Lobi K atau tidak.
Warna merah kecoklatan sendiri dapat dikatakan sebagai sebuah aksen
di tiap sisi lobi k, yang menurut analisis kami warna ini sendiri memberi
symbol bahwa space tersebut merupakan tempat-tempat yang dapat
digunakan untuk beraktivitas karena hanya di dinding bata tersebut yang
memiliki colokan sebagai penunjang aktivitas pengguna lobi.
12. Pengaruh Elemen Space pada
Lobi K terhadap pengguna:
KACA
•
•
•
Pada Lobi K terdapat kaca yang berada di dua sudut yang saling
berhadapan dan menjorok ke tengah Lobi K.
Efek: Secara ruang, kaca membuat lobi K menjadi lebih luas. Bagi
pengguna, kaca tersebut menciptakan ketertarikan tersendiri untuk
melihat penampilan dirinya, sehingga ada saja satu atau sekelompok
orang yang menempatkan diri di sekitar kaca (baik duduk ataupun
berdiri).
Hal itu menimbulkan potensi aktivitas lain yang terjadi di Lobi K.
14. HASIL SURVEY
Apa yang anda lakukan di lobby k ?
mengerjakan tugas
Rata-Rata Waktu yang Dihabiskan
Beraktifitas di Lobby K
internet
Kurang dari 1 Jam
mengobrol
1 Jam
bertemu orang
Lebih dari 1 Jam
12
%
13%
19%
57%
11%
38
%
50
%
15. •
•
Jika dilihat berdasarkan aktivitas yang muncul di Lobi K, maka semakin
kompleks aktivitas manusia tersebut, maka kecenderungan
berubahnya posisi tubuh manusia akan semakin besar.
Semakin kompleks bentuk aktivitas manusia itu, dilihat berdasarkan
berapa banyak anggota tubuh dan indera yang digunakan pada
aktivitas tersebut. Selain itu, kompleksivitas juga bisa dilihat dari
berapa banyak objek yang ia siapkan/di sekitarnya. Semakin kompleks
aktivitas tersebut maka cenderung semakin jarang terlihat.
16. PILIHAN:
MENGGUNAKAN LAPTOP
•
•
Penggunaan laptop pada aktivitas tersebut dapat terbilang
kompleks, hal itu dikarenakan laptop memerlukan posisi
anggota tubuh dengan perlakuan berbeda. Perlakuan
tersebut juga disebabkan karena bentuk laptop itu sendiri.
Permasalahan utama pada penggunaan laptop adalah
layar yang tersambung dengan keyboardnya.
Akibatnya, pengguna laptop harus mengorbankan salah
satu keergonomian antara kenyamanan mata dengan
kenyamanan tangan.
17. ANALISIS POSISI DUDUK
Macam-macam
posisi
duduk
tersebut
tercipta dari beberapa faktor yang berada di
Lobi K. Namun, tanpa disadari beberapa
posisi
duduk
tersebut
cenderung
mengakibatkan efek yang tidak baik bagi
kesehatan. Seperti meletakkan laptop diatas
paha akan memicu penyakit kanker. Selain
itu
duduk
yang
tidak
mempengaruhi bentuk tulang.
sesuai
akan
18. Jika Mengutamakan Kenyamanan Mata
•
•
•
Posisi layar harus berada dalam sudut luas pandangan
mata.
Maka, harus ada bidang yang menaikkan laptop seperti:
meja.
Akibatnya, tingkat ergonomi tangan akan berkurang. Sudut
lengan yang seharusnya 90 derajat menjadi
berkurang, sehingga otot lengan bawah menjadi lebih
tegang.
19. Jika Mengutamakan Kenyamanan Tangan
•
•
•
•
Keyboard harus sejajar dengan posisi siku tangan.
Maka, harus ada bidang yang menaikkan laptop seperti: meja.
Oleh karena tidak adanya meja, maka pengguna laptop
cenderung menaruhnya di atas paha.
Masalah baru yang muncul:
1.Laptop umum memiliki berat sekitar 3-4 kilogram. Apabila
ditaruh di atas paha maka tidak akan bertahan lama dalam
posisi tersebut. Paha akan pegal karena langsung
meneruskan beban ke lantai
2.Laptop mengeluarkan radiasi. Akan berbahaya pada alat vital
dalam jangka panjang: kanker.
21. ISU LOBI K
Ada beberapa isu yang muncul dalam lobi K, yaitu:
•
•
•
•
Pengguna Lobi K yang duduk di sisi dinding yang berkelompok agak
mengganggu orang yang melewati Lobi K, apalagi jika jumlahnya
banyak (lebih dari sepuluh orang).
Pada setiap hari Jumat, pada pukul sekitar 11.45-13.00 Lobi K
digunakan sebagai tempat shalat Jumat, sehingga Lobi K ditutup
sementara.
Petugas kebersihan yang cukup kesulitan dalam menjalani tugasnya
karena adanya mahasiswa yang duduk di sisi Lobi K dan menaruh
barang-barangnya di lantai. Petugas menjadi segan untuk meminta
mahasiswa berdiri.
Kebutuhan akan alas laptop sebagai salah satu penunjang kegiatan di
lobi, mengingat terdapat bahaya yang akan ditimbulkan jika
menggunakan laptop dengan cara dipangku.
23. PEMILIHAN TEMPAT
Pemilihan tempat SISI
LOBI K
-Peletakan furniture di sesuaikan dengan
kebiasaan dari pengguna lobi k yaitu
duduk di sisi-sisi lobi.
- Peletakan furniture disesuaikan dengan
kemudahan furniture dipakai ketika lobi
sedang digunakan untuk solat jum’at.
Sehingga furniture ini tetap dapat digunakan
sebagai pembatas ketika lobi sedang
digunakan
24. IDE DAN KONSEP
Dari hasil survey didapatkan, orang
berada di lobi k kurang dari satu jam.
Dari waktu pengguna lobi k yang tidak
terlalu lama tersebut kami melihat ada
ketidaknyamanan dilobi tersebut.
posisi dududknya selalu berubah-ubah.
Hal ini disebabkan posisi orang
tersebut terhadap laptop tidak sejajar
dengan mata, akibatnya timbul
ketidaknyamanan sehingga posisi
duduk berubah-ubah.
25. STUDI KASUS
Pola duduk pengguna lobi K ketika hari
biasa
Pola yang terbentuk
Pola pengguna lobi K ketika shalat
Jum’at
Pola yang terbentuk
Menghadap
kearah kiblat
Kami melakukan studi awal untuk mencoba
mencari bentuk-bentuk desain
26. Posisi duduk orang-orang di lobi k
LAPTOP
Ada sesuatu alas untuk meletakan
laptop
Dari beberapa macam bentuk tersebut
yang nantinya akan dieksplore lebih
lanjut
28. PENJELASAN SINGKAT
•
•
•
•
•
Desain ini bersifat fleksibel karena menggunakan
material kardus.
Bersifat ringan sehingga dapat dipindahkan dengan
mudah.
Selain berfungsi sebagai tempat duduk dan alas
laptop dapat menjadi penutup pintu lobi ketika solat
jumat sedang berlangsung.
Desain bersifat modular yaitu merupakan satu
kesatuan yang terdiri atas bagian-bagian kecil.
Metode yang digunakan dalam desain ini adalah
metode folding, yaitu keseluruhan bidang dilipat utuk
membentuk furnitur itu sendiri.
30. Desain terbagi menjadi
dua macam posisi.
Posisi yang pertama
akan terletak di bagian
bawah ketika furnitur ini
Ditumpuk. Sedangkan
posisi yang ke dua akan
terletak di atas ketika
ditumpuk.
Masing – masing modul
berukuran 30x30x30.
30
30
30
DESAIN AKHIR
POSISI PERTAMA
POSISI KE DUA
31. POSISI FURNITUR KETIKA
DITUMPUK
Furnitur yang kami desain selain
memiliki fungsi sebagai tempat
duduk dan alas laptop
Juga akan difungsikan sebagai
penutup
sirkulasi
pada
saat
berlangsungnya solat jumat.
Juga dapat
digunakan sebagai
sarana display ketika ada acara
yang berlangsung di lobi k.
34. Metode yang digunakan adalah metode folding
Sehingga struktur yang kami gunakan merupakan
bagian dari lipatan itu sendiri. Struktur penunjang
keseluruhan beban terletak di bagian bawah dari
furnitur ini.
Struktur yang terletak di bagian bawah ini
melintang di bagian tengah (secara diagonal) dan
menopang beban di atas nya secara vertikal
Dengan bantuan struktur tersebut dapat
menopang beban manusia di atasnya serta benda
benda seperti laptop.