Dokumen tersebut membahas rencana kurikulum operasional SDN Tanjungsari 2 yang mencakup visi, misi, tujuan, organisasi pembelajaran, dan penguatan profil pelajar Pancasila melalui pembelajaran berbasis proyek."
2. COVER
Lampiran Depan
Isi (BAB I, II, III, dan IV)
Lampiran Belakang
KURIKULUM
OPERASIONAL SATUAN
PENDIDIKAN
SDN TANJUNGSARI 2
3. BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penyusunan kurikulum operasional di UPT Satuan Pendidikan SDN Tanjungsari 2 disesuaikan kekhasan, kondisi dan
pontensi daerah dengan menyelaraskan kondisi satuan pendidikan dan karakteristik peserta didik dalam satuan
pendidikan. Dalam pengembangannya, kurikulum operasional sekolah akan mengacu pada capaian pembelajaran yang
telah disusun oleh pusat dan diterjemahkan dalam alur tujuan pembelajaran yang dikonkretkan dalam proses
pembelajaran.
Tujuan akhir capaian pembelajaran yang terintegrasi dengan Profil Pelajar Pancasila secara umum adalah untuk
membentuk karakter peserta didik untuk menumbuhkan iman, takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak
mulia, berkebhinekaan global, mandiri, bernalar kritis, bergotong royong dan kreatif dengan mengakomodir keragaman
tersebut.
4. Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SDN Tanjungsari 2 Blitar merupakan salah satu upaya untuk
mengakomodasi potensi seluruh sumber daya yang ada di sekolah baik sumber daya manusia, lingkungan, maupun
sarana dan prasarana yang tersedia. Dengan mempertimbangkan hasil analisis SWOT/kekepan (kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman).
Kekuatan UPT Satuan Pendidikan SDN Tanjungsari 2 terletak pada PTK, sarana dan prasarana, manajemen sekolah,
serta dukungan masyarakat.
Kelemahan UPT Satuan Pendidikan SDN Tanjungsari 2 input biasa, berasal dari TK di wilayah sekitar sekolah dengan
PPDB melalui Golden Tiket, afirmasi dan perpindahan orang tua, dan zonasi.
Peluang UPT Satuan Pendidikan SDN Tanjungsari 2 mengembangkan proses pembelajaran dan pembiasaan
memasukkan Serenada, Sekolah Religius Nasionalis Berbudaya dan Profil Pelajar Pancasila.
Ancaman UPT Satuan Pendidikan SDN Tanjungsari 2 bersumber dari pergeseran nilai adalah kecenderungan sikap
hidup peserta didik. . Oleh karena itu,untuk menyikapi dengan kegiatan pembentukan budi pekerti melalui kegiatan untuk
mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.
5. Landasan Pengembangan Kurikulum
● Landasan yuridis dalam penyusunan kurikulum operasional di UPT Satuan Pendidikan SDN Tanjungsari 2
mengacu pada Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional sebagai arah tujuan pendidikan sekolah. Dan juga
mengacu pada (Landasan hukum penyusunan Kurikulum Operasional).
● Landasan hukum yang dipergunakan UPT Satuan Pendidikan SDN Tanjungsari 2 dalam mengembangkan dan
menyusun Kurikulum Operasional UPT Satuan Pendidikan SDN Tanjungsari 2 Kota Blitar Tahun Ajaran 2022/2023
adalah sebagai berikut.
■ Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
■ Peraturan Pemerintah 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan.
■ Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia
Nomor 8 Tahun 2014 tentang Kebijakan Sekolah Ramah Anak.
■ Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2014 tentang
Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
■ Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2014 tentang
Pendidikan Kepramukaan Sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib Pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah.
■ Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2014 tentang
Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
■ Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2018 tentang
Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan Pendidikan Formal.
■ Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2020 tentang
Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Tahun 2020-2024.
■ Keputusan Mendikbudristek 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka
Pemulihan Pembelajaran.
■ Peraturan Gubernur No.19 Tahun 2014 tentang Bahasa Daerah Sebagai Muatan Lokal Wajib di
sekolah/madrasah.
6. Landasan Pengembangan Kurikulum
Landasan filosofis sebagai dasar penyusunan kurikulum operasional di UPT Satuan Pendidikan SDN Tanjungsari 2
adalah dengan mempertimbangkan budaya bangsa sebagai akar penopang pendidikan yang akan tumbuh membentuk
pendidikan berkelanjutan. Generasi penerus tetaplah menjadi generasi penjaga kelestarian budaya namun peka terhadap
perkembangan zaman.
8. BAB II
Visi
● UPT Satuan Pendidikan SDN Tanjungsari 2 mengusung visi:
“TERWUJUDNYA SUMBER DAYA MANUSIA UNGGUL MELALUI TERCIPTANYA PROFIL PELAJAR PANCASILA”.
● Adapun indikator ketercapaian dari visi sesuai dengan variabelnya antara lain:.
■ Mewujudkan sumber daya manusia unggul yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
berakhlak mulia.
■ Berkebinekaan Global, mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitas, dan tetap berpikiran
terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain.
■ Gotong royong, implementasi Profil Pelajar Pancasila melalui bekerja bersama untuk mencapai suatu
hasil yang diinginkan.
■ Mandiri, kemampuan individu mengatur dirinya yang ditandai kebebasan, inisiatif rasa percaya diri
serta bertanggungjawab pada diri sendiri dan orang lain dalam suatu proses maupun hasil.
■ Mngembangkan program sekolah yang membentuk ide dan gagasan cepat tanggap terhadap
perubahan yang salah satunya pelaksanaan pembelajaran mampu membangun situasi bernalar
kritis, kreatif, dan inovatif.
■ Memiliki daya cipta, mempunyai kemampuan menciptakan sesuatu yang baru sesuai bakat dan
minatnya.
■ Melestarikan dan mewujudkan fungsi lingkungan.
9. Misi
Dalam upaya mengimplementasikan visi sekolah, UPT Satuan Pendidikan SDN Tanjungsari 2 menjabarkan misi
sekolah sebagai berikut:
● Mewujudkan sumber daya manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia.
● Mempertahankan budaya luhur dan berpikiran terbuka.
● Melaksanakan suatu kegiatan yang mampu menumbuhkan jiwa gotong royong.
● Mempertahankan sikap bertanggung jawab dalam proses maupun hasil.
● Melaksanakan pembelajaran yang mampu membangun situasi peserta didik berpikir kritis, kreatif, dan inovatif .
● Memberi kesempatan kepada prestasi peserta didik untuk berkembang sesuai minat dan kelebihannya.
● Melestarikan lingkungan bersih, indah, dan nyaman, demi terwujudnya fungsi lingkungan yang baik serta
mencegah kerusakan dan pencemaran.
10. Tujuan
Tujuan yang diharapkan oleh UPT Satuan Pendidikan SDN Tanjungsari 2 dalam implementasi kurikulum sebagai bentuk
dan cara mewujudkan misi sekolah yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:
Tujuan Jangka Pendek (1 tahun ke depan)
● Membentuk peserta didik yang taat dan tepat waktu melaksanankan ibadah.
● Melestarikan budaya tradisional dan menerima budaya yang positif dan tidak bertentangan.
● Menerapkan fondasi gotong royong dalam kegiatan kelas hingga sekolah.
● Mempertahankan prestasi yang sudah tercapai sebelumnya.
● Merancang program dan pembelajaran HOTS untuk memperkuat bernalar/ berpikiran kritis,
kreatif, dan inovatif.
● Melaksanakan pembelajaran untuk mengasah kemampuan literasi dan numerasi.
● Melakukan kegaiatan kebersihan setiap seminggu sekali.
11. Tujuan
Tujuan Jangka Menengah (2-3 tahun ke depan)
● Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menghafal surat-surat pendek, Sholat Dhuha,
Sholat berjamaah.
● Melakukan kerjasama dengan stakeholder daerah atau Corporate Social Responsibility (CSR)
perusahaan untuk merancang program pembelajaran berbasis budaya lokal.
● Mengembangakan sikap gotong royong dalam kehidupan sehari-hari.
● Sekolah mampu melaksanakan penilaian secara akuntabel dan valid dengan sistem
digitalisasi.
● Melaksanakan program dan pembelajaran HOTS untuk memperkuat bernalar/berfikir kritis
dan kreativitas.
● Merancang pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perbedaan kemampuan kognitif peserta
didik mengarahkan pada keterampilan dan kecakapan hidup sesuai bakat dan minatnya.
● Membudayakan gerakan kebersihan kelas hingga sekolah.
12. Tujuan
Tujuan Jangka Panjang (4 Tahun Kedepan)
● Membentuk peserta didik yang berakhlakul mulia dan selalu peduli sosial dalam
toleransi beragama.
● Menyusun pembelajaran dengan bahan ajar mandiri untuk meningkatkan
kecintaan pada budaya lokal yang kompetitif dan positif.
● Merancang pembelajaran dengan model pembelajaran yang menjadi ciri khas
sekolah.
● Menghasilkan lulusan yang memiliki mental pembelajar sejati.
● Membudayakan lingkungan belajar dan karakter inovatif cepat tanggap di
lingkungan sekolah.
● Menyediakan fasilitas untuk mengembangkan kreativitas, inovasi dan bakat
minat peserta didik.
● Membiasakan tanggap akan lingkungan yang bersih di kelas hingga sekolah.
13. Tujuan
Kompetensi Karakteristik Kekhasan Lulusan Sekolah
● Sekolah sebagai tempat menempuh ilmu pengetahuan dan pembentukan karakter generasi bangsa. Profil Pelajar
Pancasila diharapkan mampu membentuk sumber daya manusia yang unggul sebagai pembelajar sepanjang
hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
● Dalam pencapaian visi, misi dan tujuan, maka disusun kompetensi lulusan peserta didik UPT Satuan Pendidikan
SDN Tanjungsari 2 sebagai alat ukur pencapaian kurikulum dan target pelaksanaan proses pembelajaran
pelaksanaan kurikulum operasional UPT Satuan Pendidikan SDN Tanjungsari 2.
15. BAB III
Pengorganisasian Pembelajaran
Alur Penyusunan Rancangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan
16. BAB III
Intrakurikuler
Mata Pelajaran Umum
Mata pelajaran yang dilaksanakan oleh UPT Satuan Pendidikan SDN Tanjungsari 2 tahun pelajaran 2022/2023 adalah
Pendidikan Agama Islam sebagai agama mayoritas peserta didik, Pendidikan Pancasila, Bahasa Indonesia,
Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial, Seni dan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa Inggris
Muatan local bahasa inggris sebagai wahana untuk memberikan wawasan global kepada peserta didik sebagai salah
satu dimensi Profil Pelajar Paancasila.
Muatan local bahasa inggris bertujuan untuk mempromosikan, potensi wisata, dan kearifan local Kota Blitar
Khusus tahun pelajaran 2022/2023 sekolah yang menerapkan kurikulum merdeka pembelajaran bahasa inggris hanya
diberikan pada kelas 1, 4 sebagai mata pelajaran wajib dan pada kelas 5,6 sebagai muatan local.
Muatan Lokal wajib Mata Pelajaran Bahasa Daerah
Muatan Lokal adalah merupakan bahan kajian pada satuan pendidikan yang berisi muatan local dan proses
pembelajaran tentang potensi dan keunikan local yang dimaksudkan untuk membentuk pemahaman peserta didik
terhadap potensi di daerah tempat tinggalnya,
Bahasa daerah adalah Bahasa jawa yang digunakan secara turun temurun oleh masyarakat Kota Blitar.
Bahasa daerah diajarkan secara terpisah sebagai mata pelajaran muatan local wajib di sekolah di Kota Blitar, yang
meliputi Bahasa Jawa, dengan kurikulum yang ada. Muatan local bahasa daerah bertujuan untuk melestarikan,
mengembangkan, dan mengkreasikan bahasa dan sastra daerah.
Strategi pembelajaran bahasa daerah berbasis pada budaya, tata nilai, dan kearifan local yang berkembang di
lingkungan masyarakat untuk menciptakan Pembelajaran aktif, inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM).
17. Program Inklusif
UPT Satuan Pendidikan SDN Tanjungsari 2 termasuk sekolah inklusif, UPT Satuan Pendidikan SDN Tanjungsari 2 tetap
mengusung keadilan dalam pendidikan dimana satuan pendidikan menerima peserta didik dengan berbagai latar
belakang kemampuan diri. Untuk alasan tersebut, SD merancang program inklusif dalam bentuk program individu yang
dapat memfasilitasi peserta didik berkebutuhan khusus dengan kategori rendah.
Penguatan Profil Pelajar Pancasila
● Dalam kurikulum operasional di UPT Satuan Pendidikan SDN Tanjungsari 2 dirancang pembelajaran berbasis
proyek untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila. Pembelajaran ini masuk ke dalam ko-kurikuler yang dirancang
dalam sesuai tema besar yang telah ditentukan dengan mengintegrasikan beberapa mata pelajaran sebagai
bentuk proyek implementasi Profil Pelajar Pancasila di satuan pendidikan.
● Penguatan Profil Pelajar Pancasila dikemas dalam dua proyek utama yang dapat ditampilkan secara terpadu yang
tahun ini di mulai kelas 1 dan 4. Pengalokasian waktu untuk kegiatan ini terpisah dari alokasi waktu kegiatan
intrakurikuler sehingga tidak mengurangi kegiatan regular mingguan. Selain kedua proyek besar tersebut, dimensi
Profil Pelajar Pancasila pun dikembangkan dalam proses pembelajaran intrakurikuler dalam pembelajaran tema
dan mata pelajaran, dan kegiatan ekstrakurikuler.
● Pembelajaran berbasis proyek untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila diselaraskan dengan potensi lokal yang
menjadi ciri khas satuan pendidikan, capaian operasional pembelajaran, dapat mengakomodir keragaman minat
bakat peserta didik dan mampu mengembangkan kecakapan hidup peserta didik. Penguatan Profil Pelajar
Pancasila terdiri dari enam dimensi yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia,
berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif.
18. Proyek pertama yang akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2022 dengan mengambil tema Bhinneka Tunggal Ika,
mengenal dan mempromosikan budaya perdamaian dan anti kekerasan, belajar membangun dialog penuh hormat
tentang keberagaman serta bilai- nilai yang dianutnya. Proyek kedua dilaksanakan pada bulan Mei bertema Kearifan
Lokal, Pelajar mempelajari bagaimana dan mengapa masyarakat local/ daerah berkembang seperti yang ada, konsep
dan nilai- nilai dibalik kesenian dan tradisi local, serta merefleksi nilai- nilai apa yang dapat diambil dan diterapkan dalam
kehidupan mereka. Proyek ini pun sebagai bentuk peringatan Hari Pendidikan Nasional dan Hari Kebangkitan Nasional
yang merupakan tonggak sejarah dalam dunia pendidikan yang mengusung persatuan kesatuan bangsa dan mendukung
pemerintah kota Blitar KEREN dan SERENADA Dinas Pendidikan Kota Blitar
Pengembangan Diri (Ekstrakurikuler)
Pengembangan diri (ekstrakurikuler) bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan
dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai kondisi sekolah.
Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, tenaga kependidikan, dan atau tenaga
ahli yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan
pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan social belajar, dan pengembangan
karier peserta didik.
19. Aktualisasi Budaya Sekolah
Kegiatan pembiasaan merupakan budaya sekolah yang dilaksanakan setiap hari sebagai upaya pendidikan
pembentukkan karakter peserta didik sebagai implementasi Profil Pelajar Pancasila.
Berikut adalah budaya sekolah yang dilaksanakan di UPT Satuan Pendidikan SDN Tanjungsari 2:
• Kegiatan Harian, terdiri dari kegiatan:
Penyambutan peserta didik
Salam 5S : Senyum, Sapa, Salam, Sopan, dan Santun
Pembacaan Pancasila dan Janji murid, Hormat bendera, menyanyikan lagu Kebangsaan dan lagu daerah
Membaca surat pendek (juzz ama) dan literasi 15 menit sebelum pembelajaran.
Sholat Dhuha kelas 1 – kelas 6 dan Sholat Duhur berjamaah Kelas 4,5 dan kelas 6.
Gerakan Pungut Sampah (GPS)
Bimbingan Konseling
Literasi
Pendidikan Kecakapan abad 21
Ketrampilan 6C
Sekolah Ramah Anak
20. • Kegiatan Mingguan, terdiri dari kegiatan:
Upacara
Ekstrakurikuler Wajib (Pramuka)
Ekstrakurikuler Pilihan
Dokter Kecil
Amal Jumat
• Kegiatan bulanan merupakan kegiatan yang dilaksanakan setiap bulan
Kegiatan bulanan terdiri dari kegiatan:
Readaton (membaca bersama- samadalam jangka waktu tertentu tanpa berhenti)
Experiences days (pengalaman dalam pengertian kejadian atau peristiwa)
Tantangan Mendongeng
Pidato dan pildacil
Setiap tanggal 1 peserta didik mengenakan pakaian Djadoel (Pakaian Adat Jaman Dulu) dan bagi yang
putri tidak boleh menggunakan bawahan/ jarit di lutut.
Setiap tanggal 17 peserta didik mengenakan pakaian nasional atau kepahlawanan sederhana.
Setiap tanggal 21 peserta didik mengenakan pakaian batik tradisional.
• Kegiatan tahunan ini dilaksanakan setahun sekali:
disesuaikan dan kondisi riil dan situasi nyata seperti aksi donasi gempa bumi, menengok teman yang sakit, aksi donasi
buku dan lain sebagainya.
• Kegiatan life skill merupakan kegiatan yang dilaksankan baik di sekolah maupun di rumah yang bertujuan
untuk memberikan bekal kepada peserta didik untuk berinteraksi dalam sosial kemasyarakatan dan
keterampilan dirinya. Materi pengembangan life skill antara lain:
Cara mengambil dan menyimpan buku.
Cara mengucapkan salam.
Cara berbicara yang santun.
22. Pengaturan Waktu Belajar
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU PER
MINGGU
I II III IV V VI
Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran 5 5 4 4
3. Bahasa Indonesia 9 10 7 7
4. Matematika 6 6 6 6
5. Ilmu Pengetahuan Alam - - 3 3
6. Ilmu Pengetahuan Sosial - - 3 3
Kelompok B
1. Seni Budaya dan Prakarya 4 4 5 5
2.
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan
4 4 4 4
3. Bahasa Jawa 2 2 2 2
Jumlah Alokasi Waktu per Minggu 34 36 38 38
24. Rencana Pembelajaran
Rencana pembelajaran disusun secara rutin untuk memetakan dan merencanakan proses pembelajaran secara rimci.
Rencana pembelajaran merupakan kompas bagi guru dalam pelaksanaan pembelajaran. Pembelajaran berpusat pada
peserta didik yang tetap mengusung kegiatan pembelajaran yang menarik, menyenangkan dan memotivasi peserta
didik menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Tujuan dari penyusunan Rencana pembelajaran adalah sebagai berikut.
○ Pembelajaran menjadi lebih sistematis.
○ Memudahkan analisis keberhasilan belajar peserta didik.
○ Memudahkan guru dalam penyampaian materi ajar.
○ Mengatur pola pembelajaran.
Asesmen Capaian Pembelajaran
Asesmen hasil belajar peserta didik terdiri atas Asesmen hasil belajar oleh pendidik, Asesmen hasil belajar oleh satuan
pendidikan, dan Asesmen hasil belajar oleh pemerintah. Asesmen hasil belajar oleh pendidik sebagai proses
pengumpulan informasi dan data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap, aspek pengetahuan,
dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis yang bertujuan untuk:
○ memantau proses pembelajaran,
○ memetakan kemajuan belajar dan penguasaan kompetensi,
○ perbaikan atau pengayaan hasil belajar melalui penugasan dan evaluasi hasil belajar,
○ memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya.
25. Pendampingan, Evaluasi, Dan Pengembangan Profesional
Dalam melakukan pendampingan dan pengembangan professional ditekankan pada prinsip reflektif dan pengembangan
diri bagi guru, serta menggunakan alat penilaian yang jelas dan terukur. Proses pendampingan dirancang sesuai
kebutuhan dan dilakukan oleh Kepala Sekolah dan/atau guru yang berkompetensi berdasarkan hasil pengamatan atau
evaluasi. Proses pendampingan dan pengembangan professional ini dilakukan melalui;
● Program Regular Supervisi Sekolah, yang dilakukan minimal dua kali dalam satu semester oleh Kepala Sekolah.
● Kegiatan Kelompok Kerja Guru UPT Satuan Pendidikan SDN Tanjungsari 2, yang dilaksanakan sesuai program
kerja KKG secara reguler, seperti kegiatan mingguan untuk pendampingan penyusunan atau revisi alur tujuan
pembelajaran dan modul ajar. Kegiatan ini merupakan pendampingan oleh Kepala Sekolah dan guru yang
berkompetensi.
● Pelaksanaan in-house training (IHT) atau focus group discussion (FGD), dilakukan minimal enam bulan sekali atau
sesuai kebutuhan dengan mengundang narasumber yang berkompeten dari beberapa perguruan tinggi yang telah
bekerja sama, instansi terkait dan praktisi pendidikan.
26. AKM ( ASSESMENT KOMPETENSI MINIMUM )
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) merupakan penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua murid
untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat. Terdapat dua kompetensi
mendasar yang diukur AKM, yaitu literasi membaca dan literasi matematika (numerasi). Baik literasi membaca maupun
numerasi, kompetensi yang dinilai mencakup keterampilan berpikir logis-sistematis, keterampilan bernalar menggunakan
konsep dan pengetahuan yang telah dipelajari, serta keterampilan memilah serta mengolah informasi. AKM menyajikan
masalah-masalah dengan beragam konteks yang diharapkan mampu diselesaikan oleh murid menggunakan kompetensi
literasi membaca dan numerasi yang dimilikinya. AKM dimaksudkan untuk mengukur kompetensi secara mendalam, tidak
sekedar penguasaan konten.
28. BAB IV
Kesimpulan
● Kurikulum operasional di UPT Satuan Pendidikan disusun sebagai kerangka acuan atau pedoman dalam
pelaksanaan pembelajaran di sekolah tahun pelajaran 2022/2023. Kurikulum operasional di satuan pendidikan
juga sebagai panduan ketercapaian pembelajaran bagi peserta didik dan upaya guru dalam pelaksanaan proses
pembelajaran.
● Kurikulum operasional di UPT Satuan Pendidikan SDN Tanjungsari 2 yang telah tersusun ini akan berjalan lancar
bila ada dukungan penuh dari semua pihak, yaitu kepala sekolah, guru, komite sekolah dan stake holder yang ada.
Mudah-mudahan dukungan dan partisipasi aktif semua pihak dapat memajukan UPT Satuan Pendidikan SDN
Tanjungsari 2. sesuai dengan apa yang telah terumuskan dalam visi, misi dan tujuan sekolah.
Saran
● Demi tertib dan terlaksananya semua program pendidikan melalui Kurikulum Operasional UPT Satuan Pendidikan
SDN Tanjungsari 2 ini, semua pihak perlu belajar mengembangkan diri dan menggunakan kurikulum ini sebagai
acuan penyelenggaraan dan menentukan kegiatan belajar mengajar di UPT Satuan Pendidikan SDN Tanjungsari
2.
● Terakhir, ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah mendukung
diselesaikannya kurikulum operasional di satuan pendidikan UPT Satuan Pendidikan SDN Tanjungsari 2. Teriring
do’a, semoga kontribusi pemikiran, kerja keras dan dukungannya yang sifatnya membangun menjadi amal
kebaikan.
29. LAMPIRAN BELAKANG
● Lampiran 1 SK TIM PENGEMBANGAN KURIKULUM
● Lampiran 2 BERITA ACARA RAPAT DAN DAFTAR HADIR PEMBENTUKAN TIM PENGEMBANG KURIKULUM
● Lampiran 3 BERITA DAN DAFTAR HADIR PENYUSUNAN DOKUMEN KOSP
● Lampiran 4 BERITA ACARA RAPAT DAN DAFTAR HADIR PENENTAPAN VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH
● Lampiran 5 SK PEMBAGIAN TUGAS MENGAJAR SEMESTER I DAN II
● Lampiran 6 KALENDER AKADEMIK, APE, AHE
● Lampiran 7 JADWAL SUPERVISI KEPALA SEKOLAH
● Lampiran 8 REKAPITULASI PENYUSUNAN KRITERIA KETUNTASAN BELAJAR MINIMAL (KKM) KELAS II, III, V, VI
● Lampiran 9 BERITA ACARA DAN DAFTAR HADIR RAPAT PENYUSUNAN DAN PENETAPAN KKM
● Lampiran 10 CAPAIAN PEMBELAJARAN (SAMPLING)
● Lampiran 11 RUANG LINGKUP MIKRO
● Lampiran 12 ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (SAMPLING)
● Lampiran 13 CONTOH MODUL AJAR (SAMPLING)
● Lampiran 14 TATA KRAMA/KEPRIBADIAN
● Lampiran 15 KISI-KISI AKM
● Lampiran 16 ANALISIS KONTEKS
● Lampiran 17 LEMBAR VALIDASI
● Lampiran 18 SK PENETAPAN KURIKULUM
● Lampiran 19 LEMBARAN EVALUASI PELAKSANAAN KURIKULUM