Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
MATERI PERSIAPAN IKM SERI KE-1 (1).pptx
1. Pembinaan Persiapan Implementasi Kurikulum Merdeka
pada jenjang sekolah menengah pertama (SMP)
MateriImplementasiKurikulumMerdeka Seri ke-1
AHMADMUHAMMADAZIS, M.Pd
Jabatan PengawasSMP
Dinas Pendidikan Kota Bekasi
2. Ruang Lingkup
Pemahaman Capaian Pembelajaran
Kebijakkan IKM
Profil Pelajar Pancasila
Praktik Menyusun
Tujuan Pembelajaran (TP) dan
Alur Tujuan Pembelajaran
(ATP)
Dukungan kebijakan
implementasi
kurikulum
Dukungan
penerapan kurikulum
untuk transformasi
pembelajaran: Platform
Merdeka Mengajar
A
B
C
D
E
F
3. 1. Memahami Kebijakkan Implementasi Kurikulum Merdeka.
2. Memahami Kompetensi dan Karakter pada IKM adalah Profil Pelajar
Pancasila
3. Mengetahui Karakteristik Kurikulum Merdeka.
4. Memanfaatkan Platform Merdeka Mengajar ( dengan Browser bejalar.id )
5. Menjelaskan dan mempraktikan Capaian Pembelajaran.
6. Mempraktikan penyusunan Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan
Pembelajaran.
TujuanPelatihanIKM Seri ke-1
juni 2022
4. 1. Permendikbud Ristek, No.5,Tahun2022,tentang Standar Kompetensi
Lulusan.
2. Permendikbud Ristek, No.7,Tahun2022,tentang Standar isi .
3. Permendikbud Ristek, No.16,Tahun 2022, tentang Standar Proses.
4. Kepetusan Kepmendikbud Ristek, No:56/M/2022, tentang Pedoman
Penerapan Kurikulumdalam Rangka Pemulihan Pembelajaran.
5. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan
Teknologi Republik Indonesia Nomor 371/M/2021 tentang
Program Sekolah Penggerak.
Dasar Hukum
6. “Pendidikan nasional
mengembangkan kemampuan
berfungsi
dan
membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.”
Profil Pelajar Pancasila adalah
profil lulusan yang bertujuan
menunjukkan karakter dan
kompetensi yang diharapkan
diraih dan menguatkan nilai-nilai
luhur Pancasilapeserta didik dan
para pemangku kepentingan.
CP adalah serangkaian
Kompetensi dan konten pada
mata pelajaran yang disusun
dalam satu fase
7. Definisi Profil Pelajar Pancasila
Profil Pelajar Pancasila adalah
profil lulusan yang bertujuan
menunjukkan karakter dan
kompetensi yang diharapkan
diraih dan menguatkan nilai-nilai
luhur Pancasila peserta didik dan
para pemangku kepentingan.
Terdiri dari 6 dimensi dengan
penjabaran elemen di
masing- masing dimensinya.
*Dimensi adalah karakter dan kompetensi fondasi yang perlu
dikembangkan pendidik.
8. 1. Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia
Pelajar Indonesia yang menghayati
keberadaan Tuhan dan selalu
berupaya mentaati perintah serta
menjauhi larangan sesuai dengan
ajaran agama dan kepercayaan yang
dianutnya.
Beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa diwujudkan
ke dalam akhlak yang mulia, baik
dalam beragama, akhlak yang
baik
kepada diri sendiri, kepada
sesama
manusia, kepada alam dan
kepada
negara Indonesia.
9. 2.Berkebinekaan Global
Pelajar Indonesia yang berkebinekaan global
memiliki identitas diri yang matang, mampu
menunjukan dirinya sebagai representasi
budaya luhur bangsanya, sekaligus memiliki
wawasan serta keterbukaan tentang eksistensi
ragam budaya daerah, nasional dan global.
Pelajar Indonesia memiliki sikap menghormati
keberagaman dan toleransi terhadap
perbedaan.
Untuk mencapai Berkebinekaan Global, pelajar
Indonesia harus dapat mengenal dan
menghargai budaya, dapat berkomunikasi
dan berinteraksi antar budaya, berefleksi
dan bertanggung jawab terhadap
pengalaman kebinekaan serta berkeadilan
sosial.
10. 3.Mandiri
Pelajar Indonesia memiliki prakarsa
atas pengembangan dirinya yang
tercermin dalam kemampuan untuk
bertanggung jawab, memiliki
rencana strategis, melakukan
tindakan dan merefleksikan proses
dan hasil pengalamannya.
Untuk itu, pelajar Indonesia perlu
memiliki kesadaran akan diri dan
situasi yang dihadapi serta
memiliki regulasi diri.
11. 4.Bergotong Royong
Pelajar Indonesia memiliki kemampuan untuk
melakukan kolaborasi dengan sukarela agar
kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar
dan mencapai tujuan untuk kebaikan
bersama.
Pelajar Indonesia selalu berusaha melihat
kekuatan-kekuatan yang dimiliki setiap orang
di sekitarnya, yang dapat memberi manfaat
bersama. Mencegah terjadinya konflik dan
tidak memaksakan kehendak pada orang lain.
Hal-hal yang harus dilakukan pelajar Indonesia
untuk mewujudkan gotong royong adalah
melakukan kolaborasi, memiliki kepedulian
yang tinggi, dan berbagi dengan sesama.
12. 5.Bernalar Kritis
Pelajar Indonesia yang bernalar kritis
berpikir secara objektif, sistematik dan
saintifik dengan mempertimbangkan
berbagai aspek berdasarkan data dan fakta
yang mendukung, sehingga dapat membuat
keputusan yang tepat dan berkontribusi
memecahkan masalah dalam kehidupan,
serta terbuka dengan penemuan baru.
Untuk bernalar kritis, pelajar Indonesia perlu
memperoleh dan memproses informasi
serta gagasan dengan baik, lalu
menganalisa dan mengevaluasinya,
kemudian merefleksikan pemikiran dan
proses berpikirnya.
13. 6.Kreatif
Pelajar Indonesia mampu memodifikasi
dan menghasilkan sesuatu yang orisinal,
bermakna, bermanfaat, dan berdampak,
dalam bentuk gagasan, tindakan, dan
karya nyata secara proaktif dan
independen untuk menemukan cara-cara
lain dan berbeda untuk bisa berinovasi.
Pelajar Indonesia yang kreatif adalah
pelajar yang bisa menghasilkan
gagasan, karya dan tindakan yang
orisinil, memiliki keluwesan berpikir
dalam mencari alternatif solusi
permasalahan.
14. Ringkasan Dimensi dan Elemen
Profil Pelajar Pancasila
Beriman,
bertakwa
kepada Tuhan
YME, dan
berakhlak mulia
• Akhlak beragama
• Akhlak pribadi
• Akhlak kepada
manusia
• Akhlak kepada alam
• Akhlak bernegara
Berkebinekaa
n global
• Mengenal dan
menghargaibudaya
• Komunikasidan
interaksi antar
budaya
• Refleksi dan
tanggung jawab
terhadap
pengalaman
kebinekaan
• Berkeadilan soial
Bergotong
royong
• Kolaborasi
• Kepedulian
• Berbagi
Mandiri
• Pemahaman diri
dan situasi
• Regulasidiri
Bernalar kritis
• Memperoleh dan
memproses
informasi dan
gagasan
• Menganalisis dan
mengevaluasi
penalaran
• Merefleksidan
mengevaluasi
pemikirannya
sendiri
Kreatif
• Menghasilkan
gagasan yang
orisinal
• Menghasilkankarya
dan tindakan yang
orisinal
• Memilikikeluwesan
berpikir dalam
mencari alternatif
solusi
permasalahan
15. Kegunaan Profil Pelajar
Pancasila
Profil
Pelajar
Pancasila
Tujuan Pendidikan
Nasional dalam Undang-
Undang Republik
Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 3
Ki Hadjar Dewantara telah
mengkonstruksi visi
pendidikan Indonesia
yang penting untuk
dijadikan acuan sistem
pendidikan nasional.
Pendidikan diselenggarakan agar setiap
individu dapat menjadi manusia yang
“beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung
jawab”.
16. Kegunaan Profil Pelajar Pancasila
Profil Pelajar Pancasila
merupakan upaya
menerjemahkan tujuan dan
visi pendidikan ke dalam
format yang lebih mudah
dipahami oleh seluruh
pemangku kepentingan
pendidikan.
Rumusan Profil Pelajar
Pancasila dibuat dengan tujuan
sebagai kompas bagi pendidik
dan Pelajar Indonesia.
Segala pembelajaran, program,
dan kegiatan di satuan
pendidikan bertujuan akhir ke
Profil Pelajar Pancasila.
17. Budaya
Sekolah,
pola interaksi dan
komunikasi, serta norma
yang berlaku di sekolah
Intrakurikuler
Muatan Pelajaran
Kegiatan/ pengalaman
belajar
Projek
Pembelajaran berbasis
projek yang kontekstual
dan interaksi dengan
lingkungan sekitar
Ekstrakurikuler
r
Kegiatan untuk
mengembangkan minat
dan bakat
Pelajar
Indonesi
a
Penerapan Profil
Pelajar
Pancasila di sekolah
Profil Pelajar Pancasila adalah
karakter dan kemampuan yang
dibangun dalam keseharian dan
dihidupkan dalam diri setiap
individu pelajar melalui budaya
sekolah, pembelajaran
intrakurikuler, kokurikuler,
maupun ekstrakurikuler
18. Keunggulan Kurikulum Merdeka
1. Lebih Sederhana dan
Mendalam
Fokus pada materi yang esensial dan
pengembangan kompetensi peserta didik
pada fasenya. Belajar menjadi lebih
mendalam, bermakna, tidak terburu-buru
dan menyenangkan.
19. Keunggulan Kurikulum Merdeka
2. Lebih Merdeka
Peserta didik: Tidak ada program peminatan
di SMA, peserta didik memilih mata
pelajaran sesuai minat, bakat, dan
aspirasinya.
Guru: Guru mengajar sesuai tahap
capaian dan perkembangan
peserta didik.
Satuan pendidikan: memiliki wewenang
untuk mengembangkan dan mengelola
kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan
karakteristik satuan pendidikan dan peserta
didik.
20. Keunggulan Kurikulum Merdeka
3. Lebih Relevan dan
Interaktif
Pembelajaran melalui kegiatan projek
memberikan kesempatan lebih luas
kepada peserta didik untuk secara aktif
mengeksplorasi isu-isu aktual misalnya
isu lingkungan, kesehatan, dan lainnya
untuk mendukung pengembangan
karakter dan kompetensi Profil Pelajar
Pancasila.
22. Struktur Kurikulum
Pendidikan Anak Usía Dini (PAUD), Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
1. Pembelajaran intrakurikuler. Kegiatan
pembelajaran intrakurikuler untuk setiap
mata pelajaran mengacu pada capaian
pembelajaran.
2. Projek penguatan profil pelajar
Pancasila. Kegiatan khusus yang
ditujukan untuk memperkuat upaya
pencapaian profil pelajar Pancasila yang
mengacu pada Standar Kompetensi
Lulusan.
Secara pengelolaan waktu pelaksanaan,
projek dapat dilaksanakan dengan
menjumlah alokasi jam pelajaran projek dari
semua mata pelajaran dan jumlah total
waktu pelaksanaan masing-masing projek
tidak harus sama.
Alokasi waktu untuk setiap projek
penguatan profil pelajar Pancasila tidak
harus sama. Satu projek dapat dilakukan
dengan durasi waktu yang lebih panjang
daripada projek yang lain.
23.
24. Struktur Kurikulum SMP
Struktur kurikulum SMP/MTs terdiri atas 1 (satu) fase yaitu Fase D. Fase D yaitu untuk Kelas VII,
KelasVIII, dan KelasIX.
Struktur kurikulum SMP/MTs terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:
a. pembelajaran intrakurikuler; dan
b. projek penguatan profil pelajar Pancasila dialokasikan sekitar 25% (dua
puluh lima persen) total JP per-tahun.
Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik secara
muatan maupun secara waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek profil harus mengacu pada
capaian profil pelajar Pancasila sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan
dengan capaian pembelajaran pada mata pelajaran. Secara pengelolaan waktu pelaksanaan,
projek dapat dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran projek dari semua mata
pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing- masing projek tidak harus sama.
25. SMP Kelas VII-VIII
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu; 1 JP=40 menit
Alokasi pertahun
(minggu)
Alokasi Projek
per tahun
(25%)
TOTAL JP PER
TAHUN
Pendidikan AgamaIslam dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
Pendidikan AgamaKristen dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
Pendidikan AgamaBuddha dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
Pendidikan Pancasila 72 (2) 36 108
Bahasa Indonesia 180 (5) 36 216
Matematika 144 (4) 36 180
IPA 144 (4) 36 180
IPS 108 (3) 36 144
Bahasa Inggris 108 (3) 36 144
PJOK 72 (2) 36 108
Informatika 72 (2) 36 108
Seni dan Prakarya**:
o Seni Musik
o Seni Rupa
o Seni Teater
o Seni Tari
o Prakarya
72 (2) 36 108
Muatan Lokal*** 72 (2) - 72
Total****: 1044 (29) 360 1404
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan
agama/kepercayaanmasing-masing.
** Satuan pendidikanmenyediakan minimal 1 (satu)
jenis seni atau
prakarya(Seni Musik, SeniRupa,SeniTeater,Seni
Tari, dan/atau
Prakarya).Pesertadidik memilih 1 (satu) jenis seni
atau prakarya
(SeniMusik, Seni Rupa,SeniTeater,SeniTari, atau
Prakarya)
*** Maksimal 2 JP per minggu atau 72 JP per tahun.
**** Total JP tidak termasuk mata pelajaran
Muatan Lokal, dan/atau mata pelajaran tambahan
yang diselenggarakanoleh satuan pendidikan.
26. Asumsi 1 Tahun = 32 minggu; 1 JP=40 menit
Alokasi pertahun (minggu) Alokasi Projek
per tahun
TOTAL JP PER TAHUN
* Diikuti oleh peserta didik
sesuai dengan
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 64 (2) 32 96 agama/kepercayaan
masing-masing.
** Satuan pendidikan
menyediakanminimal 1
(satu) jenis seni atau
prakarya (Seni Musik, Seni
Rupa, Seni Teater, Seni
Tari, dan/atau
Prakarya). Peserta didik
memilih 1 (satu) jenis seni
atau prakarya
(Seni Musik, Seni Rupa,
Seni Teater, Seni Tari, atau
Prakarya)
.
*** Maksimal 2 JP per
minggu atau 64 JP per
tahun.
**** Total JP tidak
termasuk mata pelajaran
Muatan Lokal, dan/atau
mata pelajaran tambahan
yang diselenggarakan oleh
satuan pendidikan.
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 64 (2) 32 96
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 64 (2) 32 96
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 64 (2) 32 96
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 64 (2) 32 96
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 64 (2) 32 96
Pendidikan Pancasila 64 (2) 32 96
Bahasa Indonesia 160 (5) 32 192
Matematika 128 (4) 32 160
IPA 128 (4) 32 160
IPS 96 (3) 32 128
Bahasa Inggris 96 (3) 32 128
PJOK 64 (2) 32 96
Informatika 64 (2) 32 96
Seni dan Prakarya**: 64 (2) 32 96
o Seni Musik
o Seni Rupa
o Seni Teater
o Seni Tari
o Prakarya
Muatan Lokal*** 72 (2) ** - 72**
Total****: 928 (29) 320 1248
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMP Kelas IX
28. Kesiapan satuan pendidikan untuk mengimplementasi kurikulum
berbeda-beda, terutama dalam situasi Pandemi COVID-19. Menyadari
kompleksitas tersebut, maka:
2
1
Pemerintah tidak mewajibkan
satuan pendidikan untuk
mengimplementasikan
Kurikulum Merdeka
Implementasi Kurikulum
Merdeka dapat disesuaikan
dengan kesiapan masing-
masing satuan pendidikan
Sumber:KepmendikbudristekNomor56Tahun2022
29. Dalam pemulihan pembelajaran, sekarang sekolah diberikan
kebebasan menentukan kurikulum yang akan dipilih
Pilihan 1
Kurikulum 2013
Secara penuh
Pilihan 2
Kurikulum Darurat
yaitu Kurikulum 2013 yang
disederhanakan
Pilihan 3
Kurikulum Merdeka
30. Untuk satuan pendidikan yang memilih Kurikulum Merdeka,
implementasinya dapat disesuaikan dengan kesiapan masing-masing
Satuan pendidikan menentukan pilihan berdasarkan Angket Kesiapan Implementasi Kurikulum Merdeka
yang mengukur kesiapan guru dan tenaga kependidikan. Tidak ada pilihan yang paling benar, yang ada
pilihan yang paling sesuai kesiapan satuan pendidikan. Semakin sesuai maka semakin efektif implementasi
Kurikulum Merdeka.
Pilihan 1: Mandiri Belajar
Menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum
Merdeka, tanpa mengganti kurikulum satuan pendidikan
yang sedang diterapkan.
Pilihan 2: Mandiri berubah
Menerapkan Kurikulum Merdeka menggunakan
perangkat ajar yang sudah disediakan pada satuan
pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10.
Pilihan 3: Mandiri Berbagi
Menerapkan Kurikulum Merdeka dengan
mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar di
satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10.
Angket Kesiapan Implementasi
Kurikulum Merdeka dapat diakses
melalui:
https://kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id/
31. Hal-hal yang harus dipersiapkan Satuan Pendidikan dalam
Implementasi Kurikulum secara Mandiri :
1. Mandiri Belajar :
A. Kurikulum dan Struktur kurikulum tetap menggunakan Struktur Kurikulum 2013
B. Dapodik sesuai kurikulum 2013
C. Mata Pelajaran Informatika boleh menjadi Mata Pelajaran Wajib
D. Satuan Pendidikan mengadaptasikan bagian-bagian terpenting dari Kurikulum Merdeka dengan cara mempelajarinya
secara mandiri.
E. Bagian yang penting harus diadaptasikan dan dipelajari adalah :
1. Karakter siswa yang hendak di capai, sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila ( Dimensi, Elemen
dan Sub Elemen ) BSKAP no. 009/H/KR/2022 tentang Dimensi, Elemen, Sub Elemen Profil
Pelajar Pancasila
2. Menyusun rangkaian komptensi dan konten materi pembelajarannyang terdapat dalam Capaian
Pembelajaran (CP) menjadi Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan
Pembelajaran (ATP) dan seterusnya. BSKAP no. 008/H/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran
3. Mengorganisasi Pembelajan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. ( Menentukan Tema
Projek, Membentuk Tim Fasilitasi Projek ( Guru ), menentukan kolaborasi mata pelajaran yang
dilibatkan, membuat modul projek, menentukan waktu projek, merancang penilaian
A. Untuk mempelajari Kurikulum Merdeka secara Mandiri, satuan Pendidikan diharus membuat membuat IHT, Workshop,
FGD, MGMP, Study banding dengan sekolah penggerak, dan mengakses platform Merdeka Mengajar.
G. Kepala Sekolah wajib membentuk Komite Pembelajaran, tingkat sekolah (Komite Pembelajaran adalah sekumpulan
orang yang bertanggungjawab terhadap Implementasi Kurikulum Merdeka, pada perencanaan, pelaksanaan, penilaian
dan projek pengutan Profil Pelajar Pancasila. Komite Pembelajaran terdiri dari Pengawas Sekolah, Kepala sekolah
guru-guru, tenaga pendidik dan orang tua. Agar dibuatkan SK dari Sekolah
32. Hal-hal yang harus dipersiapkan Satuan Pendidikan dalam
Implementasi Kurikulum secara Mandiri :
1. Mandiri Berubah
A. Kurikulum dan Struktur kurikulum sudah menggunakan Kurikulum Merdeka.
B. Struktur Kurikulum terdiri dari : 1. Intrakurikuler (29 JP) dan 2. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
C. Dapodik sesuai kurikulum Merdeka
D. Mata Pelajaran Informatika menjadi Mata Pelajaran Wajib
E. Mata Pelajaran Seni Budaya berdifusi dengan Prakarya
F. Satuan Pendidikan mengImplemntasi dari Kurikulum Merdeka dengan cara mempelajarinya secara mandiri.
G. Bagian yang penting harus Implementasikan adalah :
1. Menyusun rangkaian komptensi dan konten materi pembelajaran yang terdapat dalam Capaian Pembelajaran (CP)
menjadi Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dan seterusnya.
BSKAP no. 008/H/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran. Boleh diambil dari contoh yang sudah disediakan.
2.Menggunakan Modul Ajar (RPP Kurikulum Merdeka) yang sudah disediakan oleh Kemdikbud
3.Mengelola Pembelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ( Menentukan Tema Projek, Membentuk
Tim Fasilitasi Projek ( Guru ), menentukan kolaborasi mata pelajaran yang dilibatkan, membuat modul projek,
menentukan waktu projek, merancang penilaian. Boleh menggunakan modul projek yang disediakan oleh Kemdikbud.
4.Melaksanakan pembelajaran berdeferensiasi.
5.Melaksanakan prinsip-prinsip pembelajaran dan penilaian sesuai Kurikulum Merdeka.
A.Wajib Menyusun Kurikulum Oprasional Tingkat Satuan Pendidikan ( KOSP )
B.Untuk mempelajari Kurikulum Merdeka secara mandiri, satuan Pendidikan diharuskan membuat kegiatan ; IHT,
C. Workshop, MGMP, FGD dan Study Banding dengan sekolah penggerak serta mengakses Platform Merdeka Mengajar
D. Kepala Sekolah wajib membentuk Komite Pembelajaran, tingkat sekolah (Komite Pembelajaran adalah sekumpulan orang yang
bertanggungjawab terhadap Implementasi Kurikulum Merdeka, pada perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan projek pengutan
Profil Pelajar Pancasila. Komite Pembelajaran terdiri dari Pengawas Sekolah, Kepala sekolah guru-guru, tenaga pendidik dan
orang tua. Agar dibuatkan SK dari Sekolah
33. Hal-hal yang harus dipersiapkan Satuan Pendidikan dalam
Implementasi Kurikulum secara Mandiri :
1. Mandiri Berbagi
A. Kurikulum dan Struktur kurikulum sudah menggunakan Kurikulum Merdeka.
B. Struktur Kurikulum terdiri dari : 1. Intrakurikuler (29 JP) dan 2. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
C. Dapodik sesuai kurikulum Merdeka
D. Mata Pelajaran Informatika menjadi Mata Pelajaran Wajib
E. Mata Pelajaran Seni Budaya berdifusi dengan Prakarya
F. Satuan Pendidikan mengImplementasikan dari Kurikulum Merdeka dengan cara mempelajarinya secara mandiri.
G. Bagian yang penting harus Implementasikan adalah :
1. Menyusun rangkaian komptensi dan konten materi pembelajaran yang terdapat dalam Capaian Pembelajaran (CP)
menjadi Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dan seterusnya.
BSKAP no. 008/H/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran.
2.Modul Ajar (RPP Kurikulum Merdeka) dikembangkan sendiri
3. Mengelola dan Implementasikan Pembelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ( Menentukan Tema
Projek, Membentuk Tim Fasilitasi Projek ( Guru ), menentukan kolaborasi mata pelajaran yang dilibatkan, membuat
modul projek, menentukan waktu projek, merancang penilaian. Modul projek dikembangkan sendiri
4.Melaksanakan pembelajaran berdeferensiasi.
5.Melaksanakan prinsip-prinsip pembelajaran dan penilaian sesuai Kurikulum Merdeka.
H.Wajib membuat Kurikulum Oprasional Satuan Pendidikan (KOSP)
I.Untuk mempelajari Kurikulum Merdeka secara mandiri, satuan Pendidikan diharuskan membuat kegiatan ; IHT,
J. Workshop, FGD, MGMP dan Study Banding dengan sekolah penggerak serta mengakses Platform Merdeka Mengajar.
K. Kepala Sekolah wajib membentuk Komite Pembelajaran, tingkat sekolah (Komite Pembelajaran adalah sekumpulan orang yang
bertanggungjawab terhadap Implementasi Kurikulum Merdeka, pada perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan projek pengutan
Profil Pelajar Pancasila. Komite Pembelajaran terdiri dari Pengawas Sekolah, Kepala sekolah guru-guru, tenaga pendidik dan
orang tua. Agar dibuatkan SK dari Sekolah
34. Dukungan untuk kesiapan implementasi
Dukungan apa yang diberikan
Pemerintah untuk satuan pendidikan
yang menerapkan Kurikulum
Merdeka?
35. Sebelum melanjutkan, dapatkah Ibu dan
Bapak memperkirakan dukungan apa, baik
berupa kebijakan ataupun teknis, yang
dibutuhkan satuan pendidikan dan
pendidik untuk menerapkan Kurikulum
Merdeka?
36. Penerapan Kurikulum Merdeka didukung melalui penyediaan beragam
perangkat ajar serta pelatihan dan penyediaan sumber belajar guru,
kepala sekolah, dan dinas pendidikan.
01
Penyediaan
Perangkat
ajar: buku
● Perangkat ajar (buku teks, contoh-contoh alur tujuan pembelajaran, kurikulum operasional
sekolah, serta modul ajar dan projek penguatan profil Pelajar Pancasila disediakan melalui
platform digital bagi guru. Satuan pendidikan dapat melakukan pengadaan buku teks secara
mandiri dengan BOS/BOP reguleratas dukungan Pemda dan yayasan
● Buku cetak dapat dibeli menggunakan dana BOS/BOPmelalui SIPLah atau cetak mandiri
teks dan
bahan ajar
pendukung
Pelatihan dan
penyediaan
sumber belajar
guru, kepala
sekolah, dan
pemda
02
● Pelatihan mandiri bagi guru dan kepala sekolah melalui micro learning di aplikasi
digital Merdeka Mengajar (dapat diunduh pada Playstore dan website
https://guru.kemdikbud.go.id/).
● Menyediakanberbagai narasumber dalam pelatihan Kurikulum Merdeka. Misalnya,
melalui pengimbasan dari Sekolah Penggerak.
● Berbagai sumber belajar untuk guru dalam bentuk e-book, video, podcast dll., yang
dapat diakses daring dan didistribusikan melalui media penyimpanan (flashdisk) bagi
wilayah 3T.
● Guru membentuk komunitas belajar untuk saling berbagi praktik baik dalam adopsi
Kurikulum Merdeka,baik di satuan pendidikan maupun di komunitasnya
Jaminan jam
03
mengajar
dan tunjangan
profesi
● Perubahan struktur mata pelajarantidak merugikan guru
● Semua guru yang berhak mendapatkan tunjangan profesi ketika menggunakan
Kurikulum 2013 akan tetap mendapatkanhak tersebut
guru
37. Perangkat ajar merupakan berbagai bahan ajar (tidak hanya buku teks)
yang digunakan untuk mencapai profil pelajar Pancasila dan Capaian
Pembelajaran
Modul projek penguatan profilpelajar
Pancasila dengan tema Bhineka
Tunggal Ikauntuk Fase A
Modul ajar Bahasa Indonesia untuk
FaseD(SMP)
Buku teks mata pelajaranPendidikan
Pancasiladan Kewarganegaraanuntuk
kelas X
38. Mendukungproses implementasi di
daerah
Membantu Daerah menyiapkanhelpdesk serta
mendampingihelpdesk dalam meresponberbagai isu.
Mensosialisasikan kurikulum dan memberikan
bimbingan teknis kepada Dinas dan ketua
MKKS/sejenisnya.
Mensosialisasikan kurikulum kepada komunitas dan
pemangku kepentingan misalnya melalui webinar
berkala.
Melakukan monitoring dan evaluasi terkoordinasi
dengan BSKAP dan unit terkait lain. Berdasarkan hasil
monev merancangstrategiuntuk penguatan
implementasisecaraberkelanjutan.
Dukungan yang dapat diberikan Direktorat Teknis
Pengembangan panduan untuk
mendukung implementasi
Direktorat teknis dan Puskurjar membuat Panduan yang
menjadi rujukan bagi Pemerintah Daerahuntuk
mendukung satuan pendidikan mengimplementasikan
Kurikulum Merdeka. Panduan yang dimaksud disertai
beragam contoh-contoh yang dapat membantu satuan
pendidikan menerapkan kurikulum, diantaranya:
kurikulum operasional sekolah, modul ajar, modul
projek, asesmen dan rapor, pembelajaran sesuai tahap
capaian peserta didik, dan pengelolaan mekanisme
pemilihan mata pelajaran di SMA/MA.
39. Contoh dukungan yang dapat disediakan oleh Pemerintah Daerah :
Helpdesk Daerah
Untuk berkonsultasi dengan cepat,
satuan pendidikan dan pendidik
dapat menghubungi tim helpdesk
di tingkat daerah
Pemerintah Pusat memberikan
dukungan dan dampingan untuk
helpdesk daerah
Tim Helpdesk antara lain dapat
berasal dari unsur : UPT
Kemdikbudristek , Dinas
Pendidikan, Koordinator Pengawas,
Memfasilitasi Komunitas
Praktisi/komunitas Belajar
Dinas Pendidikan mendorong dan
memfasilitasi proses belajar para
pendidik dan tenaga kependidikan
untuk menerapkan Kurikulum
Merdeka melalui dukungan
terhadap beragam komunitas
praktisi, misalnya MKKS,
MGMP,KKG,KKPS, PKG (Pusat
Kegiatan Gugus), Forum
Komunikasi PKBM/SKB serta
komunitas bagi guru untuk belajar
Memfasilitasi kolaborasi
satuan pendidikan dan
masyarakat
Dinas Pendidikan menjadi hub
atau penghubung antara satuan
pendidikan dan masyarakat
(perguruan tinggi, organisasi non-
profit, komunitas pendidikan, dsb.)
yang dapat mendukung satuan
pendidikan menerapkan
Kurikulum Merdeka
40. Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen
Guru harus hindari &
Tinggalkan Hal-Hal Berikut
Pada Era Kurikulum Merdeka
Membuat
pembelajaran
mengikuti buku
dengan mengabaikan
kebutuhan peserta
didik
Interaksi dengan
peserta didik hanya
memberikan dan
menagih tugas.
Menggunakan hanya
satu perspektif
misalnya hanya
melihat kemampuan
kognitif peserta didik,
tanpa melihat faktor
lain seperti sosial
emosi atau spiritual.
Kegiatan
pembelajaran searah
(memberikan
pemaparan dalam
bentuk ceramah dan
instruksi tugas) tanpa
adanya
pendampingan dan
pemberian umpan
balik
Proses belajar
bertujuan tes atau ujian
akhir, serta
pembelajarandengan
kegiatan yang sama
dari tahun ke tahun
dengan soal tes dan
ujian yang sama.
42. Penerapan Kurikulum Merdeka
didukung oleh Platform Merdeka
Mengajar.
Platform Merdeka Mengajar membantu
guru dalam mendapatkan referensi,
inspirasi, dan pemahaman untuk
menerapkan Kurikulum Merdeka.
43. Apa itu Platform Merdeka
Mengajar?
Platform Merdeka Mengajar adalah platform edukasi yang menjadi teman penggerak untuk guru dalam
mewujudkanPelajarPancasilaserta mendukungguru untuk mengajar, belajar dan berkarya lebih baik lagi.
Mengajar
Belajar
Berkarya
44. Platform Merdeka Mengajar dapat digunakan
melalui aplikasi di gawai Android atau melalui laman situs
Akses melalui laman situs
https://guru.kemdikbud.go.id/
Unduh Aplikasi Merdeka Mengajar
untuk gawai Android di Google Play Store
Untuk dapat masuk ke beberapa produk Platform Merdeka Mengajar gunakan akun
Belajar.id atau madrasah.fiemenag.go.id
45. Informasi & rujukan:
Di mana informasi tentang Kurikulum
Merdeka yang lebih mendalam dan
menyeluruh dapat dipelajari?
48. Info Grafis Menyusun Perencanaan Pembelajaran
( Struktur Kurikulum Intrakurikuler )
1. Guru Mapel Mengetahui dan
Memahami Capaian
Pembelarannya (CP)
2. Guru Mapel Menyusun Tujuan
Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan
Pembelajaran (ATP)
3. Guru Mapel Mengembangkan Modul
Ajar (RPP) Berdasarkan Tujuan
Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan
Pembelajaran (ATP)
50. Info Grafis Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
Alur Tujuan Pembelajaran merupakan sekumpulan dari Tujuan Pembelajaran
Fase D dimulai
kelas 7
Tujuan
Pembelajaran
7.1
Tujuan
Pembelajaran
7.2
Tujuan
Pembelajaran
7.3
Tujuan
Pembelajaran
7.4
Fase D berakhir di
kelas 9
Tujuan
Pembelajaran
9.1
Tujuan
Pembelajaran
9.2
Tujuan
Pembelajaran
9.3
Tujuan
Pembelajaran
9.4
Lanjut ke
kelas 8
Tujuan
Pembelajaran
8.1
Tujuan
Pembelajaran
8.2
Tujuan
Pembelajaran
8.3
Tujuan
Pembelajaran
8.4
51. Mau kemana kita…..?
Jika Anda diminta mengantar kerabat Anda ke suatu tempat sementara Anda
belum tahu letak dan bagaimana tempat tersebut apa yang akan Anda lakukan
supaya Anda dan kerabat Anda dapat menuju tempat tersebut dengan selamat ?
52. MENGAPA MENGGUNAKAN CP
•Capaian Pembelajaran sebagai sarana untuk
mewujudkan Profil Pelajar Pancasila
BERIMAN KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA BERAKHLAK MULIA
BERKEBHINEKAAN GLOBAL
GOTONG ROYONG
KREATIF
BERNALAR KRITIS
MANDIRI
53.
54. Kepmen RI Nomor 958 tahun 2020 Tentang Capaian
Pembelajaran Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar,
Dan Pendidikan Menengah dinyatakan bahwa
Capaian Pembelajaran merupakan bentuk pengintegrasian
kompetensi inti dan kompetensi dasar yang disusun secara
komprehensif dalam bentuk narasi yang meliputi: sekumpulan
kompetensi dan lingkup materi sehingga CP memungkinkan
setiap anak memperdalam pengetahuannya tanpa harus
terstandar oleh sistem.
55. CP secara garis besar diartikan sebagai >>>
• Kualitas hasil pembelajaran :
yang meliputi tingkat pengetahuan, kedalaman pemahaman,
kompleksitas ketrampilan yang akan dicapai peserta didik dalam
suatu mata pelajaran
56. Perlu diingat …
• Pemahaman dan kompetensi sebagai acuan CP bukan materi asesmen
yang secara langsung diuji di kelas.
• Sederet perkembangan yang akan dicapai secara utuh dari pendidikan
dasar sampai menengah bukan target yang dilihat secara terpisah-pisah.
• Tingkat kedalaman pemahaman konsep dan kompleksitas kompetensi
dalam setiap mata pelajaran bukan rancangan aktivitas pembelajaran
• Penjelasan singkat mengenai konsep dan kemampuan kunci, yang dapat
ditunjukkan dengan performa yang nyata, bukan objektif pembelajaran
yang hanya berisi topik dan konten yang konkret.
57. TUJUAN CAPAIAN PEMBELAJARAN
- emosional,
•PAUD
memberikan arah yang sesuai dengan usia perkembangan anak
- nilai agama,
- fisik-motorik,
anak siap mengikuti jenjang pendidikan
selanjutnya
- bahasa, dan
- kognitif)
•SD-SMA
menunjukkan kemajuan belajar yang digambarkan secara vertikal
dan didokumentasikan dalam suatu kerangka kualifikasi.
58. PRINSIP PENYUSUNAN CP
TERUKUR dan SPESIFIK
ditulis berdasarkan taksonomi Bloom
Memperhatikan aspek pengetahuan dan pemahaman
Praktis
Ketrampilan generik
FLEKSIBEL
Sesuai proses dan tahapan belajar
OTONOMI
Satuan Pendidikan diberi kebebasan menyesuaikan CP
59. TUJUAN CP DIRUMUSKAN PER FASE
materi pelajaran tidak terlalu padat
peserta didik mempunyai cukup banyak
waktu untuk memperdalam materi dan
mengembangkan kompetensi
60. Penggunaan istilah “fase” dalam CP
untuk membedakannya dengan kelas
karena peserta didik di satu kelas yang sama
bisa jadi belajar dalam fase pembelajaran yang
berbeda.
61. FASE dalam CAPAIAN PEMBELAJARAN
Sekolah Umum
(Reguler)
•Fase A : Pada umumnya SD Kelas 1-2
•Fase B : Pada umumnya SD Kelas 3-4
•Fase C : Pada umumnya SD Kelas 5-6
•Fase D : Pada umumnya SMP Kelas 7-9
•Fase E : Pada umumnya SMA Kelas 10
•Fase F : Pada umumnya SMA Kelas 11-12
Sekolah Luar Biasa
• Fase A : Pada umumnya usía mental (≤7 tahun)
• Fase B : Pada umumnya usía mental (±8 tahun)
• Fase C : Pada umumnya usia mental (±8 tahun)
• Fase D : Pada umumnya usía mental (±9 tahun)
• Fase E : Pada umumnya usía mental (±10 tahun)
• Fase F : Pada umumnya usía mental (±10 tahun)
Untuk SLB CP memakai acuan usía
mental yang ditetapkan berdasarkan
hasil asesmen
62. Sinkronisasi Jenjang, Usia Mental, dan Usia Kronologis
Fase Fase A Fase B Fase C Fase D Fase E Fase F
Jenjang/
Kelas SD (1-2) SD (3-4) SD (5-6) SMP (7-9) SMA (10)
SMA
(11-12)
Usia
kronologis ≤ 6-8 th 9-10 th 11-12 th 13-15 th 16-17 th 17-23 thn
Usía mental ≤7
tahun
±8 tahun ±8 tahun ±9 tahun ±10 tahun ±10 tahun
63. KOMPONEN CP
Alasan mempelajari mapel
tersebut
keterkaitan antara Mapel
dengan salah satu (atau lebih)
Profil Pelajar Pancasila
kebermanfataan mata
pelajaran dalam kehidupan
anak
Tujuan Mata Pelajaran
Kemampuan yang perlu
dicapai pelajar setelah
mempelajari mata
pelajaran tersebut
Karakteristik Mata Pelajaran
Deskripsi umum tentang apa yang
dipelajari dalam mata pelajaran
Elemen-elemen (strands) atau domain
mata pelajaran serta deskripsinya
Capaian dalam setiap
fase secara keseluruhan
Integrasi KI dan KD yang
dibuat dalam bentuk
pernyataan yang
disajikan dalam dalam
bentuk paragraf
Capaiansetiap fase
menurut elemen
Dibuat dalam bentuk
matriks. Setiap
elemen dipetakan
menurut
perkembangan siswa
Alur Capaian
Pembelajaransetiap
tahun
Turunan dari CP, setiap
fase diturunkan
menjadi alur CP yang
dijabarkan dari tahun
ke tahun.
Alur Konten Materi
setiap tahun
Alur atau materi setiap
tahun yang
dikembangkan oleh
satuan pendidikan/guru.
97. Tugas Mandiri
1. Mengunduh Capaian Pembelajaran dan elemen-elemen nya sesuai dengan Mata Pelajaran
Masing-masing LK.1
2. Menyusun Tujuan Pembelajaran (TP) & Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) mengacu pada
Capaian Pembelajaran (CP) LK.2
3. Merancang Modul Ajar (RPP) Kurikulum Merdeka LK.3