SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
Sistem Koordinat
B. Khalil
Faturrahman
Datum
• bentuk dan ukuran bumi dan titik
pusat serta orientasi sistem
koordinat yang digunakan dalam
memetakan bumi.
• parameter sebagai acuan untuk
mendefinisikan geometri ellipsoid
bumi
Datum
• Lokal
• Regional
• Global
Datum
Datum Lokal
• untuk kepentingan pemetaan lokal
• berdasarkan model bentuk bumi
yang paling sesuai untuk daerah
tersebut
• Padang, Bangka (Bukit Rimpah)
Batavia (Genoek), Kalimantan
(Samboja, Segara, Serindung), dan
Makassar (Moncong Lowe)
Datum Regional
• Untuk kepentingan pemetaan
daerah tertentu (beberapa negara,
benua)
• menggunakan ellipsoid referensi
yang paling sesuai dengan bentuk
geoid untuk area yang relatif luas
• NAD83, ED89, AAGD98
Datum Global
• untuk kepentingan pemetaan secara
global
• berdasarkan model bentuk bumi
yang paling sesuai untuk
menggambarkan bumi secara
menyeluruh
• Airy, Everest, Bessel, WGS72, dan
WGS84
Koordinat Geografis
& Koordinat UTM
Koordinat Geografis
• sistem koordinat yang
mempergunakan pasangan besaran
lintang dan bujur yang saling
berpotongan dan membentuk
jaring-jaring dan dipergunakan
untuk menyatakan lokasi di
permukaan bumi yang diukur diatas
bidang lengkung speroid atau bola
Kelemahan Globe
• besar dan tidak praktis
• skala tidak sesuai dengan tujuan
penggunaan
• tidak dapat mengukur di globe
• hanya dapat mengukur sudut tidak
untuk jarak atau bentuk
Globe
Besaran
• Meridian
• Paralel
• Bujur
• Lintang
Meridian
• garis yang menghubungkan antara
kutub utara dan kutub selatan,
berupa setengah lingkaran yang
sama besarnya
Karakteristik
• ditarik dengan arah utara-selatan
sebenarnya.
• Jarak antar meridian akan menjauh
di ekuator dan akan berkumpul jadi
satu titik di kutub utara dan selatan.
• Jumlah yang tidak terhingga dari
meridian bisa digambar pada suatu
globe (bola bumi).
Prime Meridian
• Meridian yang ditetapkan secara
internasional pada tahun 1884 yaitu
bidang yang melalui titik yang
terletak di “Royal Observatory
Greenwich” dekat London, Inggris
dan dikenal dengan nama Meridian
Nol.
Paralel
• Paralel adalah garis yang sejajar
dengan ekuator,
• garis-garis tersebut berupa
lingkaran-lingkaran yang tidak
sama besarnya,
• makin jauh dari ekuator
lingkarannya makin kecil.
Karakteristik
• selalu sejajar satu sama lain
• Paralel selalu ke arah timur-barat
• tegak lurus dengan meridian
• Semua paralel adalah lingkaran
kecil kecuali ekoator
• Jumlah yang tak terhingga dari
paralel dapat digambarkan pada
bola bumi.
Bujur
• busur yang diukur (dalam derajat)
pada suatu paralel antara tempat
tersebut dengan “prime meridian”
(=meridian Greenwich).
• Harga bujur berkisar 00 sampai
1800 ke timur atau ke barat
Lintang
• busur yang diukur (dalam derajat)
pada suatu meridian antara tempat
tersebut dengan ekuator.
• Lintang mempunyai harga dari 00
pada ekuator sampai 900 di kutub
utara dan kutub selatan
Koordinat UTM
• a grid-based method of specifying
locations on the surface of the Earth
that is a practical application of a 2-
dimensional Cartesian coordinate
system.
Koordinat UTM
• Didefinisikan posisi horizontal dua
dimensi (x,y) dengan menggunakan
proyeksi silinder, transversal, dan
konform yang memotong bumi
pada dua meridian standard.
Ciri - ciri
• memotong bola bumi di dua buah
meridian standar dengan faktor
skala (k) = 1.
• Lebar zone (wilayah) sebesar 60,
• Tiap zone mempunyai meridian
tenngah sendiri.
• Perbesaran di meridian tengah =
0,9996
Penentuan zone
• lebar setiap zona adalah 60
• Zone dimulai dari batas hari
internasional ke arah timur
• Batas paralel tepi atas 840 dan tepi
bawah 800
• daerah kutub harus diproyeksikan
dengan proyeksi lain.
Zone UTM Indonesia
• Zone 46 s/d 54
Zone B0
46 930
47 990
48 1050
49 1110
50 1170
51 1230
52 1290
53 1350
54 1410
Contoh
• Suatu tempat berkedudukan pada
120014’10” BT;
• maka tempat tersebut terletak pada
zone = 120 : 6 = 20 karena ada
lebihnya 14’10” maka dibulatkan
menjadi 21 dan karena terletak pada
bujur timur maka tempat tersebut
berada pada zone = 30 + 21 = 51
Contoh
• Suatu tempat berkedudukan pada
119058’59”BT
• maka tempat tersebut berada pada
zone : 30 + 119/6 = 49,83
dibulatkan menjadi 50.
Contoh
• Suatu tempat berkedudukan tepat
pada 1200 BT;
• zone tempat tersebut adalah :
30 + 120/6 = 50 karena tepat di 50
maka tempat tersebut berada di
akhir zone 50 atau di awal zone 51
Perhitungan Koordinat
• Untuk arah Vertikal (ordinat/sumbu Y),
garis ekuator mempunyai dua nilai,
yaitu :
• Perhitungan ke arah bumi bagian utara,
nilai ekuator adalah 0 meter,
• Perhitungan ke arah bumi bagian
selatan, nilai ekuator adalah 10.000.000
m. Jadi dari ekuator ke arah Selatan
nilai ordinatnya berkurang.
Perhitungan Koordinat
• Untuk arah horizontal (absis/sumbu
X), nilai tengah setiap zone adalah
500.000 m. Ke arah timur dari
tengah-tengah zone nilai absisnya
lebih besar dari 500.000 m dan ke
arah barat nilai absisnya lebih kecil
dari 500.000 m.
Wahai anak muda,
jika engkau tidak sanggup
menahan lelahnya belajar,
engkau harus menanggung
pahitnya kebodohan.
Pythagoras

More Related Content

What's hot

Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 3
Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 3Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 3
Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 3Gian Adiwinata
 
Geografi tingkatan 3
Geografi tingkatan 3Geografi tingkatan 3
Geografi tingkatan 3azamahadi
 
Panduan navigasi darat
Panduan navigasi daratPanduan navigasi darat
Panduan navigasi daratDhany Darmawan
 
okmizerlan navigasi
okmizerlan navigasiokmizerlan navigasi
okmizerlan navigasiOkmi Zerlan
 
Navigasi Darat TBMM Humerus FK UII
Navigasi Darat TBMM Humerus FK UIINavigasi Darat TBMM Humerus FK UII
Navigasi Darat TBMM Humerus FK UIIYanasta Pratama
 
52 pengukuran-sudut-jarak
52 pengukuran-sudut-jarak52 pengukuran-sudut-jarak
52 pengukuran-sudut-jarakFalih Azmi
 
Iuw 4 pengukuran planimetris
Iuw   4 pengukuran planimetrisIuw   4 pengukuran planimetris
Iuw 4 pengukuran planimetrisKharistya Amaru
 
Peta. latber impk 2013
Peta. latber impk 2013Peta. latber impk 2013
Peta. latber impk 2013Resti Ws
 
Prinsip dasar pemetaan
Prinsip dasar pemetaanPrinsip dasar pemetaan
Prinsip dasar pemetaanMuhazir Gandra
 
Pengukuran sudut
Pengukuran sudutPengukuran sudut
Pengukuran sudutolismisarko
 
Iuw 4 penentuan arah sudut dan luas
Iuw   4 penentuan arah sudut dan luasIuw   4 penentuan arah sudut dan luas
Iuw 4 penentuan arah sudut dan luasKharistya Amaru
 
Cara pengukuran menggunakan total station
Cara pengukuran menggunakan total station Cara pengukuran menggunakan total station
Cara pengukuran menggunakan total station Edho Wiranata
 

What's hot (20)

Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 3
Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 3Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 3
Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 3
 
Geografi tingkatan 3
Geografi tingkatan 3Geografi tingkatan 3
Geografi tingkatan 3
 
Ilmu ukur-tanah1
Ilmu ukur-tanah1Ilmu ukur-tanah1
Ilmu ukur-tanah1
 
Macam navigasi
Macam navigasiMacam navigasi
Macam navigasi
 
Panduan navigasi darat
Panduan navigasi daratPanduan navigasi darat
Panduan navigasi darat
 
okmizerlan navigasi
okmizerlan navigasiokmizerlan navigasi
okmizerlan navigasi
 
Navigasi Darat TBMM Humerus FK UII
Navigasi Darat TBMM Humerus FK UIINavigasi Darat TBMM Humerus FK UII
Navigasi Darat TBMM Humerus FK UII
 
Skala dan jarak
Skala dan jarakSkala dan jarak
Skala dan jarak
 
52 pengukuran-sudut-jarak
52 pengukuran-sudut-jarak52 pengukuran-sudut-jarak
52 pengukuran-sudut-jarak
 
Navigasi darat
Navigasi daratNavigasi darat
Navigasi darat
 
Iuw 4 pengukuran planimetris
Iuw   4 pengukuran planimetrisIuw   4 pengukuran planimetris
Iuw 4 pengukuran planimetris
 
Peta. latber impk 2013
Peta. latber impk 2013Peta. latber impk 2013
Peta. latber impk 2013
 
Prinsip dasar pemetaan
Prinsip dasar pemetaanPrinsip dasar pemetaan
Prinsip dasar pemetaan
 
Pengukuran sudut
Pengukuran sudutPengukuran sudut
Pengukuran sudut
 
Bahan presentasi Ukur Tanah
Bahan presentasi Ukur TanahBahan presentasi Ukur Tanah
Bahan presentasi Ukur Tanah
 
Ilmu Ukur Tanah
Ilmu Ukur TanahIlmu Ukur Tanah
Ilmu Ukur Tanah
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Iuw 4 penentuan arah sudut dan luas
Iuw   4 penentuan arah sudut dan luasIuw   4 penentuan arah sudut dan luas
Iuw 4 penentuan arah sudut dan luas
 
Cara pengukuran menggunakan total station
Cara pengukuran menggunakan total station Cara pengukuran menggunakan total station
Cara pengukuran menggunakan total station
 
Peta
PetaPeta
Peta
 

Similar to Sistem Koordinat

Kuliah2. hdr
Kuliah2. hdrKuliah2. hdr
Kuliah2. hdrgahendra
 
tata koordinat benda langit (astronomi)
tata koordinat benda langit (astronomi)tata koordinat benda langit (astronomi)
tata koordinat benda langit (astronomi)Ajeng Rizki Rahmawati
 
Pengantar kartografi
Pengantar kartografiPengantar kartografi
Pengantar kartografijetgeo96
 
130_20221013021140_Pertemuan ke-4 IUT Sudut- Arah- Azimut dan Jarak (2) Kam...
130_20221013021140_Pertemuan ke-4  IUT Sudut- Arah- Azimut dan Jarak  (2) Kam...130_20221013021140_Pertemuan ke-4  IUT Sudut- Arah- Azimut dan Jarak  (2) Kam...
130_20221013021140_Pertemuan ke-4 IUT Sudut- Arah- Azimut dan Jarak (2) Kam...TengkuEmrinaldi19700
 
Sistem koordinat part 1
Sistem koordinat part 1Sistem koordinat part 1
Sistem koordinat part 1galih06
 
Pertemuan 1 & 2 - Ilmu Ukur Tanah.ppt
Pertemuan 1 & 2 - Ilmu Ukur Tanah.pptPertemuan 1 & 2 - Ilmu Ukur Tanah.ppt
Pertemuan 1 & 2 - Ilmu Ukur Tanah.pptArvinThamsir1
 
Beberapa metode pengukuran arah kiblat dan plus minusnya
Beberapa metode pengukuran arah kiblat dan plus minusnyaBeberapa metode pengukuran arah kiblat dan plus minusnya
Beberapa metode pengukuran arah kiblat dan plus minusnyakipanji
 
127679922 penentuan-lokasi-gempa-baru
127679922 penentuan-lokasi-gempa-baru127679922 penentuan-lokasi-gempa-baru
127679922 penentuan-lokasi-gempa-baruNora Abner
 
Pertemuan 1- Ilmu Ukur Tanah.ppt
Pertemuan 1- Ilmu Ukur Tanah.pptPertemuan 1- Ilmu Ukur Tanah.ppt
Pertemuan 1- Ilmu Ukur Tanah.pptArvinThamsir1
 
C_KELOMPOK 2_SISTEM PROYEKSI.pptx
C_KELOMPOK 2_SISTEM PROYEKSI.pptxC_KELOMPOK 2_SISTEM PROYEKSI.pptx
C_KELOMPOK 2_SISTEM PROYEKSI.pptxssuser74065b
 
Astronomi dasar dan sifat-sifat alam semesta
Astronomi dasar dan sifat-sifat alam semestaAstronomi dasar dan sifat-sifat alam semesta
Astronomi dasar dan sifat-sifat alam semestaDwiiRamadhanii1
 
Seminar perpetaan
Seminar perpetaanSeminar perpetaan
Seminar perpetaanMul Hadramy
 
navigasidarat-111121214053-phpapp01.pdf
navigasidarat-111121214053-phpapp01.pdfnavigasidarat-111121214053-phpapp01.pdf
navigasidarat-111121214053-phpapp01.pdfSatrioPerdanansyah
 

Similar to Sistem Koordinat (20)

Kuliah2. hdr
Kuliah2. hdrKuliah2. hdr
Kuliah2. hdr
 
tata koordinat benda langit (astronomi)
tata koordinat benda langit (astronomi)tata koordinat benda langit (astronomi)
tata koordinat benda langit (astronomi)
 
Pengantar kartografi
Pengantar kartografiPengantar kartografi
Pengantar kartografi
 
Pengukuran mendatar
Pengukuran mendatarPengukuran mendatar
Pengukuran mendatar
 
Pengukuran Mendatar
Pengukuran MendatarPengukuran Mendatar
Pengukuran Mendatar
 
130_20221013021140_Pertemuan ke-4 IUT Sudut- Arah- Azimut dan Jarak (2) Kam...
130_20221013021140_Pertemuan ke-4  IUT Sudut- Arah- Azimut dan Jarak  (2) Kam...130_20221013021140_Pertemuan ke-4  IUT Sudut- Arah- Azimut dan Jarak  (2) Kam...
130_20221013021140_Pertemuan ke-4 IUT Sudut- Arah- Azimut dan Jarak (2) Kam...
 
ilmu ukur tambang
ilmu ukur tambangilmu ukur tambang
ilmu ukur tambang
 
Ilmu ukur tambang
Ilmu ukur tambangIlmu ukur tambang
Ilmu ukur tambang
 
Sistem koordinat part 1
Sistem koordinat part 1Sistem koordinat part 1
Sistem koordinat part 1
 
Theodolit
TheodolitTheodolit
Theodolit
 
Pertemuan 1 & 2 - Ilmu Ukur Tanah.ppt
Pertemuan 1 & 2 - Ilmu Ukur Tanah.pptPertemuan 1 & 2 - Ilmu Ukur Tanah.ppt
Pertemuan 1 & 2 - Ilmu Ukur Tanah.ppt
 
Beberapa metode pengukuran arah kiblat dan plus minusnya
Beberapa metode pengukuran arah kiblat dan plus minusnyaBeberapa metode pengukuran arah kiblat dan plus minusnya
Beberapa metode pengukuran arah kiblat dan plus minusnya
 
127679922 penentuan-lokasi-gempa-baru
127679922 penentuan-lokasi-gempa-baru127679922 penentuan-lokasi-gempa-baru
127679922 penentuan-lokasi-gempa-baru
 
Pertemuan 1- Ilmu Ukur Tanah.ppt
Pertemuan 1- Ilmu Ukur Tanah.pptPertemuan 1- Ilmu Ukur Tanah.ppt
Pertemuan 1- Ilmu Ukur Tanah.ppt
 
C_KELOMPOK 2_SISTEM PROYEKSI.pptx
C_KELOMPOK 2_SISTEM PROYEKSI.pptxC_KELOMPOK 2_SISTEM PROYEKSI.pptx
C_KELOMPOK 2_SISTEM PROYEKSI.pptx
 
Astronomi dasar dan sifat-sifat alam semesta
Astronomi dasar dan sifat-sifat alam semestaAstronomi dasar dan sifat-sifat alam semesta
Astronomi dasar dan sifat-sifat alam semesta
 
Seminar perpetaan
Seminar perpetaanSeminar perpetaan
Seminar perpetaan
 
Bab 1 trigonometri
Bab 1 trigonometriBab 1 trigonometri
Bab 1 trigonometri
 
Pengukuran sipat mendatar
Pengukuran sipat mendatarPengukuran sipat mendatar
Pengukuran sipat mendatar
 
navigasidarat-111121214053-phpapp01.pdf
navigasidarat-111121214053-phpapp01.pdfnavigasidarat-111121214053-phpapp01.pdf
navigasidarat-111121214053-phpapp01.pdf
 

Recently uploaded

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 

Recently uploaded (20)

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 

Sistem Koordinat

  • 2. Datum • bentuk dan ukuran bumi dan titik pusat serta orientasi sistem koordinat yang digunakan dalam memetakan bumi. • parameter sebagai acuan untuk mendefinisikan geometri ellipsoid bumi
  • 5. Datum Lokal • untuk kepentingan pemetaan lokal • berdasarkan model bentuk bumi yang paling sesuai untuk daerah tersebut • Padang, Bangka (Bukit Rimpah) Batavia (Genoek), Kalimantan (Samboja, Segara, Serindung), dan Makassar (Moncong Lowe)
  • 6. Datum Regional • Untuk kepentingan pemetaan daerah tertentu (beberapa negara, benua) • menggunakan ellipsoid referensi yang paling sesuai dengan bentuk geoid untuk area yang relatif luas • NAD83, ED89, AAGD98
  • 7. Datum Global • untuk kepentingan pemetaan secara global • berdasarkan model bentuk bumi yang paling sesuai untuk menggambarkan bumi secara menyeluruh • Airy, Everest, Bessel, WGS72, dan WGS84
  • 9. Koordinat Geografis • sistem koordinat yang mempergunakan pasangan besaran lintang dan bujur yang saling berpotongan dan membentuk jaring-jaring dan dipergunakan untuk menyatakan lokasi di permukaan bumi yang diukur diatas bidang lengkung speroid atau bola
  • 10. Kelemahan Globe • besar dan tidak praktis • skala tidak sesuai dengan tujuan penggunaan • tidak dapat mengukur di globe • hanya dapat mengukur sudut tidak untuk jarak atau bentuk
  • 11. Globe
  • 13. Meridian • garis yang menghubungkan antara kutub utara dan kutub selatan, berupa setengah lingkaran yang sama besarnya
  • 14. Karakteristik • ditarik dengan arah utara-selatan sebenarnya. • Jarak antar meridian akan menjauh di ekuator dan akan berkumpul jadi satu titik di kutub utara dan selatan. • Jumlah yang tidak terhingga dari meridian bisa digambar pada suatu globe (bola bumi).
  • 15. Prime Meridian • Meridian yang ditetapkan secara internasional pada tahun 1884 yaitu bidang yang melalui titik yang terletak di “Royal Observatory Greenwich” dekat London, Inggris dan dikenal dengan nama Meridian Nol.
  • 16. Paralel • Paralel adalah garis yang sejajar dengan ekuator, • garis-garis tersebut berupa lingkaran-lingkaran yang tidak sama besarnya, • makin jauh dari ekuator lingkarannya makin kecil.
  • 17. Karakteristik • selalu sejajar satu sama lain • Paralel selalu ke arah timur-barat • tegak lurus dengan meridian • Semua paralel adalah lingkaran kecil kecuali ekoator • Jumlah yang tak terhingga dari paralel dapat digambarkan pada bola bumi.
  • 18. Bujur • busur yang diukur (dalam derajat) pada suatu paralel antara tempat tersebut dengan “prime meridian” (=meridian Greenwich). • Harga bujur berkisar 00 sampai 1800 ke timur atau ke barat
  • 19. Lintang • busur yang diukur (dalam derajat) pada suatu meridian antara tempat tersebut dengan ekuator. • Lintang mempunyai harga dari 00 pada ekuator sampai 900 di kutub utara dan kutub selatan
  • 20. Koordinat UTM • a grid-based method of specifying locations on the surface of the Earth that is a practical application of a 2- dimensional Cartesian coordinate system.
  • 21. Koordinat UTM • Didefinisikan posisi horizontal dua dimensi (x,y) dengan menggunakan proyeksi silinder, transversal, dan konform yang memotong bumi pada dua meridian standard.
  • 22. Ciri - ciri • memotong bola bumi di dua buah meridian standar dengan faktor skala (k) = 1. • Lebar zone (wilayah) sebesar 60, • Tiap zone mempunyai meridian tenngah sendiri. • Perbesaran di meridian tengah = 0,9996
  • 23. Penentuan zone • lebar setiap zona adalah 60 • Zone dimulai dari batas hari internasional ke arah timur • Batas paralel tepi atas 840 dan tepi bawah 800 • daerah kutub harus diproyeksikan dengan proyeksi lain.
  • 24. Zone UTM Indonesia • Zone 46 s/d 54 Zone B0 46 930 47 990 48 1050 49 1110 50 1170 51 1230 52 1290 53 1350 54 1410
  • 25. Contoh • Suatu tempat berkedudukan pada 120014’10” BT; • maka tempat tersebut terletak pada zone = 120 : 6 = 20 karena ada lebihnya 14’10” maka dibulatkan menjadi 21 dan karena terletak pada bujur timur maka tempat tersebut berada pada zone = 30 + 21 = 51
  • 26. Contoh • Suatu tempat berkedudukan pada 119058’59”BT • maka tempat tersebut berada pada zone : 30 + 119/6 = 49,83 dibulatkan menjadi 50.
  • 27. Contoh • Suatu tempat berkedudukan tepat pada 1200 BT; • zone tempat tersebut adalah : 30 + 120/6 = 50 karena tepat di 50 maka tempat tersebut berada di akhir zone 50 atau di awal zone 51
  • 28. Perhitungan Koordinat • Untuk arah Vertikal (ordinat/sumbu Y), garis ekuator mempunyai dua nilai, yaitu : • Perhitungan ke arah bumi bagian utara, nilai ekuator adalah 0 meter, • Perhitungan ke arah bumi bagian selatan, nilai ekuator adalah 10.000.000 m. Jadi dari ekuator ke arah Selatan nilai ordinatnya berkurang.
  • 29. Perhitungan Koordinat • Untuk arah horizontal (absis/sumbu X), nilai tengah setiap zone adalah 500.000 m. Ke arah timur dari tengah-tengah zone nilai absisnya lebih besar dari 500.000 m dan ke arah barat nilai absisnya lebih kecil dari 500.000 m.
  • 30. Wahai anak muda, jika engkau tidak sanggup menahan lelahnya belajar, engkau harus menanggung pahitnya kebodohan. Pythagoras