SlideShare a Scribd company logo
1 of 71
APA ITU NAVIGASI ?


        NAVIGASI DARAT
TUJUAN BELAJAR NAVIGASI ?
1. Berdasarkan Sumber Datanya


Peta induk yaitu peta yang dihasilkan
dari survei langsung di lapangan

Peta turunan yaitu peta yang dibuat
berdasarkan pada acuan peta yang
sudah ada,
2. Berdasarkan Isi Data yang
Disajikan

PETA UMUM
-PETA TOPOGRAFI
-PETA DUNIA
-PETA CHOROGRAFI
PETA TEMATIK
3. Berdasarkan Skalanya

a. Peta Kadaster/Peta Teknik
b. Peta Skala Besar
c. Peta Skala Sedang
d. Peta Skala Kecil
e. Peta Geografi/Peta Dunia
4. Berdasarkan Bentuknya

a. Peta Stasioner
b. Peta Dinamis
5. Berdasar Tujuannya

a. Peta Pendidikan
Contohnya: peta lokasi sekolah SLTP
b. Peta Ilmu Pengetahuan.
Contohnya: peta arah angin
c. Peta Informasi Umum
Contohnya: peta pusat perbelanjaan.
d. Peta Turis
Contohnya: peta museum, peta rute bus
e. Peta Navigasi
Contohnya: peta penerbangan
DLL
LEBIH JELAS SEMUA BISA DILIHAT


http://andimanwno.wordpress.com
/2010/06/30/jenis-jenis-peta/
Protractor (busur derajat) adalah sebuat alat yang bisa
digunakan untuk mengukur dan membentuk sudut. Protractor
sederhana biasanya berupa cakram separuh dan alat ini sudah
digunakan sejak ribuan tahun yang lalu dalam ilmu geometri.
GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan
penentuan posisi yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat.
Sistem ini didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga-
dimensi serta informasi mengenai waktu, secara kontinyu di seluruh
dunia tanpa bergantung waktu dan cuaca, bagi banyak orang secara
simultan. Saat ini GPS sudah banyak digunakan orang di seluruh
dunia dalam berbagai bidang aplikasi yang menuntut informasi
tentang posisi, kecepatan, percepatan ataupun waktu yang teliti.
GPS dapat memberikan informasi posisi dengan ketelitian
bervariasi dari beberapa millimeter (orde nol) sampai dengan
puluhan meter
SOP NAVIGASI KPA EMC2

1.   SEHAT JASMANI DAN ROHANI
2.   PUNYA KOMPAS
3.   PUNYA PARANG
4.   PUNYA PETA/DESAIGN
                         2001
SEKIAN TERIMA KASIH
  BAGI YANG MAU MENAMBAH PENGETAHUAN
TENTANG NAVIGASI SILAHKAN BACA DIBAWAH INI
Navigasi Darat Dasar
Navigasi Darat dengan bantuan
Peta & Kompas
TUJUAN MEMPELAJARI
                             NAVIGASI DARAT
                 Adalah pengetahuan untuk menentukan
               posisi dan arah perjalanan secara tepat baik
               di medan sebenarnya ataupun posisi di peta.

 Mengetahui posisi (Dimanakah saya?)
 Memperkirakan jarak (Sudah seberapa jauhkah saya? Apakah saya sudah
sampai?)
 Membaca arah (Kemana saya akan berjalan, apakah arah saya sudah benar?)
 Membaca peta topografi
 Analisa peta dan orientasi medan (Bukit atau sungai apa yang ada dihadapan
saya?)
 Deskripsi akan ruang (Dapatkah saya membayangkan medan dalam bentuk
3D?)
 Perencanaan perjalanan yang aman (Mengambil jalur yang jauh tetapi aman
atau jalur potong namun lebih beresiko?)
Cara paling baik mempelajari Navigasi Darat (NAD) adalah pergi ke
                               lapangan
                       dengan peta dan kompas.

Navigasi bukanlah mengetahui posisi anda setelah anda tersesat (meskipun hal
ini sering terjadi).
 Tetap berada pada jalur perencaan setelah anda bergerak menjauhi titik awal.
 Teliti akan medan lintasan yang telah, sedang, dan akan dilalui.
 Dengan NAD berarti anda mengetahui titik awal, tujuan perjalanan, dan
jalur/rute menuju titik akhir.
 Keterampilan ini membuat daya jelajah anda semakin jauh dan luas dari yang
anda bayangkan.
 Berlatih NAD adalah dengan berjalan menembus rimba !!!
Peta
      Secara umum, peta dinyatakan sebagai
penggambaran dua dimensi (pada bidang datar)
dari sebagian atau seluruh permukaan bumi yang
 dilihat dari atas, dan diperkecil atau diperbesar
       dengan perbandingan tertentu. Peta
 sendiri, kemudian berkembang sesuai dengan
         kebutuhan dan penggunaannya.
PETA TOPOGRAFI



          Topografi berasal dari Bahasa Yunani,
                topos yang berarti tempat, dan
               graphi yang berarti menggambar.

          Peta topografi yang berarti memetakan tempat-
 tempat di permukaan bumi yang berketinggian sama dari
permukaan laut menjadi bentuk garis-garis kontur, dimana
   satu garis kontur mewakili harga dari satu ketinggian.
JUDUL PETA
Judul peta ada di bagian atas pada tengah peta. Judul peta menyatakan
lokasi yang ditunjukkan oleh peta bersangkutan. Lokasi yang berbeda
akan mempunyai judul yang berbeda pula.

                           NOMOR PETA

Nomor peta biasanya dicantumkan di sebelah kanan atas peta. Selain
sebagai nomor registrasi dari badan pembuat, nomor peta juga berguna
sebagai petunjuk bila kita memerlukan peta daerah lain di sekitar suatu
daerah yang terpetakan. Biasanya di bagian bawah disertakan juga indeks
lembar peta yang mencantumkan nomor-nomor peta yang ada di
sekeliling peta tersebut.
NOMOR LEMBAR, JUDUL DAN PETUNJUK LETAK PETA
1. Skala Angka
Contoh :
        1 : 25.000 berarti 1 cm jarak di peta = 25.000 cm (250 m) jarak
horizontal di medan sebenarnya.

       1 : 50.000 berarti 1 cm jarak di peta = 50.000 cm jarak horizontal
di medan sebenarnya.
                              2. Skala Garis




                               Skala 1: 50.000
                          Selang Kontur 25 meter
Legenda Peta
Legenda peta biasanya disertakan pada bagian bawah peta.
legenda ini memuat arti dari simbol-simbol yang dipakai pada peta
tersebut.

Untuk kepentingan navigasi, simbol-simbol yang penting diketahui
adalah : triangulasi, jalan setapak, jalan raya, sungai, desa dan
pemukiman, dan lainya.

                         Tahun Peta


Peta topografi juga memuat keterangan tentang tahun pembuatan
peta tersebut. Semakin baru pembuatannya, maka data yang di
sajikan akan semakin akurat.
ARAH PETA
Yang perlu diperhatikan adalah arah Utara Peta (= Utara Grid). Cara
paling mudah adalah dengan memperhatikan arah. Huruf-huruf tulisan
yang ada pada peta. Arah tulisan adalah arah Utara Peta.

Pada bagian bawah peta biasanya juga terdapat penunjuk arah Utara
Peta, Utara Sebenarnya, dan Utara Magnetis.
UG : Utara Grid / Utara Peta

US :   Utara Sebenarnya adalah arah yang menunjukan Kutub Utara
Bumi.

UM : Utara Magnetis adalah arah yang menunjukan kutub utara
magnetis bumi. Kutub Utara Magnetis Bumi letaknya tidak bertepatan
dengan Kutub Utara Bumi, kira-kira di sebelah Utara Kanada di Jasirah
Boothia. Karena pengaruh rotasi bumi
KOORDINAT PETA
Koordinat adalah kedudukan suatu titik pada peta. Koordinat ditentukan
dengan menggunakan sistem sumbu, yaitu garis-garis yang saling
berpotongan tegak lurus.


              Sistem Koordinat Yang Resmi Di Pakai

1.   Koordinat Geografis (Geographical Coordinate)

     Sumbu yang digunakan adalah garis bujur (Bujur Barat dan Bujur
     Timur) yang tegak lurus terhadap katulistiwa, dan garis lintang
     (Lintang Utara dan Lintang Selatan) yang sejajar dengan
     katulistiwa. Koordinat geografis dinyatakan dalam satuan
     derajat, menit, dan detik.
2.   Koordinat Grid (Grid Coordinate atau UTM)

     Dalam koordinat grid, kedudukan suatu titik dinyatakan dalam
     ukuran jarak terhadap suatu titik acuan.
      Untuk wilayah Indonesia, titik acuan nol ini ada di sebelah Barat
     Jakarta (6o LU, 98o BT).
     Garis vertikal diberi nomor urut dari Selatan ke Utara, sedangkan
     garis horizontal diberi nomor urut dari Barat ke Timur.
     Sistem koordinat mengenal penomoran dengan 4, 6, 8 dan 14 angka.
     Untuk daerah yang luas dipakai penomoran 4 atau 6 angka, dan
     untuk daerah yang lebih sempit dengan penomoran 8 atau 14 angka.
KONTUR
Kontur adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik berketinggian
sama dari muka laut.



                                             BENTUK MEDAN




                                            KENAMPAKAN DI PETA
                                            DALAM BENTUK SIMBOL
                                            GARIS
Membaca Peta
a. Sifat – sifat Garis Kontur
Yang terpenting dalam bernavigasi adalah kemampuan untuk
menginterprestasikan peta, yaitu kemampuan membaca peta dan
membayangkan keadaan medan sebenarnya.
Oleh karena itu perlu diperhatikan beberapa sifat garis kontur, sebagai
berikut :

 Garis kontur dengan ketinggian yang lebih rendah selalu mengelilingi
garis kontur yang lebih tinggi, kecuali bila disebutkan khusus untuk hal-
hal tertentu seperti kawah.

 Garis kontur tidak pernah saling berpotongan.

 Beda ketinggian antara dua garis kontur adalah tetap walaupun
kerapatan kedua garis berubah-ubah.

 Daerah datar mempunyai kontur yang jarang-jarang, sedang daerah
terjal/ curam mempunyai kontur rapat. puncak.
B. Ketinggian

Lihat interval kotur peta, dan lalu hitung ketinggian tempat yang ingin
diketahui.
C. Titik Triangulasi

Selain dari garis-garis kontur, dapat juga mengetahui tingginya suatu tempat
dengan pertolongan titik ketinggian. Titik ketinggian ini biasanya disebut juga
titik Triangulasi, yaitu suatu titik atau benda berupa pilar/ tonggak yang
menyatakan tinggi suatu tempat dari permukaan laut. Titik Triangulasi
digunakan oleh jawatan-jawatan atau topografi, untuk menentukan titik
ketinggian suatu tempat dalam pengukuran ilmu pasti pada waktu pembuatan
peta.
:

                                  Macam titik triangulasi

    P.140               S.142        T. 143              Q. 20     TP. 23
      78                 79            80                350        670
    primer             sekunder      Tertier            Kuartier   Antara
PETA RUPABUMI
KOORDINAT PETA RUPABUMI
Garis grid geografi dan tick UTM peta
04’ 00”


  04’ 30”
                                     Posisi Kotak :
                                   Bujur = 137
  05’ 00”

                                Lintang =      02

  05’ 30”




  06’ 00”




  06’ 30”




  07’ 00”
   137 52’ 30”




                                52’ 30”   53’ 30”    54’ 00”   54’ 30”   55’ 00”
                  02 07’ 30”
MENENTUKAN BUJUR




                                                        30"
04’ 00”                             0'            21”


                                    0 1       2   3     4     5   6



              Posisi Sekolah :
           Bujur = 137 55’ 00” +
           Bujur = 137 55’ 21”




                                    55’ 00”
6
                                                         5
          MENENTUKAN LINTANG




                                                  30"




                                                         4
                                                         3
                                                         2
                                                  10”




                                                         0 1
                                                    0'
04’ 00”




               Posisi Sekolah :
          Lintang =   02 04’ 00”
                                    -
          Lintang =   02 03’ 50”




                                        55’ 00”
04’ 00”




                            Posisi Sekolah :
                                  Bujur =   137 55’ 21”


                             Lintang =      02 03’ 50”
     137 52’ 30”




                    02 07’ 30”                    55’ 00”
Mengenal Tanda Medan

   Puncak gunung atau bukit, punggungan gunung, lembah antara
    dua puncak, dan bentuk-bentuk tonjolan lain yang menyolok.

 Lembah yang curam, sungai pertemuan anak sungai, kelokan
sungai, tebing-tebing ditepi sungai.

 Belokan jalan, jembatan, (perpotongan jalan dan sungai), ujung
desa, simpang jalan.

 Punggungan gunung/ bukit terlihat dipeta sebagai rangkaian kontur
berbentuk huruf ‘U” yang ujungnya melengkung menjauhi puncak.

 Lembah terlihat dipeta sebagai rangkaian kontur berbentuk huruf ‘V”
yang ujungnya tajam dan menjorok kearah
 Bila berada dipantai, muara sungai dapat dijadikan tanda medan
yang sangat jelas, begitu juga tanjung yang menjorok kelaut, teluk-
teluk yang mencolok, pulau kecil, delta, dsb.

 Didaerah dataran atau rawa-rawa biasanya sukar mendapat
tonjolan permukaan bumi, atau bukit-bukit yang dapat dijadikan tanda
medan. Pergunakan belokan-belokan sungai, muara-muara sungai
kecil.

 Dalam penyusuran di sungai, kelokan tajam, cabang
sungai, tebing-tebing, delta dan sebagainya, dapat dijadikan tanda
medan. Pengertian tanda medan ini mutlak harus dikuasai. Akan selalu
digunakan pada uraian selanjutnya tentang teknik peta kompas.
a. Romer Grid

Romer ( Roamer ) adalah alat Bantu baca koordinat. Istilah lainnya
adalah Coordinat Scales (Skala Koordinat).
Skala Romer sudah dikenal, terdapat pada Protaktor persegi (
Rectangular Protactor ) atau pada beberapa model kompas Orienteering.
Romer tersebut membantu membaca Koordinat Grid.
Penggunaan Romer terdsebut hanya pada peta-peta Topografi yang
mencantumkan garis Bantu Koordinat Grid ( biasanya terdapat pada
peta-peta militer ).
Sumbu / garis Romer – Grid selalu terbagi dalam sepuluh ( 10 ) bagian
yaitu 1 s/d 10.
Karena ‘Grid’ dirancang dalam satuan metric ukuran jarak ( contoh ;
dalam meter ) untuk keperluan dalam memudahkan perhitungan dan
mencapai ketelitian.
b. Romer Geografis

Beberapa peta Topografi seperti pada peta rupa bumi terbitan
Bokosurtanal, bergaris Bantu koordinat Geografis ( dalam satuan
ukuran derajat / menit / detik ).
Sebuah ‘karvak atau ‘blok’ Geografis peta kedar ( skala ) 1 : 50.000
berukuran 1 menit (01’), terbagi dalam 60 bagian (60 detik).
Bagian terkecil dalam 1 karvak Geografis adalah detik ( “ ).
Untuk memudahkan pembacaan suatu titik pada peta bergaris Bantu
koordinat Geografis, kita dapat mempergunakan sebuah Romer.
Kompas
Bagian-bagian kompas
     Secara fisik kompas terdiri dari:
     a. Badan
        Tempat komponen-komponen kompas lainnya berada.

    b. Jarum
        Selalu menunjuk arah utara-selatan pada posisi
        bagaimanapun (dengan syarat kompas tidak dipengaruhi oleh
medan magnet lain dan    jarum tidak terhambat     perputarannya).

     c. Skala Penunjuk
         Menunjukkan pembagian derajat sistem mata angin.
Celah
                                                      Cincin             Bidik
                            Jarum Magnet                                          Lensa
                                                      Kalibrasi
     Kawat Bidik                                                                  Bidik
                                Garis Azimuth
Garis Bantu Bidik




                                                                                          Cicin
                                                                                          Ibu Jari


                            Penggaris dengan sudut lurus                         Angka Azimuth



                    Pelindung                              Bagian Inti
Angka Warna Hitam:
Skala Mils- banyak digunakan untuk
keperluan artileri, tank, dan senjata
mortir. DAN ini juga digunakan untuk
mendapatkan azimuth dalam navigasi
darat yang amat akurat.
• 6400 Mils dalam 1 (satu)
   lingkaran
• Jarak antara garis pendek
   = 20 Mils
• Jarak antara garis panjang
   = 100 Mils
• Jarak antara angka = 200 Mils

U = 64 (6400)
T = 16 (1600)
S = 32 (3200)
B = 48 (4800)
8.89 Mils = ½ Derajat
17.78 Mils = 1 Derajat
Angka Warna Merah:
Unit yang umum untuk pengukuran
susut adalah derajat (simbol = nº).
• 360 derajat dalam 1 (satu)
   lingkaran
• Jarak antara garis pendek = 5º
• Jarak antara garis panjang = 10º
• Jarak antara angka = 20º

U = 360º atau Oº
T = 90º
S = 180º
B = 270º
8.89 Mils = ½ Derajat
17.78 Mils = 1 Derajat
Catatan:
Perhatikan!!! skala derajat setiap
kompas berbeda
Jenis-jenis Kompas

Banyak macam kompas yang dapat dipakai dalam suatu perjalanan.
Pada umumnya dipakai 2 jenis kompas, yaitu kompas bidik (misal
kompas prisma), dan kompas orienteering (misal kompas silva).

Kompas bidik mudah untuk membidik, tetapi dalam pembacaan di
peta perlu dilengkapi dengan busur derajat dan penggaris (segitiga).
Kompas orienteering kurang akurat jika dipakai untuk membidik,
tetapi banyak membantu dalam pembacaan dan perhitungan di peta.

                      Pemakaian kompas
Kompas dipakai dengan posisi horizontal sesuai dengan arah garis
medan magnet bumi. Dalam memakai kompas, harus dijauhkan dari
benda-benda yang mengandung logam, seperti
pisau, golok, karabiner, tiang tenda, jam tangan, dan lainnya.
Kehadiran benda-benda tersebut akan mempengaruhi jarum kompas
sehingga ketepatannya akan berkurang.
KOMPAS BIDIK


         Kompas bidik yang orisinil berbeda
       dengan kompas yang biasa digunakan
        oleh para pendaki. Kompas bidik ini
                                     dibuat
      amat presisi dan tahan banting dengan
          tujuan untuk mendukung operasi
                                    militer.
               Dengan desain khusus dalam
                                keakuratan
          sudut untuk bernavigasi darat dan
               mengarahkan senjata artileri.
Deskripsi Kompas Bidik
 Ditujukan untuk kegunaan militer karena presisi dan ketahanannya, dan fungsi
keakuratannya dalam navigasi darat dan pertempuran.

 Telah teruji – bantingan, air, pasir, dan dapat digunakan dalam kisaran
suhu -50ºF sampai +150ºF.

Menggunakan lensa dan kaca anti-gores untuk melihat sudut tembak ke arah obyek.

 Dengan kompas bidik anda hanya dapat membidik satu buah obyek.

 Cahaya fosfor membantu anda bernavigasi dalam keadaan yang kurang cahaya.

 Dilengkapi dengan kaca pembesar, kawat bidik, dan gradasi sudut dalam derajat
maupun mils. Untuk pembacaan yang lebih akurat.

 Induksi tembaga yang memperlambat rotasi jarum magnet tanpa harus
menggunakan cairan.

 Design yang amat baik, menjadikan kompas mudah dipergunakan tanpa harus
kehilangan akurasinya.
Kompas Orientering
Kompas orientering lebih efektif
digunakan saat berjalan dihutan
& lebih evisien karena sudah
dilengkapi dengan penggaris &
romer ,kelemahannya tidak bisa
digunakan untuk membidik
Teknik Peta Kompas

1.Orientasi peta

Orientasi peta adalah menyamakan kedudukan peta dengan medan
sebenarnya (secara praktis, menyamakan utara peta dengan utara
sesungguhnya). Untuk keperluan orientasi ini, kita perlu mengenal
tanda-tanda medan yang ada dilokasi. Ini bisa dilakukan dengan
menanyakan       kepada     penduduk     setempat      nama-nama
gunung, bukit, sungai, ataupun tanda-tanda medan lainnya. Atau
dengan mengamati kondisi bentang alam yang terlihat dan
mencocokkan dengan gambar kontur yang terdapat pada peta. Untuk
keperluan praktis, utara kompas (utara magnetik) dapat dianggap
suatu titik dengan arah utara sebenarnya, tanpa memperhitungkan
adanya deklinasi.
Langkah – langkah orientasi peta

•Cari tempat terbuka agar dapat melihat tanda-tanda medan yang
mencolok.

•Letakkan peta pada bidang datar.

•Samakan utara peta dengan utara kompas, dengan demikian letak
peta akan sesuai dengan bentang alam yang akan dihadapi.

•Cari tanda-tanda medan yang paling menonjol di sekeliling dan
temukan tanda-tanda tersebut didalam peta, lakukan untuk beberapa
tanda medan.

•Ingat tanda-tanda medan itu, bentuk dan tempatnya dimedan
sebenarnya maupun dipeta, ingat hal-hal yang khas dari setiap tanda
medan.
Azimuth Back Azimuth
Azimut adalah sudut antara suatu titik dengan arah utara dari seorang
pengamat. Azimut disebut juga sudut kompas. Bila kita berjalan dari
suatu titik ke titik lain dengan sudut kompas tetap (istilah populernya
‘potong kompas’), maka harus diusahakan bahwa lintasannya harus
berupa satu garis lurus. Untuk itu digunakan teknik back azimuth.
Prinsipnya : membuat lintasan berada pada satu garis lurus dengan
cara membidikkan kompas kemuka dan kebelakang pada jarak-jarak
tertentu.
                             Resection
Prinsip resection : menentukan posisi kita di peta dengan
menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali. Teknik
resection membutuhkan alam yang terbuka untuk dapat membidik
tanda medan. Tidak seluruh tanda medan yang harus di bidik. Jika
kita sedang berada di tepi sungai, sepanjang jalan, atau sepanjang
suatu punggungan, maka hanya perlu mencari satu tanda medan
lainnya yang di bidik. Langkah-langkah resection
Langkah – langkah Resection
1.Lakukan orientasi peta.

2.Cari tanda medan yang mudah dikenali dilapangan dan di
peta, minimal dua buah (B dan C).

3.Dengan busur dan penggaris,buat salib sumbu pada tanda -
tanda medan tersebut.

4.Bidik tanda-tanda medan tersebut dari posisi kita.

5.Pindahkan sudut bidikan yang didapat ke peta, dan hitung sudut
pelurusnya (back azimuth).

6.Perpotongan garis yang ditarik dari sudut-sudut pelurus
tersebut adalah posisi kita (A).
Intersection
Prinsip intersection : Menentukan posisi suatu titik (benda) di peta
dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali
di lapangan. Intersection digunakan untuk mengetahui atau
memastikan posisi suatu benda yang terlihat di lapangan, tetapi
sukar dicapai. Pada intersection, kita harus sudah yakin pada posisi
kita di peta. Langkah-langkah melakukan intersection

               Langkah – langkah Intersection
    1.Lakukan orientasi, dan pastikan posisi kita (A).
    2.Bidik obyek yang kita amati (C).
    3.Pindahkan sudut yang didapat ke peta.
    4.Bergerak ke posisi lain, dan pastikan posisi tersebut di peta
    (B). lakukan langkah (b) dan (c).
   5.Perpotongan garis perpanjangan dari dua sudut yang didapat
adalah posisi obyek yang dimaksud (C
ANALISA PERJALANAN

Analisa perjalanan perlu dilakukan agar kita dapat membayangkan kira-
kira medan yang akan dilalui, dengan cara mempelajari peta yang akan
dipakai. Yang perlu dianalisa adalah jarak, waktu, dan tanda-tanda
medan.
         a.Jarak
Jarak diperkirakan dengan mempelajari dan menganalisa peta. Yang
perlu diperhatikan adalah bahwa jarak sebenarnya yang kita tempuh
bukanlah jarak horizontal. Kita dapat memperkirakan jarak (dan kondisi
medan) lintasan yang akan ditempuh dengan memproyeksikan
lintasan, kemudian mengalikannya dengan skala untuk memperoleh
jarak sebenarnya.
          b. Waktu
Bila sudah dapat memperkirakan jarak lintasan, selanjutnya kita harus
memperkirakan berapa lama waktu yang diperlukan untuk menempuh
jarak tersebut. Ada teori klasik untuk memperkirakan waktu tempuh
ini, yaitu hukum Naismith (lihat ilmu penaksiran).
c. Tanda Medan
Cari dan ingat tanda-tanda medan di peta yang mungkin bisa menjadi
pedoman dalam menempuh perjalanan.

       d. Medan Tidak Sesuai Peta
Jangan terlalu cepat membuat kesimpulan petanya salah. Memang
banyak sungai-sungai kecil yang tidak tegambar di peta, karena
sungai tersebut kering ketika musim kemarau. Ada kampung yang
sudah berubah, jalan setapak yang hilang, dan banyak perubahan-
perubahan lainnya lagi yang mungkin terjadi.

Bila anda menjumpai ketidaksesuaian antara peta dengan kondisi
lapangan, baca kembali peta dengan lebih teliti, cari tanda-tanda
medan yang bisa dikenali. Jangan terpaku hanya pada satu gejala
yang tidak ada di peta sehingga hal-hal lain yang dapat dianalisa
akan terlupakan. Kalau terlalu banyak hal yang tidak
sesuai, kemungkinan besar anda yang salah (mengikuti punggungan
yang salah, menyusuri sungai yang salah, atau salah dalam
melakukan resection). Peta topografi 1 : 25.000 atau 1 : 50.000
umumnya cukup teliti.
Altimeter
Altimeter merupakan alat pengukur ketinggian yang bisa membantu
menentukan posisi. pada medan yang bergunung tinggi kompas
sering banyak tidak digunakan. disini altimeter akan lebih
bermanfaat. Dengan menyusuri punggungan-punggungan yang
mudah dikenali di peta, altimeter akan lebih berperan dalam
perjalanan. Yang harus diperhatikan dalam memakai altimeter :
•Setiap altimeter yang dipakai harus dikalibrasi. periksa ketelitian
altimeter di titik ketinggian yang pasti.
•Altimeter sangat sensitif terhadap guncangan, cuaca, dan
perubahan tenperatur.
Ketahui segala kemungkinan apa yang akan terjadi dan
                           segera siapkan antisipasinya.
Anda ingin menambah daya jelajah dihutan????? ……segera
                                    kuasai ilmu navigasi
  Tersesat dihutan adakalanya menjadi pelajaran berharga
  tapi…..tersesat tidak tau jalan pulang bisa menyebabkan
                                                 kematian.
     Terus bermain & berlatih tapi jangan cengeng cuyyyy


 SELAMAT BERLATIH & SEMOGA SUKSES

More Related Content

What's hot

Pengukuran sudut
Pengukuran sudutPengukuran sudut
Pengukuran sudutolismisarko
 
Laporan praktikum 1 pengenalan alat
Laporan praktikum 1 pengenalan alatLaporan praktikum 1 pengenalan alat
Laporan praktikum 1 pengenalan alatAndi Azizah
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)Nurul Afdal Haris
 
Gd fisik2013 lab2_jawaban 10 soal
Gd fisik2013 lab2_jawaban 10 soalGd fisik2013 lab2_jawaban 10 soal
Gd fisik2013 lab2_jawaban 10 soalTaufiq Rifai
 
Essay Peta Topografi
Essay Peta TopografiEssay Peta Topografi
Essay Peta TopografiAlorka 114114
 
Laporan poligon kel. 7
Laporan poligon kel. 7Laporan poligon kel. 7
Laporan poligon kel. 7Agus Saputra
 
Kerangka Kontrol Horisontal
Kerangka Kontrol HorisontalKerangka Kontrol Horisontal
Kerangka Kontrol HorisontalBayu Aristi
 
Laporan Layout Peta Dengan Qgis
Laporan Layout Peta Dengan QgisLaporan Layout Peta Dengan Qgis
Laporan Layout Peta Dengan QgisIvul Varel Fu
 
Mengenal peta dan komponen.pptx
Mengenal peta dan komponen.pptxMengenal peta dan komponen.pptx
Mengenal peta dan komponen.pptxFikranLole
 
Manual book total stasion sokkia set2
Manual book total stasion sokkia set2Manual book total stasion sokkia set2
Manual book total stasion sokkia set2Hasan_Adriya
 
Tutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgis
Tutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgisTutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgis
Tutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgisEgi Septiana
 
PENGENALAN ArcMAP dan PENGANTAR ArcCATALOG pada ARCGIS 10.0
PENGENALAN ArcMAP dan PENGANTAR ArcCATALOG pada ARCGIS 10.0PENGENALAN ArcMAP dan PENGANTAR ArcCATALOG pada ARCGIS 10.0
PENGENALAN ArcMAP dan PENGANTAR ArcCATALOG pada ARCGIS 10.0oriza steva andra
 

What's hot (20)

Pengukuran sudut
Pengukuran sudutPengukuran sudut
Pengukuran sudut
 
Sistem Koordinat
Sistem KoordinatSistem Koordinat
Sistem Koordinat
 
Laporan praktikum 1 pengenalan alat
Laporan praktikum 1 pengenalan alatLaporan praktikum 1 pengenalan alat
Laporan praktikum 1 pengenalan alat
 
Bab 8: Pemetaan dengan Alat GPS
Bab 8:   Pemetaan dengan Alat GPSBab 8:   Pemetaan dengan Alat GPS
Bab 8: Pemetaan dengan Alat GPS
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
 
Gd fisik2013 lab2_jawaban 10 soal
Gd fisik2013 lab2_jawaban 10 soalGd fisik2013 lab2_jawaban 10 soal
Gd fisik2013 lab2_jawaban 10 soal
 
Essay Peta Topografi
Essay Peta TopografiEssay Peta Topografi
Essay Peta Topografi
 
Bahan presentasi Ukur Tanah
Bahan presentasi Ukur TanahBahan presentasi Ukur Tanah
Bahan presentasi Ukur Tanah
 
Laporan poligon kel. 7
Laporan poligon kel. 7Laporan poligon kel. 7
Laporan poligon kel. 7
 
Kerangka Kontrol Horisontal
Kerangka Kontrol HorisontalKerangka Kontrol Horisontal
Kerangka Kontrol Horisontal
 
Laporan Layout Peta Dengan Qgis
Laporan Layout Peta Dengan QgisLaporan Layout Peta Dengan Qgis
Laporan Layout Peta Dengan Qgis
 
Theodolit topcon
Theodolit topconTheodolit topcon
Theodolit topcon
 
Mengenal peta dan komponen.pptx
Mengenal peta dan komponen.pptxMengenal peta dan komponen.pptx
Mengenal peta dan komponen.pptx
 
Manual book total stasion sokkia set2
Manual book total stasion sokkia set2Manual book total stasion sokkia set2
Manual book total stasion sokkia set2
 
Membuat Data Spasial
Membuat Data SpasialMembuat Data Spasial
Membuat Data Spasial
 
Tutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgis
Tutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgisTutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgis
Tutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgis
 
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 1
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 1Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 1
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 1
 
04 Dasar-dasar QGIS dan Plugin
04 Dasar-dasar QGIS dan Plugin04 Dasar-dasar QGIS dan Plugin
04 Dasar-dasar QGIS dan Plugin
 
1. geom konsep dasar)
1. geom konsep dasar)1. geom konsep dasar)
1. geom konsep dasar)
 
PENGENALAN ArcMAP dan PENGANTAR ArcCATALOG pada ARCGIS 10.0
PENGENALAN ArcMAP dan PENGANTAR ArcCATALOG pada ARCGIS 10.0PENGENALAN ArcMAP dan PENGANTAR ArcCATALOG pada ARCGIS 10.0
PENGENALAN ArcMAP dan PENGANTAR ArcCATALOG pada ARCGIS 10.0
 

Viewers also liked

Pengetahuan Dasar SAR
Pengetahuan Dasar SARPengetahuan Dasar SAR
Pengetahuan Dasar SARgunawansr
 
PENGENALAN ALAT UKUR TANAH DASAR
PENGENALAN ALAT UKUR TANAH DASARPENGENALAN ALAT UKUR TANAH DASAR
PENGENALAN ALAT UKUR TANAH DASARinka -chan
 
Navigasi darat, dilengkapi animasi kompas orienteering
Navigasi darat, dilengkapi animasi kompas orienteeringNavigasi darat, dilengkapi animasi kompas orienteering
Navigasi darat, dilengkapi animasi kompas orienteeringsoni takari
 
SAR Powerpoint Presentation
SAR Powerpoint PresentationSAR Powerpoint Presentation
SAR Powerpoint PresentationJPWhelly
 
Materi pramuka penegak dan pandega
Materi pramuka penegak dan pandegaMateri pramuka penegak dan pandega
Materi pramuka penegak dan pandegaDody Cris
 

Viewers also liked (8)

Membaca posisi
Membaca posisiMembaca posisi
Membaca posisi
 
Pengetahuan Dasar SAR
Pengetahuan Dasar SARPengetahuan Dasar SAR
Pengetahuan Dasar SAR
 
PENGENALAN ALAT UKUR TANAH DASAR
PENGENALAN ALAT UKUR TANAH DASARPENGENALAN ALAT UKUR TANAH DASAR
PENGENALAN ALAT UKUR TANAH DASAR
 
Navigasi darat, dilengkapi animasi kompas orienteering
Navigasi darat, dilengkapi animasi kompas orienteeringNavigasi darat, dilengkapi animasi kompas orienteering
Navigasi darat, dilengkapi animasi kompas orienteering
 
Iuw 2 pengetahuan alat
Iuw   2 pengetahuan alatIuw   2 pengetahuan alat
Iuw 2 pengetahuan alat
 
SAR Powerpoint Presentation
SAR Powerpoint PresentationSAR Powerpoint Presentation
SAR Powerpoint Presentation
 
Materi pramuka penegak dan pandega
Materi pramuka penegak dan pandegaMateri pramuka penegak dan pandega
Materi pramuka penegak dan pandega
 
Mountaineering
MountaineeringMountaineering
Mountaineering
 

Similar to MEMBACA PETA

Similar to MEMBACA PETA (20)

navigasidarat-111121214053-phpapp01.pdf
navigasidarat-111121214053-phpapp01.pdfnavigasidarat-111121214053-phpapp01.pdf
navigasidarat-111121214053-phpapp01.pdf
 
Navigasi darat mipl
Navigasi darat miplNavigasi darat mipl
Navigasi darat mipl
 
Navigasi
NavigasiNavigasi
Navigasi
 
Navigasi darat
Navigasi darat Navigasi darat
Navigasi darat
 
Navigasi Darat TBMM Humerus FK UII
Navigasi Darat TBMM Humerus FK UIINavigasi Darat TBMM Humerus FK UII
Navigasi Darat TBMM Humerus FK UII
 
Navigasi Tutorial
Navigasi TutorialNavigasi Tutorial
Navigasi Tutorial
 
vbvbv
vbvbvvbvbv
vbvbv
 
Panduan navigasi darat
Panduan navigasi daratPanduan navigasi darat
Panduan navigasi darat
 
NAVDAR
NAVDARNAVDAR
NAVDAR
 
Peta topografi and
Peta topografi andPeta topografi and
Peta topografi and
 
Presentase geologi dinamik
Presentase geologi dinamikPresentase geologi dinamik
Presentase geologi dinamik
 
Pengertian-Peta.ppt
Pengertian-Peta.pptPengertian-Peta.ppt
Pengertian-Peta.ppt
 
Laporan Geologi Fisik
Laporan Geologi FisikLaporan Geologi Fisik
Laporan Geologi Fisik
 
Handout kartografi
Handout kartografiHandout kartografi
Handout kartografi
 
Materi diksar kempala
Materi diksar kempalaMateri diksar kempala
Materi diksar kempala
 
Dasar dasar peta kompas
Dasar dasar peta kompasDasar dasar peta kompas
Dasar dasar peta kompas
 
Iuw 5 pengetahuan peta
Iuw   5 pengetahuan petaIuw   5 pengetahuan peta
Iuw 5 pengetahuan peta
 
Bab 7
Bab 7Bab 7
Bab 7
 
Rpp ips kelas 4 semester 1
Rpp ips kelas 4 semester 1Rpp ips kelas 4 semester 1
Rpp ips kelas 4 semester 1
 
2014403.ppt
2014403.ppt2014403.ppt
2014403.ppt
 

Recently uploaded

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 

Recently uploaded (20)

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 

MEMBACA PETA

  • 1.
  • 2.
  • 3.
  • 4. APA ITU NAVIGASI ? NAVIGASI DARAT
  • 6.
  • 7. 1. Berdasarkan Sumber Datanya Peta induk yaitu peta yang dihasilkan dari survei langsung di lapangan Peta turunan yaitu peta yang dibuat berdasarkan pada acuan peta yang sudah ada,
  • 8. 2. Berdasarkan Isi Data yang Disajikan PETA UMUM -PETA TOPOGRAFI -PETA DUNIA -PETA CHOROGRAFI PETA TEMATIK
  • 9. 3. Berdasarkan Skalanya a. Peta Kadaster/Peta Teknik b. Peta Skala Besar c. Peta Skala Sedang d. Peta Skala Kecil e. Peta Geografi/Peta Dunia
  • 10. 4. Berdasarkan Bentuknya a. Peta Stasioner b. Peta Dinamis
  • 11. 5. Berdasar Tujuannya a. Peta Pendidikan Contohnya: peta lokasi sekolah SLTP b. Peta Ilmu Pengetahuan. Contohnya: peta arah angin c. Peta Informasi Umum Contohnya: peta pusat perbelanjaan. d. Peta Turis Contohnya: peta museum, peta rute bus e. Peta Navigasi Contohnya: peta penerbangan DLL
  • 12. LEBIH JELAS SEMUA BISA DILIHAT http://andimanwno.wordpress.com /2010/06/30/jenis-jenis-peta/
  • 13.
  • 14. Protractor (busur derajat) adalah sebuat alat yang bisa digunakan untuk mengukur dan membentuk sudut. Protractor sederhana biasanya berupa cakram separuh dan alat ini sudah digunakan sejak ribuan tahun yang lalu dalam ilmu geometri.
  • 15. GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan penentuan posisi yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat. Sistem ini didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga- dimensi serta informasi mengenai waktu, secara kontinyu di seluruh dunia tanpa bergantung waktu dan cuaca, bagi banyak orang secara simultan. Saat ini GPS sudah banyak digunakan orang di seluruh dunia dalam berbagai bidang aplikasi yang menuntut informasi tentang posisi, kecepatan, percepatan ataupun waktu yang teliti. GPS dapat memberikan informasi posisi dengan ketelitian bervariasi dari beberapa millimeter (orde nol) sampai dengan puluhan meter
  • 16. SOP NAVIGASI KPA EMC2 1. SEHAT JASMANI DAN ROHANI 2. PUNYA KOMPAS 3. PUNYA PARANG 4. PUNYA PETA/DESAIGN 2001
  • 17. SEKIAN TERIMA KASIH BAGI YANG MAU MENAMBAH PENGETAHUAN TENTANG NAVIGASI SILAHKAN BACA DIBAWAH INI
  • 19. Navigasi Darat dengan bantuan Peta & Kompas
  • 20. TUJUAN MEMPELAJARI NAVIGASI DARAT Adalah pengetahuan untuk menentukan posisi dan arah perjalanan secara tepat baik di medan sebenarnya ataupun posisi di peta.  Mengetahui posisi (Dimanakah saya?)  Memperkirakan jarak (Sudah seberapa jauhkah saya? Apakah saya sudah sampai?)  Membaca arah (Kemana saya akan berjalan, apakah arah saya sudah benar?)  Membaca peta topografi  Analisa peta dan orientasi medan (Bukit atau sungai apa yang ada dihadapan saya?)  Deskripsi akan ruang (Dapatkah saya membayangkan medan dalam bentuk 3D?)  Perencanaan perjalanan yang aman (Mengambil jalur yang jauh tetapi aman atau jalur potong namun lebih beresiko?)
  • 21. Cara paling baik mempelajari Navigasi Darat (NAD) adalah pergi ke lapangan dengan peta dan kompas. Navigasi bukanlah mengetahui posisi anda setelah anda tersesat (meskipun hal ini sering terjadi).  Tetap berada pada jalur perencaan setelah anda bergerak menjauhi titik awal.  Teliti akan medan lintasan yang telah, sedang, dan akan dilalui.  Dengan NAD berarti anda mengetahui titik awal, tujuan perjalanan, dan jalur/rute menuju titik akhir.  Keterampilan ini membuat daya jelajah anda semakin jauh dan luas dari yang anda bayangkan.  Berlatih NAD adalah dengan berjalan menembus rimba !!!
  • 22. Peta Secara umum, peta dinyatakan sebagai penggambaran dua dimensi (pada bidang datar) dari sebagian atau seluruh permukaan bumi yang dilihat dari atas, dan diperkecil atau diperbesar dengan perbandingan tertentu. Peta sendiri, kemudian berkembang sesuai dengan kebutuhan dan penggunaannya.
  • 23. PETA TOPOGRAFI Topografi berasal dari Bahasa Yunani, topos yang berarti tempat, dan graphi yang berarti menggambar. Peta topografi yang berarti memetakan tempat- tempat di permukaan bumi yang berketinggian sama dari permukaan laut menjadi bentuk garis-garis kontur, dimana satu garis kontur mewakili harga dari satu ketinggian.
  • 24. JUDUL PETA Judul peta ada di bagian atas pada tengah peta. Judul peta menyatakan lokasi yang ditunjukkan oleh peta bersangkutan. Lokasi yang berbeda akan mempunyai judul yang berbeda pula. NOMOR PETA Nomor peta biasanya dicantumkan di sebelah kanan atas peta. Selain sebagai nomor registrasi dari badan pembuat, nomor peta juga berguna sebagai petunjuk bila kita memerlukan peta daerah lain di sekitar suatu daerah yang terpetakan. Biasanya di bagian bawah disertakan juga indeks lembar peta yang mencantumkan nomor-nomor peta yang ada di sekeliling peta tersebut.
  • 25. NOMOR LEMBAR, JUDUL DAN PETUNJUK LETAK PETA
  • 26. 1. Skala Angka Contoh : 1 : 25.000 berarti 1 cm jarak di peta = 25.000 cm (250 m) jarak horizontal di medan sebenarnya. 1 : 50.000 berarti 1 cm jarak di peta = 50.000 cm jarak horizontal di medan sebenarnya. 2. Skala Garis Skala 1: 50.000 Selang Kontur 25 meter
  • 27. Legenda Peta Legenda peta biasanya disertakan pada bagian bawah peta. legenda ini memuat arti dari simbol-simbol yang dipakai pada peta tersebut. Untuk kepentingan navigasi, simbol-simbol yang penting diketahui adalah : triangulasi, jalan setapak, jalan raya, sungai, desa dan pemukiman, dan lainya. Tahun Peta Peta topografi juga memuat keterangan tentang tahun pembuatan peta tersebut. Semakin baru pembuatannya, maka data yang di sajikan akan semakin akurat.
  • 28. ARAH PETA Yang perlu diperhatikan adalah arah Utara Peta (= Utara Grid). Cara paling mudah adalah dengan memperhatikan arah. Huruf-huruf tulisan yang ada pada peta. Arah tulisan adalah arah Utara Peta. Pada bagian bawah peta biasanya juga terdapat penunjuk arah Utara Peta, Utara Sebenarnya, dan Utara Magnetis. UG : Utara Grid / Utara Peta US : Utara Sebenarnya adalah arah yang menunjukan Kutub Utara Bumi. UM : Utara Magnetis adalah arah yang menunjukan kutub utara magnetis bumi. Kutub Utara Magnetis Bumi letaknya tidak bertepatan dengan Kutub Utara Bumi, kira-kira di sebelah Utara Kanada di Jasirah Boothia. Karena pengaruh rotasi bumi
  • 29. KOORDINAT PETA Koordinat adalah kedudukan suatu titik pada peta. Koordinat ditentukan dengan menggunakan sistem sumbu, yaitu garis-garis yang saling berpotongan tegak lurus. Sistem Koordinat Yang Resmi Di Pakai 1. Koordinat Geografis (Geographical Coordinate) Sumbu yang digunakan adalah garis bujur (Bujur Barat dan Bujur Timur) yang tegak lurus terhadap katulistiwa, dan garis lintang (Lintang Utara dan Lintang Selatan) yang sejajar dengan katulistiwa. Koordinat geografis dinyatakan dalam satuan derajat, menit, dan detik.
  • 30. 2. Koordinat Grid (Grid Coordinate atau UTM) Dalam koordinat grid, kedudukan suatu titik dinyatakan dalam ukuran jarak terhadap suatu titik acuan. Untuk wilayah Indonesia, titik acuan nol ini ada di sebelah Barat Jakarta (6o LU, 98o BT). Garis vertikal diberi nomor urut dari Selatan ke Utara, sedangkan garis horizontal diberi nomor urut dari Barat ke Timur. Sistem koordinat mengenal penomoran dengan 4, 6, 8 dan 14 angka. Untuk daerah yang luas dipakai penomoran 4 atau 6 angka, dan untuk daerah yang lebih sempit dengan penomoran 8 atau 14 angka.
  • 31. KONTUR Kontur adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik berketinggian sama dari muka laut. BENTUK MEDAN KENAMPAKAN DI PETA DALAM BENTUK SIMBOL GARIS
  • 32.
  • 33.
  • 34. Membaca Peta a. Sifat – sifat Garis Kontur Yang terpenting dalam bernavigasi adalah kemampuan untuk menginterprestasikan peta, yaitu kemampuan membaca peta dan membayangkan keadaan medan sebenarnya. Oleh karena itu perlu diperhatikan beberapa sifat garis kontur, sebagai berikut :  Garis kontur dengan ketinggian yang lebih rendah selalu mengelilingi garis kontur yang lebih tinggi, kecuali bila disebutkan khusus untuk hal- hal tertentu seperti kawah.  Garis kontur tidak pernah saling berpotongan.  Beda ketinggian antara dua garis kontur adalah tetap walaupun kerapatan kedua garis berubah-ubah.  Daerah datar mempunyai kontur yang jarang-jarang, sedang daerah terjal/ curam mempunyai kontur rapat. puncak.
  • 35. B. Ketinggian Lihat interval kotur peta, dan lalu hitung ketinggian tempat yang ingin diketahui. C. Titik Triangulasi Selain dari garis-garis kontur, dapat juga mengetahui tingginya suatu tempat dengan pertolongan titik ketinggian. Titik ketinggian ini biasanya disebut juga titik Triangulasi, yaitu suatu titik atau benda berupa pilar/ tonggak yang menyatakan tinggi suatu tempat dari permukaan laut. Titik Triangulasi digunakan oleh jawatan-jawatan atau topografi, untuk menentukan titik ketinggian suatu tempat dalam pengukuran ilmu pasti pada waktu pembuatan peta. : Macam titik triangulasi P.140 S.142 T. 143 Q. 20 TP. 23 78 79 80 350 670 primer sekunder Tertier Kuartier Antara
  • 37.
  • 38.
  • 40. Garis grid geografi dan tick UTM peta
  • 41. 04’ 00” 04’ 30” Posisi Kotak : Bujur = 137 05’ 00” Lintang = 02 05’ 30” 06’ 00” 06’ 30” 07’ 00” 137 52’ 30” 52’ 30” 53’ 30” 54’ 00” 54’ 30” 55’ 00” 02 07’ 30”
  • 42. MENENTUKAN BUJUR 30" 04’ 00” 0' 21” 0 1 2 3 4 5 6 Posisi Sekolah : Bujur = 137 55’ 00” + Bujur = 137 55’ 21” 55’ 00”
  • 43. 6 5 MENENTUKAN LINTANG 30" 4 3 2 10” 0 1 0' 04’ 00” Posisi Sekolah : Lintang = 02 04’ 00” - Lintang = 02 03’ 50” 55’ 00”
  • 44. 04’ 00” Posisi Sekolah : Bujur = 137 55’ 21” Lintang = 02 03’ 50” 137 52’ 30” 02 07’ 30” 55’ 00”
  • 45. Mengenal Tanda Medan  Puncak gunung atau bukit, punggungan gunung, lembah antara dua puncak, dan bentuk-bentuk tonjolan lain yang menyolok.  Lembah yang curam, sungai pertemuan anak sungai, kelokan sungai, tebing-tebing ditepi sungai.  Belokan jalan, jembatan, (perpotongan jalan dan sungai), ujung desa, simpang jalan.  Punggungan gunung/ bukit terlihat dipeta sebagai rangkaian kontur berbentuk huruf ‘U” yang ujungnya melengkung menjauhi puncak.  Lembah terlihat dipeta sebagai rangkaian kontur berbentuk huruf ‘V” yang ujungnya tajam dan menjorok kearah
  • 46.  Bila berada dipantai, muara sungai dapat dijadikan tanda medan yang sangat jelas, begitu juga tanjung yang menjorok kelaut, teluk- teluk yang mencolok, pulau kecil, delta, dsb.  Didaerah dataran atau rawa-rawa biasanya sukar mendapat tonjolan permukaan bumi, atau bukit-bukit yang dapat dijadikan tanda medan. Pergunakan belokan-belokan sungai, muara-muara sungai kecil.  Dalam penyusuran di sungai, kelokan tajam, cabang sungai, tebing-tebing, delta dan sebagainya, dapat dijadikan tanda medan. Pengertian tanda medan ini mutlak harus dikuasai. Akan selalu digunakan pada uraian selanjutnya tentang teknik peta kompas.
  • 47. a. Romer Grid Romer ( Roamer ) adalah alat Bantu baca koordinat. Istilah lainnya adalah Coordinat Scales (Skala Koordinat). Skala Romer sudah dikenal, terdapat pada Protaktor persegi ( Rectangular Protactor ) atau pada beberapa model kompas Orienteering. Romer tersebut membantu membaca Koordinat Grid. Penggunaan Romer terdsebut hanya pada peta-peta Topografi yang mencantumkan garis Bantu Koordinat Grid ( biasanya terdapat pada peta-peta militer ). Sumbu / garis Romer – Grid selalu terbagi dalam sepuluh ( 10 ) bagian yaitu 1 s/d 10. Karena ‘Grid’ dirancang dalam satuan metric ukuran jarak ( contoh ; dalam meter ) untuk keperluan dalam memudahkan perhitungan dan mencapai ketelitian.
  • 48.
  • 49. b. Romer Geografis Beberapa peta Topografi seperti pada peta rupa bumi terbitan Bokosurtanal, bergaris Bantu koordinat Geografis ( dalam satuan ukuran derajat / menit / detik ). Sebuah ‘karvak atau ‘blok’ Geografis peta kedar ( skala ) 1 : 50.000 berukuran 1 menit (01’), terbagi dalam 60 bagian (60 detik). Bagian terkecil dalam 1 karvak Geografis adalah detik ( “ ). Untuk memudahkan pembacaan suatu titik pada peta bergaris Bantu koordinat Geografis, kita dapat mempergunakan sebuah Romer.
  • 50.
  • 52. Bagian-bagian kompas Secara fisik kompas terdiri dari: a. Badan Tempat komponen-komponen kompas lainnya berada. b. Jarum Selalu menunjuk arah utara-selatan pada posisi bagaimanapun (dengan syarat kompas tidak dipengaruhi oleh medan magnet lain dan jarum tidak terhambat perputarannya). c. Skala Penunjuk Menunjukkan pembagian derajat sistem mata angin.
  • 53. Celah Cincin Bidik Jarum Magnet Lensa Kalibrasi Kawat Bidik Bidik Garis Azimuth Garis Bantu Bidik Cicin Ibu Jari Penggaris dengan sudut lurus Angka Azimuth Pelindung Bagian Inti
  • 54. Angka Warna Hitam: Skala Mils- banyak digunakan untuk keperluan artileri, tank, dan senjata mortir. DAN ini juga digunakan untuk mendapatkan azimuth dalam navigasi darat yang amat akurat. • 6400 Mils dalam 1 (satu) lingkaran • Jarak antara garis pendek = 20 Mils • Jarak antara garis panjang = 100 Mils • Jarak antara angka = 200 Mils U = 64 (6400) T = 16 (1600) S = 32 (3200) B = 48 (4800) 8.89 Mils = ½ Derajat 17.78 Mils = 1 Derajat
  • 55. Angka Warna Merah: Unit yang umum untuk pengukuran susut adalah derajat (simbol = nº). • 360 derajat dalam 1 (satu) lingkaran • Jarak antara garis pendek = 5º • Jarak antara garis panjang = 10º • Jarak antara angka = 20º U = 360º atau Oº T = 90º S = 180º B = 270º 8.89 Mils = ½ Derajat 17.78 Mils = 1 Derajat Catatan: Perhatikan!!! skala derajat setiap kompas berbeda
  • 56. Jenis-jenis Kompas Banyak macam kompas yang dapat dipakai dalam suatu perjalanan. Pada umumnya dipakai 2 jenis kompas, yaitu kompas bidik (misal kompas prisma), dan kompas orienteering (misal kompas silva). Kompas bidik mudah untuk membidik, tetapi dalam pembacaan di peta perlu dilengkapi dengan busur derajat dan penggaris (segitiga). Kompas orienteering kurang akurat jika dipakai untuk membidik, tetapi banyak membantu dalam pembacaan dan perhitungan di peta. Pemakaian kompas Kompas dipakai dengan posisi horizontal sesuai dengan arah garis medan magnet bumi. Dalam memakai kompas, harus dijauhkan dari benda-benda yang mengandung logam, seperti pisau, golok, karabiner, tiang tenda, jam tangan, dan lainnya. Kehadiran benda-benda tersebut akan mempengaruhi jarum kompas sehingga ketepatannya akan berkurang.
  • 57. KOMPAS BIDIK Kompas bidik yang orisinil berbeda dengan kompas yang biasa digunakan oleh para pendaki. Kompas bidik ini dibuat amat presisi dan tahan banting dengan tujuan untuk mendukung operasi militer. Dengan desain khusus dalam keakuratan sudut untuk bernavigasi darat dan mengarahkan senjata artileri.
  • 58. Deskripsi Kompas Bidik  Ditujukan untuk kegunaan militer karena presisi dan ketahanannya, dan fungsi keakuratannya dalam navigasi darat dan pertempuran.  Telah teruji – bantingan, air, pasir, dan dapat digunakan dalam kisaran suhu -50ºF sampai +150ºF. Menggunakan lensa dan kaca anti-gores untuk melihat sudut tembak ke arah obyek.  Dengan kompas bidik anda hanya dapat membidik satu buah obyek.  Cahaya fosfor membantu anda bernavigasi dalam keadaan yang kurang cahaya.  Dilengkapi dengan kaca pembesar, kawat bidik, dan gradasi sudut dalam derajat maupun mils. Untuk pembacaan yang lebih akurat.  Induksi tembaga yang memperlambat rotasi jarum magnet tanpa harus menggunakan cairan.  Design yang amat baik, menjadikan kompas mudah dipergunakan tanpa harus kehilangan akurasinya.
  • 59. Kompas Orientering Kompas orientering lebih efektif digunakan saat berjalan dihutan & lebih evisien karena sudah dilengkapi dengan penggaris & romer ,kelemahannya tidak bisa digunakan untuk membidik
  • 60.
  • 61.
  • 62.
  • 63. Teknik Peta Kompas 1.Orientasi peta Orientasi peta adalah menyamakan kedudukan peta dengan medan sebenarnya (secara praktis, menyamakan utara peta dengan utara sesungguhnya). Untuk keperluan orientasi ini, kita perlu mengenal tanda-tanda medan yang ada dilokasi. Ini bisa dilakukan dengan menanyakan kepada penduduk setempat nama-nama gunung, bukit, sungai, ataupun tanda-tanda medan lainnya. Atau dengan mengamati kondisi bentang alam yang terlihat dan mencocokkan dengan gambar kontur yang terdapat pada peta. Untuk keperluan praktis, utara kompas (utara magnetik) dapat dianggap suatu titik dengan arah utara sebenarnya, tanpa memperhitungkan adanya deklinasi.
  • 64. Langkah – langkah orientasi peta •Cari tempat terbuka agar dapat melihat tanda-tanda medan yang mencolok. •Letakkan peta pada bidang datar. •Samakan utara peta dengan utara kompas, dengan demikian letak peta akan sesuai dengan bentang alam yang akan dihadapi. •Cari tanda-tanda medan yang paling menonjol di sekeliling dan temukan tanda-tanda tersebut didalam peta, lakukan untuk beberapa tanda medan. •Ingat tanda-tanda medan itu, bentuk dan tempatnya dimedan sebenarnya maupun dipeta, ingat hal-hal yang khas dari setiap tanda medan.
  • 65. Azimuth Back Azimuth Azimut adalah sudut antara suatu titik dengan arah utara dari seorang pengamat. Azimut disebut juga sudut kompas. Bila kita berjalan dari suatu titik ke titik lain dengan sudut kompas tetap (istilah populernya ‘potong kompas’), maka harus diusahakan bahwa lintasannya harus berupa satu garis lurus. Untuk itu digunakan teknik back azimuth. Prinsipnya : membuat lintasan berada pada satu garis lurus dengan cara membidikkan kompas kemuka dan kebelakang pada jarak-jarak tertentu. Resection Prinsip resection : menentukan posisi kita di peta dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali. Teknik resection membutuhkan alam yang terbuka untuk dapat membidik tanda medan. Tidak seluruh tanda medan yang harus di bidik. Jika kita sedang berada di tepi sungai, sepanjang jalan, atau sepanjang suatu punggungan, maka hanya perlu mencari satu tanda medan lainnya yang di bidik. Langkah-langkah resection
  • 66. Langkah – langkah Resection 1.Lakukan orientasi peta. 2.Cari tanda medan yang mudah dikenali dilapangan dan di peta, minimal dua buah (B dan C). 3.Dengan busur dan penggaris,buat salib sumbu pada tanda - tanda medan tersebut. 4.Bidik tanda-tanda medan tersebut dari posisi kita. 5.Pindahkan sudut bidikan yang didapat ke peta, dan hitung sudut pelurusnya (back azimuth). 6.Perpotongan garis yang ditarik dari sudut-sudut pelurus tersebut adalah posisi kita (A).
  • 67. Intersection Prinsip intersection : Menentukan posisi suatu titik (benda) di peta dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali di lapangan. Intersection digunakan untuk mengetahui atau memastikan posisi suatu benda yang terlihat di lapangan, tetapi sukar dicapai. Pada intersection, kita harus sudah yakin pada posisi kita di peta. Langkah-langkah melakukan intersection Langkah – langkah Intersection 1.Lakukan orientasi, dan pastikan posisi kita (A). 2.Bidik obyek yang kita amati (C). 3.Pindahkan sudut yang didapat ke peta. 4.Bergerak ke posisi lain, dan pastikan posisi tersebut di peta (B). lakukan langkah (b) dan (c). 5.Perpotongan garis perpanjangan dari dua sudut yang didapat adalah posisi obyek yang dimaksud (C
  • 68. ANALISA PERJALANAN Analisa perjalanan perlu dilakukan agar kita dapat membayangkan kira- kira medan yang akan dilalui, dengan cara mempelajari peta yang akan dipakai. Yang perlu dianalisa adalah jarak, waktu, dan tanda-tanda medan. a.Jarak Jarak diperkirakan dengan mempelajari dan menganalisa peta. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa jarak sebenarnya yang kita tempuh bukanlah jarak horizontal. Kita dapat memperkirakan jarak (dan kondisi medan) lintasan yang akan ditempuh dengan memproyeksikan lintasan, kemudian mengalikannya dengan skala untuk memperoleh jarak sebenarnya. b. Waktu Bila sudah dapat memperkirakan jarak lintasan, selanjutnya kita harus memperkirakan berapa lama waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak tersebut. Ada teori klasik untuk memperkirakan waktu tempuh ini, yaitu hukum Naismith (lihat ilmu penaksiran).
  • 69. c. Tanda Medan Cari dan ingat tanda-tanda medan di peta yang mungkin bisa menjadi pedoman dalam menempuh perjalanan. d. Medan Tidak Sesuai Peta Jangan terlalu cepat membuat kesimpulan petanya salah. Memang banyak sungai-sungai kecil yang tidak tegambar di peta, karena sungai tersebut kering ketika musim kemarau. Ada kampung yang sudah berubah, jalan setapak yang hilang, dan banyak perubahan- perubahan lainnya lagi yang mungkin terjadi. Bila anda menjumpai ketidaksesuaian antara peta dengan kondisi lapangan, baca kembali peta dengan lebih teliti, cari tanda-tanda medan yang bisa dikenali. Jangan terpaku hanya pada satu gejala yang tidak ada di peta sehingga hal-hal lain yang dapat dianalisa akan terlupakan. Kalau terlalu banyak hal yang tidak sesuai, kemungkinan besar anda yang salah (mengikuti punggungan yang salah, menyusuri sungai yang salah, atau salah dalam melakukan resection). Peta topografi 1 : 25.000 atau 1 : 50.000 umumnya cukup teliti.
  • 70. Altimeter Altimeter merupakan alat pengukur ketinggian yang bisa membantu menentukan posisi. pada medan yang bergunung tinggi kompas sering banyak tidak digunakan. disini altimeter akan lebih bermanfaat. Dengan menyusuri punggungan-punggungan yang mudah dikenali di peta, altimeter akan lebih berperan dalam perjalanan. Yang harus diperhatikan dalam memakai altimeter : •Setiap altimeter yang dipakai harus dikalibrasi. periksa ketelitian altimeter di titik ketinggian yang pasti. •Altimeter sangat sensitif terhadap guncangan, cuaca, dan perubahan tenperatur.
  • 71. Ketahui segala kemungkinan apa yang akan terjadi dan segera siapkan antisipasinya. Anda ingin menambah daya jelajah dihutan????? ……segera kuasai ilmu navigasi Tersesat dihutan adakalanya menjadi pelajaran berharga tapi…..tersesat tidak tau jalan pulang bisa menyebabkan kematian. Terus bermain & berlatih tapi jangan cengeng cuyyyy SELAMAT BERLATIH & SEMOGA SUKSES