Ayat-ayat Al-Quran menjelaskan bahwa kerusakan lingkungan di darat dan laut disebabkan perbuatan manusia. Manusia disuruh belajar dari kesalahan umat terdahulu dan memelihara lingkungan agar tetap lestari untuk kepentingan umat manusia. Ayat-ayat juga mengingatkan manusia untuk memperhatikan tanda-tanda kekuasaan Allah di alam semesta.
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
Tafsir ayat
1. TAFSIR AYAT-AYAT TENTANG LINGKUNGAN HIDUP
A. Surah Ar-Rum Ayat 41-42
[ 30:41 ]
نَ
عنوُنو جُِع رِْج يَ
مِْج هُنو لَّهعَ
لَ
لنواُنومُِع عَ
ذ يُِعلَّها ضَ
عِْج بَ
همُنو قَ
ذيُِعيُنولُِع سُِع ِسانَّهال د يُِعيِْجأَ
تِْج بَ
سَ
كَ
ِسامَ
بُِع رُِع حِْج بَ
لِْجاوَ
رِّ بَ
لِْجا ف يُِع دُنوِساسَ
فَ
لِْجا رَ
هَ
ظَ
[ 30:42 ]
نَ
كيُِع رُِع شِْج مُّ همُنو رُنو ثَ
كِْج أَ
نَ
ِساكَ
لُنو بِْجقَ
منُِع نَ
ذيُِعلَّها ةُنو بَ
قُِعِساعَ
نَ
ِساكَ
فَ
يِْجكَ
رواُنو ظُنو ِسانفَ
ضُِع رِْج لِْجَ
ا ف يُِع رواُنو سيُِع لِْج قُنو
B. Terjemahan Surah Ar-Rum ayat 41-42
41. “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan
manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka,
agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”.
42. Katakanlah: “Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana
kesudahan orang-orang yang terdahulu. kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang
mempersekutukan (Allah).”
C. Tafsir Surah Ar-Rum 41-42
Pada ayat 41 surah ar-rum, terdapat penegasan Allah bahwa berbagai kerusakan yang
terjadi di daratan dan di lautan adalah akibat perbuatan manusia. Hal tersebut hendaknya
disadari oleh umat manusia dan karenanya manusia harus segera menghentikan perbuatan-
perbuatan yang menyebabkan timbulnya kerusakan di daratan dan di lautan dan
menggantinya dengan perbuatan baik dan bermanfaat untuk kelestarian alam. (syamsuri,
2004: 116)
Kata zhahara pada mulanya berarti terjadinya sesuatu dipermukaan bumi. Sehingga,
karena dia dipermukaan, maka menjadi nampak dan terang serta diketahui dengan jelas.
Sedangkan kata al-fasad menurut al-ashfahani adalah keluarnya sesuatu dari
keseimbangan,baik sedikit maupun banyak. Kata ini digunakan menunjuk apa saja, baik
jasmani, jiwa, maupun hal-hal lain.(Quraish Shihab, 2005: 76)
Ayat di atas menyebut darat dan laut sebagai tempat terjadinya fasad itu. Ini dapat
berarti daratan dan lautan menjadi arena kerusakan, yang hasilnya keseimbangan lingkungan
menjadi kacau. Inilah yang mengantar sementara ulama kontemporer memahami ayat ini
sebagai isyarat tentang kerusakan lingkungan.( quraish shihab, 2005: 77)
Sedangkan pada ayat 42 surah ar-rum pula, menerangkan tentang perintah untuk
mempelajari sejarah umat-umat terdahulu. Berbagai bencana yang menimpa umat-umat
terdahulu adalah disebabkan perbuatan dan kemusyrikan mereka, mereka tidak mau
menghambakan diri kepada Allah, justru kepada selain Allah dan hawa nafsu mereka.
2. ( Syamsuri, 2004: 116).
Selain itu pula, ayat ini mengingatkan mereka pada akhir perjalanan ini bahwa mereka
dapat mengalami apa yang dialami oleh orang-orang musyrik sebelum mereka. Mereka pun
mengetahui akibat yang diterima oleh banyak orang dari mereka. Mereka juga melihat bekas-
bekas para pendahulunya itu, ketika mereka berjalan dimuka bumi, dan melewati bekas-bekas
tersebut.(sayyid quthb, 2003: 226) dan dengan melakukan perjalanan dimuka bumi juga dapat
membuktikan bahwa kerusakan-kerusakan di muka bumi ini adalah betul-betul akibat
perbuatan manusia yang tidak bertanggung jawab serta mengingkari nikmat Allah, dan
dengan melihat dan meneliti bukti-bukti sejarah, maka mereka dapat mengambil pelajaran
atas peristiwa-peristiwa yang telah lalu, yang pernah menimpa umat manusia.(Moh.Matsna,
2004:84)
Allah SWT menciptakan alam semesta dan segala isinya, daratan, lautan, angkasa
raya, flora, fauna, adalah untuk kepentingan umat manusia .
Manusia sebagai khalifah Allah, diamanati oleh Allah untuk melakukan usaha-usaha
agar alam semesta dan segala isinya tetap lestari, sehingga umat manusia dapat mengambil
manfaat, menggali dan mengelolanya untuk kesejahteraan umat manusia dan sekaligus
sebagai bekal dalam beribadah dan beramal shaleh.
Ketamakan manusia terhadap alam seperti tersebut,telah berakibat buruk terhadap diri
mereka sendiri, seperti longsor, banjir, dll.
Diperlukan upaya yang keras dan konsisten dari kita semua sebagai khalifah Allah
agar kewajiban untuk memelihara dan melestarikan alam demi kesejahteraan bersama tetap
terjaga. Dalam melaksanakan kewajibannya, sebagai khalifah juga umat manusia, kita
disuruh untuk mempelajari sejarah umat-umat terdahulu dan mengambil pelajaran darinya.
(Syamsuri, 2006:97)
D. Surah Yunus 101
نَ
ننوُنومُِن ؤِْم يُنو لَ
مٍ لنوِْم قَ
نِْم عَ
رُنو ذُنونُّولالَ
تُنو يتاَ
لِْم لا ن يُِنغِْم تُنو متاَ
وَ
ضُِن رِْم لِْمَ
ولاَ
تُِن لاوَ
متاَ
سَّ لال ف يُِن ذلاَ
متاَ
رولاُنو ظُنو نِْملا لُِن قُنو
E. Terjemahan Surah Yunus 101
Katakanlah:` Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda
kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak
beriman `.
(QS. 10:101)
F. Tafsir Surah Yunus 101
Dalam ayat ini, Allah menjelaskan perintah-Nya kepada Rasul-Nya agar dia menyeru
kaumnya untuk memperhatikan dengan mata kepala mereka dan dengan akal budi mereka
segala kejadian di langit dan di bumi. (langit dan di bumi merupakan rahmat Allah yang
3. merupakan lingkungan hidup bagi manusia) .
Mereka diperintahkan agar merenungkan keajaiban langit yang penuh dengan
bintang-bintang, matahari dan bulan, keindahan pergantian malam dan siang, air hujan yang
turun ke bumi, menghidupkan bumi yang mati, menumbuhkan tanam-tanaman, dan pohon-
pohonan dengan buah-buahan yang beraneka warna rasanya. Hewan-hewan dengan bentuk
dan warna yang bermacam-macam hidup di atas bumi, memberi manfaat yang tidak sedikit
kepada manusia.
Demikian pula keadaan bumi itu sendiri yang terdiri dari gurun pasir, lembah yang
luas, dataran yang subur, samudra yang penuh dengan ikan berbagai jenis, pada kesemuanya
itu terdapat tanda-tanda keesaan dan kekuasaan Allah swt. bagi orang-orang yang berpikir
dan yang yakin kepada Penciptanya.
Akan tetapi bagi mereka yang tidak percaya akan adanya Pencipta alam ini karena
jiwa insaniahnya tidak berfungsi sebagaimana mestinya, maka kesemua tanda-tanda keesaan
dan kekuasaanAllah dalam alam ini tidak bermanfaat baginya.
Langit dan bumi merupakan lingkungan yang dapat dimanfaatkan manusia dalam
kehidupan, dibumi isi alam begitu banyak, terdapat tempat-tempat yang bisa ditinggali
manusia untuk di ambil manfaatnya.