1. Karakteristik Kapang dan Peranannya
Written By sehatdansegar on 22 Mei 2011 | 22:16
Gambar:rachdie.blogsome.com
Setelah membahas tentang bakteri, saat ini kita akan membahas tentang
kelompok
mikroorganisme
berikutnya.
Kapang
adalah
organisme
mikroskopis yang memainkan peran penting dalam kerusakan tanaman
dan hewan. Diluar, jamur dapat ditemukan di tempat teduh, tempat yang
lembab atau tempat di mana daun atau vegetasi lainnya membusuk.
Dalam ruangan dapat tumbuh di hampir semua permukaan, selama
lembab, oksigen, dan bahan organik yang hadir. Ketika kapang terganggu,
mereka merilis sel-sel kecil yang disebut spora ke udara sekitarnya. [1]
Berbeda dengan bakteri dan khamir, kapang seringkali dapat dilihat
dengan mata. Termasuk pada makanan yang kemasannya rusak. Kapang
memiliki ukuran yang lebih besar daripada bakteri, termasuk organisme
multiseluler (bersel banyak) yang berukuran mulai dari mikroskopis
sampai makroskopis dan memiliki bentuk seperti benang-benang. Tumbuh
dengan berbagai warna: merah atau jingga, hitam kebiruan, abu-abu
yang ditentukan oleh perbedaan warna sporanya.
Kapang memiliki struktur eukariotik (memiliki selaput inti) serta memiliki
dinding sel yang kaku. Kapang merupakan mikroba yang berbentuk
filamen, terdiri dari benang-benang halus yang disebut hifa. Kumpulan
hifa membentuk massa yang disebut miselium sehingga kapang dapat
dilihat oleh mata tanpa menggunakan mikroskop. Kapang tumbuh dengan
memperpanjang bagian ujung hifa yang dikenal sebagai pertumbuhan
apikal atau pada tengah hifa yang disebut pertumbuhan interkalar. [2]
Contoh miselium yang berwarna putih adalah kapang yang tumbuh pada
tempe. Warna putih yang biasa kita lihat tidak lain adalah miselium.
Secara biokimia, kapang bersifat aktif karena terutama merupakan
organisme saprofitik. Organisme ini dapat memecah bahan-bahan organik
2. kompleks menjadi yang lebih sederhana termasuk pembusukan daundaun
dan
bahan
lain
dalam
tanah.
Kegiatan
yang
sama
dapat
mengakibatkan pembusukan pangan.[2]
Kapang umumnya lebih tidak tahan panas dibandingkan dengan bakteri,
tetapi kapang umumnya lebih tahan hidup pada kondisi lebih kering
dibandingkan dengan bakteri. Kapang digolongkan ke dalam beberapa
genus berdasarkan:
1.
Penampakan miselium
: bening atau gelap dan atau warnanya;
2.
Jenis hifa
3.
Cara reproduksi
4.
Jenis dan karakteristik spora aseksual;
: berseptat atau tidak;
: spora seksual atau aseksual;
5.
Jenis dan karakteristik spora seksual;
6.
Adanya struktur khusus pada kapang.
Seperti halnya bakteri, kapang juga dapat memberikan keuntungan bagi
manusia, namun juga dapat merugikan, salah satunya adalah penyebab
kerusakan produk pangan. Contoh bakteri yang menguntungkan adalah
bakteri yang dibutuhkan dalam pemeraman keju Roquefert dan dalam
produksi
kecap
atau
tempe.
Selain
itu
beberapa
jenis
kapang
menghasilkan antibiotik yang disebut penisilin.
Kapang yang paling sering ditemukan pada daging dan unggas adalah
Alternaria, Aspergillus, Botrytis, Cladosporium, Fusarium, Geotrichum,
Monilia, Manoscus, Mortierella, Mucor, Neurospora, Oidium, Oosproa,
Penicillium, Rhizopus dan Thamnidium. Kapang ini juga dapat ditemukan
di banyak makanan lainnya.[3]
Contoh beberapa jenis kapang yang dekat dengan rekayasa pangan
adalah
Jenis Kapang
Warna Spora
Pangan
yangMakanan
Hitam, hijau
dirusak
Roti,
difermentasi
serealia,Kecap, tauco
Penicillium
Biru-hijau
kacang-kacangan
Buah-buahan,
Keju
Rhizopus
sitrus, keju
Hitam diatas hifaRoti,
Sayuran,Tempe,
Aspergillus
yang
oncom
3. Neurospora
putih
Oranye merah
buah-buahan
Nasi
hitam
Oncom merah
Jangan lupa komen ya, jika anda merasa artikel ini bermanfaat.
terimakasih
Referensi:
http://www.niehs.nih.gov/health/topics/agents/mold/index.cfm , diakses 22 Mei 2011
[2]
Buckle, K.A., R.A. Edwards, G.H. Fleet dan M. Wooton. 2009. Ilmu Pangan. UI Press.
Jakarta.
[3]
http://www.fsis.usda.gov/factsheets/molds_on_food/ , diakses 22 Mei 2011
[1]
Penting Untuk Anda Baca http://www.sehatcommunity.com/2011/05/karakteristik-kapangdan-perananya.html#ixzz1qEFyYa9a