3. Pengertian
Perkecambahan ad: Rangkaian proses yang
diawali dengan hidrasi (penyerapan air) oleh
benih dan diakhiri dengan munculnya poros
embrio (umumnya akar) dari kulit benih
Pada benih-benih tanaman pangan:
Perkecambahan agak simpel
Pada tumbuhhan ttt kompleks, melibatkan
pematangan embrio (karene biji telah
terlepas saat embrio masih kecil) Example:
Fraxinus
5. Tahap-tahap perkecambahan benih
1. Imbibisi (penyerapan air)
• Hidrasi
• Fase I (imbibisi cepat/meningkat)
• Fase II fase plateau
• Penyerapan meningkat kembali setelah
akar muncul (berkecambah) Fase III
6. Tahap-tahap perkecambahan benih
2. Peningkatan aktivitas metabolisme
• Peningkatan respirasi
• Aktivasi organel-organel (mitokondria, inti dan
polyribosom)
• Selama hidrasi penurunan inhibitor
perkecambahan (ABA, senyawa fenolik)
• Reaktivasi enzim2 siklus Krebs dan sintesis
enzim2 baru
• Mengaktifkan embrio (signal perkecambahan)
7. Tahap-tahap perkecambahan benih
3. Pemecahan kulit biji dan pemunculan akar
• Menandai akhir fase II
• Memasuki awal fase III
• Benih yang dorman akan berhenti sampai
Fase II dan tidak memasuki fase III
• Melibatkan tekanan turgor dan pelemahan
dinding sel
• Tudung akar berperan penting
9. Mobilisasi cadangan makanan biji
Menandai awal fase III
• Energi
• Bahan pembentuk molekulmakro
• Fase tumbuh hiterotrop
• Pembelahan dan pembesaran sel yang cepat
• Perlu cukup air dan energi (ATP)
• Respirasi tinggi
• Ensim2 untuk hidrolisis cadangan makanan
• Berakhir saat muncul daun dan berfotosintesis
12. Poros embrio Perkecambahan
Hormon dari poros embrio bergerak menuju
kotiledon dan memacu aktivitas enzim-enzim
hidrolisis
•Lipase
•Protease
•Amilase
13. TIPE-TIPE PERKECAMBAHAN
Epigeal
munculnya radikel diikuti
dengan Memanjangnya
hipokotil secara keseluruhan
dan membawa serta kotiledon
dan plumula ke atas
permukaan tanah.
Hipogeal
apabila terjadi pembentangan
ruas batang teratas (epikotil)
sehingga daun lembaga ikut
tertarik ke atas tanah, tetapi
kotiledon tetap di bawah
tanah. Misalnya pada biji
kacang kapri (Pisum sativum),
14. DORMANSI BIJI
Dormansi Primer: Terjadi karena faktor yang ada
selama perkembangan biji
• Karena kulit biji (Coat related dormancy)
• Embrio (Embryo related dormancy)
• Immature seed
Dormansi Sekunder: Karena faktor yang
terdapat setelah biji terlepas dari induknya
(berkaitan dengan peningkatan kandungan ABA)
•AFTERRIPENING
•CHILLING