Delirium, yang ditandai dengan gangguan perhatian dan fungsi kognitif global yang akut, merupakan sumber morbiditas dan mortalitas yang umum, serius, dan dapat dicegah pada pasien lanjut usia yang dirawat di rumah sakit. Hipotensi ortostatik merupakan faktor risiko intrinsik utama dari penyebab jatuh pada pasien tersebut.
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
DELIRIUM DAN HIPOHIPERTENSI ORTOSTATIK
1. 21
A. Demensia
B. Sindrom delirium onset akut, gejala sulit tidur dan bicara tdk jelas
predisposisi riw stroke & advanced age, presipitasi (dehidrasi, gangguan
elektrolit)
C. Alzheimer
D. Anxietas tdk ada bicara sendiri yg tdk jelas
E. Depresi tdk ada bicara sendiri yg tdk jelas
Seorang laki-laki berusia 80 tahun datang berobat ke berobat ke poli penyakit dalam
diantar keluarganya dengan keluhan diare sejak 3 hari terakhir, sehari 5 kali disertai
mual dan kadang muntah. Pasien susah tidur dimalam hari, dan banyak bicara sendiri
yang tidak jelas maksudnya, dan tidak mengenali anak anaknya lagi. Pasien adalah
penderita hipertensi dan pernah mengalami stroke ringan 6tahun yang lalu.
Kemungkinan diagnosa pada pasien ini adalah
2. “
”
Delirium, defined as
an acute disorder of attention and global cognitive
function, is a common, serious, and potentially
preventable source of morbidity and mortality for
hospitalized older persons.
3. Sensitivity of 94% to 100%
Specificity of 90% to 95%
High interrater reliability
6. MANAGEMENT
• Address underlying predisposition Comprehensive Geriatric
Assessment
• Restraining not main treatment, risk of trauma and thrombosis
• When agitated, first-line therapy: HALOPERIDOL
• Review every 24 hour
• Supportive treatment:
• Nutritional intake
• Water and electrolyte balance
• Family presence
• Comfort
7. MANAGEMENT
• Pharmacologic management (antipsychotic)
• 0.25 to 0.5 mg of haloperidol orally or parenterally
• start low and go slow
• naïve patients: total loading dose of no more than 3 to 5 mg of
haloperidol
• Non-pharmacologic management (sleep protocol)
• a glass of warm milk or herbal tea
• relaxation music or tapes
• back massage
8. Dementia
• Demensia = gangguan fungsi intelektual dan memori didapat yg disebabkan oleh penyakit otak, yg tidak berhubungan
dengan gangguan tingkat kesadaran.
• Rapidly Progressive Dementia = Demensia yang terjadi dalam 24 bulan setelah munculnya gejala kognitif pertama
• Early Onset Dementia = Demensia pada pasien kurang dari 65 tahun
• Mild Cognitive impairment = Adanya gangguan pada memori atau fungsi kognitif lainnya yang tidak berdampak/hanya sedikit
berdampak pada status fungsional pasien
• Penting membedakan demensia & delirium, delirium merupakan keadaan confusion biasanya timbul mendadak, ditandai
dengan gangguan memori dan orientasi dan biasanya disertai gerakan abnormal, halusinasi, ilusi dan perubahan afek.
Konsensus Nasional Peran Dokter Spesialis Penyakit Dalam untuk Deteksi Dini, Diagnosis, dan Penatalaksanaan Gangguan Kognitif Ringan Pada Usia Lanjut, 2006
9. Diagnosis demensia
• Anamnesis
• Pemeriksaan fisis dan neurologis;
umumnya tidak menunjukkan gangguan motorik kecuali pd tahap
lanjut. Gangguan pendengaran & peneglihatan yg menimbulkan
kebingungan dan disorientasi sering disalaharitkan sebagai
demensia.
• Pemeriksaan kognitif dan neuropsikiatrik: MMSE, MOCA
• Pemeriksan penunjang:
fungsi tiroid, vit B12, DPL, elektrolit dan VDRL. Tambahan dapat
diperiksakan LP, fungsi hati, fungsi ginjal dan pemeriksaan toksin
di urin/darah.
10. • Normal >24
• Mild cognitive
impairment– MMSE
score of between 21
and 24
• Moderate – MMSE
score of between 10
and 20
• Severe – MMSE score
of less than 10.
11. Alzheimer Disease (AD)
• Penyakit neurodegeneratif paling sering (60-80%)
• Terutama disebabkan akumulasi β-amiloid neuronal loss dan degenerasi sinaps.
• Proses neuropatologi yang dimulai dari usia 20+, jauh sebelum onset demensia muncul
• Kriteria diagnostik dengan National Institutes on Aging and the Alzheimer’s Association (NIA/AA)
• Pasien memenuhi kriteria demensia (gejala kognitif yang mengganggu aktivitas sehari-hari, terjadi setidaknya 2 area kognitif,
penurunan fungsi dari sebelumnya, yang tidak dapat dijelaskan oleh gangguan pskiatri atau delirium
• Bukti adanya onset tersembunyi dan progresif
• Fungsi kognitif perburukan melalui observasi
• Gejala kognitif awal dapat amnestik atau nonamnestik
• Bila gejala tidak jelas atau atipikal, dapat disebut = "possible" demensia AD
Cholerton B, et al. Hazzard’s geriatric medicine and gerontology. 2017
12.
13. 44. Seorang wanita 68 tahun ditemukan oleh keluarganya terjatuh di kamar 2 jam lalu. Pasien mengalami
pusing sejak bangun dari tempat tidur. Menurut penderita sebelum terjatuh dia mengeluh pandangannya
gelap kemudian tidak sadar. Keluhan seperti ini sudah beberapa kali diderita. Riwayat penyakit sebelumnya HT
diberikan terapi Captopril 2x50 mg, Amlodipin 1x10 mg.
Faktor risiko intrinsic dari penyebab jatuh pada pasien ini adalah?
• a. Hipotensi ortostatik dicetuskan perubahan posisi, factor risiko usia, hipertensi & obat HT
• b. Cardiac syncope bs jg sbg dd/ pnybb tp informasi kurang
• c. Stroke Non Hemoragik tdk ada RPD, tdk ada tanda2 lateralisasi & deficit neuro jelas
• d. Vagal Refleks bs dipicu emosional, posisi berdiri (bkn perubahan posisi)
• e. Penggunaan obat hipertensi factor risiko ekstrinsik
14. Faktor risiko instabilitas dan jatuh
Intrinsik
Lokal Sistemik
Ekstrinsik
OA Genu/vertebra lumbal
Gangguan pendengaran
Gangguan penglihatan
Vertigo
Osteoartritis servikal
Kelemahan otot
PPOK
Pneumonia
Infark miokard akut
Gagal jantung
Infeksi saluran kemih
HipoNa, hipoglikemia,
hiperglikemia, hipoksia, TIA
Stroke
Pencahayaan kurang terang
Lantai yang licin atau basah
Permukaan tidak rata
Furnitur terlalu rendah atau tinggi
Kamar mandi letak bak terlalu
rendah atau tinggi
Tali atau kabel berserakan di
lantai
Karpet terlipat
Obat-obatan (diuretik, hipnotik
sedative)
Setiati S, Laksmi PW. Gangguan keseimbangan, jatuh, dan fraktur. Dalam: Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi ke-6. Jakarta: Interna Publishing. 2014. p. 3743-63
15.
16. Ortostatic hypotension in elderly
• age-related impairment in baroreflex mediated vasoconstriction
and chronotropic responses of the heart, as well as to the
deterioration of the diastolic filling of the heart
• Orthostatic hypotension was defined as a fall of at least 20 mm
Hg in systolic BP (SBP) and/or 10 mm Hg in diastolic BP (DBP)
on assuming an upright posture
• (Consensus Committee of the American Autonomic Society and
the American Academy of Neurology)
Editor's Notes
Delirium is often unrecognized; previous studies have documented that clinicians fail to detect up to 70% of affected patients across all of these settings.
Following hospitalization, the additional 1-year mortality rate associated with cases of delirium is 35% to 40%.
Patients with dementia having a two to fivefold increased risk for delirium.
Occult infection, caused by pneumonia, urinary tract infection, endocarditis, abdominal abscess, or infected joint, is a particularly noteworthy cause of delirium because older patients may not present with leukocytosis or a typical febrile response.
The incidence of delirium, similar to other adverse drug events, increases in direct proportion to the number of medications prescribed, because of the effects of the medications themselves, as well as to the increased risk of drug-drug and drug-disease interactions.
National Institutes on Aging and the Alzheimer’s Association