Makalah ini membahas tentang deteksi dini pada infeksi masa nifas. Infeksi masa nifas adalah masuknya bakteri pada traktus genitalia wanita setelah melahirkan yang ditandai dengan demam lebih dari 38 derajat selama dua hari pertama pasca persalinan. Infeksi ini disebabkan oleh berbagai bakteri seperti Streptococcus, Staphylococcus, dan Escherichia coli yang masuk melalui luka persalinan atau manipulasi medis
Promosi Kesehatan (Upaya Promosi Kesehatan Dalam Pelayanan Kebidanan (Promosi...
Deteksi dini pada infeksi masa nifas
1. 2 | A s u h a n K e b i d a n a n M a s a N i f a s
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa. bahwa
penulis telah menyelesaikan tugas yang berjudul “Deteksi Dini pada Infeksi Masa
Nifas” dalam bentuk makalah.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang
penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan
materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan rekan-rekan kami,
sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran yang sifatnya
membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan
ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada rekan-rekan yang membantu
dalam menyelesaikan penulisan ini.
Padang, 17 November 2014
Kelompok 3
2. 3 | A s u h a n K e b i d a n a n M a s a N i f a s
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Tujuan....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 DETEKSI DINI PADA INFEKSI MASA NIFAS
1. Pengertian....................................................................................1
2. Etiologi........................................................................................1
3. Patofisiologi................................................................................3
4. Tanda dan Gejala........................................................................3
5. Cara Terjadinya Infeksi..............................................................4
6. Faktor Predisposisi......................................................................4
7. Macam-macam Infeksi Masa Nifas............................................5
8. Pencegahan.................................................................................5
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN....................................................................................6
3.2 SARAN.................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA
3. 4 | A s u h a n K e b i d a n a n M a s a N i f a s
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DETEKSI DINI PADA INFEKSI MASA NIFAS
1. Pengertian
Infeksi nifas merupakan masuknya bakteri pada traktus genitalia,
terjadi sesudah melahirkan, kenaikan suhu sampai 38°𝑐 atau lebih selama
dua hari dalam 10 hari pertama pasca persalinan, dengan mengecualikan
24 jam pertama.
2. Etiologi
a) Berdasarkan masuknya kuman kedalam alat kandungan
a. Ektogen (kuman dating dari luar)
b. Autogen (kuman masuk dari tempat lain dalam tubuh)
c. Endogen (dari jalan lahir)
b) Berdasarkan kuman yang sering menyebabkan infeksi
1) Strepcoccus Haemolyticus Aerobik
Masuknya secara eksogen dan menyebabkan infeksi berat
yang ditularkan dari penderita lain, tangan penolong.
2) Staphylococcus Aureus
Masuk secara eksogen, infeksinya sedang, banyak
ditemukan sebagai penyebab infeksi di rumah sakit.
4. 5 | A s u h a n K e b i d a n a n M a s a N i f a s
3) Clostridium Welchii
Sering berasal dari kandung kemih dan rectum,
menyebabkan infeksi terbatas.
4) Eschericia Coli
Kuman aerobic yang sangat berbahaya, sering ditemukan
pada abortus kriminalis dan partus yang ditolong dukun dari
luar rumah sakit.
3. Patofisiologi
Setelah kala III, daerah bekas insersio plasenta merupakan sebuah
luka dengan diameter kira-kira 4 cm. Permukaannya tidak rata, berbenjol-
benjol karena banyaknya vena yang ditutupi thrombus. Daerah ini
merupakan tempat yang baik untuk tumbuhnya kuman dan masuknya jenis
yang pathogen dalam tubuh wanita. Serviks sering mengalami perlukaan
pada persalinan, demikian juga vulva, vagina dan perineum, yang
merupakan tempat masuknya kuman pathogen. Infeksi nifas dibagi
menjadi 2 golongan, yaitu satu infeksi yang terbatas pada perineum, vulva,
vagina, servik dan endometrium, kedua penyebaran dari tempat tersebut
melalui vena-vena, melalui jalan limfe dan melalui permukaan
endometrium.
4. Tanda dan Gejala
Infeksi akut ditandai dengan demam, sakit didaerah infeksi, bewarna
kemerahan, fungsi organ tersebut terganggu. Gambaran klinis infeksi nifas
dapat berbentuk :
5. 6 | A s u h a n K e b i d a n a n M a s a N i f a s
a. Infeksi local
Pembekakan luka episiotomi, terjadi penahanan, perubahan warna
kulit, pengeluaran lochea bercampur nanah, mobilitasi terbatas karena
rasa nyeri, temperature badan dapat meningkat.
b. Infeksi umum
Tampak sakit, lemah, temperature meningkat tekanan darah menurun
dan nadi meningkat pernafasan dapat meningkat dan terasa sesak
kesadaran gelisah sampai menurun dan koma, terjadi gangguan
involusi uterus, dan lochea berbau dan bernanah serta kotor.
5. Cara Terjadinya Infeksi
a) Manipulasi penolong yang tidak suci hama, atau periksa dalam yang
berulang-ulang dapat membawa bakteri yang sudah ada kedalam
rongga Rahim.
b) Alat-alat yang tidak suci hama
c) Infeksi droplet, sarung tangan dan alat-alat terkena infeksi,
kontaminasi yang berasal dari hidung, tenggorokan dari penolong.
d) Infeksi rumah sakit
e) Koitus pada akhir kehamilan pada ketuban pecah dini
f) Infeksi intra partum
6. Faktor Predisposisi
a. Semua keadaan yang dapat menurunkan daya tahan tubuh
b. Partus lama dengan ketuban pecah lama
c. Tertinggalnya sisa plasenta, selaput ketuban dan bekuan darah
d. Teknik aseptic yang tidak benar dan baik
e. Pemeriksaan vagina selama persalinan
f. Manipulasi intaruterus
g. Trauma/luka terbuka
6. 7 | A s u h a n K e b i d a n a n M a s a N i f a s
h. Hematom/hemoragi (darah hilang > 1000 ml)
i. Perawatan perineum yang tidak tepat
j. Infeksi vagina/serviks atau penyakit menular seksual yang tidak
ditangani
7. Macam-macam infeksi masa nifas
a) Infeksi perineum, vulva, vagina, dan serviks
Nyeri serta panas pada tempat infeksi dan kadang-kadang perih bila
kencing. Bila getah radang bisa keluar biasanya keadaannya tidak
berat, suhu 38°𝑐 dan nadi di bawah 100/m. Bila luka terinfeksi tertutup
oleh jahitan dan getah radang tidak dapat keluar demam bisa naik
sampai 39-40°𝑐 disertai menggigil.
b) Endometris
Tanda-tanda dan gejala :
1) Takikardi,
2) Suhu (38-40°𝑐),
3) Menggigil,
4) Nyeri tekan uterus,
5) Subin volusi,
6) Distensi abdomen,
7) Lokea sedikit dan tidak berbauk, atau banyak berbau busuk,
mengandung darah, dan seropurulen,
8) Jumlah sel darah putih meningkat
8. Pencegahan
a) Lakukan mobilisasi dini hingga darah lochea keluar dengan lancer
b) Perlukan dirawat dengan baik
c) Rawat gabung dengan isolasi untuk mengurangi infeksi nasokimial
7. 8 | A s u h a n K e b i d a n a n M a s a N i f a s
8. 9 | A s u h a n K e b i d a n a n M a s a N i f a s
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Masa nifas adalah masa setelah ibu melahirkan. Dalam kalangan medis,
masa nifas dimulai setelah plasenta(bahasa jawa:ari-ari) lahir, sampai 6minggu
(42hari) pasca kelahiran. Pada masa nifasdapat terjadi rasa sakit yang disebut after
pain, (meriang atau mules-mules) disebabkan kontraksi rahim, biasanya
berlangsung 2-4 hari pasca persalinan. Perlu diberikan pengertian pada ibu
mengenai hal ini dan bila terlalu mengganggu dapat diberikan obat-obat anti sakit
Kaki bengkak (ankle edema) adalah pembengkakan pada tungkai bawah yang
disebabkan oleh penumpukan cairan pada kaki tersebut.Faktor yang berperan
adalah kadar protein (albumin) dalam darah yang rendah, fungsi pompa jantung
menurun, sumbatan pembuluh darah atau pembuluh limfe, penyakit liver dan
ginjal kronis, posisi tungkai terlalu lama tergantung(gravitasi).
3.2 Saran
Kunjungan masa nifas harus dilakukan sesuai jadwal dengan tujuan agar
ibu mendapat asuhan sesuai yang dibutuhkan pada masa nifas. Ibu post partum
diberi penyuluhan mengenai apa yang harus ibu lakukan pada masa nifas tersebut.
9. 10 | A s u h a n K e b i d a n a n M a s a N i f a s
Daftar Pustaka