SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP
Disusun Oleh:
1. Dewi Fauziah
2. Faradilla Aini
3. Fandu Suriansyah
4. Syahrul Rusnovianto
5. Rizky Ananta
SMA NEGERI 10 BEKASI
Jalan Flmaboyan Raya,pejuang medan satria kota Bekasi
Tahun 2016/2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Topik
“PENCEMARAN LINGKUNGAN”
B. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dampak pencemaran lingkungan tidak hanya berpengaruh dan berakibat kepada
lingkungan alam saja, tetapi berakibat dan berpengaruh terhadap kehidupan tanaman, hewan
dan juga manusia. Pencemaran yang masuk melalui jalur makanan dan berada dalam daur
pencemaran lingkungan cepat atau lambat akan sampai juga dampaknya pada manusia. Oleh
sebab itu manusia dalam upayanya memperoleh kualitas dan kenyamanan hidup yang lebih
baik, perlu juga untuk memperhatikan hal-hal apakah yang nantinya akan membuat terjadinya
kerusakan lingkungan. Sehingga kita akan membuat suatu upaya agar lingkungan alamyang kita
keruk SDA-Nya, segera dilakukan proses rehabilitasi terhadap alam untuk mencegah terjadinya
kerusakan yang lebih parah lagi.
Sesuai dengan perhitungan standart mengenai jumlah penumpukan sampah di kota
metropolitan, yaitu tingkat timbulan sampah per-harinya mencapai 3,5 liter/orang ( 0,0035 m3
), kota surabaya dengan jumlah penduduk 2.861.928 jiwa di kalikan dengan 0,0035 m3
menghasilkan 10.016, 748 meter kubik ( m3 ) tumpukan sampah perharinya, sampah yang
terangkut saat ini sebanyak 6.700 m3 per hari. Sehingga 3.316,748 m3 tumpukan sampah di
Surabaya belum bisa terangkut.Di samping itu, pola konsumsi masyarakat memberikan
kontribusi dalam menimbulkan jenis sampah yang semakin beragam, antara lain, sampah
kemasan yang berbahaya dan/atau sulit diurai oleh proses alam. Selama ini sebagian besar
masyarakat masih memandang sampah sebagai barang sisa yang tidak berguna, bukan sebagai
sumber daya yang perlu dimanfaatkan. Masyarakat dalam mengelola sampah masih bertumpu
pada pendekatan akhir (end-of-pipe), yaitu sampah dikumpulkan, diangkut, dan dibuang ke
tempat pemrosesan akhir sampah. Padahal, timbunan sampah dengan volume yang besar di
lokasi tempat pemrosesan akhir sampah berpotensi melepas gas metan (CH4) yang dapat
meningkatkan emisi gas rumah kaca dan 31 memberikan kontribusi terhadap pemanasan
global. yang semankin meningkat di bumi yang kita huni ini .
Dari latar belakang tersebutlah kami tertarik untuk melakukan observasi mengenai pencemaran
lingkungan di sekitar tempat pembuangan sampah serta untuk mengetahui kondisi langsung
masyarakat di daerah tempat pembuangan sampah.
Tujuan Observasi
Adapun tujuan yang di maksud dari observasi yang kami lakukan antara lain :
1. Untuk mengetahui dan memahami masalah kesehatan lingkungan hidup yang terjadi di
kawasan tempat pembuangan akhir sampahBantargebang , Bekasi Timur Jawa Barat
2. Mencari upaya pemecahannya ( problem solving ) dengan prinsip mengurangi
pencemaran lingkungan.
 Manfaat Observasi
Manfaat dari observasi yang kami lakukan di antaranya ;
1. Mengetahui kondisi langsung masyarakat di sekitar tempat pembuangan akhir
sampah.(TPA)
2. Mengetahui dan memahami masalah kesehatan lingkungan hidup yang terjadi di
kawasan tempat pembuangan akhir sampah Bantargebang , Bekasi Timur , Jawa Barat
3. Mengetahui bagaimanaupaya pemecahan( problem solving ) pencemaran lingkungan di
tempat pembuangan akhir sampah.
4. Sebagai tambahan pengetahuan tentang bidang studi PLH tentang
PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP
Rumusan Masalah
Dari hasil informasi yang kami peroleh dari wawancara, kami menemukan beberapa masalah
mengenai pencemaran lingkungan di tempat pembuangan sampah Bantargebang, Bekasi.
Untuk bisa memberikan solusi dari masalah di atas kami membuat perumusan masalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana system pengolahan sampah yang baik?untuk mengurangi tingkat
pencemaran lingkungan di tempat pembuangan sampah Bantargebang ?
2. Bagaimana cara mengatasi bau sampah yang busuk dan lalat yang berterbangan yang
menimbulkan wabah warga Bantargebang?
3. Bagaimana solusi untuk mendapatkan air bersih bagi masyarakat sekitar tempat
pembuangan sampah Bantargebang?
4. Bagaimana caranya untuk meningkatkan Kesadaran Masyarakat Bantargebang untuk
menjaga kebersihan lingkungan ?
5. Bagaimana caranya untuk meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar tempat
pembuangan sampah keputih? termasuk penertiban rumah warga yang ilegal di
lingkungan tempat pembuangan sampah Bantargebang
BAB II
PEMBAHASAN
1. TINJAUAN PUSTAKA
 Pengertian Lingkungan
Menurut @St. Munajat Danusaputra, Lingkungan adalah semua benda dan kondisi termasuk di
dalamnya manusia dan aktivitasnya, yang terdapat dalam ruang di mana manusia berada dan
mempengaruhi kelangsungan hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya.
Adapun berdasarkan UU No.23 tahun 1997 lingkungan hidup adalah kesuan ruang dengan
semua benda dan kesatuan mahluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunnya
yang melangsungkan perikehidupan dan kesejashteraan manusia serta mahluk hidup lainnya.
 Pengertian tempat pembuangan akhir sampah (TPA)
Tempat Pembuangan Akhir Sampah atau TPA. Sampah adalah tempat mengkarantinakan
sampah atau menimbun sampah yang diangkut dari sumber sampah sehingga tidak
mengganggu lingkungan.
Sebelum kita membuat atau merencanakan membangun Tempat Pambuangan Akhir Sampah,
terlebih dahulu harus dilakukan STUDY ANDAL karena suatu TPA Sampah sudah pasti akan
menimbulkan dampak negatip. Dengan melalui STUDY ANDAL maka beberapa dampak negatif
yang telah diprediksi akan timbul diusahakan dikelola sehingga tidak melampaui nilai ambang
batas yang telah ditetukan oleh Pemerintah RI dalam Peraturan Tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup (AMDAL).
Bila melalui STUDY ANDAL tersebut lokasi terpilih tidak memenuhi syarat maka harus dicari lagi
lokasi lain yang sesuai dengan SK_SNI mengenai TPA Sampah dan hasil dari STUDY ANDAL
dampak negatif yang diprediksi akan timbul tersebut harus dikelola sehingga tidak mencemari
lingkungan.secara umum Sampah di bedakan menajdi duah yaitu :
 Sampah organik atau sampah basah atau sampah hayati adalah sampah yang mudah
mumbusuk, seperti sampah sisa dapur, daun-daunan, sayur- sayuran, buah-buahan, dan
sebagainya.
 Sampah anorganik atau sampah kering atau sampah non-hayati adalah sampah yang
sukar atau tidak dapat membusuk, seperti logam, kaleng, plastik, kaca, dan sebagainya.
http://tpasampah.blogspot.com/
 Metode penimbunan sampah
Ada beberapa metoda atau cara penimbunan sampah yang Kita Kenal Seperti:
 Open Dumping
Cara ini cukup sederhana yaitu dengan membuang sampah pada suatu legokan atau cekungan
tanpa mengunakan tanah sebagai penutup sampah, cara ini sudah tidak direkomendasi lagi
oleh Pemerintah RI karena tidak memenuhi syarat teknis suatu TPA Sampah, Open dumping
sangat potensial dalam mencemari lingkungan, baik itu dari pencemaran air tanah oleh
Leachate (air sampah yang dapat menyerap kedalam tanah), lalat, bau serta binatang seperti
tikus, kecoa, nyamuk dll.
 Control Landfill
Control landfill adalah TPA sampah yang dalam pemilihan lokasi maupun pengoperasiannya
sudah mulai memperhatikan Syarat Teknis (SK-SNI) mengenai TPA sampah.Sampah ditimbun
dalam suatu TPA Sampah yang sebelumnya telah dipersiapkan secara teratur, dibuat barisan
dan lapisan (SEL) setiap harinya dan dalam kurun waktu tertentu timbunan sampah tersebut
diratakan dipadatakan oleh alat berat seperti Buldozer maupun Track Loader dan setelah rata
dan padat timbunan sampah lalu ditutup oleh tanah, pada control landfill timbunan sampah
tidak ditutup setiap hari, biasanya lima hari sekali atau seminggu sekali.
Secara umum control landfill akan lebih baik bila dibandingkan dengan open dumping dan
sudah mulai dipakai diberbagai kota di Indonesia.
 Sanitary Landfill
Sanitary landfill adalah sistem pembuangan akhir sampah yang dilakukan dengan cara sampah
ditimbun di TPA sampah yang sudah disiapkan sebelumnya dan telah memenuhi syarat teknis,
setelah ditimbun lalu dipadatkan dengan menggunakan alat berat seperti buldozer maupun
track loader, kemudian ditutup dengan tanah sebagai lapisan penutup setiap hari pada setiap
akhir kegiatan. Hal ini dilakukan terus menerus secara berlapis-lapis sesuai rencana yang telah
ditetapkan.
 Improved Sanitary Landfill
Improved Sanitary landfill merupakan pengembangan dari sistem sanitary landfill, dilengkapi
dengan isntalasi perpipaan sehingga air sampah atau LEACHATE (dibaca :licit) dapat dialirkan
dan ditampung untuk diolah sehingga tidak mecemari lingkungan, bila air sampah yang telah
diolah tersebut akan dibuang keperairan umum, maka harus memenuhi peraturan yang telah
ditentukan oleh Pemerintah RI. mengenai buangan air limbah.
Pada Improved Sanitary landfill juga dilengkapi dengan fasilitas pengelolaan Gas yang dihasilkan
oleh proses dekomposisi sampah di landfill.
 Semi Aerobic Sanitary Landfill
Sistem ini merupakan pengembangan dari teknik improved sanitary landfill, dimana usaha
untuk mempercepat proses penguraian sampah oleh bakteri (dekomposisi sampah) dengan
memompakan udara (Oksigen) kedalam timbunan sampah. Teknologi ini sangat mahal tetapi
sangat aman terhadap lingkungan.
 Pengertian Pencemaran
Pencemaran adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau
komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan
manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu
yang menyebabkan lingkungan menjadi kurangatau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya. Definisi ini sesuai dengan pengertian pencemaran pada (Undang-undang Pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982 )
 Pengertian Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan terjadi bila daur materi dalam lingkungan hidup mengalami perubahan,
sehingga keseimbangan dalam hal struktur maupun fungsinya terganggu. Ketidak seimbangan
struktur dan fungsi daur materi terjadi karena proses alam atau juga karena perbuatan
manusia. Dalam abad modern ini banyak kegiatan atau perbuatan manusia untuk memenuhi
kebutuhan biologis dan kebutuhan teknologi sehingga banyak menimbulkan pencemaran
lingkungan. Manusia adalah merupakan satusatunya komponen Lingkungan Hidup biotik yang
mempunyai kemampuan untuk dengan sengaja merubah keadaan lingkungan hidup. Dalam
usaha merubah lingkungan hidupnya ini dengan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
hidupnya dapat menimbulkan masalah yang disebut pencemaran. Manusia juga dapat merubah
keadaan lingkungan yang tercemar akibat berbuatannya ini menjadi keadaan lingkungan yang
lebih baik, menjadi keadaan seimbang, dapat mengurangi terjadinya pencemaran lingkungan,
bahkan diharapkan untuk dapat mecegah terjadinya pencemaran.
Ditinjau dari segi ilmu kimia yang disebut pencemaran lingkungan adalah peristiwa penyebaran
bahan kimia dengan kadar tertentu yang dapat merubah keadaan Keseimbangan pada daur
materi, baik keadaan struktur maupun fungsinya sehingga mengganggu kesejahteraan manusia.
Pencemaran lingkungan ini perlu mendapat penanganan secara serius oleh semua pihak,
karena pencemaran lingkungan dapat menimbulkan gangguan terhadap kesejahteraan
kesehatan bahkan dapat berakibat terhadap jiwa manusia atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai
dengan peruntukannya. Definisi ini sesuai dengan pengertian pencemaran pada (Undang-
undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982 ).
Berdasarkan medium fisik lingkungan tempat tersebarnya bahan kimia ini, maka pencemaran
lingkungan yang disebabkan oleh bahan kimia dapat dibagi menjadi tiga jenis pencemaran,
yaitu:
 Pencemaran tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah
lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau
bahan kimia industry.
 Pencemaran udara
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansifisik, kimia, atau biologi di
atmosferdalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan,
mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
 Pencemaran air
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti
danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia.Danau, sungai, lautan dan air tanah
adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari
siklus hidrologi.
BAB III
METODOLOGI OBSERVASI
Lokasi observasi
Tempat : Tempat Pembuangan Sampah ( TPA ) Bantargebang
Alamat : Bantargebang , Bekasi Timur Jawa Barat
Hari/tgl : Kamis, 26 Januari 2017
Prosedur observasi
Adapun prosedur yang di lakukan pada saat pengambilan data yaitu
dengan cara sebagi berikut :
 Teknik observasi ( pengamatan)
Teknik ini di lakukan untuk mendapatkan hasil deskripsi secara umum mengenai keadaan atau
kondisi lokasi yang di amati.
 Teknik interview ( wawancara)
Teknik ini di lakukan untuk mendapatkan data primer maka menggunakan teknik wawancara
.wawancara yang pelaksanaanya di lakukan secara bebas dan menggunakan pertanyaan –
pertanyaan terbuka yang di lakukan sacara porposive dengan nara sumber atau responden
yang dalam hal ini adalah masyarakat di sekitar kawasan tempat pembuagan akhir sampah.
HASIL OBSERVASI
1. Hasil pengamatan lingkungan .
Sesuai observasi yang telah kami lakukan ditempat, yakni di tempat pembuangan sampah
Bantar Gebang, yang terjadi adalah pencemaran di lingkungan tersebut dimana banyak sampah
yang berserakan sehingga menimbulkan bau yang busuk dan mengganggu aktifitas masyarakat .
Serta air yang kami amati di sekitar tempat pembuangan tercemar karena warnanya yang
pekat, keruh dan bau, juga rumah masyarakat yang kumuh akibat adanya tumpukan sampah di
samping atau di depan rumah mereka. Berikut kondisi lingkungan di daerah tempat
pembuangan sampah akhir.
1. Hasil wawancara
Setelah kami melihat kondisi lingkungan, agar lebih mendapatkan informasi yang jelas dan valid
kami melakukan wawancara terhadap petugas yang bekerja di tempat pembuangan akhir
sampah Bantargebang dan hasilnya sebagai berikut :
1. Nama : Surya Firmansyah
Pekerjaan : petugas pembuangan sampah
Hasil wawancara :
 Apakah bapak asli berasal dari sini dan Sudah berapa lama tinggal di sini ?
Jawab : sudah 5 tahun kami tinggal di sini, dan kami sebenarnya bukan orang asli sini saya
perantauan asal saya probolinggo.
 Masalah lingkungan yang dihadapi masyarakat setempat akibat tumpukan sampah?
Jawab : yang menjadi permasalahan yaitu bau sampah yang tidak enak Banyak lalat dan
bau busuk.serta tidak adanya air bersih karena sudah tercemar. Juga dengan mudahnya
warga sekitar membakar sampah karena sudah menjadi kebiasaan mereka didaerah ini
 Bagaimana bapak dan warga lain untuk mendapatkan air bersih ?
Jawab : kami membeli air bersih dari mobil PDAM yang biasanya keliling , air tersebut untuk
keperluan mandi dan masak tapi jika untuk minum kami membeli air galon .
 Penyakit yang sering di derta warga di sini apa saja ?
Jawab : penyakit gatal-gatal, batuk , penyakit pencernaan dan paru-paru karena akibat bau
sampah yang tidak enak .
 Untuk masalah pengobatan, apa tidak ada program pengobatan gratis dari pemerintah ?
Jawab : ada sih pengobatan gratis, tapi lama biasanya sebulan Cuma sekali atau dua kali .
 Bagaimana bapak dan warga lainya memanfaatkan tumpukan sampah disini ?
Jawab : biasanya warga mengumpulkan sampah yang bisa di jual seperti botol-botol, nantinya
di jual kepada pengumpul dan hasilnya bisa untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari.
 Bagaimana pengelolaan sampah, untuk mengurangi tumpukan sampah tersebut ?
Jawab : untuk mengurangi tumpukan sampah bisanya di adakan pembakaran pada malam hari
jam 11- 12 malam dan di jaga warga setempat agar api tidak menjalar ke rumah. Dilakukan di
malam hari agar tidak menggangu warga karena asap pembakaran.
2. Lampiran
Ini adalah salah satu foto disaat mewawancarai petugas bantargebang
3. PEMBAHASAN
Secara umum permasalahan di atas menyangkut hal-hal berikut ini :
 Masalah System pengolahan sampah yang kurang baik
 Masalah Bau sampah dan lalat
 Masalah kesehatan dan persediaan air bersih masyarakat sekitar
 Masalah kurangnya kesadaran dan kepedulian masayarkat tentang kebersihan
lingkungan.
 Masalah hunian rumah warga yang illegal.
Untuk menyelesaikan permasalahan di atas, perlu adanya pemecahan masalah ( problem
solving ) ada pun kami memberikan solusinya sebagai berikut :
Solusi system pengolahan sampah yang baik
Sampai saat ini pengolahan sampah yang dilakukan di TPA-TPA (Tempat Pembuangan Akhir)
kebanyakan di Indonesia masih menggunakan teknik pengolahan sampah secara anaerobic.
Pengolahan anaerobic hanyalah menimbun sampah tanpa diolah lebih lanjut. System
pengolahan anaerobic ini, menurut Clean Development Mechanism – CDM menyebabkan
terbentuknya gas metan (CH4) yang 21 – 23 kali lebih kuat dibandingkan karbon dioksida
sebagai gas yang menimbulkan efek rumah kaca. Namun, pada TPA Temesi Gianya dilakukan di
Jerman Agustus 2009 lalu dibuktikan bahwa pengolahan sampah secara aerobic dapat
mencegah pembentukan gas metan (CH4) hingga 0%.
Adapun tahapan-tahapan system pengolahan sampah secara aerobic yang dilakukan di TPA
Temensi terdiri dari empat tahap, yaitu :
Tahap I (Penilaian sampah)
Sampah yang di angkut oleh truk dan kemudian di turunkan di tempat pembuangan
sampah, tahap selanjutnya yaitu pemilahan. Pemilahan bisa dilakukan oleh tenaga
borongan.
Sampah yang tergolong organik akan ditimbun untuk diolah lebih lanjut. Sedangkan
sampah daur ulang atau anorganik akandijual oleh bagian pemilah sampah, sedangkan
residu pembuangan sampah akan dibuangke TPA terdekat. Sampah organik yang telah
didapat kemudian ditimbang dan dilakukanpencatatan berat sampah.
Tahap II (Penimbunan)
Sampah organik yang telah dipilah akan dikumpulkan dalam area yang luas . Sampah organik
yang masih berukuran besar akan dicacah menggunakan mesin pemotong yaitu shredder.
Selama penimbunan, sampah diberikan udara (O2) yang dimasukkan ke dalam material
composting dengan bantuan system blower dan pipa perforated. Pengisian udara dilakukan
setiap hari selama 24 jam dengan periode 25 menit mesin dinyalakan dan 5 menit mesin
dimatikan. Setiap harinya dilakukan penyiraman dan pengadukan dengan menggunakan tenaga
pekerja atau mesin pengaduk selama seminggu sekali. Selama penimbunan, harus dijaga
interaksi antara mikroba dengan bahan organik, oksigen dan air dalam timbunan sampah.
Karena composting merupakan proses aerobic (membutuhkan oksigen), area penimbunannya
hanya boleh menampung sampah dengan tinggi 60% dari tinggi area. Jika tinggi timbunan
sampah organik lebih tinggi dari 60%, proses penguraian cenderung menjadi anaerobic (tanpa
oksigen). Pengomposan sampah organic dilakukan selama 3-4 bulang melalui aerasi
menggunakan blower. Udara dan osigen dapat mengaerasi bahan organic yang dikomposkan
pada lapisan sampai 60% tinggi timbunan. Aerasi pasif ini dihasilkan dari konveksi panas dan
penguraian oksigen. Karena itu, aerasi pasif seperti itu tidak cocok untuk gundukan kompos
yang besar (Clea Development Mechanism – CDM, 2004).
Tahap III (proses pematangan kompos)
Selama melalui proses penimbunan selama tiga sampai empat bulan, dilakukan penyaringan
kompos dengan mesin penyaring berentuk kerucut yang mampu membersihkan sendiri.
Penyaringan dilakukan untuk mendapatkan kompos halus untuk dilakukan proses pematangan.
Kompos mentah ini bias langsung dijual kepada masyarakat sekitar. Residu penyaringan yang
masih berbentuk besar dan kasar akan dikembaikan ke proses awal pengomposan.
Kompos dalam bentuk halus ini kemudian melalui proses pematanagan dilakukan monitor
proses pematagan kompos. Proyek ini memilik semua peralatan yang diperlukan untuk
mengukur kandungan temperature, air dan oksigen secara elektronik. Pengecekan oksigen
dilakukan elama dua hari sekali dengan mengunakan alat berupa oksigenmeter. Kandungan
oksigen dan gudunkan sampah minimal harus 50% dan suhu minimal 75% dari standart, apabila
kadar O2 dan suhu kurang dari batasan minimal pemberian udara harus ditambah. Penggukuran
kadar garam menggunakan konditifiti dengan kadar 2-4%.
Selama sebulan sekali dilakukan tes kadar ammonium, nitrit, nitrat, pH, nitrogen, fosfor dan
kalium. Kandungan ammonium minimal 0,3% sedangkan kandungan nitrit dan nitrat
berbanding terbalik. Apabila kandungan nitrit (gas yang tidak baik untuk tanah) dalam proses
pengkompostingan semakin kecil maka kandungan nitrat (gas yang baik untuk tanah) akan
semakin besar. Karena proses pengkompostingan bersifat aerobic, kandungan nitrat harus lebih
besar dari nitrit.
Tahap IV (Penyaringan dan pengepakan)
Selama keseluruhan siklus proses, bahan organic menyusut. Pencacahan mengurangi volume
bahan organik sampai sekitar 52%. Volume berkurang lagi sampai menjadi sekitar 23% selama
composting. Karena itu, kompos yang sudah jadi hanya memiliki volume sekitar 12% bahan
organic. Beratnya juga menurun sampai menjadi 35%. misalnya sampah organic harian sekitaar
42,5 ton atau 183m3 diproses menjadi 15 ton atau 22 m3 kompos yang berkualitas . sampah
yang tlah menjadi kompos daging untuk dilakukan pengepakan. Penyaringan kompos dilakukan
dengan mesin penyaring berbentuk kerucut yang mampu membersihkan sendiri. Kompos yang
masih dalam bentuk besar dimasukkan ke dalam mesin penyerang untuk dihaluskan dan
kemudian dipak. TPA Temesi melakukan kerjasama dengn PT Biotek dala penjualan kompos.
Oleh PT Biotek kompos akan dijual.
Proses pengolahan sampah dengan tehnik aerobik tidak hanya mengurangi penceramaran
lingkungan tetapi sampah tersebut di olah untuk di jadikan kompos yang bisa menambah
pendapatan warga sekitar tempat pembuangan sampah dengan cara ikut serta dalam
pembuatan komppos tersebut.
v Mengatasi bau sampah dan lalat di lingkungan sekitar TPA BantarGebang
Sesuai dengan hasil pengamatan yang kami lakukan, masalah bau merupakan salah satu
dampak negatif yang terjadi akibat pengoperasian TPABantarGebang
Bau merupakan hasil samping dari penguraian sampah organik. Bau umumnya terjadi di
sepanjang jalan masuk ke TPA (berasal dari tumpukan sampah dan genangan air di lingkungan
sekitar).
Untuk mengatasi bau sampah tersebut diperlukan tindakan pelapisan tanah pada timbunan
sampah secara berkala. Sedangkan mengatasi bau pada jalan masuk dilakukan dengan
penggunaan bak-bak sampah yang tertutup. Serta dilakukan dengan pemantauan secara
berkala oleh petugas kebersihan agar tidak terjadi penumpukan sampah yang berlebihan
sehingga tidak menimbulkan bau yang berlebihan pula.
Sama dengan bau, maka lalat juga merupakan dampak negatif akibat pengoperasian
TPABantarGebang.
Untuk mengatasi perkembangbiakan lalat dapat dilakukan dengan pelapisan tanah pada
timbunan sampah secara teratur, sehingga proses perkembangbiakan lalat dapat dicegah.
v Mengatasi masalah kesehatan dan persediaan air di TPA Banyak sekali cara yang digunakan
untuk mengatasi sampah di lingkungan sekitar TPA terutama dengan cara menjaga ekosistem
dari lingkungannya. Air memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehingga harus
mendapat perhatian khusus agar perannya tidak terganggu.
Semua pihak harus menyadari akan pentingnya mengatasi pencemaran air untuk dapat saling
bekerjasama dalam mengatasi permasalahan ini.
Berikut ini beberapa cara untuk mengatasi kurangnya persediaan air di lingkungan
sekitar TPA :
 Mempertahankan sumber-sumber air bersih yang baru tercemar
Sumber air yang masih bersih hendaknya tetap dipertahankan kebersihannya agar tidak sampai
ikut tercemar. Meskipun cara tersebut terasa sangat berat untuk dilakukan, namun itulah cara
yang efektif untuk diupayakan. Jika tidak dipertahankan, maka sumber air bersih di bumi ini
akan habis dan kehidupan makhluk hidup akan terganggu.
 Mendaur ulang semua sampah yang bisa didaur ulang
Sampah yang bisa didaur ulang diusahakan untuk didaur ulang. Tidak membuangnya ke laut,
sungai, got maupun tempat penampungan air lainnya
 Konservasi sumber air
Konservasi sumber air dapat dilakukan dengan cara-cara berikut ini :
1. Membuat rumah untuk cacing tanah.
Rumah ini disebut dengan biopori atau pori-pori hidup di dalam tanah. Cacing tanah adalah
organisme dari kelas oligochaeta yang mampu menembus tanah hingga kedalaman 8 meter.
Dengan membuat satu rumah cacing paling tidak kita akan mendapatkan sebidang tanah yang
pori-porinya cukup ramah untuk menerima limpasan air hujan dan menyimpan pada kedalaman
yang lebih dalam. Hal ini dilakukan untuk menanggulangi kelangkaan air pada musim kemarau.
2. Melakukan penghijauan pada lahan yang kosong.
Upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masayarkat tentang kesehatan dan
kebersihan lingkungan.
Dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat merupakan tangung jawab bersama.
Khususnya masyarakat yang ada disekitar lingkungannya. Mereka memiliki peran yang penting
dalam menjaga lingkungan serta menciptakan budaya lingkungan yang bersih dan sehat.
Namun, disini tingkata kepedulian dan kesadaran masyarakat Keputih terhadap kebersihan
lingkungan masih kurang. Hal ini dapat dicermati dengan masih banyak sampah yang
berserakan dan menumpuk dilingkungan tempat tinggal disekitar mereka, selokan-selokan yang
tersumbat oleh tumpukan sampah . Sehingga hal tersebut menyebabkan penyumbatan saluran
air dan menjadi sarang bibit nyamuk, serta menyebabkan ganguan kesehatan danjika terjadi
hujan deras daerah tersebut banjir.
Satu hal lain yang dapat diamati yaitu kebanyakan masyarakat Banaran cenderung menganggap
enteng mengenai masalah kondisi kebersihan lingkungan tempat tinggal mereka dan terhadap
pola perilaku terhadap kesehatan.
Dalam lingkungan masyarakat bantargebang masalah tersebut, merupakan hal yang biasa dan
tidak cukup menarik untuk dipermasalahkan bagi mereka yang terpenting adalah pemenuhan
kebutuhan hidup mereka seperti sembako. Akan tetapi kalau dibiarkan begitu saja, justru dapat
menimbulkan pengaruh yang kurang baik, terutama terhadap kebersihan lingkungan dan
kesehatan. Pada prinsipnya peningkatan kesehatan masyarakat memerlukan adanya
keikutsertaan masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan terutama penanaman budaya
hidup bersih dan sehat sejak dini dalam keluarga.
Solusi untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat akan pentingnya kebersihan
lingkungan, terutama untuk masyarakat yang tinggal didaerah bantargebang :
1. Dimulai dari diri sendiri dengan cara memberi contoh kepada masyarakat bagaimana
menjaga kebersihan lingkungan.
2. Memberikan penyuluhan tentang pentingnya menjaga kebersihan dan berbagai macam
penyakit yang menyebar jika tidak menjaga kebersihan kepada masyarakat, terutama
masyarakat yang hidup didaerah TPA seperti didaerah Bantargebang
3. Selalu Libatkan tokoh masyarakat yang berpengaruh untuk memberikan pengarahan
kepada masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
4. Sertakan para pemuda untuk ikut aktif menjaga kebersihan lingkungan.
5. Perbanyak tempat sampah di sekitar lingkungan anda;
6. Pekerjakan petugas kebersihan lingkungan dengan memberi imbalan yang sesuai setiap
bulannya.
Menyikapi dan Solusi rumah warga yang illegal
Mengapa di katakan ilegal karena memang rumah tersebut di bangun di tanah milik Negara,
yaitu di sekitar tempat pembuangan sampah Bantargebang yang pastinya tidak ada izin
pendirian rumah tersebut. Rumah-rumah tersebut kumuh karena berada di sekitar sampah,
banyak juga di depan rumah mereka tumpukan sampah yang memang sengaja di kumpulkan
untuk di jual, rata-rata warga yang tinggal tersebut merupakan warga perantauan bukan asli
warga ,Bantargebang mereka tidak punya tempat tinggal dan pekerjaan akhirnya mereka
menjadi pengepul sampah dan mendirikan rumah di dekat tempat pembuangan sampah tanpa
memperdulikan bau sampah dan air yang tercemar.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan observasi yang telah kami lakukan di tempat pembuangan sampah Bantargebang
Bekasi Timur ,Jawa Barat kami menyimpulkan bahwa lingkungan dan Air di sekitar tempat
pembuangan sampah sudah tercemar, warga di sekitar tempat pembuangan sampah harus
membeli air bersih untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari. Serta Bau sampah yang sangat
tidak enak dan banyak lalat sebagai penular penyakityang di akibatkan banyaknya sampah
busuk.
Hal ini di sebabkan karena kurang baiknya system pengolahan sampah di keputih, karena
menerapakan system anerobikyaitu hanya menimbun sampah dari truk pengakut sampah
tanpa tidak ada tindak lanjut, serta dalam pengurangan volume sampah di lakukan
pembakaran, hal ini sangat tidak anjurkan karena menimbulkan dampak masalah lingkungan
akibat pembakaran sampah tersebut.seperti menimbulakan penyakit pernafasan dan yang
sering di alami wargasekitar akibat dari proses pembakaran sampah tersebut adalah penyakit
Paru-Paru.
Selain system pengolahan sampah yang kurang baik, masalh lainya yaitu kurangnya kepedulian
warga sekitar untuk menjaga lingkungan dan kesehatan, ini terbukti karena banyak sampah di
selokan yang menyumbat aliran air jadi jika hujan deras dating maka akan terjadi banjir dan
pastinya akan menimbulkan dampak negative lainya akibat banjir tersebut. Dan untuk masalah
kesehatan warga kurang peduli, speperti jika ada kegiatan pengobatan gratis jarang dari warga
keputih yang ikut untuk pengecekan kesehatanatau pengobatan gratis,malah mereka akan
datang jika ada pemberian sembako.
C. SARAN
Berdasarakan hasil observasi yang telah di lakukan, Penulis Dan Penyusun ingin menyampaikan
saran-saran yang bisa di jadikan bahan pertimbangan untuk mengurangi dampak pencemaran
lingkungan di tempat pembuangan sampah khususnya di tempat pembuangan sampah
Bantargebang.
1. Mengganti system pengolahan sampah anerobic dengan system aerobic yang
mendatangkan keuntungan baik untuk lingkungan maupun ekonimis.
2. Menertibkan rumah warga yang ilegal di sekitar tempat pembuangan sampah, karena
membuat pemandangan kumuh.
3. Pemda DKI Jakarta dan Pemkot Bekasi harus bersinergi mempersiapkan planning
kedepan mulai dari sekarang untuk berfikir lebih keras lagi agar permasalahan
pengolaan sampah ini bisa diagendakan , dijalankan serta diawasi sebagai Pemilik
Kebijakan yang bertanggung jawab untuk menentaskan Masalah yang sudah
meresahkan warga Bantargebang .
4. Meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat Bantargebang terhadap
lingkungan Hidup dan kesehatan.
Lingkungan yang perlu dilestarikan supaya diperoleh keadaan yang seimbang antara manusia.
begitu banyak dampak yang ditimbulkan jika kita tidak memperhatikan keseimbangan alam
yang digunakan sebagai tempat kehidupan. dampak negatif yang muncul berupa penyakit yang
merugikan pada manusia seperti penyakit pernafasan, diare, kholera, thyphus, dysentri, polio,
ascariasis dan lain-lain.
Dampak positif lingkungan terhadap kesehatan memperoleh sumber energi untuk kebutu
han hidup. untuk pencegahan penyakit perlu dilakukan sanitasi terhadap lingkungan air, udara
dan tanah, khususnya pengelolaan air minum dan air buangan secara terpadu.
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini,mohon maaf apabila masih banyak kekurangan dan kelemahan, kerena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul
makalah ini.
SEKIAN DARI KAMI
WASSALAMU’ALAIKUM WARRAHMATULLAHI WABARRAKATUH
Daftar Pustaka
http://geografi-geografi.blogspot.co.id/2011/01/pengertian-lingkungan-hidup-menurut.html
https://tayerpups.wordpress.com/2010/01/14/pemukiman-kumuh-di-sekitar-tpa-bantar-
gebang/
http://www.beritasatu.com/megapolitan/338358-warga-bekasi-tuntut-penutupan-tpst-
bantargebang.html
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/16/10/07/oeofdi280-
fasilitas-pengolahan-sampah-tpst-bantargebang-belum-memadai

More Related Content

What's hot

Makalah etika manusia dalam masyarakat
Makalah etika manusia dalam masyarakatMakalah etika manusia dalam masyarakat
Makalah etika manusia dalam masyarakatSeptian Muna Barakati
 
Negara Hukum dan ham
Negara Hukum dan hamNegara Hukum dan ham
Negara Hukum dan hamSayur Lodeh
 
Karya Tulis Ilmiah "Fast Food"
Karya Tulis Ilmiah "Fast Food"Karya Tulis Ilmiah "Fast Food"
Karya Tulis Ilmiah "Fast Food"yuliartiramli
 
Peranan manusia terhadap lingkungan hidup
Peranan manusia terhadap lingkungan hidupPeranan manusia terhadap lingkungan hidup
Peranan manusia terhadap lingkungan hidupYoga Firmansyah
 
Laporan PKW Pemanfaatan Limbah Kardus Bekas
Laporan PKW Pemanfaatan Limbah Kardus BekasLaporan PKW Pemanfaatan Limbah Kardus Bekas
Laporan PKW Pemanfaatan Limbah Kardus Bekasshafirahany22
 
Makalah power point pencemaran udara
Makalah power point pencemaran udaraMakalah power point pencemaran udara
Makalah power point pencemaran udaraSylvester Saragih
 
Makalah Masalah Korupsi Di Indonesia
Makalah Masalah Korupsi Di IndonesiaMakalah Masalah Korupsi Di Indonesia
Makalah Masalah Korupsi Di IndonesiaARY SETIADI
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individutaufiq99
 
Peraturan Menteri Dalam Negeri No 33 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Persampahan
Peraturan Menteri Dalam Negeri No 33 Tahun 2010 tentang Pengelolaan PersampahanPeraturan Menteri Dalam Negeri No 33 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Persampahan
Peraturan Menteri Dalam Negeri No 33 Tahun 2010 tentang Pengelolaan PersampahanJoy Irman
 
Proposal pemberdayaan ekonomi keluarga dhuafa ibu jenabun (kel 12)
Proposal pemberdayaan ekonomi keluarga dhuafa ibu jenabun (kel 12)Proposal pemberdayaan ekonomi keluarga dhuafa ibu jenabun (kel 12)
Proposal pemberdayaan ekonomi keluarga dhuafa ibu jenabun (kel 12)sittinoerathiyah
 
makalah Pendidikan Agama Islam - syari'at Islam
makalah Pendidikan Agama Islam - syari'at Islammakalah Pendidikan Agama Islam - syari'at Islam
makalah Pendidikan Agama Islam - syari'at IslamKartika Dwi Rachmawati
 
Artikel tentang pencemaran lingkungan pada tanah
Artikel tentang pencemaran lingkungan pada tanahArtikel tentang pencemaran lingkungan pada tanah
Artikel tentang pencemaran lingkungan pada tanahirfan umb 25
 
MAKALAH BAHASA INDONESIA ESAI
MAKALAH BAHASA INDONESIA ESAIMAKALAH BAHASA INDONESIA ESAI
MAKALAH BAHASA INDONESIA ESAIavandiliakireina
 
Toksikologi Umum dan Toksikologi Lingkungan
Toksikologi Umum dan Toksikologi LingkunganToksikologi Umum dan Toksikologi Lingkungan
Toksikologi Umum dan Toksikologi LingkunganNur Angraini
 
Pemanfaatan sampah plastik
Pemanfaatan sampah plastikPemanfaatan sampah plastik
Pemanfaatan sampah plastikhangdusun
 
1 pengertian dan karakteristik sampah
1 pengertian dan karakteristik sampah1 pengertian dan karakteristik sampah
1 pengertian dan karakteristik sampahNorma Asrika
 
Hasil Observasi Permasalahan Lingkungan@Pasar Ungaran
Hasil Observasi Permasalahan Lingkungan@Pasar UngaranHasil Observasi Permasalahan Lingkungan@Pasar Ungaran
Hasil Observasi Permasalahan Lingkungan@Pasar Ungarandewisetiyana52
 

What's hot (20)

Makalah dampak pemanasan global
Makalah dampak pemanasan globalMakalah dampak pemanasan global
Makalah dampak pemanasan global
 
Makalah etika manusia dalam masyarakat
Makalah etika manusia dalam masyarakatMakalah etika manusia dalam masyarakat
Makalah etika manusia dalam masyarakat
 
Negara Hukum dan ham
Negara Hukum dan hamNegara Hukum dan ham
Negara Hukum dan ham
 
Karya Tulis Ilmiah "Fast Food"
Karya Tulis Ilmiah "Fast Food"Karya Tulis Ilmiah "Fast Food"
Karya Tulis Ilmiah "Fast Food"
 
Peranan manusia terhadap lingkungan hidup
Peranan manusia terhadap lingkungan hidupPeranan manusia terhadap lingkungan hidup
Peranan manusia terhadap lingkungan hidup
 
Laporan PKW Pemanfaatan Limbah Kardus Bekas
Laporan PKW Pemanfaatan Limbah Kardus BekasLaporan PKW Pemanfaatan Limbah Kardus Bekas
Laporan PKW Pemanfaatan Limbah Kardus Bekas
 
Makalah power point pencemaran udara
Makalah power point pencemaran udaraMakalah power point pencemaran udara
Makalah power point pencemaran udara
 
Makalah Masalah Korupsi Di Indonesia
Makalah Masalah Korupsi Di IndonesiaMakalah Masalah Korupsi Di Indonesia
Makalah Masalah Korupsi Di Indonesia
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individu
 
Peraturan Menteri Dalam Negeri No 33 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Persampahan
Peraturan Menteri Dalam Negeri No 33 Tahun 2010 tentang Pengelolaan PersampahanPeraturan Menteri Dalam Negeri No 33 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Persampahan
Peraturan Menteri Dalam Negeri No 33 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Persampahan
 
Proposal pemberdayaan ekonomi keluarga dhuafa ibu jenabun (kel 12)
Proposal pemberdayaan ekonomi keluarga dhuafa ibu jenabun (kel 12)Proposal pemberdayaan ekonomi keluarga dhuafa ibu jenabun (kel 12)
Proposal pemberdayaan ekonomi keluarga dhuafa ibu jenabun (kel 12)
 
makalah Pendidikan Agama Islam - syari'at Islam
makalah Pendidikan Agama Islam - syari'at Islammakalah Pendidikan Agama Islam - syari'at Islam
makalah Pendidikan Agama Islam - syari'at Islam
 
Artikel tentang pencemaran lingkungan pada tanah
Artikel tentang pencemaran lingkungan pada tanahArtikel tentang pencemaran lingkungan pada tanah
Artikel tentang pencemaran lingkungan pada tanah
 
MAKALAH BAHASA INDONESIA ESAI
MAKALAH BAHASA INDONESIA ESAIMAKALAH BAHASA INDONESIA ESAI
MAKALAH BAHASA INDONESIA ESAI
 
Toksikologi Umum dan Toksikologi Lingkungan
Toksikologi Umum dan Toksikologi LingkunganToksikologi Umum dan Toksikologi Lingkungan
Toksikologi Umum dan Toksikologi Lingkungan
 
Artikel Sampah
Artikel SampahArtikel Sampah
Artikel Sampah
 
Pemanfaatan sampah plastik
Pemanfaatan sampah plastikPemanfaatan sampah plastik
Pemanfaatan sampah plastik
 
1 pengertian dan karakteristik sampah
1 pengertian dan karakteristik sampah1 pengertian dan karakteristik sampah
1 pengertian dan karakteristik sampah
 
Hasil Observasi Permasalahan Lingkungan@Pasar Ungaran
Hasil Observasi Permasalahan Lingkungan@Pasar UngaranHasil Observasi Permasalahan Lingkungan@Pasar Ungaran
Hasil Observasi Permasalahan Lingkungan@Pasar Ungaran
 
Pencemaran Udara
 Pencemaran Udara Pencemaran Udara
Pencemaran Udara
 

Viewers also liked

Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampah
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) SampahRehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampah
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampahinfosanitasi
 
Pemrosesan akhir sampah
Pemrosesan akhir sampahPemrosesan akhir sampah
Pemrosesan akhir sampahinfosanitasi
 
KERUSAKAN, MANFAAT, DAN RESIKO LINGKUNGAN
KERUSAKAN, MANFAAT, DAN RESIKO LINGKUNGANKERUSAKAN, MANFAAT, DAN RESIKO LINGKUNGAN
KERUSAKAN, MANFAAT, DAN RESIKO LINGKUNGANNesha Mutiara
 
Pendidikan & Pengetahuan Lingkungan Hidup
Pendidikan & Pengetahuan Lingkungan HidupPendidikan & Pengetahuan Lingkungan Hidup
Pendidikan & Pengetahuan Lingkungan HidupRivaldi Julian
 
Rekling05 pengolahan
Rekling05 pengolahanRekling05 pengolahan
Rekling05 pengolahanArif Rahman
 
Rekling04 pencemaran
Rekling04 pencemaranRekling04 pencemaran
Rekling04 pencemaranArif Rahman
 

Viewers also liked (7)

Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampah
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) SampahRehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampah
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampah
 
Pengolahan sampah
Pengolahan sampahPengolahan sampah
Pengolahan sampah
 
Pemrosesan akhir sampah
Pemrosesan akhir sampahPemrosesan akhir sampah
Pemrosesan akhir sampah
 
KERUSAKAN, MANFAAT, DAN RESIKO LINGKUNGAN
KERUSAKAN, MANFAAT, DAN RESIKO LINGKUNGANKERUSAKAN, MANFAAT, DAN RESIKO LINGKUNGAN
KERUSAKAN, MANFAAT, DAN RESIKO LINGKUNGAN
 
Pendidikan & Pengetahuan Lingkungan Hidup
Pendidikan & Pengetahuan Lingkungan HidupPendidikan & Pengetahuan Lingkungan Hidup
Pendidikan & Pengetahuan Lingkungan Hidup
 
Rekling05 pengolahan
Rekling05 pengolahanRekling05 pengolahan
Rekling05 pengolahan
 
Rekling04 pencemaran
Rekling04 pencemaranRekling04 pencemaran
Rekling04 pencemaran
 

Similar to Pencemaran lingkungan hidup

Penelitian lingkungan
Penelitian lingkunganPenelitian lingkungan
Penelitian lingkunganOka Ambalie
 
Proposal digester sampah megalab inovasi
Proposal digester sampah megalab inovasiProposal digester sampah megalab inovasi
Proposal digester sampah megalab inovasiYahyawan Triyana
 
Metode penelitiaan
Metode penelitiaanMetode penelitiaan
Metode penelitiaanrandaadhiya
 
Tugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkungan
Tugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkunganTugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkungan
Tugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkunganFebry Ramdani
 
pengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsional
pengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsionalpengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsional
pengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsionalZuhriah As'ad
 
Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganPencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganRamipratama
 
Tugas mid Alfa Dina Prianoto
Tugas mid Alfa Dina PrianotoTugas mid Alfa Dina Prianoto
Tugas mid Alfa Dina PrianotoAlfa Prianoto
 
Problematika lingkungan hidup
Problematika lingkungan hidupProblematika lingkungan hidup
Problematika lingkungan hidupAyu Tri Wahyuni
 
KESEHATAN LINGKUNGAN.pptx
KESEHATAN LINGKUNGAN.pptxKESEHATAN LINGKUNGAN.pptx
KESEHATAN LINGKUNGAN.pptxOktrisiaZuanda
 
Penanganan Limbah Padat I
Penanganan Limbah Padat IPenanganan Limbah Padat I
Penanganan Limbah Padat IMochammad Rizki
 
Perencanaan tps dan pengelolaan sampah produktif
Perencanaan tps dan pengelolaan sampah produktifPerencanaan tps dan pengelolaan sampah produktif
Perencanaan tps dan pengelolaan sampah produktifRafi Perdana Setyo
 

Similar to Pencemaran lingkungan hidup (20)

Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Makalah kesling pembuangan sampah
Makalah kesling pembuangan sampahMakalah kesling pembuangan sampah
Makalah kesling pembuangan sampah
 
Makalah kesling pembuangan sampah
Makalah kesling pembuangan sampahMakalah kesling pembuangan sampah
Makalah kesling pembuangan sampah
 
PROKER 1 - Presentasi.pdf
PROKER 1 - Presentasi.pdfPROKER 1 - Presentasi.pdf
PROKER 1 - Presentasi.pdf
 
Limbah
LimbahLimbah
Limbah
 
Penelitian lingkungan
Penelitian lingkunganPenelitian lingkungan
Penelitian lingkungan
 
Proposal digester sampah megalab inovasi
Proposal digester sampah megalab inovasiProposal digester sampah megalab inovasi
Proposal digester sampah megalab inovasi
 
13. lap kompos
13. lap kompos13. lap kompos
13. lap kompos
 
Metode penelitiaan
Metode penelitiaanMetode penelitiaan
Metode penelitiaan
 
Tugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkungan
Tugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkunganTugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkungan
Tugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkungan
 
pengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsional
pengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsionalpengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsional
pengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsional
 
Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganPencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan
 
Ppt ipl
Ppt iplPpt ipl
Ppt ipl
 
Tugas mid Alfa Dina Prianoto
Tugas mid Alfa Dina PrianotoTugas mid Alfa Dina Prianoto
Tugas mid Alfa Dina Prianoto
 
Problematika lingkungan hidup
Problematika lingkungan hidupProblematika lingkungan hidup
Problematika lingkungan hidup
 
Sunar
SunarSunar
Sunar
 
KESEHATAN LINGKUNGAN.pptx
KESEHATAN LINGKUNGAN.pptxKESEHATAN LINGKUNGAN.pptx
KESEHATAN LINGKUNGAN.pptx
 
Penanganan Limbah Padat I
Penanganan Limbah Padat IPenanganan Limbah Padat I
Penanganan Limbah Padat I
 
Perencanaan tps dan pengelolaan sampah produktif
Perencanaan tps dan pengelolaan sampah produktifPerencanaan tps dan pengelolaan sampah produktif
Perencanaan tps dan pengelolaan sampah produktif
 

Recently uploaded

Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...nuraji51
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 

Recently uploaded (20)

Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 

Pencemaran lingkungan hidup

  • 1. PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP Disusun Oleh: 1. Dewi Fauziah 2. Faradilla Aini 3. Fandu Suriansyah 4. Syahrul Rusnovianto 5. Rizky Ananta SMA NEGERI 10 BEKASI Jalan Flmaboyan Raya,pejuang medan satria kota Bekasi Tahun 2016/2017
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. Topik “PENCEMARAN LINGKUNGAN” B. PENDAHULUAN Latar Belakang Dampak pencemaran lingkungan tidak hanya berpengaruh dan berakibat kepada lingkungan alam saja, tetapi berakibat dan berpengaruh terhadap kehidupan tanaman, hewan dan juga manusia. Pencemaran yang masuk melalui jalur makanan dan berada dalam daur pencemaran lingkungan cepat atau lambat akan sampai juga dampaknya pada manusia. Oleh sebab itu manusia dalam upayanya memperoleh kualitas dan kenyamanan hidup yang lebih baik, perlu juga untuk memperhatikan hal-hal apakah yang nantinya akan membuat terjadinya kerusakan lingkungan. Sehingga kita akan membuat suatu upaya agar lingkungan alamyang kita keruk SDA-Nya, segera dilakukan proses rehabilitasi terhadap alam untuk mencegah terjadinya kerusakan yang lebih parah lagi. Sesuai dengan perhitungan standart mengenai jumlah penumpukan sampah di kota metropolitan, yaitu tingkat timbulan sampah per-harinya mencapai 3,5 liter/orang ( 0,0035 m3 ), kota surabaya dengan jumlah penduduk 2.861.928 jiwa di kalikan dengan 0,0035 m3 menghasilkan 10.016, 748 meter kubik ( m3 ) tumpukan sampah perharinya, sampah yang terangkut saat ini sebanyak 6.700 m3 per hari. Sehingga 3.316,748 m3 tumpukan sampah di Surabaya belum bisa terangkut.Di samping itu, pola konsumsi masyarakat memberikan kontribusi dalam menimbulkan jenis sampah yang semakin beragam, antara lain, sampah kemasan yang berbahaya dan/atau sulit diurai oleh proses alam. Selama ini sebagian besar masyarakat masih memandang sampah sebagai barang sisa yang tidak berguna, bukan sebagai sumber daya yang perlu dimanfaatkan. Masyarakat dalam mengelola sampah masih bertumpu pada pendekatan akhir (end-of-pipe), yaitu sampah dikumpulkan, diangkut, dan dibuang ke tempat pemrosesan akhir sampah. Padahal, timbunan sampah dengan volume yang besar di lokasi tempat pemrosesan akhir sampah berpotensi melepas gas metan (CH4) yang dapat meningkatkan emisi gas rumah kaca dan 31 memberikan kontribusi terhadap pemanasan global. yang semankin meningkat di bumi yang kita huni ini . Dari latar belakang tersebutlah kami tertarik untuk melakukan observasi mengenai pencemaran lingkungan di sekitar tempat pembuangan sampah serta untuk mengetahui kondisi langsung masyarakat di daerah tempat pembuangan sampah.
  • 3. Tujuan Observasi Adapun tujuan yang di maksud dari observasi yang kami lakukan antara lain : 1. Untuk mengetahui dan memahami masalah kesehatan lingkungan hidup yang terjadi di kawasan tempat pembuangan akhir sampahBantargebang , Bekasi Timur Jawa Barat 2. Mencari upaya pemecahannya ( problem solving ) dengan prinsip mengurangi pencemaran lingkungan.  Manfaat Observasi Manfaat dari observasi yang kami lakukan di antaranya ; 1. Mengetahui kondisi langsung masyarakat di sekitar tempat pembuangan akhir sampah.(TPA) 2. Mengetahui dan memahami masalah kesehatan lingkungan hidup yang terjadi di kawasan tempat pembuangan akhir sampah Bantargebang , Bekasi Timur , Jawa Barat 3. Mengetahui bagaimanaupaya pemecahan( problem solving ) pencemaran lingkungan di tempat pembuangan akhir sampah. 4. Sebagai tambahan pengetahuan tentang bidang studi PLH tentang PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP Rumusan Masalah Dari hasil informasi yang kami peroleh dari wawancara, kami menemukan beberapa masalah mengenai pencemaran lingkungan di tempat pembuangan sampah Bantargebang, Bekasi. Untuk bisa memberikan solusi dari masalah di atas kami membuat perumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana system pengolahan sampah yang baik?untuk mengurangi tingkat pencemaran lingkungan di tempat pembuangan sampah Bantargebang ? 2. Bagaimana cara mengatasi bau sampah yang busuk dan lalat yang berterbangan yang menimbulkan wabah warga Bantargebang? 3. Bagaimana solusi untuk mendapatkan air bersih bagi masyarakat sekitar tempat pembuangan sampah Bantargebang? 4. Bagaimana caranya untuk meningkatkan Kesadaran Masyarakat Bantargebang untuk menjaga kebersihan lingkungan ? 5. Bagaimana caranya untuk meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar tempat pembuangan sampah keputih? termasuk penertiban rumah warga yang ilegal di lingkungan tempat pembuangan sampah Bantargebang
  • 4. BAB II PEMBAHASAN 1. TINJAUAN PUSTAKA  Pengertian Lingkungan Menurut @St. Munajat Danusaputra, Lingkungan adalah semua benda dan kondisi termasuk di dalamnya manusia dan aktivitasnya, yang terdapat dalam ruang di mana manusia berada dan mempengaruhi kelangsungan hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya. Adapun berdasarkan UU No.23 tahun 1997 lingkungan hidup adalah kesuan ruang dengan semua benda dan kesatuan mahluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunnya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejashteraan manusia serta mahluk hidup lainnya.  Pengertian tempat pembuangan akhir sampah (TPA) Tempat Pembuangan Akhir Sampah atau TPA. Sampah adalah tempat mengkarantinakan sampah atau menimbun sampah yang diangkut dari sumber sampah sehingga tidak mengganggu lingkungan. Sebelum kita membuat atau merencanakan membangun Tempat Pambuangan Akhir Sampah, terlebih dahulu harus dilakukan STUDY ANDAL karena suatu TPA Sampah sudah pasti akan menimbulkan dampak negatip. Dengan melalui STUDY ANDAL maka beberapa dampak negatif yang telah diprediksi akan timbul diusahakan dikelola sehingga tidak melampaui nilai ambang batas yang telah ditetukan oleh Pemerintah RI dalam Peraturan Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (AMDAL). Bila melalui STUDY ANDAL tersebut lokasi terpilih tidak memenuhi syarat maka harus dicari lagi lokasi lain yang sesuai dengan SK_SNI mengenai TPA Sampah dan hasil dari STUDY ANDAL dampak negatif yang diprediksi akan timbul tersebut harus dikelola sehingga tidak mencemari lingkungan.secara umum Sampah di bedakan menajdi duah yaitu :  Sampah organik atau sampah basah atau sampah hayati adalah sampah yang mudah mumbusuk, seperti sampah sisa dapur, daun-daunan, sayur- sayuran, buah-buahan, dan sebagainya.  Sampah anorganik atau sampah kering atau sampah non-hayati adalah sampah yang sukar atau tidak dapat membusuk, seperti logam, kaleng, plastik, kaca, dan sebagainya. http://tpasampah.blogspot.com/
  • 5.  Metode penimbunan sampah Ada beberapa metoda atau cara penimbunan sampah yang Kita Kenal Seperti:  Open Dumping Cara ini cukup sederhana yaitu dengan membuang sampah pada suatu legokan atau cekungan tanpa mengunakan tanah sebagai penutup sampah, cara ini sudah tidak direkomendasi lagi oleh Pemerintah RI karena tidak memenuhi syarat teknis suatu TPA Sampah, Open dumping sangat potensial dalam mencemari lingkungan, baik itu dari pencemaran air tanah oleh Leachate (air sampah yang dapat menyerap kedalam tanah), lalat, bau serta binatang seperti tikus, kecoa, nyamuk dll.  Control Landfill Control landfill adalah TPA sampah yang dalam pemilihan lokasi maupun pengoperasiannya sudah mulai memperhatikan Syarat Teknis (SK-SNI) mengenai TPA sampah.Sampah ditimbun dalam suatu TPA Sampah yang sebelumnya telah dipersiapkan secara teratur, dibuat barisan dan lapisan (SEL) setiap harinya dan dalam kurun waktu tertentu timbunan sampah tersebut diratakan dipadatakan oleh alat berat seperti Buldozer maupun Track Loader dan setelah rata dan padat timbunan sampah lalu ditutup oleh tanah, pada control landfill timbunan sampah tidak ditutup setiap hari, biasanya lima hari sekali atau seminggu sekali. Secara umum control landfill akan lebih baik bila dibandingkan dengan open dumping dan sudah mulai dipakai diberbagai kota di Indonesia.  Sanitary Landfill Sanitary landfill adalah sistem pembuangan akhir sampah yang dilakukan dengan cara sampah ditimbun di TPA sampah yang sudah disiapkan sebelumnya dan telah memenuhi syarat teknis, setelah ditimbun lalu dipadatkan dengan menggunakan alat berat seperti buldozer maupun track loader, kemudian ditutup dengan tanah sebagai lapisan penutup setiap hari pada setiap akhir kegiatan. Hal ini dilakukan terus menerus secara berlapis-lapis sesuai rencana yang telah ditetapkan.  Improved Sanitary Landfill Improved Sanitary landfill merupakan pengembangan dari sistem sanitary landfill, dilengkapi dengan isntalasi perpipaan sehingga air sampah atau LEACHATE (dibaca :licit) dapat dialirkan dan ditampung untuk diolah sehingga tidak mecemari lingkungan, bila air sampah yang telah diolah tersebut akan dibuang keperairan umum, maka harus memenuhi peraturan yang telah ditentukan oleh Pemerintah RI. mengenai buangan air limbah. Pada Improved Sanitary landfill juga dilengkapi dengan fasilitas pengelolaan Gas yang dihasilkan oleh proses dekomposisi sampah di landfill.
  • 6.  Semi Aerobic Sanitary Landfill Sistem ini merupakan pengembangan dari teknik improved sanitary landfill, dimana usaha untuk mempercepat proses penguraian sampah oleh bakteri (dekomposisi sampah) dengan memompakan udara (Oksigen) kedalam timbunan sampah. Teknologi ini sangat mahal tetapi sangat aman terhadap lingkungan.  Pengertian Pencemaran Pencemaran adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurangatau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Definisi ini sesuai dengan pengertian pencemaran pada (Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982 )  Pengertian Pencemaran Lingkungan Pencemaran lingkungan terjadi bila daur materi dalam lingkungan hidup mengalami perubahan, sehingga keseimbangan dalam hal struktur maupun fungsinya terganggu. Ketidak seimbangan struktur dan fungsi daur materi terjadi karena proses alam atau juga karena perbuatan manusia. Dalam abad modern ini banyak kegiatan atau perbuatan manusia untuk memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuhan teknologi sehingga banyak menimbulkan pencemaran lingkungan. Manusia adalah merupakan satusatunya komponen Lingkungan Hidup biotik yang mempunyai kemampuan untuk dengan sengaja merubah keadaan lingkungan hidup. Dalam usaha merubah lingkungan hidupnya ini dengan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya dapat menimbulkan masalah yang disebut pencemaran. Manusia juga dapat merubah keadaan lingkungan yang tercemar akibat berbuatannya ini menjadi keadaan lingkungan yang lebih baik, menjadi keadaan seimbang, dapat mengurangi terjadinya pencemaran lingkungan, bahkan diharapkan untuk dapat mecegah terjadinya pencemaran. Ditinjau dari segi ilmu kimia yang disebut pencemaran lingkungan adalah peristiwa penyebaran bahan kimia dengan kadar tertentu yang dapat merubah keadaan Keseimbangan pada daur materi, baik keadaan struktur maupun fungsinya sehingga mengganggu kesejahteraan manusia. Pencemaran lingkungan ini perlu mendapat penanganan secara serius oleh semua pihak, karena pencemaran lingkungan dapat menimbulkan gangguan terhadap kesejahteraan kesehatan bahkan dapat berakibat terhadap jiwa manusia atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Definisi ini sesuai dengan pengertian pencemaran pada (Undang- undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982 ).
  • 7. Berdasarkan medium fisik lingkungan tempat tersebarnya bahan kimia ini, maka pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh bahan kimia dapat dibagi menjadi tiga jenis pencemaran, yaitu:  Pencemaran tanah Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industry.  Pencemaran udara Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansifisik, kimia, atau biologi di atmosferdalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.  Pencemaran air Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia.Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi.
  • 8. BAB III METODOLOGI OBSERVASI Lokasi observasi Tempat : Tempat Pembuangan Sampah ( TPA ) Bantargebang Alamat : Bantargebang , Bekasi Timur Jawa Barat Hari/tgl : Kamis, 26 Januari 2017 Prosedur observasi Adapun prosedur yang di lakukan pada saat pengambilan data yaitu dengan cara sebagi berikut :  Teknik observasi ( pengamatan) Teknik ini di lakukan untuk mendapatkan hasil deskripsi secara umum mengenai keadaan atau kondisi lokasi yang di amati.  Teknik interview ( wawancara) Teknik ini di lakukan untuk mendapatkan data primer maka menggunakan teknik wawancara .wawancara yang pelaksanaanya di lakukan secara bebas dan menggunakan pertanyaan – pertanyaan terbuka yang di lakukan sacara porposive dengan nara sumber atau responden yang dalam hal ini adalah masyarakat di sekitar kawasan tempat pembuagan akhir sampah.
  • 9. HASIL OBSERVASI 1. Hasil pengamatan lingkungan . Sesuai observasi yang telah kami lakukan ditempat, yakni di tempat pembuangan sampah Bantar Gebang, yang terjadi adalah pencemaran di lingkungan tersebut dimana banyak sampah yang berserakan sehingga menimbulkan bau yang busuk dan mengganggu aktifitas masyarakat . Serta air yang kami amati di sekitar tempat pembuangan tercemar karena warnanya yang pekat, keruh dan bau, juga rumah masyarakat yang kumuh akibat adanya tumpukan sampah di samping atau di depan rumah mereka. Berikut kondisi lingkungan di daerah tempat pembuangan sampah akhir.
  • 10. 1. Hasil wawancara Setelah kami melihat kondisi lingkungan, agar lebih mendapatkan informasi yang jelas dan valid kami melakukan wawancara terhadap petugas yang bekerja di tempat pembuangan akhir sampah Bantargebang dan hasilnya sebagai berikut : 1. Nama : Surya Firmansyah Pekerjaan : petugas pembuangan sampah Hasil wawancara :  Apakah bapak asli berasal dari sini dan Sudah berapa lama tinggal di sini ? Jawab : sudah 5 tahun kami tinggal di sini, dan kami sebenarnya bukan orang asli sini saya perantauan asal saya probolinggo.  Masalah lingkungan yang dihadapi masyarakat setempat akibat tumpukan sampah? Jawab : yang menjadi permasalahan yaitu bau sampah yang tidak enak Banyak lalat dan bau busuk.serta tidak adanya air bersih karena sudah tercemar. Juga dengan mudahnya warga sekitar membakar sampah karena sudah menjadi kebiasaan mereka didaerah ini  Bagaimana bapak dan warga lain untuk mendapatkan air bersih ? Jawab : kami membeli air bersih dari mobil PDAM yang biasanya keliling , air tersebut untuk keperluan mandi dan masak tapi jika untuk minum kami membeli air galon .  Penyakit yang sering di derta warga di sini apa saja ? Jawab : penyakit gatal-gatal, batuk , penyakit pencernaan dan paru-paru karena akibat bau sampah yang tidak enak .  Untuk masalah pengobatan, apa tidak ada program pengobatan gratis dari pemerintah ? Jawab : ada sih pengobatan gratis, tapi lama biasanya sebulan Cuma sekali atau dua kali .  Bagaimana bapak dan warga lainya memanfaatkan tumpukan sampah disini ? Jawab : biasanya warga mengumpulkan sampah yang bisa di jual seperti botol-botol, nantinya di jual kepada pengumpul dan hasilnya bisa untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari.  Bagaimana pengelolaan sampah, untuk mengurangi tumpukan sampah tersebut ? Jawab : untuk mengurangi tumpukan sampah bisanya di adakan pembakaran pada malam hari jam 11- 12 malam dan di jaga warga setempat agar api tidak menjalar ke rumah. Dilakukan di malam hari agar tidak menggangu warga karena asap pembakaran.
  • 11. 2. Lampiran Ini adalah salah satu foto disaat mewawancarai petugas bantargebang
  • 12. 3. PEMBAHASAN Secara umum permasalahan di atas menyangkut hal-hal berikut ini :  Masalah System pengolahan sampah yang kurang baik  Masalah Bau sampah dan lalat  Masalah kesehatan dan persediaan air bersih masyarakat sekitar  Masalah kurangnya kesadaran dan kepedulian masayarkat tentang kebersihan lingkungan.  Masalah hunian rumah warga yang illegal. Untuk menyelesaikan permasalahan di atas, perlu adanya pemecahan masalah ( problem solving ) ada pun kami memberikan solusinya sebagai berikut : Solusi system pengolahan sampah yang baik Sampai saat ini pengolahan sampah yang dilakukan di TPA-TPA (Tempat Pembuangan Akhir) kebanyakan di Indonesia masih menggunakan teknik pengolahan sampah secara anaerobic. Pengolahan anaerobic hanyalah menimbun sampah tanpa diolah lebih lanjut. System pengolahan anaerobic ini, menurut Clean Development Mechanism – CDM menyebabkan terbentuknya gas metan (CH4) yang 21 – 23 kali lebih kuat dibandingkan karbon dioksida sebagai gas yang menimbulkan efek rumah kaca. Namun, pada TPA Temesi Gianya dilakukan di Jerman Agustus 2009 lalu dibuktikan bahwa pengolahan sampah secara aerobic dapat mencegah pembentukan gas metan (CH4) hingga 0%. Adapun tahapan-tahapan system pengolahan sampah secara aerobic yang dilakukan di TPA Temensi terdiri dari empat tahap, yaitu :
  • 13. Tahap I (Penilaian sampah) Sampah yang di angkut oleh truk dan kemudian di turunkan di tempat pembuangan sampah, tahap selanjutnya yaitu pemilahan. Pemilahan bisa dilakukan oleh tenaga borongan. Sampah yang tergolong organik akan ditimbun untuk diolah lebih lanjut. Sedangkan sampah daur ulang atau anorganik akandijual oleh bagian pemilah sampah, sedangkan residu pembuangan sampah akan dibuangke TPA terdekat. Sampah organik yang telah didapat kemudian ditimbang dan dilakukanpencatatan berat sampah. Tahap II (Penimbunan) Sampah organik yang telah dipilah akan dikumpulkan dalam area yang luas . Sampah organik yang masih berukuran besar akan dicacah menggunakan mesin pemotong yaitu shredder. Selama penimbunan, sampah diberikan udara (O2) yang dimasukkan ke dalam material composting dengan bantuan system blower dan pipa perforated. Pengisian udara dilakukan setiap hari selama 24 jam dengan periode 25 menit mesin dinyalakan dan 5 menit mesin dimatikan. Setiap harinya dilakukan penyiraman dan pengadukan dengan menggunakan tenaga pekerja atau mesin pengaduk selama seminggu sekali. Selama penimbunan, harus dijaga interaksi antara mikroba dengan bahan organik, oksigen dan air dalam timbunan sampah. Karena composting merupakan proses aerobic (membutuhkan oksigen), area penimbunannya hanya boleh menampung sampah dengan tinggi 60% dari tinggi area. Jika tinggi timbunan sampah organik lebih tinggi dari 60%, proses penguraian cenderung menjadi anaerobic (tanpa oksigen). Pengomposan sampah organic dilakukan selama 3-4 bulang melalui aerasi menggunakan blower. Udara dan osigen dapat mengaerasi bahan organic yang dikomposkan pada lapisan sampai 60% tinggi timbunan. Aerasi pasif ini dihasilkan dari konveksi panas dan penguraian oksigen. Karena itu, aerasi pasif seperti itu tidak cocok untuk gundukan kompos yang besar (Clea Development Mechanism – CDM, 2004). Tahap III (proses pematangan kompos) Selama melalui proses penimbunan selama tiga sampai empat bulan, dilakukan penyaringan kompos dengan mesin penyaring berentuk kerucut yang mampu membersihkan sendiri. Penyaringan dilakukan untuk mendapatkan kompos halus untuk dilakukan proses pematangan. Kompos mentah ini bias langsung dijual kepada masyarakat sekitar. Residu penyaringan yang masih berbentuk besar dan kasar akan dikembaikan ke proses awal pengomposan. Kompos dalam bentuk halus ini kemudian melalui proses pematanagan dilakukan monitor proses pematagan kompos. Proyek ini memilik semua peralatan yang diperlukan untuk mengukur kandungan temperature, air dan oksigen secara elektronik. Pengecekan oksigen dilakukan elama dua hari sekali dengan mengunakan alat berupa oksigenmeter. Kandungan oksigen dan gudunkan sampah minimal harus 50% dan suhu minimal 75% dari standart, apabila kadar O2 dan suhu kurang dari batasan minimal pemberian udara harus ditambah. Penggukuran kadar garam menggunakan konditifiti dengan kadar 2-4%.
  • 14. Selama sebulan sekali dilakukan tes kadar ammonium, nitrit, nitrat, pH, nitrogen, fosfor dan kalium. Kandungan ammonium minimal 0,3% sedangkan kandungan nitrit dan nitrat berbanding terbalik. Apabila kandungan nitrit (gas yang tidak baik untuk tanah) dalam proses pengkompostingan semakin kecil maka kandungan nitrat (gas yang baik untuk tanah) akan semakin besar. Karena proses pengkompostingan bersifat aerobic, kandungan nitrat harus lebih besar dari nitrit. Tahap IV (Penyaringan dan pengepakan) Selama keseluruhan siklus proses, bahan organic menyusut. Pencacahan mengurangi volume bahan organik sampai sekitar 52%. Volume berkurang lagi sampai menjadi sekitar 23% selama composting. Karena itu, kompos yang sudah jadi hanya memiliki volume sekitar 12% bahan organic. Beratnya juga menurun sampai menjadi 35%. misalnya sampah organic harian sekitaar 42,5 ton atau 183m3 diproses menjadi 15 ton atau 22 m3 kompos yang berkualitas . sampah yang tlah menjadi kompos daging untuk dilakukan pengepakan. Penyaringan kompos dilakukan dengan mesin penyaring berbentuk kerucut yang mampu membersihkan sendiri. Kompos yang masih dalam bentuk besar dimasukkan ke dalam mesin penyerang untuk dihaluskan dan kemudian dipak. TPA Temesi melakukan kerjasama dengn PT Biotek dala penjualan kompos. Oleh PT Biotek kompos akan dijual. Proses pengolahan sampah dengan tehnik aerobik tidak hanya mengurangi penceramaran lingkungan tetapi sampah tersebut di olah untuk di jadikan kompos yang bisa menambah pendapatan warga sekitar tempat pembuangan sampah dengan cara ikut serta dalam pembuatan komppos tersebut. v Mengatasi bau sampah dan lalat di lingkungan sekitar TPA BantarGebang Sesuai dengan hasil pengamatan yang kami lakukan, masalah bau merupakan salah satu dampak negatif yang terjadi akibat pengoperasian TPABantarGebang Bau merupakan hasil samping dari penguraian sampah organik. Bau umumnya terjadi di sepanjang jalan masuk ke TPA (berasal dari tumpukan sampah dan genangan air di lingkungan sekitar). Untuk mengatasi bau sampah tersebut diperlukan tindakan pelapisan tanah pada timbunan sampah secara berkala. Sedangkan mengatasi bau pada jalan masuk dilakukan dengan penggunaan bak-bak sampah yang tertutup. Serta dilakukan dengan pemantauan secara berkala oleh petugas kebersihan agar tidak terjadi penumpukan sampah yang berlebihan sehingga tidak menimbulkan bau yang berlebihan pula. Sama dengan bau, maka lalat juga merupakan dampak negatif akibat pengoperasian TPABantarGebang.
  • 15. Untuk mengatasi perkembangbiakan lalat dapat dilakukan dengan pelapisan tanah pada timbunan sampah secara teratur, sehingga proses perkembangbiakan lalat dapat dicegah. v Mengatasi masalah kesehatan dan persediaan air di TPA Banyak sekali cara yang digunakan untuk mengatasi sampah di lingkungan sekitar TPA terutama dengan cara menjaga ekosistem dari lingkungannya. Air memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehingga harus mendapat perhatian khusus agar perannya tidak terganggu. Semua pihak harus menyadari akan pentingnya mengatasi pencemaran air untuk dapat saling bekerjasama dalam mengatasi permasalahan ini. Berikut ini beberapa cara untuk mengatasi kurangnya persediaan air di lingkungan sekitar TPA :  Mempertahankan sumber-sumber air bersih yang baru tercemar Sumber air yang masih bersih hendaknya tetap dipertahankan kebersihannya agar tidak sampai ikut tercemar. Meskipun cara tersebut terasa sangat berat untuk dilakukan, namun itulah cara yang efektif untuk diupayakan. Jika tidak dipertahankan, maka sumber air bersih di bumi ini akan habis dan kehidupan makhluk hidup akan terganggu.  Mendaur ulang semua sampah yang bisa didaur ulang Sampah yang bisa didaur ulang diusahakan untuk didaur ulang. Tidak membuangnya ke laut, sungai, got maupun tempat penampungan air lainnya  Konservasi sumber air Konservasi sumber air dapat dilakukan dengan cara-cara berikut ini : 1. Membuat rumah untuk cacing tanah. Rumah ini disebut dengan biopori atau pori-pori hidup di dalam tanah. Cacing tanah adalah organisme dari kelas oligochaeta yang mampu menembus tanah hingga kedalaman 8 meter. Dengan membuat satu rumah cacing paling tidak kita akan mendapatkan sebidang tanah yang pori-porinya cukup ramah untuk menerima limpasan air hujan dan menyimpan pada kedalaman yang lebih dalam. Hal ini dilakukan untuk menanggulangi kelangkaan air pada musim kemarau. 2. Melakukan penghijauan pada lahan yang kosong. Upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masayarkat tentang kesehatan dan kebersihan lingkungan. Dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat merupakan tangung jawab bersama. Khususnya masyarakat yang ada disekitar lingkungannya. Mereka memiliki peran yang penting dalam menjaga lingkungan serta menciptakan budaya lingkungan yang bersih dan sehat. Namun, disini tingkata kepedulian dan kesadaran masyarakat Keputih terhadap kebersihan lingkungan masih kurang. Hal ini dapat dicermati dengan masih banyak sampah yang berserakan dan menumpuk dilingkungan tempat tinggal disekitar mereka, selokan-selokan yang tersumbat oleh tumpukan sampah . Sehingga hal tersebut menyebabkan penyumbatan saluran air dan menjadi sarang bibit nyamuk, serta menyebabkan ganguan kesehatan danjika terjadi hujan deras daerah tersebut banjir.
  • 16. Satu hal lain yang dapat diamati yaitu kebanyakan masyarakat Banaran cenderung menganggap enteng mengenai masalah kondisi kebersihan lingkungan tempat tinggal mereka dan terhadap pola perilaku terhadap kesehatan. Dalam lingkungan masyarakat bantargebang masalah tersebut, merupakan hal yang biasa dan tidak cukup menarik untuk dipermasalahkan bagi mereka yang terpenting adalah pemenuhan kebutuhan hidup mereka seperti sembako. Akan tetapi kalau dibiarkan begitu saja, justru dapat menimbulkan pengaruh yang kurang baik, terutama terhadap kebersihan lingkungan dan kesehatan. Pada prinsipnya peningkatan kesehatan masyarakat memerlukan adanya keikutsertaan masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan terutama penanaman budaya hidup bersih dan sehat sejak dini dalam keluarga. Solusi untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan, terutama untuk masyarakat yang tinggal didaerah bantargebang : 1. Dimulai dari diri sendiri dengan cara memberi contoh kepada masyarakat bagaimana menjaga kebersihan lingkungan. 2. Memberikan penyuluhan tentang pentingnya menjaga kebersihan dan berbagai macam penyakit yang menyebar jika tidak menjaga kebersihan kepada masyarakat, terutama masyarakat yang hidup didaerah TPA seperti didaerah Bantargebang 3. Selalu Libatkan tokoh masyarakat yang berpengaruh untuk memberikan pengarahan kepada masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. 4. Sertakan para pemuda untuk ikut aktif menjaga kebersihan lingkungan. 5. Perbanyak tempat sampah di sekitar lingkungan anda; 6. Pekerjakan petugas kebersihan lingkungan dengan memberi imbalan yang sesuai setiap bulannya. Menyikapi dan Solusi rumah warga yang illegal Mengapa di katakan ilegal karena memang rumah tersebut di bangun di tanah milik Negara, yaitu di sekitar tempat pembuangan sampah Bantargebang yang pastinya tidak ada izin pendirian rumah tersebut. Rumah-rumah tersebut kumuh karena berada di sekitar sampah, banyak juga di depan rumah mereka tumpukan sampah yang memang sengaja di kumpulkan untuk di jual, rata-rata warga yang tinggal tersebut merupakan warga perantauan bukan asli warga ,Bantargebang mereka tidak punya tempat tinggal dan pekerjaan akhirnya mereka menjadi pengepul sampah dan mendirikan rumah di dekat tempat pembuangan sampah tanpa memperdulikan bau sampah dan air yang tercemar.
  • 17. BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan observasi yang telah kami lakukan di tempat pembuangan sampah Bantargebang Bekasi Timur ,Jawa Barat kami menyimpulkan bahwa lingkungan dan Air di sekitar tempat pembuangan sampah sudah tercemar, warga di sekitar tempat pembuangan sampah harus membeli air bersih untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari. Serta Bau sampah yang sangat tidak enak dan banyak lalat sebagai penular penyakityang di akibatkan banyaknya sampah busuk. Hal ini di sebabkan karena kurang baiknya system pengolahan sampah di keputih, karena menerapakan system anerobikyaitu hanya menimbun sampah dari truk pengakut sampah tanpa tidak ada tindak lanjut, serta dalam pengurangan volume sampah di lakukan pembakaran, hal ini sangat tidak anjurkan karena menimbulkan dampak masalah lingkungan akibat pembakaran sampah tersebut.seperti menimbulakan penyakit pernafasan dan yang sering di alami wargasekitar akibat dari proses pembakaran sampah tersebut adalah penyakit Paru-Paru. Selain system pengolahan sampah yang kurang baik, masalh lainya yaitu kurangnya kepedulian warga sekitar untuk menjaga lingkungan dan kesehatan, ini terbukti karena banyak sampah di selokan yang menyumbat aliran air jadi jika hujan deras dating maka akan terjadi banjir dan pastinya akan menimbulkan dampak negative lainya akibat banjir tersebut. Dan untuk masalah kesehatan warga kurang peduli, speperti jika ada kegiatan pengobatan gratis jarang dari warga keputih yang ikut untuk pengecekan kesehatanatau pengobatan gratis,malah mereka akan datang jika ada pemberian sembako. C. SARAN Berdasarakan hasil observasi yang telah di lakukan, Penulis Dan Penyusun ingin menyampaikan saran-saran yang bisa di jadikan bahan pertimbangan untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan di tempat pembuangan sampah khususnya di tempat pembuangan sampah Bantargebang. 1. Mengganti system pengolahan sampah anerobic dengan system aerobic yang mendatangkan keuntungan baik untuk lingkungan maupun ekonimis. 2. Menertibkan rumah warga yang ilegal di sekitar tempat pembuangan sampah, karena membuat pemandangan kumuh. 3. Pemda DKI Jakarta dan Pemkot Bekasi harus bersinergi mempersiapkan planning kedepan mulai dari sekarang untuk berfikir lebih keras lagi agar permasalahan pengolaan sampah ini bisa diagendakan , dijalankan serta diawasi sebagai Pemilik Kebijakan yang bertanggung jawab untuk menentaskan Masalah yang sudah meresahkan warga Bantargebang . 4. Meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat Bantargebang terhadap lingkungan Hidup dan kesehatan.
  • 18. Lingkungan yang perlu dilestarikan supaya diperoleh keadaan yang seimbang antara manusia. begitu banyak dampak yang ditimbulkan jika kita tidak memperhatikan keseimbangan alam yang digunakan sebagai tempat kehidupan. dampak negatif yang muncul berupa penyakit yang merugikan pada manusia seperti penyakit pernafasan, diare, kholera, thyphus, dysentri, polio, ascariasis dan lain-lain. Dampak positif lingkungan terhadap kesehatan memperoleh sumber energi untuk kebutu han hidup. untuk pencegahan penyakit perlu dilakukan sanitasi terhadap lingkungan air, udara dan tanah, khususnya pengelolaan air minum dan air buangan secara terpadu. Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini,mohon maaf apabila masih banyak kekurangan dan kelemahan, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. SEKIAN DARI KAMI WASSALAMU’ALAIKUM WARRAHMATULLAHI WABARRAKATUH