SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
 1. MAKALAH TEORI AKUNTANSI PENDAPATAN KELOMPOK 10JASMINE 
RAYSHA PUTRI 1109 22706ABDUL LATHIF ANSORI 1109 22768GHIYATS 
FURQAN DEWANTARA 1109 22774SHEYLA SONIA ALIF YUNAS 1109 
22788ROWBI BELO ALLO MALINO 3110 23876 STIE YKPN YOGYAKARTA 
 2. PendapatanPendapatan adalah elemen kunci dalam sebuah laporan keuangan dan 
cukup penting bagi parapenyaji dan pengguna laporan keuangan. Pendapatan yang 
dilaporkan mencerminkan kegiatanoperasi perusahaan di masa lalu dan biasanya 
digunakan untuk memprediksi kinerja di masa yangakan datang. Walaupun menetapkan 
pendapatan merupakan bagian yang sangat penting dalampengukuran kinerja perusahaan, 
pengukuran tersebut tidak selalu mudah karena adanya perbedaanmodel bisnis 
perusahaan.Definisi pendapatanPendapatan adalah kunci utama dan dasar akuntansi 
dalam melaporkan aktivitas perusahaan, olehkarena itu, pengertian pendapatan itu sendiri 
sangatlah penting. Kita tahu bahwa pendapatanadalah kenaikan bersih nilai aset dan 
modal, yang akhirnya akan dihubungkan dengan kas. Dalamaktifitas utama operasi 
bisnis, arus kas utamanya disusun berdasarkan produksi dan penjualanoutput yang 
dihasilkan perusahaan. Oleh karena itu, kita dapat mengidentifikasi dua aliran kas 
uangterhubung dalam kegiatan operasi utama perusahaan, yaitu secara fisik dan secara 
monetary.Aliran secara fisik melibatkan kegiatan produksi dan penjualan output 
perusahaan. Aliran secaramoneter melibatkan kegiatan-kegiatan yang memberi pengaruh 
terhadap kenaikkan nilai dari suatuperusahaan. Dalam pembahasan tentang pendapatan, 
Paton dan Littleton mengacu pada keduaaliran fisik dan moneter. Mereka menyebutkan 
bahwa pendapatan produk perusahaan merupakanaliran fisik dari kegiatan produksi 
output yang dilakukan oleh perusahaan. Mereka menambahkanbahwaaliran moneter 
merupakan pendapatan yang direpresentasikan dengan aliran dana daripelanggan. 
Dengan demikian, kita dapat menyimpulkan bahwa pendapatan adalah hubungan 
antarakegiatan moneter yang menaikkan nilai perusahaan yang berasal dari kegiatan 
produksi danpenjualan output yang dihasilkan perusahaan.Pendapatan menurut IAS 
18:Pendapatan adalah aliran masuk manfaat ekonomi dalam satu periode yang berasal 
dari kegiatanrutin suatu badan usaha yang menyebabkan peningkatan equitas selain dari 
kontribusi dari pemilik.Pendapatan menurut IASB:Pendapatan merupakan bagian dari 
Income, yang merupakan peningkatan manfaat ekonomik dalamperiode akuntansi dalam 
bentuk peningkatan aset atau penurunan liabilitas yang berasal daripeningkatan equitas 
selain dari kontribusi dari pemilik.Definisi income meliputi pendapatan dan keuntungan. 
Pendapatan timbul karena kegiatan rutinyang dilakuakan perusahaan perusahaan meliputi 
penjualan, biaya, bunga, dividen, royalti dan sewa.Pendapatan menurut FASB: 
 3. Pendapatan merupakan aliran masuk atau peningkatan aset atau penurunan liabilitas 
(ataukombinasi keduanya) selama satu periode yang berasal dari penyerahan atau 
produksi barang ataujasa atau kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama badan 
usaha.Definisi IASB konsesten terhadap definisi pendapatan yang dinyatakan oleh FASB 
dan fokus padaaliran masuk atau peningkatan aset lain yang timbul dari sebuah entitas 
yang sedang berlangsungatau kegiatan operasi utama. Aset yang diterima atau bertambah 
meliputi kas, piutang danpertukaran barang dan jasa yang diterima dengan barang dan 
jasa yang diberikan. Definisi tersebutjuga menyatakan bahwa income mungkin juga 
berasal dari pelunasan kewajiban.Ada perbedaan antara pendapatan dengan keuntungan. 
Keuntungan merupakan income yang akantimbul ataupun tidak karena kegiatan rutin 
perusahaan. Keuntungan termasuk income karenakeuntungan menunjukkan manfaat
ekonomi di masa yang akan datang dan tidak ada perbedaanalami dengan pendapatan. 
Maka dari itu, keuntungan dan pendapatan tidak dipertimbangkan untukdipisahkan dalam 
Framework (para. 75). Definisi dari income juga termasuk dalam keuntungan yangbelum 
direalisasikan, yang mempunyai implikasi terhadap aturan dalam pengakuan 
pendapatan.Berbeda dengan pendekatan IASB, FASB membedakan antara pendapatan 
dengan keuntungan,meskipun pendapatan dan keuntungan termasuk dalam laba. 
Keuntungan merupakan kenaikkannilai aset dari transaksi yang bukan merupakan 
kegiatan utama dan sifatnya insidentil; dan darikejadian lainnya yang diluar kontrol 
perusahaan. Sedangkan pendapatan berhubungan dengankegiatan utama perusahaan. 
Namun, Martin berpendapat bahwa keuntungan dan pendapatan harusdiukur dan diakui 
dengan aturan yang sama. Pada dasarnya, keuntungan dan pendapatanmenunjukkan 
adanya kenaikkan bersih aset dan oleh sebab itu, keuntungan dan pendapatan 
harusdiperlakukan dengan cara yang sama.PANDANGAN PERILAKU 
PENDAPATANPendapatan bukan hanya sejumlah uang. Paton and littleton 
mengatakan,pendapatan menunjukkanprestasi terhadap perusahaan. Pendapatan 
merupakan ukuran kinerja kotor entitas sebagaikeuntungan bisnis. Beban dilihat sebagai 
perwakilan dari upaya perusahaan, kemudian dicocokanhasil pendapatan dan beban 
dalam laporan laba sebagai pencapaian bersih dari perusahaan. Iniadalah pandangan 
perilaku pendapatan, beban dan keuntungan.Dalam nada yang sama, Bedford 
menekankan pada pandangan operasional pendapatan dan pusatlaba, dimana laba 
didefinisikan dalam operasi tertentu dilakukan oleh entitas bukannya hanya 
hasilpenerapan metode akuntansi. Laba timbul hanya dari kegiatan yang berasal dari 
operasi bisinis.Operasi bisnis umum yang ditetapkan oleh badford adalah :• akuisisi 
sumber daya uang• akuisisi layanan• penggunaan layanan• rekombinasi jasa yang 
diperoleh• disposisi layanan 
 4. • distribusi sumber daya uangBerbeda dengan Mayers, Paton dan Littleton berpendapat 
bahwa pendapatan dan laba akrualadalah seluruh proses produktif yaitu, terdapat 
perubahan yang terus-menerus terhadap nilai darijumlah aktiva dan modal dalam proses 
pelaksanaan kegiatan yang ditetapkan Perusahaan.Pandangan perilaku pendapatan 
menunjukkan bahwa pendapatan (dan keuntungan) muncul karenasesuatu yang dilakukan 
oleh perusahaan. Semua kegiatan perusahaan merupakan bagian dari prosesproduktif. 
dalam proses ini, sebuah titik untuk pengakuan pendapatan harus 
ditentukan.PENGUKURAN PENDAPATANDua kriteria pengakuan pendapatan:1. 
Bahwa manfaat ekonomi masa depan berkenaan dengan asetPendapatan baru dapat 
diakui bilamana jumlah rupiah pendapatan telah terealisasi atau cukup pastiakan segera 
terealisasi (Realized atau Realizable). Pendapatan dapat dikatakan telah 
terealisasibilamana telah terjadi transaksi pertukaran produk atau jasa hasil kegiatan 
perusahaan dengan kasatau klaim untuk menerima kas. Pendapatan dapat dikatakan 
cukup pasti akan segera terealisasibilamana barang penukar yang diterima dapat dengan 
mudah dikonversi menjadi sejumlah kas atausetara kas yang cukup pasti.2. Biaya atau 
nilai dapat diukur dengan keandalanPendapatan baru dapat diakui bilamana pendapatan 
tersebut sudah terhimpun atau terbentuk(earned). Pendapatan dapat dikatakan telah 
terhimpun bilamana kegiatan menghasilkanpendapatan tersebut telah berjalan dan secara 
substansial telah selesai sehingga suatu unit usahaberhak untuk menguasai manfaat yang 
terkandung dalam pendapatan.Kriteria pengakuan pendapatan yang lebih teknis 
dikemukakan oleh kami bahwa pendapatan dapatdiakui kalau memenuhi persyaratan
sebagai berikut :1. Keterukuran nilai aktiva2. Terjadinya transaksi3. Proses 
penghimpunan secara substansial telah selesai.Kebanyakan perusahaan dasar penjualan 
sebagai saat pengakuan dan pengukuran pendapatanadalah yang paling jelas dan obyektif 
daripada dasar lain yang dapatdipakai.Pendapatan diukur dengan nilai wajar yang dapat 
diterima, jumlah pendapatan biasanya ditentukanoleh persetujuan antara perusahaan dan 
pembeli yang diukur dengan nilai wajar imbalan yangditerima. Atau Nilai wajar yang 
dapat diterima perusahaan dikurangi jumlah diskon dagang danvolume yang 
diperbolehkan perusahaan, umumnya berbentuk kas atau setara kas. 
 5. Bila arus masuk dari kas atau setara kas ditangguhkan nilai wajar dari imbalan tersebut 
mungkinkurang dari jumlah nominal dari kas yang diterima atau yang dapat diterima.Bila 
barang atau jasa dipertukarkan untuk barang atau jasa dengan sifat nilai yang sama 
makapertukaran tidak dianggap sebagai transaksi yang mengakibatkan pendapatan. Dan 
bila barang dijualatau jasa diberikan untuk dipertukarkan dengan barang dan jasa yang 
tidak serupa, pertukarantersebutdianggap sebagai transaksi yang mengakibatkan 
pendapatan.Pendapatan tersebut diukur pada nilai wajar dari barang atau jasa yang 
diserahkan, disesuaikandengan jumlah kas atau setara kas yang ditransfer.Menurut Paton 
dan Littleton dan dikutip oleh Suwardjono (1984:154) dalam buku Teori 
AkuntansiPerekayasaan Akuntansi Keuangan alasan yang mendukung bahwa pendapatan 
pada saat penjualanmerupakan suatu standart yang utama sehingga mendasari pada 
pengertian dan konsep tentangpendapatan sebagai berikut :Pendapatan adalah merupakan 
jumlah rupiah yang menyatakan produk akhir operasi perusahaandan oleh karena itu 
harus diakui dan diukur pada tingkat atau titik kegiatan yang menentukan dalamaliran 
kegiatan operasi kegiatan.Pendapatan harus benar-benar terjadi dan didukung dengan 
timbulnya aktiva baru yang dapatdipercaya (sah), sebaiknya berupa kas atau 
piutang.Penjualan baru dapat dikatakan terjadi bilamana telah terjadi peralihan hak milik 
atas barang, akantetapi peralihan hak milik merupakan masalah yang sangat teknis dan 
untuk dasar penentuan saatpengakuan dalam prosedur pembukuan pendapatan disarankan 
untuk tidak terlalu menekankanpada aspek yuridis formal, karena kegiatan penjualan 
sendiri terdiri atas rangkaian kegiatan yaituberupa penjualan yang kontinyu.Ada beberapa 
keberatan yang sering diajukan terhadap pengakuan pendapatan atas dasar 
penjualanyaitu:• Pemakaian dasar penjualan adalah bahwa sebelum penjualan itu dilunasi 
dan dianggap selesai,hasil akhir penjualan itu sendiri menjadi tidak pasti. Ada 
kemungkinan barang dikembalikan dantidak seluruh piutang dapat tertagih. Disamping 
itu terdapat juga biaya-biaya yang timbul setelahpenjualan, misalnya biaya administrasi, 
biaya pengganti suku cadang yang rusak akibat pengirimandan lain-lain.• Piutang pada 
umumnya yaitu aktiva baru yang mendukung timbulnya pendapatan yang diakui 
atasdasar penjualan kredit, tidaklah merupakan aktiva yang mempunyai daya beli yang 
nyata dan olehkarenanya bukan merupakan pendukung yang memadai terhadap 
pendapatan yang terealisasi.• Pengertian Penjualan AngsuranMenurut Allan R. Drebin 
(1996: 121) dalam buku Akuntansi Keuangan Lanjutan penjualan angsuranbarang 
dagangan adalah: 
 6. “Penjualan barang dagangan yang pembayarannya dilakukan secara bertahap dalam 
jumlah danwaktu yang telah ditentukan. Dan didalam penjualan angsuran barang-barang 
dagangan mempunyaiketentuan sebagai berikut :1. Pembayaran Uang MukaYaitu 
pembayaran uang muka yang dilaksanakan secara tunai yang jumlahnya sebesar 
persentasetertentu dari harga jual barang atau sebesar jumlah rupiah yang telah
ditentukan2. Pembayaran AngsuranYaitu pembayaran uang tunai periodik sebagai 
pembayaran angsuran yang besarnya telahditentukan sebelumnya atau ditentukan besar 
kecilnya yang tergantung pada lamanya jangka waktuangsuran.Menurut Hadori Yunus 
Harnanto (1987:6) dalam buku Akuntansi Keuangan Lanjutan penjualanangsuran adalah 
penjualan yang dilakukan dengan perjanjian dimana pembayaran dilakukan 
secarabertahap yaitu pada saat barang-barang diserahkan kepada pembeli, penjual 
menerima pembayaranpertama sebagai bagian dari harga penjualan (down payment) dan 
sisanya dibayar dalam beberapakali angsuran.Dan untuk melindungi kepentingan penjual 
dari kemungkinan tidak ditepatinya kewajiban-kewajibanoleh pihak pembeli, maka 
terdapat bentuk perjanjian (kontrak penjualan) penjualan angsuransebagai berikut:1. 
Perjanjian penjualan bersyarat (conditional sales contract). Dimana barang-barang 
telahdiserahkan, tetapi hak atas barang-barang masih berada di tangan penjual sampai 
seluruhpembayarannya pertama.2. Pada saat perjanjian ditandatangani dan 
pembayarannya pertama telah dilakukan hak milikdapat diserahkan kepada pembeli, 
tetapi dengan menggadaikan atau menghipotik untuk bagianharga penjualan yang belum 
dibayar kepada si penjual.3. Hak milik atas barang untuk sementara diserahkan kepada 
suatu badan “trust” (trustee) sampaipembayaran harga penjualan dilunasi. Setelah 
pembayaran lunas oleh pembeli baru trusteemenyerahkan hak atas barang-barang itu 
kepada pembeli. Perjanjian semacam ini dilakukan denganmembuat akte kepercayaan.4. 
Beli-sewa (lease-purchase), dimana barang yang telah diserahkan kepada pembeli. 
Pembayaranangsuran dianggap sewa sampai harga dalam kontrak telah dibayar lunas, 
baru sesudah itu hak milikberpindah kepada pembeli.Untuk mengurangi atau 
menghindarkan kemungkinan kerugian yang terjadi dalam pemilikankembali, faktor-faktor 
yang perlu diperhatikan oleh penjual adalah sebagai berikut :1.Besarnya 
pembayaran pertama (down payment) harus cukup untuk menutup semua 
kemungkinanterjadinya penurunan harga barang tersebut dari semula barang baru 
menjadi barang bekas. 
 7. 2.Jangka waktu pembayaran diantara angsuran yang satu dengan yang lain hendaknya 
tidak terlalulama, kalau dapat tidak lebih dari satu bulan.3.Besarnya pembayaran 
angsuran periodik harus diperhitungkan cukup untuk menutupkemungkinan penurunan 
nilai barang-barang yang ada selama jangka pembayaran yang satu denganpembayaran 
angsuran berikutnya.• Penjualan Angsuran untuk Barang-Barang BergerakDalam 
pencatatan transaksi-transaksi penjualan perlu untuk membedakan antara penjualan 
reguler(reguler sales) dan penjualan angsuran (installment sales). Hal ini sangat penting 
bagi data untukperhitungan laba kotor yang diakui sebagai hasil penerimaan pembayaran 
piutang dari penjualanangsuran.Metode yang digunakan dalam pencatatan penjualan 
barang-barang bergerak adalah:1. Metode PeriodikHarga pokok penjualan dicatat pada 
akhir periode sedangkan pembelian tidak langsung dicatat kerekening persediaan. Begitu 
juga dalam penjualan barang rekening persediaan tidak dicatat dalamkredit.2. Metode 
PerpetualHarga pokok penjualan baik penjualan reguler maupun angsuran harus disusun 
secara up to date.Rekening harga pokok penjualan reguler atau angsuran didebet dan 
rekening persediaan barangdagangan dikredit.• Penjualan Angsuran dengan Tukar 
Tambah (Trade in)Dalam penjualan angsuran perusahaan kadang menerima barang tukar 
tambah sebagai pembayaransebagian atas kontrak penjualan angsuran barang yang 
baru.Menurut Hadori Yunus (1987:128) dalam buku Akuntansi Keuangan Lanjutan yang 
dimaksudpertukaran yaitu :Apabila penjualan menyerahkan barang baru dengan
perjanjian angsuran sedang pembayaranpertama (down payment) dari pembeli berupa 
penyerahan barang bekas. Barang-barang bekastersebut dinilai atas dasar perjanjian yang 
telah diadakan antara penjual dan pembeli.Bagi si penjual meskipun ia sudah terikat 
dengan perjanjian penjualan angsuran yang telah dibuattetapi untuk lebih aman maka 
barang yang terutama dari penukaran tadi harus dinilai kembalidengan memperhatikan 
kemungkinan adanya perbaikan, serta tingkat laba yang diharapkan daripenjualan barang 
bekas tersebut.Dalam hal ini terhadap barang-barang yang diterima harus dicatat sebesar 
harga penilaian yangdianggap sebagai cost. Sedangkan jumlah harga barang yang 
diterima menurut tawar-menawardalam perjanjian trade in, bukan merupakan cost tetapi 
merupakan harga pertukaran. 
 8. • Pembatalan Kontrak dan Pemilikan KembaliApabila si pembeli gagal memenuhi 
kewajiban seperti yang tercantum di dalam surat perjanjianpenjualan angsuran maka 
barang-barang yang bersangkutan ditarik penjual. Dalam hal inipencatatan yang harus 
dilakukan dalam buku-buku si penjual, akan menyangkut :1. Pencatatan pemilikan 
kembali barang dagangan2. Menghapuskan saldo piutang penjualan atas barang-barang 
tersebut3.Menghapuskan saldo laba kotor yang belum direalisasi atas penjualan angsuran 
yangbersangkutan4.Pencatatan keuntungan atau kerugian karena pemilikan kembali 
barang-barang tersebut.Pemilikan barang kembali barang dagangan diperlukan, 
diperlukan untuk penilaian kembali hargabarang yang bersangkutan.Menurut pendapat 
Allan R. Drebin (1996:134) dalam buku Akuntansi Keuangan Lanjutan bahwa:penilaian 
kembali harga barang tersebut, harus mempertimbangkan juga sejumlah 
keuntungannormal yang dapat diharapkan apabila barang itu dijual kembali.• Bunga Pada 
Penjualan AngsuranKontrak penjualan angsuran sering menetapkan beban untuk bunga 
atas saldo yang terhutang,bunga ini biasanya dibayar bersama-sama dengan pembayaran 
angsuran atas harga kontrak.Persetujuan untuk pembayaran bunga berkala pada 
umumnya mengambil salah satu dari bentuksebagai berikut :1. Bunga diperhitungkan 
dari sisa harga kontrak selama jangka waktu angsuran. Cara semacam inisering disebut 
sebagai “Long and Interest”.2. Bunga diperhitungkan atas masing-masing angsuran yang 
harus dibayar, dari tanggal kontrakpenjualan angsuran ditandatangani sampai tanggal 
pembayaran angsuran. Bunga yang dihitungdengan cara ini disebut bunga jangka pendek 
“Short and Interest”.3. Pembayaran berkala dalam jumlah yang sama dan menyatakan 
bunga atas saldo pokok yangterhutang antara periode angsuran, sisanya merupakan 
pengurangan dalam saldo pokok.4. Bunga sepanjang periode pembayaran dihitung atas 
harga pokok semula.Perhitungan bunga bisa dilakukan dengan dua metode yaitu:1. 
Bunga periodik diperhitungkan dari sisa harga kontrak pada setiap awal angsuran.2. 
Bunga diperhitungkan dari setiap angsuran yang harus dibayar atas dasar jangka waktu 
angsuranyang bersangkutan 
 9. • Metode Penetapan Laba Kotor Pada Penjualan Angsuran.Pada metode penetapan laba 
kotor pada penjualan angsuran terdapat dua pendekatan yaitu :1. Laba kotor dapat 
dikaitkan dengan periode penjualan yang terjadi.Penjualan angsuran dapat dipandang 
sebagai transaksi dengan penanganan seperti penjualan biasa.Laba kotor ditetapkan pada 
saat penjualan saat dimana barang-barang ditukarkan dengan klaimyang secara hukum 
dapat dipaksakan terhadap pembeli. Prosedur ini membutuhkan penetapansemua beban 
yang menyangkut penyelenggaraan penjualan piutang tak tertagih, pada saatpenjualan. 
Hal ini dengan mendebet perkiraan beban dan mengkredit penyisihan untuk beban 
yangdiantisipasi.2. Laba kotor dapat dikaitkan dengan periode penagihan per kas atau
kontrakangsuran . Penjualanangsuran dapat dipandang sebagai transaksi khusus dengan 
penanganan laba kotor yang dilakukandalam periode dimana piutang itu timbul.Prosedur 
penetapan laba kotor dalam periode penagihan per kas adalah :1. Penagihan dipandang 
sebagai perolehan kembali harga pokok.Penagihan per kas atas kontrak penjualan 
angsuran menentukan perolehan kembali harga pokok.Setelah harga pokok perolehan 
kembali maka semua penagihan berikutnya dianggap sebagai laba.2. Penagihan 
dipandang sebagai realisasi laba.Penagihan dapat dipandang sebagai realisasi laba kotor 
atas penjualan angsuran. Setelah seluruhlaba atas transaksi ditetapkan maka semua 
penagihan per kas berikutnya dianggap sebagaiperolehan kembali harga pokok.3. 
Penagihan dipandang sebagai perolehan kembali harga pokok dan realisasi laba.Setiap 
penagihan atas kontrak penjualan angsuran dianggap baik sebagai perolehan kembali 
hargapokok maupun sebagai realisasi laba dalam rasio dimana kedua faktor ini terdapat 
dalam harga jualawal.• Penyusunan laporan Keuangan Pada Penggunaan Metode 
Penjualan AngsuranNeraca dari perusahaan yang melakukan penjualan angsuran 
mencakup piutang penjualan angsurandan saldo laba kotor yang belum direalisasi atas 
piutang penjualan angsuran. Apabila aktiva lancaryang dipegang mencakup sumber daya 
yang layak untuk direalisasi menjadi penerimaan kas, makapiutang penjualan angsuran 
memenuhi syarat untuk dicantumkan sebagai piutang lancar. Dalammelaporkan piutang 
penjualan angsuran sebagai piutang lancar pengungkapan tanggal jatuh tempokontrak 
penjualan angsuran akan memberikan penilaian atau gambaran terhadap neraca 
mengenaiposisi laporan keuangan perusahaan. 
 10. Berkaitan dengan pengelompokan yang tepat atas saldo laba kotor yang belum 
direalisasi dalamneraca, saldo harus dilaporkan sebagai :1. Sebuah pos kewajiban atau 
hutang yang harus dimasukkan dibawah judul pendapatan yangditangguhkan.2. Sebuah 
perkiraan penilaian aktiva yang harus dikurangkan dari piutang penjualan angsuran.3. 
Sebuah pos modal yang harus dimasukkan sebagai bagian dari laba yang ditahan.Laba 
kotor yang belum direalisasi atas penjualan angsuran biasanya dilaporkan dalam neraca 
padapos kewajiban atau hutang lancar.Laba kotor yang belum direalisasi atas penjualan 
angsuran terdiri dari laba kotor yang belumdirealisasi untuk tahun sebelumnya dan laba 
kotor yang belum direalisasi untuk tahun sekarang atautahun dimana penjualan angsuran 
berakhir.Penagihan atas kontrak penjualan angsuran ditetapkan bahwa penjualan 
angsuran telahmenghasilkan laba kotor sebagaimana halnya dengan penjualan biasa. 
Penyisihan untuk beban yangkontinyu, yang masih diantisipasi dalam penagihan piutang 
penjualan angsuran yang meliputi beban-beban yang timbul dari ketidakmampuan 
membayar dan pemilikan kembali. Penyisihan inidikurangkan dari saldo piutang 
penjualan angsuran, saldo yang menyatakan laba bersih yangditetapkan pada kontrak 
penjualan angsuran jumlah ini dapat dilaporkan sebagai laba yang ditahan,yang tidak 
harus digunakan sampai piutang penjualan angsuran dapat tertagih.Dengan 
mengelompokkan kembali saldo laba kotor yang belum direalisasi maka laba atas 
penjualanangsuran akan ditetapkan sebagai pos akrual untuk tujuan laporan keuangan. 
Perhitungan rugi-labauntuk perusahaan yang melakukan penjualan biasa dan penjualan 
angsuran, menunjukkan labakotor untuk masing-masing jenis penjualan total laba kotor 
untuk masing-masing jenis penjualantotal laba kotor. Neraca dan perhitungan rugi-laba 
yang akan memberikan analisa-analisa laba kotoratas penjualan angsuran.IAS 18/AASB 
118 menyatakan pendapatan yang akan diukur pada nilai wajar dari penerimaanpiutang. 
Selanjutnya, memberikan aturan khusus untuk pengakuan dan pengukuran berbagai
jenispendapatan, yaitu : (a) penjualan barang, (b) jasa, dan (c) bunga, royalti dan dividen• 
Penjualan BarangDari perspektif teoretis, titik penjualan terbaik memenuhi kriteria 
pengakuanumum (terukurnya nilaiaset, adanya suatu transaksi, dan penyelesaian 
substansial dari proses produktif) tercantum dalambagian sebelumnya. Oleh karena itu, 
titik penjualan di proses produktif umumnya dipilih sebagaiwaktu yang paling tepat 
untuk mengukur dan mencatat pendapatan karena memenuhi kriteriauntuk pengakuan. 
Pada saat penjualan, transaksi terjadi, penjual menerima aset terukur, dan prosesproduktif 
secara substansial telah selesai.• Penjelasan Penjualan 
 11. Penjualan adalah penyerahan barang oleh penjual kepada pelanggan, atau jasa 
diserahkan. Sepertiyang dinyatakan oleh Martin: Bukti veriable pendapatan sering terdiri 
dari sebuah transaksipenjualan eksternal, sehingga pendapatan tidak bisa biasanya 
dikenali sebelum titik penjualan.Dalam kebanyakan kasus, hak atas barang tidak lolos ke 
pelanggan karena pengertian hukumpenjualan termasuk pengalihan hak. Salah satu aspek 
yang perlu dipertimbangkan dalammenentukan apakah penjualan telah dilakukan, tetapi 
tidak harus ditekankan sebagai pertimbanganutama, setidaknya dari sudut pandang 
akuntansi. Aturan bahwa penjualan terjadi ketika penjualmemberikan barang kepada 
pelanggan adalah cukup sederhana. Dalam kasus seperti itu, pengirimant idak memaksa 
namun penjualan dapat dicatat. Jika risiko signifikan kepemilikan aset tetap, 
makatransaksi tersebutbukan penjualan dan pendapatan tidak diakui.• Pengecualian untuk 
dasar penjualanAda tiga pengecualian diterima prinsip pengakuan penjualan, yaitu :1. 
Pendapatan diakui selama produksi2. Pendapatan diakui pada akhir produksi3. 
Pendapatan diakui pada saat kas diterima setelah penjualan dibuatKarena prinsip 
pengakuan berdasarkan permintaan bukti obyektif, pengecualian berhubungandengan 
bukti yang cukup sebelum penjualan atau pada saat penjualan. Pengecualian dari 
aturanumum yang berkaitan dengan dasar penjualan dapat atau harus digunakan hanya di 
bawah kondisitertentu, seperti yang dijelaskan di bawah ini.• Selama ProduksiPendapatan 
tersebut dapat diakui secara bertahap dalam beberapa kasus, sedangkan produk 
masihdalam produksi. IAS 18/AASB 118 ijin pengakuan pendapatan berdasarkan metode 
persentasepenyelesaian. IAS 11/AASB 111 Kontrak Konstruksi memberikan panduan 
untuk penggunaan jangkapanjang kontrak konstruksi. Pendapatan dicatat sepanjang 
siklus operasi, pendapatan tidak tiba-tibamuncul ketika penjualan dibuat, tetapi 
dihasilkan secara bertahap dalam suatu proses berkelanjutan.Karena itu wajar bila 
pendapatan dilihat sebagai peningkatan, teratur bertahap selama periodeproduksi dari 
proses produktif tetapi hanya jika ada bukti mendapatkan penghasilan. Pendapatandapat 
diakui hanya apabila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan mengalir ke entitas.Tiga 
cara telah diidentifikasi untuk membantu menentukan tahap penyelesaian kontrak :  
Proporsi bahwa biaya kontrak yang terjadi untuk pekerjaan yang dilakukan hingga 
tanggal neraca dengan total biaya kontrak  Estimasi Survei pekerjaan yang dilakukan,  
Penyelesaian proporsi fisik dari pekerjaan kontrakKriteria umum kedua untuk pengakuan 
pendapatan (adanya transaksi) dipenuhi denganpenandatanganan kontrak yang mengatur 
nilai total penjualan. Kontrak tersebut biasanya akanmenentukan hak-hak dilaksanakan 
dari setiap pihak. Penjual memiliki hak untuk memintapembayaran kemajuan sebagai 
bukti kepemilikan pembeli dan niat untuk menyelesaikan kontrak.Dengan asumsi 
persentase penyelesaian cukup handal, maka jumlah proporsional dari pendapatan 
 12. yang diharapkan mencatat total setiap periode dapat dianggap rasional ditentukan. 
Jika prosesproduktif dianggap lengkap hanya ketika proyek selesai, maka ketiga kriteria
umumnya diterapkanuntuk pengakuan pendapatan (penyelesaian substansial dari proses 
laba) tidak bisa dikatakan harusdipenuhi. Namun, maksud dari kriteria penyelesaian 
substansial adalah memiliki pendapatan dicatatyang mencerminkan tingkat kinerja oleh 
perusahaan, yaitu untuk memastikan bahwa perusahaantelah melakukan operasi yang 
diperlukan untuk memperoleh pendapatan saat ini.Biaya yang timbul diasumsikan untuk 
mencerminkan kinerja perusahaan.Namun untuk metode persentase penyelesaian, jumlah 
pendapatan dicatat proporsional untukperiode saat ini adalah terkait dengan jumlah biaya 
yang timbul, yang merupakan kinerja olehperusahaan untuk periode tersebut. Oleh karena 
itu, pendapatan untuk periode didasarkan padapenyelesaian substansial dari sebagian dari 
kerja total yang dicoba.PENGAKUAN PENDAPATANPerspektif SejarahSelama abad 
ke 19, pendapatan (keuntungan) untuk bisnis ditentukan berdasarkan 
peningkatankekayaan bersih. Peningkatan kekayaan bersih dalam pandangan pendapatan 
secara bertahapdigantikan oleh gagasan bahwa penghasilan harus direalisasi. Perubahan 
ini timbul karenapenggunaan aktiva tidak lancar khusus oleh perusahaan menjadi 
signifikan pada periode antaraPerang Dunia I dan 1930-an. Di Amerika Serikat, 
pelanggaran yang timbul dari penilaian- penilaianpada tahun 1920 memberikan 
kontribusi sebagai peristiwa bencana ekonomi yang mengarah padaDepresi Besar 1930- 
an. Beberapa orang menilai profesi akuntansi sebagai ilmu bertanggung jawabatas 
bencana tersebut karena telah mengizinkan perusahaan untuk aktiva nila over – 
optimis.Kriteria Pengakuan PendapatanPeristiwa yang dijelaskan di atas akuntan dibuat 
sadar akan kebutuhan untuk bukti objektif yangcukup untuk mendukung setiap perubahan 
nilai, jika itu harus dicatat sebagai pendapatan.Pengakuan pendapatan dapat terjadi pada 
beberapa tahap dala operasi perusahaan (ataupendapatan) siklus. Kita perlu merumuskan 
criteria untuk membantu kita memutuskan apa yangcukup bukti objektif yaitu, kita perlu 
mengetahui jenis bukti yang kita butuhkan sebelum kitamemiliki keyakinan dalam 
jumlah tertentu pendapatan atau keuntungan. Criteria pengakuandidasarkan pada 
keinginan untuk kedua informasi akuntansi yang relevan dan handal tetapi, 
secaratradisional, penekanan ditempatkan pada yang terakhir.Tiga criteria tersebut 
adalah:1. Terukurnya nilai asset.2. Adanya transaksi.3. Substansial penyelesaian proses 
produktif.Isu untuk Auditor 
 13. Pendapatan berlebihan kemungkinan akan didorong oleh upaya manajer untuk 
mengelabuipengguna laporan keuangan. Ini mungkin terjadi saat kompensasi manajer 
didasarkan pada bonusterkait dengan pendapatan yang ditargetkan. Manajer dengan 
sejarah mencapai perkiraankeuntungan agresif atau tidak realistis mungkin memanaje 
laba. Perusahaan Publik Akuntansi DewanPengawas atau PCAOB (di USA) telah 
mendokumentasikan kegagalan oleh auditor untuk mendeteksipendapatan misreported. 
Auditor perlu sensitif terhadap risiko sekitarnya klien yang kemungkinanakan dievaluasi 
pada pertumbuhan pendapatan dan harus mengumpulkan bukti langsung 
untukmendukung pendapat mereka bahwa pendapatan tidak salah saji. Beberapa salah 
saji pendapatandapat dikaitkan dengan over-optimisme, untuk estimasi contoh sedikit pun 
dari kemajuan kontrakkonstruksi. Namun, salah saji pendapatan lain adalah karena 
penipuan (misalnya prematurpengiriman barang kepada pembeli tanpa perintah 
perusahaan, atau backdating penjualan yangdibuat di bagian awal periode akuntansi 
baru).
Revenue defined

More Related Content

What's hot

Pb15 keuangan dan akuntansi.ppt
Pb15 keuangan dan akuntansi.pptPb15 keuangan dan akuntansi.ppt
Pb15 keuangan dan akuntansi.pptDeby Andriana
 
Go Modern - Umkm Naik Kelas Dengan Pembukuan
Go Modern - Umkm Naik Kelas Dengan PembukuanGo Modern - Umkm Naik Kelas Dengan Pembukuan
Go Modern - Umkm Naik Kelas Dengan PembukuanPeterPakpahan1
 
Alk bab 5 analisis aktivitas investasi-investasi antarperusahaan
Alk bab 5   analisis aktivitas investasi-investasi antarperusahaanAlk bab 5   analisis aktivitas investasi-investasi antarperusahaan
Alk bab 5 analisis aktivitas investasi-investasi antarperusahaanilhamka4
 
TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10
TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10
TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10Enchii Enchii
 
Alk bab 3 analisis aktivitas investasi
Alk bab 3   analisis aktivitas investasiAlk bab 3   analisis aktivitas investasi
Alk bab 3 analisis aktivitas investasiilhamka4
 
Pengantar akuntansi1
Pengantar akuntansi1Pengantar akuntansi1
Pengantar akuntansi1Asep Sahwani
 
Laporan laba rugi dan laba ditahan
Laporan laba rugi dan laba ditahanLaporan laba rugi dan laba ditahan
Laporan laba rugi dan laba ditahanRahmatia Azzindani
 
Analisis aktivitas investasi (topik khusus)
Analisis aktivitas investasi (topik khusus)Analisis aktivitas investasi (topik khusus)
Analisis aktivitas investasi (topik khusus)Eka Wahyuliana
 
Akuntansi kombinasi bisnis
Akuntansi kombinasi bisnisAkuntansi kombinasi bisnis
Akuntansi kombinasi bisnisMalang
 
Ch01 persamaan akuntansi
Ch01 persamaan akuntansiCh01 persamaan akuntansi
Ch01 persamaan akuntansiYogo Prayitno
 
Laporan Posisi Keuangan dan Perubahan Ekuitas
Laporan Posisi Keuangan dan Perubahan EkuitasLaporan Posisi Keuangan dan Perubahan Ekuitas
Laporan Posisi Keuangan dan Perubahan EkuitasRiriany Ririany
 
Contoh Laporan Keuangan untuk Bisnis Lebih Berkembang
Contoh Laporan Keuangan untuk Bisnis Lebih BerkembangContoh Laporan Keuangan untuk Bisnis Lebih Berkembang
Contoh Laporan Keuangan untuk Bisnis Lebih BerkembangNovia Widya Utami
 

What's hot (19)

Pb15 keuangan dan akuntansi.ppt
Pb15 keuangan dan akuntansi.pptPb15 keuangan dan akuntansi.ppt
Pb15 keuangan dan akuntansi.ppt
 
Bab xii konsep laba
Bab xii  konsep labaBab xii  konsep laba
Bab xii konsep laba
 
Go Modern - Umkm Naik Kelas Dengan Pembukuan
Go Modern - Umkm Naik Kelas Dengan PembukuanGo Modern - Umkm Naik Kelas Dengan Pembukuan
Go Modern - Umkm Naik Kelas Dengan Pembukuan
 
Alk bab 5 analisis aktivitas investasi-investasi antarperusahaan
Alk bab 5   analisis aktivitas investasi-investasi antarperusahaanAlk bab 5   analisis aktivitas investasi-investasi antarperusahaan
Alk bab 5 analisis aktivitas investasi-investasi antarperusahaan
 
TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10
TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10
TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10
 
Alk bab 3 analisis aktivitas investasi
Alk bab 3   analisis aktivitas investasiAlk bab 3   analisis aktivitas investasi
Alk bab 3 analisis aktivitas investasi
 
Pengantar akuntansi1
Pengantar akuntansi1 Pengantar akuntansi1
Pengantar akuntansi1
 
Pengantar akuntansi1
Pengantar akuntansi1Pengantar akuntansi1
Pengantar akuntansi1
 
Akuntansi perusahaan dan fungsinya
Akuntansi perusahaan dan fungsinyaAkuntansi perusahaan dan fungsinya
Akuntansi perusahaan dan fungsinya
 
Laporan laba rugi dan laba ditahan
Laporan laba rugi dan laba ditahanLaporan laba rugi dan laba ditahan
Laporan laba rugi dan laba ditahan
 
Laporan laba rugi
Laporan laba rugiLaporan laba rugi
Laporan laba rugi
 
Analisis aktivitas investasi (topik khusus)
Analisis aktivitas investasi (topik khusus)Analisis aktivitas investasi (topik khusus)
Analisis aktivitas investasi (topik khusus)
 
Modul Pengantar Akuntansi
Modul Pengantar AkuntansiModul Pengantar Akuntansi
Modul Pengantar Akuntansi
 
accounting theory
accounting theoryaccounting theory
accounting theory
 
Analisis aktivitas operasi
Analisis aktivitas operasiAnalisis aktivitas operasi
Analisis aktivitas operasi
 
Akuntansi kombinasi bisnis
Akuntansi kombinasi bisnisAkuntansi kombinasi bisnis
Akuntansi kombinasi bisnis
 
Ch01 persamaan akuntansi
Ch01 persamaan akuntansiCh01 persamaan akuntansi
Ch01 persamaan akuntansi
 
Laporan Posisi Keuangan dan Perubahan Ekuitas
Laporan Posisi Keuangan dan Perubahan EkuitasLaporan Posisi Keuangan dan Perubahan Ekuitas
Laporan Posisi Keuangan dan Perubahan Ekuitas
 
Contoh Laporan Keuangan untuk Bisnis Lebih Berkembang
Contoh Laporan Keuangan untuk Bisnis Lebih BerkembangContoh Laporan Keuangan untuk Bisnis Lebih Berkembang
Contoh Laporan Keuangan untuk Bisnis Lebih Berkembang
 

Similar to Revenue defined

Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Norma Selestia-43222120010-TM09.docx
Norma Selestia-43222120010-TM09.docxNorma Selestia-43222120010-TM09.docx
Norma Selestia-43222120010-TM09.docxNormaSelestia
 
Karakteristik laba
Karakteristik labaKarakteristik laba
Karakteristik labaAmy Cuex
 
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGIAUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGIEDIS BLOG
 
Laporan laba rugi kel.3
Laporan laba rugi kel.3Laporan laba rugi kel.3
Laporan laba rugi kel.3Leo Davincy
 
Konsep Dasar Akuntansi
Konsep Dasar AkuntansiKonsep Dasar Akuntansi
Konsep Dasar AkuntansiAchmad Buhori
 
PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAN.pptx
PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAN.pptxPRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAN.pptx
PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAN.pptxNash382167
 
1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt
1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt
1-PA Siklus Ak & LK (1).pptMNDani
 
Hal dasar dalam_akuntansi
Hal dasar dalam_akuntansiHal dasar dalam_akuntansi
Hal dasar dalam_akuntansiGeoffree Rengku
 
Persamaan akuntansi dan aturan debet/kredit
Persamaan akuntansi dan aturan debet/kreditPersamaan akuntansi dan aturan debet/kredit
Persamaan akuntansi dan aturan debet/kreditSeta Putra
 
3 pelaporan dan analisis keuangan ch 2
3 pelaporan dan analisis keuangan ch 23 pelaporan dan analisis keuangan ch 2
3 pelaporan dan analisis keuangan ch 2reidjen raden
 
Tugas Pengantar Bisnis
Tugas Pengantar BisnisTugas Pengantar Bisnis
Tugas Pengantar BisnisRiky Obicha
 
PPT Pendapatan Teori Akuntansi - Kelompok 8.pptx
PPT Pendapatan Teori Akuntansi - Kelompok 8.pptxPPT Pendapatan Teori Akuntansi - Kelompok 8.pptx
PPT Pendapatan Teori Akuntansi - Kelompok 8.pptxSuciHati8
 
Pendahuluan akuntansi
Pendahuluan akuntansiPendahuluan akuntansi
Pendahuluan akuntansifitrahusaid
 
PENGANTAR BISNIS 10
PENGANTAR BISNIS 10PENGANTAR BISNIS 10
PENGANTAR BISNIS 10harjunode
 

Similar to Revenue defined (20)

Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
 
LABA (INCOME)
LABA (INCOME)LABA (INCOME)
LABA (INCOME)
 
Norma Selestia-43222120010-TM09.docx
Norma Selestia-43222120010-TM09.docxNorma Selestia-43222120010-TM09.docx
Norma Selestia-43222120010-TM09.docx
 
Karakteristik laba
Karakteristik labaKarakteristik laba
Karakteristik laba
 
Akuntansi
AkuntansiAkuntansi
Akuntansi
 
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGIAUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
 
Laporan laba rugi kel.3
Laporan laba rugi kel.3Laporan laba rugi kel.3
Laporan laba rugi kel.3
 
Rerangka konseptual sak (kdpplk)
Rerangka konseptual sak (kdpplk)Rerangka konseptual sak (kdpplk)
Rerangka konseptual sak (kdpplk)
 
Konsep Dasar Akuntansi
Konsep Dasar AkuntansiKonsep Dasar Akuntansi
Konsep Dasar Akuntansi
 
PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAN.pptx
PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAN.pptxPRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAN.pptx
PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAN.pptx
 
ARUS KAS & ALK.pptx
ARUS KAS & ALK.pptxARUS KAS & ALK.pptx
ARUS KAS & ALK.pptx
 
1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt
1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt
1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt
 
Hal dasar dalam_akuntansi
Hal dasar dalam_akuntansiHal dasar dalam_akuntansi
Hal dasar dalam_akuntansi
 
Pendapatan
PendapatanPendapatan
Pendapatan
 
Persamaan akuntansi dan aturan debet/kredit
Persamaan akuntansi dan aturan debet/kreditPersamaan akuntansi dan aturan debet/kredit
Persamaan akuntansi dan aturan debet/kredit
 
3 pelaporan dan analisis keuangan ch 2
3 pelaporan dan analisis keuangan ch 23 pelaporan dan analisis keuangan ch 2
3 pelaporan dan analisis keuangan ch 2
 
Tugas Pengantar Bisnis
Tugas Pengantar BisnisTugas Pengantar Bisnis
Tugas Pengantar Bisnis
 
PPT Pendapatan Teori Akuntansi - Kelompok 8.pptx
PPT Pendapatan Teori Akuntansi - Kelompok 8.pptxPPT Pendapatan Teori Akuntansi - Kelompok 8.pptx
PPT Pendapatan Teori Akuntansi - Kelompok 8.pptx
 
Pendahuluan akuntansi
Pendahuluan akuntansiPendahuluan akuntansi
Pendahuluan akuntansi
 
PENGANTAR BISNIS 10
PENGANTAR BISNIS 10PENGANTAR BISNIS 10
PENGANTAR BISNIS 10
 

Revenue defined

  • 1.  1. MAKALAH TEORI AKUNTANSI PENDAPATAN KELOMPOK 10JASMINE RAYSHA PUTRI 1109 22706ABDUL LATHIF ANSORI 1109 22768GHIYATS FURQAN DEWANTARA 1109 22774SHEYLA SONIA ALIF YUNAS 1109 22788ROWBI BELO ALLO MALINO 3110 23876 STIE YKPN YOGYAKARTA  2. PendapatanPendapatan adalah elemen kunci dalam sebuah laporan keuangan dan cukup penting bagi parapenyaji dan pengguna laporan keuangan. Pendapatan yang dilaporkan mencerminkan kegiatanoperasi perusahaan di masa lalu dan biasanya digunakan untuk memprediksi kinerja di masa yangakan datang. Walaupun menetapkan pendapatan merupakan bagian yang sangat penting dalampengukuran kinerja perusahaan, pengukuran tersebut tidak selalu mudah karena adanya perbedaanmodel bisnis perusahaan.Definisi pendapatanPendapatan adalah kunci utama dan dasar akuntansi dalam melaporkan aktivitas perusahaan, olehkarena itu, pengertian pendapatan itu sendiri sangatlah penting. Kita tahu bahwa pendapatanadalah kenaikan bersih nilai aset dan modal, yang akhirnya akan dihubungkan dengan kas. Dalamaktifitas utama operasi bisnis, arus kas utamanya disusun berdasarkan produksi dan penjualanoutput yang dihasilkan perusahaan. Oleh karena itu, kita dapat mengidentifikasi dua aliran kas uangterhubung dalam kegiatan operasi utama perusahaan, yaitu secara fisik dan secara monetary.Aliran secara fisik melibatkan kegiatan produksi dan penjualan output perusahaan. Aliran secaramoneter melibatkan kegiatan-kegiatan yang memberi pengaruh terhadap kenaikkan nilai dari suatuperusahaan. Dalam pembahasan tentang pendapatan, Paton dan Littleton mengacu pada keduaaliran fisik dan moneter. Mereka menyebutkan bahwa pendapatan produk perusahaan merupakanaliran fisik dari kegiatan produksi output yang dilakukan oleh perusahaan. Mereka menambahkanbahwaaliran moneter merupakan pendapatan yang direpresentasikan dengan aliran dana daripelanggan. Dengan demikian, kita dapat menyimpulkan bahwa pendapatan adalah hubungan antarakegiatan moneter yang menaikkan nilai perusahaan yang berasal dari kegiatan produksi danpenjualan output yang dihasilkan perusahaan.Pendapatan menurut IAS 18:Pendapatan adalah aliran masuk manfaat ekonomi dalam satu periode yang berasal dari kegiatanrutin suatu badan usaha yang menyebabkan peningkatan equitas selain dari kontribusi dari pemilik.Pendapatan menurut IASB:Pendapatan merupakan bagian dari Income, yang merupakan peningkatan manfaat ekonomik dalamperiode akuntansi dalam bentuk peningkatan aset atau penurunan liabilitas yang berasal daripeningkatan equitas selain dari kontribusi dari pemilik.Definisi income meliputi pendapatan dan keuntungan. Pendapatan timbul karena kegiatan rutinyang dilakuakan perusahaan perusahaan meliputi penjualan, biaya, bunga, dividen, royalti dan sewa.Pendapatan menurut FASB:  3. Pendapatan merupakan aliran masuk atau peningkatan aset atau penurunan liabilitas (ataukombinasi keduanya) selama satu periode yang berasal dari penyerahan atau produksi barang ataujasa atau kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama badan usaha.Definisi IASB konsesten terhadap definisi pendapatan yang dinyatakan oleh FASB dan fokus padaaliran masuk atau peningkatan aset lain yang timbul dari sebuah entitas yang sedang berlangsungatau kegiatan operasi utama. Aset yang diterima atau bertambah meliputi kas, piutang danpertukaran barang dan jasa yang diterima dengan barang dan jasa yang diberikan. Definisi tersebutjuga menyatakan bahwa income mungkin juga berasal dari pelunasan kewajiban.Ada perbedaan antara pendapatan dengan keuntungan. Keuntungan merupakan income yang akantimbul ataupun tidak karena kegiatan rutin perusahaan. Keuntungan termasuk income karenakeuntungan menunjukkan manfaat
  • 2. ekonomi di masa yang akan datang dan tidak ada perbedaanalami dengan pendapatan. Maka dari itu, keuntungan dan pendapatan tidak dipertimbangkan untukdipisahkan dalam Framework (para. 75). Definisi dari income juga termasuk dalam keuntungan yangbelum direalisasikan, yang mempunyai implikasi terhadap aturan dalam pengakuan pendapatan.Berbeda dengan pendekatan IASB, FASB membedakan antara pendapatan dengan keuntungan,meskipun pendapatan dan keuntungan termasuk dalam laba. Keuntungan merupakan kenaikkannilai aset dari transaksi yang bukan merupakan kegiatan utama dan sifatnya insidentil; dan darikejadian lainnya yang diluar kontrol perusahaan. Sedangkan pendapatan berhubungan dengankegiatan utama perusahaan. Namun, Martin berpendapat bahwa keuntungan dan pendapatan harusdiukur dan diakui dengan aturan yang sama. Pada dasarnya, keuntungan dan pendapatanmenunjukkan adanya kenaikkan bersih aset dan oleh sebab itu, keuntungan dan pendapatan harusdiperlakukan dengan cara yang sama.PANDANGAN PERILAKU PENDAPATANPendapatan bukan hanya sejumlah uang. Paton and littleton mengatakan,pendapatan menunjukkanprestasi terhadap perusahaan. Pendapatan merupakan ukuran kinerja kotor entitas sebagaikeuntungan bisnis. Beban dilihat sebagai perwakilan dari upaya perusahaan, kemudian dicocokanhasil pendapatan dan beban dalam laporan laba sebagai pencapaian bersih dari perusahaan. Iniadalah pandangan perilaku pendapatan, beban dan keuntungan.Dalam nada yang sama, Bedford menekankan pada pandangan operasional pendapatan dan pusatlaba, dimana laba didefinisikan dalam operasi tertentu dilakukan oleh entitas bukannya hanya hasilpenerapan metode akuntansi. Laba timbul hanya dari kegiatan yang berasal dari operasi bisinis.Operasi bisnis umum yang ditetapkan oleh badford adalah :• akuisisi sumber daya uang• akuisisi layanan• penggunaan layanan• rekombinasi jasa yang diperoleh• disposisi layanan  4. • distribusi sumber daya uangBerbeda dengan Mayers, Paton dan Littleton berpendapat bahwa pendapatan dan laba akrualadalah seluruh proses produktif yaitu, terdapat perubahan yang terus-menerus terhadap nilai darijumlah aktiva dan modal dalam proses pelaksanaan kegiatan yang ditetapkan Perusahaan.Pandangan perilaku pendapatan menunjukkan bahwa pendapatan (dan keuntungan) muncul karenasesuatu yang dilakukan oleh perusahaan. Semua kegiatan perusahaan merupakan bagian dari prosesproduktif. dalam proses ini, sebuah titik untuk pengakuan pendapatan harus ditentukan.PENGUKURAN PENDAPATANDua kriteria pengakuan pendapatan:1. Bahwa manfaat ekonomi masa depan berkenaan dengan asetPendapatan baru dapat diakui bilamana jumlah rupiah pendapatan telah terealisasi atau cukup pastiakan segera terealisasi (Realized atau Realizable). Pendapatan dapat dikatakan telah terealisasibilamana telah terjadi transaksi pertukaran produk atau jasa hasil kegiatan perusahaan dengan kasatau klaim untuk menerima kas. Pendapatan dapat dikatakan cukup pasti akan segera terealisasibilamana barang penukar yang diterima dapat dengan mudah dikonversi menjadi sejumlah kas atausetara kas yang cukup pasti.2. Biaya atau nilai dapat diukur dengan keandalanPendapatan baru dapat diakui bilamana pendapatan tersebut sudah terhimpun atau terbentuk(earned). Pendapatan dapat dikatakan telah terhimpun bilamana kegiatan menghasilkanpendapatan tersebut telah berjalan dan secara substansial telah selesai sehingga suatu unit usahaberhak untuk menguasai manfaat yang terkandung dalam pendapatan.Kriteria pengakuan pendapatan yang lebih teknis dikemukakan oleh kami bahwa pendapatan dapatdiakui kalau memenuhi persyaratan
  • 3. sebagai berikut :1. Keterukuran nilai aktiva2. Terjadinya transaksi3. Proses penghimpunan secara substansial telah selesai.Kebanyakan perusahaan dasar penjualan sebagai saat pengakuan dan pengukuran pendapatanadalah yang paling jelas dan obyektif daripada dasar lain yang dapatdipakai.Pendapatan diukur dengan nilai wajar yang dapat diterima, jumlah pendapatan biasanya ditentukanoleh persetujuan antara perusahaan dan pembeli yang diukur dengan nilai wajar imbalan yangditerima. Atau Nilai wajar yang dapat diterima perusahaan dikurangi jumlah diskon dagang danvolume yang diperbolehkan perusahaan, umumnya berbentuk kas atau setara kas.  5. Bila arus masuk dari kas atau setara kas ditangguhkan nilai wajar dari imbalan tersebut mungkinkurang dari jumlah nominal dari kas yang diterima atau yang dapat diterima.Bila barang atau jasa dipertukarkan untuk barang atau jasa dengan sifat nilai yang sama makapertukaran tidak dianggap sebagai transaksi yang mengakibatkan pendapatan. Dan bila barang dijualatau jasa diberikan untuk dipertukarkan dengan barang dan jasa yang tidak serupa, pertukarantersebutdianggap sebagai transaksi yang mengakibatkan pendapatan.Pendapatan tersebut diukur pada nilai wajar dari barang atau jasa yang diserahkan, disesuaikandengan jumlah kas atau setara kas yang ditransfer.Menurut Paton dan Littleton dan dikutip oleh Suwardjono (1984:154) dalam buku Teori AkuntansiPerekayasaan Akuntansi Keuangan alasan yang mendukung bahwa pendapatan pada saat penjualanmerupakan suatu standart yang utama sehingga mendasari pada pengertian dan konsep tentangpendapatan sebagai berikut :Pendapatan adalah merupakan jumlah rupiah yang menyatakan produk akhir operasi perusahaandan oleh karena itu harus diakui dan diukur pada tingkat atau titik kegiatan yang menentukan dalamaliran kegiatan operasi kegiatan.Pendapatan harus benar-benar terjadi dan didukung dengan timbulnya aktiva baru yang dapatdipercaya (sah), sebaiknya berupa kas atau piutang.Penjualan baru dapat dikatakan terjadi bilamana telah terjadi peralihan hak milik atas barang, akantetapi peralihan hak milik merupakan masalah yang sangat teknis dan untuk dasar penentuan saatpengakuan dalam prosedur pembukuan pendapatan disarankan untuk tidak terlalu menekankanpada aspek yuridis formal, karena kegiatan penjualan sendiri terdiri atas rangkaian kegiatan yaituberupa penjualan yang kontinyu.Ada beberapa keberatan yang sering diajukan terhadap pengakuan pendapatan atas dasar penjualanyaitu:• Pemakaian dasar penjualan adalah bahwa sebelum penjualan itu dilunasi dan dianggap selesai,hasil akhir penjualan itu sendiri menjadi tidak pasti. Ada kemungkinan barang dikembalikan dantidak seluruh piutang dapat tertagih. Disamping itu terdapat juga biaya-biaya yang timbul setelahpenjualan, misalnya biaya administrasi, biaya pengganti suku cadang yang rusak akibat pengirimandan lain-lain.• Piutang pada umumnya yaitu aktiva baru yang mendukung timbulnya pendapatan yang diakui atasdasar penjualan kredit, tidaklah merupakan aktiva yang mempunyai daya beli yang nyata dan olehkarenanya bukan merupakan pendukung yang memadai terhadap pendapatan yang terealisasi.• Pengertian Penjualan AngsuranMenurut Allan R. Drebin (1996: 121) dalam buku Akuntansi Keuangan Lanjutan penjualan angsuranbarang dagangan adalah:  6. “Penjualan barang dagangan yang pembayarannya dilakukan secara bertahap dalam jumlah danwaktu yang telah ditentukan. Dan didalam penjualan angsuran barang-barang dagangan mempunyaiketentuan sebagai berikut :1. Pembayaran Uang MukaYaitu pembayaran uang muka yang dilaksanakan secara tunai yang jumlahnya sebesar persentasetertentu dari harga jual barang atau sebesar jumlah rupiah yang telah
  • 4. ditentukan2. Pembayaran AngsuranYaitu pembayaran uang tunai periodik sebagai pembayaran angsuran yang besarnya telahditentukan sebelumnya atau ditentukan besar kecilnya yang tergantung pada lamanya jangka waktuangsuran.Menurut Hadori Yunus Harnanto (1987:6) dalam buku Akuntansi Keuangan Lanjutan penjualanangsuran adalah penjualan yang dilakukan dengan perjanjian dimana pembayaran dilakukan secarabertahap yaitu pada saat barang-barang diserahkan kepada pembeli, penjual menerima pembayaranpertama sebagai bagian dari harga penjualan (down payment) dan sisanya dibayar dalam beberapakali angsuran.Dan untuk melindungi kepentingan penjual dari kemungkinan tidak ditepatinya kewajiban-kewajibanoleh pihak pembeli, maka terdapat bentuk perjanjian (kontrak penjualan) penjualan angsuransebagai berikut:1. Perjanjian penjualan bersyarat (conditional sales contract). Dimana barang-barang telahdiserahkan, tetapi hak atas barang-barang masih berada di tangan penjual sampai seluruhpembayarannya pertama.2. Pada saat perjanjian ditandatangani dan pembayarannya pertama telah dilakukan hak milikdapat diserahkan kepada pembeli, tetapi dengan menggadaikan atau menghipotik untuk bagianharga penjualan yang belum dibayar kepada si penjual.3. Hak milik atas barang untuk sementara diserahkan kepada suatu badan “trust” (trustee) sampaipembayaran harga penjualan dilunasi. Setelah pembayaran lunas oleh pembeli baru trusteemenyerahkan hak atas barang-barang itu kepada pembeli. Perjanjian semacam ini dilakukan denganmembuat akte kepercayaan.4. Beli-sewa (lease-purchase), dimana barang yang telah diserahkan kepada pembeli. Pembayaranangsuran dianggap sewa sampai harga dalam kontrak telah dibayar lunas, baru sesudah itu hak milikberpindah kepada pembeli.Untuk mengurangi atau menghindarkan kemungkinan kerugian yang terjadi dalam pemilikankembali, faktor-faktor yang perlu diperhatikan oleh penjual adalah sebagai berikut :1.Besarnya pembayaran pertama (down payment) harus cukup untuk menutup semua kemungkinanterjadinya penurunan harga barang tersebut dari semula barang baru menjadi barang bekas.  7. 2.Jangka waktu pembayaran diantara angsuran yang satu dengan yang lain hendaknya tidak terlalulama, kalau dapat tidak lebih dari satu bulan.3.Besarnya pembayaran angsuran periodik harus diperhitungkan cukup untuk menutupkemungkinan penurunan nilai barang-barang yang ada selama jangka pembayaran yang satu denganpembayaran angsuran berikutnya.• Penjualan Angsuran untuk Barang-Barang BergerakDalam pencatatan transaksi-transaksi penjualan perlu untuk membedakan antara penjualan reguler(reguler sales) dan penjualan angsuran (installment sales). Hal ini sangat penting bagi data untukperhitungan laba kotor yang diakui sebagai hasil penerimaan pembayaran piutang dari penjualanangsuran.Metode yang digunakan dalam pencatatan penjualan barang-barang bergerak adalah:1. Metode PeriodikHarga pokok penjualan dicatat pada akhir periode sedangkan pembelian tidak langsung dicatat kerekening persediaan. Begitu juga dalam penjualan barang rekening persediaan tidak dicatat dalamkredit.2. Metode PerpetualHarga pokok penjualan baik penjualan reguler maupun angsuran harus disusun secara up to date.Rekening harga pokok penjualan reguler atau angsuran didebet dan rekening persediaan barangdagangan dikredit.• Penjualan Angsuran dengan Tukar Tambah (Trade in)Dalam penjualan angsuran perusahaan kadang menerima barang tukar tambah sebagai pembayaransebagian atas kontrak penjualan angsuran barang yang baru.Menurut Hadori Yunus (1987:128) dalam buku Akuntansi Keuangan Lanjutan yang dimaksudpertukaran yaitu :Apabila penjualan menyerahkan barang baru dengan
  • 5. perjanjian angsuran sedang pembayaranpertama (down payment) dari pembeli berupa penyerahan barang bekas. Barang-barang bekastersebut dinilai atas dasar perjanjian yang telah diadakan antara penjual dan pembeli.Bagi si penjual meskipun ia sudah terikat dengan perjanjian penjualan angsuran yang telah dibuattetapi untuk lebih aman maka barang yang terutama dari penukaran tadi harus dinilai kembalidengan memperhatikan kemungkinan adanya perbaikan, serta tingkat laba yang diharapkan daripenjualan barang bekas tersebut.Dalam hal ini terhadap barang-barang yang diterima harus dicatat sebesar harga penilaian yangdianggap sebagai cost. Sedangkan jumlah harga barang yang diterima menurut tawar-menawardalam perjanjian trade in, bukan merupakan cost tetapi merupakan harga pertukaran.  8. • Pembatalan Kontrak dan Pemilikan KembaliApabila si pembeli gagal memenuhi kewajiban seperti yang tercantum di dalam surat perjanjianpenjualan angsuran maka barang-barang yang bersangkutan ditarik penjual. Dalam hal inipencatatan yang harus dilakukan dalam buku-buku si penjual, akan menyangkut :1. Pencatatan pemilikan kembali barang dagangan2. Menghapuskan saldo piutang penjualan atas barang-barang tersebut3.Menghapuskan saldo laba kotor yang belum direalisasi atas penjualan angsuran yangbersangkutan4.Pencatatan keuntungan atau kerugian karena pemilikan kembali barang-barang tersebut.Pemilikan barang kembali barang dagangan diperlukan, diperlukan untuk penilaian kembali hargabarang yang bersangkutan.Menurut pendapat Allan R. Drebin (1996:134) dalam buku Akuntansi Keuangan Lanjutan bahwa:penilaian kembali harga barang tersebut, harus mempertimbangkan juga sejumlah keuntungannormal yang dapat diharapkan apabila barang itu dijual kembali.• Bunga Pada Penjualan AngsuranKontrak penjualan angsuran sering menetapkan beban untuk bunga atas saldo yang terhutang,bunga ini biasanya dibayar bersama-sama dengan pembayaran angsuran atas harga kontrak.Persetujuan untuk pembayaran bunga berkala pada umumnya mengambil salah satu dari bentuksebagai berikut :1. Bunga diperhitungkan dari sisa harga kontrak selama jangka waktu angsuran. Cara semacam inisering disebut sebagai “Long and Interest”.2. Bunga diperhitungkan atas masing-masing angsuran yang harus dibayar, dari tanggal kontrakpenjualan angsuran ditandatangani sampai tanggal pembayaran angsuran. Bunga yang dihitungdengan cara ini disebut bunga jangka pendek “Short and Interest”.3. Pembayaran berkala dalam jumlah yang sama dan menyatakan bunga atas saldo pokok yangterhutang antara periode angsuran, sisanya merupakan pengurangan dalam saldo pokok.4. Bunga sepanjang periode pembayaran dihitung atas harga pokok semula.Perhitungan bunga bisa dilakukan dengan dua metode yaitu:1. Bunga periodik diperhitungkan dari sisa harga kontrak pada setiap awal angsuran.2. Bunga diperhitungkan dari setiap angsuran yang harus dibayar atas dasar jangka waktu angsuranyang bersangkutan  9. • Metode Penetapan Laba Kotor Pada Penjualan Angsuran.Pada metode penetapan laba kotor pada penjualan angsuran terdapat dua pendekatan yaitu :1. Laba kotor dapat dikaitkan dengan periode penjualan yang terjadi.Penjualan angsuran dapat dipandang sebagai transaksi dengan penanganan seperti penjualan biasa.Laba kotor ditetapkan pada saat penjualan saat dimana barang-barang ditukarkan dengan klaimyang secara hukum dapat dipaksakan terhadap pembeli. Prosedur ini membutuhkan penetapansemua beban yang menyangkut penyelenggaraan penjualan piutang tak tertagih, pada saatpenjualan. Hal ini dengan mendebet perkiraan beban dan mengkredit penyisihan untuk beban yangdiantisipasi.2. Laba kotor dapat dikaitkan dengan periode penagihan per kas atau
  • 6. kontrakangsuran . Penjualanangsuran dapat dipandang sebagai transaksi khusus dengan penanganan laba kotor yang dilakukandalam periode dimana piutang itu timbul.Prosedur penetapan laba kotor dalam periode penagihan per kas adalah :1. Penagihan dipandang sebagai perolehan kembali harga pokok.Penagihan per kas atas kontrak penjualan angsuran menentukan perolehan kembali harga pokok.Setelah harga pokok perolehan kembali maka semua penagihan berikutnya dianggap sebagai laba.2. Penagihan dipandang sebagai realisasi laba.Penagihan dapat dipandang sebagai realisasi laba kotor atas penjualan angsuran. Setelah seluruhlaba atas transaksi ditetapkan maka semua penagihan per kas berikutnya dianggap sebagaiperolehan kembali harga pokok.3. Penagihan dipandang sebagai perolehan kembali harga pokok dan realisasi laba.Setiap penagihan atas kontrak penjualan angsuran dianggap baik sebagai perolehan kembali hargapokok maupun sebagai realisasi laba dalam rasio dimana kedua faktor ini terdapat dalam harga jualawal.• Penyusunan laporan Keuangan Pada Penggunaan Metode Penjualan AngsuranNeraca dari perusahaan yang melakukan penjualan angsuran mencakup piutang penjualan angsurandan saldo laba kotor yang belum direalisasi atas piutang penjualan angsuran. Apabila aktiva lancaryang dipegang mencakup sumber daya yang layak untuk direalisasi menjadi penerimaan kas, makapiutang penjualan angsuran memenuhi syarat untuk dicantumkan sebagai piutang lancar. Dalammelaporkan piutang penjualan angsuran sebagai piutang lancar pengungkapan tanggal jatuh tempokontrak penjualan angsuran akan memberikan penilaian atau gambaran terhadap neraca mengenaiposisi laporan keuangan perusahaan.  10. Berkaitan dengan pengelompokan yang tepat atas saldo laba kotor yang belum direalisasi dalamneraca, saldo harus dilaporkan sebagai :1. Sebuah pos kewajiban atau hutang yang harus dimasukkan dibawah judul pendapatan yangditangguhkan.2. Sebuah perkiraan penilaian aktiva yang harus dikurangkan dari piutang penjualan angsuran.3. Sebuah pos modal yang harus dimasukkan sebagai bagian dari laba yang ditahan.Laba kotor yang belum direalisasi atas penjualan angsuran biasanya dilaporkan dalam neraca padapos kewajiban atau hutang lancar.Laba kotor yang belum direalisasi atas penjualan angsuran terdiri dari laba kotor yang belumdirealisasi untuk tahun sebelumnya dan laba kotor yang belum direalisasi untuk tahun sekarang atautahun dimana penjualan angsuran berakhir.Penagihan atas kontrak penjualan angsuran ditetapkan bahwa penjualan angsuran telahmenghasilkan laba kotor sebagaimana halnya dengan penjualan biasa. Penyisihan untuk beban yangkontinyu, yang masih diantisipasi dalam penagihan piutang penjualan angsuran yang meliputi beban-beban yang timbul dari ketidakmampuan membayar dan pemilikan kembali. Penyisihan inidikurangkan dari saldo piutang penjualan angsuran, saldo yang menyatakan laba bersih yangditetapkan pada kontrak penjualan angsuran jumlah ini dapat dilaporkan sebagai laba yang ditahan,yang tidak harus digunakan sampai piutang penjualan angsuran dapat tertagih.Dengan mengelompokkan kembali saldo laba kotor yang belum direalisasi maka laba atas penjualanangsuran akan ditetapkan sebagai pos akrual untuk tujuan laporan keuangan. Perhitungan rugi-labauntuk perusahaan yang melakukan penjualan biasa dan penjualan angsuran, menunjukkan labakotor untuk masing-masing jenis penjualan total laba kotor untuk masing-masing jenis penjualantotal laba kotor. Neraca dan perhitungan rugi-laba yang akan memberikan analisa-analisa laba kotoratas penjualan angsuran.IAS 18/AASB 118 menyatakan pendapatan yang akan diukur pada nilai wajar dari penerimaanpiutang. Selanjutnya, memberikan aturan khusus untuk pengakuan dan pengukuran berbagai
  • 7. jenispendapatan, yaitu : (a) penjualan barang, (b) jasa, dan (c) bunga, royalti dan dividen• Penjualan BarangDari perspektif teoretis, titik penjualan terbaik memenuhi kriteria pengakuanumum (terukurnya nilaiaset, adanya suatu transaksi, dan penyelesaian substansial dari proses produktif) tercantum dalambagian sebelumnya. Oleh karena itu, titik penjualan di proses produktif umumnya dipilih sebagaiwaktu yang paling tepat untuk mengukur dan mencatat pendapatan karena memenuhi kriteriauntuk pengakuan. Pada saat penjualan, transaksi terjadi, penjual menerima aset terukur, dan prosesproduktif secara substansial telah selesai.• Penjelasan Penjualan  11. Penjualan adalah penyerahan barang oleh penjual kepada pelanggan, atau jasa diserahkan. Sepertiyang dinyatakan oleh Martin: Bukti veriable pendapatan sering terdiri dari sebuah transaksipenjualan eksternal, sehingga pendapatan tidak bisa biasanya dikenali sebelum titik penjualan.Dalam kebanyakan kasus, hak atas barang tidak lolos ke pelanggan karena pengertian hukumpenjualan termasuk pengalihan hak. Salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan dalammenentukan apakah penjualan telah dilakukan, tetapi tidak harus ditekankan sebagai pertimbanganutama, setidaknya dari sudut pandang akuntansi. Aturan bahwa penjualan terjadi ketika penjualmemberikan barang kepada pelanggan adalah cukup sederhana. Dalam kasus seperti itu, pengirimant idak memaksa namun penjualan dapat dicatat. Jika risiko signifikan kepemilikan aset tetap, makatransaksi tersebutbukan penjualan dan pendapatan tidak diakui.• Pengecualian untuk dasar penjualanAda tiga pengecualian diterima prinsip pengakuan penjualan, yaitu :1. Pendapatan diakui selama produksi2. Pendapatan diakui pada akhir produksi3. Pendapatan diakui pada saat kas diterima setelah penjualan dibuatKarena prinsip pengakuan berdasarkan permintaan bukti obyektif, pengecualian berhubungandengan bukti yang cukup sebelum penjualan atau pada saat penjualan. Pengecualian dari aturanumum yang berkaitan dengan dasar penjualan dapat atau harus digunakan hanya di bawah kondisitertentu, seperti yang dijelaskan di bawah ini.• Selama ProduksiPendapatan tersebut dapat diakui secara bertahap dalam beberapa kasus, sedangkan produk masihdalam produksi. IAS 18/AASB 118 ijin pengakuan pendapatan berdasarkan metode persentasepenyelesaian. IAS 11/AASB 111 Kontrak Konstruksi memberikan panduan untuk penggunaan jangkapanjang kontrak konstruksi. Pendapatan dicatat sepanjang siklus operasi, pendapatan tidak tiba-tibamuncul ketika penjualan dibuat, tetapi dihasilkan secara bertahap dalam suatu proses berkelanjutan.Karena itu wajar bila pendapatan dilihat sebagai peningkatan, teratur bertahap selama periodeproduksi dari proses produktif tetapi hanya jika ada bukti mendapatkan penghasilan. Pendapatandapat diakui hanya apabila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan mengalir ke entitas.Tiga cara telah diidentifikasi untuk membantu menentukan tahap penyelesaian kontrak :  Proporsi bahwa biaya kontrak yang terjadi untuk pekerjaan yang dilakukan hingga tanggal neraca dengan total biaya kontrak  Estimasi Survei pekerjaan yang dilakukan,  Penyelesaian proporsi fisik dari pekerjaan kontrakKriteria umum kedua untuk pengakuan pendapatan (adanya transaksi) dipenuhi denganpenandatanganan kontrak yang mengatur nilai total penjualan. Kontrak tersebut biasanya akanmenentukan hak-hak dilaksanakan dari setiap pihak. Penjual memiliki hak untuk memintapembayaran kemajuan sebagai bukti kepemilikan pembeli dan niat untuk menyelesaikan kontrak.Dengan asumsi persentase penyelesaian cukup handal, maka jumlah proporsional dari pendapatan  12. yang diharapkan mencatat total setiap periode dapat dianggap rasional ditentukan. Jika prosesproduktif dianggap lengkap hanya ketika proyek selesai, maka ketiga kriteria
  • 8. umumnya diterapkanuntuk pengakuan pendapatan (penyelesaian substansial dari proses laba) tidak bisa dikatakan harusdipenuhi. Namun, maksud dari kriteria penyelesaian substansial adalah memiliki pendapatan dicatatyang mencerminkan tingkat kinerja oleh perusahaan, yaitu untuk memastikan bahwa perusahaantelah melakukan operasi yang diperlukan untuk memperoleh pendapatan saat ini.Biaya yang timbul diasumsikan untuk mencerminkan kinerja perusahaan.Namun untuk metode persentase penyelesaian, jumlah pendapatan dicatat proporsional untukperiode saat ini adalah terkait dengan jumlah biaya yang timbul, yang merupakan kinerja olehperusahaan untuk periode tersebut. Oleh karena itu, pendapatan untuk periode didasarkan padapenyelesaian substansial dari sebagian dari kerja total yang dicoba.PENGAKUAN PENDAPATANPerspektif SejarahSelama abad ke 19, pendapatan (keuntungan) untuk bisnis ditentukan berdasarkan peningkatankekayaan bersih. Peningkatan kekayaan bersih dalam pandangan pendapatan secara bertahapdigantikan oleh gagasan bahwa penghasilan harus direalisasi. Perubahan ini timbul karenapenggunaan aktiva tidak lancar khusus oleh perusahaan menjadi signifikan pada periode antaraPerang Dunia I dan 1930-an. Di Amerika Serikat, pelanggaran yang timbul dari penilaian- penilaianpada tahun 1920 memberikan kontribusi sebagai peristiwa bencana ekonomi yang mengarah padaDepresi Besar 1930- an. Beberapa orang menilai profesi akuntansi sebagai ilmu bertanggung jawabatas bencana tersebut karena telah mengizinkan perusahaan untuk aktiva nila over – optimis.Kriteria Pengakuan PendapatanPeristiwa yang dijelaskan di atas akuntan dibuat sadar akan kebutuhan untuk bukti objektif yangcukup untuk mendukung setiap perubahan nilai, jika itu harus dicatat sebagai pendapatan.Pengakuan pendapatan dapat terjadi pada beberapa tahap dala operasi perusahaan (ataupendapatan) siklus. Kita perlu merumuskan criteria untuk membantu kita memutuskan apa yangcukup bukti objektif yaitu, kita perlu mengetahui jenis bukti yang kita butuhkan sebelum kitamemiliki keyakinan dalam jumlah tertentu pendapatan atau keuntungan. Criteria pengakuandidasarkan pada keinginan untuk kedua informasi akuntansi yang relevan dan handal tetapi, secaratradisional, penekanan ditempatkan pada yang terakhir.Tiga criteria tersebut adalah:1. Terukurnya nilai asset.2. Adanya transaksi.3. Substansial penyelesaian proses produktif.Isu untuk Auditor  13. Pendapatan berlebihan kemungkinan akan didorong oleh upaya manajer untuk mengelabuipengguna laporan keuangan. Ini mungkin terjadi saat kompensasi manajer didasarkan pada bonusterkait dengan pendapatan yang ditargetkan. Manajer dengan sejarah mencapai perkiraankeuntungan agresif atau tidak realistis mungkin memanaje laba. Perusahaan Publik Akuntansi DewanPengawas atau PCAOB (di USA) telah mendokumentasikan kegagalan oleh auditor untuk mendeteksipendapatan misreported. Auditor perlu sensitif terhadap risiko sekitarnya klien yang kemungkinanakan dievaluasi pada pertumbuhan pendapatan dan harus mengumpulkan bukti langsung untukmendukung pendapat mereka bahwa pendapatan tidak salah saji. Beberapa salah saji pendapatandapat dikaitkan dengan over-optimisme, untuk estimasi contoh sedikit pun dari kemajuan kontrakkonstruksi. Namun, salah saji pendapatan lain adalah karena penipuan (misalnya prematurpengiriman barang kepada pembeli tanpa perintah perusahaan, atau backdating penjualan yangdibuat di bagian awal periode akuntansi baru).