Dokumen tersebut membahas tentang proteksi keselamatan pada instalasi listrik khususnya terkait proteksi dari kejut listrik, efek termal, dan arus lebih. Dokumen menjelaskan berbagai tindakan proteksi seperti penggunaan tegangan ekstra rendah, gawai proteksi arus sisa, dan pemisahan listrik untuk mencegah bahaya kejutan listrik. Dokumen juga membahas persyaratan sistem pembumian TT, TN, dan IT beserta
2. PUIL Bagian 4:
Proteksi untuk Keselamatan
Proteksi untuk keselamatan menentukan persyaratan terpenting untuk
melindungi manusia, ternak dan harta benda, meliputi:
o Proteksi terhadap kejut listrik (Bagian 4-41)
o Proteksi terhadap efek termal (Bagian 4-42)
o Proteksi terhadap arus lebih (Bagian 4-43)
o Proteksi terhadap gangguan voltase dan gangguan elektromagnetik
(Bagian 4-44)
Tindakan proteksi dapat diterapkan pada seluruh instalasi, pada sebagian
instalasi atau pada suatu perlengkapan
Jika kondisi tertentu tindakan proteksi tidak dapat dipenuhi, harus diterapkan
ketentuan tambahan sedemikian sehingga ketentuan proteksi gabungan
mencapai tingkat keselamatan yang sama.
3. Proteksi dari kejut listrik (PUIL 4-41)
Didasarkan pada a.b. yang melewati tubuh manusia sebesar ≤ 30 mA
secara terus-menerus (t = ∞), yang tidak membahayakan
Berdasarkan IEC 60479-1 nilai arus sebesar itu berkaitan dengan
tegangan 50 V untuk kondisi kering atau 25 V untuk kondisi basah
Hal inilah yang menjadi dasar proteksi terhadap kejut listrik
4. 410.1 Ruang lingkup
Bagian 4-41 PUIL menentukan persyaratan penting mengenai
proteksi terhadap kejut listrik, termasuk proteksi dasar (proteksi
terhadap sentuh langsung) dan proteksi gangguan (proteksi terhadap
sentuh tak langsung) dari manusia dan ternak. Standar ini juga
mencakup penerapan dan koordinasi persyaratan ini yang berkaitan
dengan pengaruh eksternal.
Persyaratan diberikan juga untuk penerapan proteksi tambahan
dalam hal tertentu.
5. Proteksi dari kejut listrik
Proteksi dari kejut listrik berupa:
Proteksi dari sentuh langsung maupun tak langsung
Proteksi dari sentuh langsung atau proteksi dalam pelayanan normal
Proteksi dari sentuh tak langsung atau proteksi dalam kondisi
gangguan
7. 410.3.3 Dalam setiap bagian instalasi harus diterapkan satu atau lebih tindakan
proteksi, dengan memperhitungkan kondisi pengaruh eksternal.
Tindakan proteksi berikut biasanya diizinkan:
- diskoneksi otomatis suplai (Ayat 411),
- insulasi dobel atau diperkuat (Ayat 412),
- separasi listrik untuk suplai dari satu pemanfaat listrik (Ayat 413),
- voltase ekstra rendah (SELV atau PELV) (Ayat 414).
Tindakan proteksi yang diterapkan dalam instalasi harus dipertimbangkan pada
pemilihan dan pemasangan perlengkapan.
8. Proteksi Dari Sentuh Langsung Maupun Tak
Langsung
Dilaksanakan dengan tegangan ekstra rendah, yaitu maksimum 50 V a.b.
atau 120 V a.s.
Disuplai dari salah satu sumber:
Transformator isolasi keselamatan
Motor generator
Sumber elektrokimia (misalnya baterai)
Gawai elektronik tertentu
Dapat dilaksanakan dengan:
SELV: tidak dibumikan
PELV: dibumikan
FELV: jika persyaratan SELV atau PELV tidak terpenuhi
9. Proteksi Dari Sentuh Langsung
(Dalam Pelayanan Normal)
Sentuh langsung dapat terjadi pada bagian aktif perlengkapan atau pada
instalasi listrik
Dapat diatasi dengan:
Proteksi dengan insulasi bagian aktif
Proteksi dengan penghalang atau selungkup
Proteksi dengan rintangan
Proteksi dengan penempatan di luar jangkauan
Proteksi tambahan dengan Gawai Proteksi Arus Sisa (GPAS)
10. Proteksi Dengan Insulasi Bagian Aktif
Bagian aktif: penghantar atau bagian konduktif yang dimaksudkan untuk
dilistriki pada pemakaian normal; termasuk di dalamnya penghantar netral,
tapi tidak termasuk penghantar PEN
Bagian aktif harus seluruhnya tertutup dengan insulasi yang hanya dapat
dilepas dengan merusaknya
Untuk perlengkapan listrik buatan pabrik, insulasi harus sesuai dengan
standar yang relevan untuk perlengkapan tersebut
Untuk perlengkapan lain: insulasi harus mampu menahan stres yang
mungkin mengenainya dalam pelayanan, misalnya pengaruh:
mekanis
kimia
listrik
termal
Contoh: kabel dengan insulasi yang memenuhi persyaratan
11. Proteksi Tambahan Dengan GPAS
Penggunaan GPAS hanya dimaksudkan untuk menambah tindakan
proteksi lain terhadap kejut listrik dalam pelayanan normal
GPAS dikenal sebagai RCD (Residual current device) atau RCPD
(Residual current protective device), atau GFCI (Ground fault circuit
interrupter – digunakan di USA)
GPAS di pasaran dikenal juga sebagai ELCB (Earth-leakage circuit-
breaker)
Penggunaan GPAS, dengan arus operasi sisa pengenal ≤ 30 mA, dikenal
sebagai proteksi tambahan dari kejut listrik dalam pelayanan normal, jika
tindakan proteksi lain gagal atau karena kecerobohan pemakai
12. 411.3.3 Proteksi Tambahan
Dalam sistem a.b., proteksi tambahan dengan sarana GPAS sesuai
dengan 415.1 harus dipasang untuk
kotak kontak dengan arus pengenal tidak melebihi 20 A untuk
digunakan oleh orang awam dan dimaksudkan untuk penggunaan
umum; dan
CATATAN 1 Pengecualian dapat dilakukan untuk:
kotak kontak untuk digunakan di bawah supervisi tenaga terampil
atau terlatih, misalnya dalam beberapa lokasi komersial atau
industri, atau
disediakan kotak kontak spesifik untuk hubungan jenis khusus
perlengkapan.
perlengkapan portabel dengan arus pengenal tidak melebihi 32 A
untuk pasangan luar.
13. 415.1 Proteksi Tambahan: GPAS
415.1.1 Penggunaan GPAS dengan arus operasi sisa pengenal tidak
melebihi 30 mA, dikenal dalam sistem a.b. sebagai proteksi tambahan
dalam hal kegagalan ketentuan untuk proteksi dasar dan/atau ketentuan
untuk proteksi gangguan atau ketidak hati-hatian pengguna.
415.1.2 Penggunaan gawai tersebut tidak dikenal sebagai sarana tunggal
proteksi dan tidak meniadakan perlunya untuk menerapkan salah satu
tindakan proteksi yang ditentukan dalam Ayat 411 hingga Ayat 414.
14. Proteksi Dari Sentuh Tak Langsung
Sentuh tak langsung adalah sentuh pada bagian konduktif terbuka (BKT)
perlengkapan atau instalasi yang dalam keadaan normal tidak bervoltase,
tapi menjadi bervoltase dalam kondisi gangguan karena kegagalan insulasi
Kegagalan insulasi harus dicegah dengan:
Perlengkapan listrik harus dirancang dan dibuat dengan baik
Bagian aktif harus diinsulasi dengan bahan yang tepat
Instalasi listrik harus dipasang dengan baik
Proteksi dari sentuh tak langsung dapat dilakukan dengan:
Pemutusan suplai secara otomatis (ayat 411)
Penggunaan perlengkapan kelas II atau insulasi ekivalen
Lokasi tidak konduktif
Ikatan ekuipotensial lokal bebas bumi
Separasi listrik
16. Persyaratan sistem TT
Kondisi berikut ini harus dipenuhi :
RA x Ia 50 V
dengan :
RA adalah jumlah resistans elektrode bumi dan penghantar proteksi
untuk BKT, dalam Ω.
Ia adalah arus listrik yang menyebabkan operasi otomatis dari
gawai proteksi, dalam ampere.
Jika digunakan Gawai Proteksi Arus Sisa (GPAS), Ia adalah arus
operasi sisa pengenal In.
17. Gawai Proteksi Pada Sistem TT
Dalam sistem TT, dikenal penggunaan gawai proteksi berikut ini :
a) GPAS (diharuskan);
b) GPAL (Gawai Proteksi Arus Lebih) , yang dapat berupa sekering atau
pemutus sirkit (MCB).
CATATAN :
a) GPAL hanya dapat diterapkan untuk proteksi dari sentuh tak langsung
dalam sistem TT jika nilai RA sangat rendah (yang sangat sulit
dipenuhi). Karena itu maka harus ditambah dengan GPAS.
b) Gawai proteksi yang beroperasi dengan tegangan gangguan dapat
dipergunakan untuk penerapan khusus, jika gawai proteksi yang
disebutkan di atas tidak dapat dipergunakan.
19. Persyaratan Sistem TN
Berlaku persyaratan berikut ini :
Zs x Ia Uo
dengan :
Zs adalah impedans lingkar gangguan yang terdiri atas sumber,
penghantar aktif sampai ke titik gangguan dan penghantar proteksi PE
antara titik gangguan dan sumber, dalam Ω.
Ia adalah arus yang menyebabkan operasi pemutusan otomatis gawai
proteksi (dalam ampere) yaitu :
a) di dalam waktu yang dinyatakan dalam Tabel 3.13-1 sebagai fungsi
tegangan nominal Uo, atau
b) di dalam waktu konvensional maksimum 5 detik jika dalam kondisi
yang dinyatakan dalam 3.13.2.3
Uo adalah tegangan nominal a.b. efektif ke bumi, dalam volt.
CATATAN 1 Jika arus hubung pendek tersebut di atas tidak cukup besar
sehingga gawai proteksi arus lebih (GPAL) tidak bekerja, maka dapat
digunakan gawai proteksi arus sisa (GPAS).
20. Gawai Proteksi Pada Sistem TN
Dalam sistem TN, dikenal penggunaan gawai proteksi
berikut ini :
a) GPAL;
b) GPAS;
kecuali bahwa :
1) GPAS tidak boleh digunakan dalam sistem TN-C;
2) jika GPAS digunakan dalam sistem TN-C-S, penghantar PEN tidak boleh
digunakan di sisi beban. Hubungan penghantar proteksi PE ke penghantar
PEN harus dibuat di sisi sumber dari GPAS.
21. Lampiran F Rekomendasi Untuk Sistem TT, TN Dan IT
Jenis sistem
Pembumian
Proteksi
tambahan
terhadap
sentuh
langsung
Gawai proteksi
untuk sentuh tak
langsung saja
Gawai proteksi
untuk bahaya
kebakaran saja
Rekomendasi Contoh penerapan
1.Sistem TT GPAS
30 mA
GPAS 300 mA GPAS 500 mA Bila proteksinya lengkap, direkomendasi-
kan untuk instalasi dengan resiko bahaya
dan gangguan paling kecil, termasuk
masalah kesesuaian
elektromagnet
(KEM atau EMC)
Semua bangunan perkantoran
dan industri yang memerlukan
instalasi yang handal,
termasuk gedung pintar dan
industri komputer, elektronik,
telekomunikasi.
2.Sistem TN-S GPAS
30 mA
GPAL atau GPAS
0,4 detik
GPAS 500 mA Seperti sistem TT Seperti sistem TT
3.Sistem TN-C Tidak bisa GPAL 0,4 detik Tidak bisa Direkomendasikan hanya untuk instalasi
sederhana dengan resiko terbesar,
termasuk bahaya kebakaran dan
masalah KEM.
Dilarang dipasang pada lokasi dengan
resiko ledak dan resiko kebakaran tinggi.
4.SistemTN-C-S GPAS
30 mA
GPAL atau GPAS
0,4 detik
GPAS 500 mA Bila proteksinya lengkap, hanya tidak
direkomendasikan untuk instalasi yang
peka terhadap masalah KEM.
Untuk rumah tangga, industri
dan per-kantoran yang tidak
peka terhadap masalah KEM.
5.Sistem IT GPAS
30 mA
Gawai monitor
isolasi.
GPAL atau GPAS
0,4 detik (untuk
gangguan kedua)
GPAS 500 mA Direkomendasikan jika kontinuitas suplai
menjadi kebutuhan utama
Untuk ruang khusus di rumah
sakit, dan industri atau
perkantoran khusus.
22. Bagian 4-42:
Proteksi Untuk Keselamatan –
Proteksi Terhadap Efek Termal
420.1 (3.23.1) Ruang lingkup
(3.23.1.1) Manusia, perlengkapan magun, dan bahan magun yang berdekatan
dengan perlengkapan listrik harus diberi proteksi terhadap efek berbahaya dari
bahang (heat) yang dihasilkan oleh perlengkapan listrik, atau radiasi termal,
terutama efek berikut ini:
a) pembakaran atau penurunan mutu (degradasi) bahan;
b) risiko luka bakar;
c) pemburukan fungsi keselamatan dari perlengkapan yang terpasang.
23. Pengaruh Eksternal
Perlu dipertimbangkan pengaruh eksternal terhadap instalasi berkaitan
dengan risiko kebakaran yang mungkin timbul, a.l;
Kondisi evakuasi dalam keadaan darurat
Sifat material yang diolah atau disimpan
Bahan bangunan
Desain bangunan
24. 421 (3.23.2) Proteksi Terhadap Kebakaran
421.1 (3.23.2.1) Perlengkapan listrik tidak boleh menimbulkan bahaya
kebakaran pada bahan yang berada di dekatnya.
421.4 (3.23.2.4) Perlengkapan magun yang menyebabkan pemusatan
atau konsentrasi bahang harus berada pada jarak yang memadai dari
setiap benda atau elemen bangunan magun, sedemikian sehingga benda
atau elemen bangunan tersebut dalam kondisi normal tidak dapat terkena
suhu yang berbahaya.
421.5 (3.23.2.5) Bila perlengkapan listrik dalam suatu lokasi tunggal berisi
cairan yang mudah terbakar dalam jumlah yang signifikan, maka harus
diambil tindakan pencegahan untuk mencegah cairan yang terbakar dan
hasil pembakaran cairan (api, asap, gas beracun) menyebar ke bagian
bangunan yang lain.
25. Tabel 42A Batas Suhu Dalam Pelayanan Normal
Untuk Bagian Terakses Perlengkapan Dalam
Jangkauan Tangan
Bagian terakses Bahan permukaan
terakses
Suhu maksimum
°C
Sarana genggam operasi Logam
Nonlogam
55
65
Bagian yang
dimaksudkan untuk
disentuh tetapi bukan
sarana genggam
Logam
Nonlogam
70
80
Bagian yang tidak perlu
disentuh untuk operasi
normal
Logam
Nonlogam
80
90
26. GPAS Sebagai Proteksi Terhadap Kebakaran Akibat Listrik
422.3.10 (MOD) Untuk membatasi akibat arus gangguan pada sistem
perkawatan dari titik pandang risiko kebakaran, khususnya pada bangunan
tempat masyarakat berkumpul yaitu: bangunan untuk kepentingan umum
(misalnya antara lain: stadion olah raga, perkantoran, tempat ibadah, rumah
sakit), bangunan industri, bangunan komersial (misalnya antara lain: hotel,
apartemen, mal, pertokoan, pasar, restoran, rumah susun), bangunan
tinggi/pencakar langit, maka sirkit harus:
diproteksi oleh GPAS (gawai proteksi arus sisa) dengan arus sisa operasi
pengenalnya tidak melampaui 300 mA, atau
dipantau oleh gawai pemantau insulasi kontinu yang menghidupkan alarm
saat terjadi gangguan insulasi.
Ketentuan ini berlaku juga untuk perumahan dengan daya 3500 VA dan lebih
besar. Untuk perumahan dengan daya di bawah 3500 VA sangat dianjurkan.
27. Listrik Sebagai Penyebab Kebakaran
Pemanasan lebih karena beban lebih atau hubung pendek,
mengakibatkan kerusakan isolasi kabel
Penyambungan buruk
busur api listrik pada titik sambung
Arus bocor (sisa) permanen yang melewati insulator yang rusak
Sistem pembumian yang tidak tepat (TN-C)
T°
Hasil uji laboratorium :
Arus bocor/sisa sebesar 300 mA
cukup untuk menimbulkan busur api listrik
28. Bagian 4-43:
Proteksi untuk keselamatan –
Proteksi terhadap arus lebih
430.3 Persyaratan Umum
Gawai proteksi harus disediakan untuk mendiskoneksi setiap arus lebih
dalam konduktor sirkit sebelum arus tersebut menyebabkan bahaya akibat
efek mekanis atau termal yang merusak insulasi,sambungan, terminasi
atau bahan di sekitar konduktor.
29. 433 (3.24.4) Proteksi Terhadap Arus Beban Lebih
433.1 (3.24.4.2) Koordinasi Antara Konduktor Dan Gawai Proteksi Beban Lebih
(GPBL)
Karakteristik Operasi Gawai Yang Memproteksi Terhadap Beban Lebih Harus Memenuhi
Dua Kondisi Berikut ;
IB ≤ In ≤ IZ
I2 ≤ 1,45 × Iz
Dengan
Ib Adalah Arus Desain Untuk Sirkit Tersebut;
Iz Adalah KHA Kontinu Kabel (Lihat Ayat 523);
In Adalah Arus Pengenal Gawai Proteksi;
CATATAN 1 Untuk Gawai Proteksi Yang Dapat Disetel, Arus Pengenal In Adalah
Setelan Arus Yang Dipilih.
I2 Adalah Arus Yang Memastikan Operasi Efektif Gawai Proteksi Dalam Waktu
Konvensional.
30. Bagian 4-43: Proteksi Untuk Keselamatan – Proteksi Terhadap Arus Lebih
(PUIL 2011)
Lampiran B
(Informatif)
31. Bagian 4-44:
Proteksi Untuk Keselamatan –
Proteksi Terhadap Gangguan Voltase Dan Gangguan
Elektromagnetik
440.1 Ruang lingkup
Persyaratan standar ini dimaksudkan untuk memberikan persyaratan
untuk keselamatan instalasi listrik saat gangguan voltase dan
gangguan elektromagnetik yang timbul karena alasan berbeda yang
ditentukan.
Persyaratan standar ini tidak dimaksudkan untuk berlaku pada sistem
distribusi energi ke publik, atau pembangkitan dan transmisi tenaga
listrik untuk sistem tersebut, walaupun gangguan tersebut dapat
dihantarkan ke atau antara instalasi listrik melalui sistem suplai ini.
32. 442 Proteksi instalasi voltase rendah (VR) terhadap voltase lebih
temporer karena gangguan bumi pada sistem voltase menengah (VM)
dan karena gangguan pada sistem VR
443 Proteksi terhadap voltase lebih asal atmosfer atau karena
penyakelaran
444 Tindakan terhadap pengaruh elektromagnetik
445 Proteksi terhadap voltase kurang
33. 442 Proteksi Instalasi Voltase Rendah (VR) Terhadap
Voltase Lebih Temporer Karena Gangguan Bumi Pada
Sistem Voltase Menengah (VM) Dan Karena Gangguan
Pada Sistem VR
442.1 Lingkup penerapan
Persyaratan ini memberikan persyaratan untuk keselamatan instalasi VR saat:
gangguan antara sistem VM dan bumi pada gardu transformator yang menyuplai
instalasi VR,
lepasnya netral suplai pada sistem VR,
hubung pendek antara konduktor lin dan netral,
pembumian tak sengaja konduktor saluran lin dari sistem IT VR.
Subayat berikut mempertimbangkan empat situasi seperti dijelaskan dalam 442.1
yang umumnya menyebabkan voltase lebih temporer terganas seperti
didefinisikankan dalam IEC 60050-604:
gangguan antara sistem VM dan bumi (lihat 442.2);
lepasnya netral suplai pada sistem VR (lihat 442.3);
pembumian tak sengaja sistem IT VR (442.4)
hubung pendek pada instalasi VR (lihat 442.5).
34. 442.2 Voltase Lebih Pada Sistem VR Selama
Gangguan Bumi VM
Dalam hal gangguan ke bumi pada sisi VM gardu distribusi, jenis voltase
lebih berikut dapat mempengaruhi instalasi VR:
voltase gangguan frekuensi daya (Uf);
voltase stres frekuensi daya (U1 dan U2).
Tabel 44.A1 memberikan metode perhitungan relevan untuk jenis voltase
lebih yang berbeda.
35. 443 Proteksi Terhadap Voltase Lebih Asal
Atmosfer Atau Karena Penyakelaran
443.1 Umum
Ayat ini berkaitan dengan proteksi instalasi listrik terhadap voltase lebih
transien asal atmosfer yang disalurkan oleh sistem distribusi suplai dan
terhadap voltase lebih penyakelaran.
Umumnya voltase lebih penyakelaran lebih rendah dari voltase lebih
transien asal atmosfer dan karena itu persyaratan terkait proteksi terhadap
voltase lebih asal atmosfer biasanya mencakup proteksi terhadap voltase
lebih penyakelaran.
36. Voltase nominal instalasi a
V
Voltase ketahanan impuls yang disyaratkan untuk
kV b
Sistem trifase
Perlengkapan
pada awal
instalasi (voltase
lebih ketegori IV)
Perlengkapan
distribusi dan
sirkit akhir
(voltase lebih
kategori III)
Peranti dan
pemanfaat
(voltase lebih
kategori II)
Perlengkapan
diproteksi khusus
(voltase lebih
kategori I)
230/400 6 4 2,5 1,5
400/690 8 6 4 2,5
1000 12 8 6 4
a Menurut IEC 60038.
b Voltase ketahanan impuls ini diterapkan antara konduktor aktif dan PE.
443.4 Voltase ketahanan impuls perlengkapan yang disyaratkan
Perlengkapan harus dipilih sedemikian sehingga voltase ketahanan impuls tidak kurang
dari voltase ketahanan impuls yang disyaratkan seperti ditentukan dalam Tabel 44.B.
Tabel 44.B MOD Voltase ketahanan impuls pengenal perlengkapan yang
disyaratkan
37. 444 Tindakan Terhadap Pengaruh Elektromagnetik
444.4.1 Sumber EMI (Electromagnetic interferences)
Perlengkapan listrik yang peka pada pengaruh elektromagnetik sebaiknya
tidak berlokasi di dekat sumber potensial emisi elektromagnetik seperti;
- gawai sakelar untuk beban induktif,
- motor listrik,
- lampu fluoresen,
- mesin las,
- komputer,
- penyearah,
- pemancung (chopper),
- konverter/regulator frekuensi,
- lift,
- transformator,
- perlengkapan hubung bagi,
- rel distribusi daya
A
38. 444.4.2 Tindakan untuk mengurangi EMI
Tindakan berikut mengurangi EMI.
a) Untuk perlengkapan listrik yang peka pada EMI, Gawai Proteksi Surja (GPS)
dan/atau filter direkomendasikan untuk meningkatkan kesesuaian
elektromagnetik (KEM) berkaitan dengan fenomena elektromagnetik yang
dikonduksikan
b) Selubung logam kabel sebaiknya diikat ke CBN (common bonding network).
c) Lingkar induktif sebaiknya dihindari dengan pemilihan rute bersama untuk
perkawatan sirkit daya, sinyal dan data.
d) Kabel daya dan sinyal sebaiknya dijaga terpisah dan sebaiknya, jika dapat
dipraktikkan, menyilang satu sama lain pada sudut siku-siku (lihat 444.6.3).
e) Penggunaan kabel dengan konduktor konsentris untuk mengurangi arus yang
diinduksikan ke dalam konduktor proteksi.
f) Penggunaan kabel multiinti simetris (misalnya kabel berskrin yang terdiri atas
konduktor proteksi terpisah) untuk hubungan listrik antara konvertor dan
motor, yang mempunyai penggerak motor dikendalikan frekuensi.
39. g) Penggunaan kabel sinyal dan data menurut persyaratan KEM petunjuk
pabrikan.
h) Jika sistem proteksi petir dipasang,
kabel daya dan sinyal harus dipisah dari konduktor turun sistem proteksi petir (SPP)
dengan jarak minimum atau dengan menggunakan skrin. Jarak minimum harus
ditentukan oleh perancang SPP sesuai dengan IEC 62305-3;
selubung atau perisai logam kabel daya dan sinyal sebaiknya diikat sesuai dengan
persyaratan proteksi petir yang diberikan dalam IEC 62305-3 dan IEC 62305-4.
i) Jika digunakan kabel sinyal atau data berskrin, harus diperhatikan untuk
membatasi arus gangguan dari sistem daya yang mengalir melalui skrin dan
inti kabel sinyal atau kabel data yang dibumikan. Konduktor tambahan dapat
diperlukan, misalnya konduktor ikatan ekuipotensial pintas untuk perkuatan
skrin; lihat Gambar 44.R1.
40. j) Jika kabel sinyal atau kabel data berskrin bersama-sama untuk beberapa
bangunan yang disuplai dari sistem TT, konduktor ikatan ekuipotensial
pintas sebaiknya digunakan; lihat Gambar 44.R2. Konduktor pintas harus
mempunyai luas penampang minimum 16 mm2 Cu atau setara. Luas
penampang setara harus didimensi sesuai dengan 544.1 Bagian 5-54.
k) Hubungan ikatan ekuipotensial sebaiknya mempunyai impedans serendah
mungkin,
dengan sependek mungkin,
dengan mempunyai bentuk penampang yang menghasilkan reaktans dan
impedans induktif rendah per meter rute, misalnya anyaman ikatan dengan rasio
lebar dan tebal sebesar lima hingga satu.
l) Jika rel pembumian dimaksudkan (menurut 444.5.8) untuk menunjang
sistem ikatan ekuipotensial instalasi TI signifikan pada bangunan, maka
dapat dipasang sebagai cincin tertutup.
41. 444.5.3 Struktur Berbeda Untuk Jaringan Konduktor
Ekuipotensial Dan Konduktor Pembumian
Gambar 44.R16 - Contoh jaringan ikatan ekuipotensial dalam struktur tanpa
sistem proteksi petir
45. 445 Proteksi terhadap voltase kurang
445.1.1 Jika drop voltase atau hilang voltase dan restorasi berikutnya dari
voltase dapat menimbulkan situasi berbahaya untuk manusia atau properti,
harus dilakukan tindakan pencegahan yang sesuai. Tindakan pencegahan
juga harus dilakukan jika bagian instalasi atau pemanfaat listrik dapat
rusak karena drop voltase.
Gawai proteksi voltase kurang tidak disyaratkan jika kerusakan instalasi
atau pemanfaat listrik dianggap pada risiko yang dapat diterima, asalkan
tidak terjadi bahaya untuk manusia.
445.1.5 Jika penutupan balik gawai proteksi mungkin menimbulkan
situasi berbahaya, penutupan balik tidak boleh otomatis.