Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang penentuan jarak lightning arrester dengan transformator dan pengaruhnya terhadap tegangan abnormal pada transformator.
2. Beberapa poin penting adalah penentuan tegangan pengenal arrester, letak koordinasi arrester dengan isolasi, dan jarak optimal arrester dengan transformator.
3. Arrester direkomendasikan ditempatkan sedekat mungkin dengan transformator, dengan jarak maksimum 6 meter.
PENENTUAN JARAK LIGHTNING ARRESTER DENGAN TRANSFORMATOR DAN PENGARUHNYA TERHA...shiamoy maulyzha
PENENTUAN JARAK LIGHTNING ARRESTER DENGAN TRANSFORMATOR DAN PENGARUHNYA TERHADAP TEGANGAN ABNORMAL PADA TRAFO
Melihat pengaruhnya terhadap tegangan abnormal yang tiba pada transformator. Untuk memperoleh hasil perlindungan maksimal terhadap peralatan yang dilindunginya maka ada beberapa ketentuan dasar yang harus diketahui dari arrester itu sendiri seperti; tegangan kerja, karakteristik, koordinasi dengan peralatan pengaman lain dan sebagainya, serta jarak antara arrester dengan transformator.
Penelitian ini manekankan pada penentuan jarak antara arrester dengan transformator serta melihat pengaruhnya terhadap tegangan abnormal yang tiba pada transformator.
Dalam penelitian ini akan menentukan jarak lightning arrester dengan transformator serta pengaruh terhadap tegangan abnormal pada trafo tersebut. Pertama sekali akan dimulai dengan penentuan tegangan pengenal arrester, kemudian letak koordinasi arrester dengan isolasi, dan jarak arrester dangan trafo, serta pengaruh jarak arrester terhadap trafo sistem distribusi 20 KV pada PT. PLN Leung bata Cabang Banda Aceh.
Secara umum pengertian Switch Gear adalah suatu unit peralatan listrik yang dapat memutuskan ataupun menghubungkan rangkaian listrik baik dalam keadaan normal maupun tidak normal demi keandalan sistem pelayanan daya listrik.
Dalam bahasa Indonesia artinya Panel Tegangan Menengah (PTM) atau juga disebut MVMDB (Medium Voltage Main distribution Board) dan sedangkan untuk tegangan rendah disebut LVMDB (Low Voltage Main Distribution Board).
Merupakan sistem proteksi yang dipasang pada peralatan-peralatan listrik misalnya generator, transformator, jaringan dan lain-lain yang berfungsi untuk memutuskan ataupun menghubungkan peralatan listrik baik dalam keadaan normal maupun tidak normal demi keandalan sistem pelayanan daya listrik
Gardu induk merupakan gabungan dari transformer dan rangkaian switchgear yang tergabung dalamsatu kesatuan melalui sistem kontrol yang saling mendukung untuk keperluan operasional
PENENTUAN JARAK LIGHTNING ARRESTER DENGAN TRANSFORMATOR DAN PENGARUHNYA TERHA...shiamoy maulyzha
PENENTUAN JARAK LIGHTNING ARRESTER DENGAN TRANSFORMATOR DAN PENGARUHNYA TERHADAP TEGANGAN ABNORMAL PADA TRAFO
Melihat pengaruhnya terhadap tegangan abnormal yang tiba pada transformator. Untuk memperoleh hasil perlindungan maksimal terhadap peralatan yang dilindunginya maka ada beberapa ketentuan dasar yang harus diketahui dari arrester itu sendiri seperti; tegangan kerja, karakteristik, koordinasi dengan peralatan pengaman lain dan sebagainya, serta jarak antara arrester dengan transformator.
Penelitian ini manekankan pada penentuan jarak antara arrester dengan transformator serta melihat pengaruhnya terhadap tegangan abnormal yang tiba pada transformator.
Dalam penelitian ini akan menentukan jarak lightning arrester dengan transformator serta pengaruh terhadap tegangan abnormal pada trafo tersebut. Pertama sekali akan dimulai dengan penentuan tegangan pengenal arrester, kemudian letak koordinasi arrester dengan isolasi, dan jarak arrester dangan trafo, serta pengaruh jarak arrester terhadap trafo sistem distribusi 20 KV pada PT. PLN Leung bata Cabang Banda Aceh.
Secara umum pengertian Switch Gear adalah suatu unit peralatan listrik yang dapat memutuskan ataupun menghubungkan rangkaian listrik baik dalam keadaan normal maupun tidak normal demi keandalan sistem pelayanan daya listrik.
Dalam bahasa Indonesia artinya Panel Tegangan Menengah (PTM) atau juga disebut MVMDB (Medium Voltage Main distribution Board) dan sedangkan untuk tegangan rendah disebut LVMDB (Low Voltage Main Distribution Board).
Merupakan sistem proteksi yang dipasang pada peralatan-peralatan listrik misalnya generator, transformator, jaringan dan lain-lain yang berfungsi untuk memutuskan ataupun menghubungkan peralatan listrik baik dalam keadaan normal maupun tidak normal demi keandalan sistem pelayanan daya listrik
Gardu induk merupakan gabungan dari transformer dan rangkaian switchgear yang tergabung dalamsatu kesatuan melalui sistem kontrol yang saling mendukung untuk keperluan operasional
adalah suatu sistem yang terpasang pada peralatan atau jaringan listrik yang berfungsi untuk memutuskan aliran listrik ketika terjadi gangguan atau kondisi abnormal.
Kondisi gangguan atau abnormal pada suatu sistem tenaga listrik dapat berupa hubung singkat, tegangan lebih / turun, beban lebih dan gangguan lainnya.
Jaringan tengangan mengengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antara gardu induk dan gardu distribusi
Distribusi Tegangan Menengah adalah jaringan yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari gardu induk ke gardu distribusi atau kekonsumen dengan tegangan yang disalurkan adalah 20 kv.
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran - Teknik Tegangan Tinggi P...Haposan Napitupulu
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran - Teknik Tegangan Tinggi Prof. Syamsir Abduh USAKTI (rev. after presentation).
Oleh :
Haposan Yoga Pradika Napitupulu / 062001600513
Niko Rodo Torang / 062001600518
Alfia Septiana Wilianti / 062001600526
Teti Wijayanti / 062001600539
Fitri Nur’aini Amatulloh / 062001600543
Teknik Elektro Ekstensi - Fakultas Teknologi Industri
Universitas Trisakti
2017
Jaringan tegangan menengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi. Pada jaringan distribusi primer umumnya terdiri dari jaringan tiga - fasa dengan menggunakan tiga atau empat kawat sebagai penghantar. Didalam penyalurannya pada jaringan distribusi primer menggunakan saluran kawat udara, kabel udara (areal cable) dan sistem kabel tanah dimana penggunaannya sesuai dengan tingkat keandalan yang dibutuhkan
Proteksi sistem tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dipasang pada peralatan-peralatan listrik, misalnya generator, transformator, jaringan dan lain-lain, terhadap kondisi abnormal operasi sistem itu sendiri. Kondisi abnormal itu dapat berupa antara lain: hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih, frekuensi sistem rendah, asinkron dan lain-lain
Persoalan isolasi adalah salah satu dari beberapa persoalan yang terpenting dalam teknik tenaga listrik pada umumnya, dan teknik tegangan tinggi pada khususnya, oleh karena ia menyangkut persoalan pokok bidan teknik, yaitu ekonomi. Isolasi yang dipakai dalam setiap perlatan tenaga listrik, teurtama peralatan tegangan tinggi, merupakan bagian terbesar daripada biaya yang diperlukan untuk mmebuat peralatan tersebut. Oleh sebab itu pemakaian isolasi haruslah rasional, artinya tingkat isolasi yang ada (yang dipakai dalam sistem tenaga listrik atau masyarakat) harus didasarkan atas norma norma tertentu dan dengan jumlah tingkat yang tertentu pula.
Suatu unit peralatan listrik yang dapat memutuskan ataupun menghubungkan peralatan listrik baik dalam keadaan normal maupun tidak normal demi keandalan system pelayanan daya listrik
adalah suatu sistem yang terpasang pada peralatan atau jaringan listrik yang berfungsi untuk memutuskan aliran listrik ketika terjadi gangguan atau kondisi abnormal.
Kondisi gangguan atau abnormal pada suatu sistem tenaga listrik dapat berupa hubung singkat, tegangan lebih / turun, beban lebih dan gangguan lainnya.
Jaringan tengangan mengengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antara gardu induk dan gardu distribusi
Distribusi Tegangan Menengah adalah jaringan yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari gardu induk ke gardu distribusi atau kekonsumen dengan tegangan yang disalurkan adalah 20 kv.
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran - Teknik Tegangan Tinggi P...Haposan Napitupulu
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran - Teknik Tegangan Tinggi Prof. Syamsir Abduh USAKTI (rev. after presentation).
Oleh :
Haposan Yoga Pradika Napitupulu / 062001600513
Niko Rodo Torang / 062001600518
Alfia Septiana Wilianti / 062001600526
Teti Wijayanti / 062001600539
Fitri Nur’aini Amatulloh / 062001600543
Teknik Elektro Ekstensi - Fakultas Teknologi Industri
Universitas Trisakti
2017
Jaringan tegangan menengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi. Pada jaringan distribusi primer umumnya terdiri dari jaringan tiga - fasa dengan menggunakan tiga atau empat kawat sebagai penghantar. Didalam penyalurannya pada jaringan distribusi primer menggunakan saluran kawat udara, kabel udara (areal cable) dan sistem kabel tanah dimana penggunaannya sesuai dengan tingkat keandalan yang dibutuhkan
Proteksi sistem tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dipasang pada peralatan-peralatan listrik, misalnya generator, transformator, jaringan dan lain-lain, terhadap kondisi abnormal operasi sistem itu sendiri. Kondisi abnormal itu dapat berupa antara lain: hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih, frekuensi sistem rendah, asinkron dan lain-lain
Persoalan isolasi adalah salah satu dari beberapa persoalan yang terpenting dalam teknik tenaga listrik pada umumnya, dan teknik tegangan tinggi pada khususnya, oleh karena ia menyangkut persoalan pokok bidan teknik, yaitu ekonomi. Isolasi yang dipakai dalam setiap perlatan tenaga listrik, teurtama peralatan tegangan tinggi, merupakan bagian terbesar daripada biaya yang diperlukan untuk mmebuat peralatan tersebut. Oleh sebab itu pemakaian isolasi haruslah rasional, artinya tingkat isolasi yang ada (yang dipakai dalam sistem tenaga listrik atau masyarakat) harus didasarkan atas norma norma tertentu dan dengan jumlah tingkat yang tertentu pula.
Suatu unit peralatan listrik yang dapat memutuskan ataupun menghubungkan peralatan listrik baik dalam keadaan normal maupun tidak normal demi keandalan system pelayanan daya listrik
Kampung Keluarga Berkualitas merupakan salah satu wadah yang sangat strategis untuk mengimplementasikan kegiatan-kegiatan prioritas Program Bangga Kencana secara utuh di lini
lapangan dalam rangka menyelaraskan pelaksanaan program-program yang dilaksanakan Desa
3. LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG
Setiap industri besar mambutuhkan sumber energi listrik yang
besar. Jika salah satu peralatan yang kritikal terjadi gangguan pada
jaringan transmisi atau jaringan distribusi yang, diakibatkan oleh
sambaran petir merupakan suntikan muatan listrik. Suntikan muatan
listrik ini menimbulkan kenaikan tegangan pada jaringan, sehingga di
jaringan timbul tegangan lebih berbentuk gelombang impuls dan
merambat ke ujung-ujung jaringan. Tegangan lebih ini akibat
sambaran petir ini sering disebut surja hubung (switching surge).
Jika tegangan lebih surja petir tiba disatu gardu maka tegangan
lebih tersebut merusak isolasi peralatan gardu. Oleh karena itu, perlu
dibuat suatu alat pelindung agar tegangan surja yang tiba digardu
tidak melebihi kekuatan isolasi peralatan gardu.
4. TUJUAN
TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengaruh jarak penempatan antara
arrester dengan transformator serta melihat pengaruhnya
terhadap tegangan abnormal yang tiba pada transformator
2. Untuk mengetahui penentuan tegangan pengenal arrester.
3. Untuk mengetahul prinsip kerja arrester.
BATASAN MASALAH
BATASAN MASALAH
Dalam penelitian ini akan menentukan jarak ligthning
arrester dengan transformator serta pengaruh terhadap
tegangan abnormal pada trafo tersebut. Pertama sekali akan
dimulai dengan penentuan tegangan pengenal arrester,
kemudian letak koordinasi arrester dengan isolasi, dan jarak
arrester dangan trafo, serta pengaruh jarak arrester terhadap
trafo sistem distribusi 20 KV pada PT. PLN Cabang Banda
Aceh.
5. TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
Arrester adalah alat proteksi bagi peralatan listrik
terhadap tegangan lebih yang disebabkan oleh petir atau surja
hubung (switching surge). Alat ini bersifat by-pass disekitar
isolasi yang membentuk jalan dan mudah dilalui oleh arus kilat
ke sistem pentanahan. By-pass ini harus sedemikian rupa
sehingga tidak mengganggu aliran daya sistem frekuensi 50 Hz.
Tetapi jika ada surja petir yang tiba di terminal pelindung,
maka pelindung berubah menjadi penghantar dan mengalirkan
surja petir tersebut ke tanah. Setelah surja hilang, arrester dapat
dengan cepat kembali menjadi isolasi.
6. METODOLOGI PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN
Mulai
Selesai
Tinjauan Pustaka
Penentuan Jarak Arrester
dan Trafo
Menghitung Tegangan
Jepitan Trafo (EP)
Simpulan dan Saran
Pengumpulan Data :
1.Data spesifikasi arrester
2.Data spesifikasi arrester
tipe 2 MBA 4
3.Data Transformator
daya
4.Meteran
7. PENENTUAN JARAK
PENENTUAN JARAK
1. Penentuan tegangan pengenal Arrester
pengenal arrester dalam perencanaan perlindungan membutuhkan
peralatan :
a. Tegangan normal
b. Arus peluahan normal
c. Frekuensi pengenal
d. Tegangan percik frekuensi daya
e. Tegangan percik impuls maksimal
f. Tegangan peluahan atau tegangan sisa
g. Tegangan dasar (cut-off voltage)
h. Tegangan gagal sela
i. Karakteristik volt-waktu
j. Margin
k. Tingkat proteksi
l. Arus peluahan maksimal
8. 2. Penentuan BIL berdasarkan tegangan dasar Arrester
Untuk setiap tegangan sistim BIL (basic impulse level) dari
peralatan telah ditentukan sesuai dengan standar internasional
yang berlaku
3. Penentuan letak koordinasi Arrester dengan Isolasi
Karena fungsi arrester adalah mengamankan peralatan transmisi
ataupun distribusi dan mencegah terjadinya gangguan yang
disebabkan oleh tegangan lebih karena petir
4. Jarak Arrester dengan Transformator
Pada umumnya alat-alat pelindung harus diletakkan sedekat
mungkin dengan peralatan yang akan dilindunginya, terutama pada
10. SIMPULAN
SIMPULAN
1. Arrester ditempatkan sedekat mungkin dengan peralatan yang
dilindunginya (transformator)
2. Jarak arrester ke trafo di tentukan dengan jarak maksimum 6 meter.
3. Makin tinggi tingkat isolasi dari sistem, maka tingkat perlindungan yang
diberikan arrester akan semakin rendah
SARAN
SARAN
Perlu dilakukan pemeriksaan harian atau mingguan agar sebisa mungkin
mencegah kerusakan seperti gangguan jaringan dan lainnya.