Tulisan ini membahas masa depan kehidupan manusia dan lingkungan serta peran berbagai pihak dalam menjaganya. Penulis mengaitkan pandangan masyarakat industri dan agraris terhadap alam, di mana masyarakat industri ingin menguasai alam untuk kepentingan ekonomi sedangkan masyarakat agraris ingin hidup selaras dengan alam. Saat ini kelompok industri global berkuasa atas kelompok agraris sehingga lingkungan terancam. Tul
1. Masa depan kehidupan manusia dan lingkungan
Oleh: Suhadi Rembang
Bagaimana masa depan kehidupan manusia dan
kecenderungan lingkungan saat ini? Bagaimana peran setiap
manusia dengan status dan peran yang berbeda dalam
memandang masa depan kehidupan manusia dan
lingkungannya? Berikut pandangan penulis tentang dua
masalah di atas.
Pada bagian ini, akan digunakan perspektif tentang kerangka nilai dari Cluckhohn
yang di Indonesia banyak dipublikasikan oleh antropolog Koentjaraningrat. Salah
satu dari lima kerangka nilai tersebut adalah tanggapan mengenai hakikat alam
(MA). Variainya: masyarakat Industri memiliki pandangan bahwa manusia itu
berada di atas alam, sedangkan masyarakat agraris memiliki pandangan bahwa
manusia merupakan bagian dari alam. Dengan pandangannya terhadap alam
tersebut, masyarakat industri memiliki pandangan bahwa manusia harus
menguasai alam untuk kepentingan hidupnya, sedangkan masyarakat agraris
berupaya untuk selalu menyerasikan kehidupannya dengan alam.
Tentu dari perspektif Cluckhohn di atas akan melahirkan dua kekuatan besar
akan hubungan manusia dengan alam. Pertama, kekuatan masyarakat industri
untuk menguasai alam untuk dijadikan instrumen transaksi ekonominya.
Sedangkan kekuatan kedua adalah masyarakat agraris menjunjung tinggi
keselarasan alam yaitu hidup saling berdampingan.
Namun pada saat ini tercerung terbentuk kelompok masyarakat industri global
sebagai pemegang kendali ekonomi masyarakat agraris. Sedangkan penjaga
lestari alam (masyarakat agraris) sebagai kelompok peri-peri yang tidak berdaya
dan harus takluk dengan pemegang ekonomi global. Dengan demikian
lingkungan hidup semakin terancam dan berdampak pada eksistensi hidup
manusia itu sendiri.
Jika terjadi demikian, peran apa yang perlu dilakukan pada tiap-tiap status dalam
struktur sosial? Terdapat tiga status yang memerankan kondisi tersebut, yaitu
pemimpin, konsumen, dan pendidik / guru. Para pemimpin dalam setiap
pengambilan keputusan harus mengarusutamakan pengelolaan untuk kelestarian
hidup dan lingkungan, bukan suatu kepentingan kekuasan dan penguasaan
lingkungan. Dalam mengkonsumsi sumber daya alam, para konsumen juga harus
mengutamakan kebutuhan pangan, bukan konsumsi berlebihan tanpa batas.
Bukan sebaliknya, malah mengkonsumsi sebanyak-banyaknya sebagai simbol
kelas sosial atas, bukan itu. Selanjutnya para guru harus mensosialisasikan,
mengenkulturasikan, dan menginternalisasikan pola hidup lestari antara manusia
dengan lingkungan hidup. Dari ketiga penyandang status, janganlah lingkungan
hidup dijadikan tumbal untuk melanggengkan kepentingan dengan berkedok
pengelolaan. Setiap warga negara di dunia memiliki hal sama, yang beda yang
2. hal mengelola, itupun diatur ketat dengan berbabagai macam norma sosial untuk
membangun keteraturan sosial yang mulia.
Dengan demikian, masa depan lingkungan hidup beserta manusia mendapatkan
pemuliaan antar sesama.
Rembang, 11 Mei 2011