1. SEMINAR PROPOSAL
PENERAPAN TEKNIK PROBING UNTUK MENINGKATKAN
PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN
HASIL KALI KELARUTAN DI SMAN 3 PEKANBARU
Oleh
Atika Ramadani
1005112798
Dosen Pembimbing II
Sri Haryati,S.Pd, M.Si
19740703 200012 2 001
Dosen Pembimbing I
Dra. Hj. Betty Holiwarni, M.Pd
1961001 198603 2 002
3. 1. Apakah penerapan teknik Probing dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa pada
materi kelarutan dan hasil kali kelarutan di
SMAN 3 Pekanbaru?
2. Jika terjadi peningkatan, berapa besar
peningkatan penerapan model teknik
Probing terhadap prestasi belajar siswa pada
materi kelarutan dan ahsil kali kelarutan di
SMAN 3 Pekanbaru?
RUMUSAN MASALAH
4. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui pengaruh penerapan
teknik Probing terhadap peningkatkan
prestasi belajar siswa pada materikelarutan
dan hasil kali di SMAN 3 Pekanbaru.
2. Untuk mengetahui seberapa besar
peningkatan penerapan teknik Probing
terhadap prestasi belajar siswa pada materi
kelarutan dan hasil kali kelarutan di SMAN 3
Pekanbaru.
6. DEFINISI OPERASIONAL
• Teknik Probing adalah suatu teknik dalam
pembelajaran dengan mengajukan satu seri
pertanyaan untuk membimbing siswa agar siswa
dapat menggunakan pengetahuan atau konsep-
konsep yang telah ada pada dirinya berdasarkan
pengalaman ataupun pemikiran siswa untuk
selanjutnya membangun pemahaman mengenai
konsep yang sudah dipelajari.
• Prestasi belajar merupakan hasil dari proses
belajar yang berupa pengetahuan dan
keterampilan yang dapat diukur dengan tes.
7. LANDASANTEORI
a. Belajar dan Pembelajaran
b. Prestasi Belajar
c. Teknik Probing
d. Penerapan teknik probing pada materi kelarutan dan hasil kali
kelarutan
e. Pengaruh penerapan teknik probing terhadap prestasi belajar
8. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Guru memberikan apersepsi, motivasi dan menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
2. Siswa dihadapkan pada situasi baru, misalnya menunjukkan gambar, alat
pembelajaran, objek, gejala yang dapat memunculkan teka-teki.
3. Memberi waktu tunggu beberapa saat (3-5 detik) atau sesuai keperluan agar
siswa melakukan pengamatan.
4. Mengajukan pertanyaan sesuai indikator atau kompetensi yang ingin dicapai
siswa.
5. Memberi waktu tunggu beberapa saat (2-4 detik) untuk memberikan
kesempatan siswa merumuskan jawabannya.
6. Meminta seorang siswa untuk menjawab pertanyaan yang telah diajukan.
7. Jika jawaban yang diberikan siswa benar atau relevan dilanjutkan dengan
siswa lain, untuk meyakinkan bahwa semua siswa terlibat dalam kegiatan
yang sedang berlangsung serta memberi pujian atas jawaban benar. Jika
jawaban keliru atau tidak relevan, diajukan pertanyaan susulan yang
berhubungan dengan respon pertama, dimulai dari pertanyaan yang bersifat
obeservasional kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan yang menuntut
siswa berpikir lebih tinggi menuju pertanyaan indikator ketercapaian
kompetensi dasar sampai siswa dapat menjawab pertanyaan yang diajukan
tadi.
9. 7. Jika jawaban yang diberikan siswa benar atau relevan dilanjutkan dengan siswa
lain, untuk meyakinkan bahwa semua siswa terlibat dalam kegiatan yang sedang
berlangsung serta memberi pujian atas jawaban benar. Jika jawaban keliru atau
tidak relevan, diajukan pertanyaan susulan yang berhubungan dengan respon
pertama, dimulai dari pertanyaan yang bersifat obeservasional kemudian
dilanjutkan dengan pertanyaan yang menuntut siswa berpikir lebih tinggi menuju
pertanyaan indikator ketercapaian kompetensi dasar sampai siswa dapat
menjawab pertanyaan yang diajukan tadi.
8. Pertanyaan yang diajukan pada tahap 6 (enam) ini sebaiknya
diajukan/diinteraksikan juga pada siswa lain agar seluruh siswa terlibat dalam
kegiatan probing.
9. Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok yang terdiri dari 5-6 siswa.
10. Guru memberikan LKS kepada siswa, kemudian siswa berdiskusi dalam
kelompoknya untuk menentukan jawaban LKS, sememtara guru mengamati
kerja siswa yang mengalami kesulitan maka guru akan membimbing siswa
tersebut.
11. Setelah semua kelompok selesai berdiskusi, masing-masing kelompok
mengumpulkan 1 lembar pernyataan hasil diskusinya. Guru mengundi kelompok
dan perwakilan kelompok yang akan mempresentasikan hasil diskusinya di depan
kelas. Kelompok lain diperkenankan bertanya kepada penyaji jika ada yang
kurang dipahami.
12. Di akhir pembelajaran guru mengajukan pertanyaan akhir pada siswa untuk
lebih menegaskan bahwa kompetensi dasar yang dituju sudah tercapai.
10. “Teknik Probing dapat Meningkatkan Prestasi
Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Kelarutan dan
Hasil Kali Kelarutan di Kelas XI IPA SMA Negeri 3
Pekanbaru”.
HIPOTESIS
11. Metode Penelitian
Tempat dan Waktu
Rancangan Penelitian
Populasi dan Sampel
Data dan instrumen
Teknik Analisis Data
Teknik Pengumpulan Data
Instrumen Penelitian
Prosedur Penelitian
12. TEKNIK ANALISA DATA
Uji Normalitas
Pengujian normalitas menggunakan rumus uji chi kuadrat.
Pengujian chi kuadrat dimanfaatkan untuk menguji perbedaan
antar rata-rata (dua atau lebih). Rumusnya:
χ2
hitung =
Kriteria pengujian : Terima H0 jika χ2
hitung < χ2
tabel
Jika χ2
hitung < χ2
tabel maka dapat dikatakan sampel berdistribusi
normal. Nilai χ2
tabel diperoleh dari tabel distribusi χ2 dengan peluang
α (α = 0,05) dan dk = (k – 3).
13. Uji Homogenitas
Masing-masing varians dihitung dengan rumus :
Pengujian homogenitas varians menggunakan uji F
dengan rumus:
Sedangkan untuk menghitung varians dari masing-
masing kelompok digunakan rumus:
Kriteria pengujian diterima jika F hitung < F tabel
maka sampel dikatakan homogen.
dan
1
x-n
11
2
1
2
112
1
nn
x
S
1
x-n
22
2
2
2
222
2
nn
x
S
TerkecilVarians
TerbesarVarians
F hit
14. Uji t dua pihak
Dengan
kriteria pengujian jika t hitung terletak antara –t tabel dan t
tabel maka sampel dikatakan homogen
t =
Sg
2 =
15. Uji Hipotesis
Rumus yang digunakan untuk uji t pihak kanan adalah :
Kriteria pengujian terima hipotesis apabila t hitung > t tabel
dengan derajat kebebasan dk = n1 + n2 – 2 dengan α = 0,05.
Untuk derajat harga t lainnya hipotesis ditolak.
21
21
11
nn
S
xx
t
g
2
11
21
2
22
2
112
nn
SnSn
Sg
16. Untuk menunjukkan kategori peningkatan prestasi belajar
siswa setelah menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe
three-stage fishbowl decision dilakukan uji gain ternormalisasi
(N – Gain).
Berikut ini adalah rumus gain ternormalisasi:
N – gain =