Arti literasi sendiri menurut KBBI yang dilansir dari laman resmi Kemdikbud, adalah kemampuan menulis dan membaca. Secara etimologis istilah literasi sendiri berasal dari bahasa Latin “literatus” artinya adalah orang yang belajar. Dalam hal ini, literasi sangat berhubungan dengan proses membaca dan menulis.
1. LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi
No.
Masalah
terpilih yang
akan
diselesaikan
Akar Penyebab
masalah
Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
1 Kurangnya
motivasi
peserta didik
dalam
mengikuti
pembelajaran
IPA di kelas V
1. Guru masih
menggunakan
metode
ceramah
2. Guru belum
menerapkan
pembelajaran
secara inovatif
1. Guru menggunakan metode yang
bervariasi dalam pembelajaran
2. Guru menerapkan model-model
pembelajaran inovatif yaitu model
pembelajaran problem based
learning
3. Guru menerapkan pendekatan
kontekstual atau berhubungan
dengan hal- hal yang nyata dan
kehidupan sehari-hari siswa
4. Guru menggunakan media
pembelajaran berbasis power
point.
Kajian literatur :
A. Menurut Musyrifah Zidni
Baroroh,(2021) dengan judul
“PENINGKATAN MOTIVASI DAN
HASIL BELAJAR SISWA MELALUI
MODEL PEMBELAJARAN
PROBLEM BASED LEARNING
DENGAN MEDIA POWERPOINT”
Dari hasil penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa Hasil belajar
siswa sebelum tindakan hanya
1. Guru menerapkan model-model pembelajaran
inovatif yaitu model pembelajaran problem based
learning
2. Guru menerapkan pendekatan kontekstual
atau berhubungan dengan hal- hal yang nyata
dalam kehidupan sehari-hari siswa
3. Guru menggunakan media pembelajaran
berbasis power point.
2. mencapai 30% yaitu 6 siswa yang
tuntas.
Setelah tindakan, pada siklus I
mengalami peningkatan menjadi
55% yaitu 11 siswa yang tuntas.
Setelah dilakukan siklus II terjadi
peningkatan menjadi 95% yaitu 19
siswa yang tuntas. Berdasarkan
hasil penelitian, pembelajaran
problem based learning dapat
meningkatkan motivasi dan hasil
belajar siswa.
View of PENINGKATAN MOTIVASI DAN
HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN PROBLEM BASED
LEARNING DENGAN MEDIA POWERPOINT
(jurnalp4i.com)
B. Menurut Rulia Nur Arokhah, Roni
Sulistiyono, Nur Sri Widyastuti
(2020) dengan judul “PENERAPAN
MODEL PEMBELAJARAN
PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
BERBANTUKAN MEDIA POWER
POINT UNTUK MENINGKATKAN
MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS
2 SD MUHAMMADIYAH BANTUL
KOTA “
Dari hasil penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa menunjukkan
adanya peningkatan persentase
motivasi dan hasil belajar. Hal ini
dapat dilihat dari ketuntasan KKM
siswa dari kegiatan pra tindakan
3. dan setiap siklus, yaitu pada pra
tindakan sebesar 68%, pada siklus
I sebesar 75%, sedangkan pada
siklus II sebesar 93%. Hal tersebut
diiringi dengan peningkatan rata-
rata hasil belajar siswa dari pra
tidakan sebesar 79, siklus I sebesar
87, sedangkan pada siklus II
sebesar 91. Begitu juga motivasi
siswa dari siklus I juga mengalami
kenaikan pada siklus II. Dari siklus
I rata-rata indicator motivasi 73%
pada siklus II menjadi 87%. Dengan
demikian dapat disimpulkan
bahwa penggunaan model Problem
Based Learning (PBL) berbantukan
media Powerpoint dalam
pembelajaran Tematik dapat
meningkatkan motivasi dan hasil
belajar siswa.
27. Rulia Nur Arokhah (1387-1394).pdf
(uad.ac.id)
C. Menurut Rosidah, Muhammad
Nizaar, Sintayana Muhardini,
Haifaturrahmah, Yuni Mariyati
(2022) dengan judul
“EFEKTIFITAS MEDIA
PEMBELAJARAN GAME
INTERAKTIF BERBASIS POWER
POINT UNTUK MENINGKATKAN
MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS
V SD”
4. Dari hasil penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa media
pembelajaran game interaktif
berbasis Power Point untuk
meningkatkan motivasi belajar
siswa kelas V SD efektif digunakan
dalam membatu proses belajar
mengajar berdasarkan nilai yang
diperoleh NGain Score dengan skor
0,806% dalam kategori tinggi.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
media pembelajaran game interaktif
berbasis Power Point untuk
meningkatkan motivasi belajar
siswa SD efektif digunakan.
Efektifitas Media Pembelajaran Game interaktif
Berbasis Power Point Untuk Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa Kelas V SD | Rosidah |
Seminar Nasional Paedagoria (ummat.ac.id)
Hasil wawancara rekan sejawat
Hasil wawancara Pakar
2 Peserta didik
kurang
menguasai
konsep
pembelajaran
IPA di kelas V
1. Guru kurang
mengetahui
berbagai
metode dalam
pembelajaran.
2. Guru kurang
menggunakan
media ajar.
3. Guru belum
menerapkan
pembelajaran
secara inovatif
1.Lebih memperdalam berliterasi
tentang metode pembelajaran.
2.Guru menggunakan media
pembelajaran berbasis IT(power
point)
3.Guru Dapat Menggunakan Model
Pembelajaran Yang Inovatif Yaitu
Model Pembelajaran Melalui Model
Problem Based learning Dalam
Proses Pembelajaran
4.Guru Lebih berliterasi tentang
materi IPA yang akan diajarkan
1. Guru menggunakan media pembelajaran
berbasis IT(power point)
2. Guru dapat menggunakan model pembelajaran
yang inovatif yaitu model pembelajaran melalui
model Problem Based learning dalam proses
pembelajaran
3. Guru Lebih berliterasi tentang materi IPA yang
akan diajarkan
5. 4. Guru kurang
menguasai
materi
pembelajaran
Kajian literatur :
A. Menurut Yulistiana, Agung
Setyawan (2020) dengan judul
“ANALISIS PEMECAHAN
MASALAH PEMBELAJARAN IPA
MENGGUNAKAN MODEL
PROBLEM BASED LEARNING SDN
BANYUAJUH”
Dari hasil penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa Terjadi
peningkatan hasil belajar siklus I,
II, dan III dalam pembelajaran IPA
melalui model Problem Based
Learning. Presentase ketuntasan
belajar klasikal antara siklus I dan
II mengalami peningkatan sebesar
5,13%, presentase ketuntasan
belajar klasikal antara siklus II
dan III mengalami peningkatan
sebesar 5,12%. Data hasil
penelitian tersebut menunjukkan
bahwa hasil belajar siswa telah
memenuhi kriteria ketuntasan
belajar klasikal yang ditentukan
yaitu sebesar 85%. Dapat
disimpulkan bahwaanalisis
pemecahan masalah pembelajaran
ipa menggunakan model problem
based learning sdn banyuajuh
dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. Analisis Pemecahan
Masalah Pembelajaran IPA
6. menggunakan Model Problem
Based Learning SDN Banyuajuh 9
| Yulistiana | Prosiding Nasional
Pendidikan: LPPM IKIP PGRI
Bojonegoro
B. Menurut Fivi Nuraini (2017)
dengan judul “PENGGUNAAN
MODEL PROBLEM BASED
LEARNING (PBL) UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
IPA SISWA KELAS 5 SD”
Dari hasil penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar
kognitif yang tuntas dari pra siklus
7 siswa (44%) meningkat menjadi
12 siswa (76%) pada siklus I dan
meningkat menjadi 16 siswa
(100%) pada siklus II.
Hasil belajar afektif pada siklus I
dan siklus II menunjukkan rata-
rata sikap menghormati 88
meningkat menjadi 97, partisipasi
77 meningkat menjadi 91,
bekerjasama 78 meningkat
menjadi 86, tanggung jawab 83
meningkat menjadi 89.
Hasil belajar psikomotor pada
siklus I dan siklus II rata-rata
aspek ketrampilan membawa alat
dan bahan 72 meningkat menjadi
89, mengoprasikan alat 81
meningkat menjadi 89, ketelitian
7. 81 menjadi 91, dan
mendemonstrasikan 83
meningkat menjadi 97. Hasil
penelitian dapat disimpulkan
bahwa penerapan model Problem
Based Learning (PBL) dapat
meningkatkan hasil belajar IPA,
baik hasil belajar kognitif, afektif
dan psikomotorik.
View of PENGGUNAAN MODEL
PROBLEM BASED LEARNING
(PBL) UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR IPA SISWA
KELAS 5 SD (e-
jurnalmitrapendidikan.com)
C. Menurut Prima Danu Astri
Susanti (2018) dengan judul
“PENINGKATAN HASIL
BELAJAR IPA MELALUI
PENERAPAN MODEL
PEMBELAJARAN BERBASIS
MASALAH (PROBLEM BASED
LEARNING) PADA SISWA KELAS
V SDN PURWASARI III
KABUPATEN KARAWANG”
Dari hasil penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa Hasil analisis
data diperoleh bahwa aktivitas
guru dan siswa meningkat pada
setiap siklus. Persentase
ketuntasan hasil belajar IPA
meningkat dari hasil belajar pra
8. siklus yaitu 43% meningkat pada
siklus II menjadi 87%. Sedangkan
aktivitas guru dan siswa dalam
penerapan model pembelajaran
berbasis masalah pada pelajaran
IPA pada siklus I diperoleh
persentase skor hasil pengamatan
sebesar 87.5% untuk aktivitas guru
dan 85% untuk aktivitas siswa
yang meningkat menjadi 100%
untuk aktivitas guru dan siswa.
Hasil penelitian membuktikan
bahwa penerapan model
pembelajaran berbasis masalah
dapat meningkatkan hasil belajar
IPA pada siswa kelas V SD Negeri
Purwasari Kabupaten Karawang.
View of PENINGKATAN HASIL
BELAJAR IPA MELALUI
PENERAPAN MODEL
PEMBELAJARAN BERBASIS
MASALAH (PROBLEM BASED
LEARNING) PADA SISWA KELAS V
SDN PURWASARI III KABUPATEN
KARAWANG (unj.ac.id)
Hasil wawancara rekan sejawat
Hasil wawancara rekan pakar.
3 Rendahnya
hasil belajar
peserta didik
pada pelajaran
1. Konsep materi
kurang
dikuasai oleh
peserta didik
1. Guru harus memberi jam
tambahan belajar untuk
mempermantap konsep
matematika.
1. Guru harus memberi jam tambahan belajar
untuk mempermantap konsep matematika.
2. Guru dapat menggunakan media dalam bentuk
alat peraga.
9. Matematika di
kelas V
2. Guru belum
maksimal
dalam
menerapkan
model
pembelajaran
2. Guru dapat menggunakan media
dalam bentuk alat peraga
3. Guru menggunakan media
pembelajaran berbasis power
point.
4. Guru menerapkan model-model
pembelajaran inovatif yaitu model
pembelajaran problem based
learning.
Kajian literatur :
A. Menurut Eka Eismawati, Henny
Dewi Koeswanti, Elvira Hoesein
Radia (2019) dengan judul
”Peningkatan hasil belajar
matematika melalui model
pembelajaran problem based
learning (PBL) siswa kelas 4 SDN
Ngasinan 01 Kecamatan Susukan
Kabupaten Semarang”
Dari hasil penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran
dengan model Problem Based
Learning dapat meningkatkan
hasil belajar pada mata pelajaran
matematika materi bangun datar.
Hasil sebelum dilakukan tindakan
yaitu pada pra siklus hanya 11
siswa atau 44% yang tuntas, pada
siklus I meningkat menjadi 16
siswa atau 64% yang tuntas
belajar matematika dan pada
siklus II meningkat lagi menjadi 22
3. Guru menggunakan media pembelajaran
berbasis power point.
4. Guru menerapkan model-model pembelajaran
inovatif yaitu model pembelajaran problem
based learning.
10. siswa yang tuntas belajar
matematika atau 88%. Penelitian
ini dikatakan berhasil karena
mencapai indikator kinerja yaitu ≥
80% dari seluruh siswa dengan
KKM ≥ 70.
Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui
Model Pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) Siswa Kelas 4 SD | Eismawati | Jurnal
Mercumatika : Jurnal Penelitian Matematika
dan Pendidikan Matematika (mercubuana-
yogya.ac.id)
B. Menurut Hadist Awalia Fauzia
(2018) dengan judul “PENERAPAN
MODEL PEMBELAJARAN
PROBLEM BASED LEARNING
UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR MATEMATIKA SD”
Dari hasil penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa peningkatan
hasil belajar matematika SD,
problem based learning. Dari
model problem based learning
dipilih 10 hasil penelitian untuk
dianalisis lebih lanjut dalam
bentuk %. Berdasarkan hasil
analisis dari 10 hasil penelitian,
dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran dengan model
Problem based learning (PBL)
dapat meningkatkan hasil belajar
matematika peserta didik.
Peningkatan hasil belajar dari
yang terendah 5 % sampai yang
11. tertinggi 40%, dengan rata-rata
22,9%.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
PROBLEM BASED LEARNING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
MATEMATIKA SD | Fauzia | Primary: Jurnal
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (unri.ac.id)
C. Menurut Yenni Fitra Surya (2017)
dengan judul “PENERAPAN
MODEL PEMBELAJARAN
PROBLEM BASED LEARNING
UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR MATEMATIKA SISWA
KELAS IV SDN 016 LANGGINI
KABUPATEN KAMPAR”
Dari hasil penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa Hasil belajar
siswa mengalami peningkatan
dari siklus I ke siklus II.
Hasil belajar siswa sebelum
tindakan yang mencapai KKM
hanya 13 siswa dengan rata-rata
klasikal sebesar 48%.
Kemudian pada siklus I siswa yang
Mencapai KKM hanya 19 siswa
dengan rata-rata klasikal sebesar
70 %. Siklus II siswa yang
mencapai KKM 25 siswa dengan
rata - rata klasikal sebesar 92%
dengan 25 siswa yang telah
mencapai KKM. Hal ini
merupakan bukti keberhasilan
pelaksanaan penelitian yang
12. telah dilakukan di kelas IV
SDN 016 Langgini Kabupaten
Kampar.
View of PENERAPAN MODEL
PEMBELAJARAN PROBLEM BASED
LEARNING UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
KELAS IV SDN 016 LANGGINI
KABUPATEN KAMPAR (j-cup.org)
Hasil wawancara rekan sejawat
Hasi wawancara Pakar
4 Peserta didik
belum mampu
berpikir
tingkat tinggi
dalam
menyelesaikan
masalah IPA di
kelas V
1. Model
pembelajaran
belum inovatif
2. Guru belum
maksimal
dalam melatih
peserta didik
dalam soal
HOTS
1. Guru menerapkan model-model
pembelajaran inovatif yaitu model
pembelajaran problem based
learning.
2. guru menerapkan pendekatan
saintifik atau berhubungan
dengan hal- hal yang nyata dan
kehidupan sehari-hari siswa.
3. Lebih memperdalam berliterasi
tentang materi yang berbasis hots
.
4. Guru dapat menggunakan media
dalam bentuk alat peraga
1. Guru menerapkan model-model pembelajaran
inovatif yaitu model pembelajaran problem
based learning.
2. Guru menerapkan pendekatan saintifik atau
berhubungan dengan hal- hal yang nyata dan
kehidupan sehari-hari siswa.
3. Guru dapat menggunakan media pembelajaran
berbasis power point.
13. 5. Guru dapat menggunakan media
pembelajaran berbasis power
point.
Kajian literatur :
A. Menurut Risky Priliani
Puspitasari,Sutarno,I Wayan
Dasna (2020) dengan judul
“PENGARUH MODEL PROBLEM
BASED LEARNING TERHADAP
KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT
TINGGI DAN HASIL BELAJAR
SISWA KELAS V SD”
Berdasarkan hasil penelitian
yang diperoleh dari penelitian ini
sebagai berikut:
(1) Ada perbedaan yang
signifikan kemampuan berpikir
tingkat tinggi antara siswa kelas
eksperimen dan siswa kelas
kontrol,
(2) ada perbedaan yang
signifikan kemampuan berpikir
tingkat tinggi antara siswa
berkemampuan awal tinggi dan
siswa berkemampuan awal
rendah,
(3) tidak ada interaksi antara
model Problem Based Learning
dan kemampuan awal terhadap
kemampuan berpikir tingkat tinggi
siswa,
14. (4) ada perbedaan yang
signifikan hasil belajar kognitif
antara siswa kelas eksperimen
dan siswa kelas kontrol, (
5) tidak ada perbedaan yang
signifikan hasil belajar kogntif
antara siswa berkemampuan awal
tinggi dan siswa berkemampuan
awal rendah dan
(6) tidak ada interaksi antara
modelProblem Based Learning dan
kemampuan awal terhadap hasil
belajar kognitif siswa.
Mengacu pada hasil penelitian
yang diperoleh, maka saran dalam
penelitian ini yaitu modelProblem
Based Learning untuk
meningkatkan kemampuan
berpikir tingkat tinggi dan hasil
belajar siswa. Kemampuan awal
merupakan faktor internal siswa
yang mempunyai pengaruh pada
kemampuan berpikir tingkat
tinggi dan hasil belajar siswa.
Guru hendaknya dapat
membangkitkan atau
meningkatkan kemampuan awal
siswa agar kemampuan berpikir
tingkat tinggi dan hasil belajar
siswa dapat meningkat.
Pengaruh Model Problem Based Learning
terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat
Tinggi dan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD |
15. Puspitasari | Jurnal Pendidikan: Teori,
Penelitian, dan Pengembangan (um.ac.id)
B. Menurut Umi Azizah Fauzani,
Ahmad Syawaluddin, Alphian
Sahruddin (2021) dengan judul
“PENERAPAN MODEL
PEMBELAJARAN PROBLEM
BASED LEARNING (PBL) UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN
BERPIKIR TINGKAT TINGGI
SISWA KELAS V SD NEGERI 8
WONOGIRI”
Dari hasil penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa Hasil
penelitian pada praktik mengajar
1 diperoleh data 70% Langkah
model telah terlaksana dengan
baik, dan kemampuan
berpikir tingkat tinggi siswa
mencapai 60% dari jumlah
siswa. Temuan penelitian
menunjukkan model
pembelajaran problem based
learning secara bertahap dapat
meningkatkan kemampuan
berpikir tingkat tinggi siswa kelas
V SD Negeri 8 Wonogiri.
Kesimpulan penelitian bahwa
model pembelajaran problem
based learning yang dterapkan
dengan baik dapat meningkatkan
16. kemampuan berpikir tingkat tinggi
siswa.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT
TINGGI SISWA KELAS V SD NEGERI 8
WONOGIRI | Fauzani | PINISI :Journal of
Teacher Professional (unm.ac.id)
C. Menurut Widdy Sukma Nugraha
(2018) dengan judul
“PENINGKATAN KEMAMPUAN
BERPIKIR KRITIS DAN
PENGUASAAN KONSEP IPA SISWA
SD DENGAN MENGGUNAKAN
MODEL PROBLEM BASED
LEARNING”
Dari hasil penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa didapatkan
hasil peningkatan kemampuan
berpikir kritis setelah
pembelajaran dengan rata-rata
peningkatan 30,70 sementara
untuk hasil tes penguasaan
konsep terjadi peningkatan
dengan rata-rata 32,17. Baik
kemampuan berpikir kritis
maupun penguasaan konsep
terjadi peningkatan yang
signifikan. Lihat artikel (google.com.my)
Hasil wawancara rekan sejawat