Dokumen tersebut membahas sejarah dan perkembangan wayang di Indonesia, mulai dari jenis-jenis wayang tradisional hingga wayang modern. Ia juga menjelaskan bagaimana wayang digunakan untuk mengkomunikasikan nilai-nilai keagamaan, budaya, dan universal melalui cerita-cerita yang dipentaskan. Dokumen tersebut berargumen bahwa wayang dapat membangun budaya konstruktif bangsa dengan menanamkan nilai-nilai positif seperti
2. Sebuah seni perlambang – Ir. Sri Mulyono Kisah yang memberi pencerahan – Amrin Ra’uf Pertunjukkan kisah khas tanah Jawa – Dr. G.A.J Hazeau Wayang “wewayangan” (bayangan) – Robert von H.G Ph.D Media kreatifpertunjukkandenganperagamenceritakansimbol-simbolsebuahkisahdalamrangkamengkomunikasikannilai-nilaikehidupan
3. Sekilas Sejarah Wayang Indonesia Budaya Wayang Sebagai Media Pertunjukkan Wayang Beber (± abad 10) Wayang Krucil (± abad 17) Wayang Kulit (± abad 14) Wayang Orang (± th 1757) Wayang Golek (± abad 15) Wayang Kancil (± th 1925) Wayang Gedog (± th 1568) Wayang Tengul (± abad 17) Wayang Modern (stlh 1945) Wayang Suluh, Wayang Dakwah, Wayang Wahyu, Wayang Suket, Wayang Padat, Wayang Climen, dsb Wayang Klitik (± th 1648)
4. Sekilas Sejarah Wayang Indonesia Budaya Wayang pada perspektif kisah yang dipakai Kisah Ramayana Mahabarata versi India yang mulai banyak digubah oleh pujangga Jawa, terutama masa Airlangga dan Jayabaya. Kemudian banyak digubah juga pada masa Wali Songo, untuk mengkomunikasikan nilai-nilai Islam Sejak th. 900-an Kisah dari cerita-cerita Panji Sejak abad 16 Kisah syiar dan perjuangan penyebaran agama Islam di Arab yang ditulis dalam Kitab Menak Sejak abad 17 Th 1925 Kisah dari hikayat binatang Kisah perjuangan kemerdekaan. Tokoh : bung Tomo, Soekarno, bung Hatta, dsb Th 1950-an Kisah syiar agama, Kisah Wali Songo (Islam), kisah dari Kitab Injil (Kristen-Katolik) Th 1960-an
14. Nilai-nilaiMasaKini Nilai Agama Nilai Budaya TelaahKearifan Lokalsalahsatunyaterkomunikasilewatwayang Perkembangantafsir Nilai UNIVERSAL Nilai Pribadi Nilai Etika Nilaietikadanpemberdayaan modern
15. Nilai Kehidupan (Kini) Nilai-nilai Kehidupan Etika Industri Perdagangan Produk Motivasi & Pengembangan Diri yg semua dari luar Nilai Etis, nilai moral, KEARIFAN LOKAL Usia Dewasa “Tuntunan” Budaya ‘liyan’ dalam berbagai media Sifat Manusiawi Pemahaman ttg Ketuhanan Dikomunikasikan Sekolah yang juga memuat Nilai kearifan lokal Budaya ‘liyan’ dalam berbagai media (komik, kartun, TV, game) Remaja Anak Lingkungan Urban
16. Simbol-simbol Berupa Kisah Nilai-nilai Kehidupan Media Kreatif Dengan Peraga Wayang (kini) Pagelaran Wayang Kulit, Wayang Orang, Wayang Golek, Wayang Climen, Wayang Padat, dsb Kisah Wayang Purwa, Ramayana dan Mahabarata yang sudah terakulturasi dengan kearifan lokal Nilai Etis, nilai moral, KEARIFAN LOKAL “Tuntunan” Sifat Manusiawi Dikomunikasikan Wayang Madya, Wayang Wasana Sendratari Pemahaman ttg Ketuhanan Wayang Digital Babad Tanah Jawa Kisah keseharian
17. Kisah Wayang vs Nilai Masa Kini Nilaietikadanpemberdayaan modern Contohsimbolisasikisah yang tetaprelevan LakonWahyuMakutarama, SemarManeges, PetrukDadiRatu, dsb Nilaikepemimpinan Nilaikejujurandanintegritas LakonSumantriNgenger, BimaSuci, KresnaGugah, dsb Nilaiperjuangan, produktifitas Lakon Rama Tambak, Babat Alas Wanamarta, WirataParwa, dsb Nilainasionalisme LakonKumbakarnoGugur, KikisTunggarana, dsb