2. Kegiatan usaha koperasi simpan pinjam
2
adalah kegiatan yang dilakukan untuk menghimpun dana dan
menyalurkannya dalam bentuk pinjaman dari dan untuk anggota
koperasi yang bersangkutan, calon anggota koperasi yang
bersangkutan, koperasi lain dan atau anggotanya.
3. AKTIVITAS KSP / USP SEBAGAI BADAN USAHA
Lembaga
Intermediasi
Menghimpun Dana
Mengelola Dana
Menyalurkan Dana
Lembaga intermediasi adalah lembaga yang kegiatannya menyalurkan dana dari pihak surplus (yang memiliki
kelebihan dana) kepada pihak defisit (yang membutuhkan dana)
KSP dan USP Kop – KSPPS/USP Kop dilarang
1. Melayani aktivitas simpan pinjam kepada non anggota
2. Melakukan kegiatan usaha pada sektor riil secara langsung.
4. Ketentuan Pidana
4
Penipuan
Pasal 378
KUHP
Penggelapan
Pasal 372 KUHP
Pasal 46 ayat
(1) Undang-
Undang
Perbankan
Melakukan kegiatan
pasar modal tanpa
izin OJK
Pasal 103 (1) UU
Pasar Modal
Ancaman pidana
penjara selama-
lamanya 5 tahun
Ancaman pidana
penjara selama-
lamanya 4 tahun
Skema
Piramida
dalam
distribusi
barang
Pasal 105
UU Perdagangan
Penghimpunan dana
masyarakat dalam bentuk
simpanan tanpa izin
usaha dari OJK
Ancaman pidana penjara 5
tahun dan paling lama 15
tahun serta denda sekurang-
kurangnya Rp 10 milyar dan
paling banyak Rp 20 milyar
Ancaman pidana
penjara paling
lama 5 tahun dan
denda paling
banyak Rp 5 milyar
Pasal 3 dan
Pasal 5 UU
Tindak Pidana
Pencucian Uang
Ancaman pidana penjara
paling lama 10 tahun
dan/atau denda paling
banyak Rp10 milyar
Pasal 3
Ancaman pidana penjara
paling lama 20 tahun dan
denda paling banyak Rp 10
milyar
Pasal 5
Ancaman pidana penjara
paling lama 5 tahun dan
denda paling banyak Rp1
milyar
Tindakan Melawan Hukum di Bidang Penghimpunan Dana Masyarakat
dan Pengelolaan Investasi
5. Jenis Usaha
Bentuk Badan Hukum
(legalitas lembaga)
Izin Usaha
(Legalitas
Usaha)
Syarat
Modal Usaha
Pengawasan
Perbankan
UU No. 10 Thn 1998
PP No. 29/1999
Perseroan Terbatas
Koperasi (Jenis Jasa)
OJK
OJK
- Bank Umum Rp. 3 Trilyun
- BPR
Kecamatan 4 M
Kabupaten 6 M
Propinsi 8 M
Jakarta 14 M
OJK
OJK
Simpan Pinjam
UU No.25 thn 1992
PP No. 9 / 1995
Koperasi (Jenis KSP/USP) Kementerian
Koperasi dan
UKM
- Primer 15 jt
- Sekunder 50 jt
Kementerian Koperasi dan
UKM
Lembaga Keuangan
Mikro
UU No.1 Thn 2013
PP No. 89 / 2014
Perseroan Terbatas
Koperasi (Jenis Jasa)
OJK
OJK
Tingkat Desa : 50jt
Tingkat Kec : 100jt
Tingkat Kab : 500jt
OJK
OJK
• Leasing
• Factoring
• Asuransi
• Ventura
• Multivinance
Perseroan Terbatas
Koperasi (Jenis Jasa)
OJK
OJK
L : 10 Milyar
F : 10 Milyar
A : 100 Milyar
V : 10 Milyar
M : 200 Milyar
OJK
OJK
6. PENGHIMPUNAN DANA
6
1. Adalah penyediaan uang atau tagihan berdasarkan persetujuan
atau kesepakatan pinjam meminjam antara koperasi dengan pihak
peminjam yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi
utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian jasa
bunga.
2. Tujuan Penyaluran Pinjaman adalah : Aman, Terarah, dan
Menghasilkan
3. Penyaluran Pinjamam merupakan bisnis yang berisiko
4. Sehingga pinjaman hanya diberikan kepada pihak yang layak
5. Untuk itu diperlukan analisis kredit dalam bisnis KSP-USP
7. PENGHIMPUNAN DANA
7
Kewajiban
Jangkah
Pendek
Jangkah
Panjang
Modal
Penyertaan
Modal
S. Pokok dan
Wajib
Modal Donasi
Cadangan
Shu Belum
Dibagi
Jenis Dana` Sumber Imbalan Strategi
Simpanan
Pokok /
Wajib
Anggota Sisa Hasil Usaha
(SHU)
Memperbanyak anggota baru / menaikan
jumlah
Sumbangan
Hibah
Donatur Tidak ada Program Kegiatan sosial
(Penyelenggara CSR)
Penyertaan Investor Profit Sharing Menawarkan sektor usaha yang
menguntungkan
Tabungan
Anggota Bunga / Bagihasil produk simpanan sesuai kebutuhan,
contoh : Simp.Harian, Simp. kurban,
Simpanan Lebaran, Simpanan
pendidikan, dll
Simpanan
Berjangka
Anggota Bunga / Bagihasil
atas dana yang
ditempatkan, dibayar
pada akhir jangka
waktu ( 1 bulan, 3
bulan, dst)
Menawarkan bunga /bagi hasil menarik
(di atas bunga bank )
Pinjaman Kreditor
( Anggota /
koperasi
lain)
Bunga / Bagihasil
sesuai perjanjian
8. PENYALURAN DANA (PINJAMAN)
8
1. Adalah penyediaan uang atau tagihan berdasarkan persetujuan
atau kesepakatan pinjam meminjam antara koperasi dengan pihak
peminjam yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi
utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian jasa
bunga.
2. Tujuan Penyaluran Pinjaman adalah : Aman, Terarah, dan
Menghasilkan
3. Penyaluran Pinjamam merupakan bisnis yang berisiko
4. Sehingga pinjaman hanya diberikan kepada pihak yang layak
5. Untuk itu diperlukan analisis kredit dalam bisnis KSP-USP
9. FAKTOR KEBERHASILANNYA DIPENGARUHI
9
SDM /analis yang berkwalitas.
Ada prosedur pemberian kredit yang jelas
Prosedur tsb dilaksanakan secara
konsekwen & konsisten.
Faktor eksternal mendukung/kondusif
10. JANGAN MENYALURKAN KREDIT UNTUK
10
1. Usaha yg risikonya tinggi.
2. Spekulasi (valas, dsb).
3. Usaha yg melawan hukum (penyelundupan, narkoba, dsb)
4. Kredit tanpa informasi keuangan yg jelas.
5. Kredit dgn usaha khusus yg memerlukan keahlian tersendiri.
6. Mengambil alih kredit bermasalah bank lain, kecuali dengan mitigasi
risiko yang ketat.
7. Memberi kredit kepada pihak terkait melampaui BMPK.
11. 5 C SEBAGAI PERTIMBANGAN PENYALURAN PINJAMAN
11
5C
C2
C5
C3
C4
C1
CHARACTER
(WATAK/KEPRI
BADIAN)
CAPACITY
(KEMAMPUAN)
CAPITAL
(MODAL)
COLLATERAL
(JAMINAN
ATAU
AGUNAN)
CONDITION OF
ECONOMIC
(KONDISI
PEREKONOMIAN)
14. Aspek & Faktor Nilai Bobot Score Keterangan
1 Sumber Modal Sendiri 5 TL<=1
2 Sumber Dana keluarga 5 1<LDC <2
3 Sumber dana lainnya 5 L>2
15
1 Proyeknya sendiri 5 TL<=1,33
2 Sertifikat tanah 5 1,33<LDC <2,66
3 BPKB 5 L>2,66
4 Cash Collateral 5
Jumlah 20
1 Kebijakan Pemerintah 5 TL<=1,33
2 Kondisi Perekonomian 5 1,33<LDC <2,66
Jumlah 10 L>2,66
100% 56
5C
Jumlah
Capital
Colateral
Condition
Total
10% 1
20% 3
20% 4
InstrumenAnalisis Kredit (Scoring 5 C) CATATAN PENTING :
1. Diasumsikan Nilai terendah 1 dan
tertinggi 5
2. Bobot prosentase masing2 komponen 5
C ditetapkan berdasarkan pengalaman
KSP, dengan memperhatikan Pendekatan
yang digunakan.
• Bila Pendekatannya KELAYAKAN
USAHA, maka bobot terbesar di
aspek Capacity
• Bila Pendekatannya JAMINAN
KREDIT, maka bobot terbesar di
aspek Collateral.
• Bila Pendekatannya KEPERCAYAAN,
maka bobot terbesar di aspek
Caracter
3. Penilaian Harus Obyektif dan di dukung
dengan adanya SOP sebagai panduan
atau juknis dalam melakukan analisis
kredit
DATA PENILAIAN HASIL
SCORING :
• Nilai Tertinggi Total Score 56
• Jumlah Kriteria 3 (TL, LDC, L)
• Batas Kriteria = 56 : 3 = 18,667
KRITERIA KEPUTUSAN :
• Tidak Layak ≤ 18,667
• Layak Dengan Catatan
18,667 < LDC < 37,333
• Layak > 37,333
15. PINJAMAN BERMASALAH
Pinjaman bermasalah adalah keadaan dimana
peminjam (anggota) tidak dapat memenuhi kewajiban
kredit, yaitu kewajiban atas jasa dan pokok pinjaman.
16. PENYEBAB KREDIT BERMASALAH
16
a. Apakah suku bunga / jasa penyebab kredit bermasalah?
b. Apakah Komitmen Anggota penyebab Kredit bermasalah?
c. Apakah Kapasitas Pengelolah penyebab Kredit Bermasalah?
d. Apakah Jangkah Waktu Penyebab Kredit Bermasalah?
e. Apakah Modal Koperasi Penyebab Kredit Bermasalah?
f. Dan banyak Faktor lain yang harus diidentifikasi
17. TITIK KERAWANAN
1. Permohonan pinjamannya didahulukan dari peminjam
lain
2. Belum lunas sudah pinjam lagi
3. Belum jatuh tempo melunasi dan pinjam lagi
4. Pinjaman melebihi plafond
5. Pinjam nama anggota lainnya
6. Sudah bayar angsuran namun belum dicatat petugas
7. Jumlah angsuran kurang dari yang semestinya
8. Pembayaran angsuran mundur
9. Tidak membayar angsuran
18. TITIK KERAWANAN
Nama peminjam tidak sesuai dengan yang sebenarnya
10.
Barang jaminan rusak / susut
11.
Barang jaminan dipakai oleh karyawan koperasi
12.
Barang jaminan berasal dari hasil curian / bukan milik
sendiri
13.
Pinjam kepada beberapa koperasi, LK lain
14.
Koperasi dalam koperasi , karyawan membuka usaha
sendiri
15.
19. 2
RECONDITIONING,
Pengurangan suku bunga maupun
kemudahan lainnya yang tidak merubah
jangka waktu pinjaman
1
RESCHEDULING
Penjadwalan ulang jangka waktu dan skema
pelunasan pinjaman
3
RESTRUCTURING
PENYELESAIAN KREDIT BERMASALAH
Menambah modal dengan pertimbangan
anggota memang membutuhkan tambahan
dana dan usaha yang dibiayai memang
masih layak
20. Kegagalan Penyelesaian Kredit Bermasalah
1. Kurang pengetahuan dan skill
2. Terlambat bereaksi
3. Conflict of interest
4. Memandang permasalahan bukan dari perpektif organisasi,
melainkan dari sudut pandang pribadi
21. Karakteristik negosiator kredit bermasalah
1. Sangat saksama dan memahami implikasi penyelesaian masalah
2. Sabar (tidak mudah terpancing emosi) dan tidak kenal lelah
3. Tidak pro dan kontra terhadap konflik
4. Selalu meneliti, bertanya, mendengar dan belajar
5. Yakin, optimis tanpa bersifat arogan
6. Mampu membujuk, dan tegas apabila diperlukan
22. KIAT PENGEMBANGAN USAHA SIMPAN PINJAM
22
1. Dikelola oleh SDM yang kompeten profesional
2. Perbaiki tatakelola (Manajemen) usaha koperasi
3. Berikan layanan prima pada anggota dan bangun kepercayaan
4. Perhitungkan kebutuhan modal kerja usaha (jangan sampai kekurangan dan
kelebihan)
5. Salurkan pada anggota yang tepat (Ada kajian sederhana 5 C)
6. Selalu lakukan promosi dan pengembangan pasar (selalu meningkatkan
jumlah anggota)
7. Jalin kerjasama dengan berbagai pihak
8. Lakukan evaluasi berkala