1. BANK SENTRAL
Anggota Kelompok 2:
• I Made Adithya
• Rafi Juniarto
• Amar Pasya
• Waffa Rizki
• Enno Tegar
• Lucky Satria
Kelas :
X MIPA 3
Tahun Pelajaran 2017/2018
2. PENGERTIAN BANK SENTRAL
Bank Sentral
Bank sentral adalah suatu institusi yang bertanggung jawab untuk
menjaga stabilitas harga atau nilai suatu mata uang yang berlaku
di negara tersebut, yang dalam hal ini dikenal dengan
istilah inflasi atau naiknya harga-harga yang dalam arti lain
turunnya suatu nilai uang.
3. Sejarah Bank Sentral
Sejarah Bank Indonesia di awali Pada 1828 De Javasche Bank didirikan oleh
Pemerintah Hindia Belanda sebagai bank sirkulasi yang bertugas mencetak dan
mengedarkan uang. Kemudian pada tahun 1953 Bank Indonesia mengalami
perubahan dengan perubahan nama De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia yang
memiliki tiga tugas penting yaitu di bidang moneter, perbankan, dan sistem
pembayaraan juga melanjutkan tugas bank secara komersil dari DJB terdahulu
Pada tahun 2008, Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang No.2 tahun 2008 tentang Perubahan
Kedua atas Undang-Undang No.23 tahun 1999 tentang Bank
Indonesia sebagai bagian dari upaya menjaga stabilitas sistem
keuangan. Amandemen dimaksudkan untuk meningkatkan
ketahanan perbankan nasional dalam menghadapi krisis global
melalui peningkatan akses perbankan terhadap Fasilitas
Pembiayaan Jangka Pendek dari Bank Indonesia.
4. Tujuan atau Fungsi Bank Sentral
tujuan atau fungsi bank sentral atau Bank Indonesia yang utama adalah untuk mencapai dan
memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah yang dimaksud terdiri dari dua aspek
yaitu:
1. Kestabilan terhadap barang dan jasa, yang tercermin dalam kestabilan tingkat inflasi di
Indonesia
2.Kestabilan terhadap mata uang negara lain, yang tercermin dalam nilai tukar mata uang asing
(kurs)
5. Tugas Bank Sentral Indonesia
bank sentral memiliki tiga tugas utama sebagai berikut:
Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
Mengatur dan mengawasi perbankan
6. Wewenang Bank Sentral
Dalam pelaksaan tugasnya, Bank Indonesia memilik wewenang tertentu yang telah ditetapkan oleh
undang-undang, yaitu:
Wewenang bank sentral yang berkaitan dengan tugas menetapkan dan melaksanakan kebijakan
moneter, yang meliputi:
Menetapkan tingkat diskonto, cadangan minimum bank umum, serta mengatur kredit atau pembiayaan
Menetapkan sasaran moneter dengan memperhatikan sasaran laju inflasi
Melakukan pengendalian moneter dengan tidak terbatas pada operasi pasar terbuka di pasar uang, baik
dalam bentuk mata uang Rupiah maupun valuta asing
7. Wewenang yang berkaitan dengan tugas mengatur dan menjaga kelancaran sistem
pembayaran, yang meliputi:
1.Menetapkan penggunaan alat atau instrumen pembayaran
2.Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas penyelenggaraan jasa
sistem pembayaran
3.Mewajibkan penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk menyampaikan
laporan kegiatannya
Wewenang bank sentral yang berkaitan dengan tugas mengatur dan mengawasi
bank, yang meliputi:
1.Mengenakan sanksi terhadap bank sesuai dengan peraturan perundang-
undangan
2.Menetapkan peraturan
3.Memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan dan kegiatan usaha tertentu
dari bank
4.Mengawasi bank, baik secara individual maupun sebagai sistem perbankan
8. Pengertian system pembayaran
Sistem Pembayaran merupakan sistem yang berkaitan dengan pemindahan sejumlah
nilai uang dari satu pihak ke pihak lain. Media yang digunakan untuk pemindahan
nilai uang tersebut sangat beragam, mulai dari penggunaan alat pembayaran yang
sederhana sampai pada penggunaan sistem yang kompleks dan melibatkan berbagai
lembaga berikut aturan mainnya. Kewenangan mengatur dan menjaga kelancaran
sistem pembayaran di Indonesia dilaksanakan oleh Bank Indonesia yang dituangkan
dalam Undang Undang Bank Indonesia.
9. Pengertian uang
uang didefinisikan sebagai segala sesuatu (benda) yang diterima oleh masyarakat
sebagai alat pembayaran sah dalam melakukan tukar-menukar atau perdagangan.
Agar masyarakat menerima dan menyetujui penggunaan benda sebagai
uang, maka harus memenuhi dua persyaratan sebagai berikut:
• Persyaratan psikologis, yaitu benda tersebut harus dapat memuaskan
bermacam-macam keinginan dari orang yang memilikinya, sehingga
semua orang mau mengakui dan menerimanya.
• Persyaratan teknis, yaitu syarat yang melekat pada uang, di antaranya:
1) Tahan lama dan tidak mudah rusak
2) Mudah dibagi-bagi tanpa mengurangi nilai.
3) Mudah disimpan dan dibawa.
4) Nilainya relatif stabil.
5) Jumlahnya tidak berlebihan.
6) Terdiri atas berbagai nilai nominal.
7) Harganya tetap dalam jangka panjang
10. Fungsi & Jenis Uang
Fungsi asli dibagi menjadi tiga:
• Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang dapat mempermudah
pertukaran
• Uang juga berfungsi sebagai satuan hitung (unit of account) : Menunjukan nilai barang/
jasa (alat penunjuk harga), dan sebagai satuan hitung yang mempermudah pertukaran.
• Selain itu, uang berfungsi sebagai alat penyimpan nilai (valuta).
Fungsi turunan dibagi menjadi:
• Uang sebagai alat pembayaran yang sah.
• Uang sebagai alat pembayaran utang.
• Uang sebagai alat penimbun kekayaan.
• Uang sebagai alat pemindah kekayaan.
• Uang sebagai alat pendorong kegiatan
ekonomi
Jenis Uang
• Uang kartal adalah alat bayar yang sah dan
wajib digunakan oleh masyarakat dalam
melakukan transaksi jual beli sehari-hari
(common money).
• Uang giral adalah uang yang dimiliki masyarakat
dalam bentuk simpanan (deposito) yang dapat
ditarik sesuai kebutuhan, contoh cek.
11. Unsur Pengaman Uang Rupiah
Unsur pengaman uang rupiah secara terbuka
Level pertama ini bisa dikenali ciri-ciri keasliannya tanpa memerlukan alat bantu.
Teknik 3D (dilihat, diraba, dan diterawang) contohnya. Setiap orang bisa
mengetahuinya.
Unsur pengaman uang rupiah semi tertutup (semi covered)
Level kedua ini adalah fitur pengaman yang bisa dideteksi dengan alat bantu
sederhana. Contohnya kaca pembesar dan lampu ultraviolet. Sifatnya sama seperti
di atas, semua orang boleh mengetahuinya.
Unsur pengaman uang secara tertutup
Level terakhir adalah pengaman yang hanya dapat dideteksi menggunakan alat
khusus (mesin sortasi yang dimiliki Bank Sentral/peralatan laboratorium forensik).
Nah level inilah yang sifatnya rahasia dan hanya diketahui oleh institusi penerbit
uang. Dengan begitu, keamanannya terjamin.
12. Alat Pembayaran Non-tunai
JENIS- JENIS ALAT PEMBAYARAN NON-TUNAI
• Alat Pembayaran Cek dan Bilyet Giro (BG)
• Nota Debet
• Kartu Kredit
• Nota Kredit
• Kartu ATM dan Kartu Debet
• Uang Elektronik (E-Money)
13. PENUTUP
Demikianlah makalah yang kami buat semoga bermanfaat bagi orang
membacanya dan menambah wawasan bagi orang yang membaca
ini. Dan penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan kata
dan kalimat yang tidak jelas, mengerti, dan lugas mohon jangan
ke dalam hati.
Dan kami juga sangat mengharapkan yang membaca makalah ini akan
bertambah motivasinya dan mengapai cita-cita yang di inginkan, karena
saya membuat makalah ini mempunyai arti penting yang sangat
Sekian penutup dari kami semoga berkenan di hati dan kami ucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya.