Dokumen tersebut membahas tentang hukum bacaan Qalqalah, Lam, dan Ra dalam ilmu tajwid. Qalqalah adalah hukum bacaan untuk beberapa huruf hijaiyah yang dibaca mati dengan bunyi memantul. Terdapat dua jenis Qalqalah yaitu Qalqalah Sugra dan Qalqalah Kubra. Sedangkan hukum bacaan Lam terbagi menjadi Lam Tafkhim yang dibaca tebal dan Lam Tarqiq yang dibaca tipis
2. Secara bahasa berarti memantul
Secara Istilah
Qalqalah adalah sebutan untuk hukum
bacaan dari bunyi memantul beberapa huruf
hijaiyah yang mati atau dibaca mati.
Pengertian Qalqalah
3. huruf qalqalah ada lima huruf, yaitu :
د , ق,ط,ب,ج , agar mudah dihafal dirangkai menjadi ُُبْطُقُدَج
Huruf-huruf Qalqalah
4. a. Qalqalah Sugra
Qalqalah sugra berarti kecil atau ringan. Qalqalah sugra adalah
bunyi memantul yang terjadi saat huruf qalqalah berharakat
sukun. Dengan harakat tersebut, huruf qalqalah dibaca mati asli
atau mati dengan harakatnya sendiri dan biasanya bearda di
tengah kalimat. Cara membaca qalqalah sugra adalah memantul
dengan ringan atau langsung memantul ringan saat sampai di
bunyi huruf tersebut.
6. Qalqalah kubra adalah bunyi memantul yang terjadi saat huruf
qalqalah berharakat hidup tetapi dibaca mati karena waqaf. Cara
membaca qalqalah kubra adalah memantul berat atau berhenti
sejenak. Biasanya berada di akhir kalimat. Cara baca dengan
berhenti sejenak inilah yang membedakan dengan cara baca
qalqalah sugra.
7.
8.
9. Di dalam Ilmu Tajwid hukum bacaan Lam ada dua macam, yaitu :
• Lam tafkhim ( )تفحيم tebal / Mufakhkhamah
Apabila ada huruf Lam ( ل ) dalam lafzul jalalah ( هللا ) yang didahului
oleh huruf yang berharakat fathah ( ـَ)ـ atau damah ( ـُـ). Maka harus
dibaca tafkhim atau tebal. Lam yang terdapat dalam lafzul Jalalah
dinamakan lam jalalah. Cara mengucapkannya ialah dengan
menjorokkan kedua bibir ke depan.
Contoh :
- Lafzul Jalalah ( هللا ) yang didahului oleh huruf yang berharakat
fathah
مُُهللاَُع-ُْلُقُُهللا َوُهُدَحَأ-َُشُُهللاَُدِه-َُهٰلِإَالُاالِإُُهللا
- Lafzul Jalalah ( هللا ) yang didahului oleh huruf yang berharakat
damah
َُمْحَر َوُِهللاُُة-َُيِتْؤُيُهللاُمهاًْريَخ-ُْبِبْحُيُُهللاُُمُك-ُْبَعُِهللاُُد
10. • Lam Tarqiq ( ترقيق ) Tipis / Muraqqaqah
Huruf Lam dibaca Tarqiq ada dalam dua keadaan, yaitu
:
a. Lam yang terdapat pada Lafzul jalalah ( هللا ) dan
didahului oleh huruf yang berharakat kasrah. ( ـِـ).
Posisi mulut tidak menjorok kedepan.
Contoh : ُِهللا-ُْىِفُْوُسَرُِلُِهللا-ُْىِفُْيِدُِنُِهللا ُِمْسِب
b. Semua Lam yang terdapat dalam lafal selain lafzul
jalalah
Contoh : َُمالَع َو - ُِلُكِل - ُةَزَمُل
12. Kata tafkhim memiliki arti tebal. Ra tafkhim artinya
bacaan ra yang dibaca tebal dengan bunyi ro atau
bunyi r tebal saat ra dibaca mati. Bacaan ra tafkhim
muncul dalam beberapa keadaan sebagai berikut :
13. Ra dibaca tafkhim bila: Contoh:
1. Ra berharkat fathah َُل ْوُسالرَا
2. Ra berharkat dhammah ُِاءَمَحُر
3. Ra diwakafkan sebelumnya huruf yang
berharkat fathah atau Dhammah
ُُرُصْنَي-ُُرَتْبَالْا
4. Ra sukun sebelumnya huruf yang berbaris
fathah atau dhammah
َُن ْوُعَج ْرُت-ُمَح ْرَي
5. Ra sukun karena wakaf sebelumnya terdapat
(mad tabi’i) alif atau wau yang mati
َُاُُر ْوُفَغْل-ُُااربَجْلَا
6. Huruf ra dibaca mati karena waqaf dengan
didahului oleh huruf yang berharakat sukun.
Adapun huruf bersukun yang mendahului
ra itu harus didahului oleh huruf berharakat
fathah atau dammah.
14. Kata tafkhim memiliki lawan kata yaitu tarqiq yang berarti tipis. Dengan
makna tarqiq ini, bacaan ra tarqiq adalah bacaan ra yang dibaca dengan
bunyi ra atau bunyi r yang tipis. Bacaan ra tarqiq berlaku saat huruf
tersebut dibaca mati atau pun berharakat hidup. Huruf ra dibaca tarqiq
saat berada dalam keadaan berikut ini.
15. Ra dibaca Tarqiq bila: Contoh:
1.Ra berharkat kasrah
ُِاءَتُالشَةَلْح ِر_ُْي ِرْجَت
2. Ra sukun sebelumnya huruf berharkat
kasrah dan sesudahnya bukanlah huruf Ist’la’
َُن ْوَع ْرِف–ُةَي ْرِم
3. Ra sukun sebelumnya huruf yan berharkat
kasrah dan sesudahnya huruf Ist’la’ dalam
kata yang terpisah.
اًْربَص ْرِبْصَف
4. Ra sukun karena wakaf, sebelumnya huruf
berharkat kasrah atau ya sukun.
ُر ِصَتْنُمُْعيِمَج–َُلُِذِئَم ْوَيُْريِبَخ
5. Ra sukun karena wakaf sebelumnya bukan
huruf huruf Isti’la’dan sebelumnya didahului
oleh huruf yang berbaris kasrah.
Catatan: huruf Isti’la’ ialah melafalkan huruf dengan mengangkat pangkal lidah kelangit-
langit yang mengakibatkan hurfnya besar قصضظطغخ
16. Ra dibaca tarkik dan atau tafkhim bila: Contoh:
1. Ra sukun sebelumnya berharkat kasrah
dan sesudahnya huruf Isti’la’ berharkat
kasrah atau Kasratain.
ُِه ِض ْرِعُْنِم
2. Ra sukun karena wakaf, sebelumnya
huruf Isti’la’ yang berbaris mati, yang
diawali dengan huruf yang berharkat
kasrah.
3. Huruf ra berharakat sukun pada kata
kerja yang diawali oleh hamzah wasal
yang berharakat kasrah.
Bacaan ra tafkhim atau tarqiq