Tajwid adalah ilmu yang mempelajari cara membaca Al-Quran sesuai aturan. Terdapat beberapa aspek yang dipelajari seperti makharijul huruf (tempat keluarnya huruf), shifatul huruf (cara melafalkan huruf), dan ahkamul huruf (hubungan antara huruf). Memahami tajwid penting agar membaca Al-Quran dengan benar.
2. PENGANTAR
Membaca Al-Qur’an tidak sama dengan membaca bahan bacaan
lainnya karena ia adalah kalam Allah SWT. Allah berfirman,
ٍريِبَخ ٍيمِكَح ْنُدَّل نِم ْتَلِِّصُف َّمُث ُهُاتَيآ Artinya : “Ayat-ayatnya disusun
dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci yang diturunkan dari sisi
(Allah) yang Maha bijaksana lagi Maha tahu.” (Hud:1)
Al Qur’an adalah wahyu Allah SWT yang terakhir disampaikan kepada
nabi Muhammad SAW melalui perantara jibril. Satu dari sekian banyak
kemukjizatan Al Qur’an adalah balasan pahala bagi yang membacanya
terlebih mampu mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Al Qur’an
memiliki banyak keistimewaan yang tidak dijumpai didalam kitab-kitab
lain, sampai cara membacanyapun juga harus sesuai dengan aturan
mainnya atau tartil. Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an Surat Al
Muzzamil ayat empat : “Dan bacalah Al-Qur’an itu secara tartil
(perlahan-lahan)
3. Tajwīd ( تجويد
) secara harfiah mengandung arti melakukan
sesuatu dengan elok dan indah atau bagus dan membaguskan, tajwid
berasal dari kata ” Jawwada ”( دِّوج
-
دِّويج
-
تجويدا
) dalam bahasa
Arab.Dalam ilmu Qiraah, tajwid berarti mengeluarkan huruf dari
tempatnya dengan memberikan sifat-sifat yang dimilikinya.Jadi ilmu
tajwid adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara melafazkan
atau mengucapkan huruf-huruf yang terdapat dalam kitab suci Al-Quran
maupun Hadist dan lainnya.
Dalam ilmu tajwid dikenal beberapa istilah yang harus
diperhatikan dan diketahui dalam pembacaan Al-Quran, diantaranya : a.
Makharijul huruf, yakni tempat keluar masuknya huruf b. Shifatul huruf,
yakni cara melafalkan atau mengucapkan huruf c. Ahkamul huruf, yakni
hubungan antara huruf d. Ahkamul maddi wal qasr, yakni panjang dan
pendeknya dalam melafazkan ucapan dalam tiap ayat Al-Quran e.
Ahkamul waqaf wal ibtida’, yakni mengetahui huruf yang harus mulai
dibaca dan berhenti pada bacaan bila ada tanda huruf f. dan Al-Khat dan
Al-Utsmani
11. SEGI NAFAS
1. Segi Nafas:
a. ُسَْمهال
( Al Hams), artinya keluarnya nafas ketika membaca huruf-
huruf yang mempunyai sifat Al Hams. Hurufnya ada sepuluh (10)
yaitu:
ف
–
ح
–
ث
–
هـ
–
ش
–
خ
–
ص
–
س
–
ك
–
ت
atau terangkum dalam kalimat ْتَك َ
س ٌصْخ َ
ش ُهََّثحَف
Kebalikan dari Al Hams adalah Al Jahr
b. ُرَْهجال
( Al Jahr) yaitu menahan nafas ketika membaca huruf-huruf yang
bersifat Al Jahr. Huruf-hurufnya ada delapan belas (18), atau selain
hurufnya Al Hams. Yaitu :
ع
–
ظ
–
م
–
و
-
ز
-
ن
–
ق
–
ا
-
ر
-
ء
-
ذ
-
ي
-
غ
–
ض
–
ج
–
د
-
ط
–
ل
–
ب
atau terangkum dalam kalimat ِبَلَط َّدَج َّضَغ ْيِذ ٍئِارَق َنْزَو َمُظَع
12. SEGI SUARA
2. Segi Suara:
a. ُةَّدِالش
( Asy Syiddah), artinya tertahannya suara ketika membaca huruf-huruf yang
mempunyai sifat Asy Syiddah. Hurufnya ada delapan (8), yaitu;
أ
–
ج
–
د
-
ق
-
ط
-
ب
–
ك
-
ت Atau dalam kalimat; ْتََكب ٍطَق ْدِجَأ
Kebalikan dari Asy Syiddah adalah Ar Rakhwah
b. َُةوْخَّرال
( Ar Rakhwah) yaitu terlepas atau keluarnya suara ketika membaca huruf-
hurufnya. Hurufnya ada lima belas (15), atau selain hurufnya Asy Syiddah. Yaitu:
خ
–
ذ
–
غ
–
ث
–
ح
–
ظ
-
ف
–
ض
-
ش
–
و
–
ص
–
ز
-
ي
–
س
–
هـ atau dalam kalimat َّثُغْذُخ
ـٍها َ
س ٍَيز ٍصْو َ
ش ٍضَف ٍَظح
Keterangan :
Antara sifat Asy Syiddah dengan Ar Rakhwah adalah At Tawassuth, yaitu
mengucapkan huruf-hurufnya dengan tidak terlalu ditahan atau terlepaskan
(pertengahan antara keduanya). Hurufnya adalah: ل
–
ن
–
ع
–
م
–
ر atau kalimat
yang berbunyi: ْرَمُع ْنِل
13. SEGI PANGKAL IDAH
a. ُءَالْعِت ْ
سِإلا
( Al Isti’la’) adalah terangkatnya lidah ke rongga
atas ketika mengucapkan huruf-hurufnya. hurufnya ada
delapan (8), yaitu :
خ
–
ص
-
ض
-
غ
-
ط
-
ق
-
ر
-
ظ atau dalam kalimat ْظِق ٍطْغَض َصْخُر
Kebalikan dari sifat Al Isti’la’ adalah Al Istifal
b. ُالَفـِت ْ
سِإلا
( Al Istifal), yaitui posisi lidah menurun. Huruf-
hurufnya ada dua puluh (20):
ث
–
ب
–
ت
–
ع
–
ز
–
م
-
ن
-
ي
–
ج
–
و
-
د
-
ح
-
ر
–
ف
-
هـ
-
إ
–
ذ
–
س
-
ل
–
ش
-
ك
-
ا atau dalam kalimat ْرَح ُدَِوجُي َْنم َّزَع َتَبَث
ْذِإ ُهَف
اًّك َ
ش َّل َ
س
14. LIDAH DENGAN RONGGA MULUT
a. ُاقَبْطِإلا
( Al Ithbaq) adalah menempelnya lidah dengan
rongga atas ketika mengucapkan huruf-hurufnya. Huruf yang
mempunyai sifat Al Ithbaq ada empat (4), yaitu; ص
–
ض
-
ط
-
ظ
Kebalikan dari sifat Al Ithbaq adalah Al Infitah
b. َُاحتِفنِإلا
( Al Infitah) adalah terlepasnya lidah dari rongga atas,
serta terbukanya kedua bibir. Hurufnya adalah selain huruf-
huruf Al Ithbaq, yaitu dua puluh lima (25) huruf :
م
–
ن
–
أ
-
خ
–
ذ
–
و
–
ج
–
د
-
س
–
ع
–
ة
–
ف
-
ز
–
ك
–
ح
-
ق
-
ل
–
ه
–
ش
-
ر
–
ب
–
غ
–
ي
–
ث atau َح اََكزَف ًةَع َ
س َدَجَو َذَخَأ َْنم
ُهَل ٌّق
ُثْيَغ َبَر َ
ش
15. MUDAH TIDAKNYA MENGEUARKAN
HURUF
a. ُ قَالْذِإلال
( Al Idzlaq), adalah mengucapkan huruf dengan
mudah, karena posisi makhrajnya berada di ujung lidah atau
bibir. Semua huruf yang mempunyai sifat Al Idzlaq ada enam
(6);
ف
–
ر
-
م
-
ن
-
ل
-
ب atau terangkum dalam kalimat ٍبُل ْنِم َّرِف
Lawan dari sifat Al Idzlaq adalah Al Ishmat
b. َُاتمْصِإلا
( Al Ishmat) yaitu mengeluarkan huruf Hija’iyyah
dengan agak susah atau tertahan. Huruf-hurufnya ada dua
puluh dua (22), yaitu:
ج
–
ز
-
غ
–
ش
-
س
–
خ
–
ط
–
ص
–
د
–
ث
–
ق
–
ة
–
إ
–
ذ
-
و
-
ع
-
ظ
-
ه
–
ي
-
ح
–
ض
–
ك atau dalam kalimat ٍطِخا َ
س َّشَغ َّزُج
َكُّضَُحي ُهَظََعوْذِإ ًةَقََثدَص
23. GHORIB DAN MUSYKILAT
• Gharib menurut bahasa artinya tersembunyi atau samar,
sedangkan menurut istilah Ulama qurra', gharib artinya
ada sesuatu yang perlu penjelasan khusus karena
samarnya pembahasan atau karena peliknya
permasalahan baik dari segi huruf, lafadz, arti maupun
pemahaman yang terdapat dalam Al-Qur'an.
• Adapun bacaan-bacaan yang dianggap gharib
(tersembunyi/samar) dalam qira'ah Imam Ashim riwayat
Hafs diantaranya adalah : Imalah, Isymam, Saktah,
Tashil, dan Naql.
• Macam- macam bacaan gharib antara lain:
24. 1. SAKTAH
Saktah adalah berhenti tanpa bernafas, dengan
tujuan untuk menjadi arti ayat. Di dalam mushkhafros
mulutsmani, 'saktah' ditandai dengan khuruf 'SIN 'kecil
pada ayat yang mengandung 'saktah'.
Menurut Imam Hafs, saktah hanya ada di 4 tempat
yaitu surat (18:1-2), (36:52), (75:27) dan (83:14).
Pada contoh di bawah ini, huruf ' SIN ' (sebagai tanda
saktah) terletak antara kata berwarna merah dan kata
berwarna biru .Diantara kedua kata itulah yang terjadi
saktah.
Berikut ini adalah ayat yang mengandung saktah:
Surat Al-Kahfi (18) antara ayat 1 dan 2: ا ۜا
Surat Yasiin (36) ayat 52:
25. 2. IMALAH
Imalah membaca fathah yang miring kekasroh
Contoh pada surat Hud (11) Bunyi RO dibaca
RE (seperti bunyi REmot) sehingga menjadi
majREha.
26. 3. ISYMAM
Isymam adalah dhommah yang terbuang dengan
membaca bibir ketika membaca kata 'LAATA'MANNA'
pada surat Yusuf (12) ayat 11.
teks lengkap surat Yusuf (12) ayat 11 adalah sebagai
berikut :
Cara bacanya “laa ta'manna” Nah, karena ini termasuk
bacaan isymam, cara gerakan yaitu “laa ta'mannuna”,
namun kata “nuu” yang menjadi tambahan hanya
disyaratkan dengan bibir ditambah mencucu tanpa suara.
Jadi suara yang didengarkan hanya sebatas “laa
ta'manna”.
27. 4. NAQL
• Naql memindahkan adalah simbol/baris kasrah pada huruf
HAMZAH ke huruf LAM,
• yaitu pada surat Al-Hujurat ayat 11 .ﺑﺌﺲﺎﻻﺳﻢ
• Naql, yaitu memindahkan harakat suatu huruf ke huruf sukun
sebelumnya.
• Menurut imam Hafs, bacaan ini juga hanya ada dalam surat al
Hujurat ayat 11 اال
.
• Alasan bacaan naql pada kata االسمyaitu terdapatnya dua
hamzah washal (hamzah yang tidak terbaca di tengah kalimat),
yakni hamzah pada al ta'rif daismu (salah satu dari sepuluh
kata benda yang berhamzah washal), yang mengapit lam
sehingga tidak terbaca di kala sambung dengan kata
sebelumnya.
• Di antara manfaat bacaan naql ini adalah untuk memudahkan
umat Islam.
28. 5. TASHIL
• Tashil adalah , yaitu meringankan hamzah kedua (dari
dua hamzah yang beriringan) dengan bunyi leburan
hamzah dengan alif.
• Terdapat dalam surat Fushilat 44 yang bunyinya
Dilihat dari tulisannya, bacaannya harus aa'jamiyyuwa
'arabiyy. Tapi untuk bacaan ini, hamzah pertama dan kedua
cara bacanya agak diringankan.
Ketika bertemu dua hamzah qatha' yang berurutan pada
satu kata maka melafadzkan kata semacam ini bagi orang
Arab terasa berat, sehingga bacaan seperti ini bisa
meringankan.
29.
30. 1. IDZHAR HALQI
Idzha halqi adalah apabila ada nun mati ( ْ
ن
) atau tanwin (ــًــ, ــٍــ, ــٌـ)ـ
bertemu dengan salah satu 6 huruf hijaiyah berikut:
hamzah ( أ
)
kha ( ح
)
kho’ ( خ
)
‘ain ( ع
)
ghain ( غ
)
ha’ ( ه
)
Cara membacanya: nun mati atau tanwin dibaca jelas.
Contohnya:
Surat An Nur ayat 1 اَهٰنلَزنَاٌْةَروُس
Surat Al Fatihah َْتمَعنَا
Surat An Nur Ayat 2 اَمُهنِّم
31. 2. IDGHOM BIGHUNNAH
Idgham bighunnah adalah bacaan
tajwid jika ada nun mati atau tanwin
bertemu salah satu 4 huruf berikut:
Ya ( ي
)
Nun ( ن
)
Mim ( م
)
Wawu ( و
)
Disingkat dengan yanmu ( ينمو
.)
Cara membacanya: nun mati atau
tanwin dimasukkan ke huruf
setelahnya (salah satu 4 huruf tadi)
dan dibaca berdengung kira-kira 2
harakat.
Contohnya:
ْمُكْنِِّم ٌةَبْصُع
ْمُهْنِِّم ٍئِرْما ِِّلُكِل
اْوُالَقَّو ۙاًرْيَخ
Dinamakan idghom bighunnah
dengan syarat, nun mati atau tanwin
tadi bertemu huruf yanmu tidak
dalam satu kalimah/kata.
Jika dalam satu kata, maka dibaca
idzhar.
Contohnya di dalam Al Quran ada 4:
اَيْنُّالد
ٌانَيْنُب
ٌانَوْنِص
ٌانَوْنِق
32. 3. IDGHOM BILAGHUNNAH
Idghom bilaghunnah adalah bacaan tajwid saat ada nun mati atau
tanwin bertemu huruf lam ( ل
) atau ra’ ( ر
.)
Cara membacanya, nun mati atau tanwin dimasukkan ke huruf
lam atau ra dan dibaca tidak berdengung.
Contohnya:
ْمُكَّل اًّر َ
ش
ٌمْيِحَّر ٌفْوُءَر
ْمُكَّل ٌاعَتَم
ْمَّل ْنِاَف
33. 4. IQLAB
Iqlab adalah apabila ada nun sukun atan tanwin bertemu
dengan huruf ba.
Huruf iqlab cuma satu yaitu ب
.
Cara membacanya: nun sukun atau tanwin diganti menjadi
mim dan dibaca berdengung kira-kira 2 harakat.
Contohnya:
ٍت ٰنِِّيَب ٍۢ
ٍتٰيٰا
ِدْعَب ٍْۢنِم
ِ ٰ
اّللِب ٍۢ
ٍت ٰ
د ٰ
ه َ
ش
34. 5. IKHFA’ HAKIKI
Ikhfa haqiqi adalah apabila ada nun sukun atau tanwin
bertemu 15 huruf yaitu: ،ص ،ش ،س ،ز ،ذ ،د ، ج ،ث ،ت
ك ،ق ،ف ،ظ ،ط ،ض
.
15huruf ikhfa haqiqi ini harus kita hafalkan agar bisa
membaca Al Quran sesuai dengan tajwidnya.
Cara membaca ikhfa haqiqi: nun sukun atau tanwin
dibaca samar-samar antara idzhar dan idghom.
Contohnya:
ْمُه ُ
سُفْنَا
َدَه ْ
شَت ْنَا
َانَك ْنِا
35. Ghunnah musyaddadah adalah bacaan tajwid saat ada mim atau nun
bertasydid.
Cara membacanya: mim atau nun dibaca berdengung kira-kira 2 harakat.
Contohnya:
َّنِهِراَصْبَا ْنِم
َّنُهَجْوُرُف
اَّمِم
اَهَّنَاَك
Yang perlu diperhatikan adalah, saat ada nun atau mim bertasydid namun
sebelumnya didahului oleh tanwin atau nun mati, itu bukan bacaan ghunnah
musyaddadah, melainkan idgham bighunnah.
Contohnya:
ٍت ٰنِِّيَبُّم ٍتٰيٰا
َنِِّم ً
ًلَثَمَّو
Bacaan ghunnah musyaddadah disebut juga dengan wajibul ghunnah.
36.
37. 1. IDGHOM MIMI
Idgham mimi adalah apabila ada mim mati bertemu dengan mim.
Cara bacanya, mim mati dimasukkan huruf mim yang kedua dan
dibaca berdengung sekira 2 harakat.
Contohnya:
اَّم ْمُكِهاَوْفَاِب
اَّم ْمُتْلُق
َنْيِنِمْؤُّم ْمُتْنُك
Di dalam kitab tuhfatul athfal, idgham mimi disebut dengan idgham
shaghir.
Sedangkan di kitab hidayatush shibyan, disebut dengan idgham
ma’al ghunnah.
38. 2. IKHFA’ SYAFAWI
Yang dinamakan ikhfa syafawi adalah apabila ada mim
sukun bertemu dengan huruf ba.
Cara membacanya, mim mati atau mim sukun dibaca
berdengung sekira 2 harakat.
Contohnya:
اَمِهِب ْمُكْذُخْأَت
هِب ْمُكَل
اَمِب ْمُهُلُجْرَاَو
39. 3. IDZHAR SYAFAWI
Idzhar syafawi adalah jika ada mim mati bertemu
dengan huruf hijaiyah selain mim dan ba.
Cara membacanya: mim mati dibaca jelas.
Contohnya:
ىٰتَح ْمُكِتْوُيُب
ٌرْيَخ ْمُكِل ٰذ
ْمُكَّلَعَل ْمُكَّل
40.
41. 1. IDGHOM MUTAMATSILAINI
Idgham mutamatsilain adalah apabila dua huruf yang sama makhraj dan
shifatnya bertemu. Di kitab tuhfatul athfal, jika huruf pertama mati, kedua hidup,
disebut dengan shaghir. Jika huruf pertama dan kedua hidup, disebut kabir.
Termasuk di bab pembahasan mutajanisain dan mutaqarabain.
Namun, yang kita bahas di sini adalah jika yang pertama mati dan kedua hidup.
Cara membacanya: huruf yang pertama dimasukkan ke huruf yang kedua dan
ditekan saat membacanya.
Contoh idgham mutamatsilain atau mitsli dalam Surat Al Quran:
ْمُكَنْيَب ْبُتْكَيْلَف
ُرَوَزَت ْتَعَلَط
اْوُلْخَد ْدَقَو
َبَهَذْذِا
ِهْيَلَع ْعِطَت ْ
سَت
Dikecualikan dari idgham mitsli adalah, jika huruf sukun yang pertama berupa
wawu dan ya.
42. 2. IDGHOM MUTAJANISAIN
Idgham mutanajanisain atau idgham jinsi adalah apabila ada dua huruf
yang sama makhrajnya tapi berlainan shifatnya bertemu.
Cara membacanya, dengan memasukkan huruf pertama ke huruf kedua
dan ditekan.
Dibaca idgham mitsli jika:
ta’ sukun ( ْت
) bertemu dengan tho ( ط
) dan dal ( د
)
, contohnya: ْتَّمَه ْذِا
ِن ٰتَفِٕ
ى اَط
,
َللا اَوَعَد ْتَلَقْثَا
.
dal sukun ( ْد
) bertemu dengan ta ( ت
)
, contohnya: َابَت ْدَقَل
.
dzal sukun ( ْذ
) bertemu dengan dzo’ ( ظ
)
, contohnya: اْوُمَلَظ ْذِا
.
tho sukun ( ْط
) bertemu dengan ta’ ( ت
)
, contohnya: َتْط َ
سَب ِْٕن
ىَل
.
lam sukun ( ْل
) bertemu dengan ra’ ( ر
)
, contohnya: ىِِّبَر ْلُق
.
43. 3. IDGHOM MUTAQORIBAIN
Idgham mutaqaribaian adalah apabila ada dua huruf
yang berdekatan makhraj dan shifatnya bertemu.
Cara membacanya dengan memasukkan huruf pertama
ke huruf kedua dan ditekan.
Contohnya:
ba’ sukun ( ْب
) bertemu mim ( م
)
, contohnya: اَنَعَم ْبَكْرِا
.
tsa sukun bertemu dzal, contohnya: َكِل ٰذ ْثَهْلَي
.
qaf mati bertemu kaf, contohnya: ْمُكْقُلْخَن
.
44.
45. 1. IDZHAR QOMARIYAH
Idzhar qomariyah adalah apabila ada alif lam bertemu
dengan salah satu 14 huruf qomariyah sebagai berikut:
ي ،ه ،و ،م ،ك ،ق ،ف ،غ ،ع ،خ ،ح ،ج ،ب ،أ
14huruf ini harus dihafalkan.
Cara membacanya, lam mati harus dibaca jelas, tidak
dimasukkan ke huruf selanjutnya.
Contohnya dalam Al Quran:
ُب ٰتِكْال
ِبْيَغْالِب
ِةَرِخٰ ْ
االِبَو
َنْوُحِلْفُمْال
46. 2. IDGHOM SYAMSYIYAH
Idgham syamsiyah adalah apabila alif lam bertemu dengan
salah satu dari 14 huruf syamsiyah berikut ini:
ن ،ل ،ظ ،ط ،ض ،ص ،ش ،س ،ز ،ر ،ذ ،د ،ث ،ت
Cara membacanya: lam dimasukkan ke huruf selanjutnya,
sehingga suara lam hilang, masuk ke huruf tadi.
Jika bertemu nun, maka dibaca berdengung.
Contohnya:
ِاسَّالن َنِمَوdibaca berdengung.
ُمُه
ُءۤاَهَف ُّ
الس
اُوَرَت ْ
اش
َةَلٰلَّالض
َنِِّم
ِءۤاَم َّ
الس
47.
48. 1. LAM TAFKHIM
Lam tafkhim yang dibaca tebal adalah lam dalam lafadz
للاyang didahului oleh harakat fathah (َ ) atau
dhommah ( َ ).
Contohnya:
ُ ٰ
ّللاَو
ُ ٰ
ّللا َءۤا َ
ش ْوَلَو
ُمُهَداَزَف
ُ ٰ
ّللا
49. 2. RA’ TAFKHIM
Ada beberapa jenis ra’ tafkhim,
Di antaranya adalah apabila ada huruf ra
berharakat fathah, dhommah, atau ra mati
jatuh setelah fathah atau dhommah.
Contohnya:
اًضَرَم
ۙ
ِضْرَ ْ
اال ىِف
َنْوُرُع ْ
شَي
ُر ٰ
هْنَ ْ
اال
50. 3. LAM TARQIQ
Lam tarqiq adalah jika ada lam pada
lafadz Allah (lafdzul jalalah) didahului
oleh harakat kasrah.
Contohnya:
ِ ٰ
اّللِب
ِ ٰ
ّللا ِم ْ
سِب
ِتٰيٰاِب
ِ ٰ
ّللا
51. 4. RA’ TARQIQ
Di antaranya jika ada ra berharakat
kasrah atau ra mati jatuh setelah kasrah.
Contoh ro tarqiq:
َۙنْوَعْرِف
هِرْصَنِب
ِرْيِطاَنَقْالَو
52.
53. 1. QOLQOLAH SUGHRO
Qalqalah adalah apabila ada salah satu dari 5 huruf ini: ،ط ،د ،ج ،ب
ق
, dalam keadaan sukun atau mati, baik karena sukun asli atau
karena waqaf.
Qolqolah shughro adalah jika ada 5 huruf qolqolah tersebut di atas,
yang mati bukan karena waqaf, memang asli sukun dari asal
katanya.
Contohnya:
ْأَرْقِإ
ْمِهِتَلْبِق
ُلَعْجَي
َلْخْدَا
54. 2. QOLQOLAH KUBRO
Qolqolah kubra adalah jika ada huruf
qolqolah yang mati karena waqaf.
Cara membacanya lebih jelas memantulnya.
Contohnya:
ۙ
ِقَلَفْال ِِّبَرِب ُذْوُعَا ْلُق
َۙبَقَو اَذِا ٍقِساَغ ِِّر َ
ش ْنِمَو
ِۙدَقُعْال ىِف ِت ٰثٰفَّالن ِِّر َ
ش ْنِمَو
55.
56. 1. MAD THABI’I
Mad thobi’i atau mad asli adalah jika ada fathah ketemu
alif, kasrah ketemu ya mati, atau dhommah ketemu wawu
mati.
Cara membacanya dibaca panjang dua harakat atau 1
alif.
Contohnya:
اًراَن
َاتَذ
اَهِدْيِج ْيِف
َنْوُمْيِقُي َنْيِذَّال
Jika mad thobi’i bertemu dengan hamzah, sukun, tasydid
dan waqaf, nanti hukumnya berubah.
57. 2. MAD WAJIB MUTTASHIL
Mad wajib muttashil adalah jika ada mad thobi’i bertemu dengan
hamzah dalam satu kata / kalimah.
Cara membacanya wajib dibaca panjang 5 harakat (atau ada juga
yang membolehkan 4 harakat).
Contohnya:
َكِٕ
ىٰۤولُا
, ada ada mad thobi’i (laa) bertemu hamzah (i) dalam satu kata.
ِءۤاَم َّ
الس َنِم
ًءۤاَم
اَنَءۤاَبٰا
Hamzah berbeda dengan alif.
Alif tidak pernah berharakat, dan menjadi salah satu dari huruf mad.
Sedangkan hamzah berharakat.
58. 3. MAD WAJIN MUNFASHIL
Mad jaiz munfashil adalah apabila ada mad asli
bertemu dengan hamzah di lain kalimat / kata.
Cara membacanya: boleh dibaca panjang 2 hingga
6 harakat.
Contoh hukum tajwid mad jaiz munfashil:
َلَزْنَا ٓاَم
ٍلَجَا ى
ٰٓلِا ْٓيِرْجَّي
ِهْيَنُذُا ْٓيِف
59. 4. MAD LAYYIN
Mad layyin adalah apabila ada fathah bertemu
dengan wawu mati atau ya mati.
Cara membacanya: dibaca lunak dan lemas.
Jika mad layyin berada di tempat waqaf, bisa
dibaca panjang hingga 6 harakat seperti mad
‘aridh lissukun.
Contohnya di surat Al Quraisy:
ۙ
ٍشْيَرُق ِفٰلْيِ ِ
ال
ِفْيَّالصَو ِءۤاَتِِّالش َةَلْحِر ْمِهِفٰلا
ۙ
ِتْيَبْال اَذ ٰ
ه َّبَر اْوُدُبْعَيْلَف
60. 5. MAD ‘ARIDL LISSUKUN
Mad aridh lissukun adalah apabila ada mad thobi’i
bertemu dengan huruf sukun karena waqaf.
Cara membacanya:
paling utama dibaca panjang 6 harakat.
pertengahan: dibaca 4 harakat.
boleh dibaca pendek 2 harakat.
Contohnya di surah Yasin:
ِۙمْيِكَحْال ِنٰاْرُقْالَو
َۙنْيِل َ
سْرُمْال َنِمَل َكَّنِا
ٍطاَرِص ىٰلَع
ٍمْيِقَت ْ
سُّم
61. 6. MAD LAZIM MUTSAQQOL KILMI
Mad lazim mutsaqqol kilmi adalah apabila ada
mad thobi’i bertemu dengan huruf bertasydid
dalam satu kalimat / kata.
Cara membacanya: harus dibaca panjang 6
harakat atau 3 alif.
Contohnya:
َنْيِِّالَّالض َ
الَو
ِمْلِِّالس يِف
ًةَّافَك
ُةَّامَّالط
62. 7. MAD LAZIM MUKHOFFAF KILMI
Mad lazim mukhoffaf kilmi adalah apabila ada
mad thobi’i bertemu dengan huruf berharakat
sukun dan tidak di akhir kalimat.
Cara membacanya: dibaca panjang 6 harakat.
Contoh di Al Quran hanya ada satu, yaitu di
Surat Yunus:
َنٰ ْ
الٰا
63. 8. MAD SHILAH QOSHIRAH
Mad shilah qashirah adalah apabila ada ha dhamir
jatuh setelah huruf hidup dan setelahnya tidak
bertemu dengan sukun, hamzah, atau tasydid.
Cara membacanya: dibaca panjang dua harakat.
Contohnya di Al Quran:
هَلْوَح
هِب
هِلْثِِّم
64. 9. MAD SHILAH THOWILAH
Mad shilah thawilah adalah apabila ada ha dhamir
jatuh setelah huruf hidup dan setelahnya bertemu
dengan hamzah.
Cara membacanya: boleh dibaca panjang sampai
6 harakat.
Contohnya di dalam Al Quran:
َّ
الِا ٓهِب
, bihii illa
َلَصْوُّي ْنَا ٓهِب
َ ٰ
ّللا َّنِا ٓهِمْوَقِل
65. 10. MAD IWADH
Yang dinamakan mad iwadh adalah apabila ada
huruf selain ta marbuthoh, berharakat fathah
tanwin dan jatuh di tempat waqaf.
Cara membacanya, dibaca panjang 2 harakat atau
1 alif seperti mad ashli.
Contohnya dalam QS Al Kahfi
ۙاًدَبَا ِهْيِف َنْيِثِكاَّم
َلَو ُ ٰ
ّللا َذَخَّات واُالَق َنْيِذَّال َرِذْنُيَّو
اًد
َّ
الِا َنْوُلْوُقَّي ْنِا
اًبِذَك
66. 11. MAD BADAL
Mad badal adalah apabila ada hamzah bertemu dengan
huruf mad yang berasal dari hamzah sukun, kemudian
hamzah sukun ini diubah menjadi alif, wawu mati, atau ya
mati.
Cara membacanya: dibaca panjang 2 harakat seperti mad
asli.
Contoh di dalam Al Quran:
اْوُنَمٰا
اْوُتْوُا
يِنْوُتْيِإ
ُانَمْيِا
67. 12. MAD LAZIM HARFI MUKHOFFAF
Mad lazim harfi mukhoffaf adalah apabila
ada salah satu atau beberapa huruf yang
terkumpul pada lafadz ْ
ـصَقَن ْل َ
سَع ْمَك
menjadi pembuka surat (fawatihus
suwar) yang bila huruf tersebut dipecah
terdiri dari 3 huruf dan ditengahnya
huruf mad, serta huruf ketiganya tidak
diidghamkan.
Delapan huruf tersebut dapat diuraikan
sebagai berikut:
ك
(
ْافَك
)
،
م
(
ْْميِم
)
،
ع
(
ْْنيَع
)
،
س
(
ْْنيِس
)
،
ل
(
ْم َ
ال
)
،
ن
(
ْنْوُن
)
،
ق
(
ْافَق
)
،
ص
(
ْداَص
)
Cara membacanya dibaca 6 harakat
atau 3 alif, kecuali ‘ain bisa dibaca 4
harakat atau 6 harakat.
Contohnya:
Surat Al Baqarah: ِّۤمۤال
Surat Maryam: ۤ
ص ۤعٰي ٰ
ه ۤك
Surat Yunus: ٰ
رۤال
Surat Ar Ra’du: ٰ
ر ِّۤمۤال
Surat Qaf: ۤ
ق
Surat Al Qalam: ۤ
ن
68. 13. MAD LAZIM HARFI MUTSAQQOL
Mad lazim harfi mutsaqqal adalah apabila ada salah satu
atau beberapa huruf yang terkumpul pada lafadz ْل َ
سَع ْمَك
ْ
ـصَقَنmenjadi pembuka surat (fawatihus suwar) yang bila
huruf tersebut dipecah terdiri dari 3 huruf dan ditengahnya
huruf mad, serta huruf ketiganya diidghamkan.
Cara bacanya: dipanjangkan 6 harakat atau 3 alif.
Contoh di Al Quran:
Surat Al Baqarah: ِّۤمۤال
Surat Ar Ra’du: ٰ
ر ِّۤمۤال
صِّمالـ
–
ِّمطس
69. 14. MAD TAMKIN
Cara bacanya dibaca panjang 2 harakat.
Disebut mad tamkin jika memenuhi salah satu dari 5
kondisi berikut:
Ada ya’ bertasydid berharakat kasrah bertemu dengan ya’
sukun. Contoh:
ْمُتْيِِّيُح
–
َنْيِِّيِلِع
–
َنْيِِّيِبَّالن َنِم
Ada dhommah bertemu wawu sukun dan setelahnya ada
wau berharakat. Contoh: ْمُهَو اْوُالَق
–
َّالص واُلِمَعَو اْوُنَمآ
ُاتَحِلا
.
Ada kasrah bertemu ya’ sukun dan setelahnya ketemu ya’
berharakat. Contoh: ٍمْوَي ْيِف
–
ُ
سِو ْ
سَوُي ْيِذَّال
Ada wawu berharakat dhommah ketemu wau sukun,
contohnya: َنْوُوْلَي
.
Ada ya’ berharakat kasrah ketemu ya’ sukun. Contoh:
ْيِيْحُي
–
َ
ال
ْيِيْحَت ْ
سَي