SlideShare a Scribd company logo
1 of 70
SEKILAS PENDALAMAN
ILMU TAJWID
OLEH : DRS. KH. M. FACHRUR ROZI, M.H.I
PENGASUH PP RIYADLUL QORI’IN JEMBER
PENGANTAR
Membaca Al-Qur’an tidak sama dengan membaca bahan bacaan
lainnya karena ia adalah kalam Allah SWT. Allah berfirman,
ٍ‫ر‬‫ي‬ِ‫ب‬َ‫خ‬ ٍ‫يم‬ِ‫ك‬َ‫ح‬ ْ‫ن‬ُ‫د‬َّ‫ل‬ ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫ت‬َ‫ل‬ِِّ‫ص‬ُ‫ف‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ُ‫ه‬ُ‫ات‬َ‫ي‬‫آ‬ Artinya : “Ayat-ayatnya disusun
dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci yang diturunkan dari sisi
(Allah) yang Maha bijaksana lagi Maha tahu.” (Hud:1)
Al Qur’an adalah wahyu Allah SWT yang terakhir disampaikan kepada
nabi Muhammad SAW melalui perantara jibril. Satu dari sekian banyak
kemukjizatan Al Qur’an adalah balasan pahala bagi yang membacanya
terlebih mampu mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Al Qur’an
memiliki banyak keistimewaan yang tidak dijumpai didalam kitab-kitab
lain, sampai cara membacanyapun juga harus sesuai dengan aturan
mainnya atau tartil. Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an Surat Al
Muzzamil ayat empat : “Dan bacalah Al-Qur’an itu secara tartil
(perlahan-lahan)
Tajwīd ( ‫تجويد‬
) secara harfiah mengandung arti melakukan
sesuatu dengan elok dan indah atau bagus dan membaguskan, tajwid
berasal dari kata ” Jawwada ”( ‫د‬ِّ‫و‬‫ج‬
-
‫د‬ِّ‫و‬‫يج‬
-
‫تجويدا‬
) dalam bahasa
Arab.Dalam ilmu Qiraah, tajwid berarti mengeluarkan huruf dari
tempatnya dengan memberikan sifat-sifat yang dimilikinya.Jadi ilmu
tajwid adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara melafazkan
atau mengucapkan huruf-huruf yang terdapat dalam kitab suci Al-Quran
maupun Hadist dan lainnya.
Dalam ilmu tajwid dikenal beberapa istilah yang harus
diperhatikan dan diketahui dalam pembacaan Al-Quran, diantaranya : a.
Makharijul huruf, yakni tempat keluar masuknya huruf b. Shifatul huruf,
yakni cara melafalkan atau mengucapkan huruf c. Ahkamul huruf, yakni
hubungan antara huruf d. Ahkamul maddi wal qasr, yakni panjang dan
pendeknya dalam melafazkan ucapan dalam tiap ayat Al-Quran e.
Ahkamul waqaf wal ibtida’, yakni mengetahui huruf yang harus mulai
dibaca dan berhenti pada bacaan bila ada tanda huruf f. dan Al-Khat dan
Al-Utsmani
MAKHORIJUL HURUF
SHIFATUL HURUF
SEGI NAFAS
1. Segi Nafas:
a. ُ‫س‬ْ‫َم‬‫ه‬‫ال‬
( Al Hams), artinya keluarnya nafas ketika membaca huruf-
huruf yang mempunyai sifat Al Hams. Hurufnya ada sepuluh (10)
yaitu:
‫ف‬
–
‫ح‬
–
‫ث‬
–
‫هـ‬
–
‫ش‬
–
‫خ‬
–
‫ص‬
–
‫س‬
–
‫ك‬
–
‫ت‬
atau terangkum dalam kalimat ْ‫ت‬َ‫ك‬ َ
‫س‬ ٌ‫ص‬ْ‫خ‬ َ
‫ش‬ ُ‫ه‬َّ‫َث‬‫ح‬َ‫ف‬
Kebalikan dari Al Hams adalah Al Jahr
b. ُ‫ر‬ْ‫َه‬‫ج‬‫ال‬
( Al Jahr) yaitu menahan nafas ketika membaca huruf-huruf yang
bersifat Al Jahr. Huruf-hurufnya ada delapan belas (18), atau selain
hurufnya Al Hams. Yaitu :
‫ع‬
–
‫ظ‬
–
‫م‬
–
‫و‬
-
‫ز‬
-
‫ن‬
–
‫ق‬
–
‫ا‬
-
‫ر‬
-
‫ء‬
-
‫ذ‬
-
‫ي‬
-
‫غ‬
–
‫ض‬
–
‫ج‬
–
‫د‬
-
‫ط‬
–
‫ل‬
–
‫ب‬
atau terangkum dalam kalimat ِ‫ب‬َ‫ل‬َ‫ط‬ َّ‫د‬َ‫ج‬ َّ‫ض‬َ‫غ‬ ْ‫ي‬ِ‫ذ‬ ٍ‫ئ‬ِ‫ار‬َ‫ق‬ َ‫ن‬ْ‫ز‬َ‫و‬ َ‫م‬ُ‫ظ‬َ‫ع‬
SEGI SUARA
2. Segi Suara:
a. ُ‫ة‬َّ‫د‬ِ‫الش‬
( Asy Syiddah), artinya tertahannya suara ketika membaca huruf-huruf yang
mempunyai sifat Asy Syiddah. Hurufnya ada delapan (8), yaitu;
‫أ‬
–
‫ج‬
–
‫د‬
-
‫ق‬
-
‫ط‬
-
‫ب‬
–
‫ك‬
-
‫ت‬ Atau dalam kalimat; ْ‫ت‬َ‫َك‬‫ب‬ ٍ‫ط‬َ‫ق‬ ْ‫د‬ِ‫ج‬َ‫أ‬
Kebalikan dari Asy Syiddah adalah Ar Rakhwah
b. ُ‫َة‬‫و‬ْ‫خ‬َّ‫ر‬‫ال‬
( Ar Rakhwah) yaitu terlepas atau keluarnya suara ketika membaca huruf-
hurufnya. Hurufnya ada lima belas (15), atau selain hurufnya Asy Syiddah. Yaitu:
‫خ‬
–
‫ذ‬
–
‫غ‬
–
‫ث‬
–
‫ح‬
–
‫ظ‬
-
‫ف‬
–
‫ض‬
-
‫ش‬
–
‫و‬
–
‫ص‬
–
‫ز‬
-
‫ي‬
–
‫س‬
–
‫هـ‬ atau dalam kalimat َّ‫ث‬ُ‫غ‬ْ‫ذ‬ُ‫خ‬
‫ـ‬ٍ‫ه‬‫ا‬ َ
‫س‬ ٍ‫َي‬‫ز‬ ٍ‫ص‬ْ‫و‬ َ
‫ش‬ ٍ‫ض‬َ‫ف‬ ٍ‫َظ‬‫ح‬
Keterangan :
Antara sifat Asy Syiddah dengan Ar Rakhwah adalah At Tawassuth, yaitu
mengucapkan huruf-hurufnya dengan tidak terlalu ditahan atau terlepaskan
(pertengahan antara keduanya). Hurufnya adalah: ‫ل‬
–
‫ن‬
–
‫ع‬
–
‫م‬
–
‫ر‬ atau kalimat
yang berbunyi: ْ‫ر‬َ‫م‬ُ‫ع‬ ْ‫ن‬ِ‫ل‬
SEGI PANGKAL IDAH
a. ُ‫ء‬َ‫ال‬ْ‫ع‬ِ‫ت‬ ْ
‫س‬ِ‫إل‬‫ا‬
( Al Isti’la’) adalah terangkatnya lidah ke rongga
atas ketika mengucapkan huruf-hurufnya. hurufnya ada
delapan (8), yaitu :
‫خ‬
–
‫ص‬
-
‫ض‬
-
‫غ‬
-
‫ط‬
-
‫ق‬
-
‫ر‬
-
‫ظ‬ atau dalam kalimat ْ‫ظ‬ِ‫ق‬ ٍ‫ط‬ْ‫غ‬َ‫ض‬ َ‫ص‬ْ‫خ‬ُ‫ر‬
Kebalikan dari sifat Al Isti’la’ adalah Al Istifal
b. ُ‫ال‬َ‫ف‬‫ـ‬ِ‫ت‬ ْ
‫س‬ِ‫إل‬‫ا‬
( Al Istifal), yaitui posisi lidah menurun. Huruf-
hurufnya ada dua puluh (20):
‫ث‬
–
‫ب‬
–
‫ت‬
–
‫ع‬
–
‫ز‬
–
‫م‬
-
‫ن‬
-
‫ي‬
–
‫ج‬
–
‫و‬
-
‫د‬
-
‫ح‬
-
‫ر‬
–
‫ف‬
-
‫هـ‬
-
‫إ‬
–
‫ذ‬
–
‫س‬
-
‫ل‬
–
‫ش‬
-
‫ك‬
-
‫ا‬ atau dalam kalimat ْ‫ر‬َ‫ح‬ ُ‫د‬ِ‫َو‬‫ج‬ُ‫ي‬ ْ‫َن‬‫م‬ َّ‫ز‬َ‫ع‬ َ‫ت‬َ‫ب‬َ‫ث‬
ْ‫ذ‬ِ‫إ‬ ُ‫ه‬َ‫ف‬
‫ا‬ًّ‫ك‬ َ
‫ش‬ َّ‫ل‬ َ
‫س‬
LIDAH DENGAN RONGGA MULUT
a. ُ‫اق‬َ‫ب‬ْ‫ط‬ِ‫إل‬‫ا‬
( Al Ithbaq) adalah menempelnya lidah dengan
rongga atas ketika mengucapkan huruf-hurufnya. Huruf yang
mempunyai sifat Al Ithbaq ada empat (4), yaitu; ‫ص‬
–
‫ض‬
-
‫ط‬
-
‫ظ‬
Kebalikan dari sifat Al Ithbaq adalah Al Infitah
b. ُ‫َاح‬‫ت‬ِ‫ف‬‫ن‬ِ‫إل‬‫ا‬
( Al Infitah) adalah terlepasnya lidah dari rongga atas,
serta terbukanya kedua bibir. Hurufnya adalah selain huruf-
huruf Al Ithbaq, yaitu dua puluh lima (25) huruf :
‫م‬
–
‫ن‬
–
‫أ‬
-
‫خ‬
–
‫ذ‬
–
‫و‬
–
‫ج‬
–
‫د‬
-
‫س‬
–
‫ع‬
–
‫ة‬
–
‫ف‬
-
‫ز‬
–
‫ك‬
–
‫ح‬
-
‫ق‬
-
‫ل‬
–
‫ه‬
–
‫ش‬
-
‫ر‬
–
‫ب‬
–
‫غ‬
–
‫ي‬
–
‫ث‬ atau َ‫ح‬ ‫ا‬َ‫َك‬‫ز‬َ‫ف‬ ً‫ة‬َ‫ع‬ َ
‫س‬ َ‫د‬َ‫ج‬َ‫و‬ َ‫ذ‬َ‫خ‬َ‫أ‬ ْ‫َن‬‫م‬
ُ‫ه‬َ‫ل‬ ٌّ‫ق‬
ُ‫ث‬ْ‫ي‬َ‫غ‬ َ‫ب‬َ‫ر‬ َ
‫ش‬
MUDAH TIDAKNYA MENGEUARKAN
HURUF
a. ُ ‫ق‬َ‫ال‬ْ‫ذ‬ِ‫إل‬‫ال‬
( Al Idzlaq), adalah mengucapkan huruf dengan
mudah, karena posisi makhrajnya berada di ujung lidah atau
bibir. Semua huruf yang mempunyai sifat Al Idzlaq ada enam
(6);
‫ف‬
–
‫ر‬
-
‫م‬
-
‫ن‬
-
‫ل‬
-
‫ب‬ atau terangkum dalam kalimat ٍ‫ب‬ُ‫ل‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َّ‫ر‬ِ‫ف‬
Lawan dari sifat Al Idzlaq adalah Al Ishmat
b. ُ‫َات‬‫م‬ْ‫ص‬ِ‫إل‬‫ا‬
( Al Ishmat) yaitu mengeluarkan huruf Hija’iyyah
dengan agak susah atau tertahan. Huruf-hurufnya ada dua
puluh dua (22), yaitu:
‫ج‬
–
‫ز‬
-
‫غ‬
–
‫ش‬
-
‫س‬
–
‫خ‬
–
‫ط‬
–
‫ص‬
–
‫د‬
–
‫ث‬
–
‫ق‬
–
‫ة‬
–
‫إ‬
–
‫ذ‬
-
‫و‬
-
‫ع‬
-
‫ظ‬
-
‫ه‬
–
‫ي‬
-
‫ح‬
–
‫ض‬
–
‫ك‬ atau dalam kalimat ٍ‫ط‬ِ‫خ‬‫ا‬ َ
‫س‬ َّ‫ش‬َ‫غ‬ َّ‫ز‬ُ‫ج‬
َ‫ك‬ُّ‫ض‬ُ‫َح‬‫ي‬ ُ‫ه‬َ‫ظ‬َ‫َع‬‫و‬ْ‫ذ‬ِ‫إ‬ ً‫ة‬َ‫ق‬َ‫َث‬‫د‬َ‫ص‬
AHKAMUL WAQF WAL IBTIDA’
GHORIB DAN MUSYKILAT
• Gharib menurut bahasa artinya tersembunyi atau samar,
sedangkan menurut istilah Ulama qurra', gharib artinya
ada sesuatu yang perlu penjelasan khusus karena
samarnya pembahasan atau karena peliknya
permasalahan baik dari segi huruf, lafadz, arti maupun
pemahaman yang terdapat dalam Al-Qur'an.
• Adapun bacaan-bacaan yang dianggap gharib
(tersembunyi/samar) dalam qira'ah Imam Ashim riwayat
Hafs diantaranya adalah : Imalah, Isymam, Saktah,
Tashil, dan Naql.
• Macam- macam bacaan gharib antara lain:
1. SAKTAH
Saktah adalah berhenti tanpa bernafas, dengan
tujuan untuk menjadi arti ayat. Di dalam mushkhafros
mulutsmani, 'saktah' ditandai dengan khuruf 'SIN 'kecil
pada ayat yang mengandung 'saktah'.
Menurut Imam Hafs, saktah hanya ada di 4 tempat
yaitu surat (18:1-2), (36:52), (75:27) dan (83:14).
Pada contoh di bawah ini, huruf ' SIN ' (sebagai tanda
saktah) terletak antara kata berwarna merah dan kata
berwarna biru .Diantara kedua kata itulah yang terjadi
saktah.
Berikut ini adalah ayat yang mengandung saktah:
Surat Al-Kahfi (18) antara ayat 1 dan 2: ‫ا‬ ۜ‫ا‬
Surat Yasiin (36) ayat 52:
2. IMALAH
Imalah membaca fathah yang miring kekasroh
Contoh pada surat Hud (11) Bunyi RO dibaca
RE (seperti bunyi REmot) sehingga menjadi
majREha.
3. ISYMAM
Isymam adalah dhommah yang terbuang dengan
membaca bibir ketika membaca kata 'LAATA'MANNA'
pada surat Yusuf (12) ayat 11.
teks lengkap surat Yusuf (12) ayat 11 adalah sebagai
berikut :
Cara bacanya “laa ta'manna” Nah, karena ini termasuk
bacaan isymam, cara gerakan yaitu “laa ta'mannuna”,
namun kata “nuu” yang menjadi tambahan hanya
disyaratkan dengan bibir ditambah mencucu tanpa suara.
Jadi suara yang didengarkan hanya sebatas “laa
ta'manna”.
4. NAQL
• Naql memindahkan adalah simbol/baris kasrah pada huruf
HAMZAH ke huruf LAM,
• yaitu pada surat Al-Hujurat ayat 11 .‫ﺑﺌﺲﺎﻻﺳﻢ‬
• Naql, yaitu memindahkan harakat suatu huruf ke huruf sukun
sebelumnya.
• Menurut imam Hafs, bacaan ini juga hanya ada dalam surat al
Hujurat ayat 11 ‫اال‬
.
• Alasan bacaan naql pada kata ‫االسم‬yaitu terdapatnya dua
hamzah washal (hamzah yang tidak terbaca di tengah kalimat),
yakni hamzah pada al ta'rif daismu (salah satu dari sepuluh
kata benda yang berhamzah washal), yang mengapit lam
sehingga tidak terbaca di kala sambung dengan kata
sebelumnya.
• Di antara manfaat bacaan naql ini adalah untuk memudahkan
umat Islam.
5. TASHIL
• Tashil adalah , yaitu meringankan hamzah kedua (dari
dua hamzah yang beriringan) dengan bunyi leburan
hamzah dengan alif.
• Terdapat dalam surat Fushilat 44 yang bunyinya
Dilihat dari tulisannya, bacaannya harus aa'jamiyyuwa
'arabiyy. Tapi untuk bacaan ini, hamzah pertama dan kedua
cara bacanya agak diringankan.
Ketika bertemu dua hamzah qatha' yang berurutan pada
satu kata maka melafadzkan kata semacam ini bagi orang
Arab terasa berat, sehingga bacaan seperti ini bisa
meringankan.
1. IDZHAR HALQI
Idzha halqi adalah apabila ada nun mati ( ْ
‫ن‬
) atau tanwin (‫ــ‬ً‫ـ‬‫ـ‬, ‫ــ‬ٍ‫ـ‬‫ـ‬, ‫ــ‬ٌ‫ـ‬‫)ـ‬
bertemu dengan salah satu 6 huruf hijaiyah berikut:
hamzah ( ‫أ‬
)
kha ( ‫ح‬
)
kho’ ( ‫خ‬
)
‘ain ( ‫ع‬
)
ghain ( ‫غ‬
)
ha’ ( ‫ه‬
)
Cara membacanya: nun mati atau tanwin dibaca jelas.
Contohnya:
Surat An Nur ayat 1 ‫ا‬َ‫ه‬ٰ‫ن‬‫ل‬َ‫ز‬‫ن‬َ‫ا‬ٌْ‫ة‬َ‫ر‬‫و‬ُ‫س‬
Surat Al Fatihah َْ‫ت‬‫م‬َ‫ع‬‫ن‬َ‫ا‬
Surat An Nur Ayat 2 ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬‫ن‬ِّ‫م‬
2. IDGHOM BIGHUNNAH
Idgham bighunnah adalah bacaan
tajwid jika ada nun mati atau tanwin
bertemu salah satu 4 huruf berikut:
Ya ( ‫ي‬
)
Nun ( ‫ن‬
)
Mim ( ‫م‬
)
Wawu ( ‫و‬
)
Disingkat dengan yanmu ( ‫ينمو‬
.)
Cara membacanya: nun mati atau
tanwin dimasukkan ke huruf
setelahnya (salah satu 4 huruf tadi)
dan dibaca berdengung kira-kira 2
harakat.
Contohnya:
ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ن‬ِِّ‫م‬ ٌ‫ة‬َ‫ب‬ْ‫ص‬ُ‫ع‬
ْ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِِّ‫م‬ ٍ‫ئ‬ِ‫ر‬ْ‫م‬‫ا‬ ِِّ‫ل‬ُ‫ك‬ِ‫ل‬
‫ا‬ْ‫و‬ُ‫ال‬َ‫ق‬َّ‫و‬ ۙ‫ا‬ً‫ر‬ْ‫ي‬َ‫خ‬
Dinamakan idghom bighunnah
dengan syarat, nun mati atau tanwin
tadi bertemu huruf yanmu tidak
dalam satu kalimah/kata.
Jika dalam satu kata, maka dibaca
idzhar.
Contohnya di dalam Al Quran ada 4:
‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ن‬ُّ‫الد‬
ٌ‫ان‬َ‫ي‬ْ‫ن‬ُ‫ب‬
ٌ‫ان‬َ‫و‬ْ‫ن‬ِ‫ص‬
ٌ‫ان‬َ‫و‬ْ‫ن‬ِ‫ق‬
3. IDGHOM BILAGHUNNAH
Idghom bilaghunnah adalah bacaan tajwid saat ada nun mati atau
tanwin bertemu huruf lam ( ‫ل‬
) atau ra’ ( ‫ر‬
.)
Cara membacanya, nun mati atau tanwin dimasukkan ke huruf
lam atau ra dan dibaca tidak berdengung.
Contohnya:
ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬ ‫ا‬ًّ‫ر‬ َ
‫ش‬
ٌ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ح‬َّ‫ر‬ ٌ‫ف‬ْ‫و‬ُ‫ء‬َ‫ر‬
ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬ ٌ‫اع‬َ‫ت‬َ‫م‬
ْ‫م‬َّ‫ل‬ ْ‫ن‬ِ‫ا‬َ‫ف‬
4. IQLAB
Iqlab adalah apabila ada nun sukun atan tanwin bertemu
dengan huruf ba.
Huruf iqlab cuma satu yaitu ‫ب‬
.
Cara membacanya: nun sukun atau tanwin diganti menjadi
mim dan dibaca berdengung kira-kira 2 harakat.
Contohnya:
ٍ‫ت‬ ٰ‫ن‬ِِّ‫ي‬َ‫ب‬ ٍۢ
ٍ‫ت‬ٰ‫ي‬ٰ‫ا‬
ِ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ٍْۢ‫ن‬ِ‫م‬
ِ ٰ
‫اّلل‬ِ‫ب‬ ٍۢ
ٍ‫ت‬ ٰ
‫د‬ ٰ
‫ه‬ َ
‫ش‬
5. IKHFA’ HAKIKI
Ikhfa haqiqi adalah apabila ada nun sukun atau tanwin
bertemu 15 huruf yaitu: ،‫ص‬ ،‫ش‬ ،‫س‬ ،‫ز‬ ،‫ذ‬ ،‫د‬ ، ‫ج‬ ،‫ث‬ ،‫ت‬
‫ك‬ ،‫ق‬ ،‫ف‬ ،‫ظ‬ ،‫ط‬ ،‫ض‬
.
15huruf ikhfa haqiqi ini harus kita hafalkan agar bisa
membaca Al Quran sesuai dengan tajwidnya.
Cara membaca ikhfa haqiqi: nun sukun atau tanwin
dibaca samar-samar antara idzhar dan idghom.
Contohnya:
ْ‫م‬ُ‫ه‬ ُ
‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫ا‬
َ‫د‬َ‫ه‬ ْ
‫ش‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫ا‬
َ‫ان‬َ‫ك‬ ْ‫ن‬ِ‫ا‬
Ghunnah musyaddadah adalah bacaan tajwid saat ada mim atau nun
bertasydid.
Cara membacanya: mim atau nun dibaca berdengung kira-kira 2 harakat.
Contohnya:
َّ‫ن‬ِ‫ه‬ِ‫ر‬‫ا‬َ‫ص‬ْ‫ب‬َ‫ا‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬
َّ‫ن‬ُ‫ه‬َ‫ج‬ْ‫و‬ُ‫ر‬ُ‫ف‬
‫ا‬َّ‫م‬ِ‫م‬
‫ا‬َ‫ه‬َّ‫ن‬َ‫ا‬َ‫ك‬
Yang perlu diperhatikan adalah, saat ada nun atau mim bertasydid namun
sebelumnya didahului oleh tanwin atau nun mati, itu bukan bacaan ghunnah
musyaddadah, melainkan idgham bighunnah.
Contohnya:
ٍ‫ت‬ ٰ‫ن‬ِِّ‫ي‬َ‫ب‬ُّ‫م‬ ٍ‫ت‬ٰ‫ي‬ٰ‫ا‬
َ‫ن‬ِِّ‫م‬ ً
‫ًل‬َ‫ث‬َ‫م‬َّ‫و‬
Bacaan ghunnah musyaddadah disebut juga dengan wajibul ghunnah.
1. IDGHOM MIMI
Idgham mimi adalah apabila ada mim mati bertemu dengan mim.
Cara bacanya, mim mati dimasukkan huruf mim yang kedua dan
dibaca berdengung sekira 2 harakat.
Contohnya:
‫ا‬َّ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ه‬‫ا‬َ‫و‬ْ‫ف‬َ‫ا‬ِ‫ب‬
‫ا‬َّ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ل‬ُ‫ق‬
َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُّ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬ُ‫ك‬
Di dalam kitab tuhfatul athfal, idgham mimi disebut dengan idgham
shaghir.
Sedangkan di kitab hidayatush shibyan, disebut dengan idgham
ma’al ghunnah.
2. IKHFA’ SYAFAWI
Yang dinamakan ikhfa syafawi adalah apabila ada mim
sukun bertemu dengan huruf ba.
Cara membacanya, mim mati atau mim sukun dibaca
berdengung sekira 2 harakat.
Contohnya:
‫ا‬َ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ذ‬ُ‫خ‬ْ‫أ‬َ‫ت‬
‫ه‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬
‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ل‬ُ‫ج‬ْ‫ر‬َ‫ا‬َ‫و‬
3. IDZHAR SYAFAWI
Idzhar syafawi adalah jika ada mim mati bertemu
dengan huruf hijaiyah selain mim dan ba.
Cara membacanya: mim mati dibaca jelas.
Contohnya:
‫ى‬ٰ‫ت‬َ‫ح‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ت‬ْ‫و‬ُ‫ي‬ُ‫ب‬
ٌ‫ر‬ْ‫ي‬َ‫خ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ل‬ ٰ‫ذ‬
ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ل‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬
1. IDGHOM MUTAMATSILAINI
Idgham mutamatsilain adalah apabila dua huruf yang sama makhraj dan
shifatnya bertemu. Di kitab tuhfatul athfal, jika huruf pertama mati, kedua hidup,
disebut dengan shaghir. Jika huruf pertama dan kedua hidup, disebut kabir.
Termasuk di bab pembahasan mutajanisain dan mutaqarabain.
Namun, yang kita bahas di sini adalah jika yang pertama mati dan kedua hidup.
Cara membacanya: huruf yang pertama dimasukkan ke huruf yang kedua dan
ditekan saat membacanya.
Contoh idgham mutamatsilain atau mitsli dalam Surat Al Quran:
ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ْ‫ب‬ُ‫ت‬ْ‫ك‬َ‫ي‬ْ‫ل‬َ‫ف‬
ُ‫ر‬َ‫و‬َ‫ز‬َ‫ت‬ ْ‫ت‬َ‫ع‬َ‫ل‬َ‫ط‬
‫ا‬ْ‫و‬ُ‫ل‬ْ‫خ‬َ‫د‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫و‬
َ‫ب‬َ‫ه‬َ‫ذ‬ْ‫ذ‬ِ‫ا‬
ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫ع‬ِ‫ط‬َ‫ت‬ ْ
‫س‬َ‫ت‬
Dikecualikan dari idgham mitsli adalah, jika huruf sukun yang pertama berupa
wawu dan ya.
2. IDGHOM MUTAJANISAIN
Idgham mutanajanisain atau idgham jinsi adalah apabila ada dua huruf
yang sama makhrajnya tapi berlainan shifatnya bertemu.
Cara membacanya, dengan memasukkan huruf pertama ke huruf kedua
dan ditekan.
Dibaca idgham mitsli jika:
ta’ sukun ( ْ‫ت‬
) bertemu dengan tho ( ‫ط‬
) dan dal ( ‫د‬
)
, contohnya: ْ‫ت‬َّ‫م‬َ‫ه‬ ْ‫ذ‬ِ‫ا‬
ِ‫ن‬ ٰ‫ت‬َ‫ف‬ِٕ
‫ى‬ ‫ا‬َ‫ط‬
,
َ‫للا‬ ‫ا‬َ‫و‬َ‫ع‬َ‫د‬ ْ‫ت‬َ‫ل‬َ‫ق‬ْ‫ث‬َ‫ا‬
.
dal sukun ( ْ‫د‬
) bertemu dengan ta ( ‫ت‬
)
, contohnya: َ‫اب‬َ‫ت‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ل‬
.
dzal sukun ( ْ‫ذ‬
) bertemu dengan dzo’ ( ‫ظ‬
)
, contohnya: ‫ا‬ْ‫و‬ُ‫م‬َ‫ل‬َ‫ظ‬ ْ‫ذ‬ِ‫ا‬
.
tho sukun ( ْ‫ط‬
) bertemu dengan ta’ ( ‫ت‬
)
, contohnya: َ‫ت‬ْ‫ط‬ َ
‫س‬َ‫ب‬ ْ‫ِٕن‬
‫ى‬َ‫ل‬
.
lam sukun ( ْ‫ل‬
) bertemu dengan ra’ ( ‫ر‬
)
, contohnya: ‫ى‬ِِّ‫ب‬َ‫ر‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬
.
3. IDGHOM MUTAQORIBAIN
Idgham mutaqaribaian adalah apabila ada dua huruf
yang berdekatan makhraj dan shifatnya bertemu.
Cara membacanya dengan memasukkan huruf pertama
ke huruf kedua dan ditekan.
Contohnya:
ba’ sukun ( ْ‫ب‬
) bertemu mim ( ‫م‬
)
, contohnya: ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ع‬َ‫م‬ ْ‫ب‬َ‫ك‬ْ‫ر‬ِ‫ا‬
.
tsa sukun bertemu dzal, contohnya: َ‫ك‬ِ‫ل‬ ٰ‫ذ‬ ْ‫ث‬َ‫ه‬ْ‫ل‬َ‫ي‬
.
qaf mati bertemu kaf, contohnya: ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ق‬ُ‫ل‬ْ‫خ‬َ‫ن‬
.
1. IDZHAR QOMARIYAH
Idzhar qomariyah adalah apabila ada alif lam bertemu
dengan salah satu 14 huruf qomariyah sebagai berikut:
‫ي‬ ،‫ه‬ ،‫و‬ ،‫م‬ ،‫ك‬ ،‫ق‬ ،‫ف‬ ،‫غ‬ ،‫ع‬ ،‫خ‬ ،‫ح‬ ،‫ج‬ ،‫ب‬ ،‫أ‬
14huruf ini harus dihafalkan.
Cara membacanya, lam mati harus dibaca jelas, tidak
dimasukkan ke huruf selanjutnya.
Contohnya dalam Al Quran:
ُ‫ب‬ ٰ‫ت‬ِ‫ك‬ْ‫ال‬
ِ‫ب‬ْ‫ي‬َ‫غ‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬
ِ‫ة‬َ‫ر‬ِ‫خ‬ٰ ْ
‫اال‬ِ‫ب‬َ‫و‬
َ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫ح‬ِ‫ل‬ْ‫ف‬ُ‫م‬ْ‫ال‬
2. IDGHOM SYAMSYIYAH
Idgham syamsiyah adalah apabila alif lam bertemu dengan
salah satu dari 14 huruf syamsiyah berikut ini:
‫ن‬ ،‫ل‬ ،‫ظ‬ ،‫ط‬ ،‫ض‬ ،‫ص‬ ،‫ش‬ ،‫س‬ ،‫ز‬ ،‫ر‬ ،‫ذ‬ ،‫د‬ ،‫ث‬ ،‫ت‬
Cara membacanya: lam dimasukkan ke huruf selanjutnya,
sehingga suara lam hilang, masuk ke huruf tadi.
Jika bertemu nun, maka dibaca berdengung.
Contohnya:
ِ‫اس‬َّ‫الن‬ َ‫ن‬ِ‫م‬َ‫و‬dibaca berdengung.
ُ‫م‬ُ‫ه‬
ُ‫ء‬ۤ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ف‬ ُّ
‫الس‬
‫ا‬ُ‫و‬َ‫ر‬َ‫ت‬ ْ
‫اش‬
َ‫ة‬َ‫ل‬ٰ‫ل‬َّ‫الض‬
َ‫ن‬ِِّ‫م‬
ِ‫ء‬ۤ‫ا‬َ‫م‬ َّ
‫الس‬
1. LAM TAFKHIM
Lam tafkhim yang dibaca tebal adalah lam dalam lafadz
‫للا‬yang didahului oleh harakat fathah (َ ) atau
dhommah ( َ ).
Contohnya:
ُ ٰ
‫ّللا‬َ‫و‬
ُ ٰ
‫ّللا‬ َ‫ء‬ۤ‫ا‬ َ
‫ش‬ ْ‫و‬َ‫ل‬َ‫و‬
ُ‫م‬ُ‫ه‬َ‫د‬‫ا‬َ‫ز‬َ‫ف‬
ُ ٰ
‫ّللا‬
2. RA’ TAFKHIM
Ada beberapa jenis ra’ tafkhim,
Di antaranya adalah apabila ada huruf ra
berharakat fathah, dhommah, atau ra mati
jatuh setelah fathah atau dhommah.
Contohnya:
‫ا‬ً‫ض‬َ‫ر‬َ‫م‬
ۙ
ِ‫ض‬ْ‫ر‬َ ْ
‫اال‬ ‫ى‬ِ‫ف‬
َ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫ر‬ُ‫ع‬ ْ
‫ش‬َ‫ي‬
ُ‫ر‬ ٰ
‫ه‬ْ‫ن‬َ ْ
‫اال‬
3. LAM TARQIQ
Lam tarqiq adalah jika ada lam pada
lafadz Allah (lafdzul jalalah) didahului
oleh harakat kasrah.
Contohnya:
ِ ٰ
‫اّلل‬ِ‫ب‬
ِ ٰ
‫ّللا‬ ِ‫م‬ ْ
‫س‬ِ‫ب‬
ِ‫ت‬ٰ‫ي‬ٰ‫ا‬ِ‫ب‬
ِ ٰ
‫ّللا‬
4. RA’ TARQIQ
Di antaranya jika ada ra berharakat
kasrah atau ra mati jatuh setelah kasrah.
Contoh ro tarqiq:
َۙ‫ن‬ْ‫و‬َ‫ع‬ْ‫ر‬ِ‫ف‬
‫ه‬ِ‫ر‬ْ‫ص‬َ‫ن‬ِ‫ب‬
ِ‫ر‬ْ‫ي‬ِ‫ط‬‫ا‬َ‫ن‬َ‫ق‬ْ‫ال‬َ‫و‬
1. QOLQOLAH SUGHRO
Qalqalah adalah apabila ada salah satu dari 5 huruf ini: ،‫ط‬ ،‫د‬ ،‫ج‬ ،‫ب‬
‫ق‬
, dalam keadaan sukun atau mati, baik karena sukun asli atau
karena waqaf.
Qolqolah shughro adalah jika ada 5 huruf qolqolah tersebut di atas,
yang mati bukan karena waqaf, memang asli sukun dari asal
katanya.
Contohnya:
ْ‫أ‬َ‫ر‬ْ‫ق‬ِ‫إ‬
ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ت‬َ‫ل‬ْ‫ب‬ِ‫ق‬
ُ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ج‬َ‫ي‬
َ‫ل‬ْ‫خ‬ْ‫د‬َ‫ا‬
2. QOLQOLAH KUBRO
Qolqolah kubra adalah jika ada huruf
qolqolah yang mati karena waqaf.
Cara membacanya lebih jelas memantulnya.
Contohnya:
ۙ
ِ‫ق‬َ‫ل‬َ‫ف‬ْ‫ال‬ ِِّ‫ب‬َ‫ر‬ِ‫ب‬ ُ‫ذ‬ْ‫و‬ُ‫ع‬َ‫ا‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬
َۙ‫ب‬َ‫ق‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫ا‬ ٍ‫ق‬ِ‫س‬‫ا‬َ‫غ‬ ِِّ‫ر‬ َ
‫ش‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬َ‫و‬
ِۙ‫د‬َ‫ق‬ُ‫ع‬ْ‫ال‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ ِ‫ت‬ ٰ‫ث‬ٰ‫ف‬َّ‫الن‬ ِِّ‫ر‬ َ
‫ش‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬َ‫و‬
1. MAD THABI’I
Mad thobi’i atau mad asli adalah jika ada fathah ketemu
alif, kasrah ketemu ya mati, atau dhommah ketemu wawu
mati.
Cara membacanya dibaca panjang dua harakat atau 1
alif.
Contohnya:
‫ا‬ً‫ر‬‫ا‬َ‫ن‬
َ‫ات‬َ‫ذ‬
‫ا‬َ‫ه‬ِ‫د‬ْ‫ي‬ِ‫ج‬ ْ‫ي‬ِ‫ف‬
َ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ق‬ُ‫ي‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬
Jika mad thobi’i bertemu dengan hamzah, sukun, tasydid
dan waqaf, nanti hukumnya berubah.
2. MAD WAJIB MUTTASHIL
Mad wajib muttashil adalah jika ada mad thobi’i bertemu dengan
hamzah dalam satu kata / kalimah.
Cara membacanya wajib dibaca panjang 5 harakat (atau ada juga
yang membolehkan 4 harakat).
Contohnya:
َ‫ك‬ِٕ
‫ى‬ٰۤ‫ول‬ُ‫ا‬
, ada ada mad thobi’i (laa) bertemu hamzah (i) dalam satu kata.
ِ‫ء‬ۤ‫ا‬َ‫م‬ َّ
‫الس‬ َ‫ن‬ِ‫م‬
ً‫ء‬ۤ‫ا‬َ‫م‬
‫ا‬َ‫ن‬َ‫ء‬ۤ‫ا‬َ‫ب‬ٰ‫ا‬
Hamzah berbeda dengan alif.
Alif tidak pernah berharakat, dan menjadi salah satu dari huruf mad.
Sedangkan hamzah berharakat.
3. MAD WAJIN MUNFASHIL
Mad jaiz munfashil adalah apabila ada mad asli
bertemu dengan hamzah di lain kalimat / kata.
Cara membacanya: boleh dibaca panjang 2 hingga
6 harakat.
Contoh hukum tajwid mad jaiz munfashil:
َ‫ل‬َ‫ز‬ْ‫ن‬َ‫ا‬ ٓ‫ا‬َ‫م‬
ٍ‫ل‬َ‫ج‬َ‫ا‬ ‫ى‬
ٰٓ‫ل‬ِ‫ا‬ ْٓ‫ي‬ِ‫ر‬ْ‫ج‬َّ‫ي‬
ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ن‬ُ‫ذ‬ُ‫ا‬ ْٓ‫ي‬ِ‫ف‬
4. MAD LAYYIN
Mad layyin adalah apabila ada fathah bertemu
dengan wawu mati atau ya mati.
Cara membacanya: dibaca lunak dan lemas.
Jika mad layyin berada di tempat waqaf, bisa
dibaca panjang hingga 6 harakat seperti mad
‘aridh lissukun.
Contohnya di surat Al Quraisy:
ۙ
ٍ‫ش‬ْ‫ي‬َ‫ر‬ُ‫ق‬ ِ‫ف‬ٰ‫ل‬ْ‫ي‬ِ ِ
‫ال‬
ِ‫ف‬ْ‫ي‬َّ‫الص‬َ‫و‬ ِ‫ء‬ۤ‫ا‬َ‫ت‬ِِّ‫الش‬ َ‫ة‬َ‫ل‬ْ‫ح‬ِ‫ر‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ف‬ٰ‫ل‬‫ا‬
ۙ
ِ‫ت‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ال‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ ٰ
‫ه‬ َّ‫ب‬َ‫ر‬ ‫ا‬ْ‫و‬ُ‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ْ‫ل‬َ‫ف‬
5. MAD ‘ARIDL LISSUKUN
Mad aridh lissukun adalah apabila ada mad thobi’i
bertemu dengan huruf sukun karena waqaf.
Cara membacanya:
paling utama dibaca panjang 6 harakat.
pertengahan: dibaca 4 harakat.
boleh dibaca pendek 2 harakat.
Contohnya di surah Yasin:
ِۙ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ك‬َ‫ح‬ْ‫ال‬ ِ‫ن‬ٰ‫ا‬ْ‫ر‬ُ‫ق‬ْ‫ال‬َ‫و‬
َۙ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ل‬ َ
‫س‬ْ‫ر‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬َ‫ل‬ َ‫ك‬َّ‫ن‬ِ‫ا‬
ٍ‫ط‬‫ا‬َ‫ر‬ِ‫ص‬ ‫ى‬ٰ‫ل‬َ‫ع‬
ٍ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ق‬َ‫ت‬ ْ
‫س‬ُّ‫م‬
6. MAD LAZIM MUTSAQQOL KILMI
Mad lazim mutsaqqol kilmi adalah apabila ada
mad thobi’i bertemu dengan huruf bertasydid
dalam satu kalimat / kata.
Cara membacanya: harus dibaca panjang 6
harakat atau 3 alif.
Contohnya:
َ‫ن‬ْ‫ي‬ِِّ‫ال‬َّ‫الض‬ َ
‫ال‬َ‫و‬
ِ‫م‬ْ‫ل‬ِِّ‫الس‬ ‫ي‬ِ‫ف‬
ً‫ة‬َّ‫اف‬َ‫ك‬
ُ‫ة‬َّ‫ام‬َّ‫الط‬
7. MAD LAZIM MUKHOFFAF KILMI
Mad lazim mukhoffaf kilmi adalah apabila ada
mad thobi’i bertemu dengan huruf berharakat
sukun dan tidak di akhir kalimat.
Cara membacanya: dibaca panjang 6 harakat.
Contoh di Al Quran hanya ada satu, yaitu di
Surat Yunus:
َ‫ن‬ٰ ْ
‫ال‬ٰ‫ا‬
8. MAD SHILAH QOSHIRAH
Mad shilah qashirah adalah apabila ada ha dhamir
jatuh setelah huruf hidup dan setelahnya tidak
bertemu dengan sukun, hamzah, atau tasydid.
Cara membacanya: dibaca panjang dua harakat.
Contohnya di Al Quran:
‫ه‬َ‫ل‬ْ‫و‬َ‫ح‬
‫ه‬ِ‫ب‬
‫ه‬ِ‫ل‬ْ‫ث‬ِِّ‫م‬
9. MAD SHILAH THOWILAH
Mad shilah thawilah adalah apabila ada ha dhamir
jatuh setelah huruf hidup dan setelahnya bertemu
dengan hamzah.
Cara membacanya: boleh dibaca panjang sampai
6 harakat.
Contohnya di dalam Al Quran:
َّ
‫ال‬ِ‫ا‬ ٓ‫ه‬ِ‫ب‬
, bihii illa
َ‫ل‬َ‫ص‬ْ‫و‬ُّ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫ا‬ ٓ‫ه‬ِ‫ب‬
َ ٰ
‫ّللا‬ َّ‫ن‬ِ‫ا‬ ٓ‫ه‬ِ‫م‬ْ‫و‬َ‫ق‬ِ‫ل‬
10. MAD IWADH
Yang dinamakan mad iwadh adalah apabila ada
huruf selain ta marbuthoh, berharakat fathah
tanwin dan jatuh di tempat waqaf.
Cara membacanya, dibaca panjang 2 harakat atau
1 alif seperti mad ashli.
Contohnya dalam QS Al Kahfi
ۙ‫ا‬ً‫د‬َ‫ب‬َ‫ا‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ث‬ِ‫ك‬‫ا‬َّ‫م‬
َ‫ل‬َ‫و‬ ُ ٰ
‫ّللا‬ َ‫ذ‬َ‫خ‬َّ‫ات‬ ‫وا‬ُ‫ال‬َ‫ق‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ َ‫ر‬ِ‫ذ‬ْ‫ن‬ُ‫ي‬َّ‫و‬
‫ا‬ً‫د‬
َّ
‫ال‬ِ‫ا‬ َ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫ل‬ْ‫و‬ُ‫ق‬َّ‫ي‬ ْ‫ن‬ِ‫ا‬
‫ا‬ً‫ب‬ِ‫ذ‬َ‫ك‬
11. MAD BADAL
Mad badal adalah apabila ada hamzah bertemu dengan
huruf mad yang berasal dari hamzah sukun, kemudian
hamzah sukun ini diubah menjadi alif, wawu mati, atau ya
mati.
Cara membacanya: dibaca panjang 2 harakat seperti mad
asli.
Contoh di dalam Al Quran:
‫ا‬ْ‫و‬ُ‫ن‬َ‫م‬ٰ‫ا‬
‫ا‬ْ‫و‬ُ‫ت‬ْ‫و‬ُ‫ا‬
‫ي‬ِ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫ت‬ْ‫ي‬ِ‫إ‬
ُ‫ان‬َ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ا‬
12. MAD LAZIM HARFI MUKHOFFAF
Mad lazim harfi mukhoffaf adalah apabila
ada salah satu atau beberapa huruf yang
terkumpul pada lafadz ْ
‫ـص‬َ‫ق‬َ‫ن‬ ْ‫ل‬ َ
‫س‬َ‫ع‬ ْ‫م‬َ‫ك‬
menjadi pembuka surat (fawatihus
suwar) yang bila huruf tersebut dipecah
terdiri dari 3 huruf dan ditengahnya
huruf mad, serta huruf ketiganya tidak
diidghamkan.
Delapan huruf tersebut dapat diuraikan
sebagai berikut:
‫ك‬
(
ْ‫اف‬َ‫ك‬
)
،
‫م‬
(
ْ‫ْم‬‫ي‬ِ‫م‬
)
،
‫ع‬
(
ْ‫ْن‬‫ي‬َ‫ع‬
)
،
‫س‬
(
ْ‫ْن‬‫ي‬ِ‫س‬
)
،
‫ل‬
(
ْ‫م‬ َ
‫ال‬
)
،
‫ن‬
(
ْ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫ن‬
)
،
‫ق‬
(
ْ‫اف‬َ‫ق‬
)
،
‫ص‬
(
ْ‫د‬‫ا‬َ‫ص‬
)
Cara membacanya dibaca 6 harakat
atau 3 alif, kecuali ‘ain bisa dibaca 4
harakat atau 6 harakat.
Contohnya:
Surat Al Baqarah: ِّۤ‫م‬ۤ‫ال‬
Surat Maryam: ۤ
‫ص‬ ۤ‫ع‬ٰ‫ي‬ ٰ
‫ه‬ ۤ‫ك‬
Surat Yunus: ٰ
‫ر‬ۤ‫ال‬
Surat Ar Ra’du: ٰ
‫ر‬ ِّۤ‫م‬ۤ‫ال‬
Surat Qaf: ۤ
‫ق‬
Surat Al Qalam: ۤ
‫ن‬
13. MAD LAZIM HARFI MUTSAQQOL
Mad lazim harfi mutsaqqal adalah apabila ada salah satu
atau beberapa huruf yang terkumpul pada lafadz ْ‫ل‬ َ
‫س‬َ‫ع‬ ْ‫م‬َ‫ك‬
ْ
‫ـص‬َ‫ق‬َ‫ن‬menjadi pembuka surat (fawatihus suwar) yang bila
huruf tersebut dipecah terdiri dari 3 huruf dan ditengahnya
huruf mad, serta huruf ketiganya diidghamkan.
Cara bacanya: dipanjangkan 6 harakat atau 3 alif.
Contoh di Al Quran:
Surat Al Baqarah: ِّۤ‫م‬ۤ‫ال‬
Surat Ar Ra’du: ٰ
‫ر‬ ِّۤ‫م‬ۤ‫ال‬
‫ص‬ِّ‫م‬‫الـ‬
–
ِّ‫م‬‫طس‬
14. MAD TAMKIN
Cara bacanya dibaca panjang 2 harakat.
Disebut mad tamkin jika memenuhi salah satu dari 5
kondisi berikut:
Ada ya’ bertasydid berharakat kasrah bertemu dengan ya’
sukun. Contoh:
ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ي‬ِِّ‫ي‬ُ‫ح‬
–
َ‫ن‬ْ‫ي‬ِِّ‫ي‬ِ‫ل‬ِ‫ع‬
–
َ‫ن‬ْ‫ي‬ِِّ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫الن‬ َ‫ن‬ِ‫م‬
Ada dhommah bertemu wawu sukun dan setelahnya ada
wau berharakat. Contoh: ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫و‬ ‫ا‬ْ‫و‬ُ‫ال‬َ‫ق‬
–
َّ‫الص‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ِ‫م‬َ‫ع‬َ‫و‬ ‫ا‬ْ‫و‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬
ُ‫ات‬َ‫ح‬ِ‫ل‬‫ا‬
.
Ada kasrah bertemu ya’ sukun dan setelahnya ketemu ya’
berharakat. Contoh: ٍ‫م‬ْ‫و‬َ‫ي‬ ْ‫ي‬ِ‫ف‬
–
ُ
‫س‬ِ‫و‬ ْ
‫س‬َ‫و‬ُ‫ي‬ ْ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬
Ada wawu berharakat dhommah ketemu wau sukun,
contohnya: َ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫و‬ْ‫ل‬َ‫ي‬
.
Ada ya’ berharakat kasrah ketemu ya’ sukun. Contoh:
ْ‫ي‬ِ‫ي‬ْ‫ح‬ُ‫ي‬
–
َ
‫ال‬
ْ‫ي‬ِ‫ي‬ْ‫ح‬َ‫ت‬ ْ
‫س‬َ‫ي‬
Sekilas Pendalaman Ilmu Tajwid

More Related Content

Similar to Sekilas Pendalaman Ilmu Tajwid

PPT Makharijul Huruf.pptx
PPT Makharijul Huruf.pptxPPT Makharijul Huruf.pptx
PPT Makharijul Huruf.pptxRizalArrifai
 
HUKUM BACAAN AL QUR'AN.pptx
HUKUM BACAAN AL QUR'AN.pptxHUKUM BACAAN AL QUR'AN.pptx
HUKUM BACAAN AL QUR'AN.pptxAndiniIntan
 
BTQ Kelas 7 Hukum Nun Sakinah dan Tanwin.pptx
BTQ Kelas 7 Hukum Nun Sakinah dan Tanwin.pptxBTQ Kelas 7 Hukum Nun Sakinah dan Tanwin.pptx
BTQ Kelas 7 Hukum Nun Sakinah dan Tanwin.pptxMuhammadNaziehIbadil
 
MATERI AL-QUR'AN HADIST KELAS SATU
MATERI AL-QUR'AN HADIST KELAS SATUMATERI AL-QUR'AN HADIST KELAS SATU
MATERI AL-QUR'AN HADIST KELAS SATUCINFIT
 
Hukum bacaan qalqalah, lam dan ra
Hukum bacaan qalqalah, lam dan raHukum bacaan qalqalah, lam dan ra
Hukum bacaan qalqalah, lam dan raelis samsiah
 
NOTA RINGKASAN 1.pptx
NOTA RINGKASAN 1.pptxNOTA RINGKASAN 1.pptx
NOTA RINGKASAN 1.pptxsemarakpuisi
 
Ppt bab 9 (hukum nun sukun & tanwin)
Ppt bab 9 (hukum nun sukun & tanwin)Ppt bab 9 (hukum nun sukun & tanwin)
Ppt bab 9 (hukum nun sukun & tanwin)BangFaeshal
 
Dewi rahmawati pai 4.j.
Dewi rahmawati pai 4.j.Dewi rahmawati pai 4.j.
Dewi rahmawati pai 4.j.Dewi Rahmawati
 
LITERASI AL-QUR'AN.ppt
LITERASI AL-QUR'AN.pptLITERASI AL-QUR'AN.ppt
LITERASI AL-QUR'AN.pptLim Salawat
 
Makhorijul Huruf dan Sifatul Huruf
Makhorijul Huruf dan Sifatul HurufMakhorijul Huruf dan Sifatul Huruf
Makhorijul Huruf dan Sifatul HurufYusuf Arifin
 
pptbab9hukumnunsukuntanwin-161207050219 (2).pdf
pptbab9hukumnunsukuntanwin-161207050219 (2).pdfpptbab9hukumnunsukuntanwin-161207050219 (2).pdf
pptbab9hukumnunsukuntanwin-161207050219 (2).pdfFaniDwiSafitri
 
hukum bacaan ل dan ر
 hukum bacaan ل dan ر hukum bacaan ل dan ر
hukum bacaan ل dan رmbak_aul
 
Hukum bacaan nun mati dan tanwin (BTQ)
Hukum bacaan nun mati dan tanwin (BTQ)Hukum bacaan nun mati dan tanwin (BTQ)
Hukum bacaan nun mati dan tanwin (BTQ)Putri
 
1 BTAQ PAS 2023.pptx
1 BTAQ PAS 2023.pptx1 BTAQ PAS 2023.pptx
1 BTAQ PAS 2023.pptxssuser32e447
 

Similar to Sekilas Pendalaman Ilmu Tajwid (20)

Hukum tajwid
Hukum tajwidHukum tajwid
Hukum tajwid
 
PPT Makharijul Huruf.pptx
PPT Makharijul Huruf.pptxPPT Makharijul Huruf.pptx
PPT Makharijul Huruf.pptx
 
HUKUM BACAAN AL QUR'AN.pptx
HUKUM BACAAN AL QUR'AN.pptxHUKUM BACAAN AL QUR'AN.pptx
HUKUM BACAAN AL QUR'AN.pptx
 
BTQ Kelas 7 Hukum Nun Sakinah dan Tanwin.pptx
BTQ Kelas 7 Hukum Nun Sakinah dan Tanwin.pptxBTQ Kelas 7 Hukum Nun Sakinah dan Tanwin.pptx
BTQ Kelas 7 Hukum Nun Sakinah dan Tanwin.pptx
 
MATERI AL-QUR'AN HADIST KELAS SATU
MATERI AL-QUR'AN HADIST KELAS SATUMATERI AL-QUR'AN HADIST KELAS SATU
MATERI AL-QUR'AN HADIST KELAS SATU
 
Dasar-Dasar Tahsin-1
Dasar-Dasar Tahsin-1Dasar-Dasar Tahsin-1
Dasar-Dasar Tahsin-1
 
Hukum bacaan qalqalah, lam dan ra
Hukum bacaan qalqalah, lam dan raHukum bacaan qalqalah, lam dan ra
Hukum bacaan qalqalah, lam dan ra
 
NOTA RINGKASAN 1.pptx
NOTA RINGKASAN 1.pptxNOTA RINGKASAN 1.pptx
NOTA RINGKASAN 1.pptx
 
Dasar dasar ilmu nahwu
Dasar dasar ilmu nahwuDasar dasar ilmu nahwu
Dasar dasar ilmu nahwu
 
Ppt bab 9 (hukum nun sukun & tanwin)
Ppt bab 9 (hukum nun sukun & tanwin)Ppt bab 9 (hukum nun sukun & tanwin)
Ppt bab 9 (hukum nun sukun & tanwin)
 
Dewi rahmawati pai 4.j.
Dewi rahmawati pai 4.j.Dewi rahmawati pai 4.j.
Dewi rahmawati pai 4.j.
 
materi tahsin
materi tahsinmateri tahsin
materi tahsin
 
LITERASI AL-QUR'AN.ppt
LITERASI AL-QUR'AN.pptLITERASI AL-QUR'AN.ppt
LITERASI AL-QUR'AN.ppt
 
Makhorijul Huruf dan Sifatul Huruf
Makhorijul Huruf dan Sifatul HurufMakhorijul Huruf dan Sifatul Huruf
Makhorijul Huruf dan Sifatul Huruf
 
pptbab9hukumnunsukuntanwin-161207050219 (2).pdf
pptbab9hukumnunsukuntanwin-161207050219 (2).pdfpptbab9hukumnunsukuntanwin-161207050219 (2).pdf
pptbab9hukumnunsukuntanwin-161207050219 (2).pdf
 
hukum bacaan ل dan ر
 hukum bacaan ل dan ر hukum bacaan ل dan ر
hukum bacaan ل dan ر
 
al qur'an
al qur'anal qur'an
al qur'an
 
Hukum bacaan nun mati dan tanwin (BTQ)
Hukum bacaan nun mati dan tanwin (BTQ)Hukum bacaan nun mati dan tanwin (BTQ)
Hukum bacaan nun mati dan tanwin (BTQ)
 
Bab I (hukum al)
Bab I (hukum al)Bab I (hukum al)
Bab I (hukum al)
 
1 BTAQ PAS 2023.pptx
1 BTAQ PAS 2023.pptx1 BTAQ PAS 2023.pptx
1 BTAQ PAS 2023.pptx
 

Sekilas Pendalaman Ilmu Tajwid

  • 1. SEKILAS PENDALAMAN ILMU TAJWID OLEH : DRS. KH. M. FACHRUR ROZI, M.H.I PENGASUH PP RIYADLUL QORI’IN JEMBER
  • 2. PENGANTAR Membaca Al-Qur’an tidak sama dengan membaca bahan bacaan lainnya karena ia adalah kalam Allah SWT. Allah berfirman, ٍ‫ر‬‫ي‬ِ‫ب‬َ‫خ‬ ٍ‫يم‬ِ‫ك‬َ‫ح‬ ْ‫ن‬ُ‫د‬َّ‫ل‬ ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫ت‬َ‫ل‬ِِّ‫ص‬ُ‫ف‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ُ‫ه‬ُ‫ات‬َ‫ي‬‫آ‬ Artinya : “Ayat-ayatnya disusun dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci yang diturunkan dari sisi (Allah) yang Maha bijaksana lagi Maha tahu.” (Hud:1) Al Qur’an adalah wahyu Allah SWT yang terakhir disampaikan kepada nabi Muhammad SAW melalui perantara jibril. Satu dari sekian banyak kemukjizatan Al Qur’an adalah balasan pahala bagi yang membacanya terlebih mampu mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Al Qur’an memiliki banyak keistimewaan yang tidak dijumpai didalam kitab-kitab lain, sampai cara membacanyapun juga harus sesuai dengan aturan mainnya atau tartil. Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an Surat Al Muzzamil ayat empat : “Dan bacalah Al-Qur’an itu secara tartil (perlahan-lahan)
  • 3. Tajwīd ( ‫تجويد‬ ) secara harfiah mengandung arti melakukan sesuatu dengan elok dan indah atau bagus dan membaguskan, tajwid berasal dari kata ” Jawwada ”( ‫د‬ِّ‫و‬‫ج‬ - ‫د‬ِّ‫و‬‫يج‬ - ‫تجويدا‬ ) dalam bahasa Arab.Dalam ilmu Qiraah, tajwid berarti mengeluarkan huruf dari tempatnya dengan memberikan sifat-sifat yang dimilikinya.Jadi ilmu tajwid adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara melafazkan atau mengucapkan huruf-huruf yang terdapat dalam kitab suci Al-Quran maupun Hadist dan lainnya. Dalam ilmu tajwid dikenal beberapa istilah yang harus diperhatikan dan diketahui dalam pembacaan Al-Quran, diantaranya : a. Makharijul huruf, yakni tempat keluar masuknya huruf b. Shifatul huruf, yakni cara melafalkan atau mengucapkan huruf c. Ahkamul huruf, yakni hubungan antara huruf d. Ahkamul maddi wal qasr, yakni panjang dan pendeknya dalam melafazkan ucapan dalam tiap ayat Al-Quran e. Ahkamul waqaf wal ibtida’, yakni mengetahui huruf yang harus mulai dibaca dan berhenti pada bacaan bila ada tanda huruf f. dan Al-Khat dan Al-Utsmani
  • 5.
  • 6.
  • 7.
  • 8.
  • 9.
  • 11. SEGI NAFAS 1. Segi Nafas: a. ُ‫س‬ْ‫َم‬‫ه‬‫ال‬ ( Al Hams), artinya keluarnya nafas ketika membaca huruf- huruf yang mempunyai sifat Al Hams. Hurufnya ada sepuluh (10) yaitu: ‫ف‬ – ‫ح‬ – ‫ث‬ – ‫هـ‬ – ‫ش‬ – ‫خ‬ – ‫ص‬ – ‫س‬ – ‫ك‬ – ‫ت‬ atau terangkum dalam kalimat ْ‫ت‬َ‫ك‬ َ ‫س‬ ٌ‫ص‬ْ‫خ‬ َ ‫ش‬ ُ‫ه‬َّ‫َث‬‫ح‬َ‫ف‬ Kebalikan dari Al Hams adalah Al Jahr b. ُ‫ر‬ْ‫َه‬‫ج‬‫ال‬ ( Al Jahr) yaitu menahan nafas ketika membaca huruf-huruf yang bersifat Al Jahr. Huruf-hurufnya ada delapan belas (18), atau selain hurufnya Al Hams. Yaitu : ‫ع‬ – ‫ظ‬ – ‫م‬ – ‫و‬ - ‫ز‬ - ‫ن‬ – ‫ق‬ – ‫ا‬ - ‫ر‬ - ‫ء‬ - ‫ذ‬ - ‫ي‬ - ‫غ‬ – ‫ض‬ – ‫ج‬ – ‫د‬ - ‫ط‬ – ‫ل‬ – ‫ب‬ atau terangkum dalam kalimat ِ‫ب‬َ‫ل‬َ‫ط‬ َّ‫د‬َ‫ج‬ َّ‫ض‬َ‫غ‬ ْ‫ي‬ِ‫ذ‬ ٍ‫ئ‬ِ‫ار‬َ‫ق‬ َ‫ن‬ْ‫ز‬َ‫و‬ َ‫م‬ُ‫ظ‬َ‫ع‬
  • 12. SEGI SUARA 2. Segi Suara: a. ُ‫ة‬َّ‫د‬ِ‫الش‬ ( Asy Syiddah), artinya tertahannya suara ketika membaca huruf-huruf yang mempunyai sifat Asy Syiddah. Hurufnya ada delapan (8), yaitu; ‫أ‬ – ‫ج‬ – ‫د‬ - ‫ق‬ - ‫ط‬ - ‫ب‬ – ‫ك‬ - ‫ت‬ Atau dalam kalimat; ْ‫ت‬َ‫َك‬‫ب‬ ٍ‫ط‬َ‫ق‬ ْ‫د‬ِ‫ج‬َ‫أ‬ Kebalikan dari Asy Syiddah adalah Ar Rakhwah b. ُ‫َة‬‫و‬ْ‫خ‬َّ‫ر‬‫ال‬ ( Ar Rakhwah) yaitu terlepas atau keluarnya suara ketika membaca huruf- hurufnya. Hurufnya ada lima belas (15), atau selain hurufnya Asy Syiddah. Yaitu: ‫خ‬ – ‫ذ‬ – ‫غ‬ – ‫ث‬ – ‫ح‬ – ‫ظ‬ - ‫ف‬ – ‫ض‬ - ‫ش‬ – ‫و‬ – ‫ص‬ – ‫ز‬ - ‫ي‬ – ‫س‬ – ‫هـ‬ atau dalam kalimat َّ‫ث‬ُ‫غ‬ْ‫ذ‬ُ‫خ‬ ‫ـ‬ٍ‫ه‬‫ا‬ َ ‫س‬ ٍ‫َي‬‫ز‬ ٍ‫ص‬ْ‫و‬ َ ‫ش‬ ٍ‫ض‬َ‫ف‬ ٍ‫َظ‬‫ح‬ Keterangan : Antara sifat Asy Syiddah dengan Ar Rakhwah adalah At Tawassuth, yaitu mengucapkan huruf-hurufnya dengan tidak terlalu ditahan atau terlepaskan (pertengahan antara keduanya). Hurufnya adalah: ‫ل‬ – ‫ن‬ – ‫ع‬ – ‫م‬ – ‫ر‬ atau kalimat yang berbunyi: ْ‫ر‬َ‫م‬ُ‫ع‬ ْ‫ن‬ِ‫ل‬
  • 13. SEGI PANGKAL IDAH a. ُ‫ء‬َ‫ال‬ْ‫ع‬ِ‫ت‬ ْ ‫س‬ِ‫إل‬‫ا‬ ( Al Isti’la’) adalah terangkatnya lidah ke rongga atas ketika mengucapkan huruf-hurufnya. hurufnya ada delapan (8), yaitu : ‫خ‬ – ‫ص‬ - ‫ض‬ - ‫غ‬ - ‫ط‬ - ‫ق‬ - ‫ر‬ - ‫ظ‬ atau dalam kalimat ْ‫ظ‬ِ‫ق‬ ٍ‫ط‬ْ‫غ‬َ‫ض‬ َ‫ص‬ْ‫خ‬ُ‫ر‬ Kebalikan dari sifat Al Isti’la’ adalah Al Istifal b. ُ‫ال‬َ‫ف‬‫ـ‬ِ‫ت‬ ْ ‫س‬ِ‫إل‬‫ا‬ ( Al Istifal), yaitui posisi lidah menurun. Huruf- hurufnya ada dua puluh (20): ‫ث‬ – ‫ب‬ – ‫ت‬ – ‫ع‬ – ‫ز‬ – ‫م‬ - ‫ن‬ - ‫ي‬ – ‫ج‬ – ‫و‬ - ‫د‬ - ‫ح‬ - ‫ر‬ – ‫ف‬ - ‫هـ‬ - ‫إ‬ – ‫ذ‬ – ‫س‬ - ‫ل‬ – ‫ش‬ - ‫ك‬ - ‫ا‬ atau dalam kalimat ْ‫ر‬َ‫ح‬ ُ‫د‬ِ‫َو‬‫ج‬ُ‫ي‬ ْ‫َن‬‫م‬ َّ‫ز‬َ‫ع‬ َ‫ت‬َ‫ب‬َ‫ث‬ ْ‫ذ‬ِ‫إ‬ ُ‫ه‬َ‫ف‬ ‫ا‬ًّ‫ك‬ َ ‫ش‬ َّ‫ل‬ َ ‫س‬
  • 14. LIDAH DENGAN RONGGA MULUT a. ُ‫اق‬َ‫ب‬ْ‫ط‬ِ‫إل‬‫ا‬ ( Al Ithbaq) adalah menempelnya lidah dengan rongga atas ketika mengucapkan huruf-hurufnya. Huruf yang mempunyai sifat Al Ithbaq ada empat (4), yaitu; ‫ص‬ – ‫ض‬ - ‫ط‬ - ‫ظ‬ Kebalikan dari sifat Al Ithbaq adalah Al Infitah b. ُ‫َاح‬‫ت‬ِ‫ف‬‫ن‬ِ‫إل‬‫ا‬ ( Al Infitah) adalah terlepasnya lidah dari rongga atas, serta terbukanya kedua bibir. Hurufnya adalah selain huruf- huruf Al Ithbaq, yaitu dua puluh lima (25) huruf : ‫م‬ – ‫ن‬ – ‫أ‬ - ‫خ‬ – ‫ذ‬ – ‫و‬ – ‫ج‬ – ‫د‬ - ‫س‬ – ‫ع‬ – ‫ة‬ – ‫ف‬ - ‫ز‬ – ‫ك‬ – ‫ح‬ - ‫ق‬ - ‫ل‬ – ‫ه‬ – ‫ش‬ - ‫ر‬ – ‫ب‬ – ‫غ‬ – ‫ي‬ – ‫ث‬ atau َ‫ح‬ ‫ا‬َ‫َك‬‫ز‬َ‫ف‬ ً‫ة‬َ‫ع‬ َ ‫س‬ َ‫د‬َ‫ج‬َ‫و‬ َ‫ذ‬َ‫خ‬َ‫أ‬ ْ‫َن‬‫م‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ ٌّ‫ق‬ ُ‫ث‬ْ‫ي‬َ‫غ‬ َ‫ب‬َ‫ر‬ َ ‫ش‬
  • 15. MUDAH TIDAKNYA MENGEUARKAN HURUF a. ُ ‫ق‬َ‫ال‬ْ‫ذ‬ِ‫إل‬‫ال‬ ( Al Idzlaq), adalah mengucapkan huruf dengan mudah, karena posisi makhrajnya berada di ujung lidah atau bibir. Semua huruf yang mempunyai sifat Al Idzlaq ada enam (6); ‫ف‬ – ‫ر‬ - ‫م‬ - ‫ن‬ - ‫ل‬ - ‫ب‬ atau terangkum dalam kalimat ٍ‫ب‬ُ‫ل‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َّ‫ر‬ِ‫ف‬ Lawan dari sifat Al Idzlaq adalah Al Ishmat b. ُ‫َات‬‫م‬ْ‫ص‬ِ‫إل‬‫ا‬ ( Al Ishmat) yaitu mengeluarkan huruf Hija’iyyah dengan agak susah atau tertahan. Huruf-hurufnya ada dua puluh dua (22), yaitu: ‫ج‬ – ‫ز‬ - ‫غ‬ – ‫ش‬ - ‫س‬ – ‫خ‬ – ‫ط‬ – ‫ص‬ – ‫د‬ – ‫ث‬ – ‫ق‬ – ‫ة‬ – ‫إ‬ – ‫ذ‬ - ‫و‬ - ‫ع‬ - ‫ظ‬ - ‫ه‬ – ‫ي‬ - ‫ح‬ – ‫ض‬ – ‫ك‬ atau dalam kalimat ٍ‫ط‬ِ‫خ‬‫ا‬ َ ‫س‬ َّ‫ش‬َ‫غ‬ َّ‫ز‬ُ‫ج‬ َ‫ك‬ُّ‫ض‬ُ‫َح‬‫ي‬ ُ‫ه‬َ‫ظ‬َ‫َع‬‫و‬ْ‫ذ‬ِ‫إ‬ ً‫ة‬َ‫ق‬َ‫َث‬‫د‬َ‫ص‬
  • 16.
  • 17.
  • 18.
  • 19.
  • 20.
  • 21. AHKAMUL WAQF WAL IBTIDA’
  • 22.
  • 23. GHORIB DAN MUSYKILAT • Gharib menurut bahasa artinya tersembunyi atau samar, sedangkan menurut istilah Ulama qurra', gharib artinya ada sesuatu yang perlu penjelasan khusus karena samarnya pembahasan atau karena peliknya permasalahan baik dari segi huruf, lafadz, arti maupun pemahaman yang terdapat dalam Al-Qur'an. • Adapun bacaan-bacaan yang dianggap gharib (tersembunyi/samar) dalam qira'ah Imam Ashim riwayat Hafs diantaranya adalah : Imalah, Isymam, Saktah, Tashil, dan Naql. • Macam- macam bacaan gharib antara lain:
  • 24. 1. SAKTAH Saktah adalah berhenti tanpa bernafas, dengan tujuan untuk menjadi arti ayat. Di dalam mushkhafros mulutsmani, 'saktah' ditandai dengan khuruf 'SIN 'kecil pada ayat yang mengandung 'saktah'. Menurut Imam Hafs, saktah hanya ada di 4 tempat yaitu surat (18:1-2), (36:52), (75:27) dan (83:14). Pada contoh di bawah ini, huruf ' SIN ' (sebagai tanda saktah) terletak antara kata berwarna merah dan kata berwarna biru .Diantara kedua kata itulah yang terjadi saktah. Berikut ini adalah ayat yang mengandung saktah: Surat Al-Kahfi (18) antara ayat 1 dan 2: ‫ا‬ ۜ‫ا‬ Surat Yasiin (36) ayat 52:
  • 25. 2. IMALAH Imalah membaca fathah yang miring kekasroh Contoh pada surat Hud (11) Bunyi RO dibaca RE (seperti bunyi REmot) sehingga menjadi majREha.
  • 26. 3. ISYMAM Isymam adalah dhommah yang terbuang dengan membaca bibir ketika membaca kata 'LAATA'MANNA' pada surat Yusuf (12) ayat 11. teks lengkap surat Yusuf (12) ayat 11 adalah sebagai berikut : Cara bacanya “laa ta'manna” Nah, karena ini termasuk bacaan isymam, cara gerakan yaitu “laa ta'mannuna”, namun kata “nuu” yang menjadi tambahan hanya disyaratkan dengan bibir ditambah mencucu tanpa suara. Jadi suara yang didengarkan hanya sebatas “laa ta'manna”.
  • 27. 4. NAQL • Naql memindahkan adalah simbol/baris kasrah pada huruf HAMZAH ke huruf LAM, • yaitu pada surat Al-Hujurat ayat 11 .‫ﺑﺌﺲﺎﻻﺳﻢ‬ • Naql, yaitu memindahkan harakat suatu huruf ke huruf sukun sebelumnya. • Menurut imam Hafs, bacaan ini juga hanya ada dalam surat al Hujurat ayat 11 ‫اال‬ . • Alasan bacaan naql pada kata ‫االسم‬yaitu terdapatnya dua hamzah washal (hamzah yang tidak terbaca di tengah kalimat), yakni hamzah pada al ta'rif daismu (salah satu dari sepuluh kata benda yang berhamzah washal), yang mengapit lam sehingga tidak terbaca di kala sambung dengan kata sebelumnya. • Di antara manfaat bacaan naql ini adalah untuk memudahkan umat Islam.
  • 28. 5. TASHIL • Tashil adalah , yaitu meringankan hamzah kedua (dari dua hamzah yang beriringan) dengan bunyi leburan hamzah dengan alif. • Terdapat dalam surat Fushilat 44 yang bunyinya Dilihat dari tulisannya, bacaannya harus aa'jamiyyuwa 'arabiyy. Tapi untuk bacaan ini, hamzah pertama dan kedua cara bacanya agak diringankan. Ketika bertemu dua hamzah qatha' yang berurutan pada satu kata maka melafadzkan kata semacam ini bagi orang Arab terasa berat, sehingga bacaan seperti ini bisa meringankan.
  • 29.
  • 30. 1. IDZHAR HALQI Idzha halqi adalah apabila ada nun mati ( ْ ‫ن‬ ) atau tanwin (‫ــ‬ً‫ـ‬‫ـ‬, ‫ــ‬ٍ‫ـ‬‫ـ‬, ‫ــ‬ٌ‫ـ‬‫)ـ‬ bertemu dengan salah satu 6 huruf hijaiyah berikut: hamzah ( ‫أ‬ ) kha ( ‫ح‬ ) kho’ ( ‫خ‬ ) ‘ain ( ‫ع‬ ) ghain ( ‫غ‬ ) ha’ ( ‫ه‬ ) Cara membacanya: nun mati atau tanwin dibaca jelas. Contohnya: Surat An Nur ayat 1 ‫ا‬َ‫ه‬ٰ‫ن‬‫ل‬َ‫ز‬‫ن‬َ‫ا‬ٌْ‫ة‬َ‫ر‬‫و‬ُ‫س‬ Surat Al Fatihah َْ‫ت‬‫م‬َ‫ع‬‫ن‬َ‫ا‬ Surat An Nur Ayat 2 ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬‫ن‬ِّ‫م‬
  • 31. 2. IDGHOM BIGHUNNAH Idgham bighunnah adalah bacaan tajwid jika ada nun mati atau tanwin bertemu salah satu 4 huruf berikut: Ya ( ‫ي‬ ) Nun ( ‫ن‬ ) Mim ( ‫م‬ ) Wawu ( ‫و‬ ) Disingkat dengan yanmu ( ‫ينمو‬ .) Cara membacanya: nun mati atau tanwin dimasukkan ke huruf setelahnya (salah satu 4 huruf tadi) dan dibaca berdengung kira-kira 2 harakat. Contohnya: ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ن‬ِِّ‫م‬ ٌ‫ة‬َ‫ب‬ْ‫ص‬ُ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِِّ‫م‬ ٍ‫ئ‬ِ‫ر‬ْ‫م‬‫ا‬ ِِّ‫ل‬ُ‫ك‬ِ‫ل‬ ‫ا‬ْ‫و‬ُ‫ال‬َ‫ق‬َّ‫و‬ ۙ‫ا‬ً‫ر‬ْ‫ي‬َ‫خ‬ Dinamakan idghom bighunnah dengan syarat, nun mati atau tanwin tadi bertemu huruf yanmu tidak dalam satu kalimah/kata. Jika dalam satu kata, maka dibaca idzhar. Contohnya di dalam Al Quran ada 4: ‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ن‬ُّ‫الد‬ ٌ‫ان‬َ‫ي‬ْ‫ن‬ُ‫ب‬ ٌ‫ان‬َ‫و‬ْ‫ن‬ِ‫ص‬ ٌ‫ان‬َ‫و‬ْ‫ن‬ِ‫ق‬
  • 32. 3. IDGHOM BILAGHUNNAH Idghom bilaghunnah adalah bacaan tajwid saat ada nun mati atau tanwin bertemu huruf lam ( ‫ل‬ ) atau ra’ ( ‫ر‬ .) Cara membacanya, nun mati atau tanwin dimasukkan ke huruf lam atau ra dan dibaca tidak berdengung. Contohnya: ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬ ‫ا‬ًّ‫ر‬ َ ‫ش‬ ٌ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ح‬َّ‫ر‬ ٌ‫ف‬ْ‫و‬ُ‫ء‬َ‫ر‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬ ٌ‫اع‬َ‫ت‬َ‫م‬ ْ‫م‬َّ‫ل‬ ْ‫ن‬ِ‫ا‬َ‫ف‬
  • 33. 4. IQLAB Iqlab adalah apabila ada nun sukun atan tanwin bertemu dengan huruf ba. Huruf iqlab cuma satu yaitu ‫ب‬ . Cara membacanya: nun sukun atau tanwin diganti menjadi mim dan dibaca berdengung kira-kira 2 harakat. Contohnya: ٍ‫ت‬ ٰ‫ن‬ِِّ‫ي‬َ‫ب‬ ٍۢ ٍ‫ت‬ٰ‫ي‬ٰ‫ا‬ ِ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ٍْۢ‫ن‬ِ‫م‬ ِ ٰ ‫اّلل‬ِ‫ب‬ ٍۢ ٍ‫ت‬ ٰ ‫د‬ ٰ ‫ه‬ َ ‫ش‬
  • 34. 5. IKHFA’ HAKIKI Ikhfa haqiqi adalah apabila ada nun sukun atau tanwin bertemu 15 huruf yaitu: ،‫ص‬ ،‫ش‬ ،‫س‬ ،‫ز‬ ،‫ذ‬ ،‫د‬ ، ‫ج‬ ،‫ث‬ ،‫ت‬ ‫ك‬ ،‫ق‬ ،‫ف‬ ،‫ظ‬ ،‫ط‬ ،‫ض‬ . 15huruf ikhfa haqiqi ini harus kita hafalkan agar bisa membaca Al Quran sesuai dengan tajwidnya. Cara membaca ikhfa haqiqi: nun sukun atau tanwin dibaca samar-samar antara idzhar dan idghom. Contohnya: ْ‫م‬ُ‫ه‬ ُ ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫ا‬ َ‫د‬َ‫ه‬ ْ ‫ش‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫ا‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ ْ‫ن‬ِ‫ا‬
  • 35. Ghunnah musyaddadah adalah bacaan tajwid saat ada mim atau nun bertasydid. Cara membacanya: mim atau nun dibaca berdengung kira-kira 2 harakat. Contohnya: َّ‫ن‬ِ‫ه‬ِ‫ر‬‫ا‬َ‫ص‬ْ‫ب‬َ‫ا‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬َ‫ج‬ْ‫و‬ُ‫ر‬ُ‫ف‬ ‫ا‬َّ‫م‬ِ‫م‬ ‫ا‬َ‫ه‬َّ‫ن‬َ‫ا‬َ‫ك‬ Yang perlu diperhatikan adalah, saat ada nun atau mim bertasydid namun sebelumnya didahului oleh tanwin atau nun mati, itu bukan bacaan ghunnah musyaddadah, melainkan idgham bighunnah. Contohnya: ٍ‫ت‬ ٰ‫ن‬ِِّ‫ي‬َ‫ب‬ُّ‫م‬ ٍ‫ت‬ٰ‫ي‬ٰ‫ا‬ َ‫ن‬ِِّ‫م‬ ً ‫ًل‬َ‫ث‬َ‫م‬َّ‫و‬ Bacaan ghunnah musyaddadah disebut juga dengan wajibul ghunnah.
  • 36.
  • 37. 1. IDGHOM MIMI Idgham mimi adalah apabila ada mim mati bertemu dengan mim. Cara bacanya, mim mati dimasukkan huruf mim yang kedua dan dibaca berdengung sekira 2 harakat. Contohnya: ‫ا‬َّ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ه‬‫ا‬َ‫و‬ْ‫ف‬َ‫ا‬ِ‫ب‬ ‫ا‬َّ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ل‬ُ‫ق‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُّ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬ُ‫ك‬ Di dalam kitab tuhfatul athfal, idgham mimi disebut dengan idgham shaghir. Sedangkan di kitab hidayatush shibyan, disebut dengan idgham ma’al ghunnah.
  • 38. 2. IKHFA’ SYAFAWI Yang dinamakan ikhfa syafawi adalah apabila ada mim sukun bertemu dengan huruf ba. Cara membacanya, mim mati atau mim sukun dibaca berdengung sekira 2 harakat. Contohnya: ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ذ‬ُ‫خ‬ْ‫أ‬َ‫ت‬ ‫ه‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ل‬ُ‫ج‬ْ‫ر‬َ‫ا‬َ‫و‬
  • 39. 3. IDZHAR SYAFAWI Idzhar syafawi adalah jika ada mim mati bertemu dengan huruf hijaiyah selain mim dan ba. Cara membacanya: mim mati dibaca jelas. Contohnya: ‫ى‬ٰ‫ت‬َ‫ح‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ت‬ْ‫و‬ُ‫ي‬ُ‫ب‬ ٌ‫ر‬ْ‫ي‬َ‫خ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ل‬ ٰ‫ذ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ل‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬
  • 40.
  • 41. 1. IDGHOM MUTAMATSILAINI Idgham mutamatsilain adalah apabila dua huruf yang sama makhraj dan shifatnya bertemu. Di kitab tuhfatul athfal, jika huruf pertama mati, kedua hidup, disebut dengan shaghir. Jika huruf pertama dan kedua hidup, disebut kabir. Termasuk di bab pembahasan mutajanisain dan mutaqarabain. Namun, yang kita bahas di sini adalah jika yang pertama mati dan kedua hidup. Cara membacanya: huruf yang pertama dimasukkan ke huruf yang kedua dan ditekan saat membacanya. Contoh idgham mutamatsilain atau mitsli dalam Surat Al Quran: ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ْ‫ب‬ُ‫ت‬ْ‫ك‬َ‫ي‬ْ‫ل‬َ‫ف‬ ُ‫ر‬َ‫و‬َ‫ز‬َ‫ت‬ ْ‫ت‬َ‫ع‬َ‫ل‬َ‫ط‬ ‫ا‬ْ‫و‬ُ‫ل‬ْ‫خ‬َ‫د‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫و‬ َ‫ب‬َ‫ه‬َ‫ذ‬ْ‫ذ‬ِ‫ا‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫ع‬ِ‫ط‬َ‫ت‬ ْ ‫س‬َ‫ت‬ Dikecualikan dari idgham mitsli adalah, jika huruf sukun yang pertama berupa wawu dan ya.
  • 42. 2. IDGHOM MUTAJANISAIN Idgham mutanajanisain atau idgham jinsi adalah apabila ada dua huruf yang sama makhrajnya tapi berlainan shifatnya bertemu. Cara membacanya, dengan memasukkan huruf pertama ke huruf kedua dan ditekan. Dibaca idgham mitsli jika: ta’ sukun ( ْ‫ت‬ ) bertemu dengan tho ( ‫ط‬ ) dan dal ( ‫د‬ ) , contohnya: ْ‫ت‬َّ‫م‬َ‫ه‬ ْ‫ذ‬ِ‫ا‬ ِ‫ن‬ ٰ‫ت‬َ‫ف‬ِٕ ‫ى‬ ‫ا‬َ‫ط‬ , َ‫للا‬ ‫ا‬َ‫و‬َ‫ع‬َ‫د‬ ْ‫ت‬َ‫ل‬َ‫ق‬ْ‫ث‬َ‫ا‬ . dal sukun ( ْ‫د‬ ) bertemu dengan ta ( ‫ت‬ ) , contohnya: َ‫اب‬َ‫ت‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ل‬ . dzal sukun ( ْ‫ذ‬ ) bertemu dengan dzo’ ( ‫ظ‬ ) , contohnya: ‫ا‬ْ‫و‬ُ‫م‬َ‫ل‬َ‫ظ‬ ْ‫ذ‬ِ‫ا‬ . tho sukun ( ْ‫ط‬ ) bertemu dengan ta’ ( ‫ت‬ ) , contohnya: َ‫ت‬ْ‫ط‬ َ ‫س‬َ‫ب‬ ْ‫ِٕن‬ ‫ى‬َ‫ل‬ . lam sukun ( ْ‫ل‬ ) bertemu dengan ra’ ( ‫ر‬ ) , contohnya: ‫ى‬ِِّ‫ب‬َ‫ر‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬ .
  • 43. 3. IDGHOM MUTAQORIBAIN Idgham mutaqaribaian adalah apabila ada dua huruf yang berdekatan makhraj dan shifatnya bertemu. Cara membacanya dengan memasukkan huruf pertama ke huruf kedua dan ditekan. Contohnya: ba’ sukun ( ْ‫ب‬ ) bertemu mim ( ‫م‬ ) , contohnya: ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ع‬َ‫م‬ ْ‫ب‬َ‫ك‬ْ‫ر‬ِ‫ا‬ . tsa sukun bertemu dzal, contohnya: َ‫ك‬ِ‫ل‬ ٰ‫ذ‬ ْ‫ث‬َ‫ه‬ْ‫ل‬َ‫ي‬ . qaf mati bertemu kaf, contohnya: ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ق‬ُ‫ل‬ْ‫خ‬َ‫ن‬ .
  • 44.
  • 45. 1. IDZHAR QOMARIYAH Idzhar qomariyah adalah apabila ada alif lam bertemu dengan salah satu 14 huruf qomariyah sebagai berikut: ‫ي‬ ،‫ه‬ ،‫و‬ ،‫م‬ ،‫ك‬ ،‫ق‬ ،‫ف‬ ،‫غ‬ ،‫ع‬ ،‫خ‬ ،‫ح‬ ،‫ج‬ ،‫ب‬ ،‫أ‬ 14huruf ini harus dihafalkan. Cara membacanya, lam mati harus dibaca jelas, tidak dimasukkan ke huruf selanjutnya. Contohnya dalam Al Quran: ُ‫ب‬ ٰ‫ت‬ِ‫ك‬ْ‫ال‬ ِ‫ب‬ْ‫ي‬َ‫غ‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ ِ‫ة‬َ‫ر‬ِ‫خ‬ٰ ْ ‫اال‬ِ‫ب‬َ‫و‬ َ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫ح‬ِ‫ل‬ْ‫ف‬ُ‫م‬ْ‫ال‬
  • 46. 2. IDGHOM SYAMSYIYAH Idgham syamsiyah adalah apabila alif lam bertemu dengan salah satu dari 14 huruf syamsiyah berikut ini: ‫ن‬ ،‫ل‬ ،‫ظ‬ ،‫ط‬ ،‫ض‬ ،‫ص‬ ،‫ش‬ ،‫س‬ ،‫ز‬ ،‫ر‬ ،‫ذ‬ ،‫د‬ ،‫ث‬ ،‫ت‬ Cara membacanya: lam dimasukkan ke huruf selanjutnya, sehingga suara lam hilang, masuk ke huruf tadi. Jika bertemu nun, maka dibaca berdengung. Contohnya: ِ‫اس‬َّ‫الن‬ َ‫ن‬ِ‫م‬َ‫و‬dibaca berdengung. ُ‫م‬ُ‫ه‬ ُ‫ء‬ۤ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ف‬ ُّ ‫الس‬ ‫ا‬ُ‫و‬َ‫ر‬َ‫ت‬ ْ ‫اش‬ َ‫ة‬َ‫ل‬ٰ‫ل‬َّ‫الض‬ َ‫ن‬ِِّ‫م‬ ِ‫ء‬ۤ‫ا‬َ‫م‬ َّ ‫الس‬
  • 47.
  • 48. 1. LAM TAFKHIM Lam tafkhim yang dibaca tebal adalah lam dalam lafadz ‫للا‬yang didahului oleh harakat fathah (َ ) atau dhommah ( َ ). Contohnya: ُ ٰ ‫ّللا‬َ‫و‬ ُ ٰ ‫ّللا‬ َ‫ء‬ۤ‫ا‬ َ ‫ش‬ ْ‫و‬َ‫ل‬َ‫و‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬َ‫د‬‫ا‬َ‫ز‬َ‫ف‬ ُ ٰ ‫ّللا‬
  • 49. 2. RA’ TAFKHIM Ada beberapa jenis ra’ tafkhim, Di antaranya adalah apabila ada huruf ra berharakat fathah, dhommah, atau ra mati jatuh setelah fathah atau dhommah. Contohnya: ‫ا‬ً‫ض‬َ‫ر‬َ‫م‬ ۙ ِ‫ض‬ْ‫ر‬َ ْ ‫اال‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ َ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫ر‬ُ‫ع‬ ْ ‫ش‬َ‫ي‬ ُ‫ر‬ ٰ ‫ه‬ْ‫ن‬َ ْ ‫اال‬
  • 50. 3. LAM TARQIQ Lam tarqiq adalah jika ada lam pada lafadz Allah (lafdzul jalalah) didahului oleh harakat kasrah. Contohnya: ِ ٰ ‫اّلل‬ِ‫ب‬ ِ ٰ ‫ّللا‬ ِ‫م‬ ْ ‫س‬ِ‫ب‬ ِ‫ت‬ٰ‫ي‬ٰ‫ا‬ِ‫ب‬ ِ ٰ ‫ّللا‬
  • 51. 4. RA’ TARQIQ Di antaranya jika ada ra berharakat kasrah atau ra mati jatuh setelah kasrah. Contoh ro tarqiq: َۙ‫ن‬ْ‫و‬َ‫ع‬ْ‫ر‬ِ‫ف‬ ‫ه‬ِ‫ر‬ْ‫ص‬َ‫ن‬ِ‫ب‬ ِ‫ر‬ْ‫ي‬ِ‫ط‬‫ا‬َ‫ن‬َ‫ق‬ْ‫ال‬َ‫و‬
  • 52.
  • 53. 1. QOLQOLAH SUGHRO Qalqalah adalah apabila ada salah satu dari 5 huruf ini: ،‫ط‬ ،‫د‬ ،‫ج‬ ،‫ب‬ ‫ق‬ , dalam keadaan sukun atau mati, baik karena sukun asli atau karena waqaf. Qolqolah shughro adalah jika ada 5 huruf qolqolah tersebut di atas, yang mati bukan karena waqaf, memang asli sukun dari asal katanya. Contohnya: ْ‫أ‬َ‫ر‬ْ‫ق‬ِ‫إ‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ت‬َ‫ل‬ْ‫ب‬ِ‫ق‬ ُ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ج‬َ‫ي‬ َ‫ل‬ْ‫خ‬ْ‫د‬َ‫ا‬
  • 54. 2. QOLQOLAH KUBRO Qolqolah kubra adalah jika ada huruf qolqolah yang mati karena waqaf. Cara membacanya lebih jelas memantulnya. Contohnya: ۙ ِ‫ق‬َ‫ل‬َ‫ف‬ْ‫ال‬ ِِّ‫ب‬َ‫ر‬ِ‫ب‬ ُ‫ذ‬ْ‫و‬ُ‫ع‬َ‫ا‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬ َۙ‫ب‬َ‫ق‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫ا‬ ٍ‫ق‬ِ‫س‬‫ا‬َ‫غ‬ ِِّ‫ر‬ َ ‫ش‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬َ‫و‬ ِۙ‫د‬َ‫ق‬ُ‫ع‬ْ‫ال‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ ِ‫ت‬ ٰ‫ث‬ٰ‫ف‬َّ‫الن‬ ِِّ‫ر‬ َ ‫ش‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬َ‫و‬
  • 55.
  • 56. 1. MAD THABI’I Mad thobi’i atau mad asli adalah jika ada fathah ketemu alif, kasrah ketemu ya mati, atau dhommah ketemu wawu mati. Cara membacanya dibaca panjang dua harakat atau 1 alif. Contohnya: ‫ا‬ً‫ر‬‫ا‬َ‫ن‬ َ‫ات‬َ‫ذ‬ ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫د‬ْ‫ي‬ِ‫ج‬ ْ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ق‬ُ‫ي‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ Jika mad thobi’i bertemu dengan hamzah, sukun, tasydid dan waqaf, nanti hukumnya berubah.
  • 57. 2. MAD WAJIB MUTTASHIL Mad wajib muttashil adalah jika ada mad thobi’i bertemu dengan hamzah dalam satu kata / kalimah. Cara membacanya wajib dibaca panjang 5 harakat (atau ada juga yang membolehkan 4 harakat). Contohnya: َ‫ك‬ِٕ ‫ى‬ٰۤ‫ول‬ُ‫ا‬ , ada ada mad thobi’i (laa) bertemu hamzah (i) dalam satu kata. ِ‫ء‬ۤ‫ا‬َ‫م‬ َّ ‫الس‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ً‫ء‬ۤ‫ا‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ء‬ۤ‫ا‬َ‫ب‬ٰ‫ا‬ Hamzah berbeda dengan alif. Alif tidak pernah berharakat, dan menjadi salah satu dari huruf mad. Sedangkan hamzah berharakat.
  • 58. 3. MAD WAJIN MUNFASHIL Mad jaiz munfashil adalah apabila ada mad asli bertemu dengan hamzah di lain kalimat / kata. Cara membacanya: boleh dibaca panjang 2 hingga 6 harakat. Contoh hukum tajwid mad jaiz munfashil: َ‫ل‬َ‫ز‬ْ‫ن‬َ‫ا‬ ٓ‫ا‬َ‫م‬ ٍ‫ل‬َ‫ج‬َ‫ا‬ ‫ى‬ ٰٓ‫ل‬ِ‫ا‬ ْٓ‫ي‬ِ‫ر‬ْ‫ج‬َّ‫ي‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ن‬ُ‫ذ‬ُ‫ا‬ ْٓ‫ي‬ِ‫ف‬
  • 59. 4. MAD LAYYIN Mad layyin adalah apabila ada fathah bertemu dengan wawu mati atau ya mati. Cara membacanya: dibaca lunak dan lemas. Jika mad layyin berada di tempat waqaf, bisa dibaca panjang hingga 6 harakat seperti mad ‘aridh lissukun. Contohnya di surat Al Quraisy: ۙ ٍ‫ش‬ْ‫ي‬َ‫ر‬ُ‫ق‬ ِ‫ف‬ٰ‫ل‬ْ‫ي‬ِ ِ ‫ال‬ ِ‫ف‬ْ‫ي‬َّ‫الص‬َ‫و‬ ِ‫ء‬ۤ‫ا‬َ‫ت‬ِِّ‫الش‬ َ‫ة‬َ‫ل‬ْ‫ح‬ِ‫ر‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ف‬ٰ‫ل‬‫ا‬ ۙ ِ‫ت‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ال‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ ٰ ‫ه‬ َّ‫ب‬َ‫ر‬ ‫ا‬ْ‫و‬ُ‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ْ‫ل‬َ‫ف‬
  • 60. 5. MAD ‘ARIDL LISSUKUN Mad aridh lissukun adalah apabila ada mad thobi’i bertemu dengan huruf sukun karena waqaf. Cara membacanya: paling utama dibaca panjang 6 harakat. pertengahan: dibaca 4 harakat. boleh dibaca pendek 2 harakat. Contohnya di surah Yasin: ِۙ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ك‬َ‫ح‬ْ‫ال‬ ِ‫ن‬ٰ‫ا‬ْ‫ر‬ُ‫ق‬ْ‫ال‬َ‫و‬ َۙ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ل‬ َ ‫س‬ْ‫ر‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬َ‫ل‬ َ‫ك‬َّ‫ن‬ِ‫ا‬ ٍ‫ط‬‫ا‬َ‫ر‬ِ‫ص‬ ‫ى‬ٰ‫ل‬َ‫ع‬ ٍ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ق‬َ‫ت‬ ْ ‫س‬ُّ‫م‬
  • 61. 6. MAD LAZIM MUTSAQQOL KILMI Mad lazim mutsaqqol kilmi adalah apabila ada mad thobi’i bertemu dengan huruf bertasydid dalam satu kalimat / kata. Cara membacanya: harus dibaca panjang 6 harakat atau 3 alif. Contohnya: َ‫ن‬ْ‫ي‬ِِّ‫ال‬َّ‫الض‬ َ ‫ال‬َ‫و‬ ِ‫م‬ْ‫ل‬ِِّ‫الس‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ً‫ة‬َّ‫اف‬َ‫ك‬ ُ‫ة‬َّ‫ام‬َّ‫الط‬
  • 62. 7. MAD LAZIM MUKHOFFAF KILMI Mad lazim mukhoffaf kilmi adalah apabila ada mad thobi’i bertemu dengan huruf berharakat sukun dan tidak di akhir kalimat. Cara membacanya: dibaca panjang 6 harakat. Contoh di Al Quran hanya ada satu, yaitu di Surat Yunus: َ‫ن‬ٰ ْ ‫ال‬ٰ‫ا‬
  • 63. 8. MAD SHILAH QOSHIRAH Mad shilah qashirah adalah apabila ada ha dhamir jatuh setelah huruf hidup dan setelahnya tidak bertemu dengan sukun, hamzah, atau tasydid. Cara membacanya: dibaca panjang dua harakat. Contohnya di Al Quran: ‫ه‬َ‫ل‬ْ‫و‬َ‫ح‬ ‫ه‬ِ‫ب‬ ‫ه‬ِ‫ل‬ْ‫ث‬ِِّ‫م‬
  • 64. 9. MAD SHILAH THOWILAH Mad shilah thawilah adalah apabila ada ha dhamir jatuh setelah huruf hidup dan setelahnya bertemu dengan hamzah. Cara membacanya: boleh dibaca panjang sampai 6 harakat. Contohnya di dalam Al Quran: َّ ‫ال‬ِ‫ا‬ ٓ‫ه‬ِ‫ب‬ , bihii illa َ‫ل‬َ‫ص‬ْ‫و‬ُّ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫ا‬ ٓ‫ه‬ِ‫ب‬ َ ٰ ‫ّللا‬ َّ‫ن‬ِ‫ا‬ ٓ‫ه‬ِ‫م‬ْ‫و‬َ‫ق‬ِ‫ل‬
  • 65. 10. MAD IWADH Yang dinamakan mad iwadh adalah apabila ada huruf selain ta marbuthoh, berharakat fathah tanwin dan jatuh di tempat waqaf. Cara membacanya, dibaca panjang 2 harakat atau 1 alif seperti mad ashli. Contohnya dalam QS Al Kahfi ۙ‫ا‬ً‫د‬َ‫ب‬َ‫ا‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ث‬ِ‫ك‬‫ا‬َّ‫م‬ َ‫ل‬َ‫و‬ ُ ٰ ‫ّللا‬ َ‫ذ‬َ‫خ‬َّ‫ات‬ ‫وا‬ُ‫ال‬َ‫ق‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ َ‫ر‬ِ‫ذ‬ْ‫ن‬ُ‫ي‬َّ‫و‬ ‫ا‬ً‫د‬ َّ ‫ال‬ِ‫ا‬ َ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫ل‬ْ‫و‬ُ‫ق‬َّ‫ي‬ ْ‫ن‬ِ‫ا‬ ‫ا‬ً‫ب‬ِ‫ذ‬َ‫ك‬
  • 66. 11. MAD BADAL Mad badal adalah apabila ada hamzah bertemu dengan huruf mad yang berasal dari hamzah sukun, kemudian hamzah sukun ini diubah menjadi alif, wawu mati, atau ya mati. Cara membacanya: dibaca panjang 2 harakat seperti mad asli. Contoh di dalam Al Quran: ‫ا‬ْ‫و‬ُ‫ن‬َ‫م‬ٰ‫ا‬ ‫ا‬ْ‫و‬ُ‫ت‬ْ‫و‬ُ‫ا‬ ‫ي‬ِ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫ت‬ْ‫ي‬ِ‫إ‬ ُ‫ان‬َ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ا‬
  • 67. 12. MAD LAZIM HARFI MUKHOFFAF Mad lazim harfi mukhoffaf adalah apabila ada salah satu atau beberapa huruf yang terkumpul pada lafadz ْ ‫ـص‬َ‫ق‬َ‫ن‬ ْ‫ل‬ َ ‫س‬َ‫ع‬ ْ‫م‬َ‫ك‬ menjadi pembuka surat (fawatihus suwar) yang bila huruf tersebut dipecah terdiri dari 3 huruf dan ditengahnya huruf mad, serta huruf ketiganya tidak diidghamkan. Delapan huruf tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: ‫ك‬ ( ْ‫اف‬َ‫ك‬ ) ، ‫م‬ ( ْ‫ْم‬‫ي‬ِ‫م‬ ) ، ‫ع‬ ( ْ‫ْن‬‫ي‬َ‫ع‬ ) ، ‫س‬ ( ْ‫ْن‬‫ي‬ِ‫س‬ ) ، ‫ل‬ ( ْ‫م‬ َ ‫ال‬ ) ، ‫ن‬ ( ْ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫ن‬ ) ، ‫ق‬ ( ْ‫اف‬َ‫ق‬ ) ، ‫ص‬ ( ْ‫د‬‫ا‬َ‫ص‬ ) Cara membacanya dibaca 6 harakat atau 3 alif, kecuali ‘ain bisa dibaca 4 harakat atau 6 harakat. Contohnya: Surat Al Baqarah: ِّۤ‫م‬ۤ‫ال‬ Surat Maryam: ۤ ‫ص‬ ۤ‫ع‬ٰ‫ي‬ ٰ ‫ه‬ ۤ‫ك‬ Surat Yunus: ٰ ‫ر‬ۤ‫ال‬ Surat Ar Ra’du: ٰ ‫ر‬ ِّۤ‫م‬ۤ‫ال‬ Surat Qaf: ۤ ‫ق‬ Surat Al Qalam: ۤ ‫ن‬
  • 68. 13. MAD LAZIM HARFI MUTSAQQOL Mad lazim harfi mutsaqqal adalah apabila ada salah satu atau beberapa huruf yang terkumpul pada lafadz ْ‫ل‬ َ ‫س‬َ‫ع‬ ْ‫م‬َ‫ك‬ ْ ‫ـص‬َ‫ق‬َ‫ن‬menjadi pembuka surat (fawatihus suwar) yang bila huruf tersebut dipecah terdiri dari 3 huruf dan ditengahnya huruf mad, serta huruf ketiganya diidghamkan. Cara bacanya: dipanjangkan 6 harakat atau 3 alif. Contoh di Al Quran: Surat Al Baqarah: ِّۤ‫م‬ۤ‫ال‬ Surat Ar Ra’du: ٰ ‫ر‬ ِّۤ‫م‬ۤ‫ال‬ ‫ص‬ِّ‫م‬‫الـ‬ – ِّ‫م‬‫طس‬
  • 69. 14. MAD TAMKIN Cara bacanya dibaca panjang 2 harakat. Disebut mad tamkin jika memenuhi salah satu dari 5 kondisi berikut: Ada ya’ bertasydid berharakat kasrah bertemu dengan ya’ sukun. Contoh: ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ي‬ِِّ‫ي‬ُ‫ح‬ – َ‫ن‬ْ‫ي‬ِِّ‫ي‬ِ‫ل‬ِ‫ع‬ – َ‫ن‬ْ‫ي‬ِِّ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫الن‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ Ada dhommah bertemu wawu sukun dan setelahnya ada wau berharakat. Contoh: ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫و‬ ‫ا‬ْ‫و‬ُ‫ال‬َ‫ق‬ – َّ‫الص‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ِ‫م‬َ‫ع‬َ‫و‬ ‫ا‬ْ‫و‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬ ُ‫ات‬َ‫ح‬ِ‫ل‬‫ا‬ . Ada kasrah bertemu ya’ sukun dan setelahnya ketemu ya’ berharakat. Contoh: ٍ‫م‬ْ‫و‬َ‫ي‬ ْ‫ي‬ِ‫ف‬ – ُ ‫س‬ِ‫و‬ ْ ‫س‬َ‫و‬ُ‫ي‬ ْ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ Ada wawu berharakat dhommah ketemu wau sukun, contohnya: َ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫و‬ْ‫ل‬َ‫ي‬ . Ada ya’ berharakat kasrah ketemu ya’ sukun. Contoh: ْ‫ي‬ِ‫ي‬ْ‫ح‬ُ‫ي‬ – َ ‫ال‬ ْ‫ي‬ِ‫ي‬ْ‫ح‬َ‫ت‬ ْ ‫س‬َ‫ي‬