Dokumen tersebut membahas perbedaan pertumbuhan ekonomi, pembangunan ekonomi, dan perkembangan ekonomi. Juga membahas alasan mengapa suatu wilayah harus direncanakan dan komponen-komponen perencanaan strategis seperti visi, misi, tujuan, dan strategi. Termasuk contoh studi kelayakan investasi pembangunan pasar dan dokumen-dokumen perencanaan yang perlu disusun berdasarkan UU."
1. 1.
a. Perbedaan pertumbuhan ekonomi, pembangunan ekonomi, dan perkembangan ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan Ekonomi
Perkembangan Ekonomi
Ditandai dg kenaikan GNP tetapi
kenaikan GNP disertai perubahan
Kondisi dimana ekonomi sudah
tdk disertai dg perubahan struktur
struktur ekonomi
berkembang secara umum
ekonomi
Tdk memperhatikan tingkat
Adanya pemerataan peningkatan
Merupakan dampak positif dari
pemerataan dan kesejahteraan kesejahteraan masyarakat
pertumbuhan pembangunan
masyarakat
ekonomi
Pertumbuhan ekonomi belum tentu
Pembangunan ekonomi selalu
disertai dengan pembangunan dibarengi dengan pertumbuhan
ekonomi
ekonomi.
Melihatnya dalam jangka pendek
Melihatnya dalam jangka panjang
Melihatnya dalam jangka panjang
b. Alasan mengapa suatu wilayah atau negara atau bidang harus direncanakan:
Karena dengan perencanaan, segala sesuatunya akan lebih terarah ke tujuan/ visi yakni
kemajuan/ kebaikan daerah atau pun lembaga/bidang. Segala sesuatu yang direncanakan,
hasilnya akan jauh lebih baik dan efektif serta efisien.
2. Komponen Perencanaan Strategis:
a. Visi
Yaitu rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan /
gambaran tentang keadaan masa depan yang diinginkan. (Menurut UU No. 25/2004
SPPN)
Contoh:
Visi RPJP Daerah Sumatera Utara:
“Sumatera Utara yang maju dan sejahtera dalam harmoni keberagaman.”
b. Misi
Yaitu rumusan umum mengenai upaya-upaya yg akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.
(Menurut UU No. 25/2004 SPPN)
Contoh:
Misi RPJP Daerah Sumatera Utara:
1. Mewujudkan Sumatera Utara yang maju, aman, bersatu, rukun dan damai dalam
kesetaraan.
Yuca Siahaan
2. 2. Mewujudkan Sumatera Utara yang mandiri dan sejahtera dan berwawasan lingkungan.
3. Mewujudkan Sumatera Utara yang berbudaya, religius dalam keberagaman.
4. Mewujudkan masyarakat Sumatera Utara yang partisipatif dan peduli terhadap
pembangunan.
c. Tujuan
Yaitu sesuatu yg ingin dicapai/dihasilkan dalam jangka menengah (operasionalisasi dari visi
– misi )
Karakteristik tujuan :
Idealistik, memiliki jangkauan bertahap, bisa bersifat kualitatif namun terfokus pada sasaran,
masuk akal, mudah disesuaikan.
Contoh:
1. Mewujudkan Kemajuan dan Kesejahteraan Masyarakat
2. Menciptakan Tata Pemerintahan yang Baik dan
3. Tersedianya Prasarana dan Sarana Sosial Ekonomi sebagai Penunjang Pembangunan
4. Menciptakan Kehidupan Masyarakat yang Harmoni dalam
5. Mewujudkan Masyarakat yang Partisipatif dan Peduli terhadap Proses Pembangunan
d. Strategi
Yaitu langkah-langkah berisikan program-program yang indikatif untuk mewujudkan visi
dan misi.
(Menurut UU No. 25/2004 SPPN )
Contoh:
1. Mendorong dinamika kehidupan etnik dan agama menjembatani keharmonisan yang
berlandaskan semangat persatuan dan kesatuan
2. Pengelolaan tata pemerintahan yang baik sebagai abdi masyarakat
3. Mendorong penciptaan sentra-sentra ekonomi kerakyatan sesuai dengan potensi daerah
masing-masing
4. Meningkatkan ketersediaan infrastruktur, kemampuan sumber
daya manusia dan
peraturan daerah (regulasi) yang responsif bagi percepatan pertumbuhan dunia usaha.
5. Meningkatkan mutu dan jumlah sarana prasarana pendidikan, kesehatan, dan penunjang
kesejahteraan.masyarakat
Yuca Siahaan
3. 3. Dokumen perencanaan pembangunan yang perlu disusun Perda (berdasarkan UU N0.25/2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional) :
RPJP Daerah (Rencana Pembangunan Jangka Panjang)
Melalui visi, misi, dan arah pembangunan daerah
RPJM Daerah (Rencana Pembangunan Jangka Menengah)
Melalui arah kebijakan keuangan daerah, kebijakan umum, kebijakan program SKPD,
program kewilayahan, Renja dalam rangka regulasi, kerangka pendanaan yang bersifat
indikatif
Renstra SKPD
Melalui visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan program, dan kegiatan pembangunan sesuai
tugas dan fungsi SKPD
RKPD
Rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja, dan
pendanaannya, baik langsung oleh peRancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas
pembangunan daerah, rencana kerja, dan pendanaannya, baik langsung oleh pemerintah
dan mendorong masyarakat.
RENJA (Rencana Kerja) SKPD
Melalui kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan baik langsung oleh pemerintah
atau partisipasi masyarakat
4. Gambaran lengkap contoh studi kelayakan terhadap salah satu kegiatan investasi daerah
STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT SEMANGGI KOTA
SURAKARTA
Aspek Sosial Budaya
Pasar tidak hanya memiliki fungsi ekonomi, tetapi juga fungsi sosial:
-
Pasar membentuk komunitas sosial
-
Pasar menjadi media komunikasi
-
Pasar menjadi tempat wisata belanja
-
Pasar memiliki nilai historis
-
Pasar berperan mengembangkan budaya
Aspek Pemberdayaan Asset
- Pasar merupakan asset penting Pemerintah Kota,
- Pengelolaan Asset dapat berupa penggunaan atau pemanfaatan.
- Pemanfaatan Asset dapat dilakukan dengan kerjasama dengan pihak ketiga
Yuca Siahaan
4. - Kerjasama pengelolaan dijamin PP Nomor 50 Tahun 2007 dan Perda Nomor 8 Tahun
2002.
Aspek Kelembagaan
-
Pengelolaan pasar merupakan bagian urusan pemerintahan pilihan perdagangan.
-
Kelembagaan yang mengurus dapat terintegrasi dengan Dinas Perdagangan dan
Perindustrian.
-
Terobosan berani membentuk Dinas Pengelolaan Pasar dan PKL.
-
Jaminan personil, aliran dana dsb.
Aspek Keuangan
Identifikasi pendapatan:
-
Penjualan Kios, Los, Gudang.
-
Jumlah Pendapatan Retribusi Kios dan Los.
-
Jumlah Pendapatan Retribusi Parkir
-
Jumlah Pendapatan Retribusi Sampah
-
Jumlah Pendapatan Retribusi MCK
-
Jumlah Pendapatan Pajak Reklame
-
Jumlah Pendapatan Retribusi Bongkar Muat
-
Pendapatan Bunga dari Pedagang
Identifikasi biaya:
-
Biaya Investasi.
-
Jumlah Biaya Gaji Karyawan
-
Jumlah Biaya Listrik
-
Jumlah Biaya Pengelolaan Sampah
-
Jumlah Biaya Reparasi dan Pemeliharaan
-
Jumlah Biaya Administrasi
-
Jumlah Biaya Asuransi
-
Biaya Lain-lain 3 % dari Total Biaya Tunai
ANALISIS DATA
Net Present Value (NPV) :
NPV = 3.683.741.000,NPV > 0 PROYEK GO
Internal Rate of Return (IRR) :
IRR = 11,15 %.
IRR > OCC PROYEK GO
Yuca Siahaan
5. GROSS B/C RATIO :
B/C RATIO = 1,17
B/C RATIO > 1 PROYEK GO
ANALISIS SENSITIFITAS
DF
10.00%
IRR
11.15%
NPV 3,683,741
10.96%
3,046,005
10.76%
9.60%
7.94%
2,408,268 (1,236,200) (6,156,141)
RECAPITULATION OF :
FI RR
N PV
1. Base Cost
11.1%
3,683,741
2. Case I:
O & M Cost Increase 10%
11.0%
3,046,005
3. Case II: O & M Cost Increase 20%
10.8%
2,408,268
4. Case III: Revenue Decrease 10%
9.6%
(1,236,200)
5. Case IV: Revenue Decrease 20%
7.9%
(6,156,141)
ANALYSIS RECOMENDATION :
FEASIBLE
ANALISIS INTERNAL
Strenght (S)
Tersedianya tanah yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan pasar.
Ada komitmen dan dukungan upaya pemberdayaan asset daerah melalui instansi
terkait dalam pengelolaan lahan dan fasilitas untuk calon lokasi pasar rakyat.
Ada dukungan upaya pembangunan pasar rakyat Semanggi dari pimpinan daerah,
pelaku usaha, dan tokoh masyarakat serta institusi lainnya.
Lapangan kerja bidang perdagangan dan rumah makan merupakan sektor yang
paling besar menyerap TK.
Weakness (W)
Sebagai suatu daerah yang bersifat urban area, Pemerintah Kota Surakarta memiliki
SDA yang relatif sangat terbatas.
Kuantitas dan kualitas serta kompetensi SDM pengelola pasar tradisional masih
terbatas.
Kondisi asset pasar tradisional belum tertata dengan baik dan belum berkembang
secara optimal.
Yuca Siahaan
6. ANALISIS EKSTERNAL
Opportunity (O)
Sebagai suatu daerah yang bersifat urban area, Pemerintah Kota Surakarta
memiliki SDA yang relatif sangat terbatas.
Kuantitas dan kualitas serta kompetensi SDM pengelola pasar tradisional masih
terbatas.
Kondisi asset pasar tradisional belum tertata dengan baik dan belum berkembang
secara optimal.
Treatment (T)
1. Posisi Strategis Kota Surakarta yang termasuk segitiga Joglosemar dan berada
jalur transportasi dan perdagangan antar propinsi dan antar daerah se
Subosuka Wonosraten
2. Sudah dimulainya kerjasama regional antar daerah di berbagai kegiatan
pembangunan,dalam wadah Badan Kerjasama Antar Daerah (BKAD).
STRETEGI S-O :
Melakukan pembangunan Pasar Rakyat Semanggi untuk meningkatkan pelayanan publik
di bidang perdagangan.
STRETEGI S-T :
Melakukan pemberdayaan asset pemda dng melakukan pemb pasar rakyat Semanggi
yang dapat meningkatkan transaksi perdagangan perekonomian daerah pada umumnya.
STRETEGI W-O :
Pemberdayaan asset daerah dng membangun Pasar Rakyat Semanggi sbg pusat transaksi
dan tata niaga berbagai produk barang baik produksi Kota Surakarta maupun daerah
sekitar Surakarta.
STRETEGI W-T :
Menyediakan sarana perekonomian berupa Pasar Rakyat Semanggi meningkatkan
kesempatan kerja dan mengurangi pengangguran serta mengembangkan kegiatan
produktif di bidang perdagangan.
KETENTUAN FS
Prospek data finansial,
-
Pemasukan,
-
Yuca Siahaan
Sampai akhir umur investasi (tahunan),
Pengeluaran,
7. -
Ringkasan asumsi yang signifikan.
Analisis finansial
-
Analisis net present value (bunga 16%),
-
Analisis rasio (IRR) 20 %,
-
Analisis payback period 10 tahun.
INSENTIF YANG DITAWARKAN
Penyediaan lahan
Biaya pembebasan lahan ditanggung pemda
Pembebasan pajak dan atau retribusi.
5. Alasan mengapa pernyataan berikut tidak tepat
a. Kepala Desa memiliki kewajiban menyusun Renstra-SKPD Desa
Pernyataan ini kurang tepat, karena yang mempunyai tugas untuk menyusun RenstraSKPD Desa adalah SKPD. Berdasarkan penjelasan umum UU No.32/2004 tentang Pemda,
SKPD meliputi:
-
Unsur staf yang membantu penyusunan kebijakan dan koordinasi, diwadahi dalam
lembaga sekretariat;
-
Unsur pendukung tugas Kepala Daerah dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan
daerah yang bersifat spesifik, diwadahi dalam lembaga teknis daerah;
-
Unsur pelaksana urusan daerah yang diwadahi dalam lembaga dinas daerah.
b. Camat sebagai kepala kantor kecamatan menyusun RPJM kecamatan
Pernyataan ini kurang tepat, karena yang menyusun RPJM Kecamatan adalah Pemda
(Bappeda), jadi bukan hanya Camat.
c. DPRD tidak menyusun Renstra dan Renja SKPD
Pernyataan ini kurang tepat, karena yang menyususn SKPD bukan DPRD, melainkan
SKPD.
Yuca Siahaan
8. 6. Asumsi Data Laju Pertumbuhan Ekonomi dan PDRB per kapita Provinsi Pelangi Nusantara
(Prov. PN)
Kab/Kota
LPE (%)
PDRB/Kapita (Juta Rp)
A
5,9
7,6
B
5,7
8,1
C
6,1
7,9
D
6,6
7,1
E
6,8
7,0
F
7,1
7,8
G
6,0
7,6
H
5,3
7,0
Prov PN
6,2
7,5
Analisis dan gambar status kinerja dengan tipologi klassen
Xi < X
(PDB kab< PDB prov)
∆Xi ≥ ∆X
Xi > X
(PDB kab> PDB prov)
3) POTENSIAL
(LPE kab<LPE prov)
Kabupaten D dan E
∆Xi < ∆X
1) TERBELAKANG
(LPE kab<LPE prov)
Kabupaten H
4) PRIMA
Kabupaten F
2) BERKEMBANG
Kabupaten A, B, C, dan G
7. Indikator-indikator aspek demografi dan ketenagakerjaan serta cara pengukurannya
Indikator aspek demografi terdiri dari variabel :
Kepala Keluarga menurut tingkat pendidikan (Tidak tamat
SD, Tamat
SD/SLTP, Tamat SLTA, Tamat AK/PT)
Keluarga Mendapatkan Kredit Mikro/ bantuan Modal (Ya/tidak)
Jumlah jiwa dalam keluarga yang dirinci menurut kelompok umur tertentu.
Indikator-indikator kunci yang dapat menggambarkan situasi pasar tenaga kerja (labor
market) di suatu wilayah atau negara dikenal dengan The Key Indicators of the Labour
Market (KILM). Kumpulan indikator ini diterbitkan setiap tahun oleh lembaga
ketenagakerjaan dunia yaitu ILO (International Labour Organization).
Yuca Siahaan
9. KILM terakhir yang diluncurkan pada bulan September 2007 merupakan edisi ke5 dan terdiri dari 20 indikator aspek ketenagakerjaan, yaitu :
KILM 1: Labour force participation rate / Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja;
KILM 2 : Employment-to-population ratio / Rasio penduduk bekerja terhadap penduduk
usia kerja;
KILM 3 : Status in employment / Penduduk bekerja menurut status pekerjaan;
KILM 4 : Employment by sector / Penduduk bekerja menurut sektor;
KILM 5 : Part-time employment / Penduduk bekerja paruh waktu;
KILM 6 : Hours of work / Proporsi penduduk bekerja menurut jam kerja;
KILM 7: Employment in the informal economy / Penduduk bekerja di sektor informal;
KILM 8 : Unemployment / Tingkat Pengangguran Terbuka;
KILM 9 : Youth unemployment / Tingkat pengangguran usia muda;
KILM 10: Long-term unemployment / Persentase pengangguran setahun atau lebih;
KILM 11: Unemployment by educational attainment / Proporsi pengangguran menurut
pendidikan yang ditamatkan;
KILM 12: Time-related underemployment / Proporsi setengah pengangguran menurut
jam kerja;
KILM 13: Inactivity rate / Persentase penduduk bukan angkatan kerja usia 25-54 tahun
terhadap total penduduk usia kerja;
KILM 14: Educational attainment and literacy / Proporsi angkatan kerja menurut
pendidikan yang ditamatkan dan kemampuan baca tulis;
KILM 15: Manufacturing wage indices / Indeks upah industri manufaktur;
KILM 16: Occupational wage and earning indices / Indeks upah dan penghasilan;
KILM 17: Hourly compensation costs / Biaya kompensasi per jam;
KILM 18: Labour productivity and unit labour costs / Tingkat produktivitas pekerja dan
biaya pekerja per satuan output;
KILM 19: Employment elasticities / Elastisitas pekerjaan;
KILM 20: Poverty, working porverty, and income distribution / Kemiskinan, pekerja
miskin, dan distribusi pendapatan.
Yuca Siahaan
10. 8. Model Perencanaan Pembangunan
1.) Perencanaan Pembangunan Sektoral yaitu perumusaan keadaan pembangunan
sektoral yang dapat memberikan gambaran mengenai eksistensi dan peranan sektor
pembangunan tertentu menjadi leading sektor bagi pembangunan sektor lainnya dan
sektor yang menjadi skala prioritas. Sektoral memproyeksikan sasaran pembangunan
sektor dalam rencana sasaran pendapatan nasional yang sudah ditentukan.
2.) Perencanaan
pembangunan
spatial
adalah
perencanaan
tata
ruang yang
merupakan metode-metode yang digunakan oleh sektor publik untuk mengatur
penyebaran penduduk dan
aktivitas
dalam ruang yang
skalanya
bervariasi.
Perencanaan tata ruang terdiri dari semua tingkat penatagunaan tanah, termasuk
perencanaan kota, perencanaan regional, perencanaan lingkungan, rencana tata ruang
nasional, sampai tingkat internasional seperti Uni Eropa.
Yang perlu disusun adalah tata ruang kota, wilayah dan lain,lain.
9. Critical point dalam model perencanaan pembangunan:
Bidang Pertanian
Critical point-nya yaitu : tingginya alih fungsi lahan, pembangunan pertanian
masih bersifat parsial dan cenderung pemerataan, dan belum mengarah pada
pendekatan agribisnis dlm kawasan sentra produksi, SDM petani masih
rendah.
Bidang Pendidikan
Critical point-nya adalah sebagai berikut:
-
Tidak bertentangan dengan kaidah dan keyakinan agama yang diakui suatu
bangsa
-
Tidak bertentangan dengan idiologi negara
-
Harus didukung oleh kemampuan dan pertumbuhan ekonomi dan kemampuan
finansial suatu bangsa
-
Harus dapat diterima oleh semua lapisan masyarakat
-
Mencerminkan sistem nilai yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat
-
Dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif
Bidang Kesehatan
Critical point-nya adalah sebagai berikut:
Yuca Siahaan
11. -
Meminimalkan underlying causes, yaitu berbagai penyebab tak langsung
(pendidikan, perumahan, dan lain-lain)
-
Menangani cause of the the causes, yaitu penyebab fundamental (masalah
sosial ekonomi, budaya dan lingkungan)
Bidang Kesejahteraan Soaial
Critical point-nya adalah sebagai berikut:
-
Penyusunan berbagai peraturan perundangan yang berkaitan dengan bantuan
dan jaminan kesejahteraan sosial;
-
Penyediaan bantuan dasar pangan, sandang, papan dan fasilitas bantuan
tanggap darurat dan bantuan pemulangan/terminasi, serta stimulan bahan
bangunan rumah bagi korban bencana alam, bencana sosial dan PMKS
lainnya;
-
Pemberian bantuan bagi daerah penerima eks-korban kerusuhan dan pekerja
migran bermasalah;
-
Pemberian bantuan bagi korban tindak kekerasan melalui perlindungan dan
advokasi sosial;
-
Penyelenggaraan bantuan dan jaminan sosial bagi fakir miskin, penduduk
daerah kumuh, dan PMKS lainnya.
10. Analisis SWOT
Yaitu sebuah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi Kekuatan
(Strength), Kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunity), dan Ancaman (Threat) yang
terjadi dalam dalam intitusi atau lembaga yang mengevaluasi dirinya sendiri maupun
pesaing.
Contoh analisis Pembangunan Pasar Rakyat Semanggi Kota Surakarta:
ANALISIS INTERNAL
Strenght (S)
Tersedianya tanah yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan pasar.
Ada komitmen dan dukungan upaya pemberdayaan asset daerah melalui instansi
terkait dalam pengelolaan lahan dan fasilitas untuk calon lokasi pasar rakyat.
Ada dukungan upaya pembangunan pasar rakyat Semanggi dari pimpinan daerah,
pelaku usaha, dan tokoh masyarakat serta institusi lainnya.
Lapangan kerja bidang perdagangan dan rumah makan merupakan sektor yang
paling besar menyerap TK.
Yuca Siahaan
12. Weakness (W)
Sebagai suatu daerah yang bersifat urban area, Pemerintah Kota Surakarta memiliki
SDA yang relatif sangat terbatas.
Kuantitas dan kualitas serta kompetensi SDM pengelola pasar tradisional masih
terbatas.
Kondisi asset pasar tradisional belum tertata dengan baik dan belum berkembang
secara optimal.
ANALISIS EKSTERNAL
Opportunity (O)
Sebagai suatu daerah yang bersifat urban area, Pemerintah Kota Surakarta
memiliki SDA yang relatif sangat terbatas.
Kuantitas dan kualitas serta kompetensi SDM pengelola pasar tradisional masih
terbatas.
Kondisi asset pasar tradisional belum tertata dengan baik dan belum berkembang
secara optimal.
Treatment (T)
3. Posisi Strategis Kota Surakarta yang termasuk segitiga Joglosemar dan berada
jalur transportasi dan perdagangan antar propinsi dan antar daerah se
Subosuka Wonosraten
4. Sudah dimulainya kerjasama regional antar daerah di berbagai kegiatan
pembangunan,dalam wadah Badan Kerjasama Antar Daerah (BKAD).
STRETEGI S-O :
Melakukan pembangunan Pasar Rakyat Semanggi untuk meningkatkan pelayanan publik
di bidang perdagangan.
STRETEGI S-T :
Melakukan pemberdayaan asset pemda dng melakukan pemb pasar rakyat Semanggi
yang dapat meningkatkan transaksi perdagangan perekonomian daerah pada umumnya.
STRETEGI W-O :
Pemberdayaan asset daerah dng membangun Pasar Rakyat Semanggi sbg pusat transaksi
dan tata niaga berbagai produk barang baik produksi Kota Surakarta maupun daerah
sekitar Surakarta.
STRETEGI W-T :
Yuca Siahaan
13. Menyediakan sarana perekonomian berupa Pasar Rakyat Semanggi meningkatkan
kesempatan kerja dan mengurangi pengangguran serta mengembangkan kegiatan
produktif di bidang perdagangan.
Yuca Siahaan
14. REFERENSI
“Perbedaan Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan” oleh: AdhyzalKandarY
“RENCANA STRATEGIS” Oleh DINAS KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2006 – 2010
“ANALISIS SWOT” Oleh Agung Satrio Nugroho.Skep.,Ns
Sumber lain
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100406084308AAuGuoa
Yuca Siahaan