SlideShare a Scribd company logo
1.

a. Perbedaan pertumbuhan ekonomi, pembangunan ekonomi, dan perkembangan ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi

Pembangunan Ekonomi

Perkembangan Ekonomi

Ditandai dg kenaikan GNP tetapi
kenaikan GNP disertai perubahan
Kondisi dimana ekonomi sudah
tdk disertai dg perubahan struktur
struktur ekonomi

berkembang secara umum

ekonomi
Tdk memperhatikan tingkat

Adanya pemerataan peningkatan
Merupakan dampak positif dari

pemerataan dan kesejahteraan kesejahteraan masyarakat

pertumbuhan pembangunan

masyarakat

ekonomi

Pertumbuhan ekonomi belum tentu
Pembangunan ekonomi selalu
disertai dengan pembangunan dibarengi dengan pertumbuhan
ekonomi

ekonomi.

Melihatnya dalam jangka pendek
Melihatnya dalam jangka panjang
Melihatnya dalam jangka panjang

b. Alasan mengapa suatu wilayah atau negara atau bidang harus direncanakan:
Karena dengan perencanaan, segala sesuatunya akan lebih terarah ke tujuan/ visi yakni
kemajuan/ kebaikan daerah atau pun lembaga/bidang. Segala sesuatu yang direncanakan,
hasilnya akan jauh lebih baik dan efektif serta efisien.

2. Komponen Perencanaan Strategis:
a. Visi
Yaitu rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan /
gambaran tentang keadaan masa depan yang diinginkan. (Menurut UU No. 25/2004 
SPPN)
Contoh:
Visi RPJP Daerah Sumatera Utara:
“Sumatera Utara yang maju dan sejahtera dalam harmoni keberagaman.”
b. Misi
Yaitu rumusan umum mengenai upaya-upaya yg akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.
(Menurut UU No. 25/2004  SPPN)
Contoh:
Misi RPJP Daerah Sumatera Utara:
1. Mewujudkan Sumatera Utara yang maju, aman, bersatu, rukun dan damai dalam
kesetaraan.

Yuca Siahaan
2. Mewujudkan Sumatera Utara yang mandiri dan sejahtera dan berwawasan lingkungan.
3. Mewujudkan Sumatera Utara yang berbudaya, religius dalam keberagaman.
4. Mewujudkan masyarakat Sumatera Utara yang partisipatif dan peduli terhadap
pembangunan.
c. Tujuan
Yaitu sesuatu yg ingin dicapai/dihasilkan dalam jangka menengah (operasionalisasi dari visi
– misi )
Karakteristik tujuan :
Idealistik, memiliki jangkauan bertahap, bisa bersifat kualitatif namun terfokus pada sasaran,
masuk akal, mudah disesuaikan.
Contoh:
1. Mewujudkan Kemajuan dan Kesejahteraan Masyarakat
2. Menciptakan Tata Pemerintahan yang Baik dan
3. Tersedianya Prasarana dan Sarana Sosial Ekonomi sebagai Penunjang Pembangunan
4. Menciptakan Kehidupan Masyarakat yang Harmoni dalam
5. Mewujudkan Masyarakat yang Partisipatif dan Peduli terhadap Proses Pembangunan
d. Strategi
Yaitu langkah-langkah berisikan program-program yang indikatif untuk mewujudkan visi
dan misi.
(Menurut UU No. 25/2004  SPPN )
Contoh:
1. Mendorong dinamika kehidupan etnik dan agama menjembatani keharmonisan yang
berlandaskan semangat persatuan dan kesatuan
2. Pengelolaan tata pemerintahan yang baik sebagai abdi masyarakat
3. Mendorong penciptaan sentra-sentra ekonomi kerakyatan sesuai dengan potensi daerah
masing-masing
4. Meningkatkan ketersediaan infrastruktur, kemampuan sumber

daya manusia dan

peraturan daerah (regulasi) yang responsif bagi percepatan pertumbuhan dunia usaha.
5. Meningkatkan mutu dan jumlah sarana prasarana pendidikan, kesehatan, dan penunjang
kesejahteraan.masyarakat

Yuca Siahaan
3. Dokumen perencanaan pembangunan yang perlu disusun Perda (berdasarkan UU N0.25/2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional) :
 RPJP Daerah (Rencana Pembangunan Jangka Panjang)
 Melalui visi, misi, dan arah pembangunan daerah
 RPJM Daerah (Rencana Pembangunan Jangka Menengah)
 Melalui arah kebijakan keuangan daerah, kebijakan umum, kebijakan program SKPD,
program kewilayahan, Renja dalam rangka regulasi, kerangka pendanaan yang bersifat
indikatif
 Renstra SKPD
 Melalui visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan program, dan kegiatan pembangunan sesuai
tugas dan fungsi SKPD
 RKPD
 Rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja, dan
pendanaannya, baik langsung oleh peRancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas
pembangunan daerah, rencana kerja, dan pendanaannya, baik langsung oleh pemerintah
dan mendorong masyarakat.
 RENJA (Rencana Kerja) SKPD
 Melalui kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan baik langsung oleh pemerintah
atau partisipasi masyarakat

4. Gambaran lengkap contoh studi kelayakan terhadap salah satu kegiatan investasi daerah
STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT SEMANGGI KOTA
SURAKARTA
 Aspek Sosial Budaya
Pasar tidak hanya memiliki fungsi ekonomi, tetapi juga fungsi sosial:
-

Pasar membentuk komunitas sosial

-

Pasar menjadi media komunikasi

-

Pasar menjadi tempat wisata belanja

-

Pasar memiliki nilai historis

-

Pasar berperan mengembangkan budaya

 Aspek Pemberdayaan Asset
- Pasar merupakan asset penting Pemerintah Kota,
- Pengelolaan Asset dapat berupa penggunaan atau pemanfaatan.
- Pemanfaatan Asset dapat dilakukan dengan kerjasama dengan pihak ketiga
Yuca Siahaan
- Kerjasama pengelolaan dijamin PP Nomor 50 Tahun 2007 dan Perda Nomor 8 Tahun
2002.
 Aspek Kelembagaan
-

Pengelolaan pasar merupakan bagian urusan pemerintahan pilihan  perdagangan.

-

Kelembagaan yang mengurus dapat terintegrasi dengan Dinas Perdagangan dan
Perindustrian.

-

Terobosan berani membentuk Dinas Pengelolaan Pasar dan PKL.

-

Jaminan personil, aliran dana dsb.

 Aspek Keuangan
Identifikasi pendapatan:
-

Penjualan Kios, Los, Gudang.

-

Jumlah Pendapatan Retribusi Kios dan Los.

-

Jumlah Pendapatan Retribusi Parkir

-

Jumlah Pendapatan Retribusi Sampah

-

Jumlah Pendapatan Retribusi MCK

-

Jumlah Pendapatan Pajak Reklame

-

Jumlah Pendapatan Retribusi Bongkar Muat

-

Pendapatan Bunga dari Pedagang

Identifikasi biaya:
-

Biaya Investasi.

-

Jumlah Biaya Gaji Karyawan

-

Jumlah Biaya Listrik

-

Jumlah Biaya Pengelolaan Sampah

-

Jumlah Biaya Reparasi dan Pemeliharaan

-

Jumlah Biaya Administrasi

-

Jumlah Biaya Asuransi

-

Biaya Lain-lain 3 % dari Total Biaya Tunai

 ANALISIS DATA
 Net Present Value (NPV) :
NPV = 3.683.741.000,NPV > 0  PROYEK GO
 Internal Rate of Return (IRR) :
IRR = 11,15 %.
IRR > OCC  PROYEK GO
Yuca Siahaan
 GROSS B/C RATIO :
B/C RATIO = 1,17
B/C RATIO > 1  PROYEK GO
 ANALISIS SENSITIFITAS
DF

10.00%

IRR

11.15%

NPV 3,683,741

10.96%
3,046,005

10.76%

9.60%

7.94%

2,408,268 (1,236,200) (6,156,141)

RECAPITULATION OF :

FI RR

N PV

1. Base Cost

11.1%

3,683,741

2. Case I:

O & M Cost Increase 10%

11.0%

3,046,005

3. Case II: O & M Cost Increase 20%

10.8%

2,408,268

4. Case III: Revenue Decrease 10%

9.6%

(1,236,200)

5. Case IV: Revenue Decrease 20%

7.9%

(6,156,141)

ANALYSIS RECOMENDATION :

FEASIBLE

 ANALISIS INTERNAL
 Strenght (S)


Tersedianya tanah yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan pasar.



Ada komitmen dan dukungan upaya pemberdayaan asset daerah melalui instansi
terkait dalam pengelolaan lahan dan fasilitas untuk calon lokasi pasar rakyat.



Ada dukungan upaya pembangunan pasar rakyat Semanggi dari pimpinan daerah,
pelaku usaha, dan tokoh masyarakat serta institusi lainnya.



Lapangan kerja bidang perdagangan dan rumah makan merupakan sektor yang
paling besar menyerap TK.

 Weakness (W)


Sebagai suatu daerah yang bersifat urban area, Pemerintah Kota Surakarta memiliki
SDA yang relatif sangat terbatas.



Kuantitas dan kualitas serta kompetensi SDM pengelola pasar tradisional masih
terbatas.



Kondisi asset pasar tradisional belum tertata dengan baik dan belum berkembang
secara optimal.

Yuca Siahaan
 ANALISIS EKSTERNAL
 Opportunity (O)


Sebagai suatu daerah yang bersifat urban area, Pemerintah Kota Surakarta
memiliki SDA yang relatif sangat terbatas.



Kuantitas dan kualitas serta kompetensi SDM pengelola pasar tradisional masih
terbatas.



Kondisi asset pasar tradisional belum tertata dengan baik dan belum berkembang
secara optimal.

 Treatment (T)
1. Posisi Strategis Kota Surakarta yang termasuk segitiga Joglosemar dan berada
jalur transportasi dan perdagangan antar propinsi dan antar daerah se
Subosuka Wonosraten
2. Sudah dimulainya kerjasama regional antar daerah di berbagai kegiatan
pembangunan,dalam wadah Badan Kerjasama Antar Daerah (BKAD).
STRETEGI S-O :
Melakukan pembangunan Pasar Rakyat Semanggi untuk meningkatkan pelayanan publik
di bidang perdagangan.
STRETEGI S-T :
Melakukan pemberdayaan asset pemda dng melakukan pemb pasar rakyat Semanggi
yang dapat meningkatkan transaksi perdagangan perekonomian daerah pada umumnya.
STRETEGI W-O :
Pemberdayaan asset daerah dng membangun Pasar Rakyat Semanggi sbg pusat transaksi
dan tata niaga berbagai produk barang baik produksi Kota Surakarta maupun daerah
sekitar Surakarta.
STRETEGI W-T :
Menyediakan sarana perekonomian berupa Pasar Rakyat Semanggi meningkatkan
kesempatan kerja dan mengurangi pengangguran serta mengembangkan kegiatan
produktif di bidang perdagangan.
KETENTUAN FS
 Prospek data finansial,
-

Pemasukan,

-

Yuca Siahaan

Sampai akhir umur investasi (tahunan),

Pengeluaran,
-

Ringkasan asumsi yang signifikan.

 Analisis finansial
-

Analisis net present value (bunga 16%),

-

Analisis rasio (IRR) 20 %,

-

Analisis payback period 10 tahun.

INSENTIF YANG DITAWARKAN
 Penyediaan lahan
 Biaya pembebasan lahan ditanggung pemda
 Pembebasan pajak dan atau retribusi.

5. Alasan mengapa pernyataan berikut tidak tepat
a. Kepala Desa memiliki kewajiban menyusun Renstra-SKPD Desa
Pernyataan ini kurang tepat, karena yang mempunyai tugas untuk menyusun RenstraSKPD Desa adalah SKPD. Berdasarkan penjelasan umum UU No.32/2004 tentang Pemda,
SKPD meliputi:
-

Unsur staf yang membantu penyusunan kebijakan dan koordinasi, diwadahi dalam
lembaga sekretariat;

-

Unsur pendukung tugas Kepala Daerah dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan
daerah yang bersifat spesifik, diwadahi dalam lembaga teknis daerah;

-

Unsur pelaksana urusan daerah yang diwadahi dalam lembaga dinas daerah.

b. Camat sebagai kepala kantor kecamatan menyusun RPJM kecamatan
Pernyataan ini kurang tepat, karena yang menyusun RPJM Kecamatan adalah Pemda
(Bappeda), jadi bukan hanya Camat.
c. DPRD tidak menyusun Renstra dan Renja SKPD
Pernyataan ini kurang tepat, karena yang menyususn SKPD bukan DPRD, melainkan
SKPD.

Yuca Siahaan
6. Asumsi Data Laju Pertumbuhan Ekonomi dan PDRB per kapita Provinsi Pelangi Nusantara
(Prov. PN)
Kab/Kota

LPE (%)

PDRB/Kapita (Juta Rp)

A

5,9

7,6

B

5,7

8,1

C

6,1

7,9

D

6,6

7,1

E

6,8

7,0

F

7,1

7,8

G

6,0

7,6

H

5,3

7,0

Prov PN

6,2

7,5

Analisis dan gambar status kinerja dengan tipologi klassen
Xi < X
(PDB kab< PDB prov)
∆Xi ≥ ∆X

Xi > X
(PDB kab> PDB prov)

3) POTENSIAL

(LPE kab<LPE prov)

Kabupaten D dan E

∆Xi < ∆X

1) TERBELAKANG

(LPE kab<LPE prov)

Kabupaten H

4) PRIMA
Kabupaten F
2) BERKEMBANG
Kabupaten A, B, C, dan G

7. Indikator-indikator aspek demografi dan ketenagakerjaan serta cara pengukurannya


Indikator aspek demografi terdiri dari variabel :
 Kepala Keluarga menurut tingkat pendidikan (Tidak tamat

SD, Tamat

SD/SLTP, Tamat SLTA, Tamat AK/PT)
 Keluarga Mendapatkan Kredit Mikro/ bantuan Modal (Ya/tidak)
 Jumlah jiwa dalam keluarga yang dirinci menurut kelompok umur tertentu.


Indikator-indikator kunci yang dapat menggambarkan situasi pasar tenaga kerja (labor
market) di suatu wilayah atau negara dikenal dengan The Key Indicators of the Labour
Market (KILM). Kumpulan indikator ini diterbitkan setiap tahun oleh lembaga
ketenagakerjaan dunia yaitu ILO (International Labour Organization).

Yuca Siahaan
KILM terakhir yang diluncurkan pada bulan September 2007 merupakan edisi ke5 dan terdiri dari 20 indikator aspek ketenagakerjaan, yaitu :
KILM 1: Labour force participation rate / Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja;
KILM 2 : Employment-to-population ratio / Rasio penduduk bekerja terhadap penduduk
usia kerja;
KILM 3 : Status in employment / Penduduk bekerja menurut status pekerjaan;
KILM 4 : Employment by sector / Penduduk bekerja menurut sektor;
KILM 5 : Part-time employment / Penduduk bekerja paruh waktu;
KILM 6 : Hours of work / Proporsi penduduk bekerja menurut jam kerja;
KILM 7: Employment in the informal economy / Penduduk bekerja di sektor informal;
KILM 8 : Unemployment / Tingkat Pengangguran Terbuka;
KILM 9 : Youth unemployment / Tingkat pengangguran usia muda;
KILM 10: Long-term unemployment / Persentase pengangguran setahun atau lebih;
KILM 11: Unemployment by educational attainment / Proporsi pengangguran menurut
pendidikan yang ditamatkan;
KILM 12: Time-related underemployment / Proporsi setengah pengangguran menurut
jam kerja;
KILM 13: Inactivity rate / Persentase penduduk bukan angkatan kerja usia 25-54 tahun
terhadap total penduduk usia kerja;
KILM 14: Educational attainment and literacy / Proporsi angkatan kerja menurut
pendidikan yang ditamatkan dan kemampuan baca tulis;
KILM 15: Manufacturing wage indices / Indeks upah industri manufaktur;
KILM 16: Occupational wage and earning indices / Indeks upah dan penghasilan;
KILM 17: Hourly compensation costs / Biaya kompensasi per jam;
KILM 18: Labour productivity and unit labour costs / Tingkat produktivitas pekerja dan
biaya pekerja per satuan output;
KILM 19: Employment elasticities / Elastisitas pekerjaan;
KILM 20: Poverty, working porverty, and income distribution / Kemiskinan, pekerja
miskin, dan distribusi pendapatan.

Yuca Siahaan
8. Model Perencanaan Pembangunan
1.) Perencanaan Pembangunan Sektoral yaitu perumusaan keadaan pembangunan
sektoral yang dapat memberikan gambaran mengenai eksistensi dan peranan sektor
pembangunan tertentu menjadi leading sektor bagi pembangunan sektor lainnya dan
sektor yang menjadi skala prioritas. Sektoral memproyeksikan sasaran pembangunan
sektor dalam rencana sasaran pendapatan nasional yang sudah ditentukan.
2.) Perencanaan

pembangunan

spatial

adalah

perencanaan

tata

ruang yang

merupakan metode-metode yang digunakan oleh sektor publik untuk mengatur
penyebaran penduduk dan

aktivitas

dalam ruang yang

skalanya

bervariasi.

Perencanaan tata ruang terdiri dari semua tingkat penatagunaan tanah, termasuk
perencanaan kota, perencanaan regional, perencanaan lingkungan, rencana tata ruang
nasional, sampai tingkat internasional seperti Uni Eropa.
Yang perlu disusun adalah tata ruang kota, wilayah dan lain,lain.
9. Critical point dalam model perencanaan pembangunan:
 Bidang Pertanian
Critical point-nya yaitu : tingginya alih fungsi lahan, pembangunan pertanian
masih bersifat parsial dan cenderung pemerataan, dan belum mengarah pada
pendekatan agribisnis dlm kawasan sentra produksi, SDM petani masih
rendah.
 Bidang Pendidikan
Critical point-nya adalah sebagai berikut:
-

Tidak bertentangan dengan kaidah dan keyakinan agama yang diakui suatu
bangsa

-

Tidak bertentangan dengan idiologi negara

-

Harus didukung oleh kemampuan dan pertumbuhan ekonomi dan kemampuan
finansial suatu bangsa

-

Harus dapat diterima oleh semua lapisan masyarakat

-

Mencerminkan sistem nilai yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat

-

Dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif

 Bidang Kesehatan
Critical point-nya adalah sebagai berikut:

Yuca Siahaan
-

Meminimalkan underlying causes, yaitu berbagai penyebab tak langsung
(pendidikan, perumahan, dan lain-lain)

-

Menangani cause of the the causes, yaitu penyebab fundamental (masalah
sosial ekonomi, budaya dan lingkungan)

 Bidang Kesejahteraan Soaial
Critical point-nya adalah sebagai berikut:
-

Penyusunan berbagai peraturan perundangan yang berkaitan dengan bantuan
dan jaminan kesejahteraan sosial;

-

Penyediaan bantuan dasar pangan, sandang, papan dan fasilitas bantuan
tanggap darurat dan bantuan pemulangan/terminasi, serta stimulan bahan
bangunan rumah bagi korban bencana alam, bencana sosial dan PMKS
lainnya;

-

Pemberian bantuan bagi daerah penerima eks-korban kerusuhan dan pekerja
migran bermasalah;

-

Pemberian bantuan bagi korban tindak kekerasan melalui perlindungan dan
advokasi sosial;

-

Penyelenggaraan bantuan dan jaminan sosial bagi fakir miskin, penduduk
daerah kumuh, dan PMKS lainnya.

10. Analisis SWOT
Yaitu sebuah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi Kekuatan
(Strength), Kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunity), dan Ancaman (Threat) yang
terjadi dalam dalam intitusi atau lembaga yang mengevaluasi dirinya sendiri maupun
pesaing.
Contoh analisis Pembangunan Pasar Rakyat Semanggi Kota Surakarta:
 ANALISIS INTERNAL
 Strenght (S)


Tersedianya tanah yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan pasar.



Ada komitmen dan dukungan upaya pemberdayaan asset daerah melalui instansi
terkait dalam pengelolaan lahan dan fasilitas untuk calon lokasi pasar rakyat.



Ada dukungan upaya pembangunan pasar rakyat Semanggi dari pimpinan daerah,
pelaku usaha, dan tokoh masyarakat serta institusi lainnya.



Lapangan kerja bidang perdagangan dan rumah makan merupakan sektor yang
paling besar menyerap TK.

Yuca Siahaan
 Weakness (W)


Sebagai suatu daerah yang bersifat urban area, Pemerintah Kota Surakarta memiliki
SDA yang relatif sangat terbatas.



Kuantitas dan kualitas serta kompetensi SDM pengelola pasar tradisional masih
terbatas.



Kondisi asset pasar tradisional belum tertata dengan baik dan belum berkembang
secara optimal.

 ANALISIS EKSTERNAL
 Opportunity (O)


Sebagai suatu daerah yang bersifat urban area, Pemerintah Kota Surakarta
memiliki SDA yang relatif sangat terbatas.



Kuantitas dan kualitas serta kompetensi SDM pengelola pasar tradisional masih
terbatas.



Kondisi asset pasar tradisional belum tertata dengan baik dan belum berkembang
secara optimal.

 Treatment (T)
3. Posisi Strategis Kota Surakarta yang termasuk segitiga Joglosemar dan berada
jalur transportasi dan perdagangan antar propinsi dan antar daerah se
Subosuka Wonosraten
4. Sudah dimulainya kerjasama regional antar daerah di berbagai kegiatan
pembangunan,dalam wadah Badan Kerjasama Antar Daerah (BKAD).
STRETEGI S-O :
Melakukan pembangunan Pasar Rakyat Semanggi untuk meningkatkan pelayanan publik
di bidang perdagangan.
STRETEGI S-T :
Melakukan pemberdayaan asset pemda dng melakukan pemb pasar rakyat Semanggi
yang dapat meningkatkan transaksi perdagangan perekonomian daerah pada umumnya.
STRETEGI W-O :
Pemberdayaan asset daerah dng membangun Pasar Rakyat Semanggi sbg pusat transaksi
dan tata niaga berbagai produk barang baik produksi Kota Surakarta maupun daerah
sekitar Surakarta.
STRETEGI W-T :

Yuca Siahaan
Menyediakan sarana perekonomian berupa Pasar Rakyat Semanggi meningkatkan
kesempatan kerja dan mengurangi pengangguran serta mengembangkan kegiatan
produktif di bidang perdagangan.

Yuca Siahaan
REFERENSI
“Perbedaan Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan” oleh: AdhyzalKandarY
“RENCANA STRATEGIS” Oleh DINAS KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2006 – 2010
“ANALISIS SWOT” Oleh Agung Satrio Nugroho.Skep.,Ns

Sumber lain
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100406084308AAuGuoa

Yuca Siahaan

More Related Content

What's hot

Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNANMakalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Mutiara Shifa
 
Strategi Pembangunan Wilayah
Strategi Pembangunan WilayahStrategi Pembangunan Wilayah
Strategi Pembangunan Wilayah
Sri Wahyuni
 
Pengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisi
Pengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisiPengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisi
Pengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisi
Sugeng Budiharsono
 

What's hot (20)

13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
 
Perencanaan sektor publik
Perencanaan sektor publikPerencanaan sektor publik
Perencanaan sektor publik
 
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
 
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNANMakalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
 
Analisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan PublikAnalisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan Publik
 
SUMBER KEGAGALAN & HAMBATAN DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
SUMBER KEGAGALAN & HAMBATANDALAM PERENCANAANPEMBANGUNAN DAERAHSUMBER KEGAGALAN & HAMBATANDALAM PERENCANAANPEMBANGUNAN DAERAH
SUMBER KEGAGALAN & HAMBATAN DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
 
Keterkaitan Dokumen Perencanaan
Keterkaitan Dokumen PerencanaanKeterkaitan Dokumen Perencanaan
Keterkaitan Dokumen Perencanaan
 
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
 
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah berdasarkan UU 25/2004
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah  berdasarkan UU 25/2004Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah  berdasarkan UU 25/2004
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah berdasarkan UU 25/2004
 
Siklus Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah terkait Kinerja Pemban...
Siklus Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah terkait Kinerja Pemban...Siklus Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah terkait Kinerja Pemban...
Siklus Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah terkait Kinerja Pemban...
 
Perencanaan Pembangunan Daerah Indikator Kinerja
Perencanaan Pembangunan Daerah Indikator KinerjaPerencanaan Pembangunan Daerah Indikator Kinerja
Perencanaan Pembangunan Daerah Indikator Kinerja
 
Perencanaan dan Penganggaran Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran PemerintahPerencanaan dan Penganggaran Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Pemerintah
 
Teori teori ekonomi regional
Teori teori ekonomi regionalTeori teori ekonomi regional
Teori teori ekonomi regional
 
Menyusun visi pembangunan
Menyusun visi pembangunanMenyusun visi pembangunan
Menyusun visi pembangunan
 
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah Daerah
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah DaerahPenyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah Daerah
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah Daerah
 
Ruang Lingkup, Prinsip dan Pendekatan Perencanaan Pembangunan Daerah
Ruang Lingkup, Prinsip dan Pendekatan Perencanaan Pembangunan Daerah Ruang Lingkup, Prinsip dan Pendekatan Perencanaan Pembangunan Daerah
Ruang Lingkup, Prinsip dan Pendekatan Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Strategi Pembangunan Wilayah
Strategi Pembangunan WilayahStrategi Pembangunan Wilayah
Strategi Pembangunan Wilayah
 
struktur dan penyusunan APBN.pptx
struktur dan penyusunan APBN.pptxstruktur dan penyusunan APBN.pptx
struktur dan penyusunan APBN.pptx
 
Pengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisi
Pengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisiPengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisi
Pengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisi
 
Hubungan Pusat-Daerah dalam Sistem Perencanaan
Hubungan Pusat-Daerah dalam Sistem PerencanaanHubungan Pusat-Daerah dalam Sistem Perencanaan
Hubungan Pusat-Daerah dalam Sistem Perencanaan
 

Similar to Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan

Ppt tugas 7 pembangunan ekonomi daerah
Ppt tugas 7 pembangunan ekonomi daerahPpt tugas 7 pembangunan ekonomi daerah
Ppt tugas 7 pembangunan ekonomi daerah
mohamad amsanudin
 
7 pembangunan ekonomi daerah
7 pembangunan ekonomi daerah7 pembangunan ekonomi daerah
7 pembangunan ekonomi daerah
Andi Sutandi
 
16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___
16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___
16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___
EroikaSariWidiyatni
 
RPJMD Kab. Pakpak Bharat, 2006-2011
RPJMD Kab. Pakpak Bharat, 2006-2011RPJMD Kab. Pakpak Bharat, 2006-2011
RPJMD Kab. Pakpak Bharat, 2006-2011
Ar Tinambunan
 
M7. pembangunan ekonomi daerah
M7. pembangunan ekonomi daerahM7. pembangunan ekonomi daerah
M7. pembangunan ekonomi daerah
erlina na
 
3000 Dasar Awam 2005
3000 Dasar Awam 20053000 Dasar Awam 2005
3000 Dasar Awam 2005
aimm reka
 
Dasar dasar awam
Dasar dasar awamDasar dasar awam
Dasar dasar awam
aimm reka
 
Presentasi project exit strategy palangkaraya
Presentasi project exit strategy palangkarayaPresentasi project exit strategy palangkaraya
Presentasi project exit strategy palangkaraya
Mellianae Merkusi
 

Similar to Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan (20)

Tugas 7 pembangunan ekonomi daerah
Tugas 7 pembangunan ekonomi daerahTugas 7 pembangunan ekonomi daerah
Tugas 7 pembangunan ekonomi daerah
 
Ppt tugas 7 pembangunan ekonomi daerah
Ppt tugas 7 pembangunan ekonomi daerahPpt tugas 7 pembangunan ekonomi daerah
Ppt tugas 7 pembangunan ekonomi daerah
 
Pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahPembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerah
 
7 pembangunan ekonomi daerah adhi nugraha_5_x
7 pembangunan ekonomi daerah adhi nugraha_5_x7 pembangunan ekonomi daerah adhi nugraha_5_x
7 pembangunan ekonomi daerah adhi nugraha_5_x
 
Pagu indikatif kewilayahan1
Pagu indikatif kewilayahan1Pagu indikatif kewilayahan1
Pagu indikatif kewilayahan1
 
Bab 2 perencanaan
Bab  2 perencanaanBab  2 perencanaan
Bab 2 perencanaan
 
7 pembangunan ekonomi daerah
7 pembangunan ekonomi daerah7 pembangunan ekonomi daerah
7 pembangunan ekonomi daerah
 
Pembagunan ekonomi daerah
Pembagunan ekonomi daerahPembagunan ekonomi daerah
Pembagunan ekonomi daerah
 
16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___
16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___
16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___
 
RPJMD Kab. Pakpak Bharat, 2006-2011
RPJMD Kab. Pakpak Bharat, 2006-2011RPJMD Kab. Pakpak Bharat, 2006-2011
RPJMD Kab. Pakpak Bharat, 2006-2011
 
Strategi Penetapan Kebijakan Anggaran Pembangunan Daerah
Strategi Penetapan Kebijakan Anggaran Pembangunan DaerahStrategi Penetapan Kebijakan Anggaran Pembangunan Daerah
Strategi Penetapan Kebijakan Anggaran Pembangunan Daerah
 
(7)pembangunan ekonomi daerah
(7)pembangunan ekonomi daerah(7)pembangunan ekonomi daerah
(7)pembangunan ekonomi daerah
 
M7. pembangunan ekonomi daerah
M7. pembangunan ekonomi daerahM7. pembangunan ekonomi daerah
M7. pembangunan ekonomi daerah
 
Strategi Penetapan Kebijakan Anggaran Pembangunan Daerah
Strategi Penetapan Kebijakan Anggaran Pembangunan DaerahStrategi Penetapan Kebijakan Anggaran Pembangunan Daerah
Strategi Penetapan Kebijakan Anggaran Pembangunan Daerah
 
Agenda prabowo-hatta
Agenda prabowo-hattaAgenda prabowo-hatta
Agenda prabowo-hatta
 
Ekonomi Pembangunan Kawasan (AutoRecovered).docx
Ekonomi Pembangunan Kawasan (AutoRecovered).docxEkonomi Pembangunan Kawasan (AutoRecovered).docx
Ekonomi Pembangunan Kawasan (AutoRecovered).docx
 
3000 Dasar Awam 2005
3000 Dasar Awam 20053000 Dasar Awam 2005
3000 Dasar Awam 2005
 
Dasar dasar awam
Dasar dasar awamDasar dasar awam
Dasar dasar awam
 
Presentasi project exit strategy palangkaraya
Presentasi project exit strategy palangkarayaPresentasi project exit strategy palangkaraya
Presentasi project exit strategy palangkaraya
 
Modul 2 KB 2
Modul 2 KB 2Modul 2 KB 2
Modul 2 KB 2
 

More from Yuca Siahaan

Dampak penghapusan tarif bea masuk oleh negara anggota wto terhadap makroekon...
Dampak penghapusan tarif bea masuk oleh negara anggota wto terhadap makroekon...Dampak penghapusan tarif bea masuk oleh negara anggota wto terhadap makroekon...
Dampak penghapusan tarif bea masuk oleh negara anggota wto terhadap makroekon...
Yuca Siahaan
 
Resensi Buku "Bank Indonesia Bank Sentral RI: Sebuah Pengantar"
Resensi Buku "Bank Indonesia Bank Sentral  RI: Sebuah Pengantar"Resensi Buku "Bank Indonesia Bank Sentral  RI: Sebuah Pengantar"
Resensi Buku "Bank Indonesia Bank Sentral RI: Sebuah Pengantar"
Yuca Siahaan
 
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatifBeberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
Yuca Siahaan
 
Analytic hierarchy process
Analytic hierarchy processAnalytic hierarchy process
Analytic hierarchy process
Yuca Siahaan
 
Indikator makroekonomi indonesia
Indikator makroekonomi indonesiaIndikator makroekonomi indonesia
Indikator makroekonomi indonesia
Yuca Siahaan
 
Kasus bima(otonomi daerah vs pembangunan)
Kasus bima(otonomi daerah vs pembangunan)Kasus bima(otonomi daerah vs pembangunan)
Kasus bima(otonomi daerah vs pembangunan)
Yuca Siahaan
 
Aliran aliran makro ekonomi
Aliran aliran makro ekonomiAliran aliran makro ekonomi
Aliran aliran makro ekonomi
Yuca Siahaan
 
Wawancara Koperasi Mahasiswa UNS
Wawancara Koperasi Mahasiswa UNSWawancara Koperasi Mahasiswa UNS
Wawancara Koperasi Mahasiswa UNS
Yuca Siahaan
 
Analisis swot koperasi
Analisis swot koperasiAnalisis swot koperasi
Analisis swot koperasi
Yuca Siahaan
 
Exchange rate dan neraca pembayaran
Exchange rate dan neraca pembayaranExchange rate dan neraca pembayaran
Exchange rate dan neraca pembayaran
Yuca Siahaan
 
Indeks Demokrasi Indonesia
Indeks Demokrasi IndonesiaIndeks Demokrasi Indonesia
Indeks Demokrasi Indonesia
Yuca Siahaan
 
Resensi buku utang pemerintah mencekik rakyat
Resensi buku utang pemerintah mencekik rakyatResensi buku utang pemerintah mencekik rakyat
Resensi buku utang pemerintah mencekik rakyat
Yuca Siahaan
 
Commen currency area analysis kel.11 (2)
Commen currency area analysis kel.11 (2) Commen currency area analysis kel.11 (2)
Commen currency area analysis kel.11 (2)
Yuca Siahaan
 
Analisis pasar by kel 11
Analisis pasar by kel 11Analisis pasar by kel 11
Analisis pasar by kel 11
Yuca Siahaan
 
kriteria investasi
kriteria investasikriteria investasi
kriteria investasi
Yuca Siahaan
 
Investasi sdm melalui program magang
Investasi sdm melalui program magangInvestasi sdm melalui program magang
Investasi sdm melalui program magang
Yuca Siahaan
 
Ruang lingkup dan pentingnya eko sdm
Ruang lingkup dan pentingnya eko sdmRuang lingkup dan pentingnya eko sdm
Ruang lingkup dan pentingnya eko sdm
Yuca Siahaan
 
Cafta dan perkembangannya di indonesia
Cafta dan perkembangannya di indonesiaCafta dan perkembangannya di indonesia
Cafta dan perkembangannya di indonesia
Yuca Siahaan
 

More from Yuca Siahaan (20)

Dampak penghapusan tarif bea masuk oleh negara anggota wto terhadap makroekon...
Dampak penghapusan tarif bea masuk oleh negara anggota wto terhadap makroekon...Dampak penghapusan tarif bea masuk oleh negara anggota wto terhadap makroekon...
Dampak penghapusan tarif bea masuk oleh negara anggota wto terhadap makroekon...
 
Resensi Buku "Bank Indonesia Bank Sentral RI: Sebuah Pengantar"
Resensi Buku "Bank Indonesia Bank Sentral  RI: Sebuah Pengantar"Resensi Buku "Bank Indonesia Bank Sentral  RI: Sebuah Pengantar"
Resensi Buku "Bank Indonesia Bank Sentral RI: Sebuah Pengantar"
 
Contoh Proposal Penelitian
Contoh Proposal PenelitianContoh Proposal Penelitian
Contoh Proposal Penelitian
 
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatifBeberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
 
Analytic hierarchy process
Analytic hierarchy processAnalytic hierarchy process
Analytic hierarchy process
 
Indikator makroekonomi indonesia
Indikator makroekonomi indonesiaIndikator makroekonomi indonesia
Indikator makroekonomi indonesia
 
Fenomena pilkada
Fenomena pilkadaFenomena pilkada
Fenomena pilkada
 
Kasus bima(otonomi daerah vs pembangunan)
Kasus bima(otonomi daerah vs pembangunan)Kasus bima(otonomi daerah vs pembangunan)
Kasus bima(otonomi daerah vs pembangunan)
 
Aliran aliran makro ekonomi
Aliran aliran makro ekonomiAliran aliran makro ekonomi
Aliran aliran makro ekonomi
 
Wawancara Koperasi Mahasiswa UNS
Wawancara Koperasi Mahasiswa UNSWawancara Koperasi Mahasiswa UNS
Wawancara Koperasi Mahasiswa UNS
 
Analisis swot koperasi
Analisis swot koperasiAnalisis swot koperasi
Analisis swot koperasi
 
Exchange rate dan neraca pembayaran
Exchange rate dan neraca pembayaranExchange rate dan neraca pembayaran
Exchange rate dan neraca pembayaran
 
Indeks Demokrasi Indonesia
Indeks Demokrasi IndonesiaIndeks Demokrasi Indonesia
Indeks Demokrasi Indonesia
 
Resensi buku utang pemerintah mencekik rakyat
Resensi buku utang pemerintah mencekik rakyatResensi buku utang pemerintah mencekik rakyat
Resensi buku utang pemerintah mencekik rakyat
 
Commen currency area analysis kel.11 (2)
Commen currency area analysis kel.11 (2) Commen currency area analysis kel.11 (2)
Commen currency area analysis kel.11 (2)
 
Analisis pasar by kel 11
Analisis pasar by kel 11Analisis pasar by kel 11
Analisis pasar by kel 11
 
kriteria investasi
kriteria investasikriteria investasi
kriteria investasi
 
Investasi sdm melalui program magang
Investasi sdm melalui program magangInvestasi sdm melalui program magang
Investasi sdm melalui program magang
 
Ruang lingkup dan pentingnya eko sdm
Ruang lingkup dan pentingnya eko sdmRuang lingkup dan pentingnya eko sdm
Ruang lingkup dan pentingnya eko sdm
 
Cafta dan perkembangannya di indonesia
Cafta dan perkembangannya di indonesiaCafta dan perkembangannya di indonesia
Cafta dan perkembangannya di indonesia
 

Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan

  • 1. 1. a. Perbedaan pertumbuhan ekonomi, pembangunan ekonomi, dan perkembangan ekonomi Pertumbuhan Ekonomi Pembangunan Ekonomi Perkembangan Ekonomi Ditandai dg kenaikan GNP tetapi kenaikan GNP disertai perubahan Kondisi dimana ekonomi sudah tdk disertai dg perubahan struktur struktur ekonomi berkembang secara umum ekonomi Tdk memperhatikan tingkat Adanya pemerataan peningkatan Merupakan dampak positif dari pemerataan dan kesejahteraan kesejahteraan masyarakat pertumbuhan pembangunan masyarakat ekonomi Pertumbuhan ekonomi belum tentu Pembangunan ekonomi selalu disertai dengan pembangunan dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi ekonomi. Melihatnya dalam jangka pendek Melihatnya dalam jangka panjang Melihatnya dalam jangka panjang b. Alasan mengapa suatu wilayah atau negara atau bidang harus direncanakan: Karena dengan perencanaan, segala sesuatunya akan lebih terarah ke tujuan/ visi yakni kemajuan/ kebaikan daerah atau pun lembaga/bidang. Segala sesuatu yang direncanakan, hasilnya akan jauh lebih baik dan efektif serta efisien. 2. Komponen Perencanaan Strategis: a. Visi Yaitu rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan / gambaran tentang keadaan masa depan yang diinginkan. (Menurut UU No. 25/2004  SPPN) Contoh: Visi RPJP Daerah Sumatera Utara: “Sumatera Utara yang maju dan sejahtera dalam harmoni keberagaman.” b. Misi Yaitu rumusan umum mengenai upaya-upaya yg akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. (Menurut UU No. 25/2004  SPPN) Contoh: Misi RPJP Daerah Sumatera Utara: 1. Mewujudkan Sumatera Utara yang maju, aman, bersatu, rukun dan damai dalam kesetaraan. Yuca Siahaan
  • 2. 2. Mewujudkan Sumatera Utara yang mandiri dan sejahtera dan berwawasan lingkungan. 3. Mewujudkan Sumatera Utara yang berbudaya, religius dalam keberagaman. 4. Mewujudkan masyarakat Sumatera Utara yang partisipatif dan peduli terhadap pembangunan. c. Tujuan Yaitu sesuatu yg ingin dicapai/dihasilkan dalam jangka menengah (operasionalisasi dari visi – misi ) Karakteristik tujuan : Idealistik, memiliki jangkauan bertahap, bisa bersifat kualitatif namun terfokus pada sasaran, masuk akal, mudah disesuaikan. Contoh: 1. Mewujudkan Kemajuan dan Kesejahteraan Masyarakat 2. Menciptakan Tata Pemerintahan yang Baik dan 3. Tersedianya Prasarana dan Sarana Sosial Ekonomi sebagai Penunjang Pembangunan 4. Menciptakan Kehidupan Masyarakat yang Harmoni dalam 5. Mewujudkan Masyarakat yang Partisipatif dan Peduli terhadap Proses Pembangunan d. Strategi Yaitu langkah-langkah berisikan program-program yang indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. (Menurut UU No. 25/2004  SPPN ) Contoh: 1. Mendorong dinamika kehidupan etnik dan agama menjembatani keharmonisan yang berlandaskan semangat persatuan dan kesatuan 2. Pengelolaan tata pemerintahan yang baik sebagai abdi masyarakat 3. Mendorong penciptaan sentra-sentra ekonomi kerakyatan sesuai dengan potensi daerah masing-masing 4. Meningkatkan ketersediaan infrastruktur, kemampuan sumber daya manusia dan peraturan daerah (regulasi) yang responsif bagi percepatan pertumbuhan dunia usaha. 5. Meningkatkan mutu dan jumlah sarana prasarana pendidikan, kesehatan, dan penunjang kesejahteraan.masyarakat Yuca Siahaan
  • 3. 3. Dokumen perencanaan pembangunan yang perlu disusun Perda (berdasarkan UU N0.25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional) :  RPJP Daerah (Rencana Pembangunan Jangka Panjang)  Melalui visi, misi, dan arah pembangunan daerah  RPJM Daerah (Rencana Pembangunan Jangka Menengah)  Melalui arah kebijakan keuangan daerah, kebijakan umum, kebijakan program SKPD, program kewilayahan, Renja dalam rangka regulasi, kerangka pendanaan yang bersifat indikatif  Renstra SKPD  Melalui visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan program, dan kegiatan pembangunan sesuai tugas dan fungsi SKPD  RKPD  Rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja, dan pendanaannya, baik langsung oleh peRancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja, dan pendanaannya, baik langsung oleh pemerintah dan mendorong masyarakat.  RENJA (Rencana Kerja) SKPD  Melalui kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan baik langsung oleh pemerintah atau partisipasi masyarakat 4. Gambaran lengkap contoh studi kelayakan terhadap salah satu kegiatan investasi daerah STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT SEMANGGI KOTA SURAKARTA  Aspek Sosial Budaya Pasar tidak hanya memiliki fungsi ekonomi, tetapi juga fungsi sosial: - Pasar membentuk komunitas sosial - Pasar menjadi media komunikasi - Pasar menjadi tempat wisata belanja - Pasar memiliki nilai historis - Pasar berperan mengembangkan budaya  Aspek Pemberdayaan Asset - Pasar merupakan asset penting Pemerintah Kota, - Pengelolaan Asset dapat berupa penggunaan atau pemanfaatan. - Pemanfaatan Asset dapat dilakukan dengan kerjasama dengan pihak ketiga Yuca Siahaan
  • 4. - Kerjasama pengelolaan dijamin PP Nomor 50 Tahun 2007 dan Perda Nomor 8 Tahun 2002.  Aspek Kelembagaan - Pengelolaan pasar merupakan bagian urusan pemerintahan pilihan  perdagangan. - Kelembagaan yang mengurus dapat terintegrasi dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian. - Terobosan berani membentuk Dinas Pengelolaan Pasar dan PKL. - Jaminan personil, aliran dana dsb.  Aspek Keuangan Identifikasi pendapatan: - Penjualan Kios, Los, Gudang. - Jumlah Pendapatan Retribusi Kios dan Los. - Jumlah Pendapatan Retribusi Parkir - Jumlah Pendapatan Retribusi Sampah - Jumlah Pendapatan Retribusi MCK - Jumlah Pendapatan Pajak Reklame - Jumlah Pendapatan Retribusi Bongkar Muat - Pendapatan Bunga dari Pedagang Identifikasi biaya: - Biaya Investasi. - Jumlah Biaya Gaji Karyawan - Jumlah Biaya Listrik - Jumlah Biaya Pengelolaan Sampah - Jumlah Biaya Reparasi dan Pemeliharaan - Jumlah Biaya Administrasi - Jumlah Biaya Asuransi - Biaya Lain-lain 3 % dari Total Biaya Tunai  ANALISIS DATA  Net Present Value (NPV) : NPV = 3.683.741.000,NPV > 0  PROYEK GO  Internal Rate of Return (IRR) : IRR = 11,15 %. IRR > OCC  PROYEK GO Yuca Siahaan
  • 5.  GROSS B/C RATIO : B/C RATIO = 1,17 B/C RATIO > 1  PROYEK GO  ANALISIS SENSITIFITAS DF 10.00% IRR 11.15% NPV 3,683,741 10.96% 3,046,005 10.76% 9.60% 7.94% 2,408,268 (1,236,200) (6,156,141) RECAPITULATION OF : FI RR N PV 1. Base Cost 11.1% 3,683,741 2. Case I: O & M Cost Increase 10% 11.0% 3,046,005 3. Case II: O & M Cost Increase 20% 10.8% 2,408,268 4. Case III: Revenue Decrease 10% 9.6% (1,236,200) 5. Case IV: Revenue Decrease 20% 7.9% (6,156,141) ANALYSIS RECOMENDATION : FEASIBLE  ANALISIS INTERNAL  Strenght (S)  Tersedianya tanah yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan pasar.  Ada komitmen dan dukungan upaya pemberdayaan asset daerah melalui instansi terkait dalam pengelolaan lahan dan fasilitas untuk calon lokasi pasar rakyat.  Ada dukungan upaya pembangunan pasar rakyat Semanggi dari pimpinan daerah, pelaku usaha, dan tokoh masyarakat serta institusi lainnya.  Lapangan kerja bidang perdagangan dan rumah makan merupakan sektor yang paling besar menyerap TK.  Weakness (W)  Sebagai suatu daerah yang bersifat urban area, Pemerintah Kota Surakarta memiliki SDA yang relatif sangat terbatas.  Kuantitas dan kualitas serta kompetensi SDM pengelola pasar tradisional masih terbatas.  Kondisi asset pasar tradisional belum tertata dengan baik dan belum berkembang secara optimal. Yuca Siahaan
  • 6.  ANALISIS EKSTERNAL  Opportunity (O)  Sebagai suatu daerah yang bersifat urban area, Pemerintah Kota Surakarta memiliki SDA yang relatif sangat terbatas.  Kuantitas dan kualitas serta kompetensi SDM pengelola pasar tradisional masih terbatas.  Kondisi asset pasar tradisional belum tertata dengan baik dan belum berkembang secara optimal.  Treatment (T) 1. Posisi Strategis Kota Surakarta yang termasuk segitiga Joglosemar dan berada jalur transportasi dan perdagangan antar propinsi dan antar daerah se Subosuka Wonosraten 2. Sudah dimulainya kerjasama regional antar daerah di berbagai kegiatan pembangunan,dalam wadah Badan Kerjasama Antar Daerah (BKAD). STRETEGI S-O : Melakukan pembangunan Pasar Rakyat Semanggi untuk meningkatkan pelayanan publik di bidang perdagangan. STRETEGI S-T : Melakukan pemberdayaan asset pemda dng melakukan pemb pasar rakyat Semanggi yang dapat meningkatkan transaksi perdagangan perekonomian daerah pada umumnya. STRETEGI W-O : Pemberdayaan asset daerah dng membangun Pasar Rakyat Semanggi sbg pusat transaksi dan tata niaga berbagai produk barang baik produksi Kota Surakarta maupun daerah sekitar Surakarta. STRETEGI W-T : Menyediakan sarana perekonomian berupa Pasar Rakyat Semanggi meningkatkan kesempatan kerja dan mengurangi pengangguran serta mengembangkan kegiatan produktif di bidang perdagangan. KETENTUAN FS  Prospek data finansial, - Pemasukan, - Yuca Siahaan Sampai akhir umur investasi (tahunan), Pengeluaran,
  • 7. - Ringkasan asumsi yang signifikan.  Analisis finansial - Analisis net present value (bunga 16%), - Analisis rasio (IRR) 20 %, - Analisis payback period 10 tahun. INSENTIF YANG DITAWARKAN  Penyediaan lahan  Biaya pembebasan lahan ditanggung pemda  Pembebasan pajak dan atau retribusi. 5. Alasan mengapa pernyataan berikut tidak tepat a. Kepala Desa memiliki kewajiban menyusun Renstra-SKPD Desa Pernyataan ini kurang tepat, karena yang mempunyai tugas untuk menyusun RenstraSKPD Desa adalah SKPD. Berdasarkan penjelasan umum UU No.32/2004 tentang Pemda, SKPD meliputi: - Unsur staf yang membantu penyusunan kebijakan dan koordinasi, diwadahi dalam lembaga sekretariat; - Unsur pendukung tugas Kepala Daerah dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik, diwadahi dalam lembaga teknis daerah; - Unsur pelaksana urusan daerah yang diwadahi dalam lembaga dinas daerah. b. Camat sebagai kepala kantor kecamatan menyusun RPJM kecamatan Pernyataan ini kurang tepat, karena yang menyusun RPJM Kecamatan adalah Pemda (Bappeda), jadi bukan hanya Camat. c. DPRD tidak menyusun Renstra dan Renja SKPD Pernyataan ini kurang tepat, karena yang menyususn SKPD bukan DPRD, melainkan SKPD. Yuca Siahaan
  • 8. 6. Asumsi Data Laju Pertumbuhan Ekonomi dan PDRB per kapita Provinsi Pelangi Nusantara (Prov. PN) Kab/Kota LPE (%) PDRB/Kapita (Juta Rp) A 5,9 7,6 B 5,7 8,1 C 6,1 7,9 D 6,6 7,1 E 6,8 7,0 F 7,1 7,8 G 6,0 7,6 H 5,3 7,0 Prov PN 6,2 7,5 Analisis dan gambar status kinerja dengan tipologi klassen Xi < X (PDB kab< PDB prov) ∆Xi ≥ ∆X Xi > X (PDB kab> PDB prov) 3) POTENSIAL (LPE kab<LPE prov) Kabupaten D dan E ∆Xi < ∆X 1) TERBELAKANG (LPE kab<LPE prov) Kabupaten H 4) PRIMA Kabupaten F 2) BERKEMBANG Kabupaten A, B, C, dan G 7. Indikator-indikator aspek demografi dan ketenagakerjaan serta cara pengukurannya  Indikator aspek demografi terdiri dari variabel :  Kepala Keluarga menurut tingkat pendidikan (Tidak tamat SD, Tamat SD/SLTP, Tamat SLTA, Tamat AK/PT)  Keluarga Mendapatkan Kredit Mikro/ bantuan Modal (Ya/tidak)  Jumlah jiwa dalam keluarga yang dirinci menurut kelompok umur tertentu.  Indikator-indikator kunci yang dapat menggambarkan situasi pasar tenaga kerja (labor market) di suatu wilayah atau negara dikenal dengan The Key Indicators of the Labour Market (KILM). Kumpulan indikator ini diterbitkan setiap tahun oleh lembaga ketenagakerjaan dunia yaitu ILO (International Labour Organization). Yuca Siahaan
  • 9. KILM terakhir yang diluncurkan pada bulan September 2007 merupakan edisi ke5 dan terdiri dari 20 indikator aspek ketenagakerjaan, yaitu : KILM 1: Labour force participation rate / Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja; KILM 2 : Employment-to-population ratio / Rasio penduduk bekerja terhadap penduduk usia kerja; KILM 3 : Status in employment / Penduduk bekerja menurut status pekerjaan; KILM 4 : Employment by sector / Penduduk bekerja menurut sektor; KILM 5 : Part-time employment / Penduduk bekerja paruh waktu; KILM 6 : Hours of work / Proporsi penduduk bekerja menurut jam kerja; KILM 7: Employment in the informal economy / Penduduk bekerja di sektor informal; KILM 8 : Unemployment / Tingkat Pengangguran Terbuka; KILM 9 : Youth unemployment / Tingkat pengangguran usia muda; KILM 10: Long-term unemployment / Persentase pengangguran setahun atau lebih; KILM 11: Unemployment by educational attainment / Proporsi pengangguran menurut pendidikan yang ditamatkan; KILM 12: Time-related underemployment / Proporsi setengah pengangguran menurut jam kerja; KILM 13: Inactivity rate / Persentase penduduk bukan angkatan kerja usia 25-54 tahun terhadap total penduduk usia kerja; KILM 14: Educational attainment and literacy / Proporsi angkatan kerja menurut pendidikan yang ditamatkan dan kemampuan baca tulis; KILM 15: Manufacturing wage indices / Indeks upah industri manufaktur; KILM 16: Occupational wage and earning indices / Indeks upah dan penghasilan; KILM 17: Hourly compensation costs / Biaya kompensasi per jam; KILM 18: Labour productivity and unit labour costs / Tingkat produktivitas pekerja dan biaya pekerja per satuan output; KILM 19: Employment elasticities / Elastisitas pekerjaan; KILM 20: Poverty, working porverty, and income distribution / Kemiskinan, pekerja miskin, dan distribusi pendapatan. Yuca Siahaan
  • 10. 8. Model Perencanaan Pembangunan 1.) Perencanaan Pembangunan Sektoral yaitu perumusaan keadaan pembangunan sektoral yang dapat memberikan gambaran mengenai eksistensi dan peranan sektor pembangunan tertentu menjadi leading sektor bagi pembangunan sektor lainnya dan sektor yang menjadi skala prioritas. Sektoral memproyeksikan sasaran pembangunan sektor dalam rencana sasaran pendapatan nasional yang sudah ditentukan. 2.) Perencanaan pembangunan spatial adalah perencanaan tata ruang yang merupakan metode-metode yang digunakan oleh sektor publik untuk mengatur penyebaran penduduk dan aktivitas dalam ruang yang skalanya bervariasi. Perencanaan tata ruang terdiri dari semua tingkat penatagunaan tanah, termasuk perencanaan kota, perencanaan regional, perencanaan lingkungan, rencana tata ruang nasional, sampai tingkat internasional seperti Uni Eropa. Yang perlu disusun adalah tata ruang kota, wilayah dan lain,lain. 9. Critical point dalam model perencanaan pembangunan:  Bidang Pertanian Critical point-nya yaitu : tingginya alih fungsi lahan, pembangunan pertanian masih bersifat parsial dan cenderung pemerataan, dan belum mengarah pada pendekatan agribisnis dlm kawasan sentra produksi, SDM petani masih rendah.  Bidang Pendidikan Critical point-nya adalah sebagai berikut: - Tidak bertentangan dengan kaidah dan keyakinan agama yang diakui suatu bangsa - Tidak bertentangan dengan idiologi negara - Harus didukung oleh kemampuan dan pertumbuhan ekonomi dan kemampuan finansial suatu bangsa - Harus dapat diterima oleh semua lapisan masyarakat - Mencerminkan sistem nilai yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat - Dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif  Bidang Kesehatan Critical point-nya adalah sebagai berikut: Yuca Siahaan
  • 11. - Meminimalkan underlying causes, yaitu berbagai penyebab tak langsung (pendidikan, perumahan, dan lain-lain) - Menangani cause of the the causes, yaitu penyebab fundamental (masalah sosial ekonomi, budaya dan lingkungan)  Bidang Kesejahteraan Soaial Critical point-nya adalah sebagai berikut: - Penyusunan berbagai peraturan perundangan yang berkaitan dengan bantuan dan jaminan kesejahteraan sosial; - Penyediaan bantuan dasar pangan, sandang, papan dan fasilitas bantuan tanggap darurat dan bantuan pemulangan/terminasi, serta stimulan bahan bangunan rumah bagi korban bencana alam, bencana sosial dan PMKS lainnya; - Pemberian bantuan bagi daerah penerima eks-korban kerusuhan dan pekerja migran bermasalah; - Pemberian bantuan bagi korban tindak kekerasan melalui perlindungan dan advokasi sosial; - Penyelenggaraan bantuan dan jaminan sosial bagi fakir miskin, penduduk daerah kumuh, dan PMKS lainnya. 10. Analisis SWOT Yaitu sebuah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi Kekuatan (Strength), Kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunity), dan Ancaman (Threat) yang terjadi dalam dalam intitusi atau lembaga yang mengevaluasi dirinya sendiri maupun pesaing. Contoh analisis Pembangunan Pasar Rakyat Semanggi Kota Surakarta:  ANALISIS INTERNAL  Strenght (S)  Tersedianya tanah yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan pasar.  Ada komitmen dan dukungan upaya pemberdayaan asset daerah melalui instansi terkait dalam pengelolaan lahan dan fasilitas untuk calon lokasi pasar rakyat.  Ada dukungan upaya pembangunan pasar rakyat Semanggi dari pimpinan daerah, pelaku usaha, dan tokoh masyarakat serta institusi lainnya.  Lapangan kerja bidang perdagangan dan rumah makan merupakan sektor yang paling besar menyerap TK. Yuca Siahaan
  • 12.  Weakness (W)  Sebagai suatu daerah yang bersifat urban area, Pemerintah Kota Surakarta memiliki SDA yang relatif sangat terbatas.  Kuantitas dan kualitas serta kompetensi SDM pengelola pasar tradisional masih terbatas.  Kondisi asset pasar tradisional belum tertata dengan baik dan belum berkembang secara optimal.  ANALISIS EKSTERNAL  Opportunity (O)  Sebagai suatu daerah yang bersifat urban area, Pemerintah Kota Surakarta memiliki SDA yang relatif sangat terbatas.  Kuantitas dan kualitas serta kompetensi SDM pengelola pasar tradisional masih terbatas.  Kondisi asset pasar tradisional belum tertata dengan baik dan belum berkembang secara optimal.  Treatment (T) 3. Posisi Strategis Kota Surakarta yang termasuk segitiga Joglosemar dan berada jalur transportasi dan perdagangan antar propinsi dan antar daerah se Subosuka Wonosraten 4. Sudah dimulainya kerjasama regional antar daerah di berbagai kegiatan pembangunan,dalam wadah Badan Kerjasama Antar Daerah (BKAD). STRETEGI S-O : Melakukan pembangunan Pasar Rakyat Semanggi untuk meningkatkan pelayanan publik di bidang perdagangan. STRETEGI S-T : Melakukan pemberdayaan asset pemda dng melakukan pemb pasar rakyat Semanggi yang dapat meningkatkan transaksi perdagangan perekonomian daerah pada umumnya. STRETEGI W-O : Pemberdayaan asset daerah dng membangun Pasar Rakyat Semanggi sbg pusat transaksi dan tata niaga berbagai produk barang baik produksi Kota Surakarta maupun daerah sekitar Surakarta. STRETEGI W-T : Yuca Siahaan
  • 13. Menyediakan sarana perekonomian berupa Pasar Rakyat Semanggi meningkatkan kesempatan kerja dan mengurangi pengangguran serta mengembangkan kegiatan produktif di bidang perdagangan. Yuca Siahaan
  • 14. REFERENSI “Perbedaan Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan” oleh: AdhyzalKandarY “RENCANA STRATEGIS” Oleh DINAS KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2006 – 2010 “ANALISIS SWOT” Oleh Agung Satrio Nugroho.Skep.,Ns Sumber lain http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100406084308AAuGuoa Yuca Siahaan