SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Laporan Praktikum Hari/tanggal : Kamis, 25 Maret 2013
Ekologi Hewan Waktu : 14.30 – 17.50
PK/kelas/kel : LNK/A2/1
PJP : Dr. S. Y. Srie Rahayu, MSi.
Asisten : Ramadhani
Respon Biota Akuatik terhadap Limbah Industri dan Pertanian
(RPH, Insektisida, Limbah Tekstil)
Dian Novi Lestari
J3M211120
PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN
PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2013
I. Tujuan
Untuk melihat batas toleransi biota akuatik (ikan) terhadap limbah
pertanian dan industry, perubahan kualitas air terkait dengan adanya limbah
pertanian dan industry, dan mengamati perubahan dan penyesuaian terhadap
stress lingkungan.
II. Bahan dan Alat
Bahan
1. Akuarium/ember
2. Air sumur
3. Ikan mas dan ikan mujair
4. Bahan pencemar limbah pertanian dan industry (insektisida, limbah
tekstil, dan limbah peternakan)
5. Bahan pengukur oksigen terlarut (DO)
Alat
1. Termometer
2. Stopwatch
3. Buret
4. Botol pengukur DO
III. Metode Kerja
Pertama alat dan bahan disiapkan terlebih dahulu. kemudian Tiga buah
akuarium diisi air sebanyak 10 liter dan suhu (awal) dan pH (awal) diukur .
Kemudian sampel air diambil dengan botol coklat sampai penuh dan diukur
kadar oksigen terlarutnya. Setelah itu sepuluh ekor ikan dimasukkan ke
dalam akuarium dan perilakunya diamati selama 15 menit. Menit
selanjutnya bahan pencemar limbah pertanian dan industry dimasukkan
kedalam akuarium yang beriisi ikan mujair tersebut (dengan kadar 1cc
insektisida atau 1cc limbah tekstil). Setelah itu perilaku ikan diamati
kembali kembali pada menit ke 30. Kemudian dicatat reaksi atau respon
hewan akuatik tersebut terhadap adanya bahan pencemar air dari hasil
buangan limbah pertanian dan industri.
IV. Hasil
Tabel 1. Respon ikan terhadap bahan pencemar RPH (Limbah peternakan)
Waktu
pengambilan
Dosis Waktu Perlakuan Faktor
lingkungan
23 – 04 - 2013 1 dirigen
kecil
Sebelum
perlakuan
- Ikan berenang dengan lincah
- Berenang di dasar
- Ikan bergerombol
Suhu awal : 240
C
pH : 6
15 menit - Ikan berenang di permukaan
- Ikan bergerak lincah
- Mulut ikan membuka dan
menutup
- Individual
30 menit - Ikan berenang di permukaan
- Ikan bergerak lincah
- Mulut ikan membuka dan
menutup
- Ikan berenag sendiri
- Ikan masih aktif
- Tidak ada ikan yang mati
Suhu akhir : 250
C
pH : 7
Tabel 2. Respon ikan terhadap bahan pencemar insektisida
Waktu
pengambilan
Dosis Waktu Perlakuan Faktor lingkungan
25 – 04 - 2013 1 ml Sebelum
perlakuan
- Ikan bergerombol
- Ikan bergerak lincah
Suhu awal : 250
C
pH : 6
15 menit - Ikan kaget
- Ikan gelisah, melompat
lompat tak beraturan dan
bergerak ke atas
- Ikan mulai lemah, ikan tidak
tenang, ikan bergerak miring,
ikan mati 1 ekor pada 15
menit 16 detik
- ikan mati 6 ekor pada menit
15 menit 4 detik
30 menit - Ikan mati semua Suhu akhir : 260
C
pH : 6.8
Tabel 3. Respon ikan terhadap bahan pencemar tekstil
Waktu
pengambilan
Dosis Waktu Perlakuan Faktor
lingkungan
25 – 04 - 2013 1,25 liter Sebelum
perlakuan
- Ikan bergerombol
- Ikan bergerak lincah
Suhu awal : 260
C
pH : 6
15 menit - Ikan bergerak individual
- Ikan mulai panik
- Ikan bergerak lambat
- 1 ekor ikan mati pada menit ke
– 12 dan 4 ekor mati pada menit
ke – 14
30 menit - Ikan mati pada menit ke – 16
- Ikan lemas dan pingsan
- Ikan mati semua
Suhu akhir : 260
C
pH : 6
Keterangan :
Kadar oksigen Terlarut Limbah Tekstil : 1.6 ppm
V. Pembahasan
Air merupakan media hidup hewan akuatik, oleh karena itu kualitas air
sangat menentukan pertumbuhan dan kelangsungan hewan tersebut.
Beberapa parameter kualitas air yang diukur selama penelitian yaitu pH dan
suhu. Suhu dan pH mempengaruhi aktivitas metabolisme organisme,
terutama organism akuatik.
Limbah adalah bahan sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan
produksi, baik pada skala rumah tangga, industri, pertambangan, dan
sebagainya. Pada praktikum kali ini, limbah pertanian dan industri yang
digunakan yaitu, insektisida, limbah tekstil, dan limbah peternakan.
Hasil dari limbah RPH menujukan respon ikan tidak terlalu buruk,
namun dapat berakibat buruk bagi biota akuatik karena sifatnya akumulatif
dengan efek jangka waktu yang panjang.
Insektisida merupakan bahan yang bersifat racun yang digunakan untuk
pembasmian serangga dalam dunia pertanian. Apabila penggunaan
insektisida berlebihan, maka akan mengurangi kandungan unsur hara tanah,
sehingga lama kelamaan tanah akan kehilangan unsur aslinya dan akibatnya
tanah gersang dan kering. Bahaya insektisida terhadap badan air adalah saat
hujan turun maka aliran permukaan sekitar tanah yang mengandung
insektisida akan mengalir ke badan air seperti sungai danau maupun perairan
lainnya yang berakibat pada kerusakan biota air baik ikan maupun tumbuhan
ataupun organisme air lainnya (Koosbandiah, 2011). Insektisida yang
persisten dan mudah terbawa air limpasan adalah golongan organofosfat.
Limbah industri tekstil tidak seluruhnya berbahaya bagi lingkungan.
Walaupun demikian, hal yang menjadi catatan penting adalah kontaminan
yang terjadi karena penggunaan berbagai pelarut dan surfaktan, poliklorin
bifenil (PCBs) dari trafo dan mesin lainnya, asbes dari mesin pemintal, zat
pemutih seperti hidrogen peroksida, fosfat dari deterjen atau air softener,
insektisida, fenol (bahan untuk membuat tekstil sintetik seperti nilon),
limbah minyak, dan produk petroleum lainnya. Pelarut digunakan untuk
membersihkan mesin dan pewarnaan, penyelesaian, pembersihan kering,
dan kegiatan lainnya yang biasanya terdiri atas tetrakloroetilena (PCE),
trikloroetilena (TCE), benzena, dan etilena diklorida. Apabila semua zat-zat
tersebut keluar lingkungan melalui tanah, air, maupun terevaporasi ke udara
maka dapat membahayakan kesehatan manusiadan komponen lainnya
(HSRC, 2006).
Berdasarkan pengamatan, limbah yang digunakan yaitu limbah RPH,
insektisida, dan limbah tekstil. Diantara ketiga limbah, berdasarkan hasil
pengamatan maka yang paling toksik adalah limbah pertanian dari
Insektisida dan limbah tekstil, namun yang paling toksit ialah limbah dari
insektesida, hal ini dapat dilihat pada tabel 2 diamana ikan stress terhadap
lingkungan karena kontaminan zat-zat aktif atau zat-zat kimia yang berada
dalam insektesida. salah satu zat aktif yg terdapat dalam insektisida yaitu
Fiproni. Fipronil adalah inhibitor untuk reseptor GABA yang mempengaruhi
stimulasi system syaraf lanngsung seperti aktivitas berlebihan, kemampuan
iritasi, bergetar dan kemungkinan akan mengalami kejang kejang hingga
mematikan biota air (ikan).
Waktu pengambilan dan pengujian sampel limbah industri juga
mempengaruhi hasil penelitian. Waktu terbaik pengujian sampel adalah
beberapa saat setelah sampel uji diambil karena bahna-bahan kimia dan
organic yang terkandung di dalam sampel uji belum tervolatilisaisi.
Sehingga hasil uji juga akan lebih akurat jika sampel yang digunakan masih
merupakan sampel yang baru diambil dari sumbernya dibandingkan dengan
sampel yang mengalami pengujian setelah beberapa hari dari waktu
pengambilan sampel (Novotny, 1994).
VI. Kesimpulan
Hasil praktikum pada kali ini dapat di simpulkan bahwa limbah industri
yang paling berbahaya bagi organisme akuatik (ikan) adalah limbah
pertanian dari insektesida yang memiliki zat aktif Fiproni. Semakin tinggi
konsentrasi polutan yang masuk semakin besar pengaruhnya. Waktu
pengambilan dan pengujian sampel limbah industri juga mempengaruhi
hasil penelitian.
VII. Daftar pustaka
[HSRC] Hazardous Substance Research Center. 2006. Environmental
hazards of the textile industry.
Koosbandiah, Hertien Surikarti. 2011. Toksikologi Lingkungan dan Metode
Uji Hayati. Bandung: Rizqi Press
Novotny, V. 1994. Water Quality, Pervention, Identification, and
Management of Diffuse Pollution. New York: Van Notrans Reinhold.
Lampiran
1. Dari ketiga limbah tersebut, apa yang paling toxic dan zat aktif apa
yang terdapat dalam limbah tersebut?
Jawab : Diantara ketiga limbah, berdasarkan hasil pengamatan maka
yang paling toksik adalah limbah pertanian dari insektesida karena
didalamnya terkandung zat aktif seperti fipronil. Fipronil adalah inhibitor
untuk reseptor GABA yang mempengaruhi stimulasi system syaraf
lanngsung seperti aktivitas berlebihan, kemampuan iritasi, bergetar dan
kemungkinan akan mengalami kejang kejang hingga mematikan biota air
(ikan).
2. Apakah ada pengaruh saat pengambilan limbah?
Jawab : Terdapat adanya pengaruh pengambilan limbah. salah satunya
seperti limbah tekstil yang langsung dibuang ke perairan dan limbah
dengan yang tidak dibuang langsung atau didiamkan terlebih dahulu lalu
dibuang ke perairan. Hal ini dikarenakan semakin lama limbah tekstil
tersebut didiamkan maka tingkat ketoksikannya akan semakin berkurang
sehingga daya ketoksikannya terhadap biota akuatik (ikan) akan semakin
lemah. Dengan begitu ikan akan semakin lama mati. Sementara limbah
tekstil yang langsung dibuang ke perairan tanpa didiamkan terlebih dahulu
akan lebih toksik dibandingkan dengan didiamkan terlebih dahulu.
Kemudian waktu pengambilan dan pengujian sampel limbah industri
juga mempengaruhi hasil penelitian. Waktu terbaik pengujian sampel
adalah beberapa saat setelah sampel uji diambil karena bahna-bahan kimia
dan organic yang terkandung di dalam sampel uji belum tervolatilisaisi.
Sehingga hasil uji juga akan lebih akurat jika sampel yang digunakan
masih merupakan sampel yang baru diambil dari sumbernya dibandingkan
dengan sampel yang mengalami pengujian setelah beberapa hari dari
waktu pengambilan sampel (Novotny, 1994).

More Related Content

What's hot

PRAKTIKUM PENCEMARAN TANAH
PRAKTIKUM PENCEMARAN TANAHPRAKTIKUM PENCEMARAN TANAH
PRAKTIKUM PENCEMARAN TANAHJihan Nabilah
 
Manjemen kualitas air
Manjemen kualitas airManjemen kualitas air
Manjemen kualitas airBBAP takalar
 
Makalah pengaruh pestisida terhadap lingkungan
Makalah pengaruh pestisida terhadap lingkunganMakalah pengaruh pestisida terhadap lingkungan
Makalah pengaruh pestisida terhadap lingkunganrheonaldy
 
Pengolahan limbah manufacturing
Pengolahan limbah manufacturingPengolahan limbah manufacturing
Pengolahan limbah manufacturingsonny hadikarta
 
Pencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green Industry
Pencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green IndustryPencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green Industry
Pencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green IndustryRindi Sulistyani
 
Makalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbahMakalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbahSeptya Kaunang
 
Perbedaan biomonitoring dan ekotoksikologi
Perbedaan biomonitoring dan ekotoksikologiPerbedaan biomonitoring dan ekotoksikologi
Perbedaan biomonitoring dan ekotoksikologiIndaru Meinika Adnin
 
Tugas mid Alfa Dina Prianoto
Tugas mid Alfa Dina PrianotoTugas mid Alfa Dina Prianoto
Tugas mid Alfa Dina PrianotoAlfa Prianoto
 
Pencemaran lingkungan
Pencemaran  lingkunganPencemaran  lingkungan
Pencemaran lingkungancandrasukar
 
PEMANFAATKAN BUNGA MATAHARI ( Helianthus annuus Less ) DALAM UPAYA MENANGANI ...
PEMANFAATKAN BUNGA MATAHARI ( Helianthus annuus Less ) DALAM UPAYA MENANGANI ...PEMANFAATKAN BUNGA MATAHARI ( Helianthus annuus Less ) DALAM UPAYA MENANGANI ...
PEMANFAATKAN BUNGA MATAHARI ( Helianthus annuus Less ) DALAM UPAYA MENANGANI ...Ghearika Sriwijatno
 
Kualitas air dalam budidaya
Kualitas air dalam budidayaKualitas air dalam budidaya
Kualitas air dalam budidayapadree_box
 
pengetahuan laboratorium
pengetahuan laboratoriumpengetahuan laboratorium
pengetahuan laboratoriumVera Julizha
 
Kajian masalah deterjen
Kajian masalah deterjenKajian masalah deterjen
Kajian masalah deterjenFuji Ama
 

What's hot (20)

Laporan toksikologi
Laporan toksikologiLaporan toksikologi
Laporan toksikologi
 
Limbah tekstil
Limbah tekstilLimbah tekstil
Limbah tekstil
 
PRAKTIKUM PENCEMARAN TANAH
PRAKTIKUM PENCEMARAN TANAHPRAKTIKUM PENCEMARAN TANAH
PRAKTIKUM PENCEMARAN TANAH
 
Manjemen kualitas air
Manjemen kualitas airManjemen kualitas air
Manjemen kualitas air
 
Makalah pengaruh pestisida terhadap lingkungan
Makalah pengaruh pestisida terhadap lingkunganMakalah pengaruh pestisida terhadap lingkungan
Makalah pengaruh pestisida terhadap lingkungan
 
Makalah kesling pembuangan sampah
Makalah kesling pembuangan sampahMakalah kesling pembuangan sampah
Makalah kesling pembuangan sampah
 
Pengolahan limbah manufacturing
Pengolahan limbah manufacturingPengolahan limbah manufacturing
Pengolahan limbah manufacturing
 
Pencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green Industry
Pencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green IndustryPencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green Industry
Pencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green Industry
 
Makalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbahMakalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbah
 
Perbedaan biomonitoring dan ekotoksikologi
Perbedaan biomonitoring dan ekotoksikologiPerbedaan biomonitoring dan ekotoksikologi
Perbedaan biomonitoring dan ekotoksikologi
 
Tugas mid Alfa Dina Prianoto
Tugas mid Alfa Dina PrianotoTugas mid Alfa Dina Prianoto
Tugas mid Alfa Dina Prianoto
 
Pencemaran lingkungan
Pencemaran  lingkunganPencemaran  lingkungan
Pencemaran lingkungan
 
Kualitas lingkungan
Kualitas lingkunganKualitas lingkungan
Kualitas lingkungan
 
PEMANFAATKAN BUNGA MATAHARI ( Helianthus annuus Less ) DALAM UPAYA MENANGANI ...
PEMANFAATKAN BUNGA MATAHARI ( Helianthus annuus Less ) DALAM UPAYA MENANGANI ...PEMANFAATKAN BUNGA MATAHARI ( Helianthus annuus Less ) DALAM UPAYA MENANGANI ...
PEMANFAATKAN BUNGA MATAHARI ( Helianthus annuus Less ) DALAM UPAYA MENANGANI ...
 
monitoring-pollutants
monitoring-pollutantsmonitoring-pollutants
monitoring-pollutants
 
PLH- Sistem Pengelolaan Air Limbah
PLH- Sistem Pengelolaan Air LimbahPLH- Sistem Pengelolaan Air Limbah
PLH- Sistem Pengelolaan Air Limbah
 
Kualitas air dalam budidaya
Kualitas air dalam budidayaKualitas air dalam budidaya
Kualitas air dalam budidaya
 
pengetahuan laboratorium
pengetahuan laboratoriumpengetahuan laboratorium
pengetahuan laboratorium
 
Kajian masalah deterjen
Kajian masalah deterjenKajian masalah deterjen
Kajian masalah deterjen
 
Pencemaran Tanah
Pencemaran TanahPencemaran Tanah
Pencemaran Tanah
 

Similar to Respon Biota Akuatik terhadap Limbah Industri Pertanian,Tekstil, dan Limbah RPH

PENDAHULUAN KULIAH PENC LINGK 2020 (1).ppt
PENDAHULUAN KULIAH PENC LINGK  2020 (1).pptPENDAHULUAN KULIAH PENC LINGK  2020 (1).ppt
PENDAHULUAN KULIAH PENC LINGK 2020 (1).pptTIRASBALYO
 
PB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.pptPB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.pptTIRASBALYO
 
PB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.pptPB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.pptRizkyNazty
 
Laporan Monitoring Residu 20008
Laporan Monitoring Residu 20008Laporan Monitoring Residu 20008
Laporan Monitoring Residu 20008BBAP takalar
 
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P3-P4.pptx
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P3-P4.pptxSlide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P3-P4.pptx
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P3-P4.pptxElMa426365
 
Monitoring Kualitas Ikan Dan Lingkungan Kawasan Budidaya
Monitoring  Kualitas  Ikan Dan  Lingkungan  Kawasan  BudidayaMonitoring  Kualitas  Ikan Dan  Lingkungan  Kawasan  Budidaya
Monitoring Kualitas Ikan Dan Lingkungan Kawasan BudidayaBBAP takalar
 
Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganPencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganRamipratama
 
Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup
Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidupPencemaran dan pelestarian lingkungan hidup
Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidupeloksksm
 
Uji Efektivitas UV Dalam Mereduksi Beberapa Bakteri Pathogen Dari Sumber Med...
Uji Efektivitas UV  Dalam Mereduksi Beberapa Bakteri Pathogen Dari Sumber Med...Uji Efektivitas UV  Dalam Mereduksi Beberapa Bakteri Pathogen Dari Sumber Med...
Uji Efektivitas UV Dalam Mereduksi Beberapa Bakteri Pathogen Dari Sumber Med...BBAP takalar
 
Makalah upaya mengatasi pencemaran air sungai
Makalah upaya mengatasi pencemaran air sungaiMakalah upaya mengatasi pencemaran air sungai
Makalah upaya mengatasi pencemaran air sungaiabdulhanan131
 
Pencemaranlingkungan
PencemaranlingkunganPencemaranlingkungan
PencemaranlingkunganNina Safitri
 
Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganPencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganadraufaa
 
Laporan Ekologi Tumbuhan "Ekosistem Darat Perairan dan Buatan"
Laporan Ekologi Tumbuhan "Ekosistem Darat Perairan dan Buatan"Laporan Ekologi Tumbuhan "Ekosistem Darat Perairan dan Buatan"
Laporan Ekologi Tumbuhan "Ekosistem Darat Perairan dan Buatan"Biology Education
 
1. pendahuluan MK ekotok.ppt
1. pendahuluan MK ekotok.ppt1. pendahuluan MK ekotok.ppt
1. pendahuluan MK ekotok.pptNadiaSefira
 
PERANAN KEONG BAKAU, Telescopium telescopium L., SEBAGAI BIOFILTER DALAM PENG...
PERANAN KEONG BAKAU, Telescopium telescopium L., SEBAGAI BIOFILTER DALAM PENG...PERANAN KEONG BAKAU, Telescopium telescopium L., SEBAGAI BIOFILTER DALAM PENG...
PERANAN KEONG BAKAU, Telescopium telescopium L., SEBAGAI BIOFILTER DALAM PENG...Repository Ipb
 

Similar to Respon Biota Akuatik terhadap Limbah Industri Pertanian,Tekstil, dan Limbah RPH (20)

Prin besok
Prin besokPrin besok
Prin besok
 
PENDAHULUAN KULIAH PENC LINGK 2020 (1).ppt
PENDAHULUAN KULIAH PENC LINGK  2020 (1).pptPENDAHULUAN KULIAH PENC LINGK  2020 (1).ppt
PENDAHULUAN KULIAH PENC LINGK 2020 (1).ppt
 
PB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.pptPB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
 
PB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.pptPB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
 
Laporan Monitoring Residu 20008
Laporan Monitoring Residu 20008Laporan Monitoring Residu 20008
Laporan Monitoring Residu 20008
 
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P3-P4.pptx
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P3-P4.pptxSlide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P3-P4.pptx
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P3-P4.pptx
 
Monitoring Kualitas Ikan Dan Lingkungan Kawasan Budidaya
Monitoring  Kualitas  Ikan Dan  Lingkungan  Kawasan  BudidayaMonitoring  Kualitas  Ikan Dan  Lingkungan  Kawasan  Budidaya
Monitoring Kualitas Ikan Dan Lingkungan Kawasan Budidaya
 
Ipa7 kd9-b
Ipa7 kd9-bIpa7 kd9-b
Ipa7 kd9-b
 
Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganPencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan
 
Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup
Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidupPencemaran dan pelestarian lingkungan hidup
Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup
 
Uji Efektivitas UV Dalam Mereduksi Beberapa Bakteri Pathogen Dari Sumber Med...
Uji Efektivitas UV  Dalam Mereduksi Beberapa Bakteri Pathogen Dari Sumber Med...Uji Efektivitas UV  Dalam Mereduksi Beberapa Bakteri Pathogen Dari Sumber Med...
Uji Efektivitas UV Dalam Mereduksi Beberapa Bakteri Pathogen Dari Sumber Med...
 
Toksikologi Industri
Toksikologi IndustriToksikologi Industri
Toksikologi Industri
 
Makalah upaya mengatasi pencemaran air sungai
Makalah upaya mengatasi pencemaran air sungaiMakalah upaya mengatasi pencemaran air sungai
Makalah upaya mengatasi pencemaran air sungai
 
Pencemaranlingkungan
PencemaranlingkunganPencemaranlingkungan
Pencemaranlingkungan
 
Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganPencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan
 
Bab 1 ipa
Bab 1 ipaBab 1 ipa
Bab 1 ipa
 
Laporan Ekologi Tumbuhan "Ekosistem Darat Perairan dan Buatan"
Laporan Ekologi Tumbuhan "Ekosistem Darat Perairan dan Buatan"Laporan Ekologi Tumbuhan "Ekosistem Darat Perairan dan Buatan"
Laporan Ekologi Tumbuhan "Ekosistem Darat Perairan dan Buatan"
 
1. pendahuluan MK ekotok.ppt
1. pendahuluan MK ekotok.ppt1. pendahuluan MK ekotok.ppt
1. pendahuluan MK ekotok.ppt
 
PERANAN KEONG BAKAU, Telescopium telescopium L., SEBAGAI BIOFILTER DALAM PENG...
PERANAN KEONG BAKAU, Telescopium telescopium L., SEBAGAI BIOFILTER DALAM PENG...PERANAN KEONG BAKAU, Telescopium telescopium L., SEBAGAI BIOFILTER DALAM PENG...
PERANAN KEONG BAKAU, Telescopium telescopium L., SEBAGAI BIOFILTER DALAM PENG...
 
13. lap kompos
13. lap kompos13. lap kompos
13. lap kompos
 

Recently uploaded

Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 

Recently uploaded (20)

Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 

Respon Biota Akuatik terhadap Limbah Industri Pertanian,Tekstil, dan Limbah RPH

  • 1. Laporan Praktikum Hari/tanggal : Kamis, 25 Maret 2013 Ekologi Hewan Waktu : 14.30 – 17.50 PK/kelas/kel : LNK/A2/1 PJP : Dr. S. Y. Srie Rahayu, MSi. Asisten : Ramadhani Respon Biota Akuatik terhadap Limbah Industri dan Pertanian (RPH, Insektisida, Limbah Tekstil) Dian Novi Lestari J3M211120 PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN PROGRAM DIPLOMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2013
  • 2. I. Tujuan Untuk melihat batas toleransi biota akuatik (ikan) terhadap limbah pertanian dan industry, perubahan kualitas air terkait dengan adanya limbah pertanian dan industry, dan mengamati perubahan dan penyesuaian terhadap stress lingkungan. II. Bahan dan Alat Bahan 1. Akuarium/ember 2. Air sumur 3. Ikan mas dan ikan mujair 4. Bahan pencemar limbah pertanian dan industry (insektisida, limbah tekstil, dan limbah peternakan) 5. Bahan pengukur oksigen terlarut (DO) Alat 1. Termometer 2. Stopwatch 3. Buret 4. Botol pengukur DO III. Metode Kerja Pertama alat dan bahan disiapkan terlebih dahulu. kemudian Tiga buah akuarium diisi air sebanyak 10 liter dan suhu (awal) dan pH (awal) diukur . Kemudian sampel air diambil dengan botol coklat sampai penuh dan diukur kadar oksigen terlarutnya. Setelah itu sepuluh ekor ikan dimasukkan ke dalam akuarium dan perilakunya diamati selama 15 menit. Menit selanjutnya bahan pencemar limbah pertanian dan industry dimasukkan kedalam akuarium yang beriisi ikan mujair tersebut (dengan kadar 1cc insektisida atau 1cc limbah tekstil). Setelah itu perilaku ikan diamati kembali kembali pada menit ke 30. Kemudian dicatat reaksi atau respon hewan akuatik tersebut terhadap adanya bahan pencemar air dari hasil buangan limbah pertanian dan industri.
  • 3. IV. Hasil Tabel 1. Respon ikan terhadap bahan pencemar RPH (Limbah peternakan) Waktu pengambilan Dosis Waktu Perlakuan Faktor lingkungan 23 – 04 - 2013 1 dirigen kecil Sebelum perlakuan - Ikan berenang dengan lincah - Berenang di dasar - Ikan bergerombol Suhu awal : 240 C pH : 6 15 menit - Ikan berenang di permukaan - Ikan bergerak lincah - Mulut ikan membuka dan menutup - Individual 30 menit - Ikan berenang di permukaan - Ikan bergerak lincah - Mulut ikan membuka dan menutup - Ikan berenag sendiri - Ikan masih aktif - Tidak ada ikan yang mati Suhu akhir : 250 C pH : 7 Tabel 2. Respon ikan terhadap bahan pencemar insektisida Waktu pengambilan Dosis Waktu Perlakuan Faktor lingkungan 25 – 04 - 2013 1 ml Sebelum perlakuan - Ikan bergerombol - Ikan bergerak lincah Suhu awal : 250 C pH : 6 15 menit - Ikan kaget - Ikan gelisah, melompat lompat tak beraturan dan bergerak ke atas - Ikan mulai lemah, ikan tidak tenang, ikan bergerak miring, ikan mati 1 ekor pada 15
  • 4. menit 16 detik - ikan mati 6 ekor pada menit 15 menit 4 detik 30 menit - Ikan mati semua Suhu akhir : 260 C pH : 6.8 Tabel 3. Respon ikan terhadap bahan pencemar tekstil Waktu pengambilan Dosis Waktu Perlakuan Faktor lingkungan 25 – 04 - 2013 1,25 liter Sebelum perlakuan - Ikan bergerombol - Ikan bergerak lincah Suhu awal : 260 C pH : 6 15 menit - Ikan bergerak individual - Ikan mulai panik - Ikan bergerak lambat - 1 ekor ikan mati pada menit ke – 12 dan 4 ekor mati pada menit ke – 14 30 menit - Ikan mati pada menit ke – 16 - Ikan lemas dan pingsan - Ikan mati semua Suhu akhir : 260 C pH : 6 Keterangan : Kadar oksigen Terlarut Limbah Tekstil : 1.6 ppm V. Pembahasan Air merupakan media hidup hewan akuatik, oleh karena itu kualitas air sangat menentukan pertumbuhan dan kelangsungan hewan tersebut. Beberapa parameter kualitas air yang diukur selama penelitian yaitu pH dan suhu. Suhu dan pH mempengaruhi aktivitas metabolisme organisme, terutama organism akuatik. Limbah adalah bahan sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan produksi, baik pada skala rumah tangga, industri, pertambangan, dan
  • 5. sebagainya. Pada praktikum kali ini, limbah pertanian dan industri yang digunakan yaitu, insektisida, limbah tekstil, dan limbah peternakan. Hasil dari limbah RPH menujukan respon ikan tidak terlalu buruk, namun dapat berakibat buruk bagi biota akuatik karena sifatnya akumulatif dengan efek jangka waktu yang panjang. Insektisida merupakan bahan yang bersifat racun yang digunakan untuk pembasmian serangga dalam dunia pertanian. Apabila penggunaan insektisida berlebihan, maka akan mengurangi kandungan unsur hara tanah, sehingga lama kelamaan tanah akan kehilangan unsur aslinya dan akibatnya tanah gersang dan kering. Bahaya insektisida terhadap badan air adalah saat hujan turun maka aliran permukaan sekitar tanah yang mengandung insektisida akan mengalir ke badan air seperti sungai danau maupun perairan lainnya yang berakibat pada kerusakan biota air baik ikan maupun tumbuhan ataupun organisme air lainnya (Koosbandiah, 2011). Insektisida yang persisten dan mudah terbawa air limpasan adalah golongan organofosfat. Limbah industri tekstil tidak seluruhnya berbahaya bagi lingkungan. Walaupun demikian, hal yang menjadi catatan penting adalah kontaminan yang terjadi karena penggunaan berbagai pelarut dan surfaktan, poliklorin bifenil (PCBs) dari trafo dan mesin lainnya, asbes dari mesin pemintal, zat pemutih seperti hidrogen peroksida, fosfat dari deterjen atau air softener, insektisida, fenol (bahan untuk membuat tekstil sintetik seperti nilon), limbah minyak, dan produk petroleum lainnya. Pelarut digunakan untuk membersihkan mesin dan pewarnaan, penyelesaian, pembersihan kering, dan kegiatan lainnya yang biasanya terdiri atas tetrakloroetilena (PCE), trikloroetilena (TCE), benzena, dan etilena diklorida. Apabila semua zat-zat tersebut keluar lingkungan melalui tanah, air, maupun terevaporasi ke udara maka dapat membahayakan kesehatan manusiadan komponen lainnya (HSRC, 2006). Berdasarkan pengamatan, limbah yang digunakan yaitu limbah RPH, insektisida, dan limbah tekstil. Diantara ketiga limbah, berdasarkan hasil pengamatan maka yang paling toksik adalah limbah pertanian dari Insektisida dan limbah tekstil, namun yang paling toksit ialah limbah dari insektesida, hal ini dapat dilihat pada tabel 2 diamana ikan stress terhadap
  • 6. lingkungan karena kontaminan zat-zat aktif atau zat-zat kimia yang berada dalam insektesida. salah satu zat aktif yg terdapat dalam insektisida yaitu Fiproni. Fipronil adalah inhibitor untuk reseptor GABA yang mempengaruhi stimulasi system syaraf lanngsung seperti aktivitas berlebihan, kemampuan iritasi, bergetar dan kemungkinan akan mengalami kejang kejang hingga mematikan biota air (ikan). Waktu pengambilan dan pengujian sampel limbah industri juga mempengaruhi hasil penelitian. Waktu terbaik pengujian sampel adalah beberapa saat setelah sampel uji diambil karena bahna-bahan kimia dan organic yang terkandung di dalam sampel uji belum tervolatilisaisi. Sehingga hasil uji juga akan lebih akurat jika sampel yang digunakan masih merupakan sampel yang baru diambil dari sumbernya dibandingkan dengan sampel yang mengalami pengujian setelah beberapa hari dari waktu pengambilan sampel (Novotny, 1994). VI. Kesimpulan Hasil praktikum pada kali ini dapat di simpulkan bahwa limbah industri yang paling berbahaya bagi organisme akuatik (ikan) adalah limbah pertanian dari insektesida yang memiliki zat aktif Fiproni. Semakin tinggi konsentrasi polutan yang masuk semakin besar pengaruhnya. Waktu pengambilan dan pengujian sampel limbah industri juga mempengaruhi hasil penelitian. VII. Daftar pustaka [HSRC] Hazardous Substance Research Center. 2006. Environmental hazards of the textile industry. Koosbandiah, Hertien Surikarti. 2011. Toksikologi Lingkungan dan Metode Uji Hayati. Bandung: Rizqi Press Novotny, V. 1994. Water Quality, Pervention, Identification, and Management of Diffuse Pollution. New York: Van Notrans Reinhold.
  • 7. Lampiran 1. Dari ketiga limbah tersebut, apa yang paling toxic dan zat aktif apa yang terdapat dalam limbah tersebut? Jawab : Diantara ketiga limbah, berdasarkan hasil pengamatan maka yang paling toksik adalah limbah pertanian dari insektesida karena didalamnya terkandung zat aktif seperti fipronil. Fipronil adalah inhibitor untuk reseptor GABA yang mempengaruhi stimulasi system syaraf lanngsung seperti aktivitas berlebihan, kemampuan iritasi, bergetar dan kemungkinan akan mengalami kejang kejang hingga mematikan biota air (ikan). 2. Apakah ada pengaruh saat pengambilan limbah? Jawab : Terdapat adanya pengaruh pengambilan limbah. salah satunya seperti limbah tekstil yang langsung dibuang ke perairan dan limbah dengan yang tidak dibuang langsung atau didiamkan terlebih dahulu lalu dibuang ke perairan. Hal ini dikarenakan semakin lama limbah tekstil tersebut didiamkan maka tingkat ketoksikannya akan semakin berkurang sehingga daya ketoksikannya terhadap biota akuatik (ikan) akan semakin lemah. Dengan begitu ikan akan semakin lama mati. Sementara limbah tekstil yang langsung dibuang ke perairan tanpa didiamkan terlebih dahulu akan lebih toksik dibandingkan dengan didiamkan terlebih dahulu. Kemudian waktu pengambilan dan pengujian sampel limbah industri juga mempengaruhi hasil penelitian. Waktu terbaik pengujian sampel adalah beberapa saat setelah sampel uji diambil karena bahna-bahan kimia dan organic yang terkandung di dalam sampel uji belum tervolatilisaisi. Sehingga hasil uji juga akan lebih akurat jika sampel yang digunakan masih merupakan sampel yang baru diambil dari sumbernya dibandingkan dengan sampel yang mengalami pengujian setelah beberapa hari dari waktu pengambilan sampel (Novotny, 1994).