Dokumen tersebut membahas tentang lingkungan hidup dan berbagai masalah yang terkait dengannya. Terdapat pembahasan mengenai keseimbangan lingkungan, macam-macam pencemaran lingkungan seperti pencemaran air, udara dan tanah, serta berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan seperti remediasi tanah yang tercemar.
3. Pendahuluan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang terdapat di sekitar organisme.
Lingkungan terdiri atas semua benda mati dan makhluk hidup lain yang
terdapat di sekitar organisme tersebut.
Lingkungan yang sesuai akan mampu menunjang kehidupan organisme yang
ada pada ekosistem. Proses ekosistem akan terus berjalan dengan
teratur. Daur materi, aliran energi, dan produktivitas lingkungan
terjamin. Kondisi ini akan terus bertahan manakala komponen-komponen
ekosistem berada dalam keadaan seimbang.
Lingkungan tidak dapat mendukung jumlah kehidupan yang tanpa batas,
Kehidupan senantiasa berubah, begitu juga dengan lingkungan. Perubahan
lingkungan dapat terjadi oleh aktivitas manusia atau kejadian alam
seperti letusan gunung berapi, tanah longsor, dan kebakaran hutan.
Perubahan lingkungan yang terjadi, baik yang dilakukan oleh manusia atau
kejadian alam dapat bersifat positif, artinya bermanfaat bagi
kesejahteraan manusia dan bersifat negatif yang merugikan bagi
kehidupan manusia. Perubahan lingkungan terjadi apabila ada perubahan
dalam daur biologi atau daur biogeokimia.
4. Keseimbangan Lingkungan
Keseimbangan lingkungan secara alami dapat berlangsung karena
beberapa hal yaitu jika komponen-komponen yang ada terlibat
dalam aksi interaksi dan berperan sesuai kondisi keseimbangan,
serta proses pemindahan energi dan siklus biogeokimia dapat
berlangsung.
Keseimbangan lingkungan dapat terganggu apabila terjadi
perubahan berupa pengurangan fungsi dari komponen atau
hilangnya sebagian komponen yang dapat menyebabkan putusnya
mata rantai dalam ekosistem.
dalam suatu ekosistem akan senantiasa terjadi fluktuasi atau
grafik naik turun secara teratur. Proses itu akan terus berjalan
secara berkesinambungan dan tanpa menimbulkan guncangan
ekosistem. Hal ini akan terjadi selama lingkungan tersebut berada
dalam keadaan seimbang. Pada lingkungan yang berada dalam
keseimbangan tidak akan terjadi peningkatan populasi komponen
biotik tertentu secara mencolok.
Manusia dan lingkungan
Teknologi dan lingkungan
5. Manusia dan lingkungan
Perubahan lingkungan dapat terjadi oleh aktivitas manusia seperti
penebangan hutan, penggunaa pestisida pada tanaman dll.
Penebangan hutan berarti menghilangkan sebagian besar produsen
dalam suatu ekosistem. Karena itu akan menyebabkan kepunahan
sebagian flora dan fauna yang ada di hutan tersebut. Pengaruh yang
lainnya, dengan pembukaan hutan akan menyebabkan perubahan
dalam daur hidrologi.
penggunaan pestisida maupun pupuk yang berlebihan juga akan
menyebabkan perubahan lingkungan. Pemasukan limbah, seperti
pupuk anorganik pada perairan akan menyebabkan bertambahnya
zat hara yang lebih besar dibandingkan dengan yang dapat diserap
pada daur biologi dalam proses penguraian dan fotosintesis.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian
lingkungan. seperti, Melakukan perlindungan hutan dengan cara
antara lain, menebang hutan secara selektif, melakukan reboisasi,
mencegah terjadinya kebakaran hutan, pangadaan taman nasional,
dan lain-lain. Menggunakan pestisida dan pupuk sesuai dosis yang
dianjurkan. Mengolah limbah sebelum dibuang ke sungai atau ke
saluran air yang lain. Tidak membuang sampah sembarangan.
Melakukan proses daur ulang untuk sampah yang bisa
dimanfaatkan.
6. Tokoh
Pada tahun 1979, James Lovelock, seorang ilmuwan inggris yang
bukan ahli ekologi, mengajukan sebuah teori mengenai kehidupan
yang dinamakannya Teori Gaia, menurut nama dewi bumi dalam
mitologi Yunani. Dasar dari teori ini adalah bahwa bumi merupakan
organism yang memiliki kemampuan mengatur dirinya sendiri, yang
menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan untuk
mempertahankan kondisi yang memungkinkan adanya kehidupan.
Teori Lovelock mengandalkan bahwa kehidupan di bumi akan terus
berlangsung, apapun yang dilakukan manusia terhadap bumi.
Masalahnya adalah bahwa mungkin saja manusia tidak termasuk
dalam bentuk kehidupan yang mampu bertahan hidup.
Sumber: Pollock,2000
7. Teknologi dan kseimbangan lingkungan
Sejak ilmu dan teknologi dikembangkan, kemampuan manusia untuk
mengeksploitasi lingkungan semakin mudah. Dengan ilmu dan
teknologi, manusia dapat menciptakan alat dan bahan yang dapat
mempermudah kerjanya. Pembabatan hutan, pengolahan lahan
pertanian, pemberantasan hama, pengguanaan pupuk buatan, dll.
• kemudahan dan kesejahteraan tersebut dapat mengubah pola hidup
manusia yang cenderung konsumtif.
• peningkatan populasi manusia, peningkatan kebutuhan hidup,
kemudahan mengeksploitasi lingkungan, serta perubahan pola
tingkah laku manusia akan meningkatkan tekanan terhadap
komponen ekosistem lainnya. Hal inilah yang selanjutnya akan
menyebabkan terjadinya krisis lingkungan.
• Pendirian pabrik akan meningkatkan pengunaan bahan bakar, seperti
batu bara, minyak bumi, gas alam, dan lain-lain serta akan
menghasilkan berbagai zat sisa yang akan mengganggu keseimbangan
lingkungan.
8. Tokoh
Pada tahun 1962, sebuah buku yang ditulis Rachel Carson berjudul
Silent Spring (Musim Semi yang Senyap) menarik perhatian umum
terhadap kerusakan yang ditimbulkan oleh bahan-bahan kimia. Dalam
bukunya, Carson menyajikan bukti bahwa insektisida tidak sekedar
membunuh hama. Konsumen sekunder memangsa serangga yang
terkena semprotan bahan kimia tersebut dan dengan demikian
membangun tumpukan pestisida di dalam tubuhnya. Bahan-bahan
kimia ini semakin banyak menumpuk pada setiap peningkatan jenjang
piramida trofik sehingga ada bahaya yang serius yang mengancam
makhluk di puncak rantai makanan, termasuk manusia.
Sumber: Pollock,2000
10. Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air
seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia.
Tindakan manusia dalam pemenuhan kegiatan sehari-hari, secara tidak sengaja
telah menambah jumlah bahan anorganik pada perairan dan mencemari air.
Misalnya, pembuangan detergen ke perairan dapat berakibat buruk terhadap
organisme yang ada di perairan.
Pemupukan tanah persawahan atau ladang dengan pupuk buatan, kemudian masuk
ke perairan akan menyebabkan pertumbuhan tumbuhan air yang tidak terkendali
yang disebut eutrofikasi.
pestisida atau DDT (Dikloro Difenil Trikloroetana) yang sering digunakan oleh
petani untuk memberantas hama tanaman juga dapat berakibat buruk terhadap
tanaman dan organisme lainnya.
Untuk mencegah agar tidak terjadi pencemaran air, dalam aktivitas kita dalam
memenuhi kebutuhan hidup hendaknya tidak menambah terjadinya bahan
pencemar antara lain
tidak membuang sampah rumah tangga, sampah/limbah industri secara
sembarangan
tidak membuang sampah ke dalam air sungai, danau ataupun ke dalam selokan.
Tidak menggunakan pupuk dan pestisida secara berlebihan.
Tidak menggunakan deterjen fosfat, karena senyawa fosfat merupakan
makanan bagi tanaman air seperti enceng gondok yang dapat menyebabkan
terjadinya pencemaran air.
11. Eutrofikasi merupakan problem lingkungan hidup yang diakibatkan
oleh limbah fosfat (PO-43-), khususnya dalam ekosistem air tawar.
Eutrofikasi adalah pencemaran air yang disebabkan oleh munculnya
nutrient yang berlebihan ke dalam ekosistem air. Air dikatakan eutrofik
jika konsentrasi total phosphorus (TP) dalam air berada dalam rentang
35-100 µg/L.Eutrofikasi merupakan sebuah proses alamiah di mana
danau mengalami penuaan secara bertahap dan menjadi lebih produktif
lagi tumbuhnya biomassa. Proses alamiah ini, oleh manusia dengan
segala aktuvitas modernnya, secara tidak disadari dipercepat menjadi
dalam hitungan beberapa decade atau bahkan beberapa tahun saja.
Maka tidaklah mengherankan jika eutrofikasi menjadi masalah di
hampir ribuan danau di muka bumi, sebagaimana di kenal lewat
fenomena algal bloom.
13. Pencemaran udara adalah masuknya atau tercampurnya unsur-unsur
berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya
kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia secara umum serta
menurunkan kualitas lingkungan.
Sumber pencemar udara dapat diklasifikasikan menjadi sumber diam dan
sumber bergerak. Sumber diam terdiri dari pembangkit listrik, industri dan
rumah tangga. Sedangkan sumber bergerak adalah aktifitas lalu lintas
kendaraan bermotor dan tranportasi laut.
Gas-gas asap merupakan oksdidasi dari berbagai unsur penyusun bahan
bakar. Di antaranya adalah oksida karbon (CO2 dan CO), oksida belerang (SO2
dan SO), serta oksida zat lemas (NO dan NO2). Di samping itu, polutan udara
jug adapt berupa persenyawaan hidrokarbon, seperti CH4 dan CFCs, debu
tanah, karbon asbes, timbale, asm sulfat, asm nitrat, pestisida, serta
berbagai jenis zat lainnya
Salah satu dampak yang ditimbulkan akibat pencemaran udara antara lain
adalah efek rumah kaca.
Efek rumah kaca, yang pertama kali diusulkan oleh Joseph fourier pada
1842, merupakan proses pemanasan permukaan suatu benda langit (terutama
planet atau satelit) yang disebabkan oleh komposisi dan keadaan
atmosfernya.
14. Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbon dioksida (CO2)
dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh
kenaikan pembakaran bahan bakar minyak, batu bara dan bahan bakar organik lainnya
yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk menyerapnya.
Energi yang diserap dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi inframerah oleh awan
dan permukaan bumi. Namun sebagian besar inframerah yang dipancarkan bumi
tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan
bumi. Dalam keadaan normal, efek rumah kaca diperlukan, dengan adanya efek
rumah kaca perbedaan suhu antara siang dan malam di bumi tidak terlalu jauh
berbeda.
Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim
yang sangat ekstrem di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan
ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon
dioksida di atmosfer. Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung
es di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut. Efek rumah
kaca juga akan mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga air laut
mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan negara
kepulauan akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar.
16. • Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia
masuk dan merubah lingkungan tanah alami.
• Jika suatu zat berbahaya telah mencemari permukaan tanah, maka ia
dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah.
Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat
kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak
langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air
tanah dan udara di atasnya.
• Lingkungan adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan
timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup. Manusia sebagai
makhluk yang memiliki akal, tentu bertanggung jawab atas kerusakan
lingkungan. Dengan menjaga keseimbangan dari lingkungan itu sendiri,
tingkat pencemaran bisa diminimalkan.
• Terdapat beberapa cara untuk membersihkan permukaan tanah yang
tercemar, antara lain yaitu dengan cara remediasi dan bioremediasi.
17. • Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar.
Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site).
Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan off-site meliputi
penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah
itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu,
tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih
dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar
dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah.
• Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanahdengan menggunakan
mikroorganisme (jamur, bakteri), bioremediasi bertujuan untuk memecah atau
mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun.
Salah satu mikroorganisme yang berfungsi sebagai bioremediasi adalah jamur
vesikular arbuskular mikoriza (vam). Jamur vam dapatberp[eran langsung maupun
tidak langsung dalam remediasi tanah. Berperan langsung karena kemampuannya
menyerap unsurl logam dari dalam tanah dan berperan tidak langsung karena
menstimulir pertumbuhan mikroorganisme bioremediasi lain seperti bakteri tertentu,
jamur dan sebagainya
19. Perubahan lingkungan
Terputusnya sebagian rantai makanan pada suatu
ekosistem menyebabkan terganggunya daur materi
dan aliran energi. Selanjutnya, akan diikuti
keguncangan terhadap keseimbanhan lingkungan.
Berubahnya keseimbangan akan mengakibatkan
berbagai dampak.
Pembabatan hutan
Penggunaan pestisida
Penyederhanaan ekosistem
20. Pembabatan hutan
Hutan merupakan salah satu ekosistem
klimaks yang mantap. Sejalan dengan
meningkatnya populasi manusia, kawasan hutan
diubah menjadi berbagai kepentingan seperti
untuk lahan pertanian, perumahan, industri,
perdagangan, perkantoran, dan lain-lain.
Pembukaan hutan untuk berbagai kepentingan
lain dilakukan dengan melakukan pembakaran.
Pembakaran hutan akan berdampak besar
terhadap tata air tanah dan kelangsungan
daur hidrologi tersebut.
Dengan melakukan pembakaran hutan, berarti
membunuh semua komponen biotik yang ada.
Berarti hilanglah sebagian plasma nutfah.
Produsen, konsumen, maupun mikroba akan
punah.
23. Penggunaan pestisida
Pestisida adalah bahan kimia yang biasa
dipergunakan untuk memberantas hama. Salah
satu sifat pestisida adalah sulit terurai,
tetapi mudah larut dalam lemak dan
jaringan lemak. Contoh pestisida yang
memiliki sifat-sifat di atas adalah DDT
(dichloro diphenil triclorethane).
Dalam intensifikasi pertanian, diperlukan
penambahan pemakaian pupuk dan pestisida
pemberantas hama. Pupuk yang dipergunakan
untuk meningkatkan produksi pertanian
dalam intensifikasi adalah jenis pupuk buatan,
seperti urea, ZA, KCl, NPK, TSP, dan lain-lain.
Kelebihan pupuk organik tersebut dapat
menyebabkan berubahnya derajat keasaman
(pH) tanah. Keadaan ini dapat mempengaruhi
kehidupan mikroba dan fauna tanah. Di
samping itu, akan berpengaruh terhadap Tahukah anda ??
kemampuan tumbuhan dalam penyerapan zat
hara.
26. Penyederhanaan ekosistem
Untuk meningkatkan produksi pertanian, manusia melakukan intensifikasi
pertanian. Salah satu usaha yang dikembangkan adalah penggunaan bibit
unggul. Untuk dapat menghasilkan produksi tinggi, pengembangan bibit
unggul harus dibudidayakan dengan sistem monokultur. Monokultur
adalah membudidayakan tanaman spesies pada suatu lahan tertentu.
Pemuliaan tanaman yang diikuti budi daya tanaman sistem monokultur
akan mengakibatkan terjadinya penyederhanaan keanekaragaman
hayati.
Dampak selanjutnya akan diikuti terjadinya penyederhanaan ekosistem.
Dan selanjutnya terjadilah perubahan pola daur materi dan energi. Hal
ini terjadi karena intensifikasi cenderung membentuk ekosistem yang
monokultur.
28. limbah
• Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik
industri maupun domestik (rumah tangga), yang kehadirannya pada suatu
saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak
memiliki nilai ekonomis dan dapat mengganggu ekosistem lingkungan
tersebut.
• Toksikologi lingkungan yaitu pengetahuan yang mempelajari efek substansi
toksik (beracun) yang terdapat di lingkungan alam maupun binaan dan
mempelajari dampak atau resiko keberadaan substansi tersebut terhadap
makhluk hidup.
• Berdasrkan PP RI No. 18 tahun 1999 yang dimaksud limbah B3 yaitu semua
abahan senyawa baik padat, cair, ataupun gas yang mempunyai potensi
merusak terhadap kesehatan manusia serta lingkungan akibat sifat-sifat
yang dimiliki senyawa tersebut.
• Limbah B3 diidentifikasikan sebagai bahan kimia dengan satu atau lebih
karakteristik, yaitu mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif,
beracun, menyebabkan infeksi, dan bersifat korosif.
29. Beberapa bahan kimia yang tergolong limbah B3 anatara lain
Air raksa/merkuri (Hg)
Kromium (Cr)
Tenbaga (Cu)
Timah hitam (Pb)
Pestisida
Karbon monoksida (CO)
Sulfur oksida (SO2)
Limbah dan permasalahannya
30. Pengolahan limbah
• Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas
menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang
sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi
penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi,
mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca
• Produksi Bersih (Clean Production) merupakan salah satu
pendekatan untuk merancang ulang industri yang bertujuan untuk
mencari cara-cara pengurangan produk-produk samping yang
berbahaya, mengurangi polusi secara keseluruhan, dan
menciptakan produk-produk dan limbah-limbahnya yang aman
dalam kerangka siklus ekologis. Prinsip-prinsip Produksi Bersih
adalah Prinsip-prinsip yang juga bisa diterapkan dalam keseharian
misalnya dengan menerapkan Prinsip 4R yaitu Reduce, Rauce,
Recycle dan Replace.
31. Reduce Rauce Recycle Replace
Limbah dan permasalahannya
32. Reduce (Mengurangi); sebisa mungkin lakukan minimalisasi barang atau
material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan
material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.
Untuk menerapkan prinsip ini beberapa cara yang dapat dilakukan antara
lain:
Membawa tas belanja sendiri untuk mengurangi sampah kantong plastic
pembungkus barang belanja
Membeli kemasan isi ulang untuk sampo dan sabun daripada membeli
botol baru setiap kali habis.
Membeli susu, makanan kering, detergen dan laian-lain dalam paket
yang besar daripada membeli paket kecil untuk volume yang sama
33. Reuse (Memakai kembali); sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa
dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang disposable (sekali
pakai, buang). Hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian barang
sebelum ia menjadi sampah. Untuk menerapkan prinsip ini beberapa cara
yang dapat dilakukan antara lain:
Memanfaatkan botol-botol bekas untuk wadah.
Memanfaatkan kantong plastik bekas kemasan belanja untuk
pembungkus.
Memanfaatkan pakaian atau kain-kain bekas untuk kerajinan tangan,
perangkat pembersih, maupun berbagai keperluan lainnya.
34. Recycle (Mendaur ulang); sebisa mungkin, barang-barang yg sudah tidak
berguna lagi, bisa didaur ulang. Tidak semua barang bisa didaur ulang,
namun saat ini sudah banyak industri non-formal dan industri rumah
tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain. Daur ulang sendiri
memang tidak mudah karena terkadang dibutuhkan teknologi dan
penanganan khusus, tetapi ada bebrapa hal yang minimal dapat kita lakukan
Mengumpulkan kertas, majalah, dan surat kabar bekas untuk didaur
ulang.
Mengumpulkan sisa-sisa kaleng atau botol gelas untuk didaur ulang.
Menggunakan berbagai produk kertas maupun barang lainnya hasil daur
ulang.
35. Replace (Mengganti); teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah
barang barang yang hanya bisa dipakai sekalai dengan barang yang lebih
tahan lama. Juga telitilah agar kita hanya memakai barang-barang yang
lebih ramah lingkungan, Misalnya, ganti kantong keresek kita dnegan
keranjang bila berbelanja, dan jangan pergunakan styrofoam karena kedua
bahan ini tidka bisa didegradasi secara alami.
36. Bakteri pendegradasi limbah minyak bumi
Pujawati sryatmana berhasil menemukan mikroorganisme pendegradasi limbah minyak bumi.
Penemuannya tersebut dituangkan dalam disertasi yang berjudul “Biodegradasi Hidrokarbon Minyak
Bumi dengan Penambahan Azotobacter chroococcum AC04 sebagai Bakteri Penghasil Biosurfaktan”.
Disertasi ini mengangkat permasalahan limbah minyak bumi yang toksisitasnya tinggi dan lambat
terdegradasi secara alami. Senyawa hidrokarbon minyak bumi memiliki karakteristik toksik,
karsinogenik, mutagenik dan berpotensi untuk terakumulasi dalam rantai makanan sehingga dapat
menyebabkan keracunan saraf neurotoxicity. Salah satu cara yang dianggap paling efektif dan ramah
lingkungan adalah teknik bioproses. Bioproses merupakan teknik penyisihan limbah berbahaya dengan
memanfaatkan dan mengeksploitasi kemampuan mikroorganisme sebagai agen utama dalam proses
penyisihan.
Untuk itulah dilakukan penelitian dengan tujuan mengembangkan strategi baru dalam proses degradasi
hidrokarbon melalui aplikasi dua kelompok bakteri dengan fungsi yang berbeda dan kajian fenomena dan
mekanisme interaksi keduanya serta rekonstruksi jalur degradasinya. Mekanisme interaksi dua kelompok
bakteri dapat mempercepat proses sehingga dapat meningkatkan efektifitas biodegradasi, jelas Pujawati.
Dua kelompok bakteri yang digunakan dalam penelitian yaitu kelompok Petrofilik dan Petrosfir yang
merupakan kelompok bakteri pendegradasi hidrokarbon seperti Enterobacter sp (Rhizopetrofilik) dan
Bacillus cereus (Petrosfir). Kelompok bakteri kedua ialah kelompok penghasil biosurfaktan, yaitu
Azotobacter chrooccum AC04.
Mekanisme interaksi dua kelompok bakteri di atas ternyata berhasil meningkatkan efisiensi biodegradasi
sebesar 54,98 %. Ko-kultur AC04 mengekskresikan biosurfaktan untuk membantu degradasi yang
dilakukan Petrofilik. Hasil degradasi bakteri Petrofilik berupa energi dan senyawa antara, senyawa yang
digunakan ko-kultur AC04 untuk tumbuh.Kehadiran kelompok bakteri penghasil biosurfaktan terbukti
dapat membantu kerja bakteri pendegradasi hidrokarbon dan dapat meningkatkan efektifitas bioproses
limbah minyak bumi. Hasil penelitian yang terangkum dalam disertasi ini membawa Pujawari
Suryatmana pada gelar Doktor dalam bidang ilmu Teknik Lingkungan. Alumni Biologi ITB tahun 1986
dan dosen Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran ini terlihat bahagia menerima gelar doktor dari
Sekolah Pascasarjana ITB.