2. Dalam memanfaatkan SDA, manusia perlu
berdasar pada prinsip ekoefisien, artinya tidak
merusak ekosistem. Pembangunan
berkelanjutan bertujuan pada terwujudnya
keberadaan SDA untuk mendukung
kesejahteraan manusia.
Harapan ini dapat tercapai apabila daya dukung
lingkungan masih memadai untuk mendukung
pemenuhan kebutuhan populasi
3. Faktor yang mempengaruhi lingkungan
hidup
• Jenis dan jumlah tiap unsur lingkungan hidup
• Hubungan atau interaksi antar unsur lingkungan
hidup
• Pola perilaku dan kondisi lingkungan hidup
• Faktor nonmaterial misalnya suhu, iklim dan
cuaca
4. Prinsip Berwawasan Lingkungan dan
Berkelanjutan
Pembangunan untuk memenuhi keperluan hidup
generasi masa kini tanpa mengabaikan
kepentingan generasi masa yang akan datang
atau upaya sadar dan berencana menggunakan
dan mengelola SDA bijaksana dalam
pembangunan yang berkesinambungan untuk
meningkatkan mutu hidup.
5. • Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997
tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
menyebutkan bahwa Pembangunan
Berkelanjutan yang berwawasan lingkungan
hidup adalah
upaya sadar dan terencana, yang
memadukan lingkungan hidup, termasuk
sumber daya, kedalam proses pembangunan
untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan,
dan mutu hidup generasi masa kini dan
generasi masa depan.
6. Dalam hubungannya dengan upaya pelestarian
lingkungan, pengelolaan SDA mengacu pada
rambu – rambu hukum dan perundang –
undangan yang berlaku, anatara lain :
• UU no 11 tahun 1974
• UU no 4 tahun 1982
( penjelasan di makalah )
7. Tujuan pengelolaan lingkungan hidup
1. Penyelarasan hubungan antara manusia dan
lingkungannya sebagai salah satu dari tujuan
pembangunan manusia indonesia seutuhnya
2. Pemanfaatan SDA secara bijak dan terkendali
3. Pembentukan manusia Indonesia yang cinta
lingkungan dan berperan sebagai pembina
lingkungan hidup melalui pendidikan lingkungan
hidup, baik di sekolah maupun di luar sekolah
4. Pembangunan berwawasan lingkungan demi
kepentingan generasi sekarang dan mendatang
5. Perlindungan negara dari berbagai pengaruh luar
yang dapat merusak dan mencemarkan lingkungan
8. Ciri – ciri pembangunan berkelanjutan
Menghargai dan melestarikan keanekaragaman hayati,
spesies, habitat, dan ekosistem agar tercipta keseimbangan
lingkungan.
Menggunakan pendekatan intergratif sehingga terjadi
keterkaitan yang kompleks antara manusia dengan
lingkungan untuk masa kini dan mendatang
Menggunakan padangan jangka panjang untuk
merencanakan rancangan pengelolaan dan pemanfaatan
sumber daya yang mendukung pembangunan.
Meningkatkan kesejahteraan melalui pemanfaatan sumber
daya alam secara bijaksana.
Memenuhi kebutuhan masa sekarang tanpa
membahayakan pemenuhan kebutuhan generasi mendatang
dan mengaitkan bahwa pembangunan ekonomi harus
seimbang dengan konservasi lingkungan.
9. • o Penerapan Pembangunan Berkelanjutan : Pembangunan
berkelanjutan bertumpu pada tiga pilar yaitu ekonomi,
lingkungan hidup, dan social. Beberapa cara dapat
diterapkan dalam pembanguna berkelanjutan antara lain :
Pembanguna suatu irigasi atau PLTA, diimbangi dengan
usaha pelestarian hutan didaerah aliran sungai (DAS) sebagai
sumber irigasi atau PLTA.
Penggalian barang tambang seperti batu bara, timah,nikel
dan sebagainya di daerah hutan, supaya bekas-bekas galian
tambang ditimbun kembali dan ditanami pohon-pohon.
Melibatkan masyarakat, terutama masyarakat pedesaan
dalam pembangunan sehingga kehidupan semakin baik.
Dengan meningkatnya kehidupan mereka maka akan
berkurangnya perusakan lingkungan
10. Dua kunci utama pembangunan
berkelanjutan
• Terpenuhinya kebutuhan dasar hidup terutama
untuk golongan miskin dan terbelakang
• Keterbatasan tingkat kemampuan ilmu
pengetahuan dan teknologi dan perkembangan
sosial dalam mengangkat manfaat kemampuan
lingkungan hidup atau SDA tanpa merusak
11. Dalam pembangunan berwawasan
lingkungan 3 hal pokok yang perlu
dicermati sebagai berikut :
• Pengolahan SDA secara bijaksana
• Pembangunan berkesinambungan sepanjang
masa
• Peningkatan kualitas hidup generasi penerus
12. Reboisasi
• 1) Dapat mencegah banjir, karena hutan secara
ekologis dapat menyerap air hujan dan
menyimpannya dalam lapisan-lapisan tanah menjadi
air tanah.
• 2) Udara menjadi segar, karena secara klimatologis
tumbuhan dapat menyerap gas karbondioksida
(CO2) dan melepaskan oksigen (O2)
• 3) Kesuburan tanah selalu terjaga, karena
dedaunan yang rontok akan mengalami
pembusukan dan dapat menambah unsure hara
dalam tanah
13. Sengkedan
• Pada daerah yang miring akan terjadi kerusakan
yang sangat cepat. Untuk itu pada daerah
seperti ini, harus di buat tanggul-tanggul yang
berbentuk terasering. Tujuannya adalah untuk
menghambat air pada waktu turun hujan
sehingga dapat mesap ke dalam tanah.
14. Pengembangan daerah aliran sungai
• 1) Mengatur aliran air dengan cara membuat
bendungan-bendungan
• 2) Mengadakan reboisasi di kanan dan kiri
sungai, tujuannya adalah untuk mengatur dan
menyimpan air serta mencegah terjadinya
pendangkalan.
• 3) Dijalankannya Undang-undang No. 4 Tahun
1982 mengenai ketentuan-ketentuan pokok
pengelolaan lingkungan hidup.
15. Pengolaan air limbah
• 1) Menjalarnya berbagai macam penyakit,
seperti types, kolera, disentri, kanker, dan
berbagai penyakit dalam lainnya.
• 2) Baunya yang kurang sedap dapat
mengganggu keindahan
• 3) Terganggunya berbagai kehidupan binatang
air, seperti ikan, dan berbagai jenis burung
pemangsa ikan.
16. Upaya mengatasi limbah
• 1) Setiap industry yang menghasilkan limbah diwajibkan
mempunyai sarana pengolah limbah sehingga tidak
berbahaya.
• 2) Lokasi industry harus dijauhkan dari lokasi sumber air
minum bagi penduduk.
• 3) Tempat pembuangan limbah harus dijauhkan dari lokasi
sumber air minum bagi penduduk
• 4) Selalu mengontrol saluran pembuangan limbah agar tidak
mengalami kebocoran
• 5) Limbah yang mengandung racun harus dinetralisir secara
kimiawi
• 6) Beberaapa unsure limbah yang tidak dapat dinetralisir
ahrus di tanam atau di buang denga drum ke tengah lautan
17. Penertiban pembuangan sampah
• 1) Setiap industry yang menghasilkan limbah diwajibkan
mempunyai sarana pengolah limbah sehingga tidak
berbahaya.
• 2) Lokasi industry harus dijauhkan dari lokasi sumber air
minum bagi penduduk.
• 3) Tempat pembuangan limbah harus dijauhkan dari lokasi
sumber air minum bagi penduduk
• 4) Selalu mengontrol saluran pembuangan limbah agar tidak
mengalami kebocoran
• 5) Limbah yang mengandung racun harus dinetralisir secara
kimiawi
• 6) Beberaapa unsure limbah yang tidak dapat dinetralisir
ahrus di tanam atau di buang denga drum ke tengah lautan
18. Pengolaan SDA prinsip mengurangi
• Guna memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia
memerlukan berbagai sumber daya alam. Baik
sumber alam yang bersifat hasil tambang,
energi maupun hayati.Dalam mengambil sumber
daya alam jangan diambil semuanya
(dihabiskan), tetapi berrprinsip mengurangi saja.
Pengambilan yang dihabiskan akan merusak
lingkungan dan mengganggu ekosistem
lingkungan.
19. Pengolaan SDA pola mengurangi
• Mengurangi berarti memperkecil jumlah
pengambilan terhadap suatu jenis sumber daya
alam. Penerapan prinsip ini adalah mengurangi
eksploitasi terhadap sumber daya alam, seperti
berbagai jenis bahan tambang berupa fosil. Pola
mengurangi ini harus dilakukan secara
bersama-sama oleh seluruh masyarakat yaitu
dengan cara penghematan.
20. Prinsip daur ulang
• usaha untuk memproduksi barang kebutuhan
tidak dengan menggunakan bahan mentah,
melainkan dengan memproses kembali barang
yang sudah terpakai
Ada 2 macam pengolaan sampah :
1. Sistem pengolaan formal
2. Sistem pengolaan informal