Dokumen tersebut membahas kebijakan pengembangan perikanan yang bertanggung jawab di Asia Pasifik melalui tatalaksana perikanan, deklarasi Bangkok tentang pengembangan budidaya, deklarasi Roma tentang perikanan dan tsunami, serta peran FAO dalam membangun kembali sektor perikanan pasca bencana.
2. 2
1. Tatalaksana Perikanan
yang bertanggung jawab
• Pengelolaan Perikanan
– Pendekatan keberhati-hatian untuk
perikanan tangkap dan pengenalan
spesies.
• Operasi Penangkapan Ikan
– Pedoman untuk Kegiatan
Penangkapan Ikan.
– Tatalaksana kapal penangkap ikan.
– Hentikan tindakan ilegal, tidak
terdaftar dan melanggar peraturan
penangkapan ikan.
• Pengembangan Budidaya
– Pedoman teknis untuk sertifikasi
karantina dan kesehatan untuk
gerakan organisme perairan.
– Tatalaksana pelaksanaan higienis
untuk hasil-hasil budidaya perairan.
– Pedoman intergral pertanian,
kehutanan dan perikanan di daerah
pengelolaan wilayah pesisir.
3. 3
• Integrasi perikanan dalam kegiatan
pengelolaan
– Beberapa dampak terhadap
perikanan yang diakibatkan oleh
kegiatan-kegiatan di sektor lain.
– Hak-hak tradisional dan
kebiasaan perikanan dan nelayan
untuk kualitas lingkungan yang
baik.
– Evaluasi Sumberdaya Wilayah
Pesisir.
• Pelaksanaan pasca panen dan
pemasaran
– Pemanfaatan ikan yang
bertanggungjawab.
– Perdagangan Internasional yang
bertanggung jawab.
– Hukum dan Peraturan yang
menyangkut pemasaran ikan.
1. Tatalaksana Perikanan
yang bertanggung jawab
4. 4
2. Deklarasi Bangkok tentang
Pengembangan Budidaya
• Pembekalan masyarakat melalui
pendidikan dan pelatihan
– Menyeimbangkan pendekatan praktek dan
teori untuk melatih para petani dan
menyediakan tenaga ahli yang lebih trampil
dan inovatif untuk industri.
• Pembekalan penelitian dan
pengembangan
– Meningkatkan hubungan antara penelitian,
penyuluhan dan produser.
• Peningkatan penyampaian informasi
dan komunikasi
– Penguatan kapasitas nasional untuk
menentukan keperluan, pemilihan dan
manajemen data.
• Meningkatkan pengendalian pangan
dan mengurangi kemiskinan
– Pemberdayaan pihak-pihak yang
miskin/lemah untuk dapat berpartisipasi aktif
dalam penyusunan kebijakan.
5. 5
2. Deklarasi Bangkok tentang
Pengembangan Budidaya
• Peningkatan Kelestarian
Lingkungan
– Pengembangan kriteria, pengkajian
kelestarian, pengalihan, dan penerapan
lingkungan, ekonomi dan sosial dan
petunjuk pengembangan budidaya
perairan.
• Integrasi Budidaya Perairan
terhadap Pembangunan Daerah
Pedesaan
– Integrasi perencanaan budidaya dalam
perencanaan pembangunan daerah
pedesaan secara menyeluruh, dengan
pertimbangan pembangunan multi
sektor dan koordinasi multi sektor yang
melibatkan lembaga-lembaga secara
bersama.
6. 6
3. Deklarasi Roma Tahun 2005
tentang Perikanan dan Tsunami
• Menyiapkan bantuan untuk
rehabilitasi sektor perikanan dan
budidaya perairan di daerah yang
terkena dampak tsunami pada
bulan Desember 2004.
• Menyalurkan bantuan dengan cara
berkoordinasi dibawah satu
kepemimpinan dengan negara-
negara yang terkena bencana.
• Menekankan kebutuhan untuk
rehabilitasi perikanan dan budidaya
perairan untuk dapat fokus dalam
membangun kembali sumber
matapencaharian nelayan dan
petani tambak.
7. 7
4. Rencana Rehabilitasi
Pemerintah Indonesia
• Menitikberatkan dalam mengurangi
kemiskinan.
• Membangun pasar dan ekonomi
yang berkelanjutan.
• Mempertimbangkan ketahanan
lingkungan yang berkelanjutan.
• Dapat berintegrasi dan holistic,
sebagaimana hal tersebut sangat
penting di kawasan pesisir untuk
masyarakat pesisir.
• Ikut berpartisipasi dalam
mempertimbangkan kebutuhan dan
kemampuan masyarakat lokal yang
sebenarnya.
8. 8
Peran FAO dalam
“Building Back Better”
• Memainkan sebuah peran penting dalam
melindungi dan membangun kembali
produksi pertanian dan perikanan setelah
bencana dan konflik.
• Untuk mempertahankan, membangun
kembali dan meningkatkan pertanian dan
perikanan yang berbasis matapencaharian
untuk mengurangi kerawanan,
meningkatkan kemandirian, dan
membantu untuk dapat bebas dari
ketergantungan terhadap bantuan luar.
• Memberikan bantuan teknis dan pedoman
kebijakan kepada negara yang terkena
bencana tsunami untuk merencanakan dan
mengkoordinasikan semua usaha
rehabilitasi dengan tujuan mengoptimalkan
hasil yang berkelanjutan.
• FAO mendukung kebijakan dan program
rehabilitasi yang dilakukan oleh
pemerintah.
9. 9
Peran FAO dalam
”Building Back Better”
• FAO berusaha untuk membangun
kembali matapencaharian mereka
untuk meningkatkan ketahanan
pangan dan pendapatan mereka
sesuai dengan persyaratan
penggunaan sumber daya yang
berkelanjutan dan meningkatkan
perlindungan terhadap lingkungan.
• FAO membangun kembali dengan
lebih baik bagi masyarakat perikanan
pesisir dan budidaya perairan:
Dengan menggunakan teknologi
yang tepat, mentaati standar
keselamatan dan kualitas dasar,
dan manajemen serta konservasi
sumber daya alam.
Kerawanan hidup warga perikanan dan
keluarga petani tambak yang
menderita akibat bencana, maka:
11. 11
Peran FAO dalam
”Building Back Better”
Contoh:
• Kerusakan kapal penangkap ikan harus
diperbaiki atau diganti untuk mencapai
spesifikasi kelayakan minimal;
• Kerusakan ekosistem seperti mangrove,
terumbu karang, dan rumput laut harus
dilindungi melalui pembagian wilayah,
melalui pengelolaan perikanan untuk
mencegah kelebihan hasil tangkap;
• Menjaga kelestarian sumberdaya melalui
budidaya kelautan jenis tertentu seperti:
Keramba ikan dan budidaya rumput laut;
• Alat penangkap ikan harus sesuai dengan
perikanan yang bertanggung jawab untuk
menghindari kelebihan kapasitas hasil
tangkap untuk menjaga keberlanjutan
hasil perikanan jangka panjang.
12. 12
Koordinasi
• FAO bekerja bersama dengan
Pemerintah Indonesia, melalui
kementrian-kementrian dan LSM-LSM,
dalam memberikan pedoman teknis
dan kebijakan untuk merencanakan
dan mengkoordinasikan usaha
rehabilitasi khususnya di sektor
perikanan.
• FAO telah memberikan bantuan teknis
dan pengalaman untuk Pemerintah
Indonesia dan berkolaborasi dengan
Departemen Kelautan dan Perikanan.
Sebagai hasilnya, Pemerintah Indonesia
telah mampu mengembangkan sebuah
Strategi Rehabilitasi dan Rekonstruksi
di Aceh dan Nias untuk sektor
Perikanan dan juga bekerjasama
dengan BRR (Badan Rehabilitasi dan
Rekonstruksi).
13. 13
Kegiatan Utama yang telah
Terlaksana/Selesai
Dalam Sektor Perikanan, FAO telah membantu dalam bidang:
1. Perikanan Tangkap
– Pelatihan pembangunan kapal.
– Fasilitas-fasilitas konstruksi kapal.
– Pengadaan alat tangkap ikan dan mesin kapal.
– Distribusi alat tangkap ikan dan mesin kapal.
2. Pengolahan Ikan
– Distribusi jambo pengolahan ikan skala kecil .
– Pengadaan sepeda motor dengan keranjang ikan dan kotak pendingin.
– Pengadaan sepeda yang dilengkapi dengan keranjang ikan dan kotak
pendingin.
– Dua pasar ikan telah dibangun.
3. Budidaya Perairan
– Membantu 650 petani tambak.
– Melakukan pertemuan-pertemuan yang melibatkan partisipasi masyarakat
tingkat desa dengan para petani tambak untuk mendiskusikan rencana
rehabilitasi tambak.
– Mendukung pelatihan “Rehabilitasi Budidaya di Aceh”.
15. 15
Program Perikanan
untuk Tahun 2006
1. Budidaya Perairan
• Rehabilitasi Tambak
Membantu para petani tambak secara
langsung untuk memulai aktivitas
matapencaharian mereka
• Rehabilitasi pembenihan udang dan ikan
• Pengembangan Kapasitas LOKA Ujung
Batee
Melatih ketua LSM-LSM petani tambak dan
petani tambak dalam rehabilitasi tambak
dan pelaksanaan/praktek pengelolaan
yang lebih baik
• Pelaksanaan/praktek yang baik
2. Pembangunan Kapal
• Pengawasan kualitas pembangunan
kapal
• Memberikan saran pembangunan kapal
sesuai dengan standar minimal
• Meningkatkan rancangan untuk
mencapai spesifikasi kelayakan minimal
16. 16
Program Perikanan
untuk Tahun 2006
3. Pasca Panen
• Membantu membangun jambo
pengolahan skala kecil.
• Membantu membangun infrastruktur
menengah/tempat pendaratan ikan.
• Membantu membangun transportasi
ikan dan kotak pendingin.
4. Perencanaan dan Kebijakan
• Bantuan teknis dalam penyusunan
master plan dan strategi.
• Mendukung steering committee dalam
forum perikanan.
• Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu.
• Evaluasi stok dan lingkungan.
• Pengelolaan sumberdaya perikanan
bersama dengan masyarakat.