SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
Download to read offline
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA
2013
KEMENTERIAN KESEHATAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN
BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
TANAMAN OBAT DAN OBAT TRADISIONAL
Jalan Raya Lawu No.11 Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah
Telepon (0271)697010, Fax (0271)697451
E-mail: b2p2to2t@litbang.depkes.go.id
ii
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013
iii
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013
KATA PENGANTAR
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan kewajiban instansi pemerintah, baik di
tingkat Pusat maupun Daerah dalam peningkatan akuntabilitas, tranparansi dan
penganggaran berbasis kinerja.
Setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara wajib
untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta
kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu perencanaan
strategis yang ditetapkan oleh masing-masing instansi sesuai Inpres No 7 Tahun 1999.
LAK Balai Besar Litbang Tanaman Obat dan Obat Tradisional Tahun 2013 ini
menjelaskan tingkat pencapaian sasaran dan tujuan instansi berdasarkan visi, misi,
strategi, program dan kebijakan yang ditetapkan selama tahun 2013.
Tawangmangu, April 2014
Kepala
Indah Yuning Prapti
iv
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) Balai Besar Litbang Tanaman Obat dan Obat
Tradisional B2P2TOOT 2013 adalah bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan
sebagai bentuk implementasi peningkatan akuntabilitas, tranparansi dan
penganggaran berbasis kinerja. Alokasi anggaran B2P2TOOT tahun 2013 sebesar Rp
50.612.920.000,- terdiri dari Rupiah Murni sebesar Rp. 50.555.800.000,- dan PNBP
sebesar Rp. 57.120.000,- . Anggaran tersebut dialokasikan untuk gaji pegawai, belanja
modal dan belanja barang.
Tujuan disusunnya LAK B2P2TOOT tahun 2013 adalah untuk pertanggungjawaban
pelaksanaan kegiatan dan anggaran, evaluasi pelaksanaan kegiatan tahun 2013.
Kegiatan dan kinerja B2P2TOOT harus in-line dengan target indikator yang ditetapkan
dalam Tapja 2013 B2P2TOOT, yaitu: 5 formula JAMU dan 2 tanaman obat (TO) yang
telah distandarisasi, 20 publikasi ilmiah yang dimuat dalam media cetak maupun
elektronik, serta 6 laporan data status kesehatan masyarakat hasil Riskesnas wilayah IV
Berdasarkan analisis akuntabilitas, target indikator (TO terstandar, formula JAMU
terstandar dan publikasi ilmiah) tercapai dengan baik. TO terstandar yang dihasilkan
sebanyak 1 (50%) yaitu Tinosporacrispa L (Brotowali) Formula JAMU yang telah
distandarisasi berjumlah 9 (120%), 5 formula JAMU untuk Insomnia, Asma, Anemia,
Vertigo, dan Alternatif FAM didapat dari riset klinik. Serta formula JAMU Kanker,
Pelancar ASI, Urolitiasis, Infertilitas didapat dari penelitian praklinik. Publikasi ilmiah
yang terbit di media cetak dan elektronik nasional tahun 2013 sebanyak 22 makalah
(110%)
Sumberdaya yang dimiliki B2P2TOOT secara umum belum mencukupi, terutama
kualitas dan kuantitas. Peningkatan kompetensi peneliti dan litkayasa serta tenaga
administrasi sangat diperlukan. Untuk itu dilakukan perbaikan sistem pemberdayaan
SDM, peningkatan kompetensi melalui pendidikan lanjutan (tugas belajar S3 terhadap
2 peneliti) dan pelatihan teknis dan administrasi serta outsourcing tenaga peneliti.
Perbaikan sistem perencanaan, monitoring dan evaluasi kegiatan dan realisasi
anggaran terus pula ditingkatkan. Diperlukan peningkatan pelaksanaan dan evaluasi
sistem pengadaan terutama yang melalui mekanisme lelang.
v
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013
Diperlukan penyeimbangan dan sinergi antara kegiatan untuk mencapai tugas fungsi,
visi dan misi organisasi, sehingga target kinerja dapat tercapai tanpa melewatkan
kegiatan antisipatif isu-isu terkini. Pelaksanaan program Kementerian Kesehatan
tentang Saintifikasi JAMU (SJ), selain diklat dokter juga dilakukan diklat Apoteker SJ,
serta pengembangan diklat tenaga medis dan para-medis lainnya. Target kinerja
sebagai dukungan SJ adalah standarisasi TO dan formula JAMU.
vi
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL ........................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................... ii
RINGKASAN EKSEKUTIF ............................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................................ v
DAFTAR TABEL ................................................................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................................... vii
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1
B. Maksud dan Tujuan .................................................................................................. 3
C. Tugas dan Fungsi ..................................................................................................... 3
D. Sistematika Penulisan ................................................................................................. 4
BAB II. PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA ......................................................... 5
A. Perencanaan Kinerja
1. Visi .............................................................................................................................. 5
2. Misi ............................................................................................................................. 5
3. Tujuan dan Sasaran ........................................................................................... 5
4. Program dan Kegiatan ...................................................................................... 7
B. Penetapan Kinerja ...................................................................................................... 8
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA ........................................................................................... 9
A. Pengukuran dan Analisis Capaian Kinerja ....................................................... 9
B. Gambaran Sumber Daya .......................................................................................... 19
C. Sumber Daya Anggaran ........................................................................................... 20
D. Sumber Daya Sarana dan Prasarana .................................................................. 22
E. Capaian keberhasilan B2P2TO-OT ....................................................................... 27
F. Kendala .......................................................................................................................... 29
G. Pemecahan Masalah ................................................................................................ 29
BAB IV. KESIMPULAN ................................................................................................................... 31
vii
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 01. Penetapan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2013 dari Badan Litbangkes…..... 8
Tabel 02 Capaian Kinerja B2P2TOOT Tahun 2013 .......................................................... 10
Tabel 03. Penelitian Tahun 2013 sebagai pendukung capaian output formula
standar……………………………………………………......................................................... 11
Tabel 04. Proses untuk mendapatkan Tanaman Obat Terstandar.............................. 12
Tabel 05. Judul penelitian pendukung pencapaian Tanaman Obat Terstandar.... 13
Tabel 06. Publikasi ilmiah di bidang TO dan OT dari peneliti B2P2TOOT……....... 14
Tabel 07. Tenaga fungsional B2P2TOOT pendukung pencapaian output
kinerja ........................................................................................................................... 20
Tabel 08. Capaian output RKA-KL dan realisasi anggaran B2P2TOOT Tahun
2013 ................................................................................................................................ 21
viii
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 01. Tanaman Kelembak (Rheum officinale L) di kebun Tlogodlingo
yang berkhasiat sebagai pelancar BAB………………………………………… 2
Gambar 02. Penandatanganan MoU antara Badan Litbangkes dengan Pemkot
Pekalongan dan Perjanjian Kerjasama antara B2P2TOOT dengan
Dinas Kesehatan Pekalongan……………........................................................... 6
Gambar 03. Kunjungan Wisata Kesehatan JAMU dari MAN Surakarta…………… 7
Gambar 04. Pameran B2P2TOOT pada peringatan Hari Teknologi Nasional di
kota Pekalongan pada Tanggal 1-6 Oktober 2013……………………… 8
Gambar 05. Formula JAMU Hiperurisemia dan Formula JAMU Hipertensi……...... 9
Gambar 06. Tanaman Brotowali (Tinosporacrispa L)…………………………………………... 13
Gambar 07. Brosur Tanaman Obat…………………………………………………………………….. 16
Gambar 08. Buku terbitan B2P2TOOT Tahun 2013……………………………………………. 17
Gambar 09. Praktek Lapangan pada Workshop Training Center Enumerator di
Provinsi Kalimantan Tengah…………………………………………………………. 18
Gambar 10. Struktur organisasi B2P2TOOT tahun 2013…………………………………….. 19
Gambar 11. Anggaran per jenis belanja B2P2TOOT tahun 2013 dibandingkan
tahun 2012……………………………………………………………………………………… 21
Gambar 12. Gedung Diklat Iptek Tanaman Obat dan JAMU untuk menunjang
tugas dan fungsi B2P2TOOT tahun 2013…………………………………….. 23
Gambar 13. Penyelesaian Pembangunan Gedung Karangpandan……………………. 23
Gambar 14. Ruang Oven room II gedung pascapanen……………………………………… 24
Gambar 15. Selasar tempat parker kendaraan operasional……………………………….. 24
Gambar 16. Incenerator untuk penanganan limbah medis………………………………… 25
Gambar 17. Kendaraan operasional lapangan.................................................................... 25
Gambar 18. Kitchen set dan laundry set di Gedung Diklat Iptek TO dan JAMU…. 26
Gambar 19. Rehabilitasi Pagar Research Station Tlogodlingo……………………………. 26
Gambar 20. Peresmian Rumah Riset Jamu “Hortus Medicus” dan Gedung
Diklat IPTEK Tanaman Obat dan JAMU pada tanggal 31 Januari
2013……………………………………………………………………………………………….. 27
Gambar 21. Sertifikat ISO 9001:2008…………………………………………………………………. 28
Gambar 22. Peneliti dr. Peristiwan Ridha W.A. dan Saryanto, S. Farm menjadi
delegasi pada workshop penyusunan “Book on Herbal Medicines
Used in Primary Healthcare in ASEAN” di Thailand………………………… 29
1 Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam mewujudkan Good Governance, implementasi akuntabilitas dan
transparansi instansi kepada masyarakat dan pemerintah merupakan salah satu
aspek penting dalam penyelenggaraan organisasi. Berdasarkan Instruksi Presiden
RI Nomor 7 tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) dan
penyusunannya berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 tahun 2010 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, B2P2TO-OT menyusun LAK sebagai bentuk aplikasi dari
penyelenggaraan pemerintahan yang transparan dan akuntabel. LAK memberikan
gambaran mengenai kinerja penyelenggaraan tugas dan fungsi B2P2TO-OT,
mengungkapkan keberhasilan dan atau kegagalan pelaksanaan program kegiatan
serta hambatan dan kendala yang dijumpai dalam pelaksanaan, selain itu LAK
juga mengungkapkan strategi pemecahan masalah yang akan dilaksanakan di
masa mendatang agar sasaran yang telah ditetapkan dapat tercapai sesuai yang
direncanakan.
Kepmenkes No. 149 tahun 1978 pada tanggal 28 April 1978, mentransformasi
kebun koleksi menjadi Balai Penelitian TO (BPTO) sebagai Unit Pelaksana Teknis
di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan.
Berlanjut pada tahun 2006, dengan Permenkes No. 491 tahun 2006 tanggal 17
Juli 2006, BPTO berkembang menjadi B2P2TOOT. Era persaingan, globalisasi dan
keterbukaan, mendorong manusia dan negara menggali, memanfaatkan,
mengembangkan budaya kesehatan dan sumberdaya lokal untuk pembangunan
kesehatan. Ini berdampak pada transformasi III B2P2TOOT, dengan Permenkes
No. 003 tahun 2010 pada tanggal 4 Januari 2010 Tentang Saintifikasi JAMU,
Penelitian Berbasis Pelayanan. Sejak tahun 2010, B2P2TOOT memprioritaskan
pada Saintifikasi JAMU, dari hulu ke hilir, mulai dari riset etnografi kesehatan
tumbuhan obat dan JAMU, pelestarian, budidaya, pascapanen, riset praklinik, riset
klinik, teknologi, manajemen bahan JAMU, pelatihan iptek, pelayanan iptek, dan
diseminasi.
2Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013
Gambar 01. Tanaman Kelembak (Rheum officinale L) di kebun Tlogodlingo yang
berkhasiat sebagai pelancar BAB.
Untuk menjalankan tugas dan fungsi B2P2TOOT, tentunya harus ditempuh
melalui penyelenggaraan organisasi dan pemerintah yang baik. Penerapan sistem
pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan terukur akan mempermudah penilaian
hasil kinerja yang telah ditetapkan. Kemampuan B2P2TOOT dalam mencapai visi,
misi serta tugas dan fungsi organisasi disusun dalam dokumen akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah sesuai dengan peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan reformasi birokrasi No. 29 Tahun 2010. Akuntabilitas
pelaksanaan kegiatan tergambar dalam bentuk laporan akuntabilitas kinerja
(LAK). Selain untuk menyampaikan pelaksanaan kegiatan-kegiatan B2P2TOOT
sesuai yang direncanakan, LAK juga merupakan bahan evaluasi untuk menilai
capaian prestasi selama satu tahun anggaran. Analisis pencapaian tersebut
diharapkan dapat menjadi masukan untuk kegiatan mendatang serta perbaikan
kinerja instansi secara berkesinambungan.
3 Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013
Dasar hukum penyusunan LAK:
1. Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara
yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah.
3. Instruksi Presiden Republik Indonesia nomor 7 tahun 1999 tentang
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi
Birokrasi nomor 29 tahun 2010 tentang petunjuk pelaksanaan penetapan
kinerja dan pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
B. Maksud dan Tujuan
Maksud penyusunan LAK B2P2TOOT adalah upaya pencapaian good governance
melalui sistem pertanggungjawaban kinerja tahunan yang tepat, jelas dan terukur
sehingga dapat menciptakan penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan
yang berdaya guna, berhasil guna, bersih, dan bertanggung jawab serta bebas
dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
Tujuan dari penyusunan LAK 2013 adalah sebagai salah satu bentuk
pertanggungjawaban kegiatan dan anggaran serta sebagai bahan evaluasi
pelaksanaan kegiatan tahun 2013 Laporan ini juga merupakan rangkuman dari
suatu proses dalam mengevaluasi kinerja yang melaporkan keberhasilan dan
kegagalan pencapaian kinerja selama tahun 2013 yang wajib
dipertanggungjawabkan. LAK diharapkan dapat digunakan sebagai rekomendasi
pelaksanaan tahun 2014 dan perencanaan tahun 2015.
C. Tugas dan Fungsi
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 491/PerMenkes/VII/2006
tentang susunan organisasi dan tata kerja Balai Besar Litbang Tanaman Obat dan
Obat Tradisional, tugas pokok yang diemban adalah melaksanakan penelitian dan
pengembangan tanaman obat dan obat tradisional. Untuk melaksanakan tugas
pokok tersebut B2PTOOT menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
1. Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi penelitian dan/atau pengembangan
tanaman obat dan obat tradisional;
2. Pelaksanaan eksplorasi, inventarisasi, identifikasi, dan adaptasi plasma nutfah
tanaman obat;
3. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi konservasi dan pelestarian
plasma nutfah tanaman obat;
4Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013
4. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi standarisasi tanaman obat
dan bahan baku obat tradisional;
5. Pelaksanaan pengembangan jejaring kerjasama dan kemitraan di bidang
tanaman obat dan obat tradisional;
6. Pelaksanaan kajian dan diseminasi informasi tanaman obat dan obat
tradisional;
7. Pelaksanaan pelatihan teknis di bidang pembibitan, budidaya, pasca panen,
analisis metabolit sekunder, koleksi spesimen tanaman obat serta uji
keamanan dan kemanfaatan obat tradisional;
8. Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan B2P2TOOT
D. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013 adalah sebagai berikut:
Kata Pengantar
Ringkasan Eksekutif
Daftar Isi
BAB I
Pendahuluan, menjelaskan latar belakang, maksud dan tujuan, tugas pokok dan
fungsi, serta sistematika penulisan laporan.
BAB II
Perencanaan dan Penetapan Kinerja,meliputi visi, misi, tujuan, sasaran, strategi,
program dan kegiatan serta indikator kinerja.
BAB III
Akuntabilitas Kinerja, menguraikan hasil pengukuran kinerja, evaluasi dan
analisis akuntabilitas kinerja.
BAB IV
Penutup
LAMPIRAN-LAMPIRAN
5 Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013
BAB II
PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA
A. PERENCANAAN KINERJA
Kinerja B2P2TOOT tahun 2013 mengacu pada rencana kinerja yang tertuang
dalam dokumen Rencana Kinerja Tahun 2013 (RKT 2013). Dasar penyusunan RKT
tersebut adalah Rencana Aksi Kegiatan B2P2TOOT 2010-2014. Dalam
pelaksanaannya tentu saja tetap mengikuti tuntutan perkembangan bidang
kesehatan regional, nasional dan global di bidang tanaman obat dan obat
tradisional sebagai antisipatif aktif dinamika pembangunan kesehatan.
Untuk memberikan arah dalam pelaksanaan tugas dan fungsi serta menjamin
capaian yang menjadi sasaran target, maka ditetapkan:
1. Visi
Masyarakat Sehat dengan JAMU yang Aman dan Berkhasiat
2. Misi
a. Meningkatkan mutu litbang tanaman obat dan obat tradisional
b. Mengembangkan hasil litbang tanaman obat dan obat tradisional
c. Meningkatkan pemanfaatan hasil litbang tanaman obat dan obat
tradisional
3. Tujuan dan Sasaran
Berdasarkan visi dan misi ditetapkan tujuan dan sasaran sebagai berikut :
a. Tujuan
 Meningkatkan mutu litbang tanaman obat dan obat tradisional,
bertujuan:
 Meningkatkan kompetensi SDM dan kapasitas sarana prasarana
litbang
 Meningkatkan kemampuan institusi
 Mengembangkan hasil litbang tanaman obat dan obat tradisional,
bertujuan untuk mendapatkan temuan (teknologi/metode) baru di
bidang tanaman obat dan obat tradisional
 Meningkatkan pemanfaatan hasil litbang tanaman obat dan obat
tradisional, bertujuan:
 Menyediakan informasi/data berbasis bukti dari pemanfaatan JAMU
dalam pelayanan kesehatan
 Melaksanakan litbang tanaman obat dan obat tradisional
6Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013
 Mengembangkan jejaring informasi litbang tanaman obat dan obat
tradisional
 Meningkatkan diseminasi dan pemanfaatan hasil litbang
 Menyediakan pelayanan pelatihan dan pendampingan penelitian TO
dan OT
Gambar 02. Penandatanganan MoU antara Badan Litbangkes dengan Pemkot
Pekalongan dan Perjanjian Kerjasama antara B2P2TOOT dengan
Dinas Kesehatan Pekalongan oleh Kepala Badan Litbangkes Dr. dr
Trihono, Walikota Pekalongan M. Basyir Ahmad, Kadinkes
Pekalongan dr. Dwi Hery Wibawadan Kepala Balai Besar B2P2TOOT
pada tanggal 25 Agustus 2013 di Aula B2P2TOOT.
b. Sasaran
 Meningkatnya kompetensi SDM
 Meningkatnya kapasitas sarana dan prasarana
 Meningkatnya kemampuan institusi
 Diperolehnya teknologi/metode/ formula baru di bidang TO dan OT
 Tersedianya tanaman obat terstandar
 Terwujudnya jejaring kerjasama di bidang TO dan OT
 Terselenggaranya diseminasi litbang TO dan OT
 Terselenggaranya wisata ilmiah TO dan OT
 Tersedianya pelayanan pendampingan penelitihan pelatihan
6Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013
 Mengembangkan jejaring informasi litbang tanaman obat dan obat
tradisional
 Meningkatkan diseminasi dan pemanfaatan hasil litbang
 Menyediakan pelayanan pelatihan dan pendampingan penelitian TO
dan OT
Gambar 02. Penandatanganan MoU antara Badan Litbangkes dengan Pemkot
Pekalongan dan Perjanjian Kerjasama antara B2P2TOOT dengan
Dinas Kesehatan Pekalongan oleh Kepala Badan Litbangkes Dr. dr
Trihono, Walikota Pekalongan M. Basyir Ahmad, Kadinkes
Pekalongan dr. Dwi Hery Wibawadan Kepala Balai Besar B2P2TOOT
pada tanggal 25 Agustus 2013 di Aula B2P2TOOT.
b. Sasaran
 Meningkatnya kompetensi SDM
 Meningkatnya kapasitas sarana dan prasarana
 Meningkatnya kemampuan institusi
 Diperolehnya teknologi/metode/ formula baru di bidang TO dan OT
 Tersedianya tanaman obat terstandar
 Terwujudnya jejaring kerjasama di bidang TO dan OT
 Terselenggaranya diseminasi litbang TO dan OT
 Terselenggaranya wisata ilmiah TO dan OT
 Tersedianya pelayanan pendampingan penelitihan pelatihan
6Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013
 Mengembangkan jejaring informasi litbang tanaman obat dan obat
tradisional
 Meningkatkan diseminasi dan pemanfaatan hasil litbang
 Menyediakan pelayanan pelatihan dan pendampingan penelitian TO
dan OT
Gambar 02. Penandatanganan MoU antara Badan Litbangkes dengan Pemkot
Pekalongan dan Perjanjian Kerjasama antara B2P2TOOT dengan
Dinas Kesehatan Pekalongan oleh Kepala Badan Litbangkes Dr. dr
Trihono, Walikota Pekalongan M. Basyir Ahmad, Kadinkes
Pekalongan dr. Dwi Hery Wibawadan Kepala Balai Besar B2P2TOOT
pada tanggal 25 Agustus 2013 di Aula B2P2TOOT.
b. Sasaran
 Meningkatnya kompetensi SDM
 Meningkatnya kapasitas sarana dan prasarana
 Meningkatnya kemampuan institusi
 Diperolehnya teknologi/metode/ formula baru di bidang TO dan OT
 Tersedianya tanaman obat terstandar
 Terwujudnya jejaring kerjasama di bidang TO dan OT
 Terselenggaranya diseminasi litbang TO dan OT
 Terselenggaranya wisata ilmiah TO dan OT
 Tersedianya pelayanan pendampingan penelitihan pelatihan
7 Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013
Gambar 03. Litkayasa B2P2TOOT sedang menerangkan budidaya tanaman obat
daun ungu kepada siswa MAN Surakarta pada Kunjungan Wisata
Kesehatan JAMU.
4. Program dan Kegiatan
a. Pengembangan SDM, sarana dan prasarana litbang TO dan OT
b. Pengembangan kelembagaan
c. Penyusunan standar dan pedoman
d. Pengembangan teknologi/metode tepat guna di bidang TO dan OT
e. Penyelenggaraan Saitifikasi JAMU: penyediaan evidanced base
pemanfaatan JAMU dalam pelayanan kesehatan formal
f. Penelitian dan pengembangan TO dan OT
g. Diseminasi hasil litbang
h. Promosi hasil litbang
i. Wisata Kesehatan JAMU, sebagai implementasi Traditional Health Tourism
j. Pelayanan pelatihan dan penelitian
7 Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013
Gambar 03. Litkayasa B2P2TOOT sedang menerangkan budidaya tanaman obat
daun ungu kepada siswa MAN Surakarta pada Kunjungan Wisata
Kesehatan JAMU.
4. Program dan Kegiatan
a. Pengembangan SDM, sarana dan prasarana litbang TO dan OT
b. Pengembangan kelembagaan
c. Penyusunan standar dan pedoman
d. Pengembangan teknologi/metode tepat guna di bidang TO dan OT
e. Penyelenggaraan Saitifikasi JAMU: penyediaan evidanced base
pemanfaatan JAMU dalam pelayanan kesehatan formal
f. Penelitian dan pengembangan TO dan OT
g. Diseminasi hasil litbang
h. Promosi hasil litbang
i. Wisata Kesehatan JAMU, sebagai implementasi Traditional Health Tourism
j. Pelayanan pelatihan dan penelitian
7 Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013
Gambar 03. Litkayasa B2P2TOOT sedang menerangkan budidaya tanaman obat
daun ungu kepada siswa MAN Surakarta pada Kunjungan Wisata
Kesehatan JAMU.
4. Program dan Kegiatan
a. Pengembangan SDM, sarana dan prasarana litbang TO dan OT
b. Pengembangan kelembagaan
c. Penyusunan standar dan pedoman
d. Pengembangan teknologi/metode tepat guna di bidang TO dan OT
e. Penyelenggaraan Saitifikasi JAMU: penyediaan evidanced base
pemanfaatan JAMU dalam pelayanan kesehatan formal
f. Penelitian dan pengembangan TO dan OT
g. Diseminasi hasil litbang
h. Promosi hasil litbang
i. Wisata Kesehatan JAMU, sebagai implementasi Traditional Health Tourism
j. Pelayanan pelatihan dan penelitian
8Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013
Gambar 04. Walikota Pekalongan M. Basyir Ahmad bertanya mengenai khasiat
minuman instan di stand Pameran B2P2TOOT pada peringatan Hari
Teknologi Nasional di kota Pekalongan tanggal 1-6 Oktober 2013
B. Penetapan Kinerja
Target yang harus diselesaikan B2P2TOOT tahun 2013 untuk mencapai sasaran
strategis tercantum dalam dokumen Penetapan kinerja dari Badan Litbang
Kesehatan (Tabel 01) adalah sebagai berikut:
Tabel 01. Penetapan kinerja B2P2TOOT tahun 2013 dari Badan Litbang Kesehatan
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
Meningkatnya
penelitian dan
pengembangan di
bidang Tanaman
Obat dan Obat
Tradisional
Jumlah produk/model/prototipe/standar/formula
di bidang TOOT
7
Jumlah Publikasi Ilmiah di bidang TOOT pada
media cetak dan elektronik nasional
20
Jumlah data status kesehatan masyarakat hasil
Riskesnas Wilayah IV
6
Penetapan kinerja tersebut merupakan pernyataan kinerja/kesepakatan/perjanjian
kinerja antara Badan Litbang Kesehatan dengan B2P2TOOT untuk mewujudkan
target kinerja yang ditetapkan selama satu tahun anggaran 2013.
9 Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Pengukuran dan Analisis Capaian Kinerja
Pengukuran capaian kinerja 2013 dilakukan dengan membandingkan target dan
realisasi setiap indikator kinerja. Pengukuran kinerja digunakan untuk
menganalisis keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan dalam
mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Hasil pengukuran kinerja
digunakan sebagai salah satu alat manajemen dalam pengambilan keputusan
dan rekomendasi mendukung pelaksanaan kegiatan selanjutnya.
Capaian kinerja B2P2TOOT tahun 2013 dapat melebihi target yang telah
ditetapkan yaitu 10 jumlah produk/model/prototipe/standar/formula di bidang
Tanaman Obat dan Obat Tradisional, 22 publikasi ilmiah dan 6 data status
kesehatan masyarakat hasil Riskesdas wilayah IV.
Gambar 05. A. Formula JAMU Hiperurisemia, B. Formula JAMU Hipertensi
A
B
10Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013
Tabel 02. Capaian kinerja B2P2TOOT tahun 2013
No Indikator Output
2012 2013
Target Capaian Target Capaian %
1. Jumlah produk/
model/
prototipe/
standar/ formula
di bidang
2 TO yang telah
distandarisasi
3 (>100%)
- Pimpinellapruatjan
- Centella asiatica
- Sonchus arvensis
2 1
- Tinosporacrispa L
<100
6 Formula JAMU yang
telah distandarisasi
4 Formula JAMU uji
klinik pre-post
- Aprodiasika
- Hepatoprotektor
- Immunomudulator
- Batu kandung kemih
2 Formula JAMU dari
uji RCT
- Hipertensi
- Hiperurisemia
5 4 Formula JAMU
pra-klinik
 Antikanker
 Pelancar ASI
 Antiurolitiasis
 Infertilitas
5 Formula JAMU
uji klinik
 Antianemia
 Antiasma
 Insomnia
 Alternatif FAM
 Antivertigo
>100
2. Jumlah publikasi
ilmiah di bidang
TO dan OT yang
dimuat pada
media cetak dan
elektronik
15 15 (100%) 20 22 >100
3. Jumlah data
status kesehatan
masyarakat hasil
Riskesdas
Wilayah IV
- - 6 6 100
11 Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013
1. Formula JAMU Terstandar
Formula JAMU yang telah distandarisasi merupakan formula JAMU yang
telah di uji khasiat dan keamanannya melalui uji pra klinik dengan hewan
coba dan uji klinik pre-post di klinik saintifikasi JAMU B2P2TOOT. Capaian
target formula JAMU yang telah distandarisasi sebanyak 9 formula dari 5
Formula yang ditargetkan. Empat Formula diperoleh dari penelitian pra-klinik
dan 5 Formula JAMU diperoleh dari penelitian pre-post.
Tabel 03. Penelitian 2013 sebagai pendukung capaian output Formula standar
No Penelitian Jenis Output
Penelitian pra-klinik pada hewan coba
1 Studi praklinik Formula JAMU untuk
antikanker
Kandidat Formula
JAMU
2 Studi praklinik Formula JAMU untuk
pelancar ASI
Kandidat Formula
JAMU
3 Studi praklinik Formula JAMU untuk
antiuroliatiasis
Kandidat Formula
JAMU
4 Studi praklinik Formula JAMU untuk
infertilitas
Kandidat Formula
JAMU
Penelitian Klinik
1 Uji klinik formula JAMUuntuk antianemia Formula JAMU
2 Uji klinik formula JAMU untuk antiasma Formula JAMU
3 Uji klinik formula JAMU untuk antivertigo Formula JAMU
4 Uji klinik formula JAMU untuk inzomnia Formula JAMU
5 Uji klinik formula JAMU untuk terapi FAM Formula JAMU
2. Tanaman Obat Terstandar
TO terstandar mutlak diperlukan sebagai jaminan JAMU yang aman,
berkhasiat dan bermutu. Semakin diterimanya JAMU sebagai salah satu
alternatif pilihan dalam pengobatan akan berdampak pada peningkatan
kebutuhan bahan baku JAMU, sehingga ketersediaan dan kesinambungan
harus terjamin. Untuk dapat menjadi tanaman obat terstandar diperlukan
sekuen kegiatan dan penelitian yang tidak dapat diselesaikan dalam 1 tahun
anggaran (tabel 04). Sehingga untuk mencapai output tanaman obat
terstandar diperlukan penelitian multiyear. Penelitian standarisasi tanaman
obat diarahkan untuk mendapatkan data pendukung sehingga didapat
kandidat TO terstandar.
12Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013
Tabel 04. Proses untuk mendapatkan tanaman obat terstandar
Proses Standarisasi Tanaman Obat
Tumbuhan Budidaya Pascapanen
1. Autentifikasi TO:
Karakterisasi dan
identifikasi fisiko kimia
plasma nutfah
2. Uji keseragaman dan
kestabilan
3. Uji multilokasi
4. Genomik mapping
5. Pengelolaan spesimen
6. Teknologi konservasi
dan pelestarian
(termasuk kultur
jaringan)
1. Metode
pembenihan &
pembibitan
(termasuk kultur
jaringan)
2. Penentuan lokasi
tanam (ketinggian
dan jenis tanah)
3. Teknik budidaya
(jarak tanam, kultur
teknis naungan,
pemupukan,
pengairan)
4. Pengendalian
hama penyakit
5. Teknik panen
1. Cara pencucian
2. Sortasi,
pengubahan
bentuk
3. Teknik
pengeringan
4. Kontrol kualitas
5. Penyimpanan
6. Inovasi teknologi
pengembangan
produk
7. Inovasi teknologi
pengeringan,
pencucian,
penyimpanan
(rancang bangun
alat)
Otenfikasi TO dengan dukungan data DNA fingerprinting, profiling fitokimia
atau fingerprinting fitokimia, data klasifikasi tumbuhan (anatomi dan
morfologi) penelitian produktivitas TO: standarisasi budidaya dengan
dukungan tehnis pembibitan dan perbanyakan, teknik budidaya (antara lain
pemupukan, pengairan, lokasi budidaya) tehnik panen, dan penanganan
pasca panen. Penelitian uji multilokasi produktivitas TO: pembudidayaan
pada ketinggian tempat, jenis tanah, waktu penanaman (musim) dll.
Tahun 2013 dilakukan 2 penelitian untuk mendukung target indikator output
TO terstandar (tabel 05). Capaian output tanaman obat terstandar di tahun
2013 sejumlah 1TO terstandar yaitu: Brotowali (Tinospora crispa L),
13 Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013
Tabel 05. Judul penelitian pendukung pencapaian tanaman obat terstandar
No Penelitian
Output
Antara Akhir
1 Tanaman Brotowali:
Karateristik morfologi
Genetik dan sidik jari
kandungan kimia
serta optimasi metode
analisiskuantitatif
Karakter
morfologi,
profil fitokimia
metode analisis
kandungan kimia
Tanaman Brotowali
(Tinosporacrispa L)
Terstandar (2013)
Gambar 06. Tanaman Brotowali (Tinosporacrispa L)
3. Publikasi Ilmiah
a. Publikasi dalam Jurnal Ilmiah dan Prosiding
Publikasi hasil riset adalah salah satu indikator keberhasilan lembaga dari
individu peneliti. Hasil litbang TOOT disebarluaskan melalui pertemuan
ilmiah seperti seminar, lokakarya dan simposium maupun publikasi
melalui jurnal ilmiah. Publiksi ilmiah yang menjadi indikator output
B2P2TOOT adalah publikasi ilmiah di bidang TO dan OT yang dimuat
dalam media cetak maupun elektronik nasional. Seperti dalam jurnal
nasional cetak maupun elektronik dan proseding. Hasil yang telah dicapai
selama tahun 2013 sebanyak 22 judul.
13 Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013
Tabel 05. Judul penelitian pendukung pencapaian tanaman obat terstandar
No Penelitian
Output
Antara Akhir
1 Tanaman Brotowali:
Karateristik morfologi
Genetik dan sidik jari
kandungan kimia
serta optimasi metode
analisiskuantitatif
Karakter
morfologi,
profil fitokimia
metode analisis
kandungan kimia
Tanaman Brotowali
(Tinosporacrispa L)
Terstandar (2013)
Gambar 06. Tanaman Brotowali (Tinosporacrispa L)
3. Publikasi Ilmiah
a. Publikasi dalam Jurnal Ilmiah dan Prosiding
Publikasi hasil riset adalah salah satu indikator keberhasilan lembaga dari
individu peneliti. Hasil litbang TOOT disebarluaskan melalui pertemuan
ilmiah seperti seminar, lokakarya dan simposium maupun publikasi
melalui jurnal ilmiah. Publiksi ilmiah yang menjadi indikator output
B2P2TOOT adalah publikasi ilmiah di bidang TO dan OT yang dimuat
dalam media cetak maupun elektronik nasional. Seperti dalam jurnal
nasional cetak maupun elektronik dan proseding. Hasil yang telah dicapai
selama tahun 2013 sebanyak 22 judul.
13 Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013
Tabel 05. Judul penelitian pendukung pencapaian tanaman obat terstandar
No Penelitian
Output
Antara Akhir
1 Tanaman Brotowali:
Karateristik morfologi
Genetik dan sidik jari
kandungan kimia
serta optimasi metode
analisiskuantitatif
Karakter
morfologi,
profil fitokimia
metode analisis
kandungan kimia
Tanaman Brotowali
(Tinosporacrispa L)
Terstandar (2013)
Gambar 06. Tanaman Brotowali (Tinosporacrispa L)
3. Publikasi Ilmiah
a. Publikasi dalam Jurnal Ilmiah dan Prosiding
Publikasi hasil riset adalah salah satu indikator keberhasilan lembaga dari
individu peneliti. Hasil litbang TOOT disebarluaskan melalui pertemuan
ilmiah seperti seminar, lokakarya dan simposium maupun publikasi
melalui jurnal ilmiah. Publiksi ilmiah yang menjadi indikator output
B2P2TOOT adalah publikasi ilmiah di bidang TO dan OT yang dimuat
dalam media cetak maupun elektronik nasional. Seperti dalam jurnal
nasional cetak maupun elektronik dan proseding. Hasil yang telah dicapai
selama tahun 2013 sebanyak 22 judul.
14Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013
Tabel 06. Publikasi ilmiah di bidang TO dan OT dari penelitian B2P2TOOT
NO JUDUL ARTIKEL NAMA PENULIS
Prosiding Seminar Nasional Tumbuhan Obat Indonesia ke -44:
Pengendalian, Pemanfaatan, dan Pengembangan Tumbuhan Obat
Indonesia Untuk Peningkatan Kesehatan Masyarakat, Palembang 14-
16 maret 2013
1 Aktifitas Infusa daun Piperbetle
Linndan PiperBrocatum Riuz &
Pavterhadap Viabilitas Sel Hela
Sari Haryanti, Yuli
Widiyastuti, Nila Etikawati
2 Observasi klinik formula JAMU
sebagai penurun berat badan
Danang Ardiyanto, Agus
Triyono
3 Kajian Karakteristik Aksesi Echinacea
purpurea (L.) Moench di B2P2TOOT
Fauzi, Dyah Subositi, Awal
PKD
4 Pengaruh Penggunaan Formula
Penurun Berat badan Terhadap Fungsi
Ginjal (Ureum dan Creatinin)
Agus Triyono, Katno
5 Pengaruh Formula JAMU
Osteoarthritis Terhadap Rasa Nyeri
Pada Penderita Osteoarthritis
Danang Ardiyanto, Agus
Triyono
6 Kandungan Kimia Minyak Atsiri Daun
Melaleuca bracteata F. MUELL yang
tumbuh di Tawangmangu
Nita Supriyati, Elok
Widayanti
7 Identifikasi Fitokimia Daun Kari
(Murraya koenigii L.)
Amalia Damayanti, Elok
Widayanti, Hartini, Lia
Wulandari
Jurnal Biologi Indonesia Vol 9 No 2 Desember 2013
1 Karakterisasi genetik tempuyung
(Sonchus arvensis) berdasar penanda
molekuler Sequence-Related Amplified
Polymorphism (SRAP)
Dyah Subositi
Proceeding: The 2nd International Conference of the Indonesian
Chemical Society 2013 Universitas Islam Indonesia
Jogjakarta 22-23 Oct 2013
1 Preclinical Study of JAMUFormula for
Hemorrhoids
Saryanto, Danang
Ardiyanto
2 The effect of hypertention herb formula
to the liver function
Agus Triyono, Peristiwan
Ridho Widhi Astana
15 Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013
3 Clicical Observation of JAMUFormula
for Hemmorrhoid treatment
Peristiwan Ridha Widhi
Astana, Agus Triyono
Prosiding Seminar Nasional Diabetes Militus
“Si Manis Berujung Kronis”
1 Terapi herbal untuk diabetes Danang Ardiyanto
2 Studi klinis formula JAMU untuk
hepatoprotektor
Zuraida Zulkarnaen,
Peristiwan Ridha Widhi
3 Studi klinis formula JAMU formula
JAMU sebagai terapi batu saluran
kemih
Peristiwan Ridha Widhi,
Zuraida Zulkarnaen
4 Perbandingan Khasiat penurunan gula
darah 4 ekstrak tanaman obat
Agus Triyono, Sunu
Pamadya TI
5 Uji Toksisitas akut dan sub kronik
ekstrak tapak dara (Vinca rosea)
Agus Triyono, Danang
Ardiyanto
6 Studi Klinis Ramuan JAMU untuk
dispepsia
Sunu Pamadyo TI, Agus
Triyono
Prosiding Seminar Internasional Tumbuhan Obat Indonesia Ke 45
Pengendalian, Pelestarian, Pemanfaatan, dan Pengembangan Hutan
dan Tumbuhan ObatBagi Kesejahteraan Masyarakat,
Bogor 10-12 September 2013
1 Phyllanthin of Meniran (Phyllanthus
sp.) from Several Areas Of Java
Nita Supriyati, lka Yanti,
M. Sholikhah, Rohmat
Mujahid
2 Production and Marketing Analysis of
Gotu Kola (Centella asiatica), Sow
Thistle (Sonchus aruensis) and Celery
(Apium graveolens) in Farmer and
CRDMPTMTawangmangu
Nurul Husniyati
Listyana,Tri Widayat,
Rahma Widyastuti
3 The Effect of Antigastritis JAMU against
Urea Levels, Creatinine, SGPT and
SGOT Test strain wister Rats.
Nuning Rahmawati,
Fitriana
4 Genetic diversitry of Tempuyung
(Sonchus arvensis L)
Dyah Subositi, Rohmat
Mujahid
5 Cytotoxic activity of Methanolic and
Chloroform Extract of Cryptocarya
masoi L. Brk on MCF-THuman Breast
Cancer cell line.
Yuli Widiyastuti, Sari
Haryanti
16Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013
b. Publikasi dalam bentuk buku, brosur dan video tentang TO dan OT
Selain melakukan publikasi ilmiah secara formal di jurnal atau proseding,
untuk meningkatkan pemanfaatan hasil litbang oleh masyarakat dilakukan
pula publikasi dalam bentuk buku, brosur dan materi publikasi lainnya,
berupa:
1. Vademekum jilid 4
2. Vademekum jilid 2 (cetak ulang)
3. Buku Panduan Wisata Ilmiah Tanaman Obat dan Obat Tradisional
4. Buku Olahan Sehat Berkhasiat Obat
5. Buku Tanaman Narkotika
6. Profil B2P2TOOT
7. Brosur Tanaman Obat
8. Kalender
Gambar 07.Brosur Tanaman Obat
17 Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013
Gambar 08. Buku-buku terbitan B2P2TOOT Tahun 2013
18Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013
4. Riset Nasional Status Kesehatan Wilayah IV
Data kesehatan dasar sebagai gambaran status kesehatan masyarakat secara
nasional dan daerah sangat diperlukan untuk mencapai visi dan misi
kementerian kesehatan. Riset Dasar Kesehatan (Riskesdas) merupakan riset
kesehatan berbasis komunal berskala nasional sampai tingkat
kabupaten/kota yang dilakukan oleh litbangkes dengan melibatkan seluruh
satker termasuk B2P2TOOT.
B2P2TOOT merupakan Koordinator Wilayah (KORWIL) IV, bertanggung jawab
melaksanakan Riskesdas di 6 provinsi yaitu: Jambi, Kepri, Kalimantan Tengah,
Kalimantan Timur, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tengah di sebanyak 62
kabupaten/kota. Riskesdas 2013 mencakup seluruh indikator kesehatan
utama, yaitu status kesehatan (penyebab kematian, angka kesakitan, angka
kecelakaan, angka disabilitas, dan status gizi), kesehatan lingkungan
(lingkungan fisik), pengetahuan/sikap/perilaku kesehatan (flu burung,
HIV/AIDS, perilaku higienis, penggunaan tembakau, minum alkohol, aktivitas
fisik, perilaku konsumen makanan) dan berbagai aspek mengenai pelayanan
kesehatan (akses, cakupan, mutu layanan, pembiayaan kesehatan) serta
indikator kesehatan lainnya yang dapat mendukung pengembangan model
Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) di Indonesia untuk
melihat peringkat kabupaten/kota serta spesimen biomedis.
Gambar 09. Praktek Lapangan pada Workshop Training Center Enumerator di
Provinsi Kalimantan Tengah
18Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013
4. Riset Nasional Status Kesehatan Wilayah IV
Data kesehatan dasar sebagai gambaran status kesehatan masyarakat secara
nasional dan daerah sangat diperlukan untuk mencapai visi dan misi
kementerian kesehatan. Riset Dasar Kesehatan (Riskesdas) merupakan riset
kesehatan berbasis komunal berskala nasional sampai tingkat
kabupaten/kota yang dilakukan oleh litbangkes dengan melibatkan seluruh
satker termasuk B2P2TOOT.
B2P2TOOT merupakan Koordinator Wilayah (KORWIL) IV, bertanggung jawab
melaksanakan Riskesdas di 6 provinsi yaitu: Jambi, Kepri, Kalimantan Tengah,
Kalimantan Timur, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tengah di sebanyak 62
kabupaten/kota. Riskesdas 2013 mencakup seluruh indikator kesehatan
utama, yaitu status kesehatan (penyebab kematian, angka kesakitan, angka
kecelakaan, angka disabilitas, dan status gizi), kesehatan lingkungan
(lingkungan fisik), pengetahuan/sikap/perilaku kesehatan (flu burung,
HIV/AIDS, perilaku higienis, penggunaan tembakau, minum alkohol, aktivitas
fisik, perilaku konsumen makanan) dan berbagai aspek mengenai pelayanan
kesehatan (akses, cakupan, mutu layanan, pembiayaan kesehatan) serta
indikator kesehatan lainnya yang dapat mendukung pengembangan model
Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) di Indonesia untuk
melihat peringkat kabupaten/kota serta spesimen biomedis.
Gambar 09. Praktek Lapangan pada Workshop Training Center Enumerator di
Provinsi Kalimantan Tengah
18Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013
4. Riset Nasional Status Kesehatan Wilayah IV
Data kesehatan dasar sebagai gambaran status kesehatan masyarakat secara
nasional dan daerah sangat diperlukan untuk mencapai visi dan misi
kementerian kesehatan. Riset Dasar Kesehatan (Riskesdas) merupakan riset
kesehatan berbasis komunal berskala nasional sampai tingkat
kabupaten/kota yang dilakukan oleh litbangkes dengan melibatkan seluruh
satker termasuk B2P2TOOT.
B2P2TOOT merupakan Koordinator Wilayah (KORWIL) IV, bertanggung jawab
melaksanakan Riskesdas di 6 provinsi yaitu: Jambi, Kepri, Kalimantan Tengah,
Kalimantan Timur, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tengah di sebanyak 62
kabupaten/kota. Riskesdas 2013 mencakup seluruh indikator kesehatan
utama, yaitu status kesehatan (penyebab kematian, angka kesakitan, angka
kecelakaan, angka disabilitas, dan status gizi), kesehatan lingkungan
(lingkungan fisik), pengetahuan/sikap/perilaku kesehatan (flu burung,
HIV/AIDS, perilaku higienis, penggunaan tembakau, minum alkohol, aktivitas
fisik, perilaku konsumen makanan) dan berbagai aspek mengenai pelayanan
kesehatan (akses, cakupan, mutu layanan, pembiayaan kesehatan) serta
indikator kesehatan lainnya yang dapat mendukung pengembangan model
Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) di Indonesia untuk
melihat peringkat kabupaten/kota serta spesimen biomedis.
Gambar 09. Praktek Lapangan pada Workshop Training Center Enumerator di
Provinsi Kalimantan Tengah
19 Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013
B. Gambaran Sumber Daya
Untuk menjalankan tugas dan fungsi dan sasaran strategis B2P2TOOT perlu
dukungan manajemen sumber daya manusia. Struktur organisasi yuridis formal
struktur organisasi B2P2TOOT sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 491/PerMenKes/VII/2006 adalah sebagai berikut:
Gambar 10. Struktur organisasi B2P2TOOT tahun 2013
Pada awal 2013 jumlah PNS B2P2TOOT sebanyak 87 orang, satu peneliti
utama, satu litkayasa penyelia dan satu staf umum memasuki masa pensiun
dan satu pustakawan pindah tugas ke Pemprov Jawa Tengah sehingga pada
akhir tahun 2013 jumlah PNS B2P2TOOT sebanyak 83 orang. Pegawai
tersebut berkedudukan 10 orang sebagai pejabat struktural, 5 orang tenaga
fungsional peneliti yang merangkap sebagai pejabat struktural, 26 orang
sebagai tenaga fungsional peneliti, 22 litkayasa dan 25 tenaga administrasi.
Peneliti pendukung standarisasi tanaman obat berjumlah 12 orang,
sedangkan peneliti yang menggarap kandidat formula JAMU (uji praklinik
JAMU) 4 orang dan yang melakukan uji klinik untuk mendapatkan formula
JAMU terstandar sebanyak 7 orang (Tabel 07).
KEPALA
Ka. Bid. Program, Kerjasama dan Informasi
Ka. Subag Keuangan
Ka. Sie Kerjasama & Informasi
Ka. Bid. Pelayanan Penelitian
Ka. Sie Sarana Penelitian Ka. Sie Pelayanan Teknis
Kelompok Jabatan
Fungsional
Ka. Bag. Tata Usaha
.
Ka. Subag Umum
Ka. Sie Program& Evaluasi
Instalasi dan Laboratorium
20Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013
Tabel 07. Tenaga fungsional peneliti B2P2TOOT pendukung pencapaian
output kinerja
No Peneliti Nama Jumlah
1 Standarisasi TO
Bioprospeksi Wahyu Joko, Dyah Subositi 2
Pembibitan Nurul Husniyati, Rahma Widiyastuti 2
Budidaya Yuli Widiyastuti, Sugeng sugiarso,
Fauzi, Harto Widodo
4
Pascapanen Amalia Damayanti, Heru Sudrajad,
Elok Widiyati, Katno
4
Phytokimia fingerprinting Nita Supriyati, Rohmat Mujahid
2. Formula JAMU
a. Kandidat Formula JAMU
(Uji pra-klinikJAMU)
Nuning Rahmawati, Galuh
Ratnawati, Saryanto, Sari Haryanti
4
Formulasi Awal Prichatin KD 1
b. Formula JAMU
(Uji KlinikJAMU)
dr. Agus Triono, dr. Sunu PTI, dr.
Zuraida Z., dr Widi A., dr. Danang
5
3. Publikasi yang dimuat
dalam media cetak dan
elektronik
Seluruh peneliti 22
Sumberdaya manusia sebagai aset utama B2P2TOOT dalam menjalankan tugas
dan fungsi institusi baik secara kuantitas dan kualitas masih kurang. Untuk
operasional klinik saintifikasi JAMU B2P2TOOT memiliki 5 dokter peneliti.
B2P2TOOT belum memiliki peneliti dengan tingkat pendidikan S3 (2 peneliti
sedang menjalani tugas belajar S3).
C. Sumber Daya Anggaran
Alokasi anggaran B2P2TOOT tahun 2013 sebesar Rp 50.612.920.000,- terdiri dari
rupiah murni sebesar 50.555.800.000,- dan PNBP sebesar 57.120.000,-. Anggaran
tersebut dialokasikan untuk gaji pegawai, belanja barang, dan belanja modal
dibanding tahun 2012 (Rp 25.656.783.000,-), anggaran tahun 2013 mengalami
peningkatan sebesar 197 % (Gambar 11).
21 Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013
Gambar 11. Anggaran per jenis belanja B2P2TOOT tahun 2013 dibandingkan tahun 2012
Tabel 08. Capaian output RKA-KL dan realisasi anggaran B2P2TOOT Tahun 2013
No Output (RKA-KL) Target
Anggaran Capaian Realisasi Anggaran
(x Rp 1.000) Output % (x Rp 1.000) %
1 Penelitian bidang
TOOT
10 dok 606.614 10 dok 142 572.658,95 94,40
2 Dokumen
Perencanaan &
Pengelolaan
Anggaran
2 dok 141.925 2 dok 100 120.774,45 85,10
3 Laporan Kinerja 3 dok 112.697 3 dok 100 86.564,3 78.81
4 Manajemen
Kekayaan
&Keuangan Negara
3 dok 143.710 3 dok 100 140.650,1 97,87
5 Gedung/Bangunan
Laboratorium
2,347 m2
3.378.820 2,237 m2
95,
1
3.128.726,4 92.60
6 Perangkat Pengolah
Data &Komunikasi
19 unit 230.555 19 unit 100 224.317,05 97,29
7 Peralatan Fasilitas
Laboratorium
22 unit 1.046.719 22 unit 100 969.705,89 92.84
8 Peralatan Fasilitas
Perkantoran
27 unit 907.377 27 unit 100 902.972,29 99,51
9 Dokumen Informasi,
Publikasi
&Desiminasi
18 dok 2.175.483 18 dok 100 2.076.060 95,43
10 Kendaraan Bermotor 2 unit 40.420 2 dok 100 35.851,5 88,7
11 Manajamen 1 dok 209.235 1 dok 100 183.067,6 87.49
0
10000000
20000000
30000000
40000000
50000000
pegawai
21 Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013
Gambar 11. Anggaran per jenis belanja B2P2TOOT tahun 2013 dibandingkan tahun 2012
Tabel 08. Capaian output RKA-KL dan realisasi anggaran B2P2TOOT Tahun 2013
No Output (RKA-KL) Target
Anggaran Capaian Realisasi Anggaran
(x Rp 1.000) Output % (x Rp 1.000) %
1 Penelitian bidang
TOOT
10 dok 606.614 10 dok 142 572.658,95 94,40
2 Dokumen
Perencanaan &
Pengelolaan
Anggaran
2 dok 141.925 2 dok 100 120.774,45 85,10
3 Laporan Kinerja 3 dok 112.697 3 dok 100 86.564,3 78.81
4 Manajemen
Kekayaan
&Keuangan Negara
3 dok 143.710 3 dok 100 140.650,1 97,87
5 Gedung/Bangunan
Laboratorium
2,347 m2
3.378.820 2,237 m2
95,
1
3.128.726,4 92.60
6 Perangkat Pengolah
Data &Komunikasi
19 unit 230.555 19 unit 100 224.317,05 97,29
7 Peralatan Fasilitas
Laboratorium
22 unit 1.046.719 22 unit 100 969.705,89 92.84
8 Peralatan Fasilitas
Perkantoran
27 unit 907.377 27 unit 100 902.972,29 99,51
9 Dokumen Informasi,
Publikasi
&Desiminasi
18 dok 2.175.483 18 dok 100 2.076.060 95,43
10 Kendaraan Bermotor 2 unit 40.420 2 dok 100 35.851,5 88,7
11 Manajamen 1 dok 209.235 1 dok 100 183.067,6 87.49
barang modal total
21 Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013
Gambar 11. Anggaran per jenis belanja B2P2TOOT tahun 2013 dibandingkan tahun 2012
Tabel 08. Capaian output RKA-KL dan realisasi anggaran B2P2TOOT Tahun 2013
No Output (RKA-KL) Target
Anggaran Capaian Realisasi Anggaran
(x Rp 1.000) Output % (x Rp 1.000) %
1 Penelitian bidang
TOOT
10 dok 606.614 10 dok 142 572.658,95 94,40
2 Dokumen
Perencanaan &
Pengelolaan
Anggaran
2 dok 141.925 2 dok 100 120.774,45 85,10
3 Laporan Kinerja 3 dok 112.697 3 dok 100 86.564,3 78.81
4 Manajemen
Kekayaan
&Keuangan Negara
3 dok 143.710 3 dok 100 140.650,1 97,87
5 Gedung/Bangunan
Laboratorium
2,347 m2
3.378.820 2,237 m2
95,
1
3.128.726,4 92.60
6 Perangkat Pengolah
Data &Komunikasi
19 unit 230.555 19 unit 100 224.317,05 97,29
7 Peralatan Fasilitas
Laboratorium
22 unit 1.046.719 22 unit 100 969.705,89 92.84
8 Peralatan Fasilitas
Perkantoran
27 unit 907.377 27 unit 100 902.972,29 99,51
9 Dokumen Informasi,
Publikasi
&Desiminasi
18 dok 2.175.483 18 dok 100 2.076.060 95,43
10 Kendaraan Bermotor 2 unit 40.420 2 dok 100 35.851,5 88,7
11 Manajamen 1 dok 209.235 1 dok 100 183.067,6 87.49
tahun 2012
tahun 2013
22Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013
Laboratorium
12 Tanah 2,805 M2
316.770 2,345 M2
83,
6
263.975 87.49
13 Manajemen Kebun
Tanaman Obat
1 dok 1.287.557 1 dok 100 1.167.117,5 90,65
14 Dokumen Hukum,
Organisasi &
Kepegawaian
7 dok 840.840 7 dok 100 734.035,4 87.30
15 Dokumen Bidang
Ilmiah & Etik
1 dok 274.110 1 dok 100 238.574,9 87,04
16 Data Status
Kesehatan
Masyarakat Hasil
Riskesnas Wil IV
7 dok 28.146.121 7 dok 100 26.916.160,6 96.72
17 Layanan Perkantoran 12 bulan 10.753.967 12 bulan 100 9.670.946,49 90,08
Jumlah 50.612.920 47.432.158,54 93,71
D. Sumber Daya Sarana dan Prasarana
Penambahan dan peningkatan sarana dan prasarana pendukung pencapaian
target kinerja tahun 2013 dan pelaksanaan tugas dan fungsi B2P2TOOT, meliputi:
1. Penambahan nilai Gedung Diklat Iptek TO dan JAMU. Pada tahun 2012 hanya
diselesaikan hingga lantai 2 karena keterbatasan dana, sedangkan lantai 3
diselesaikan pada tahun 2013. Lantai 1 terdiri dari lobi, ruang makan, dapur,
laundry dan ruang rapat. Lantai 2 dan 3 berisi kamar penginapan. Dengan
diselesaikannya pembangunan Gedung Diklat Iptek TO dan JAMU
diharapkan dapat meningkatkan kinerja B2P2TOOT khususnya tupoksi di
bidang pelatihan teknis TOOT, diantaranya diklat 50 jam Dokter Saintifikasi
JAMU (SJ), Apoteker dan tenaga kesehatan lainnya, kegiatan mengajar PKL
mahasiswa, diklat bagi petani dan masyarakat luas tentang TOOT.
23 Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013
Gambar 12. Gedung Diklat Iptek Tanaman Obat dan JAMUuntuk menunjang
tugas dan fungsi B2P2TOOT tahun 2013
2. Lantai 2 Gedung Karangpandan. Stasiun yang berlokasi di Toh Kuning
dibangun tahun 2010 dan penyelesaian lantai 2 serta penambahan fasilitas
gudang dilakukan pada tahun 2013.
Gambar 13. Penyelesaian gedung Karangpandan (A. tampak depan dan B.
Tampak belakang). Pembangunan gedung berfungsi sebagai
sarana pendukung litbang budidaya dan panen TO di kebun
Karangpandan.
A B
23 Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013
Gambar 12. Gedung Diklat Iptek Tanaman Obat dan JAMUuntuk menunjang
tugas dan fungsi B2P2TOOT tahun 2013
2. Lantai 2 Gedung Karangpandan. Stasiun yang berlokasi di Toh Kuning
dibangun tahun 2010 dan penyelesaian lantai 2 serta penambahan fasilitas
gudang dilakukan pada tahun 2013.
Gambar 13. Penyelesaian gedung Karangpandan (A. tampak depan dan B.
Tampak belakang). Pembangunan gedung berfungsi sebagai
sarana pendukung litbang budidaya dan panen TO di kebun
Karangpandan.
A B
23 Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013
Gambar 12. Gedung Diklat Iptek Tanaman Obat dan JAMUuntuk menunjang
tugas dan fungsi B2P2TOOT tahun 2013
2. Lantai 2 Gedung Karangpandan. Stasiun yang berlokasi di Toh Kuning
dibangun tahun 2010 dan penyelesaian lantai 2 serta penambahan fasilitas
gudang dilakukan pada tahun 2013.
Gambar 13. Penyelesaian gedung Karangpandan (A. tampak depan dan B.
Tampak belakang). Pembangunan gedung berfungsi sebagai
sarana pendukung litbang budidaya dan panen TO di kebun
Karangpandan.
A B
24Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013
3. Pembuatan Oven Room II, untuk peningkatan kuantitas penanganan panen
serta menjaminan kualitas bahan JAMU dibuat oven room 6x6x3 m (108 m3
).
Gambar 14. Pengeringan simplisia temulawak di Ovenroom II Gedung
Pascapanen
4. Renovasi Gudang BMN, untuk meningkatkan manajemen pengelolaan
barang milik negara.
5. Pembuatan selasar yang difungsikan sebagai tempat parkir yang terlindung
bagi kendaraan operasional
Gambar 15. Selasar tempat parkir kendaraan operasional
24Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013
3. Pembuatan Oven Room II, untuk peningkatan kuantitas penanganan panen
serta menjaminan kualitas bahan JAMU dibuat oven room 6x6x3 m (108 m3
).
Gambar 14. Pengeringan simplisia temulawak di Ovenroom II Gedung
Pascapanen
4. Renovasi Gudang BMN, untuk meningkatkan manajemen pengelolaan
barang milik negara.
5. Pembuatan selasar yang difungsikan sebagai tempat parkir yang terlindung
bagi kendaraan operasional
Gambar 15. Selasar tempat parkir kendaraan operasional
24Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013
3. Pembuatan Oven Room II, untuk peningkatan kuantitas penanganan panen
serta menjaminan kualitas bahan JAMU dibuat oven room 6x6x3 m (108 m3
).
Gambar 14. Pengeringan simplisia temulawak di Ovenroom II Gedung
Pascapanen
4. Renovasi Gudang BMN, untuk meningkatkan manajemen pengelolaan
barang milik negara.
5. Pembuatan selasar yang difungsikan sebagai tempat parkir yang terlindung
bagi kendaraan operasional
Gambar 15. Selasar tempat parkir kendaraan operasional
25 Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013
6. Pembangunan ruang incenerator untuk penanganan limbah medis
Gambar 16. Incenerator untuk penanganan limbah medis
7. Peralatan dan fasilitas laboratorium, penambahan, kalibarasi dan
pemeliharaan alat dan fasilitas laboratorium klinik, pasca panen dan
laboratorium terpadu antara lain rotaryshaker, biochemistryanalyzer,
sentrifugehematokrit, micropipet, wallbechlab, frezzer -200
C
electrophoresisapparatues, hotplatemagneticsteerer, analyticalbalance,
laminarairflow (LAF), dan rak stainlesstell, pengeringan simplisia,
dehumidififier
8. Kendaraan operasional: 2 kendaraan bermotor roda dua untuk operasional
harian dan administrasi dan pengelolan kebun.
Gambar 17. Kendaraan operasional lapangan
26Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013
9. Perlengkapan fasilitas gedung diklat iptek TO dan JAMU seperti kitchen set
dan laundry
Gambar 18. Kitchen set dan laundry set di Gedung Diklat Iptek TO dan JAMU
10. Perangkat pengolah data dan komunikasi, seperti PC dekstop, printer, laptop
pengembangan jaringan internet, TV layar lebar untuk pelatihan dan rapat.
11. Rehab pagar kebun Kalisoro dan Tlogodlingo sepanjang + 1500 meter.
Gambar 19. Rehabilitasi Pagar Research Station Tlogodlingo
27 Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013
E. Capaian keberhasilan B2P2TOOT
1. Penyerahan sertifikat formula JAMU Saintifik untuk Hipertensi Ringan dan
Hiperurisemia oleh Komnas Saintifikasi JAMU ke Menteri Kesehatan.
2. Peresmian Rumah Riset Jamu “Hortus Medicus” dan Gedung Pelatihan IPTEK
TOOT oleh Menteri Kesehatan dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH pada tanggal 31
Januari 2013.
Gambar 20. Peresmian Rumah Riset Jamu “Hortus Medicus” dan Gedung
Diklat IPTEK Tanaman Obat dan JAMU pada tanggal 31 Januari
2013.
27 Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013
E. Capaian keberhasilan B2P2TOOT
1. Penyerahan sertifikat formula JAMU Saintifik untuk Hipertensi Ringan dan
Hiperurisemia oleh Komnas Saintifikasi JAMU ke Menteri Kesehatan.
2. Peresmian Rumah Riset Jamu “Hortus Medicus” dan Gedung Pelatihan IPTEK
TOOT oleh Menteri Kesehatan dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH pada tanggal 31
Januari 2013.
Gambar 20. Peresmian Rumah Riset Jamu “Hortus Medicus” dan Gedung
Diklat IPTEK Tanaman Obat dan JAMU pada tanggal 31 Januari
2013.
27 Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013
E. Capaian keberhasilan B2P2TOOT
1. Penyerahan sertifikat formula JAMU Saintifik untuk Hipertensi Ringan dan
Hiperurisemia oleh Komnas Saintifikasi JAMU ke Menteri Kesehatan.
2. Peresmian Rumah Riset Jamu “Hortus Medicus” dan Gedung Pelatihan IPTEK
TOOT oleh Menteri Kesehatan dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH pada tanggal 31
Januari 2013.
Gambar 20. Peresmian Rumah Riset Jamu “Hortus Medicus” dan Gedung
Diklat IPTEK Tanaman Obat dan JAMU pada tanggal 31 Januari
2013.
28Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013
3. Terlaksananya Pelatihan Saintifikasi JAMU batch 7 dan 8 bagi dokter dan bacth
1 untuk apoteker
4. Terbentuknya jejaring kerjasama dengan universitas-universitas negeri di
Indonesia melalui penandatangan nota kesepahaman (MoU) dalam
peningkatan kerjasama litbang TO dan OT.
5. Rumah Riset JAMU mendapat sambutan yang baik dari masyarakat dengan
jumlah pasien rata-rata mencapai 200 pasien/hari
6. Meningkatnya kunjungan Wisata Kesehatan JAMU dari kalangan umum
maupun akademis rata-rata mencapai 5 Kunjungan/minggu.
7. Rumah Riset JAMU mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008 untuk sistem
manajemen mutu/kualitas dari Komite Akreditasi Nasional dan UKAS
Management System.
Gambar 21. Sertifikat ISO 9001:2008
8. Peneliti, dr. Peristiwan Ridha Widhi Astana dan Saryanto, S. Farm., Apt
B2P2TOOT menjadi delegasi pada Workshop Penyusunan “Book on Herbal
Medicines Used in Primary Healthcare in ASEAN” di Thailand pada tanggal 18-
23 Agustus 2013.
28Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013
3. Terlaksananya Pelatihan Saintifikasi JAMU batch 7 dan 8 bagi dokter dan bacth
1 untuk apoteker
4. Terbentuknya jejaring kerjasama dengan universitas-universitas negeri di
Indonesia melalui penandatangan nota kesepahaman (MoU) dalam
peningkatan kerjasama litbang TO dan OT.
5. Rumah Riset JAMU mendapat sambutan yang baik dari masyarakat dengan
jumlah pasien rata-rata mencapai 200 pasien/hari
6. Meningkatnya kunjungan Wisata Kesehatan JAMU dari kalangan umum
maupun akademis rata-rata mencapai 5 Kunjungan/minggu.
7. Rumah Riset JAMU mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008 untuk sistem
manajemen mutu/kualitas dari Komite Akreditasi Nasional dan UKAS
Management System.
Gambar 21. Sertifikat ISO 9001:2008
8. Peneliti, dr. Peristiwan Ridha Widhi Astana dan Saryanto, S. Farm., Apt
B2P2TOOT menjadi delegasi pada Workshop Penyusunan “Book on Herbal
Medicines Used in Primary Healthcare in ASEAN” di Thailand pada tanggal 18-
23 Agustus 2013.
28Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013
3. Terlaksananya Pelatihan Saintifikasi JAMU batch 7 dan 8 bagi dokter dan bacth
1 untuk apoteker
4. Terbentuknya jejaring kerjasama dengan universitas-universitas negeri di
Indonesia melalui penandatangan nota kesepahaman (MoU) dalam
peningkatan kerjasama litbang TO dan OT.
5. Rumah Riset JAMU mendapat sambutan yang baik dari masyarakat dengan
jumlah pasien rata-rata mencapai 200 pasien/hari
6. Meningkatnya kunjungan Wisata Kesehatan JAMU dari kalangan umum
maupun akademis rata-rata mencapai 5 Kunjungan/minggu.
7. Rumah Riset JAMU mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008 untuk sistem
manajemen mutu/kualitas dari Komite Akreditasi Nasional dan UKAS
Management System.
Gambar 21. Sertifikat ISO 9001:2008
8. Peneliti, dr. Peristiwan Ridha Widhi Astana dan Saryanto, S. Farm., Apt
B2P2TOOT menjadi delegasi pada Workshop Penyusunan “Book on Herbal
Medicines Used in Primary Healthcare in ASEAN” di Thailand pada tanggal 18-
23 Agustus 2013.
29 Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013
Gambar 22. Peneliti dr. Peristiwan Ridha W.A. dan Saryanto, S. Farm., Apt
menjadi delegasi pada workshop penyusunan “Book on Herbal
Medicines Used in Primary Healthcare in ASEAN” di Thailand pada
tanggal 18-23 Agustus 2013.
F. Kendala
Kinerja dan pencapaian B2P2TOOT dapat dikatakan berhasil dan memuaskan,
namun dalam pelaksanaan kegiatan masih menemui beberapa kendala:
1. Jumlah pegawai dengan ruang lingkup tugas dan jumlah BMN tidak seimbang.
2. Kinerja Panitia Pembina Ilmiah (PPI) belum optimal terutama fungsi
manajemen penelitian (perencanaan dan monitoring kegiatan penelitian)
3. Minat peserta lelang kurang besar terhadap mekanisme lelang yang
digunakan saat ini.
G. Pemecahan Masalah
Untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan guna meningkatkan capaian indikator
kinerja serta meningkatnya capaian keberhasilan institusi, maka diperlukan
tindakan-tindakan untuk menyelesaikan permalahan yang dihadapi:
1. Restrukturasi personel tenaga struktural, untuk penyegaran dan peningkatan
kompetensi bagi personal
2. Peningkatan tenaga kontrak untuk memenuhi kebutuhan SDM di KTO dan
laboratorium.
29 Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013
Gambar 22. Peneliti dr. Peristiwan Ridha W.A. dan Saryanto, S. Farm., Apt
menjadi delegasi pada workshop penyusunan “Book on Herbal
Medicines Used in Primary Healthcare in ASEAN” di Thailand pada
tanggal 18-23 Agustus 2013.
F. Kendala
Kinerja dan pencapaian B2P2TOOT dapat dikatakan berhasil dan memuaskan,
namun dalam pelaksanaan kegiatan masih menemui beberapa kendala:
1. Jumlah pegawai dengan ruang lingkup tugas dan jumlah BMN tidak seimbang.
2. Kinerja Panitia Pembina Ilmiah (PPI) belum optimal terutama fungsi
manajemen penelitian (perencanaan dan monitoring kegiatan penelitian)
3. Minat peserta lelang kurang besar terhadap mekanisme lelang yang
digunakan saat ini.
G. Pemecahan Masalah
Untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan guna meningkatkan capaian indikator
kinerja serta meningkatnya capaian keberhasilan institusi, maka diperlukan
tindakan-tindakan untuk menyelesaikan permalahan yang dihadapi:
1. Restrukturasi personel tenaga struktural, untuk penyegaran dan peningkatan
kompetensi bagi personal
2. Peningkatan tenaga kontrak untuk memenuhi kebutuhan SDM di KTO dan
laboratorium.
29 Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013
Gambar 22. Peneliti dr. Peristiwan Ridha W.A. dan Saryanto, S. Farm., Apt
menjadi delegasi pada workshop penyusunan “Book on Herbal
Medicines Used in Primary Healthcare in ASEAN” di Thailand pada
tanggal 18-23 Agustus 2013.
F. Kendala
Kinerja dan pencapaian B2P2TOOT dapat dikatakan berhasil dan memuaskan,
namun dalam pelaksanaan kegiatan masih menemui beberapa kendala:
1. Jumlah pegawai dengan ruang lingkup tugas dan jumlah BMN tidak seimbang.
2. Kinerja Panitia Pembina Ilmiah (PPI) belum optimal terutama fungsi
manajemen penelitian (perencanaan dan monitoring kegiatan penelitian)
3. Minat peserta lelang kurang besar terhadap mekanisme lelang yang
digunakan saat ini.
G. Pemecahan Masalah
Untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan guna meningkatkan capaian indikator
kinerja serta meningkatnya capaian keberhasilan institusi, maka diperlukan
tindakan-tindakan untuk menyelesaikan permalahan yang dihadapi:
1. Restrukturasi personel tenaga struktural, untuk penyegaran dan peningkatan
kompetensi bagi personal
2. Peningkatan tenaga kontrak untuk memenuhi kebutuhan SDM di KTO dan
laboratorium.
30Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013
3. Dilakukan rapat-rapat tim manajemen untuk monitoring dan evaluasi
pelaksanaan kegiatan penelitian sehingga terjadi keseimbangan antara
pelaksanaan penelitian, realisasi anggaran dan hasil penelitian
4. Dilakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan tiap bagian secara
berkala dan terjadwal
5. Peningkatan kompetensi tenaga pengadaan barang dan jasa, penetapan
perencanaan dan pelaksanaan
31 Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013
BAB IV
KESIMPULAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) B2P2TOOT merupakan hasil kinerja sekaligus
wujud pertanggungjawaban atas seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan selama
tahun 2013. Secara umum target indikator kinerja dalam TAPJA 2013 dapat tercapai.
Realisasi anggaran yang digunakan untuk mencapai target pelaksanaan tugas fungsi
mencapai 93,71%
Untuk meningkatkan kinerja secara umum, langkah-langkah yang perlu dilakukan
adalah: a. menyusun rencana stratejik manajemen SDM terkait formasi kebutuhan,
pendidikan lanjut, pelatihan Iptek dan pengembangan SDM: b. menyusun rencana
stratejik Jejaring Iptek TOJA dengan universitas dan lembaga Iptek; c. meningkatkan
mutu perencanaan, penganggaran, monitoring dan evaluasi (P2ME) kegiatan, mulai
dari proposal kegiatan, penentuan prioritas, dan monev pelaksanaan. Salahsatu
upaya adalah implementasi Pedoman Manajemen Litbangkes; d. meningkatkan
mutu diseminasi dan utilisasi hasil iptek TOJA, untuk sasaran pihak pemerintah,
akademisi/Iptek, industri dan masyarakat umum. Salah satu aspek utama
memperkuat disemininasi dan utiliasasi sesuai Pedoman Manajemen Litbangkes
Berbagai upaya perbaikan berkelanjutan akan terus dilakukan melalui tata kerja yang
efektif dan efisien, ketersediaan SDM yang profesional, peningkatan akuntabilitas,
penerapan system pengawasan yang integral, penerapan budaya kerja dan pada
akhirnya mampu mewujudkan pelayanan yang prima sesuai dengan harapan
masyarakat. Semoga LAK 2013 ini dapat memenuhi kewajiban akuntabilitas dan
sekaligus menjadi sumber informasi dan rekomendasi dalam pengambilan
keputusan guna peningkatan kinerja, dan menjadi salah satu sumbangan penting
dalam penyusunan dan implementasi perencanaan kinerja pada masa mendatang
KINERJA B2P2TOOT 2013

More Related Content

What's hot

Profil pppl2012
Profil pppl2012Profil pppl2012
Profil pppl2012Ditjen P2P
 
Laporan Kinerja kementerian kesehatan 2011
Laporan Kinerja kementerian kesehatan 2011Laporan Kinerja kementerian kesehatan 2011
Laporan Kinerja kementerian kesehatan 2011ppidkemenkes
 
Laporan Akhir Kegiatan Geladi BPJS Kesehatan
Laporan Akhir Kegiatan Geladi BPJS KesehatanLaporan Akhir Kegiatan Geladi BPJS Kesehatan
Laporan Akhir Kegiatan Geladi BPJS KesehatanFadhil Zulfikar
 
Laporan kinerja Kementerian Kesehatan 2012
Laporan kinerja Kementerian Kesehatan 2012Laporan kinerja Kementerian Kesehatan 2012
Laporan kinerja Kementerian Kesehatan 2012ppidkemenkes
 
perka lan 33 tahun 2015 tentang pedoman penyelenggaraan pelatihan jfak
perka lan 33 tahun 2015 tentang pedoman penyelenggaraan pelatihan jfakperka lan 33 tahun 2015 tentang pedoman penyelenggaraan pelatihan jfak
perka lan 33 tahun 2015 tentang pedoman penyelenggaraan pelatihan jfakRidho Fitrah Hyzkia
 
Juknis bok 2012 kecil
Juknis bok 2012 kecilJuknis bok 2012 kecil
Juknis bok 2012 kecilyandas
 
Skkni 2007 keoerawatan
Skkni 2007 keoerawatanSkkni 2007 keoerawatan
Skkni 2007 keoerawatanserabutan
 
Skm 2019 rsud majalengka exclusive
Skm 2019 rsud majalengka exclusiveSkm 2019 rsud majalengka exclusive
Skm 2019 rsud majalengka exclusiveMohammad Shafari
 
Salinan kepmen-program-smk-pusat-keunggulan-jdih.kemdikbud.go .id-
Salinan kepmen-program-smk-pusat-keunggulan-jdih.kemdikbud.go .id-Salinan kepmen-program-smk-pusat-keunggulan-jdih.kemdikbud.go .id-
Salinan kepmen-program-smk-pusat-keunggulan-jdih.kemdikbud.go .id-serabutan
 
Kurukulum darurat
Kurukulum daruratKurukulum darurat
Kurukulum daruratAbu Zaid
 
Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan tahun 2011
Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan tahun 2011Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan tahun 2011
Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan tahun 2011Ditjen P2P
 
Rencana Strategis Kementrian Kesehatan 2010 2014
Rencana Strategis Kementrian Kesehatan 2010 2014Rencana Strategis Kementrian Kesehatan 2010 2014
Rencana Strategis Kementrian Kesehatan 2010 2014Joy Irman
 
Laporan Kinerja RSUD dr. ABDUL AZIZ Kota Singkawang Tahun 2021
Laporan Kinerja RSUD dr. ABDUL AZIZ Kota Singkawang Tahun 2021Laporan Kinerja RSUD dr. ABDUL AZIZ Kota Singkawang Tahun 2021
Laporan Kinerja RSUD dr. ABDUL AZIZ Kota Singkawang Tahun 2021RSUDdrABDULAZIZ
 
Dokumen Deksripsi SDMK Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017
Dokumen Deksripsi SDMK Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017Dokumen Deksripsi SDMK Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017
Dokumen Deksripsi SDMK Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017Muh Saleh
 
Dokumen Deksripsi SDMK Kabupaten Mamasa 2017
Dokumen Deksripsi SDMK Kabupaten Mamasa 2017Dokumen Deksripsi SDMK Kabupaten Mamasa 2017
Dokumen Deksripsi SDMK Kabupaten Mamasa 2017Muh Saleh
 
2. modul keuangan lanjutan i
2. modul keuangan lanjutan i2. modul keuangan lanjutan i
2. modul keuangan lanjutan iGrace Kerry
 
Laporan Tahunan BBPP BATU 2015
Laporan Tahunan BBPP BATU 2015Laporan Tahunan BBPP BATU 2015
Laporan Tahunan BBPP BATU 2015BBPP_Batu
 

What's hot (20)

Profil pppl2012
Profil pppl2012Profil pppl2012
Profil pppl2012
 
Laporan Kinerja kementerian kesehatan 2011
Laporan Kinerja kementerian kesehatan 2011Laporan Kinerja kementerian kesehatan 2011
Laporan Kinerja kementerian kesehatan 2011
 
Laporan Akhir Kegiatan Geladi BPJS Kesehatan
Laporan Akhir Kegiatan Geladi BPJS KesehatanLaporan Akhir Kegiatan Geladi BPJS Kesehatan
Laporan Akhir Kegiatan Geladi BPJS Kesehatan
 
Laporan kinerja Kementerian Kesehatan 2012
Laporan kinerja Kementerian Kesehatan 2012Laporan kinerja Kementerian Kesehatan 2012
Laporan kinerja Kementerian Kesehatan 2012
 
perka lan 33 tahun 2015 tentang pedoman penyelenggaraan pelatihan jfak
perka lan 33 tahun 2015 tentang pedoman penyelenggaraan pelatihan jfakperka lan 33 tahun 2015 tentang pedoman penyelenggaraan pelatihan jfak
perka lan 33 tahun 2015 tentang pedoman penyelenggaraan pelatihan jfak
 
Juknis bok 2012 kecil
Juknis bok 2012 kecilJuknis bok 2012 kecil
Juknis bok 2012 kecil
 
Skkni 2007 keoerawatan
Skkni 2007 keoerawatanSkkni 2007 keoerawatan
Skkni 2007 keoerawatan
 
Lakip bptp sumsel 2011
Lakip bptp sumsel 2011Lakip bptp sumsel 2011
Lakip bptp sumsel 2011
 
Skm 2019 rsud majalengka exclusive
Skm 2019 rsud majalengka exclusiveSkm 2019 rsud majalengka exclusive
Skm 2019 rsud majalengka exclusive
 
Lakin bptp sumsel ta 2020
Lakin bptp sumsel ta 2020Lakin bptp sumsel ta 2020
Lakin bptp sumsel ta 2020
 
Salinan kepmen-program-smk-pusat-keunggulan-jdih.kemdikbud.go .id-
Salinan kepmen-program-smk-pusat-keunggulan-jdih.kemdikbud.go .id-Salinan kepmen-program-smk-pusat-keunggulan-jdih.kemdikbud.go .id-
Salinan kepmen-program-smk-pusat-keunggulan-jdih.kemdikbud.go .id-
 
Kurukulum darurat
Kurukulum daruratKurukulum darurat
Kurukulum darurat
 
Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan tahun 2011
Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan tahun 2011Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan tahun 2011
Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan tahun 2011
 
Rencana Strategis Kementrian Kesehatan 2010 2014
Rencana Strategis Kementrian Kesehatan 2010 2014Rencana Strategis Kementrian Kesehatan 2010 2014
Rencana Strategis Kementrian Kesehatan 2010 2014
 
Laporan Kinerja RSUD dr. ABDUL AZIZ Kota Singkawang Tahun 2021
Laporan Kinerja RSUD dr. ABDUL AZIZ Kota Singkawang Tahun 2021Laporan Kinerja RSUD dr. ABDUL AZIZ Kota Singkawang Tahun 2021
Laporan Kinerja RSUD dr. ABDUL AZIZ Kota Singkawang Tahun 2021
 
Dokumen Deksripsi SDMK Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017
Dokumen Deksripsi SDMK Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017Dokumen Deksripsi SDMK Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017
Dokumen Deksripsi SDMK Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017
 
Dokumen Deksripsi SDMK Kabupaten Mamasa 2017
Dokumen Deksripsi SDMK Kabupaten Mamasa 2017Dokumen Deksripsi SDMK Kabupaten Mamasa 2017
Dokumen Deksripsi SDMK Kabupaten Mamasa 2017
 
2. modul keuangan lanjutan i
2. modul keuangan lanjutan i2. modul keuangan lanjutan i
2. modul keuangan lanjutan i
 
Buku i final
Buku i finalBuku i final
Buku i final
 
Laporan Tahunan BBPP BATU 2015
Laporan Tahunan BBPP BATU 2015Laporan Tahunan BBPP BATU 2015
Laporan Tahunan BBPP BATU 2015
 

Similar to KINERJA B2P2TOOT 2013

Lapkin pusat riset_dan_kajian_obat_dan_makanan
Lapkin pusat riset_dan_kajian_obat_dan_makananLapkin pusat riset_dan_kajian_obat_dan_makanan
Lapkin pusat riset_dan_kajian_obat_dan_makananbangsandy1
 
Indikator Kesehatan Masyarakat 2020-2024
Indikator Kesehatan Masyarakat 2020-2024Indikator Kesehatan Masyarakat 2020-2024
Indikator Kesehatan Masyarakat 2020-2024Zen D' Eri
 
Profil Ditjen P2P Tahun 2022
Profil Ditjen P2P Tahun 2022Profil Ditjen P2P Tahun 2022
Profil Ditjen P2P Tahun 2022Ditjen P2P
 
Gizi pkm download
Gizi pkm downloadGizi pkm download
Gizi pkm downloadSiti Gz
 
Lakip dinhut blora th 2014
Lakip dinhut blora th 2014Lakip dinhut blora th 2014
Lakip dinhut blora th 2014Jhon Blora
 
Aipmnh kota kupang tahun 2009-2011
Aipmnh kota kupang tahun 2009-2011Aipmnh kota kupang tahun 2009-2011
Aipmnh kota kupang tahun 2009-2011darikupang
 
Rencana strategis bbpp batu2015 2019
Rencana strategis bbpp batu2015 2019Rencana strategis bbpp batu2015 2019
Rencana strategis bbpp batu2015 2019BBPP_Batu
 
Tugas Kelompok II ASP kelas 4a
Tugas Kelompok II ASP kelas 4aTugas Kelompok II ASP kelas 4a
Tugas Kelompok II ASP kelas 4aLizaLutviana
 
Laporan Tahunan 2016
Laporan Tahunan 2016Laporan Tahunan 2016
Laporan Tahunan 2016BBPP_Batu
 
LK-JIP TAHUn 2020.docx
LK-JIP TAHUn 2020.docxLK-JIP TAHUn 2020.docx
LK-JIP TAHUn 2020.docxssuser389840
 
Pedoman pengendalian dan peningkatan mutu di fktp
Pedoman pengendalian dan peningkatan mutu di fktpPedoman pengendalian dan peningkatan mutu di fktp
Pedoman pengendalian dan peningkatan mutu di fktpEdy Kurniawan
 
Modul inti 10 penganggaran dan pembiayaan kesehatan daerah
Modul inti 10 penganggaran dan pembiayaan kesehatan daerahModul inti 10 penganggaran dan pembiayaan kesehatan daerah
Modul inti 10 penganggaran dan pembiayaan kesehatan daerahmreyrasa
 
RKPD Kota Palangka Raya Tahun Anggaran 2015
RKPD Kota Palangka Raya Tahun Anggaran 2015RKPD Kota Palangka Raya Tahun Anggaran 2015
RKPD Kota Palangka Raya Tahun Anggaran 2015Mellianae Merkusi
 

Similar to KINERJA B2P2TOOT 2013 (20)

Lapkin pusat riset_dan_kajian_obat_dan_makanan
Lapkin pusat riset_dan_kajian_obat_dan_makananLapkin pusat riset_dan_kajian_obat_dan_makanan
Lapkin pusat riset_dan_kajian_obat_dan_makanan
 
Lakip 2012 rscm
Lakip 2012  rscmLakip 2012  rscm
Lakip 2012 rscm
 
Lakip 2012 rscm
Lakip 2012  rscmLakip 2012  rscm
Lakip 2012 rscm
 
Indikator Kesehatan Masyarakat 2020-2024
Indikator Kesehatan Masyarakat 2020-2024Indikator Kesehatan Masyarakat 2020-2024
Indikator Kesehatan Masyarakat 2020-2024
 
Profil Ditjen P2P Tahun 2022
Profil Ditjen P2P Tahun 2022Profil Ditjen P2P Tahun 2022
Profil Ditjen P2P Tahun 2022
 
Gizi pkm download
Gizi pkm downloadGizi pkm download
Gizi pkm download
 
Lakip dinhut blora th 2014
Lakip dinhut blora th 2014Lakip dinhut blora th 2014
Lakip dinhut blora th 2014
 
Aipmnh kota kupang tahun 2009-2011
Aipmnh kota kupang tahun 2009-2011Aipmnh kota kupang tahun 2009-2011
Aipmnh kota kupang tahun 2009-2011
 
Renstra
RenstraRenstra
Renstra
 
Rencana strategis bbpp batu2015 2019
Rencana strategis bbpp batu2015 2019Rencana strategis bbpp batu2015 2019
Rencana strategis bbpp batu2015 2019
 
Tugas Kelompok II ASP kelas 4a
Tugas Kelompok II ASP kelas 4aTugas Kelompok II ASP kelas 4a
Tugas Kelompok II ASP kelas 4a
 
Laporan Tahunan 2016
Laporan Tahunan 2016Laporan Tahunan 2016
Laporan Tahunan 2016
 
LK-JIP TAHUn 2020.docx
LK-JIP TAHUn 2020.docxLK-JIP TAHUn 2020.docx
LK-JIP TAHUn 2020.docx
 
Pedoman pengendalian dan peningkatan mutu di fktp
Pedoman pengendalian dan peningkatan mutu di fktpPedoman pengendalian dan peningkatan mutu di fktp
Pedoman pengendalian dan peningkatan mutu di fktp
 
1-029017-2tahunan-218.pdf
1-029017-2tahunan-218.pdf1-029017-2tahunan-218.pdf
1-029017-2tahunan-218.pdf
 
Kelas_1.pptx
Kelas_1.pptxKelas_1.pptx
Kelas_1.pptx
 
Ipkm
IpkmIpkm
Ipkm
 
Modul inti 10 penganggaran dan pembiayaan kesehatan daerah
Modul inti 10 penganggaran dan pembiayaan kesehatan daerahModul inti 10 penganggaran dan pembiayaan kesehatan daerah
Modul inti 10 penganggaran dan pembiayaan kesehatan daerah
 
LAKIP SESDITJEN PP DAN PL
LAKIP SESDITJEN PP DAN PLLAKIP SESDITJEN PP DAN PL
LAKIP SESDITJEN PP DAN PL
 
RKPD Kota Palangka Raya Tahun Anggaran 2015
RKPD Kota Palangka Raya Tahun Anggaran 2015RKPD Kota Palangka Raya Tahun Anggaran 2015
RKPD Kota Palangka Raya Tahun Anggaran 2015
 

Recently uploaded

PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxPPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxsitifaiza3
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptxBAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptxchleotiltykeluanan
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxheru687292
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 

Recently uploaded (9)

PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxPPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptxBAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 

KINERJA B2P2TOOT 2013

  • 1.
  • 2. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013 KEMENTERIAN KESEHATAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT DAN OBAT TRADISIONAL Jalan Raya Lawu No.11 Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah Telepon (0271)697010, Fax (0271)697451 E-mail: b2p2to2t@litbang.depkes.go.id
  • 4. iii Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) merupakan kewajiban instansi pemerintah, baik di tingkat Pusat maupun Daerah dalam peningkatan akuntabilitas, tranparansi dan penganggaran berbasis kinerja. Setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara wajib untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu perencanaan strategis yang ditetapkan oleh masing-masing instansi sesuai Inpres No 7 Tahun 1999. LAK Balai Besar Litbang Tanaman Obat dan Obat Tradisional Tahun 2013 ini menjelaskan tingkat pencapaian sasaran dan tujuan instansi berdasarkan visi, misi, strategi, program dan kebijakan yang ditetapkan selama tahun 2013. Tawangmangu, April 2014 Kepala Indah Yuning Prapti
  • 5. iv Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013 RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) Balai Besar Litbang Tanaman Obat dan Obat Tradisional B2P2TOOT 2013 adalah bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan sebagai bentuk implementasi peningkatan akuntabilitas, tranparansi dan penganggaran berbasis kinerja. Alokasi anggaran B2P2TOOT tahun 2013 sebesar Rp 50.612.920.000,- terdiri dari Rupiah Murni sebesar Rp. 50.555.800.000,- dan PNBP sebesar Rp. 57.120.000,- . Anggaran tersebut dialokasikan untuk gaji pegawai, belanja modal dan belanja barang. Tujuan disusunnya LAK B2P2TOOT tahun 2013 adalah untuk pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan dan anggaran, evaluasi pelaksanaan kegiatan tahun 2013. Kegiatan dan kinerja B2P2TOOT harus in-line dengan target indikator yang ditetapkan dalam Tapja 2013 B2P2TOOT, yaitu: 5 formula JAMU dan 2 tanaman obat (TO) yang telah distandarisasi, 20 publikasi ilmiah yang dimuat dalam media cetak maupun elektronik, serta 6 laporan data status kesehatan masyarakat hasil Riskesnas wilayah IV Berdasarkan analisis akuntabilitas, target indikator (TO terstandar, formula JAMU terstandar dan publikasi ilmiah) tercapai dengan baik. TO terstandar yang dihasilkan sebanyak 1 (50%) yaitu Tinosporacrispa L (Brotowali) Formula JAMU yang telah distandarisasi berjumlah 9 (120%), 5 formula JAMU untuk Insomnia, Asma, Anemia, Vertigo, dan Alternatif FAM didapat dari riset klinik. Serta formula JAMU Kanker, Pelancar ASI, Urolitiasis, Infertilitas didapat dari penelitian praklinik. Publikasi ilmiah yang terbit di media cetak dan elektronik nasional tahun 2013 sebanyak 22 makalah (110%) Sumberdaya yang dimiliki B2P2TOOT secara umum belum mencukupi, terutama kualitas dan kuantitas. Peningkatan kompetensi peneliti dan litkayasa serta tenaga administrasi sangat diperlukan. Untuk itu dilakukan perbaikan sistem pemberdayaan SDM, peningkatan kompetensi melalui pendidikan lanjutan (tugas belajar S3 terhadap 2 peneliti) dan pelatihan teknis dan administrasi serta outsourcing tenaga peneliti. Perbaikan sistem perencanaan, monitoring dan evaluasi kegiatan dan realisasi anggaran terus pula ditingkatkan. Diperlukan peningkatan pelaksanaan dan evaluasi sistem pengadaan terutama yang melalui mekanisme lelang.
  • 6. v Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013 Diperlukan penyeimbangan dan sinergi antara kegiatan untuk mencapai tugas fungsi, visi dan misi organisasi, sehingga target kinerja dapat tercapai tanpa melewatkan kegiatan antisipatif isu-isu terkini. Pelaksanaan program Kementerian Kesehatan tentang Saintifikasi JAMU (SJ), selain diklat dokter juga dilakukan diklat Apoteker SJ, serta pengembangan diklat tenaga medis dan para-medis lainnya. Target kinerja sebagai dukungan SJ adalah standarisasi TO dan formula JAMU.
  • 7. vi Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013 DAFTAR ISI Hal HALAMAN JUDUL ........................................................................................................................... i KATA PENGANTAR.......................................................................................................................... ii RINGKASAN EKSEKUTIF ............................................................................................................... iii DAFTAR ISI ........................................................................................................................................ v DAFTAR TABEL ................................................................................................................................ vi DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................................... vii BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................................................ 1 A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1 B. Maksud dan Tujuan .................................................................................................. 3 C. Tugas dan Fungsi ..................................................................................................... 3 D. Sistematika Penulisan ................................................................................................. 4 BAB II. PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA ......................................................... 5 A. Perencanaan Kinerja 1. Visi .............................................................................................................................. 5 2. Misi ............................................................................................................................. 5 3. Tujuan dan Sasaran ........................................................................................... 5 4. Program dan Kegiatan ...................................................................................... 7 B. Penetapan Kinerja ...................................................................................................... 8 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA ........................................................................................... 9 A. Pengukuran dan Analisis Capaian Kinerja ....................................................... 9 B. Gambaran Sumber Daya .......................................................................................... 19 C. Sumber Daya Anggaran ........................................................................................... 20 D. Sumber Daya Sarana dan Prasarana .................................................................. 22 E. Capaian keberhasilan B2P2TO-OT ....................................................................... 27 F. Kendala .......................................................................................................................... 29 G. Pemecahan Masalah ................................................................................................ 29 BAB IV. KESIMPULAN ................................................................................................................... 31
  • 8. vii Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013 DAFTAR TABEL Hal Tabel 01. Penetapan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2013 dari Badan Litbangkes…..... 8 Tabel 02 Capaian Kinerja B2P2TOOT Tahun 2013 .......................................................... 10 Tabel 03. Penelitian Tahun 2013 sebagai pendukung capaian output formula standar……………………………………………………......................................................... 11 Tabel 04. Proses untuk mendapatkan Tanaman Obat Terstandar.............................. 12 Tabel 05. Judul penelitian pendukung pencapaian Tanaman Obat Terstandar.... 13 Tabel 06. Publikasi ilmiah di bidang TO dan OT dari peneliti B2P2TOOT……....... 14 Tabel 07. Tenaga fungsional B2P2TOOT pendukung pencapaian output kinerja ........................................................................................................................... 20 Tabel 08. Capaian output RKA-KL dan realisasi anggaran B2P2TOOT Tahun 2013 ................................................................................................................................ 21
  • 9. viii Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013 DAFTAR GAMBAR Hal Gambar 01. Tanaman Kelembak (Rheum officinale L) di kebun Tlogodlingo yang berkhasiat sebagai pelancar BAB………………………………………… 2 Gambar 02. Penandatanganan MoU antara Badan Litbangkes dengan Pemkot Pekalongan dan Perjanjian Kerjasama antara B2P2TOOT dengan Dinas Kesehatan Pekalongan……………........................................................... 6 Gambar 03. Kunjungan Wisata Kesehatan JAMU dari MAN Surakarta…………… 7 Gambar 04. Pameran B2P2TOOT pada peringatan Hari Teknologi Nasional di kota Pekalongan pada Tanggal 1-6 Oktober 2013……………………… 8 Gambar 05. Formula JAMU Hiperurisemia dan Formula JAMU Hipertensi……...... 9 Gambar 06. Tanaman Brotowali (Tinosporacrispa L)…………………………………………... 13 Gambar 07. Brosur Tanaman Obat…………………………………………………………………….. 16 Gambar 08. Buku terbitan B2P2TOOT Tahun 2013……………………………………………. 17 Gambar 09. Praktek Lapangan pada Workshop Training Center Enumerator di Provinsi Kalimantan Tengah…………………………………………………………. 18 Gambar 10. Struktur organisasi B2P2TOOT tahun 2013…………………………………….. 19 Gambar 11. Anggaran per jenis belanja B2P2TOOT tahun 2013 dibandingkan tahun 2012……………………………………………………………………………………… 21 Gambar 12. Gedung Diklat Iptek Tanaman Obat dan JAMU untuk menunjang tugas dan fungsi B2P2TOOT tahun 2013…………………………………….. 23 Gambar 13. Penyelesaian Pembangunan Gedung Karangpandan……………………. 23 Gambar 14. Ruang Oven room II gedung pascapanen……………………………………… 24 Gambar 15. Selasar tempat parker kendaraan operasional……………………………….. 24 Gambar 16. Incenerator untuk penanganan limbah medis………………………………… 25 Gambar 17. Kendaraan operasional lapangan.................................................................... 25 Gambar 18. Kitchen set dan laundry set di Gedung Diklat Iptek TO dan JAMU…. 26 Gambar 19. Rehabilitasi Pagar Research Station Tlogodlingo……………………………. 26 Gambar 20. Peresmian Rumah Riset Jamu “Hortus Medicus” dan Gedung Diklat IPTEK Tanaman Obat dan JAMU pada tanggal 31 Januari 2013……………………………………………………………………………………………….. 27 Gambar 21. Sertifikat ISO 9001:2008…………………………………………………………………. 28 Gambar 22. Peneliti dr. Peristiwan Ridha W.A. dan Saryanto, S. Farm menjadi delegasi pada workshop penyusunan “Book on Herbal Medicines Used in Primary Healthcare in ASEAN” di Thailand………………………… 29
  • 10. 1 Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam mewujudkan Good Governance, implementasi akuntabilitas dan transparansi instansi kepada masyarakat dan pemerintah merupakan salah satu aspek penting dalam penyelenggaraan organisasi. Berdasarkan Instruksi Presiden RI Nomor 7 tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) dan penyusunannya berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, B2P2TO-OT menyusun LAK sebagai bentuk aplikasi dari penyelenggaraan pemerintahan yang transparan dan akuntabel. LAK memberikan gambaran mengenai kinerja penyelenggaraan tugas dan fungsi B2P2TO-OT, mengungkapkan keberhasilan dan atau kegagalan pelaksanaan program kegiatan serta hambatan dan kendala yang dijumpai dalam pelaksanaan, selain itu LAK juga mengungkapkan strategi pemecahan masalah yang akan dilaksanakan di masa mendatang agar sasaran yang telah ditetapkan dapat tercapai sesuai yang direncanakan. Kepmenkes No. 149 tahun 1978 pada tanggal 28 April 1978, mentransformasi kebun koleksi menjadi Balai Penelitian TO (BPTO) sebagai Unit Pelaksana Teknis di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan. Berlanjut pada tahun 2006, dengan Permenkes No. 491 tahun 2006 tanggal 17 Juli 2006, BPTO berkembang menjadi B2P2TOOT. Era persaingan, globalisasi dan keterbukaan, mendorong manusia dan negara menggali, memanfaatkan, mengembangkan budaya kesehatan dan sumberdaya lokal untuk pembangunan kesehatan. Ini berdampak pada transformasi III B2P2TOOT, dengan Permenkes No. 003 tahun 2010 pada tanggal 4 Januari 2010 Tentang Saintifikasi JAMU, Penelitian Berbasis Pelayanan. Sejak tahun 2010, B2P2TOOT memprioritaskan pada Saintifikasi JAMU, dari hulu ke hilir, mulai dari riset etnografi kesehatan tumbuhan obat dan JAMU, pelestarian, budidaya, pascapanen, riset praklinik, riset klinik, teknologi, manajemen bahan JAMU, pelatihan iptek, pelayanan iptek, dan diseminasi.
  • 11. 2Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013 Gambar 01. Tanaman Kelembak (Rheum officinale L) di kebun Tlogodlingo yang berkhasiat sebagai pelancar BAB. Untuk menjalankan tugas dan fungsi B2P2TOOT, tentunya harus ditempuh melalui penyelenggaraan organisasi dan pemerintah yang baik. Penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan terukur akan mempermudah penilaian hasil kinerja yang telah ditetapkan. Kemampuan B2P2TOOT dalam mencapai visi, misi serta tugas dan fungsi organisasi disusun dalam dokumen akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sesuai dengan peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi birokrasi No. 29 Tahun 2010. Akuntabilitas pelaksanaan kegiatan tergambar dalam bentuk laporan akuntabilitas kinerja (LAK). Selain untuk menyampaikan pelaksanaan kegiatan-kegiatan B2P2TOOT sesuai yang direncanakan, LAK juga merupakan bahan evaluasi untuk menilai capaian prestasi selama satu tahun anggaran. Analisis pencapaian tersebut diharapkan dapat menjadi masukan untuk kegiatan mendatang serta perbaikan kinerja instansi secara berkesinambungan.
  • 12. 3 Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013 Dasar hukum penyusunan LAK: 1. Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. 3. Instruksi Presiden Republik Indonesia nomor 7 tahun 1999 tentang akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. 4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi nomor 29 tahun 2010 tentang petunjuk pelaksanaan penetapan kinerja dan pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. B. Maksud dan Tujuan Maksud penyusunan LAK B2P2TOOT adalah upaya pencapaian good governance melalui sistem pertanggungjawaban kinerja tahunan yang tepat, jelas dan terukur sehingga dapat menciptakan penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan yang berdaya guna, berhasil guna, bersih, dan bertanggung jawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Tujuan dari penyusunan LAK 2013 adalah sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban kegiatan dan anggaran serta sebagai bahan evaluasi pelaksanaan kegiatan tahun 2013 Laporan ini juga merupakan rangkuman dari suatu proses dalam mengevaluasi kinerja yang melaporkan keberhasilan dan kegagalan pencapaian kinerja selama tahun 2013 yang wajib dipertanggungjawabkan. LAK diharapkan dapat digunakan sebagai rekomendasi pelaksanaan tahun 2014 dan perencanaan tahun 2015. C. Tugas dan Fungsi Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 491/PerMenkes/VII/2006 tentang susunan organisasi dan tata kerja Balai Besar Litbang Tanaman Obat dan Obat Tradisional, tugas pokok yang diemban adalah melaksanakan penelitian dan pengembangan tanaman obat dan obat tradisional. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut B2PTOOT menyelenggarakan fungsi sebagai berikut : 1. Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi penelitian dan/atau pengembangan tanaman obat dan obat tradisional; 2. Pelaksanaan eksplorasi, inventarisasi, identifikasi, dan adaptasi plasma nutfah tanaman obat; 3. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi konservasi dan pelestarian plasma nutfah tanaman obat;
  • 13. 4Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013 4. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi standarisasi tanaman obat dan bahan baku obat tradisional; 5. Pelaksanaan pengembangan jejaring kerjasama dan kemitraan di bidang tanaman obat dan obat tradisional; 6. Pelaksanaan kajian dan diseminasi informasi tanaman obat dan obat tradisional; 7. Pelaksanaan pelatihan teknis di bidang pembibitan, budidaya, pasca panen, analisis metabolit sekunder, koleksi spesimen tanaman obat serta uji keamanan dan kemanfaatan obat tradisional; 8. Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan B2P2TOOT D. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013 adalah sebagai berikut: Kata Pengantar Ringkasan Eksekutif Daftar Isi BAB I Pendahuluan, menjelaskan latar belakang, maksud dan tujuan, tugas pokok dan fungsi, serta sistematika penulisan laporan. BAB II Perencanaan dan Penetapan Kinerja,meliputi visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, program dan kegiatan serta indikator kinerja. BAB III Akuntabilitas Kinerja, menguraikan hasil pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerja. BAB IV Penutup LAMPIRAN-LAMPIRAN
  • 14. 5 Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013 BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA A. PERENCANAAN KINERJA Kinerja B2P2TOOT tahun 2013 mengacu pada rencana kinerja yang tertuang dalam dokumen Rencana Kinerja Tahun 2013 (RKT 2013). Dasar penyusunan RKT tersebut adalah Rencana Aksi Kegiatan B2P2TOOT 2010-2014. Dalam pelaksanaannya tentu saja tetap mengikuti tuntutan perkembangan bidang kesehatan regional, nasional dan global di bidang tanaman obat dan obat tradisional sebagai antisipatif aktif dinamika pembangunan kesehatan. Untuk memberikan arah dalam pelaksanaan tugas dan fungsi serta menjamin capaian yang menjadi sasaran target, maka ditetapkan: 1. Visi Masyarakat Sehat dengan JAMU yang Aman dan Berkhasiat 2. Misi a. Meningkatkan mutu litbang tanaman obat dan obat tradisional b. Mengembangkan hasil litbang tanaman obat dan obat tradisional c. Meningkatkan pemanfaatan hasil litbang tanaman obat dan obat tradisional 3. Tujuan dan Sasaran Berdasarkan visi dan misi ditetapkan tujuan dan sasaran sebagai berikut : a. Tujuan  Meningkatkan mutu litbang tanaman obat dan obat tradisional, bertujuan:  Meningkatkan kompetensi SDM dan kapasitas sarana prasarana litbang  Meningkatkan kemampuan institusi  Mengembangkan hasil litbang tanaman obat dan obat tradisional, bertujuan untuk mendapatkan temuan (teknologi/metode) baru di bidang tanaman obat dan obat tradisional  Meningkatkan pemanfaatan hasil litbang tanaman obat dan obat tradisional, bertujuan:  Menyediakan informasi/data berbasis bukti dari pemanfaatan JAMU dalam pelayanan kesehatan  Melaksanakan litbang tanaman obat dan obat tradisional
  • 15. 6Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013  Mengembangkan jejaring informasi litbang tanaman obat dan obat tradisional  Meningkatkan diseminasi dan pemanfaatan hasil litbang  Menyediakan pelayanan pelatihan dan pendampingan penelitian TO dan OT Gambar 02. Penandatanganan MoU antara Badan Litbangkes dengan Pemkot Pekalongan dan Perjanjian Kerjasama antara B2P2TOOT dengan Dinas Kesehatan Pekalongan oleh Kepala Badan Litbangkes Dr. dr Trihono, Walikota Pekalongan M. Basyir Ahmad, Kadinkes Pekalongan dr. Dwi Hery Wibawadan Kepala Balai Besar B2P2TOOT pada tanggal 25 Agustus 2013 di Aula B2P2TOOT. b. Sasaran  Meningkatnya kompetensi SDM  Meningkatnya kapasitas sarana dan prasarana  Meningkatnya kemampuan institusi  Diperolehnya teknologi/metode/ formula baru di bidang TO dan OT  Tersedianya tanaman obat terstandar  Terwujudnya jejaring kerjasama di bidang TO dan OT  Terselenggaranya diseminasi litbang TO dan OT  Terselenggaranya wisata ilmiah TO dan OT  Tersedianya pelayanan pendampingan penelitihan pelatihan 6Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013  Mengembangkan jejaring informasi litbang tanaman obat dan obat tradisional  Meningkatkan diseminasi dan pemanfaatan hasil litbang  Menyediakan pelayanan pelatihan dan pendampingan penelitian TO dan OT Gambar 02. Penandatanganan MoU antara Badan Litbangkes dengan Pemkot Pekalongan dan Perjanjian Kerjasama antara B2P2TOOT dengan Dinas Kesehatan Pekalongan oleh Kepala Badan Litbangkes Dr. dr Trihono, Walikota Pekalongan M. Basyir Ahmad, Kadinkes Pekalongan dr. Dwi Hery Wibawadan Kepala Balai Besar B2P2TOOT pada tanggal 25 Agustus 2013 di Aula B2P2TOOT. b. Sasaran  Meningkatnya kompetensi SDM  Meningkatnya kapasitas sarana dan prasarana  Meningkatnya kemampuan institusi  Diperolehnya teknologi/metode/ formula baru di bidang TO dan OT  Tersedianya tanaman obat terstandar  Terwujudnya jejaring kerjasama di bidang TO dan OT  Terselenggaranya diseminasi litbang TO dan OT  Terselenggaranya wisata ilmiah TO dan OT  Tersedianya pelayanan pendampingan penelitihan pelatihan 6Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013  Mengembangkan jejaring informasi litbang tanaman obat dan obat tradisional  Meningkatkan diseminasi dan pemanfaatan hasil litbang  Menyediakan pelayanan pelatihan dan pendampingan penelitian TO dan OT Gambar 02. Penandatanganan MoU antara Badan Litbangkes dengan Pemkot Pekalongan dan Perjanjian Kerjasama antara B2P2TOOT dengan Dinas Kesehatan Pekalongan oleh Kepala Badan Litbangkes Dr. dr Trihono, Walikota Pekalongan M. Basyir Ahmad, Kadinkes Pekalongan dr. Dwi Hery Wibawadan Kepala Balai Besar B2P2TOOT pada tanggal 25 Agustus 2013 di Aula B2P2TOOT. b. Sasaran  Meningkatnya kompetensi SDM  Meningkatnya kapasitas sarana dan prasarana  Meningkatnya kemampuan institusi  Diperolehnya teknologi/metode/ formula baru di bidang TO dan OT  Tersedianya tanaman obat terstandar  Terwujudnya jejaring kerjasama di bidang TO dan OT  Terselenggaranya diseminasi litbang TO dan OT  Terselenggaranya wisata ilmiah TO dan OT  Tersedianya pelayanan pendampingan penelitihan pelatihan
  • 16. 7 Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013 Gambar 03. Litkayasa B2P2TOOT sedang menerangkan budidaya tanaman obat daun ungu kepada siswa MAN Surakarta pada Kunjungan Wisata Kesehatan JAMU. 4. Program dan Kegiatan a. Pengembangan SDM, sarana dan prasarana litbang TO dan OT b. Pengembangan kelembagaan c. Penyusunan standar dan pedoman d. Pengembangan teknologi/metode tepat guna di bidang TO dan OT e. Penyelenggaraan Saitifikasi JAMU: penyediaan evidanced base pemanfaatan JAMU dalam pelayanan kesehatan formal f. Penelitian dan pengembangan TO dan OT g. Diseminasi hasil litbang h. Promosi hasil litbang i. Wisata Kesehatan JAMU, sebagai implementasi Traditional Health Tourism j. Pelayanan pelatihan dan penelitian 7 Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013 Gambar 03. Litkayasa B2P2TOOT sedang menerangkan budidaya tanaman obat daun ungu kepada siswa MAN Surakarta pada Kunjungan Wisata Kesehatan JAMU. 4. Program dan Kegiatan a. Pengembangan SDM, sarana dan prasarana litbang TO dan OT b. Pengembangan kelembagaan c. Penyusunan standar dan pedoman d. Pengembangan teknologi/metode tepat guna di bidang TO dan OT e. Penyelenggaraan Saitifikasi JAMU: penyediaan evidanced base pemanfaatan JAMU dalam pelayanan kesehatan formal f. Penelitian dan pengembangan TO dan OT g. Diseminasi hasil litbang h. Promosi hasil litbang i. Wisata Kesehatan JAMU, sebagai implementasi Traditional Health Tourism j. Pelayanan pelatihan dan penelitian 7 Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013 Gambar 03. Litkayasa B2P2TOOT sedang menerangkan budidaya tanaman obat daun ungu kepada siswa MAN Surakarta pada Kunjungan Wisata Kesehatan JAMU. 4. Program dan Kegiatan a. Pengembangan SDM, sarana dan prasarana litbang TO dan OT b. Pengembangan kelembagaan c. Penyusunan standar dan pedoman d. Pengembangan teknologi/metode tepat guna di bidang TO dan OT e. Penyelenggaraan Saitifikasi JAMU: penyediaan evidanced base pemanfaatan JAMU dalam pelayanan kesehatan formal f. Penelitian dan pengembangan TO dan OT g. Diseminasi hasil litbang h. Promosi hasil litbang i. Wisata Kesehatan JAMU, sebagai implementasi Traditional Health Tourism j. Pelayanan pelatihan dan penelitian
  • 17. 8Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013 Gambar 04. Walikota Pekalongan M. Basyir Ahmad bertanya mengenai khasiat minuman instan di stand Pameran B2P2TOOT pada peringatan Hari Teknologi Nasional di kota Pekalongan tanggal 1-6 Oktober 2013 B. Penetapan Kinerja Target yang harus diselesaikan B2P2TOOT tahun 2013 untuk mencapai sasaran strategis tercantum dalam dokumen Penetapan kinerja dari Badan Litbang Kesehatan (Tabel 01) adalah sebagai berikut: Tabel 01. Penetapan kinerja B2P2TOOT tahun 2013 dari Badan Litbang Kesehatan Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Meningkatnya penelitian dan pengembangan di bidang Tanaman Obat dan Obat Tradisional Jumlah produk/model/prototipe/standar/formula di bidang TOOT 7 Jumlah Publikasi Ilmiah di bidang TOOT pada media cetak dan elektronik nasional 20 Jumlah data status kesehatan masyarakat hasil Riskesnas Wilayah IV 6 Penetapan kinerja tersebut merupakan pernyataan kinerja/kesepakatan/perjanjian kinerja antara Badan Litbang Kesehatan dengan B2P2TOOT untuk mewujudkan target kinerja yang ditetapkan selama satu tahun anggaran 2013.
  • 18. 9 Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Pengukuran dan Analisis Capaian Kinerja Pengukuran capaian kinerja 2013 dilakukan dengan membandingkan target dan realisasi setiap indikator kinerja. Pengukuran kinerja digunakan untuk menganalisis keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Hasil pengukuran kinerja digunakan sebagai salah satu alat manajemen dalam pengambilan keputusan dan rekomendasi mendukung pelaksanaan kegiatan selanjutnya. Capaian kinerja B2P2TOOT tahun 2013 dapat melebihi target yang telah ditetapkan yaitu 10 jumlah produk/model/prototipe/standar/formula di bidang Tanaman Obat dan Obat Tradisional, 22 publikasi ilmiah dan 6 data status kesehatan masyarakat hasil Riskesdas wilayah IV. Gambar 05. A. Formula JAMU Hiperurisemia, B. Formula JAMU Hipertensi A B
  • 19. 10Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013 Tabel 02. Capaian kinerja B2P2TOOT tahun 2013 No Indikator Output 2012 2013 Target Capaian Target Capaian % 1. Jumlah produk/ model/ prototipe/ standar/ formula di bidang 2 TO yang telah distandarisasi 3 (>100%) - Pimpinellapruatjan - Centella asiatica - Sonchus arvensis 2 1 - Tinosporacrispa L <100 6 Formula JAMU yang telah distandarisasi 4 Formula JAMU uji klinik pre-post - Aprodiasika - Hepatoprotektor - Immunomudulator - Batu kandung kemih 2 Formula JAMU dari uji RCT - Hipertensi - Hiperurisemia 5 4 Formula JAMU pra-klinik  Antikanker  Pelancar ASI  Antiurolitiasis  Infertilitas 5 Formula JAMU uji klinik  Antianemia  Antiasma  Insomnia  Alternatif FAM  Antivertigo >100 2. Jumlah publikasi ilmiah di bidang TO dan OT yang dimuat pada media cetak dan elektronik 15 15 (100%) 20 22 >100 3. Jumlah data status kesehatan masyarakat hasil Riskesdas Wilayah IV - - 6 6 100
  • 20. 11 Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013 1. Formula JAMU Terstandar Formula JAMU yang telah distandarisasi merupakan formula JAMU yang telah di uji khasiat dan keamanannya melalui uji pra klinik dengan hewan coba dan uji klinik pre-post di klinik saintifikasi JAMU B2P2TOOT. Capaian target formula JAMU yang telah distandarisasi sebanyak 9 formula dari 5 Formula yang ditargetkan. Empat Formula diperoleh dari penelitian pra-klinik dan 5 Formula JAMU diperoleh dari penelitian pre-post. Tabel 03. Penelitian 2013 sebagai pendukung capaian output Formula standar No Penelitian Jenis Output Penelitian pra-klinik pada hewan coba 1 Studi praklinik Formula JAMU untuk antikanker Kandidat Formula JAMU 2 Studi praklinik Formula JAMU untuk pelancar ASI Kandidat Formula JAMU 3 Studi praklinik Formula JAMU untuk antiuroliatiasis Kandidat Formula JAMU 4 Studi praklinik Formula JAMU untuk infertilitas Kandidat Formula JAMU Penelitian Klinik 1 Uji klinik formula JAMUuntuk antianemia Formula JAMU 2 Uji klinik formula JAMU untuk antiasma Formula JAMU 3 Uji klinik formula JAMU untuk antivertigo Formula JAMU 4 Uji klinik formula JAMU untuk inzomnia Formula JAMU 5 Uji klinik formula JAMU untuk terapi FAM Formula JAMU 2. Tanaman Obat Terstandar TO terstandar mutlak diperlukan sebagai jaminan JAMU yang aman, berkhasiat dan bermutu. Semakin diterimanya JAMU sebagai salah satu alternatif pilihan dalam pengobatan akan berdampak pada peningkatan kebutuhan bahan baku JAMU, sehingga ketersediaan dan kesinambungan harus terjamin. Untuk dapat menjadi tanaman obat terstandar diperlukan sekuen kegiatan dan penelitian yang tidak dapat diselesaikan dalam 1 tahun anggaran (tabel 04). Sehingga untuk mencapai output tanaman obat terstandar diperlukan penelitian multiyear. Penelitian standarisasi tanaman obat diarahkan untuk mendapatkan data pendukung sehingga didapat kandidat TO terstandar.
  • 21. 12Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013 Tabel 04. Proses untuk mendapatkan tanaman obat terstandar Proses Standarisasi Tanaman Obat Tumbuhan Budidaya Pascapanen 1. Autentifikasi TO: Karakterisasi dan identifikasi fisiko kimia plasma nutfah 2. Uji keseragaman dan kestabilan 3. Uji multilokasi 4. Genomik mapping 5. Pengelolaan spesimen 6. Teknologi konservasi dan pelestarian (termasuk kultur jaringan) 1. Metode pembenihan & pembibitan (termasuk kultur jaringan) 2. Penentuan lokasi tanam (ketinggian dan jenis tanah) 3. Teknik budidaya (jarak tanam, kultur teknis naungan, pemupukan, pengairan) 4. Pengendalian hama penyakit 5. Teknik panen 1. Cara pencucian 2. Sortasi, pengubahan bentuk 3. Teknik pengeringan 4. Kontrol kualitas 5. Penyimpanan 6. Inovasi teknologi pengembangan produk 7. Inovasi teknologi pengeringan, pencucian, penyimpanan (rancang bangun alat) Otenfikasi TO dengan dukungan data DNA fingerprinting, profiling fitokimia atau fingerprinting fitokimia, data klasifikasi tumbuhan (anatomi dan morfologi) penelitian produktivitas TO: standarisasi budidaya dengan dukungan tehnis pembibitan dan perbanyakan, teknik budidaya (antara lain pemupukan, pengairan, lokasi budidaya) tehnik panen, dan penanganan pasca panen. Penelitian uji multilokasi produktivitas TO: pembudidayaan pada ketinggian tempat, jenis tanah, waktu penanaman (musim) dll. Tahun 2013 dilakukan 2 penelitian untuk mendukung target indikator output TO terstandar (tabel 05). Capaian output tanaman obat terstandar di tahun 2013 sejumlah 1TO terstandar yaitu: Brotowali (Tinospora crispa L),
  • 22. 13 Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013 Tabel 05. Judul penelitian pendukung pencapaian tanaman obat terstandar No Penelitian Output Antara Akhir 1 Tanaman Brotowali: Karateristik morfologi Genetik dan sidik jari kandungan kimia serta optimasi metode analisiskuantitatif Karakter morfologi, profil fitokimia metode analisis kandungan kimia Tanaman Brotowali (Tinosporacrispa L) Terstandar (2013) Gambar 06. Tanaman Brotowali (Tinosporacrispa L) 3. Publikasi Ilmiah a. Publikasi dalam Jurnal Ilmiah dan Prosiding Publikasi hasil riset adalah salah satu indikator keberhasilan lembaga dari individu peneliti. Hasil litbang TOOT disebarluaskan melalui pertemuan ilmiah seperti seminar, lokakarya dan simposium maupun publikasi melalui jurnal ilmiah. Publiksi ilmiah yang menjadi indikator output B2P2TOOT adalah publikasi ilmiah di bidang TO dan OT yang dimuat dalam media cetak maupun elektronik nasional. Seperti dalam jurnal nasional cetak maupun elektronik dan proseding. Hasil yang telah dicapai selama tahun 2013 sebanyak 22 judul. 13 Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013 Tabel 05. Judul penelitian pendukung pencapaian tanaman obat terstandar No Penelitian Output Antara Akhir 1 Tanaman Brotowali: Karateristik morfologi Genetik dan sidik jari kandungan kimia serta optimasi metode analisiskuantitatif Karakter morfologi, profil fitokimia metode analisis kandungan kimia Tanaman Brotowali (Tinosporacrispa L) Terstandar (2013) Gambar 06. Tanaman Brotowali (Tinosporacrispa L) 3. Publikasi Ilmiah a. Publikasi dalam Jurnal Ilmiah dan Prosiding Publikasi hasil riset adalah salah satu indikator keberhasilan lembaga dari individu peneliti. Hasil litbang TOOT disebarluaskan melalui pertemuan ilmiah seperti seminar, lokakarya dan simposium maupun publikasi melalui jurnal ilmiah. Publiksi ilmiah yang menjadi indikator output B2P2TOOT adalah publikasi ilmiah di bidang TO dan OT yang dimuat dalam media cetak maupun elektronik nasional. Seperti dalam jurnal nasional cetak maupun elektronik dan proseding. Hasil yang telah dicapai selama tahun 2013 sebanyak 22 judul. 13 Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013 Tabel 05. Judul penelitian pendukung pencapaian tanaman obat terstandar No Penelitian Output Antara Akhir 1 Tanaman Brotowali: Karateristik morfologi Genetik dan sidik jari kandungan kimia serta optimasi metode analisiskuantitatif Karakter morfologi, profil fitokimia metode analisis kandungan kimia Tanaman Brotowali (Tinosporacrispa L) Terstandar (2013) Gambar 06. Tanaman Brotowali (Tinosporacrispa L) 3. Publikasi Ilmiah a. Publikasi dalam Jurnal Ilmiah dan Prosiding Publikasi hasil riset adalah salah satu indikator keberhasilan lembaga dari individu peneliti. Hasil litbang TOOT disebarluaskan melalui pertemuan ilmiah seperti seminar, lokakarya dan simposium maupun publikasi melalui jurnal ilmiah. Publiksi ilmiah yang menjadi indikator output B2P2TOOT adalah publikasi ilmiah di bidang TO dan OT yang dimuat dalam media cetak maupun elektronik nasional. Seperti dalam jurnal nasional cetak maupun elektronik dan proseding. Hasil yang telah dicapai selama tahun 2013 sebanyak 22 judul.
  • 23. 14Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013 Tabel 06. Publikasi ilmiah di bidang TO dan OT dari penelitian B2P2TOOT NO JUDUL ARTIKEL NAMA PENULIS Prosiding Seminar Nasional Tumbuhan Obat Indonesia ke -44: Pengendalian, Pemanfaatan, dan Pengembangan Tumbuhan Obat Indonesia Untuk Peningkatan Kesehatan Masyarakat, Palembang 14- 16 maret 2013 1 Aktifitas Infusa daun Piperbetle Linndan PiperBrocatum Riuz & Pavterhadap Viabilitas Sel Hela Sari Haryanti, Yuli Widiyastuti, Nila Etikawati 2 Observasi klinik formula JAMU sebagai penurun berat badan Danang Ardiyanto, Agus Triyono 3 Kajian Karakteristik Aksesi Echinacea purpurea (L.) Moench di B2P2TOOT Fauzi, Dyah Subositi, Awal PKD 4 Pengaruh Penggunaan Formula Penurun Berat badan Terhadap Fungsi Ginjal (Ureum dan Creatinin) Agus Triyono, Katno 5 Pengaruh Formula JAMU Osteoarthritis Terhadap Rasa Nyeri Pada Penderita Osteoarthritis Danang Ardiyanto, Agus Triyono 6 Kandungan Kimia Minyak Atsiri Daun Melaleuca bracteata F. MUELL yang tumbuh di Tawangmangu Nita Supriyati, Elok Widayanti 7 Identifikasi Fitokimia Daun Kari (Murraya koenigii L.) Amalia Damayanti, Elok Widayanti, Hartini, Lia Wulandari Jurnal Biologi Indonesia Vol 9 No 2 Desember 2013 1 Karakterisasi genetik tempuyung (Sonchus arvensis) berdasar penanda molekuler Sequence-Related Amplified Polymorphism (SRAP) Dyah Subositi Proceeding: The 2nd International Conference of the Indonesian Chemical Society 2013 Universitas Islam Indonesia Jogjakarta 22-23 Oct 2013 1 Preclinical Study of JAMUFormula for Hemorrhoids Saryanto, Danang Ardiyanto 2 The effect of hypertention herb formula to the liver function Agus Triyono, Peristiwan Ridho Widhi Astana
  • 24. 15 Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013 3 Clicical Observation of JAMUFormula for Hemmorrhoid treatment Peristiwan Ridha Widhi Astana, Agus Triyono Prosiding Seminar Nasional Diabetes Militus “Si Manis Berujung Kronis” 1 Terapi herbal untuk diabetes Danang Ardiyanto 2 Studi klinis formula JAMU untuk hepatoprotektor Zuraida Zulkarnaen, Peristiwan Ridha Widhi 3 Studi klinis formula JAMU formula JAMU sebagai terapi batu saluran kemih Peristiwan Ridha Widhi, Zuraida Zulkarnaen 4 Perbandingan Khasiat penurunan gula darah 4 ekstrak tanaman obat Agus Triyono, Sunu Pamadya TI 5 Uji Toksisitas akut dan sub kronik ekstrak tapak dara (Vinca rosea) Agus Triyono, Danang Ardiyanto 6 Studi Klinis Ramuan JAMU untuk dispepsia Sunu Pamadyo TI, Agus Triyono Prosiding Seminar Internasional Tumbuhan Obat Indonesia Ke 45 Pengendalian, Pelestarian, Pemanfaatan, dan Pengembangan Hutan dan Tumbuhan ObatBagi Kesejahteraan Masyarakat, Bogor 10-12 September 2013 1 Phyllanthin of Meniran (Phyllanthus sp.) from Several Areas Of Java Nita Supriyati, lka Yanti, M. Sholikhah, Rohmat Mujahid 2 Production and Marketing Analysis of Gotu Kola (Centella asiatica), Sow Thistle (Sonchus aruensis) and Celery (Apium graveolens) in Farmer and CRDMPTMTawangmangu Nurul Husniyati Listyana,Tri Widayat, Rahma Widyastuti 3 The Effect of Antigastritis JAMU against Urea Levels, Creatinine, SGPT and SGOT Test strain wister Rats. Nuning Rahmawati, Fitriana 4 Genetic diversitry of Tempuyung (Sonchus arvensis L) Dyah Subositi, Rohmat Mujahid 5 Cytotoxic activity of Methanolic and Chloroform Extract of Cryptocarya masoi L. Brk on MCF-THuman Breast Cancer cell line. Yuli Widiyastuti, Sari Haryanti
  • 25. 16Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013 b. Publikasi dalam bentuk buku, brosur dan video tentang TO dan OT Selain melakukan publikasi ilmiah secara formal di jurnal atau proseding, untuk meningkatkan pemanfaatan hasil litbang oleh masyarakat dilakukan pula publikasi dalam bentuk buku, brosur dan materi publikasi lainnya, berupa: 1. Vademekum jilid 4 2. Vademekum jilid 2 (cetak ulang) 3. Buku Panduan Wisata Ilmiah Tanaman Obat dan Obat Tradisional 4. Buku Olahan Sehat Berkhasiat Obat 5. Buku Tanaman Narkotika 6. Profil B2P2TOOT 7. Brosur Tanaman Obat 8. Kalender Gambar 07.Brosur Tanaman Obat
  • 26. 17 Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013 Gambar 08. Buku-buku terbitan B2P2TOOT Tahun 2013
  • 27. 18Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013 4. Riset Nasional Status Kesehatan Wilayah IV Data kesehatan dasar sebagai gambaran status kesehatan masyarakat secara nasional dan daerah sangat diperlukan untuk mencapai visi dan misi kementerian kesehatan. Riset Dasar Kesehatan (Riskesdas) merupakan riset kesehatan berbasis komunal berskala nasional sampai tingkat kabupaten/kota yang dilakukan oleh litbangkes dengan melibatkan seluruh satker termasuk B2P2TOOT. B2P2TOOT merupakan Koordinator Wilayah (KORWIL) IV, bertanggung jawab melaksanakan Riskesdas di 6 provinsi yaitu: Jambi, Kepri, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tengah di sebanyak 62 kabupaten/kota. Riskesdas 2013 mencakup seluruh indikator kesehatan utama, yaitu status kesehatan (penyebab kematian, angka kesakitan, angka kecelakaan, angka disabilitas, dan status gizi), kesehatan lingkungan (lingkungan fisik), pengetahuan/sikap/perilaku kesehatan (flu burung, HIV/AIDS, perilaku higienis, penggunaan tembakau, minum alkohol, aktivitas fisik, perilaku konsumen makanan) dan berbagai aspek mengenai pelayanan kesehatan (akses, cakupan, mutu layanan, pembiayaan kesehatan) serta indikator kesehatan lainnya yang dapat mendukung pengembangan model Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) di Indonesia untuk melihat peringkat kabupaten/kota serta spesimen biomedis. Gambar 09. Praktek Lapangan pada Workshop Training Center Enumerator di Provinsi Kalimantan Tengah 18Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013 4. Riset Nasional Status Kesehatan Wilayah IV Data kesehatan dasar sebagai gambaran status kesehatan masyarakat secara nasional dan daerah sangat diperlukan untuk mencapai visi dan misi kementerian kesehatan. Riset Dasar Kesehatan (Riskesdas) merupakan riset kesehatan berbasis komunal berskala nasional sampai tingkat kabupaten/kota yang dilakukan oleh litbangkes dengan melibatkan seluruh satker termasuk B2P2TOOT. B2P2TOOT merupakan Koordinator Wilayah (KORWIL) IV, bertanggung jawab melaksanakan Riskesdas di 6 provinsi yaitu: Jambi, Kepri, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tengah di sebanyak 62 kabupaten/kota. Riskesdas 2013 mencakup seluruh indikator kesehatan utama, yaitu status kesehatan (penyebab kematian, angka kesakitan, angka kecelakaan, angka disabilitas, dan status gizi), kesehatan lingkungan (lingkungan fisik), pengetahuan/sikap/perilaku kesehatan (flu burung, HIV/AIDS, perilaku higienis, penggunaan tembakau, minum alkohol, aktivitas fisik, perilaku konsumen makanan) dan berbagai aspek mengenai pelayanan kesehatan (akses, cakupan, mutu layanan, pembiayaan kesehatan) serta indikator kesehatan lainnya yang dapat mendukung pengembangan model Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) di Indonesia untuk melihat peringkat kabupaten/kota serta spesimen biomedis. Gambar 09. Praktek Lapangan pada Workshop Training Center Enumerator di Provinsi Kalimantan Tengah 18Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013 4. Riset Nasional Status Kesehatan Wilayah IV Data kesehatan dasar sebagai gambaran status kesehatan masyarakat secara nasional dan daerah sangat diperlukan untuk mencapai visi dan misi kementerian kesehatan. Riset Dasar Kesehatan (Riskesdas) merupakan riset kesehatan berbasis komunal berskala nasional sampai tingkat kabupaten/kota yang dilakukan oleh litbangkes dengan melibatkan seluruh satker termasuk B2P2TOOT. B2P2TOOT merupakan Koordinator Wilayah (KORWIL) IV, bertanggung jawab melaksanakan Riskesdas di 6 provinsi yaitu: Jambi, Kepri, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tengah di sebanyak 62 kabupaten/kota. Riskesdas 2013 mencakup seluruh indikator kesehatan utama, yaitu status kesehatan (penyebab kematian, angka kesakitan, angka kecelakaan, angka disabilitas, dan status gizi), kesehatan lingkungan (lingkungan fisik), pengetahuan/sikap/perilaku kesehatan (flu burung, HIV/AIDS, perilaku higienis, penggunaan tembakau, minum alkohol, aktivitas fisik, perilaku konsumen makanan) dan berbagai aspek mengenai pelayanan kesehatan (akses, cakupan, mutu layanan, pembiayaan kesehatan) serta indikator kesehatan lainnya yang dapat mendukung pengembangan model Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) di Indonesia untuk melihat peringkat kabupaten/kota serta spesimen biomedis. Gambar 09. Praktek Lapangan pada Workshop Training Center Enumerator di Provinsi Kalimantan Tengah
  • 28. 19 Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013 B. Gambaran Sumber Daya Untuk menjalankan tugas dan fungsi dan sasaran strategis B2P2TOOT perlu dukungan manajemen sumber daya manusia. Struktur organisasi yuridis formal struktur organisasi B2P2TOOT sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan Nomor 491/PerMenKes/VII/2006 adalah sebagai berikut: Gambar 10. Struktur organisasi B2P2TOOT tahun 2013 Pada awal 2013 jumlah PNS B2P2TOOT sebanyak 87 orang, satu peneliti utama, satu litkayasa penyelia dan satu staf umum memasuki masa pensiun dan satu pustakawan pindah tugas ke Pemprov Jawa Tengah sehingga pada akhir tahun 2013 jumlah PNS B2P2TOOT sebanyak 83 orang. Pegawai tersebut berkedudukan 10 orang sebagai pejabat struktural, 5 orang tenaga fungsional peneliti yang merangkap sebagai pejabat struktural, 26 orang sebagai tenaga fungsional peneliti, 22 litkayasa dan 25 tenaga administrasi. Peneliti pendukung standarisasi tanaman obat berjumlah 12 orang, sedangkan peneliti yang menggarap kandidat formula JAMU (uji praklinik JAMU) 4 orang dan yang melakukan uji klinik untuk mendapatkan formula JAMU terstandar sebanyak 7 orang (Tabel 07). KEPALA Ka. Bid. Program, Kerjasama dan Informasi Ka. Subag Keuangan Ka. Sie Kerjasama & Informasi Ka. Bid. Pelayanan Penelitian Ka. Sie Sarana Penelitian Ka. Sie Pelayanan Teknis Kelompok Jabatan Fungsional Ka. Bag. Tata Usaha . Ka. Subag Umum Ka. Sie Program& Evaluasi Instalasi dan Laboratorium
  • 29. 20Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013 Tabel 07. Tenaga fungsional peneliti B2P2TOOT pendukung pencapaian output kinerja No Peneliti Nama Jumlah 1 Standarisasi TO Bioprospeksi Wahyu Joko, Dyah Subositi 2 Pembibitan Nurul Husniyati, Rahma Widiyastuti 2 Budidaya Yuli Widiyastuti, Sugeng sugiarso, Fauzi, Harto Widodo 4 Pascapanen Amalia Damayanti, Heru Sudrajad, Elok Widiyati, Katno 4 Phytokimia fingerprinting Nita Supriyati, Rohmat Mujahid 2. Formula JAMU a. Kandidat Formula JAMU (Uji pra-klinikJAMU) Nuning Rahmawati, Galuh Ratnawati, Saryanto, Sari Haryanti 4 Formulasi Awal Prichatin KD 1 b. Formula JAMU (Uji KlinikJAMU) dr. Agus Triono, dr. Sunu PTI, dr. Zuraida Z., dr Widi A., dr. Danang 5 3. Publikasi yang dimuat dalam media cetak dan elektronik Seluruh peneliti 22 Sumberdaya manusia sebagai aset utama B2P2TOOT dalam menjalankan tugas dan fungsi institusi baik secara kuantitas dan kualitas masih kurang. Untuk operasional klinik saintifikasi JAMU B2P2TOOT memiliki 5 dokter peneliti. B2P2TOOT belum memiliki peneliti dengan tingkat pendidikan S3 (2 peneliti sedang menjalani tugas belajar S3). C. Sumber Daya Anggaran Alokasi anggaran B2P2TOOT tahun 2013 sebesar Rp 50.612.920.000,- terdiri dari rupiah murni sebesar 50.555.800.000,- dan PNBP sebesar 57.120.000,-. Anggaran tersebut dialokasikan untuk gaji pegawai, belanja barang, dan belanja modal dibanding tahun 2012 (Rp 25.656.783.000,-), anggaran tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 197 % (Gambar 11).
  • 30. 21 Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013 Gambar 11. Anggaran per jenis belanja B2P2TOOT tahun 2013 dibandingkan tahun 2012 Tabel 08. Capaian output RKA-KL dan realisasi anggaran B2P2TOOT Tahun 2013 No Output (RKA-KL) Target Anggaran Capaian Realisasi Anggaran (x Rp 1.000) Output % (x Rp 1.000) % 1 Penelitian bidang TOOT 10 dok 606.614 10 dok 142 572.658,95 94,40 2 Dokumen Perencanaan & Pengelolaan Anggaran 2 dok 141.925 2 dok 100 120.774,45 85,10 3 Laporan Kinerja 3 dok 112.697 3 dok 100 86.564,3 78.81 4 Manajemen Kekayaan &Keuangan Negara 3 dok 143.710 3 dok 100 140.650,1 97,87 5 Gedung/Bangunan Laboratorium 2,347 m2 3.378.820 2,237 m2 95, 1 3.128.726,4 92.60 6 Perangkat Pengolah Data &Komunikasi 19 unit 230.555 19 unit 100 224.317,05 97,29 7 Peralatan Fasilitas Laboratorium 22 unit 1.046.719 22 unit 100 969.705,89 92.84 8 Peralatan Fasilitas Perkantoran 27 unit 907.377 27 unit 100 902.972,29 99,51 9 Dokumen Informasi, Publikasi &Desiminasi 18 dok 2.175.483 18 dok 100 2.076.060 95,43 10 Kendaraan Bermotor 2 unit 40.420 2 dok 100 35.851,5 88,7 11 Manajamen 1 dok 209.235 1 dok 100 183.067,6 87.49 0 10000000 20000000 30000000 40000000 50000000 pegawai 21 Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013 Gambar 11. Anggaran per jenis belanja B2P2TOOT tahun 2013 dibandingkan tahun 2012 Tabel 08. Capaian output RKA-KL dan realisasi anggaran B2P2TOOT Tahun 2013 No Output (RKA-KL) Target Anggaran Capaian Realisasi Anggaran (x Rp 1.000) Output % (x Rp 1.000) % 1 Penelitian bidang TOOT 10 dok 606.614 10 dok 142 572.658,95 94,40 2 Dokumen Perencanaan & Pengelolaan Anggaran 2 dok 141.925 2 dok 100 120.774,45 85,10 3 Laporan Kinerja 3 dok 112.697 3 dok 100 86.564,3 78.81 4 Manajemen Kekayaan &Keuangan Negara 3 dok 143.710 3 dok 100 140.650,1 97,87 5 Gedung/Bangunan Laboratorium 2,347 m2 3.378.820 2,237 m2 95, 1 3.128.726,4 92.60 6 Perangkat Pengolah Data &Komunikasi 19 unit 230.555 19 unit 100 224.317,05 97,29 7 Peralatan Fasilitas Laboratorium 22 unit 1.046.719 22 unit 100 969.705,89 92.84 8 Peralatan Fasilitas Perkantoran 27 unit 907.377 27 unit 100 902.972,29 99,51 9 Dokumen Informasi, Publikasi &Desiminasi 18 dok 2.175.483 18 dok 100 2.076.060 95,43 10 Kendaraan Bermotor 2 unit 40.420 2 dok 100 35.851,5 88,7 11 Manajamen 1 dok 209.235 1 dok 100 183.067,6 87.49 barang modal total 21 Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013 Gambar 11. Anggaran per jenis belanja B2P2TOOT tahun 2013 dibandingkan tahun 2012 Tabel 08. Capaian output RKA-KL dan realisasi anggaran B2P2TOOT Tahun 2013 No Output (RKA-KL) Target Anggaran Capaian Realisasi Anggaran (x Rp 1.000) Output % (x Rp 1.000) % 1 Penelitian bidang TOOT 10 dok 606.614 10 dok 142 572.658,95 94,40 2 Dokumen Perencanaan & Pengelolaan Anggaran 2 dok 141.925 2 dok 100 120.774,45 85,10 3 Laporan Kinerja 3 dok 112.697 3 dok 100 86.564,3 78.81 4 Manajemen Kekayaan &Keuangan Negara 3 dok 143.710 3 dok 100 140.650,1 97,87 5 Gedung/Bangunan Laboratorium 2,347 m2 3.378.820 2,237 m2 95, 1 3.128.726,4 92.60 6 Perangkat Pengolah Data &Komunikasi 19 unit 230.555 19 unit 100 224.317,05 97,29 7 Peralatan Fasilitas Laboratorium 22 unit 1.046.719 22 unit 100 969.705,89 92.84 8 Peralatan Fasilitas Perkantoran 27 unit 907.377 27 unit 100 902.972,29 99,51 9 Dokumen Informasi, Publikasi &Desiminasi 18 dok 2.175.483 18 dok 100 2.076.060 95,43 10 Kendaraan Bermotor 2 unit 40.420 2 dok 100 35.851,5 88,7 11 Manajamen 1 dok 209.235 1 dok 100 183.067,6 87.49 tahun 2012 tahun 2013
  • 31. 22Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013 Laboratorium 12 Tanah 2,805 M2 316.770 2,345 M2 83, 6 263.975 87.49 13 Manajemen Kebun Tanaman Obat 1 dok 1.287.557 1 dok 100 1.167.117,5 90,65 14 Dokumen Hukum, Organisasi & Kepegawaian 7 dok 840.840 7 dok 100 734.035,4 87.30 15 Dokumen Bidang Ilmiah & Etik 1 dok 274.110 1 dok 100 238.574,9 87,04 16 Data Status Kesehatan Masyarakat Hasil Riskesnas Wil IV 7 dok 28.146.121 7 dok 100 26.916.160,6 96.72 17 Layanan Perkantoran 12 bulan 10.753.967 12 bulan 100 9.670.946,49 90,08 Jumlah 50.612.920 47.432.158,54 93,71 D. Sumber Daya Sarana dan Prasarana Penambahan dan peningkatan sarana dan prasarana pendukung pencapaian target kinerja tahun 2013 dan pelaksanaan tugas dan fungsi B2P2TOOT, meliputi: 1. Penambahan nilai Gedung Diklat Iptek TO dan JAMU. Pada tahun 2012 hanya diselesaikan hingga lantai 2 karena keterbatasan dana, sedangkan lantai 3 diselesaikan pada tahun 2013. Lantai 1 terdiri dari lobi, ruang makan, dapur, laundry dan ruang rapat. Lantai 2 dan 3 berisi kamar penginapan. Dengan diselesaikannya pembangunan Gedung Diklat Iptek TO dan JAMU diharapkan dapat meningkatkan kinerja B2P2TOOT khususnya tupoksi di bidang pelatihan teknis TOOT, diantaranya diklat 50 jam Dokter Saintifikasi JAMU (SJ), Apoteker dan tenaga kesehatan lainnya, kegiatan mengajar PKL mahasiswa, diklat bagi petani dan masyarakat luas tentang TOOT.
  • 32. 23 Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013 Gambar 12. Gedung Diklat Iptek Tanaman Obat dan JAMUuntuk menunjang tugas dan fungsi B2P2TOOT tahun 2013 2. Lantai 2 Gedung Karangpandan. Stasiun yang berlokasi di Toh Kuning dibangun tahun 2010 dan penyelesaian lantai 2 serta penambahan fasilitas gudang dilakukan pada tahun 2013. Gambar 13. Penyelesaian gedung Karangpandan (A. tampak depan dan B. Tampak belakang). Pembangunan gedung berfungsi sebagai sarana pendukung litbang budidaya dan panen TO di kebun Karangpandan. A B 23 Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013 Gambar 12. Gedung Diklat Iptek Tanaman Obat dan JAMUuntuk menunjang tugas dan fungsi B2P2TOOT tahun 2013 2. Lantai 2 Gedung Karangpandan. Stasiun yang berlokasi di Toh Kuning dibangun tahun 2010 dan penyelesaian lantai 2 serta penambahan fasilitas gudang dilakukan pada tahun 2013. Gambar 13. Penyelesaian gedung Karangpandan (A. tampak depan dan B. Tampak belakang). Pembangunan gedung berfungsi sebagai sarana pendukung litbang budidaya dan panen TO di kebun Karangpandan. A B 23 Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013 Gambar 12. Gedung Diklat Iptek Tanaman Obat dan JAMUuntuk menunjang tugas dan fungsi B2P2TOOT tahun 2013 2. Lantai 2 Gedung Karangpandan. Stasiun yang berlokasi di Toh Kuning dibangun tahun 2010 dan penyelesaian lantai 2 serta penambahan fasilitas gudang dilakukan pada tahun 2013. Gambar 13. Penyelesaian gedung Karangpandan (A. tampak depan dan B. Tampak belakang). Pembangunan gedung berfungsi sebagai sarana pendukung litbang budidaya dan panen TO di kebun Karangpandan. A B
  • 33. 24Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013 3. Pembuatan Oven Room II, untuk peningkatan kuantitas penanganan panen serta menjaminan kualitas bahan JAMU dibuat oven room 6x6x3 m (108 m3 ). Gambar 14. Pengeringan simplisia temulawak di Ovenroom II Gedung Pascapanen 4. Renovasi Gudang BMN, untuk meningkatkan manajemen pengelolaan barang milik negara. 5. Pembuatan selasar yang difungsikan sebagai tempat parkir yang terlindung bagi kendaraan operasional Gambar 15. Selasar tempat parkir kendaraan operasional 24Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013 3. Pembuatan Oven Room II, untuk peningkatan kuantitas penanganan panen serta menjaminan kualitas bahan JAMU dibuat oven room 6x6x3 m (108 m3 ). Gambar 14. Pengeringan simplisia temulawak di Ovenroom II Gedung Pascapanen 4. Renovasi Gudang BMN, untuk meningkatkan manajemen pengelolaan barang milik negara. 5. Pembuatan selasar yang difungsikan sebagai tempat parkir yang terlindung bagi kendaraan operasional Gambar 15. Selasar tempat parkir kendaraan operasional 24Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013 3. Pembuatan Oven Room II, untuk peningkatan kuantitas penanganan panen serta menjaminan kualitas bahan JAMU dibuat oven room 6x6x3 m (108 m3 ). Gambar 14. Pengeringan simplisia temulawak di Ovenroom II Gedung Pascapanen 4. Renovasi Gudang BMN, untuk meningkatkan manajemen pengelolaan barang milik negara. 5. Pembuatan selasar yang difungsikan sebagai tempat parkir yang terlindung bagi kendaraan operasional Gambar 15. Selasar tempat parkir kendaraan operasional
  • 34. 25 Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013 6. Pembangunan ruang incenerator untuk penanganan limbah medis Gambar 16. Incenerator untuk penanganan limbah medis 7. Peralatan dan fasilitas laboratorium, penambahan, kalibarasi dan pemeliharaan alat dan fasilitas laboratorium klinik, pasca panen dan laboratorium terpadu antara lain rotaryshaker, biochemistryanalyzer, sentrifugehematokrit, micropipet, wallbechlab, frezzer -200 C electrophoresisapparatues, hotplatemagneticsteerer, analyticalbalance, laminarairflow (LAF), dan rak stainlesstell, pengeringan simplisia, dehumidififier 8. Kendaraan operasional: 2 kendaraan bermotor roda dua untuk operasional harian dan administrasi dan pengelolan kebun. Gambar 17. Kendaraan operasional lapangan
  • 35. 26Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013 9. Perlengkapan fasilitas gedung diklat iptek TO dan JAMU seperti kitchen set dan laundry Gambar 18. Kitchen set dan laundry set di Gedung Diklat Iptek TO dan JAMU 10. Perangkat pengolah data dan komunikasi, seperti PC dekstop, printer, laptop pengembangan jaringan internet, TV layar lebar untuk pelatihan dan rapat. 11. Rehab pagar kebun Kalisoro dan Tlogodlingo sepanjang + 1500 meter. Gambar 19. Rehabilitasi Pagar Research Station Tlogodlingo
  • 36. 27 Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013 E. Capaian keberhasilan B2P2TOOT 1. Penyerahan sertifikat formula JAMU Saintifik untuk Hipertensi Ringan dan Hiperurisemia oleh Komnas Saintifikasi JAMU ke Menteri Kesehatan. 2. Peresmian Rumah Riset Jamu “Hortus Medicus” dan Gedung Pelatihan IPTEK TOOT oleh Menteri Kesehatan dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH pada tanggal 31 Januari 2013. Gambar 20. Peresmian Rumah Riset Jamu “Hortus Medicus” dan Gedung Diklat IPTEK Tanaman Obat dan JAMU pada tanggal 31 Januari 2013. 27 Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013 E. Capaian keberhasilan B2P2TOOT 1. Penyerahan sertifikat formula JAMU Saintifik untuk Hipertensi Ringan dan Hiperurisemia oleh Komnas Saintifikasi JAMU ke Menteri Kesehatan. 2. Peresmian Rumah Riset Jamu “Hortus Medicus” dan Gedung Pelatihan IPTEK TOOT oleh Menteri Kesehatan dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH pada tanggal 31 Januari 2013. Gambar 20. Peresmian Rumah Riset Jamu “Hortus Medicus” dan Gedung Diklat IPTEK Tanaman Obat dan JAMU pada tanggal 31 Januari 2013. 27 Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013 E. Capaian keberhasilan B2P2TOOT 1. Penyerahan sertifikat formula JAMU Saintifik untuk Hipertensi Ringan dan Hiperurisemia oleh Komnas Saintifikasi JAMU ke Menteri Kesehatan. 2. Peresmian Rumah Riset Jamu “Hortus Medicus” dan Gedung Pelatihan IPTEK TOOT oleh Menteri Kesehatan dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH pada tanggal 31 Januari 2013. Gambar 20. Peresmian Rumah Riset Jamu “Hortus Medicus” dan Gedung Diklat IPTEK Tanaman Obat dan JAMU pada tanggal 31 Januari 2013.
  • 37. 28Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013 3. Terlaksananya Pelatihan Saintifikasi JAMU batch 7 dan 8 bagi dokter dan bacth 1 untuk apoteker 4. Terbentuknya jejaring kerjasama dengan universitas-universitas negeri di Indonesia melalui penandatangan nota kesepahaman (MoU) dalam peningkatan kerjasama litbang TO dan OT. 5. Rumah Riset JAMU mendapat sambutan yang baik dari masyarakat dengan jumlah pasien rata-rata mencapai 200 pasien/hari 6. Meningkatnya kunjungan Wisata Kesehatan JAMU dari kalangan umum maupun akademis rata-rata mencapai 5 Kunjungan/minggu. 7. Rumah Riset JAMU mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008 untuk sistem manajemen mutu/kualitas dari Komite Akreditasi Nasional dan UKAS Management System. Gambar 21. Sertifikat ISO 9001:2008 8. Peneliti, dr. Peristiwan Ridha Widhi Astana dan Saryanto, S. Farm., Apt B2P2TOOT menjadi delegasi pada Workshop Penyusunan “Book on Herbal Medicines Used in Primary Healthcare in ASEAN” di Thailand pada tanggal 18- 23 Agustus 2013. 28Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013 3. Terlaksananya Pelatihan Saintifikasi JAMU batch 7 dan 8 bagi dokter dan bacth 1 untuk apoteker 4. Terbentuknya jejaring kerjasama dengan universitas-universitas negeri di Indonesia melalui penandatangan nota kesepahaman (MoU) dalam peningkatan kerjasama litbang TO dan OT. 5. Rumah Riset JAMU mendapat sambutan yang baik dari masyarakat dengan jumlah pasien rata-rata mencapai 200 pasien/hari 6. Meningkatnya kunjungan Wisata Kesehatan JAMU dari kalangan umum maupun akademis rata-rata mencapai 5 Kunjungan/minggu. 7. Rumah Riset JAMU mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008 untuk sistem manajemen mutu/kualitas dari Komite Akreditasi Nasional dan UKAS Management System. Gambar 21. Sertifikat ISO 9001:2008 8. Peneliti, dr. Peristiwan Ridha Widhi Astana dan Saryanto, S. Farm., Apt B2P2TOOT menjadi delegasi pada Workshop Penyusunan “Book on Herbal Medicines Used in Primary Healthcare in ASEAN” di Thailand pada tanggal 18- 23 Agustus 2013. 28Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013 3. Terlaksananya Pelatihan Saintifikasi JAMU batch 7 dan 8 bagi dokter dan bacth 1 untuk apoteker 4. Terbentuknya jejaring kerjasama dengan universitas-universitas negeri di Indonesia melalui penandatangan nota kesepahaman (MoU) dalam peningkatan kerjasama litbang TO dan OT. 5. Rumah Riset JAMU mendapat sambutan yang baik dari masyarakat dengan jumlah pasien rata-rata mencapai 200 pasien/hari 6. Meningkatnya kunjungan Wisata Kesehatan JAMU dari kalangan umum maupun akademis rata-rata mencapai 5 Kunjungan/minggu. 7. Rumah Riset JAMU mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008 untuk sistem manajemen mutu/kualitas dari Komite Akreditasi Nasional dan UKAS Management System. Gambar 21. Sertifikat ISO 9001:2008 8. Peneliti, dr. Peristiwan Ridha Widhi Astana dan Saryanto, S. Farm., Apt B2P2TOOT menjadi delegasi pada Workshop Penyusunan “Book on Herbal Medicines Used in Primary Healthcare in ASEAN” di Thailand pada tanggal 18- 23 Agustus 2013.
  • 38. 29 Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013 Gambar 22. Peneliti dr. Peristiwan Ridha W.A. dan Saryanto, S. Farm., Apt menjadi delegasi pada workshop penyusunan “Book on Herbal Medicines Used in Primary Healthcare in ASEAN” di Thailand pada tanggal 18-23 Agustus 2013. F. Kendala Kinerja dan pencapaian B2P2TOOT dapat dikatakan berhasil dan memuaskan, namun dalam pelaksanaan kegiatan masih menemui beberapa kendala: 1. Jumlah pegawai dengan ruang lingkup tugas dan jumlah BMN tidak seimbang. 2. Kinerja Panitia Pembina Ilmiah (PPI) belum optimal terutama fungsi manajemen penelitian (perencanaan dan monitoring kegiatan penelitian) 3. Minat peserta lelang kurang besar terhadap mekanisme lelang yang digunakan saat ini. G. Pemecahan Masalah Untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan guna meningkatkan capaian indikator kinerja serta meningkatnya capaian keberhasilan institusi, maka diperlukan tindakan-tindakan untuk menyelesaikan permalahan yang dihadapi: 1. Restrukturasi personel tenaga struktural, untuk penyegaran dan peningkatan kompetensi bagi personal 2. Peningkatan tenaga kontrak untuk memenuhi kebutuhan SDM di KTO dan laboratorium. 29 Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013 Gambar 22. Peneliti dr. Peristiwan Ridha W.A. dan Saryanto, S. Farm., Apt menjadi delegasi pada workshop penyusunan “Book on Herbal Medicines Used in Primary Healthcare in ASEAN” di Thailand pada tanggal 18-23 Agustus 2013. F. Kendala Kinerja dan pencapaian B2P2TOOT dapat dikatakan berhasil dan memuaskan, namun dalam pelaksanaan kegiatan masih menemui beberapa kendala: 1. Jumlah pegawai dengan ruang lingkup tugas dan jumlah BMN tidak seimbang. 2. Kinerja Panitia Pembina Ilmiah (PPI) belum optimal terutama fungsi manajemen penelitian (perencanaan dan monitoring kegiatan penelitian) 3. Minat peserta lelang kurang besar terhadap mekanisme lelang yang digunakan saat ini. G. Pemecahan Masalah Untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan guna meningkatkan capaian indikator kinerja serta meningkatnya capaian keberhasilan institusi, maka diperlukan tindakan-tindakan untuk menyelesaikan permalahan yang dihadapi: 1. Restrukturasi personel tenaga struktural, untuk penyegaran dan peningkatan kompetensi bagi personal 2. Peningkatan tenaga kontrak untuk memenuhi kebutuhan SDM di KTO dan laboratorium. 29 Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013 Gambar 22. Peneliti dr. Peristiwan Ridha W.A. dan Saryanto, S. Farm., Apt menjadi delegasi pada workshop penyusunan “Book on Herbal Medicines Used in Primary Healthcare in ASEAN” di Thailand pada tanggal 18-23 Agustus 2013. F. Kendala Kinerja dan pencapaian B2P2TOOT dapat dikatakan berhasil dan memuaskan, namun dalam pelaksanaan kegiatan masih menemui beberapa kendala: 1. Jumlah pegawai dengan ruang lingkup tugas dan jumlah BMN tidak seimbang. 2. Kinerja Panitia Pembina Ilmiah (PPI) belum optimal terutama fungsi manajemen penelitian (perencanaan dan monitoring kegiatan penelitian) 3. Minat peserta lelang kurang besar terhadap mekanisme lelang yang digunakan saat ini. G. Pemecahan Masalah Untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan guna meningkatkan capaian indikator kinerja serta meningkatnya capaian keberhasilan institusi, maka diperlukan tindakan-tindakan untuk menyelesaikan permalahan yang dihadapi: 1. Restrukturasi personel tenaga struktural, untuk penyegaran dan peningkatan kompetensi bagi personal 2. Peningkatan tenaga kontrak untuk memenuhi kebutuhan SDM di KTO dan laboratorium.
  • 39. 30Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013 3. Dilakukan rapat-rapat tim manajemen untuk monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan penelitian sehingga terjadi keseimbangan antara pelaksanaan penelitian, realisasi anggaran dan hasil penelitian 4. Dilakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan tiap bagian secara berkala dan terjadwal 5. Peningkatan kompetensi tenaga pengadaan barang dan jasa, penetapan perencanaan dan pelaksanaan
  • 40. 31 Laporan Akuntabilitas Kinerja 2013 BAB IV KESIMPULAN Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) B2P2TOOT merupakan hasil kinerja sekaligus wujud pertanggungjawaban atas seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan selama tahun 2013. Secara umum target indikator kinerja dalam TAPJA 2013 dapat tercapai. Realisasi anggaran yang digunakan untuk mencapai target pelaksanaan tugas fungsi mencapai 93,71% Untuk meningkatkan kinerja secara umum, langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah: a. menyusun rencana stratejik manajemen SDM terkait formasi kebutuhan, pendidikan lanjut, pelatihan Iptek dan pengembangan SDM: b. menyusun rencana stratejik Jejaring Iptek TOJA dengan universitas dan lembaga Iptek; c. meningkatkan mutu perencanaan, penganggaran, monitoring dan evaluasi (P2ME) kegiatan, mulai dari proposal kegiatan, penentuan prioritas, dan monev pelaksanaan. Salahsatu upaya adalah implementasi Pedoman Manajemen Litbangkes; d. meningkatkan mutu diseminasi dan utilisasi hasil iptek TOJA, untuk sasaran pihak pemerintah, akademisi/Iptek, industri dan masyarakat umum. Salah satu aspek utama memperkuat disemininasi dan utiliasasi sesuai Pedoman Manajemen Litbangkes Berbagai upaya perbaikan berkelanjutan akan terus dilakukan melalui tata kerja yang efektif dan efisien, ketersediaan SDM yang profesional, peningkatan akuntabilitas, penerapan system pengawasan yang integral, penerapan budaya kerja dan pada akhirnya mampu mewujudkan pelayanan yang prima sesuai dengan harapan masyarakat. Semoga LAK 2013 ini dapat memenuhi kewajiban akuntabilitas dan sekaligus menjadi sumber informasi dan rekomendasi dalam pengambilan keputusan guna peningkatan kinerja, dan menjadi salah satu sumbangan penting dalam penyusunan dan implementasi perencanaan kinerja pada masa mendatang