2. Menurut Undang-undang No. 13 tahun 1980 tentang
jalan, jalan merupakan suatu prasarana perhubungan
darat dalam bentuk apapun yang meliputi segala
bagian jalan termasuk bangunan pelengkap dan
perlengkapannya yang diperuntukan bagi lalu lintas.
Bangunan pelengkap jalan adalah bangunan yang tidak
dapat dipisahkan dari jalan seperti jembatan, lintas
atas (over pass), lintas bawah (under pass) dan lain-
lain. Sedangkan perlengkapan jalan antara lain rambu-
rambu dan marka jalan ,pagar pengaman lalu lintas,
pagar damija dan sebagainya.
3. Pengeritian lain dari jalan yaitu merupakan
prasarana angkutan darat yang sangat penting
dalam memperlancar kegiatan hubungan
perekonomian, baik antara satu kota dengan kota
lainnya, antara kota dengan desa, antara satu
desa dengan desa lainnya. Kondisi jalan yang baik
akan memudahkan mobilitas penduduk dalam
mengadakan hubungan perekonomian dan
kegiatan sosial lainnya. Sedangkan jika terjadi
kerusakanjalan akan berakibat bukan hanya
terhalangnya kegiatan ekonomi dan sosial namun
dapat terjadikecelakaan.
4. Jenis kerusakan yang
sering kita temui pada
ruas jalan ialah:
1. Retak
2. Perubahan Bentuk
3. Cacat permukaan
4. Pengausan
5. Kegemukan (Bleeding)
6. Kerusakan Tambahan
5. Kerusakan yang terjadi diruas jalan di akibatkan oleh:
• Beban kendaraan yang berlebihan
Oleh karena fungsi jalan adalah mendukung beban lalu
lintas yang bekerja pada jalan tersebut, maka semua gaya-
gaya lalu lintas yang diterima nya akan diteruskan ke tanah
dasar. Perbandingan statis dan dinamis yang diadakan oleh
beban yang sama besarnya merupakan angka yang
dinamakan koefisien tumbuk tergantung pada:
1. Elastisitas benda yang mengakibatkan beban
elastisitas konstruksi jalan
2. Bentuk pada roda
3. Rata nya permukaan tanah
6. • Keadaan Drainase
Air yang berasal dari hujan dan pengaruh
temperatur akibat perubahan cuaca. Adanya
aliran air disekitar badan jalan dapat
mengakibatkan rembesan air ke badan jalan
• Akibat Cuaca
Air merupakan penyebab kerusakan paling berat
pada konstruksi jalan. Air hujan sangat
mempengaruhi kestabilan konstruksi suatu jalan
raya.
7. • Material Konstruksi Perkerasan
Dalam hal ini dapat disebabkan oleh sifat material itu
sendiri atau dapat pula disebabkan oleh sistem
pengelolaan yang tidak baik
• Pelaksanaan Konstruksi
Pada pelaksanaan perkerasan konstruksi jalan, perlu
diperhatikan faktor-faktor berikut:
1. Biaya
2. Manusia sebagai unsur pelaksana
3. Peralatan
8. Yang menjadi penyebab kerusakan jalan, bila ditinjau
dari pelaksanaan perkerasan diantara nya:
1. Pelaksanaan dan pemakaian bahan yang
kurang bermutu
2. Cara Pemadatan yang kurang benar
3. Ketidak tepatan dalam hal kebersihan,
bentuk butiran dan kepipihan, tekstur dan
jenis agregat yang digunakan pada
perkerasan
4. Terlalu banyak atau kurangnya aspal di dalam
campuran
9. • Kelemahan Tanah Dasar
Jika tanah dasar mengalami penurunan secara
seragam, maka struktur perkerasan jalan akan
mengalami penurunan pula. Salah satu kenyataan
bahwa turunnya tanah dasar adalah merupakan
kerusakan total perkerasan jalan dimana semua
semua lapisan diatasnya ikut turun pula dan
karenanya terjadi perubahan bentuk dari
konstruksi perkerasan yang bersangkutan.
10. Klasifikasi program pemeliharaan jalan yang dipakai dalam
tata cara penyusunan program pemeliharaan jalan adalah
Pemeliharaan rutin yang skalanya cukup kecil dan
dikerjakan tersebar diseluruh jaringan jalan secara rutin
Pemeliharaan periodic yang dilakukan dalam selang waktu
beberapa tahun dan diadakan menyeluruh untuk satu atau
beberapa saksi jalan dan sifatnya hanya fungsional
Pemeliharaan rehabilitasi atau peningkatan secara umum
yang diperlukan untuk memperbaiki integritas struktur
pekerasan sehingga dapat meningkatkan nilai strukturalnya
dengan pemberian lapis tambahan structural
Pemeliharan dengan cara rekonstruksi.