2. KELOMPOK 4
Gatra Prihatmoko (161903103027)
Hanif Hidayatullah (161903103030)
Kurniawan Kukuh I. (161903103031)
Danal Setyawan (161903103032)
Mahendra Wignya w. (161903103033)
Agrashafi Nafius (161903103035)
Intan Nur Puja Lestari (161903103036)
Hendika Putra Raharja (161903103037)
Abdina Sari Istigfaro (161903103038)
3. Jenis Drainase Jalan
Drainase permukaan : ditujukan untuk
menghilangkan air hujan dari permukaan
jalan sehingga lalu lintas dapat melaju
dengan aman dan efisien serta untuk
meminimalkan penetrasi air hujan ke dalam
struktur jalan.
Drainase bawah permukaan : berfungsi untuk
mencegah masuknya air dalam struktur jalan
dan/atau menangkap dan mengeluarkan air
dari struktur jalan.
4. DRAINASE PERMUKAAN
Fungsi utama:
1. Membawa air hujan dari permukaan jalan ke
pembuangan air
2. Menampung air tanah (dari subdrain) dan air
permukaan yang mengalir menuju jalan
3. Membawa air menyeberang alinemen jalan
secara terkendali
Fungsi 1 & 2 dikendalikan oleh komponen
drainase MEMANJANG, fungsi 3 memerlukan
bangunan drainase MELINTANG.
6. Drainase Memanjang
Permukaan jalan harus dibuat dengan kemiringan
melintang yang cukup untuk membuang air hujan
secepatnya, dan permukaan jalan harus berada di
atas permukaan air tanah setempat.
Bangunan drainase memanjang :
1. Parit/selokan (ditch)
2. Talang (gutters)
3. Saluran menikung keluar (turnouts)
4. Saluran curam (chutes)
5. Parit intersepsi (intercepting ditch)
16. Drainase Bawah Permukaan
Jalan Raya
Drainase bawah permukaan jalan raya
terutama berfungsi untuk menampung dan
membuang air yang masuk ke dalam struktur
jalan sehingga tidak sampai menimbulkan
kerusakan pada jalan.
17. Cara Air Masuk
Air masuk ke dalam struktur perkerasan
berupa penetrasi air hujan melalui retak-
retak, sambungan, permukaan perkerasan,
bahu jalan, hasil infiltrasi air tanah dari muka
air tanah yang tinggi, akuifer yang terpotong,
dan sumber air lokal.
18. Pengaruh Air pada Perkerasan
Jalan
Air menurunkan kekuatan material butiran lepas dan
tanah subgrade.
Air menyebabkan penyedotan (pumping) pada
perkerasan beton yang dapat menyebabkan retakan
dan kerusakan bahu jalan.
Tekanan hidrodinamik yang tinggi akibat pergerakan
kendaraan menyebabkan penyedotan material halus
pada lapisan dasar perkerasan fleksibel yang
mengakibatkan hilangnya daya dukung.
Kontak dengan air yang menerus dapat menyebabkan
penelanjangan campuran aspal dan daya tahan
keretakan beton.
Air menyebabkan perbedaan tekanan pada tanah
yang bergelombang.
19. Metode Pengendalian Air Pada
Perkerasan
1. Mencegah air masuk ke dalam perkerasan
2. Menyediakan sistem drainase yang dapat
membuang air secepatnya
3. Membangun perkerasan yang cukup kuat
untuk bertahan terhadap kombinasi
pengaruh beban dan air.
20. 1. Pencegahan
a. Memerlukan penangkap air tanah (interceptor).
b. Memerlukan penutup permukaan perkerasan
Untuk meminimalkan infiltrasi air permukaan ke
dalam perkerasan, diperlukan sistem
drainase permukaan yang bagus. Untuk
melayani drainase permukaan, permukaan
jalan ke arah melintang pada semua
penampang dibuat miring ke arah luar,
kecuali superelevasi pada tikungan yang
mengarahkan semua air ke arah dalam.
21. 2. Pembuangan Air
Pada peristiwa masuknya air ke dalam struktur
perkerasan melalui infiltrasi atau air tanah, air
tersebut harus dibuang secepatnya sebelum
menyebabkan kerusakan. Ada 3 jenis yang dapat
diterapkan, secara individu atau kombinasi, yaitu :
a. Lapisan drainase atau blanket
b. Drainase memanjang
c. Drainase melintang
22. (a) Drainase memanjang
dg pipa pengumpul
(b) Drainage Blanket
diperpanjang sampai
sisi
Subbase sbg filter
Bahu
Base course sbg
drainage blanket
23. Lapisan drainase yang berfungsi menangkal
infiltrasi permukaan dapat dikombinasikan
dengan drainase memanjang dan pipa outlet
(Gambar a).
Lapisan drainase dapat diperpanjang sampai
ke sisi paling luar dari jalan (Gambar b).
Untuk mengurangi intrusi material lembut,
semua material di sekeliling lapisan drainase
dan drainase memanjang dilapisi filter.
24. Lengkung drawdown
Lengkung drawdown dg
3 drainase Lengkung drawdown dg
hanya 2 drainase tepi
(bagian putus-putus
memperlihatkan lokasi
teoritis garis preatik)
Tanah Asli Pemotongan lereng
rencana
Muka air tanah asli
Batuan dasar