SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
BAB I 
PENDAHULUAN 
1.1. LATAR BELAKANG 
Penderita Stroke saat ini menjadi penghuni terbanyak di bangsal atau ruangan 
pada hampir semua pelayanan rawat inap penderita penyakit syaraf. Karena, selain 
menimbulkan beban ekonomi bagi penderita dan keluarganya, Stroke juga menjadi 
beban bagi pemerintah dan perusahaan asuransi kesehatan. 
Berbagai fakta menunjukkan bahwa sampai saat ini, Stroke masih merupakan 
masalah utama di bidang neurologi maupun kesehatan pada umumnya. Untuk 
mengatasi masalah krusial ini diperlukan strategi penangulangan Stroke yang 
mencakup aspek preventif, terapi rehabilitasi, dan promotif. 
Keberadaan unit Stroke di rumah sakit tak lagi sekadar pelengkap, tetapi 
sudah menjadi keharusan, terlebih bila melihatangka penderita Stroke yang terus 
meningkat dari tahun ke tahun di Indonesia. Karena penanganan Stroke yang cepat, 
tepat dan akurat akan meminimalkan kecacatan yang ditimbulkan. Untuk itulah 
penulis menyusun makalah mengenai Stroke yang menunjukan masih menjadi salah 
satu pemicu kematian tertinggi di Indonesia. 
1.2. RUMUSAN MASALAH 
Dengan melihat latar belakang yang dikemukakan sebelumnya maka beberapa 
masalah yang akan dirumuskan dalam makalah ini adalah: 
1. Pengertian Stroke 
2. Jenis/ Bentuk/ Klasifikasi Stroke 
3. Faktor Resiko 
4. Mekanisme Kausal Terjadinya Penyakit 
5. Tanda dan Gejala Klinis 
6. Diagnosis 
7. Upaya Pencegahan 
8. Pengobatan
1. 3. TUJUAN 
1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Epidemiologi Kesehatan 
2. Untuk mengetahui factor penyebab terjadinya Stroke 
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengembalian kesehatan orang yang 
terkena Stroke 
4. Untuk mengetahui cara penyembuhan Stroke.
BAB II 
PEMBAHASAN 
2.1. PENGERTIAN 
1. Stroke adalah keadaan di mana sel-sel otak mengalami kerusakan karena tidak 
mendapat pasokan oksigen dan nutrisi yang cukup. Sel-sel otak harus selalu 
mendapat pasokan oksigen dan nutrisi yang cukup agar tetap hidup dan dapat 
menjalankan fungsinya dengan baik. Oksigen dan nutrisi ini dibawa oleh 
darah yang mengalir di dalam pembuluh-pembuluh darah yang menuju sel-sel 
otak. Apabila karena sesuatu hal aliran darah atau aliran pasokan oksigen dan 
nutrisi ini terhambat selama beberapa menit saja, maka dapat terjadi stroke. 
Penghambatan aliran oksigen ke sel-sel otak selama 3 atau 4 menit saja sudah 
mulai menyebabkan kerusakan sel-sel otak. Makin lama penghambatan ini 
terjadi, efeknya akan makin parah dan makin sukar dipulihkan. Sehingga 
tindakan yang cepat dalam mengantisipasi dan mengatasi serangan stroke 
sangat menentukan kesembuhan dan pemulihan kesehatan penderita stroke. 
2. Stroke Hemorrhagic meliputi pendarahan di dalam otak (intracerebral 
hemorrhage) dan pendarahan di antara bagian dalam dan luar lapisan pada 
jaringan yang melindungi otak (subarachnoid hemorrhage). 
3. Stroke haemorrhagic , yaitu stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh 
darah di otak, sehingga terjadi perdarahan di otak. Haemorrhagic stroke 
umumnya terjadi karena tekanan darah yang terlalu tinggi. Hampir 70 persen 
kasus haemorrhagic stroke terjadi pada penderita hipertensi (tekanan darah 
tinggi). Hipertensi menyebabkan tekanan yang lebih besar pada dinding 
pembuluh darah, sehingga dinding pembuluh darah menjadi lemah dan 
pembuluh darah rentan pecah. Namun demikian, hemorrhagic stroke juga 
dapat terjadi pada bukan penderita hipertensi. Pada kasus seperti ini biasanya 
pembuluh darah pecah karena lonjakan tekanan darah yang terjadi secara tiba-tiba 
karena suatu sebab tertentu, misalnya karena makanan atau faktor 
emosional.
Terdapat dua jenis utama pada stroke yang mengeluarkan darah : 
(intracerebral hemorrhage dan (subarachnoid hemorrhage. Gangguan lain yang 
meliputi pendarahan di dalam tengkorak termasuk epidural dan hematomas subdural, 
yang biasanya disebabkan oleh luka kepala. Gangguan ini menyebabkan gejala yang 
berbeda dan tidak dipertimbangkan sebagai stroke. 
2.2. FAKTOR RISIKO 
Faktor-faktor risik stroke adalah: 
· Usia lanjut Hipertensi (tekanan darah tinggi), 
· Serangan stroke sebelumnya atau transient ischemic attack (TIA), 
· Diabetes 
· Kolesterol tinggi 
· Atrial fibrilasi 
2.3. GEJALA STROKE 
Untuk mengetahui tanda-tanda stroke dapat dilakukan dengan mengamati 
beberapa gejala stroke berikut: 
· Kelemahan atau kelumpuhan lengan atau tungkai atau salah satu sisi tubuh. 
· Hilangnya sebagian penglihatan atau pendengaran. 
· Penglihatan ganda. 
· Pusing. 
· Bicara tidak jelas (rero).
· Sulit memikirkan atau mengucapkan kata-kata yang tepat. 
· Tidak mampu mengenali bagian dari tubuh. 
· Pergerakan yang tidak biasa. 
· Hilangnya pengendalian terhadap kandung kemih. 
· Ketidakseimbangan dan terjatuh. 
· Pingsan. 
2.4. PENGOBATAN 
· Jika terjadi serangan stroke, yang perlu segera dilakukan adalah pemeriksaan 
untuk menentukan apakah penyebabnya bekuan darah atau perdarahan yang 
tidak bisa diatasi dengan obat penghancur bekuan darah. 
Stroke dapat disebabkan faktor keturunan? Para ahli kesehatan meyakini, ada 
hubungan antara risiko stroke dengan faktor keturunan, walaupun tidak secara 
langsung. Pada keluarga yang banyak anggotanya menderita stroke, kewaspadaan 
terhadap faktor-faktor yang dapat menyebabkan stroke harus lebih ditingkatkan. 
Namun demikian stroke bukan merupakan penyakit keturunan. Banyaknya kasus 
stroke dalam keluarga Anda mungkin lebih disebabkan faktor pola makan, gaya 
hidup, dan watak yang hampir sama. Makanan bersantan asal tidak berlebihan 
sebetulnya tidak berbahaya. Namun jika setiap hari mengonsumsi makanan berlemak, 
terutama lemak hewani dalam jumlah berlebihan, apalagi kurang makan sayur dan 
buah-buahan segar, tentu akan meningkatkan risiko stroke. Cepat marah, panik, dan 
stres, apalagi perokok, kurang olah raga, berat badan berlebih dan kurang tidur akan 
melipat gandakan kemungkinan Anda terkena stroke. Data penelitian mengenai 
pengobatan stroke hingga kini masih belum memuaskan walaupun telah banyak yang 
dicapai, hasil akhir pengobatan kalau tidak meninggal hampir selalu meninggalkan 
kecacatan. Agaknya pengobatan awal/dini serta pencegahan sangat bermanfaat, akan 
tetapi harus disertai dengan pengenalan dan pemahaman stroke pada semua lapisan 
dan komunitas dalam masyarakat.
2.5. TANDA-TANDA MUNCULNYA SERANGAN STROKE 
Pada tingkat awal, masyarakat, keluarga dan setiap orang harus memperoleh 
informasi yang jelas dan meyakinkan bahwa stroke adalah serangan otak yang secara 
sederhana mempunyai lima tanda-tanda utama yang harus dimengerti dan sangat 
difahami. Hal ini penting agar semua orang mempunyai kewaspadaan yang tinggi 
terhadap bahaya serangan stroke. 
2.5.1. Tanda-tanda serangan stroke : 
· Rasa bebal atau mati mendadak atau kehilangan rasa dan lemas pada muka, 
tangan atau kaki, terutama pada satu bagian tubuh saja. 
· Rasa bingung yang mendadak, sulit bicara atau sulit mengerti. 
· Satu mata atau kedua mata mendadak kabur. 
· Mendadak sukar berjalan, terhuyung dan kehilangan keseimbangan. 
· Mendadak merasa pusing dan sakit kepala tanpa diketahui sebab musababnya. 
Selain itu harus dijelaskan pula kemungkinan munculnya tanda-tanda ikutan 
lain yang bisa timbul dan atau harus diwaspadai, yaitu; 
· Rasa mual, panas dan sangat sering muntah-muntah. 
· Rasa pingsan mendadak, atau merasa hilang kesadaran secara mendadak. 
Adapun, untuk menghindari stroke seseorang bisa melakukan tindakan 
pencegahan termasuk membiasakan diri menjalani gaya hidup sehat. Berikut 
adalah 10 langkah yang dapat Anda lakukan guna menghindarkan diri dari 
serangan stroke. 
1. Hindari dan hentikan kebiasaan merokok. Kebiasaan ini dapat 
menyebabkan atherosclerosis (pengerasan dinding pembuluh darah) 
dan membuat darah Anda menjadi mudah menggumpal. 
2. Periksakan tensi darah secara rutin. Tekanan darah yang tinggi bisa 
membuat pembuluh darah Anda mengalami tekanan ekstra. Walaupun 
tidak menunjukkan gejala, ceklah tensi darah secara teratur.
3. Kendalikan penyakit jantung. Kalau Anda memiliki gejala atau 
gangguan jantung seperti detak yang tidak teratur atau kadar kolesterol 
tinggi, berhati-hatilah karena hal itu akan meningkatkan risiko 
terjadinya stroke. Mintalah saran dokter untuk langkah terbaik. 
4. Atasi dan kendalikan stres dan depresi. Stres dan depresi dapat 
menggangu bahkan menimbulkan korban fisik. Jika tidak teratasi, dua 
hal ini pun dapat menimbulkan problem jangka panjang. 
5. Makanlah dengan sehat. Anda mungkin sudah mendengarnya ribuan 
kali, namun penting artinya bila Anda disiplin memakan sedikitnya 
lima porsi buah dan sayuran setiap hari. Hindari makan daging merah 
terlalu banyak karena lemak jenuhnya bisa membuat pembuluh darah 
mengeras. Konsumsi makanan berserat dapat mengendalikan lemak 
dalam darah. 
6. Kurangi garam. Karena garam akan mengikatkan tekanan darah. 
7. Pantau berat badan Anda. Memiliki badan gemuk atau obesitas akan 
meningkatkan risiko Anda mengalami tekanan darah tinggi, penyakit 
jantung dan diabetes, dan semuanya dapat memicu terjadinya stroke. 
8. Berolahraga dan aktif. Melakukan aktivitas fisik secara teratur 
membantu Anda menurunkan tensi darah dan menciptakan 
keseimbangan lemak yang sehat dalam darah. 
9. Kurangi alkohol. Meminum alkohol dapat menaikkan tensi darah, oleh 
karena itu menguranginya berarti menghindarkan Anda dari tekanan 
darah tinggi. 
10. Up date pengetahuan Anda. Dengan mengikuti perkembangan 
informasi tentang kesehatan, banyak hal penting yang diperoleh guna 
menghindari kemungkinan atau menekan risiko stroke. Berhati-hatilah, 
beragam hormon termasuk pil dan terapi penggantian hormon 
HRT diduga dapat membuat darah menjadi kental dan cenderung 
mudah menggumpal.
2.6. STROKE HAEMORAGIK 
1) Perdarahan serebri 
Perdarahan serebri termasuk urutan ketiga dari semua penyebab kasus 
gangguan pembuluh darah otak dan merupakan persepuluh dari semua kasus 
penyakit ini. Perdarahan intrakranial biasanya disebabkan oleh ruptura arteria 
serebri. 
2) Pecahnya aneurisma 
Biasanya perdarahan serebri terjadi akibat aneurisme yang pecah maka 
penderita biasanya masih muda dan 20% mempunyai lebih dari satu 
aneurisme. Dan salah satu dari ciri khas aneurisme adalah kecendrungan 
mengalami perdarahan ulang (Sylvia A. Price, 1995) 
3) Penyebab lain (dapat menimbulkan infark atau perdarahan). 
- Trombosis sinus dura 
- Diseksi arteri karotis atau vertebralis 
- Vaskulitis sistem saraf pusat 
- Penyakit moya-moya (oklusi arteri besar intrakranial yang progresif) 
- Migran 
- Kondisi hyperkoagulasi 
- Penyalahgunaan obat (kokain dan amfetamin) 
- Kelainan hematologis (anemia sel sabit, polisitemia atau leukemia) 
- Miksoma atrium. 
2.6.1. Faktor Resiko : 
· Yang tidak dapat diubah : usia, jenis kelamin pria, ras, riwayat keluarga, 
riwayat TIA atau stroke, penyakit jantung koroner, fibrilasi atrium, dan 
heterozigot atau homozigot untuk homosistinuria.
· Yang dapat diubah : hypertensi, diabetes mellitus, merokok, penyalahgunaan 
obat dan alcohol, hematokrit meningkat, bruit karotis asimtomatis, 
hyperurisemia dan dislidemia. 
2.6.2. Patofisiologi 
Otak sendiri merupakan 2% dari berat tubuh total. Dalam keadaan istirahat 
otak menerima seperenam dari curah jantung. Otak mempergunakan 20% 
dari oksigen tubuh. Otak sangat tergantung kepada oksigen, bila terjadi 
anoksia seperti yang terjadi pada CVA di otak mengalami perubahan 
metabolik, kematian sel dan kerusakan permanen yang terjadi dalam 3 
sampai dengan 10 menit (non aktif total). Pembuluh darah yang paling 
sering terkena ialah arteri serebral dan arteri karotis Interna. 
Adanya gangguan peredaran darah otak dapat menimbulkan jejas atau 
cedera pada otak melalui empat mekanisme, yaitu : 
1. Penebalan dinding arteri serebral yang menimbulkan penyempitan atau 
penyumbatan lumen sehingga aliran darah dan suplainya ke sebagian 
otak tidak adekuat, selanjutnya akan mengakibatkan perubahan-perubahan 
iskemik otak. Bila hal ini terjadi sedemikian hebatnya, dapat 
menimbulkan nekrosis. 
2. Pecahnya dinding arteri serebral akan menyebabkan bocornya darah ke 
kejaringan (hemorrhage). 
3. Pembesaran sebuah atau sekelompok pembuluh darah yang menekan 
jaringan otak. 
4. Edema serebri yang merupakan pengumpulan cairan di ruang interstitial 
jaringan otak. 
Konstriksi lokal sebuah arteri mula-mula menyebabkan sedikit perubahan 
pada aliran darah dan baru setelah stenosis cukup hebat dan melampaui 
batas kritis terjadi pengurangan darah secara drastis dan cepat. Oklusi suatu 
arteri otak akan menimbulkan reduksi suatu area dimana jaringan otak 
normal sekitarnya yang masih mempunyai pendarahan yang baik berusaha
membantu suplai darah melalui jalur-jalur anastomosis yang ada. Perubahan 
awal yang terjadi pada korteks akibat oklusi pembuluh darah adalah 
gelapnya warna darah vena, penurunan kecepatan aliran darah dan sedikit 
dilatasi arteri serta arteriole. Selanjutnya akan terjadi edema pada daerah ini. 
Selama berlangsungnya perisriwa ini, otoregulasi sudah tidak berfungsi 
sehingga aliran darah mengikuti secara pasif segala perubahan tekanan 
darah arteri. Di samping itu reaktivitas serebrovaskuler terhadap PCO2 
terganggu. Berkurangnya aliran darah serebral sampai ambang tertentu akan 
memulai serangkaian gangguan fungsi neural dan terjadi kerusakan jaringan 
secara permanen 
Skema : 
· Perdarahan arteri / oklusi 
· Penurunan tekanan perfusi vaskularisasi distal 
· Iskemia Pelebaran kontara lateral 
· Anoksia Aktivitas elektrik terhenti 
· Metabolisme Anaerob Pompa natrium dan kalium gagal 
· Metabolisme Asam Natrium dan air masuk ke sel 
· Asidosis lokal Edema intra sel 
· Pompa natrium gagal Edema ekstra sel 
· Edema dan nekrosis jaringan Perfusi jaringan serebral 
· Sel mati secara progresif (defisit fungsi otak) ( Satyanegara, 1998) 
2.6.3. Tanda dan Gejala 
a. Vertebro basilaris, sirkulasi posterior, manifestasi biasanya bilateral : 
· Kelemahan salah satu dari empat anggota gerak tubuh 
· Peningkatan refleks tendon 
· Ataksia 
· Tanda babinski
· Tanda-tanda serebral 
· Disfagia 
· Disartria 
· Sincope, stupor, koma, pusing, gangguan ingatan. 
· Gangguan penglihatan (diplopia, nistagmus, ptosis, paralysis satu 
mata). 
· Muka terasa baal. 
b. Arteri Karotis Interna 
· Kebutaan Monokular disebabkan karena insufisiensi aliran darah 
arteri ke retina 
· Terasa baal pada ekstremitas atas dan juga mungkin menyerang 
wajah. 
c. Arteri Serebri Anterior 
· Gejala paling primer adalah kebingungan 
· Rasa kontralateral lebih besar pada tungkai 
· Lengan bagian proksimal mungkin ikut terserang 
· Timbul gerakan volunter pada tungkai terganggu 
· Gangguan sensorik kontra lateral 
· Dimensi reflek mencengkeram dan refleks patologis 
d. Arteri Serebri Posterior 
· Koma 
· Hemiparesis kontralateral 
· Afasia visual atau buta kata (aleksia) 
· Kelumpuhan saraf kranial ketiga – hemianopsia, koreo – athetosis 
e. Arteri Serebri Media 
· Mono paresis atau hemiparesis kontra lateral (biasanya mengenai 
lengan)
· Kadang-kadang heminopsia kontralateral (kebutaan) 
· Afasia global (kalau hemisfer dominan yang terkena) 
· Gangguan semua fungsi yang ada hubungannya dengan percakapan 
dan komunikasi 
· Disfagia 
2.6.4. Penatalaksanaan 
a. Penatalaksanaan umum 5 B dengan penurunan kesadaran : 
1. Breathing (Pernapasan) 
- Usahakan jalan napas lancar. 
- Lakukan penghisapan lendir jika sesak. 
- Posisi kepala harus baik, jangan sampai saluran napas tertekuk. 
- Oksigenisasi terutama pada pasien tidak sadar. 
2. Blood (Tekanan Darah) 
- Usahakan otak mendapat cukup darah. 
- Jangan terlalu cepat menurunkan tekanan darah pada masa akut. 
3. Brain (Fungsi otak) 
- Atasi kejang yang timbul. 
- Kurangi edema otak dan tekanan intra cranial yang tinggi. 
4. Bladder (Kandung Kemih) 
- Pasang katheter bila terjadi retensi urine 
5. Bowel (Pencernaan) 
- Defekasi supaya lancar. 
- Bila tidak bisa makan per-oral pasang NGT/Sonde. 
b. Menurunkan kerusakan sistemik. 
Dengan infark serebral terdapat kehilangan irreversible inti sentral 
jaringan otak. Di sekitar zona jaringan yang mati mungkin ada jaringan 
yang masih harus diselamatkan. Tindakan awal yang harus difokuskan 
untuk menyelamatkan sebanyak mungkin area iskemik. Tiga unsur yang
paling penting untuk area tersebut adalah oksigen, glukosa dan aliran 
darah yang adekuat. Kadar oksigen dapat dipantau melalui gas-gas arteri 
dan oksigen dapat diberikan pada pasien jika ada indikasi. Hypoglikemia 
dapat dievaluasi dengan serangkaian pemeriksaan glukosa darah. 
c. Mengendalikan Hypertensi dan Peningkatan Tekanan Intra Kranial 
Kontrol hypertensi, TIK dan perfusi serebral dapat membutuhkan upaya 
dokter maupun perawat. Perawat harus mengkaji masalah-masalah ini, 
mengenalinya dan memastikan bahwa tindakan medis telah dilakukan. 
Pasien dengan hypertensi sedang biasanya tidak ditangani secara akut. 
Jika tekanan darah lebih rendah setelah otak terbiasa dengan hypertensi 
karena perfusi yang adekuat, maka tekanan perfusi otak akan turun 
sejalan dengan tekanan darah. Jika tekanan darah diastolic diatas kira-kira 
105 mmHg, maka tekanan tersebut harus diturunkan secara 
bertahap. Tindakan ini harus disesuaikan dengan efektif menggunakan 
nitropusid. 
Jika TIK meningkat pada pasien stroke, maka hal tersebut biasanya 
terjadi setelah hari pertama. Meskipun ini merupakan respons alamiah 
otak terhadap beberapa lesi serebrovaskular, namun hal ini merusak 
otak. Metoda yang lazim dalam mengontrol PTIK mungkin dilakukan 
seperti hyperventilasi, retensi cairan, meninggikan kepala, menghindari 
fleksi kepala, dan rotasi kepala yang berlebihan yang dapat 
membahayakan aliran balik vena ke kepala. Gunakan diuretik osmotik 
seperti manitol dan mungkin pemberian deksamethasone meskipun 
penggunaannya masih merupakan kontroversial. 
d. Terapi Farmakologi 
Antikoagulasi dapat diberikan pada stroke non haemoragik, meskipun 
heparinisasi pada pasien stroke iskemik akut mempunyai potensi untuk 
menyebabkan komplikasi haemoragik. Heparinoid dengan berat molekul
rendah (HBMR) menawarkan alternatif pada penggunaan heparin dan 
dapat menurunkan kecendrungan perdarahan pada penggunaannya. Jika 
pasien tidak mengalami stroke, sebaliknya mengalami TIA, maka dapat 
diberikan obat anti platelet. Obat-obat untuk mengurangi perlekatan 
platelet dapat diberikan dengan harapan dapat mencegah peristiwa 
trombotik atau embolitik di masa mendatang. Obat-obat antiplatelet 
merupakan kontraindikasi dalam keadaan adanya stroke hemoragi 
seperti pada halnya heparin. 
e. Pembedahan 
Beberapa tindakan pembedahan kini dilakukan untuk menangani 
penderita stroke. Sulit sekali untuk menentukan penderita mana yang 
menguntungkan untuk dibedah. Tujuan utama pembedahan adalah untuk 
memperbaiki aliran darah serebral. 
Endarterektomi karotis dilakukan untuk memperbaiki peredaran darah 
otak. Penderita yang menjalani tindakan ini seringkali juga menderita 
beberapa penyulit seperti hypertensi, diabetes dan penyakit 
kardiovaskuler yang luas. Tindakan ini dilakukan dengan anestesi umum 
sehingga saluran pernapasan dan kontrol ventilasi yang baik dapat 
dipertahankan. 
2.6.5. Komplikasi 
a. TIK meningkat 
b. Aspirasi 
c. Atelektasis 
d. Kontraktur 
e. Disritmia jantung 
f. Malnutrisi 
g. Gagal napas 
2.6.6. Tindakan Pencegahan
Beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah : 
1. Pembatasan makan garam; dimulai dari masa muda, membiasakan 
memakan makanan tanpa garam atau makanan bayi rendah garam. 
2. Khususnya pada orang tua, perawatan yang intensif untuk 
mempertahankan tekanan darah selama tindakan pembedahan. Cegah 
jangan sampai penderita diberi obat penenang berlebihan dan istirahat 
ditempat tidur yang terlalu lama. 
3. Peningkatan kegiatan fisik; jalan setiap hari sebagai bagian dari program 
kebugaran. 
4. Penurunan berat badan apabila kegemukan 
5. Berhenti merokok 
6. Penghentian pemakaian kontrasepsi oral pada wanita yang merokok, 
karena resiko timbulnya serebrovaskular pada wanita yang merokok dan 
menelan kontrasepsi oral meningkat sampai 16 kali dibandingkan 
dengan wanita yang tidak merokok dan tidak menelan pil kontrasepsi. 
2.6.7. Dampak Masalah 
a. Bagi Individu 
1). Biologis 
Penderita akan mengalami gangguan pernapasan akibat hilannya reflek 
batuk dan penurunan kesadaran hingga terjadi akumulasi secret. Nyeri 
kepala akibat infark serebri yang luas, penurunan kesadaran, gangguan 
kognitif, disorientasi, mual dan muntah, gangguan menelan, tidak bisa 
menjalin komunikasi karena klien aphasia, terjadi konstipasi akibat 
tirah baring dan kurangnya mobilisasi, dan dekubitus akibat tirah 
baring yang lama. 
2). Psikologis 
Cemas sedang akibat hemiparese, terutama pada penderita yang 
mempunyai beban tanggung jawab pada keluarganya. Penderita dapat 
mengalami depresi disamping rasa rendah diri yang bisa dipahami
sebagai suatu reaksi emosional terhadap kemunduran kualitas dan 
keberadaannya. 
3). Sosial 
Apabila keadaan sakitnya sampai terjadi kelumpuhan dan gangguan 
komunikasi, klien akan mengalami kesulitan untuk mengadakan 
interaksi dengan keluarga maupun masyarakat. Mungkin juga klien 
akan menarik diri dari interaksi sosial karena merasa harga dirinya 
rendah dan merasa tidak berguna. 
4). Spiritual 
Penderita mungkin akan mengalami kesulitan didalam melakukan 
kewajiban kepada Tuhan Yang Maha Esa karena keterbatasannya. 
Mungkin juga penderita akan merasa bahwa Tuhan tidak adil kepada 
dirinya akibat dari depresi. Penderita juga mengingkari dan menolak 
keberadaan dari Yang Maha Kuasa. 
b. Bagi keluarga 
Penderita akan menjadikan beban bagi keluarga, karena keluarga yang 
sehat berupaya untuk mencarikan biaya pengobatan, membantu 
memberikan perawatan, karena penderita sendiri sangat tergantung dalam 
memenuhi kebutuhannya sendiri. Keluarga akan merasa cemas mengenai 
keadaannya. Apabila penderita suami atau isteri mungkin menghadapi 
resiko depresi dan perubahan emosional. 
2.7. HEMORRHAGIC STROKE DAN KEBINGUNGAN 
Kebingungan adalah gejala dari stroke hemorrhagic. Sebuah hemorrhagic 
stroke terjadi ketika gumpalan darah terbentuk dalam arteri dan pembuluh darah 
pecah. 
Hemorrhagic Stroke Dan Merokok Salah satu faktor risiko terbesar bagi 
orang-orang yang telah menderita hemorrhagic stroke jantung merokok. Bahkan, hal 
itu bisa saja salah satu penyebab utama juga. Berdasarkan penelitian, ditemukan 
bahwa merokok memiliki dampak langsung terhadap tekanan darah. Seorang
berbagai tekanan darah secara langsung meningkatkan kemungkinan mengalami 
stroke. 
Stroke hemorrhagic Ilustrasi Istilah perdarahan berarti pendarahan karena 
tekanan. Sebuah stroke hemorrhagic terjadi bila pembuluh darah pecah di dalam otak. 
Bila pendarahan terjadi di otak, itu bisa berakibat fatal bagi orang. Beberapa 
kerusakan seperti stroke lumpuh atau cacat tetap dapat terjadi sebagai hasilnya. 
Stroke hemorrhagic recurrences Stroke adalah salah satu alasan paling umum 
bagi orang-orang mati di Amerika Serikat. Sebagian besar stroke yang terjadi 
menyebabkan kerusakan serius pada tubuh fisik. Hemorrhagic stroke tidak yang biasa 
seperti jenis lain, yang stroke iskemik. Pada catatan perbandingan, hanya 20 persen 
dari total orang-orang yang menderita stroke menderita hemorrhagic satu. Iskemik 
adalah dengan jauh lebih umum. 
2.7.1. Theraphy: 
1. Injeksi ketorolac 1 ampl/ 8jam 
2. Injeksi Bralin 1ampl/ 8jam 
3. Injeksi Benocetam 3 gram/12 jam 
4. Injeksi Tramadol 1 ampl/8 jam 
5. Infus RL
BAB III 
PENUTUP 
3.1. KESIMPULAN 
Penelitian terakhir menunjukkan bahwa kelumpuhan dan gejala lainnya bisa 
dicegah atau dipulihkan jika recombinant tissue plasminogen activator (RTPA) atau 
streptokinase yang berfungsi menghancurkan bekuan darah diberikan dalam waktu 3 
jam setelah timbulnya stroke. 
Stroke biasanya tidak berdiri sendiri, sehingga bila ada kelainan fisiologis 
yang menyertai harus diobati misalnya gagal jantung, irama jantung yang tidak 
teratur, tekanan darah tinggi dan infeksi paru-paru. Setelah serangan stroke, biasanya 
terjadi perubahan suasana hati (terutama depresi), yang bisa diatasi dengan obat-obatan 
atau terapi psikis. 
3.2. SARAN 
1. Antikoagulan juga biasanya tidak diberikan kepada penderita tekanan darah 
tinggi dan tidak pernah diberikan kepada penderita dengan perdarahan otak 
karena akan menambah risiko terjadinya perdarahan ke dalam otak. 
2. Penderita stroke biasanya diberikan oksigen dan dipasang infus untuk 
memasukkan cairan dan zat makanan. Pada stroke in evolution diberikan 
antikoagulan (misalnya heparin), tetapi obat ini tidak diberikan jika telah 
terjadi completed stroke. 
3. Pada completed stroke, beberapa jaringan otak telah mati. Memperbaiki aliran 
darah ke daerah tersebut tidak akan dapat mengembalikan fungsinya. Karena 
itu biasanya tidak dilakukan pembedahan.
4. Pengangkatan sumbatan pembuluh darah yang dilakukan setelah stroke ringan 
atau transient ischemic attack, ternyata bisa mengurangi risiko terjadinya 
stroke di masa yang akan datang. Sekitar 24,5% pasien mengalami stroke 
berulang. 
DAFTAR PUSTAKA 
 J, Iskandar (2007), Stroke A-Z. PT BIP-Gramedia, Jakarta. 
 http://tutiiskandar.wordpress.c om/2009/01/30/makalah-stroke/
KMB : 1 
DOSEN : Ns. MUSRIANI, S.Kep. M.Kes 
TUGAS : MAKALAH 
“SROKE HEMORAGIK” 
OLEH : 
NAMA : ROSNAH DANI 
NIM : 11.11.929 
TINGKAT : III A 
AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KABUPATEN MUNA 
TAHUN 
2014
KATA PENGANTAR 
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah- 
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Stoke Hemoragik”, yang mana 
makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Akademi Keperawatan 
Pemerintah Kabupaten Muna. 
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai 
pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah 
membantu dan memberikan saran. 
Penulis menyadari bahwa, dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan. 
Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Akhirnya 
penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan Mahasiswa 
/Mahasiswi Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Muna pada umumnya. 
Raha, 19 Juli 2014 
Penulis
DAFTAR ISI 
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i 
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii 
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii 
BAB I PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1 
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 2 
1.3 Tujuan .................................................................................................. 2 
BAB II PEMBAHASAN 
2.1 Pengertian .................................................................................. 3 
2.2 Faktor Risiko ................................................................................... 4 
2.3 Gejala Stroke ................................................................................... 4 
2.4 Pengobatan ...................................................................................... 5 
2.5 Tanda-Tanda Munculnya Serangan Stroke .................................. 6 
2.6 Stroke Haemoragik .................................................................. 8 
2.7 Hemorrhagic Stroke Dan Kebingungan ...................................... 16 
BAB III PENUTUP 
3.1 Kesimpulan ........................................................................................ 18 
3.2 Saran-saran ........................................................................................ 18 
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 19

More Related Content

What's hot

What's hot (13)

Leaflet stroke
Leaflet strokeLeaflet stroke
Leaflet stroke
 
Satuan acara penyuluha stroke non edumerik
Satuan acara penyuluha stroke non edumerikSatuan acara penyuluha stroke non edumerik
Satuan acara penyuluha stroke non edumerik
 
Leaflet stroke
Leaflet strokeLeaflet stroke
Leaflet stroke
 
Stroke
StrokeStroke
Stroke
 
Makalah penyakit strok
Makalah penyakit strokMakalah penyakit strok
Makalah penyakit strok
 
Leafleat stroke klompok 3
Leafleat stroke klompok 3Leafleat stroke klompok 3
Leafleat stroke klompok 3
 
Asuhan keperawatan pada penderita hipertensi
Asuhan keperawatan pada penderita hipertensiAsuhan keperawatan pada penderita hipertensi
Asuhan keperawatan pada penderita hipertensi
 
strok(angin ahmar)
strok(angin ahmar)strok(angin ahmar)
strok(angin ahmar)
 
Leaflet stroke edit
Leaflet stroke editLeaflet stroke edit
Leaflet stroke edit
 
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR STROKE (Epidemiology of non-communicable ...
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR STROKE (Epidemiology of non-communicable ...EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR STROKE (Epidemiology of non-communicable ...
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR STROKE (Epidemiology of non-communicable ...
 
Makalah penyakit jantung.doc2
Makalah penyakit jantung.doc2Makalah penyakit jantung.doc2
Makalah penyakit jantung.doc2
 
Sap penyakit jantung koroner
Sap penyakit jantung koronerSap penyakit jantung koroner
Sap penyakit jantung koroner
 
Askep stroke
Askep strokeAskep stroke
Askep stroke
 

Viewers also liked

Wsd merupakan tindakan invasive yang dilakukan untuk mengeluarkan udara
Wsd merupakan tindakan invasive yang dilakukan untuk mengeluarkan udaraWsd merupakan tindakan invasive yang dilakukan untuk mengeluarkan udara
Wsd merupakan tindakan invasive yang dilakukan untuk mengeluarkan udaraSeptian Muna Barakati
 
Kumpulan khoba jumat menyambut awal syawal
Kumpulan khoba jumat menyambut awal syawalKumpulan khoba jumat menyambut awal syawal
Kumpulan khoba jumat menyambut awal syawalSeptian Muna Barakati
 
Jabbar makalah sistem ketatanegaraan pa jabar
Jabbar makalah sistem ketatanegaraan pa jabarJabbar makalah sistem ketatanegaraan pa jabar
Jabbar makalah sistem ketatanegaraan pa jabarSeptian Muna Barakati
 
Hukum islam dalam tata hukum dan pembinaan hukum nasional di indonesia
Hukum islam dalam tata hukum dan pembinaan hukum nasional di indonesiaHukum islam dalam tata hukum dan pembinaan hukum nasional di indonesia
Hukum islam dalam tata hukum dan pembinaan hukum nasional di indonesiaSeptian Muna Barakati
 
Jabbar makalah sistem ketatanegaraan pa jabar
Jabbar makalah sistem ketatanegaraan pa jabarJabbar makalah sistem ketatanegaraan pa jabar
Jabbar makalah sistem ketatanegaraan pa jabarSeptian Muna Barakati
 
Leaflet teknik mengatasi nyeri akper pemkab muna
Leaflet teknik mengatasi nyeri  akper pemkab munaLeaflet teknik mengatasi nyeri  akper pemkab muna
Leaflet teknik mengatasi nyeri akper pemkab munaSeptian Muna Barakati
 
Proposal bantuan rumput laut desa ghone balano
Proposal bantuan rumput laut desa ghone balanoProposal bantuan rumput laut desa ghone balano
Proposal bantuan rumput laut desa ghone balanoSeptian Muna Barakati
 
Asuhan keperawatan pada masalah sistem persyarafan
Asuhan keperawatan pada masalah sistem persyarafanAsuhan keperawatan pada masalah sistem persyarafan
Asuhan keperawatan pada masalah sistem persyarafanSeptian Muna Barakati
 

Viewers also liked (19)

Wsd merupakan tindakan invasive yang dilakukan untuk mengeluarkan udara
Wsd merupakan tindakan invasive yang dilakukan untuk mengeluarkan udaraWsd merupakan tindakan invasive yang dilakukan untuk mengeluarkan udara
Wsd merupakan tindakan invasive yang dilakukan untuk mengeluarkan udara
 
58359680 makalah-kedelai
58359680 makalah-kedelai58359680 makalah-kedelai
58359680 makalah-kedelai
 
Dr .fil makalah metebolisme
Dr .fil makalah metebolismeDr .fil makalah metebolisme
Dr .fil makalah metebolisme
 
Kumpulan khoba jumat menyambut awal syawal
Kumpulan khoba jumat menyambut awal syawalKumpulan khoba jumat menyambut awal syawal
Kumpulan khoba jumat menyambut awal syawal
 
Stiker undangan toni
Stiker undangan toniStiker undangan toni
Stiker undangan toni
 
Arnhy makalah
Arnhy makalahArnhy makalah
Arnhy makalah
 
Jabbar makalah sistem ketatanegaraan pa jabar
Jabbar makalah sistem ketatanegaraan pa jabarJabbar makalah sistem ketatanegaraan pa jabar
Jabbar makalah sistem ketatanegaraan pa jabar
 
Makalah (3)
Makalah (3)Makalah (3)
Makalah (3)
 
Makalah osteoporosis
Makalah   osteoporosisMakalah   osteoporosis
Makalah osteoporosis
 
8 organ pernapasan pada manusia
8 organ pernapasan pada manusia8 organ pernapasan pada manusia
8 organ pernapasan pada manusia
 
Hukum islam dalam tata hukum dan pembinaan hukum nasional di indonesia
Hukum islam dalam tata hukum dan pembinaan hukum nasional di indonesiaHukum islam dalam tata hukum dan pembinaan hukum nasional di indonesia
Hukum islam dalam tata hukum dan pembinaan hukum nasional di indonesia
 
227377503 makalah-puskesmas
227377503 makalah-puskesmas227377503 makalah-puskesmas
227377503 makalah-puskesmas
 
Jabbar makalah sistem ketatanegaraan pa jabar
Jabbar makalah sistem ketatanegaraan pa jabarJabbar makalah sistem ketatanegaraan pa jabar
Jabbar makalah sistem ketatanegaraan pa jabar
 
Blanko dp3 kosong
Blanko dp3 kosongBlanko dp3 kosong
Blanko dp3 kosong
 
Leaflet teknik mengatasi nyeri akper pemkab muna
Leaflet teknik mengatasi nyeri  akper pemkab munaLeaflet teknik mengatasi nyeri  akper pemkab muna
Leaflet teknik mengatasi nyeri akper pemkab muna
 
Makalah puasa 2
Makalah puasa 2Makalah puasa 2
Makalah puasa 2
 
Proposal bantuan rumput laut desa ghone balano
Proposal bantuan rumput laut desa ghone balanoProposal bantuan rumput laut desa ghone balano
Proposal bantuan rumput laut desa ghone balano
 
Makalah protein
Makalah proteinMakalah protein
Makalah protein
 
Asuhan keperawatan pada masalah sistem persyarafan
Asuhan keperawatan pada masalah sistem persyarafanAsuhan keperawatan pada masalah sistem persyarafan
Asuhan keperawatan pada masalah sistem persyarafan
 

Similar to Mencegah Stroke (20)

142423371 makalah-stroke-hemoragik
142423371 makalah-stroke-hemoragik142423371 makalah-stroke-hemoragik
142423371 makalah-stroke-hemoragik
 
142423371 makalah-stroke-hemoragik
142423371 makalah-stroke-hemoragik142423371 makalah-stroke-hemoragik
142423371 makalah-stroke-hemoragik
 
Artikel penyakit stroke
Artikel penyakit strokeArtikel penyakit stroke
Artikel penyakit stroke
 
Makalah stroke
Makalah strokeMakalah stroke
Makalah stroke
 
Ipa8 kd7-gangguan atau kelainan pada sistem peredaran dara dan upaya mencegah...
Ipa8 kd7-gangguan atau kelainan pada sistem peredaran dara dan upaya mencegah...Ipa8 kd7-gangguan atau kelainan pada sistem peredaran dara dan upaya mencegah...
Ipa8 kd7-gangguan atau kelainan pada sistem peredaran dara dan upaya mencegah...
 
Indyyyyyyyyyyyyyyy
IndyyyyyyyyyyyyyyyIndyyyyyyyyyyyyyyy
Indyyyyyyyyyyyyyyy
 
Makalah penyakit strok
Makalah penyakit strokMakalah penyakit strok
Makalah penyakit strok
 
Makalah penyakit strok
Makalah penyakit strokMakalah penyakit strok
Makalah penyakit strok
 
Bpjs tanggung 80 juta rupiah
Bpjs tanggung 80 juta rupiahBpjs tanggung 80 juta rupiah
Bpjs tanggung 80 juta rupiah
 
PPT Kelompok 5bbjkbnjkhjkgjgkjbnvbcczdfafrsryd
PPT Kelompok 5bbjkbnjkhjkgjgkjbnvbcczdfafrsrydPPT Kelompok 5bbjkbnjkhjkgjgkjbnvbcczdfafrsryd
PPT Kelompok 5bbjkbnjkhjkgjgkjbnvbcczdfafrsryd
 
Makalah penyakit jantung
Makalah penyakit jantungMakalah penyakit jantung
Makalah penyakit jantung
 
Makalah penyakit jantung
Makalah penyakit jantungMakalah penyakit jantung
Makalah penyakit jantung
 
Makalah penyakit jantung
Makalah penyakit jantungMakalah penyakit jantung
Makalah penyakit jantung
 
GAYA HIDUP SIHAT.pdf
GAYA HIDUP SIHAT.pdfGAYA HIDUP SIHAT.pdf
GAYA HIDUP SIHAT.pdf
 
Na n0
Na n0Na n0
Na n0
 
Na n0
Na n0Na n0
Na n0
 
Makalah penyakit jantung
Makalah penyakit jantungMakalah penyakit jantung
Makalah penyakit jantung
 
Makalah penyakit jantung
Makalah penyakit jantungMakalah penyakit jantung
Makalah penyakit jantung
 
Angina pektoris
Angina pektoris Angina pektoris
Angina pektoris
 
Makalah penyakit jantung
Makalah penyakit jantungMakalah penyakit jantung
Makalah penyakit jantung
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Recently uploaded

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 

Recently uploaded (20)

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 

Mencegah Stroke

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Penderita Stroke saat ini menjadi penghuni terbanyak di bangsal atau ruangan pada hampir semua pelayanan rawat inap penderita penyakit syaraf. Karena, selain menimbulkan beban ekonomi bagi penderita dan keluarganya, Stroke juga menjadi beban bagi pemerintah dan perusahaan asuransi kesehatan. Berbagai fakta menunjukkan bahwa sampai saat ini, Stroke masih merupakan masalah utama di bidang neurologi maupun kesehatan pada umumnya. Untuk mengatasi masalah krusial ini diperlukan strategi penangulangan Stroke yang mencakup aspek preventif, terapi rehabilitasi, dan promotif. Keberadaan unit Stroke di rumah sakit tak lagi sekadar pelengkap, tetapi sudah menjadi keharusan, terlebih bila melihatangka penderita Stroke yang terus meningkat dari tahun ke tahun di Indonesia. Karena penanganan Stroke yang cepat, tepat dan akurat akan meminimalkan kecacatan yang ditimbulkan. Untuk itulah penulis menyusun makalah mengenai Stroke yang menunjukan masih menjadi salah satu pemicu kematian tertinggi di Indonesia. 1.2. RUMUSAN MASALAH Dengan melihat latar belakang yang dikemukakan sebelumnya maka beberapa masalah yang akan dirumuskan dalam makalah ini adalah: 1. Pengertian Stroke 2. Jenis/ Bentuk/ Klasifikasi Stroke 3. Faktor Resiko 4. Mekanisme Kausal Terjadinya Penyakit 5. Tanda dan Gejala Klinis 6. Diagnosis 7. Upaya Pencegahan 8. Pengobatan
  • 2. 1. 3. TUJUAN 1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Epidemiologi Kesehatan 2. Untuk mengetahui factor penyebab terjadinya Stroke 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengembalian kesehatan orang yang terkena Stroke 4. Untuk mengetahui cara penyembuhan Stroke.
  • 3. BAB II PEMBAHASAN 2.1. PENGERTIAN 1. Stroke adalah keadaan di mana sel-sel otak mengalami kerusakan karena tidak mendapat pasokan oksigen dan nutrisi yang cukup. Sel-sel otak harus selalu mendapat pasokan oksigen dan nutrisi yang cukup agar tetap hidup dan dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Oksigen dan nutrisi ini dibawa oleh darah yang mengalir di dalam pembuluh-pembuluh darah yang menuju sel-sel otak. Apabila karena sesuatu hal aliran darah atau aliran pasokan oksigen dan nutrisi ini terhambat selama beberapa menit saja, maka dapat terjadi stroke. Penghambatan aliran oksigen ke sel-sel otak selama 3 atau 4 menit saja sudah mulai menyebabkan kerusakan sel-sel otak. Makin lama penghambatan ini terjadi, efeknya akan makin parah dan makin sukar dipulihkan. Sehingga tindakan yang cepat dalam mengantisipasi dan mengatasi serangan stroke sangat menentukan kesembuhan dan pemulihan kesehatan penderita stroke. 2. Stroke Hemorrhagic meliputi pendarahan di dalam otak (intracerebral hemorrhage) dan pendarahan di antara bagian dalam dan luar lapisan pada jaringan yang melindungi otak (subarachnoid hemorrhage). 3. Stroke haemorrhagic , yaitu stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di otak, sehingga terjadi perdarahan di otak. Haemorrhagic stroke umumnya terjadi karena tekanan darah yang terlalu tinggi. Hampir 70 persen kasus haemorrhagic stroke terjadi pada penderita hipertensi (tekanan darah tinggi). Hipertensi menyebabkan tekanan yang lebih besar pada dinding pembuluh darah, sehingga dinding pembuluh darah menjadi lemah dan pembuluh darah rentan pecah. Namun demikian, hemorrhagic stroke juga dapat terjadi pada bukan penderita hipertensi. Pada kasus seperti ini biasanya pembuluh darah pecah karena lonjakan tekanan darah yang terjadi secara tiba-tiba karena suatu sebab tertentu, misalnya karena makanan atau faktor emosional.
  • 4. Terdapat dua jenis utama pada stroke yang mengeluarkan darah : (intracerebral hemorrhage dan (subarachnoid hemorrhage. Gangguan lain yang meliputi pendarahan di dalam tengkorak termasuk epidural dan hematomas subdural, yang biasanya disebabkan oleh luka kepala. Gangguan ini menyebabkan gejala yang berbeda dan tidak dipertimbangkan sebagai stroke. 2.2. FAKTOR RISIKO Faktor-faktor risik stroke adalah: · Usia lanjut Hipertensi (tekanan darah tinggi), · Serangan stroke sebelumnya atau transient ischemic attack (TIA), · Diabetes · Kolesterol tinggi · Atrial fibrilasi 2.3. GEJALA STROKE Untuk mengetahui tanda-tanda stroke dapat dilakukan dengan mengamati beberapa gejala stroke berikut: · Kelemahan atau kelumpuhan lengan atau tungkai atau salah satu sisi tubuh. · Hilangnya sebagian penglihatan atau pendengaran. · Penglihatan ganda. · Pusing. · Bicara tidak jelas (rero).
  • 5. · Sulit memikirkan atau mengucapkan kata-kata yang tepat. · Tidak mampu mengenali bagian dari tubuh. · Pergerakan yang tidak biasa. · Hilangnya pengendalian terhadap kandung kemih. · Ketidakseimbangan dan terjatuh. · Pingsan. 2.4. PENGOBATAN · Jika terjadi serangan stroke, yang perlu segera dilakukan adalah pemeriksaan untuk menentukan apakah penyebabnya bekuan darah atau perdarahan yang tidak bisa diatasi dengan obat penghancur bekuan darah. Stroke dapat disebabkan faktor keturunan? Para ahli kesehatan meyakini, ada hubungan antara risiko stroke dengan faktor keturunan, walaupun tidak secara langsung. Pada keluarga yang banyak anggotanya menderita stroke, kewaspadaan terhadap faktor-faktor yang dapat menyebabkan stroke harus lebih ditingkatkan. Namun demikian stroke bukan merupakan penyakit keturunan. Banyaknya kasus stroke dalam keluarga Anda mungkin lebih disebabkan faktor pola makan, gaya hidup, dan watak yang hampir sama. Makanan bersantan asal tidak berlebihan sebetulnya tidak berbahaya. Namun jika setiap hari mengonsumsi makanan berlemak, terutama lemak hewani dalam jumlah berlebihan, apalagi kurang makan sayur dan buah-buahan segar, tentu akan meningkatkan risiko stroke. Cepat marah, panik, dan stres, apalagi perokok, kurang olah raga, berat badan berlebih dan kurang tidur akan melipat gandakan kemungkinan Anda terkena stroke. Data penelitian mengenai pengobatan stroke hingga kini masih belum memuaskan walaupun telah banyak yang dicapai, hasil akhir pengobatan kalau tidak meninggal hampir selalu meninggalkan kecacatan. Agaknya pengobatan awal/dini serta pencegahan sangat bermanfaat, akan tetapi harus disertai dengan pengenalan dan pemahaman stroke pada semua lapisan dan komunitas dalam masyarakat.
  • 6. 2.5. TANDA-TANDA MUNCULNYA SERANGAN STROKE Pada tingkat awal, masyarakat, keluarga dan setiap orang harus memperoleh informasi yang jelas dan meyakinkan bahwa stroke adalah serangan otak yang secara sederhana mempunyai lima tanda-tanda utama yang harus dimengerti dan sangat difahami. Hal ini penting agar semua orang mempunyai kewaspadaan yang tinggi terhadap bahaya serangan stroke. 2.5.1. Tanda-tanda serangan stroke : · Rasa bebal atau mati mendadak atau kehilangan rasa dan lemas pada muka, tangan atau kaki, terutama pada satu bagian tubuh saja. · Rasa bingung yang mendadak, sulit bicara atau sulit mengerti. · Satu mata atau kedua mata mendadak kabur. · Mendadak sukar berjalan, terhuyung dan kehilangan keseimbangan. · Mendadak merasa pusing dan sakit kepala tanpa diketahui sebab musababnya. Selain itu harus dijelaskan pula kemungkinan munculnya tanda-tanda ikutan lain yang bisa timbul dan atau harus diwaspadai, yaitu; · Rasa mual, panas dan sangat sering muntah-muntah. · Rasa pingsan mendadak, atau merasa hilang kesadaran secara mendadak. Adapun, untuk menghindari stroke seseorang bisa melakukan tindakan pencegahan termasuk membiasakan diri menjalani gaya hidup sehat. Berikut adalah 10 langkah yang dapat Anda lakukan guna menghindarkan diri dari serangan stroke. 1. Hindari dan hentikan kebiasaan merokok. Kebiasaan ini dapat menyebabkan atherosclerosis (pengerasan dinding pembuluh darah) dan membuat darah Anda menjadi mudah menggumpal. 2. Periksakan tensi darah secara rutin. Tekanan darah yang tinggi bisa membuat pembuluh darah Anda mengalami tekanan ekstra. Walaupun tidak menunjukkan gejala, ceklah tensi darah secara teratur.
  • 7. 3. Kendalikan penyakit jantung. Kalau Anda memiliki gejala atau gangguan jantung seperti detak yang tidak teratur atau kadar kolesterol tinggi, berhati-hatilah karena hal itu akan meningkatkan risiko terjadinya stroke. Mintalah saran dokter untuk langkah terbaik. 4. Atasi dan kendalikan stres dan depresi. Stres dan depresi dapat menggangu bahkan menimbulkan korban fisik. Jika tidak teratasi, dua hal ini pun dapat menimbulkan problem jangka panjang. 5. Makanlah dengan sehat. Anda mungkin sudah mendengarnya ribuan kali, namun penting artinya bila Anda disiplin memakan sedikitnya lima porsi buah dan sayuran setiap hari. Hindari makan daging merah terlalu banyak karena lemak jenuhnya bisa membuat pembuluh darah mengeras. Konsumsi makanan berserat dapat mengendalikan lemak dalam darah. 6. Kurangi garam. Karena garam akan mengikatkan tekanan darah. 7. Pantau berat badan Anda. Memiliki badan gemuk atau obesitas akan meningkatkan risiko Anda mengalami tekanan darah tinggi, penyakit jantung dan diabetes, dan semuanya dapat memicu terjadinya stroke. 8. Berolahraga dan aktif. Melakukan aktivitas fisik secara teratur membantu Anda menurunkan tensi darah dan menciptakan keseimbangan lemak yang sehat dalam darah. 9. Kurangi alkohol. Meminum alkohol dapat menaikkan tensi darah, oleh karena itu menguranginya berarti menghindarkan Anda dari tekanan darah tinggi. 10. Up date pengetahuan Anda. Dengan mengikuti perkembangan informasi tentang kesehatan, banyak hal penting yang diperoleh guna menghindari kemungkinan atau menekan risiko stroke. Berhati-hatilah, beragam hormon termasuk pil dan terapi penggantian hormon HRT diduga dapat membuat darah menjadi kental dan cenderung mudah menggumpal.
  • 8. 2.6. STROKE HAEMORAGIK 1) Perdarahan serebri Perdarahan serebri termasuk urutan ketiga dari semua penyebab kasus gangguan pembuluh darah otak dan merupakan persepuluh dari semua kasus penyakit ini. Perdarahan intrakranial biasanya disebabkan oleh ruptura arteria serebri. 2) Pecahnya aneurisma Biasanya perdarahan serebri terjadi akibat aneurisme yang pecah maka penderita biasanya masih muda dan 20% mempunyai lebih dari satu aneurisme. Dan salah satu dari ciri khas aneurisme adalah kecendrungan mengalami perdarahan ulang (Sylvia A. Price, 1995) 3) Penyebab lain (dapat menimbulkan infark atau perdarahan). - Trombosis sinus dura - Diseksi arteri karotis atau vertebralis - Vaskulitis sistem saraf pusat - Penyakit moya-moya (oklusi arteri besar intrakranial yang progresif) - Migran - Kondisi hyperkoagulasi - Penyalahgunaan obat (kokain dan amfetamin) - Kelainan hematologis (anemia sel sabit, polisitemia atau leukemia) - Miksoma atrium. 2.6.1. Faktor Resiko : · Yang tidak dapat diubah : usia, jenis kelamin pria, ras, riwayat keluarga, riwayat TIA atau stroke, penyakit jantung koroner, fibrilasi atrium, dan heterozigot atau homozigot untuk homosistinuria.
  • 9. · Yang dapat diubah : hypertensi, diabetes mellitus, merokok, penyalahgunaan obat dan alcohol, hematokrit meningkat, bruit karotis asimtomatis, hyperurisemia dan dislidemia. 2.6.2. Patofisiologi Otak sendiri merupakan 2% dari berat tubuh total. Dalam keadaan istirahat otak menerima seperenam dari curah jantung. Otak mempergunakan 20% dari oksigen tubuh. Otak sangat tergantung kepada oksigen, bila terjadi anoksia seperti yang terjadi pada CVA di otak mengalami perubahan metabolik, kematian sel dan kerusakan permanen yang terjadi dalam 3 sampai dengan 10 menit (non aktif total). Pembuluh darah yang paling sering terkena ialah arteri serebral dan arteri karotis Interna. Adanya gangguan peredaran darah otak dapat menimbulkan jejas atau cedera pada otak melalui empat mekanisme, yaitu : 1. Penebalan dinding arteri serebral yang menimbulkan penyempitan atau penyumbatan lumen sehingga aliran darah dan suplainya ke sebagian otak tidak adekuat, selanjutnya akan mengakibatkan perubahan-perubahan iskemik otak. Bila hal ini terjadi sedemikian hebatnya, dapat menimbulkan nekrosis. 2. Pecahnya dinding arteri serebral akan menyebabkan bocornya darah ke kejaringan (hemorrhage). 3. Pembesaran sebuah atau sekelompok pembuluh darah yang menekan jaringan otak. 4. Edema serebri yang merupakan pengumpulan cairan di ruang interstitial jaringan otak. Konstriksi lokal sebuah arteri mula-mula menyebabkan sedikit perubahan pada aliran darah dan baru setelah stenosis cukup hebat dan melampaui batas kritis terjadi pengurangan darah secara drastis dan cepat. Oklusi suatu arteri otak akan menimbulkan reduksi suatu area dimana jaringan otak normal sekitarnya yang masih mempunyai pendarahan yang baik berusaha
  • 10. membantu suplai darah melalui jalur-jalur anastomosis yang ada. Perubahan awal yang terjadi pada korteks akibat oklusi pembuluh darah adalah gelapnya warna darah vena, penurunan kecepatan aliran darah dan sedikit dilatasi arteri serta arteriole. Selanjutnya akan terjadi edema pada daerah ini. Selama berlangsungnya perisriwa ini, otoregulasi sudah tidak berfungsi sehingga aliran darah mengikuti secara pasif segala perubahan tekanan darah arteri. Di samping itu reaktivitas serebrovaskuler terhadap PCO2 terganggu. Berkurangnya aliran darah serebral sampai ambang tertentu akan memulai serangkaian gangguan fungsi neural dan terjadi kerusakan jaringan secara permanen Skema : · Perdarahan arteri / oklusi · Penurunan tekanan perfusi vaskularisasi distal · Iskemia Pelebaran kontara lateral · Anoksia Aktivitas elektrik terhenti · Metabolisme Anaerob Pompa natrium dan kalium gagal · Metabolisme Asam Natrium dan air masuk ke sel · Asidosis lokal Edema intra sel · Pompa natrium gagal Edema ekstra sel · Edema dan nekrosis jaringan Perfusi jaringan serebral · Sel mati secara progresif (defisit fungsi otak) ( Satyanegara, 1998) 2.6.3. Tanda dan Gejala a. Vertebro basilaris, sirkulasi posterior, manifestasi biasanya bilateral : · Kelemahan salah satu dari empat anggota gerak tubuh · Peningkatan refleks tendon · Ataksia · Tanda babinski
  • 11. · Tanda-tanda serebral · Disfagia · Disartria · Sincope, stupor, koma, pusing, gangguan ingatan. · Gangguan penglihatan (diplopia, nistagmus, ptosis, paralysis satu mata). · Muka terasa baal. b. Arteri Karotis Interna · Kebutaan Monokular disebabkan karena insufisiensi aliran darah arteri ke retina · Terasa baal pada ekstremitas atas dan juga mungkin menyerang wajah. c. Arteri Serebri Anterior · Gejala paling primer adalah kebingungan · Rasa kontralateral lebih besar pada tungkai · Lengan bagian proksimal mungkin ikut terserang · Timbul gerakan volunter pada tungkai terganggu · Gangguan sensorik kontra lateral · Dimensi reflek mencengkeram dan refleks patologis d. Arteri Serebri Posterior · Koma · Hemiparesis kontralateral · Afasia visual atau buta kata (aleksia) · Kelumpuhan saraf kranial ketiga – hemianopsia, koreo – athetosis e. Arteri Serebri Media · Mono paresis atau hemiparesis kontra lateral (biasanya mengenai lengan)
  • 12. · Kadang-kadang heminopsia kontralateral (kebutaan) · Afasia global (kalau hemisfer dominan yang terkena) · Gangguan semua fungsi yang ada hubungannya dengan percakapan dan komunikasi · Disfagia 2.6.4. Penatalaksanaan a. Penatalaksanaan umum 5 B dengan penurunan kesadaran : 1. Breathing (Pernapasan) - Usahakan jalan napas lancar. - Lakukan penghisapan lendir jika sesak. - Posisi kepala harus baik, jangan sampai saluran napas tertekuk. - Oksigenisasi terutama pada pasien tidak sadar. 2. Blood (Tekanan Darah) - Usahakan otak mendapat cukup darah. - Jangan terlalu cepat menurunkan tekanan darah pada masa akut. 3. Brain (Fungsi otak) - Atasi kejang yang timbul. - Kurangi edema otak dan tekanan intra cranial yang tinggi. 4. Bladder (Kandung Kemih) - Pasang katheter bila terjadi retensi urine 5. Bowel (Pencernaan) - Defekasi supaya lancar. - Bila tidak bisa makan per-oral pasang NGT/Sonde. b. Menurunkan kerusakan sistemik. Dengan infark serebral terdapat kehilangan irreversible inti sentral jaringan otak. Di sekitar zona jaringan yang mati mungkin ada jaringan yang masih harus diselamatkan. Tindakan awal yang harus difokuskan untuk menyelamatkan sebanyak mungkin area iskemik. Tiga unsur yang
  • 13. paling penting untuk area tersebut adalah oksigen, glukosa dan aliran darah yang adekuat. Kadar oksigen dapat dipantau melalui gas-gas arteri dan oksigen dapat diberikan pada pasien jika ada indikasi. Hypoglikemia dapat dievaluasi dengan serangkaian pemeriksaan glukosa darah. c. Mengendalikan Hypertensi dan Peningkatan Tekanan Intra Kranial Kontrol hypertensi, TIK dan perfusi serebral dapat membutuhkan upaya dokter maupun perawat. Perawat harus mengkaji masalah-masalah ini, mengenalinya dan memastikan bahwa tindakan medis telah dilakukan. Pasien dengan hypertensi sedang biasanya tidak ditangani secara akut. Jika tekanan darah lebih rendah setelah otak terbiasa dengan hypertensi karena perfusi yang adekuat, maka tekanan perfusi otak akan turun sejalan dengan tekanan darah. Jika tekanan darah diastolic diatas kira-kira 105 mmHg, maka tekanan tersebut harus diturunkan secara bertahap. Tindakan ini harus disesuaikan dengan efektif menggunakan nitropusid. Jika TIK meningkat pada pasien stroke, maka hal tersebut biasanya terjadi setelah hari pertama. Meskipun ini merupakan respons alamiah otak terhadap beberapa lesi serebrovaskular, namun hal ini merusak otak. Metoda yang lazim dalam mengontrol PTIK mungkin dilakukan seperti hyperventilasi, retensi cairan, meninggikan kepala, menghindari fleksi kepala, dan rotasi kepala yang berlebihan yang dapat membahayakan aliran balik vena ke kepala. Gunakan diuretik osmotik seperti manitol dan mungkin pemberian deksamethasone meskipun penggunaannya masih merupakan kontroversial. d. Terapi Farmakologi Antikoagulasi dapat diberikan pada stroke non haemoragik, meskipun heparinisasi pada pasien stroke iskemik akut mempunyai potensi untuk menyebabkan komplikasi haemoragik. Heparinoid dengan berat molekul
  • 14. rendah (HBMR) menawarkan alternatif pada penggunaan heparin dan dapat menurunkan kecendrungan perdarahan pada penggunaannya. Jika pasien tidak mengalami stroke, sebaliknya mengalami TIA, maka dapat diberikan obat anti platelet. Obat-obat untuk mengurangi perlekatan platelet dapat diberikan dengan harapan dapat mencegah peristiwa trombotik atau embolitik di masa mendatang. Obat-obat antiplatelet merupakan kontraindikasi dalam keadaan adanya stroke hemoragi seperti pada halnya heparin. e. Pembedahan Beberapa tindakan pembedahan kini dilakukan untuk menangani penderita stroke. Sulit sekali untuk menentukan penderita mana yang menguntungkan untuk dibedah. Tujuan utama pembedahan adalah untuk memperbaiki aliran darah serebral. Endarterektomi karotis dilakukan untuk memperbaiki peredaran darah otak. Penderita yang menjalani tindakan ini seringkali juga menderita beberapa penyulit seperti hypertensi, diabetes dan penyakit kardiovaskuler yang luas. Tindakan ini dilakukan dengan anestesi umum sehingga saluran pernapasan dan kontrol ventilasi yang baik dapat dipertahankan. 2.6.5. Komplikasi a. TIK meningkat b. Aspirasi c. Atelektasis d. Kontraktur e. Disritmia jantung f. Malnutrisi g. Gagal napas 2.6.6. Tindakan Pencegahan
  • 15. Beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah : 1. Pembatasan makan garam; dimulai dari masa muda, membiasakan memakan makanan tanpa garam atau makanan bayi rendah garam. 2. Khususnya pada orang tua, perawatan yang intensif untuk mempertahankan tekanan darah selama tindakan pembedahan. Cegah jangan sampai penderita diberi obat penenang berlebihan dan istirahat ditempat tidur yang terlalu lama. 3. Peningkatan kegiatan fisik; jalan setiap hari sebagai bagian dari program kebugaran. 4. Penurunan berat badan apabila kegemukan 5. Berhenti merokok 6. Penghentian pemakaian kontrasepsi oral pada wanita yang merokok, karena resiko timbulnya serebrovaskular pada wanita yang merokok dan menelan kontrasepsi oral meningkat sampai 16 kali dibandingkan dengan wanita yang tidak merokok dan tidak menelan pil kontrasepsi. 2.6.7. Dampak Masalah a. Bagi Individu 1). Biologis Penderita akan mengalami gangguan pernapasan akibat hilannya reflek batuk dan penurunan kesadaran hingga terjadi akumulasi secret. Nyeri kepala akibat infark serebri yang luas, penurunan kesadaran, gangguan kognitif, disorientasi, mual dan muntah, gangguan menelan, tidak bisa menjalin komunikasi karena klien aphasia, terjadi konstipasi akibat tirah baring dan kurangnya mobilisasi, dan dekubitus akibat tirah baring yang lama. 2). Psikologis Cemas sedang akibat hemiparese, terutama pada penderita yang mempunyai beban tanggung jawab pada keluarganya. Penderita dapat mengalami depresi disamping rasa rendah diri yang bisa dipahami
  • 16. sebagai suatu reaksi emosional terhadap kemunduran kualitas dan keberadaannya. 3). Sosial Apabila keadaan sakitnya sampai terjadi kelumpuhan dan gangguan komunikasi, klien akan mengalami kesulitan untuk mengadakan interaksi dengan keluarga maupun masyarakat. Mungkin juga klien akan menarik diri dari interaksi sosial karena merasa harga dirinya rendah dan merasa tidak berguna. 4). Spiritual Penderita mungkin akan mengalami kesulitan didalam melakukan kewajiban kepada Tuhan Yang Maha Esa karena keterbatasannya. Mungkin juga penderita akan merasa bahwa Tuhan tidak adil kepada dirinya akibat dari depresi. Penderita juga mengingkari dan menolak keberadaan dari Yang Maha Kuasa. b. Bagi keluarga Penderita akan menjadikan beban bagi keluarga, karena keluarga yang sehat berupaya untuk mencarikan biaya pengobatan, membantu memberikan perawatan, karena penderita sendiri sangat tergantung dalam memenuhi kebutuhannya sendiri. Keluarga akan merasa cemas mengenai keadaannya. Apabila penderita suami atau isteri mungkin menghadapi resiko depresi dan perubahan emosional. 2.7. HEMORRHAGIC STROKE DAN KEBINGUNGAN Kebingungan adalah gejala dari stroke hemorrhagic. Sebuah hemorrhagic stroke terjadi ketika gumpalan darah terbentuk dalam arteri dan pembuluh darah pecah. Hemorrhagic Stroke Dan Merokok Salah satu faktor risiko terbesar bagi orang-orang yang telah menderita hemorrhagic stroke jantung merokok. Bahkan, hal itu bisa saja salah satu penyebab utama juga. Berdasarkan penelitian, ditemukan bahwa merokok memiliki dampak langsung terhadap tekanan darah. Seorang
  • 17. berbagai tekanan darah secara langsung meningkatkan kemungkinan mengalami stroke. Stroke hemorrhagic Ilustrasi Istilah perdarahan berarti pendarahan karena tekanan. Sebuah stroke hemorrhagic terjadi bila pembuluh darah pecah di dalam otak. Bila pendarahan terjadi di otak, itu bisa berakibat fatal bagi orang. Beberapa kerusakan seperti stroke lumpuh atau cacat tetap dapat terjadi sebagai hasilnya. Stroke hemorrhagic recurrences Stroke adalah salah satu alasan paling umum bagi orang-orang mati di Amerika Serikat. Sebagian besar stroke yang terjadi menyebabkan kerusakan serius pada tubuh fisik. Hemorrhagic stroke tidak yang biasa seperti jenis lain, yang stroke iskemik. Pada catatan perbandingan, hanya 20 persen dari total orang-orang yang menderita stroke menderita hemorrhagic satu. Iskemik adalah dengan jauh lebih umum. 2.7.1. Theraphy: 1. Injeksi ketorolac 1 ampl/ 8jam 2. Injeksi Bralin 1ampl/ 8jam 3. Injeksi Benocetam 3 gram/12 jam 4. Injeksi Tramadol 1 ampl/8 jam 5. Infus RL
  • 18. BAB III PENUTUP 3.1. KESIMPULAN Penelitian terakhir menunjukkan bahwa kelumpuhan dan gejala lainnya bisa dicegah atau dipulihkan jika recombinant tissue plasminogen activator (RTPA) atau streptokinase yang berfungsi menghancurkan bekuan darah diberikan dalam waktu 3 jam setelah timbulnya stroke. Stroke biasanya tidak berdiri sendiri, sehingga bila ada kelainan fisiologis yang menyertai harus diobati misalnya gagal jantung, irama jantung yang tidak teratur, tekanan darah tinggi dan infeksi paru-paru. Setelah serangan stroke, biasanya terjadi perubahan suasana hati (terutama depresi), yang bisa diatasi dengan obat-obatan atau terapi psikis. 3.2. SARAN 1. Antikoagulan juga biasanya tidak diberikan kepada penderita tekanan darah tinggi dan tidak pernah diberikan kepada penderita dengan perdarahan otak karena akan menambah risiko terjadinya perdarahan ke dalam otak. 2. Penderita stroke biasanya diberikan oksigen dan dipasang infus untuk memasukkan cairan dan zat makanan. Pada stroke in evolution diberikan antikoagulan (misalnya heparin), tetapi obat ini tidak diberikan jika telah terjadi completed stroke. 3. Pada completed stroke, beberapa jaringan otak telah mati. Memperbaiki aliran darah ke daerah tersebut tidak akan dapat mengembalikan fungsinya. Karena itu biasanya tidak dilakukan pembedahan.
  • 19. 4. Pengangkatan sumbatan pembuluh darah yang dilakukan setelah stroke ringan atau transient ischemic attack, ternyata bisa mengurangi risiko terjadinya stroke di masa yang akan datang. Sekitar 24,5% pasien mengalami stroke berulang. DAFTAR PUSTAKA  J, Iskandar (2007), Stroke A-Z. PT BIP-Gramedia, Jakarta.  http://tutiiskandar.wordpress.c om/2009/01/30/makalah-stroke/
  • 20. KMB : 1 DOSEN : Ns. MUSRIANI, S.Kep. M.Kes TUGAS : MAKALAH “SROKE HEMORAGIK” OLEH : NAMA : ROSNAH DANI NIM : 11.11.929 TINGKAT : III A AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KABUPATEN MUNA TAHUN 2014
  • 21. KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah- Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Stoke Hemoragik”, yang mana makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Muna. Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan saran. Penulis menyadari bahwa, dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Akhirnya penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan Mahasiswa /Mahasiswi Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Muna pada umumnya. Raha, 19 Juli 2014 Penulis
  • 22. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii DAFTAR ISI ................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 2 1.3 Tujuan .................................................................................................. 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian .................................................................................. 3 2.2 Faktor Risiko ................................................................................... 4 2.3 Gejala Stroke ................................................................................... 4 2.4 Pengobatan ...................................................................................... 5 2.5 Tanda-Tanda Munculnya Serangan Stroke .................................. 6 2.6 Stroke Haemoragik .................................................................. 8 2.7 Hemorrhagic Stroke Dan Kebingungan ...................................... 16 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ........................................................................................ 18 3.2 Saran-saran ........................................................................................ 18 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 19