1. MAKALAH EPIDEMIOLOGI
PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
K E L O M P O K 5 P J K ( K L S 4 B ) 1
REZA
UBADILLAH
KELOMPOK 5
1. Ainun Jariah 21281080
2. Dania Kirani Pratiwi 21281076
3. Yustiati 21281103
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN DAN KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
2023/2024
2. BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penyakit jantung coroner merupakan kasus utama penyebab kematian dan kesakitan pada
manusia. Meskipun tindakan pencegahan sudah dilakukan seperti pengaturan makanan (diet),
menurunkan kolesterol dan perawatan berat badan, diabetes dan hipertensi, penyakit jantung
coroner ini tetap menjadi masalah utama kesehatan (Yuet Wai Kan, 2010). Gambaran kasus di
atas menunjukkan pentingnya penyakit ini yang belum mendapat perhatian mengenai besarnya
risiko seseorang, ketidakmampuan, hilangnya pekerjaan, dan pada saat masuk rumah sakit.
Penyakit jantung coroner yang dipengaruhi oleh tingginya kadar kolesterol, banyak terjadi pada
individu dengan kelas ekonomi menengah ke atas. Hal ini dipengaruhi oleh aktivitas fisik dan
makanan yang menjadi faktor penting penentu kadar kolesterol individu.
3. Rumusan Masalah
1. Definisi penyakit?
2. Penyebab penyakit jantung koroner?
3. Faktor resiko penyakit jantung
koroner ?
4. Pencegahan penyakit jantung
koroner?
5. Cara pemeriksaan penyakit jantung
koroner?
Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui apa itu
penyakit jantung koroner,
gejala, penyebab, faktor risiko,
hingga cara pencegahan
penyakit jantung koroner,dan
untuk memenuhi tugas mata
kuliah “Epidemiologi Penyakit
Jantung Koroner”.
4. BAB II
PEMBAHASAN
Prevalensi Penyakit
1. Definisi Penyakit
Penyakit jantung atau dalam istilah medis disebut penyakit jantung koroner adalah kondisi yang
terjadi ketika pembuluh darah utama yang menyuplai darah ke jantung (pembuluh darah
koroner) mengalami kerusakan. Tumpukan kolesterol pada pembuluh darah serta proses
peradangan diduga menjadi penyebab penyakit ini.Penyakit jantung koroner (PJK) terjadi apabila
arteri koroner (arteri yang memasok darah dan oksigen ke otot jantung) tersumbat oleh zat
lemak yang disebut plak atau ateroma. Plak ini menumpuk secara bertahap di dinding bagian
dalam arteri, yang akhirnya membuat arteri menjadi sempit. Proses penyempitan ini disebut
dengan aterosklerosis.
5. 2. Mengenal Penyakit Jantung Koroner dan Pencegahannya
Penyebab Arteri koroner dapat menyempit atau tersumbat oleh penimbunan plak di dinding arteri. Plak
terbuat dari kelebihan kolesterol serta zat-zat lain yang mengapung melalui arus darah, seperti sel-sel
yang meradang, protein dan kalsium. Seiring dengan berjalannya waktu plak akan berkembang dengan
ukuran yang berbeda-beda. Bila bagian luar plak yang keras retak atau robek, platelet (partikel berbentuk
cakram dalam darah yang membantu pembekuan darah) akan datang ke daerah tersebut dan terbentuk
penggumpalan darah di sekitar plak. Sehingga arteri semakin menyempit dan semakin sedikit ruang bagi
darah untuk mengalir melalui arteri. Proses penimbunan plak dalam arteri ini disebut aterosklerosis, yang
juga dikenal sebagai “pengerasan arteri”.
6. FAKTOR PENYAKIT JANTUNG KORONER
Usia
Jenis kelamin
Riwayat keluarga
Ras
Hiperlipidemia
Diabetes Mellitus
Hipertensi
Obesitas
Kebiasaan merokok
FAKTOR
PENYAKIT
JANTUNG
KORONER
8. VIROLOGI
Penyakit jantung koroner adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan berbagai kondisi yang mempengaruhi jantung dalam
jangka waktu yang panjang. Contoh umum penyakit jantung koroner
meliputi penyakit arteri koroner, gagal jantung, dan aritmia jantung.Dalam
konteks virologi, beberapa infeksi virus telah dikaitkan dengan
perkembangan atau eksaserbasi penyakit jantung koroner.
Berikut adalah contoh beberapa virus yang berperan dalam penyakit
jantung:
1. Virus Influenza
2. Virus Coxsackie
3. Virus Herpes Simpleks
4. Virus HIV
9. Manifestasi klinis dari penyakit jantung koroner dapat bervariasi tergantung
pada jenis penyakit jantung yang dialami pasien. Berikut beberapa gejala
yang dapat muncul pada penyakit jantung koroner:
1) Nyeri dada atau angina, yaitu rasa sakit atau tekanan pada dada yang
dapat menjalar ke lengan, bahu, atau punggung
2) Sesak napas atau dispnea, yaitu kesulitan bernapas atau merasa tidak
cukup napas
3) Kelelahan atau lelah yang berlebihan
4) Pembengkakan pada kaki, pergelangan kaki, atau kaki bagian bawah
5) Detak jantung tidak teratur atau aritmia
Gejala-gejala tersebut dapat muncul secara tiba-tiba atau berkembang secara
perlahan-lahan. Jika seseorang mengalami gejala-gejala tersebut, segera
konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosa dan pengobatan
yang tepat
MANIFESTASI KLINIS
10. Penyakit jantung koroner (PJK) memiliki spektrum yang luas, berawal dari plak kecil di
arteri koroner hingga serangan jantungPrevalensi tertinggi untuk penyakit
kardiovaskuler di Indonesia adalah Penyakit Jantung Koroner (PJK) Penyakit jantung
koroner adalah gangguan fungsi jantung yang disebabkan otot jantung kekurangan
darah dikarenakan adanya penyempitan atau penyumbatan pada arteri
koronerPenyakit jantung koroner dapat menyebabkan gejala seperti nyeri dada atau
angina, sesak napas, kelelahan, pembengkakan pada kaki, pergelangan kaki, atau kaki
bagian bawah, dan detak jantung tidak teratur atau aritmia.
Prevalensi penyakit jantung terus meningkat dari tahun ke tahun di IndonesiaPenyakit
jantung koroner dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti penyakit arteri koroner,
penyakit katup jantung, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung bawaan.
Spektrum Klinik Tentang Penyakit Jantung Koroner
11. Cara Pemeriksaan Penyakit Jantung Koroner
Elektrokardiogram (EKG) adalah pemeriksaan yang digunakan untuk
memastikan kondisi kesehatan jantung dan dapat digunakan dalam
pendeteksian beberapa penyakit gangguan jantung, termasuk penyakit
jantung coroner.
1. Pemeriksaan darah
2. Pemeriksaan fisik dan wawancara medis
3. Pemeriksaan pencitraan seperti MRI
4. Tes stress jantung
5. Pemeriksaan kateterisasi jantung
12. RANTAI & POLA PENULARAN
Faktor Genetik
Gaya Hidup Tidak Sehat
Hipertensi
Diabetes
Kadar Kolesterol Tinggi
Stres
RANTAI DAN
POLA
PENULARAN
13. Riwayat alamiah penyakit (natural of disease) adalah deskripsi tentang
perjalanan waktu dan perkembangan penyakit pada individu, dimulai sejak
terjadinya paparan dengan agen kausal hingga terjadinya akibat penyakit,
seperti kesembuhan atau kematian, tanpa terinterupsi oleh suatu intervensi
preventif maupun terapetik. (Bhisma Murti, 2010) Fase prepatogenesis dimulai
setelah usia 12 tahun. Timbunan lemak dalam pembuluh darah dimulai. Bila
saat remaja, anak cenderung malas berolahraga, suka makan makanan
berlemak, bahkan merokok, berarti berada pada fase rentan. Jika kondisi ini
berlangsung terus, bahkan meningkat lebih parah ketika memasuki usia
sukses (30 tahun ke atas), maka fase subklinis dimulai. Jika usia antara 30 -40
tahun terjadi hipertensi berarti fase klinis dimulai. Jika hipertensi tidak dapat
dikendalikan, maka pada usia 45 tahun ke atas, kemungkinan terjadi
penyumbatan lemak pada pembuluh darah coroner. Terjadilah penyakit
jantung koroner (Sayono, 2010).
Riwayat Alamiah Penyakit
14. Primordial Yaitu Pencegahan Dari Faktor-Faktor Yang Memungkinkan Terjadinya Jantung
Koroner. Inkubasi Masa inkubasi PJK tidak ditentukan waktunya secara pasti, inkubasi ini
dipengaruhi oleh banyak factor resiko yang memungkinkan terjadinya kardiovaskuler.
Faktor resiko ini menyebabkan penumpukan kolesterol pada pembuluh-pembuluh darah
yang mengakibatkan terbentuknya flak-flak yang mengakibatkan tersumbatnya pembuluh
darah. Penumpukan kolesterol pada pembuluh darah yang telah mencapai titik jenuh
mengakibatkan ketidakseimbangan kondisi tubuh dan memacu terbentuknya penyakit
kardiovaskuler. Pencegahan: Pencegahan primer, merupakan upaya awal pencegahan PJK
sebelum seorang menderita. Dilakukan dengan pendekatan komuniti berupa penyuluhan
factor-faktor resiko PJK terutama pada kelompok resiko tinggi. Pencegahan primer
ditujukan kepada pencegahan terhadap berkembangnya proses atherosclerosis secara
dini. Dengan demikian, sasarannya adalah kelompok usia muda. Dan setiap orang yang
perlu merubah cara hidup untuk menyelamatkan dirinya sendiri seperti:
1. Mengurangi naiknya tekanan darah dan mengurangi kadar lemak darah dalam tubuh
2. Mengendalikan berat badan dan diet
3. Mengurangi stress
4. Melakukan olahraga dan relaksasi
Tingkat Pencegahan
15. Untuk menciptakan lingkungan yang kondusif dalam menjalankan pola hidup sehat,
diperlukan kebijakan yang mendukung agar masyarakat termotivasi dalam melaksanakan
dan mempertahankan perilaku hidup sehat. Pemerintah Indonesia telah membuat
kebijakan kesehatan sebagai salah satu cara mencegah dan mengendalikan penyakit tidak
menular, diantaranya yaitu:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang
3. Mengandung Zat Adiktif berupa Produk Tembakau bagi Kesehatan.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2013 tentang Pencantuman
Peringatan
5. Kesehatan dan Informasi Kesehatan pada Kemasan Produk Tembakau.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2013 tentang Pencantuman Informasi
7. Kandungan Gula, Garam dan Lemak serta Pesan Kesehatan untuk Pangan Olahan dan
Pangan Siap Saji.
Program Pemerintah Terkait Penyakit
16. BAB III
PENUTUP
Penyakit jantung atau dalam istilah medis disebut penyakit
jantung koroner adalah kondisi yang terjadi ketika pembuluh
darah utama yang menyuplai darah ke jantung (pembuluh
darah koroner) mengalami kerusakan. Tumpukan kolesterol
pada pembuluh darah serta proses peradangan diduga
menjadi penyebab penyakit ini.Penyakit jantung koroner (PJK)
terjadi apabila arteri koroner (arteri yang memasok darah dan
oksigen ke otot jantung) tersumbat oleh zat lemak yang
disebut plak atau ateroma. Plak ini menumpuk secara
bertahap di dinding bagian dalam arteri, yang akhirnya
membuat arteri menjadi sempit. Proses penyempitan ini
disebut dengan aterosklerosis. Aterosklerosis bahkan sudah
dapat terjadi pada usia muda, dan menjadi bertambah hebat
pada saat seseorang mencapai usia pertengahan.Jika arteri
sudah benar-benar sempit, suplai darah ke otot jantung mulai
berkurang. Kondisi ini dapat menyebabkan gejala seperti
angina (nyeri dada). Jika arteri telah benar-benar sempit dan
memblokir suplai darah ke jantung, maka terjadilah serangan
jantung.
Saran dari penulisan makalah ini adalah
kendalikan penyakit ini dengan patuh, Periksa
kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter,
Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat
dan teratur, Tetap diet dengan gizi seimbang,
Upayakan aktivitas fisik dengan aman, Hindari
asap rokok, alkohol dan zat karsinogenik
KESIMPULAN SARAN
17. K E L O M P O K 5 P J K ( K E L A S 4 B ) 1
REZA
UBADILLAH
Terima
Kasih