Dokumen tersebut membahas periode dan perkembangan politik, pemerintahan, kebudayaan, sosial dan agama pada masa Dinasti Abbasiyah. Dinasti ini memindahkan ibukota ke Baghdad dan membentuk biro-biro pemerintahan. Masa keemasan terjadi pada masa Khalifah Harun Al-Rasyid dengan berkembangnya ilmu pengetahuan. Namun dinasti ini kemudian runtuh akibat konflik internal dan serangan dari luar.
3. Periodesasi
1. Periode pertama, kekuasaan Dinasti
Abbasiyah berada di tangan para khalifah di
seluruh kerajaan Islam kecuali di Andalusia.
2. Periode kedua, kekuasaan hilang dari tangan
para khalifah berpindah kepada kaum Turki,
golongan Bani Buwaim, dan golongan Bani
Saljuk.
3. Periode ketiga, kekuasaan kembali berada di
tangan khalifah.
4. Kebijakan Politik
1. Memindahkan ibukota negara dari Damaskus
ke Baghdad.
2. Para menteri turunan Persia diberi hak penuh
dalam menjalankan pemerintahan sehingga
mereka memegang peranan penting dalam
membina Islam.
3. Terbentuknya biro-biro pemerintahan
5. Biro-biro Pemerintahan
1. Kantor pengawas
2. Dewan korespondensi atau kantor arsip
3. Dewan penyelidik keluhan
4. Departemen kepolisian
5. Departemen pos
6. Puncak Kejayaan
• Terjadi pada periode pertama, yaitu pada masa
kepemimpinan Harun Al-Rasyid
- berkembangnya ilmu pengetahuan
- bidang sosial dan agama
- Terbentuknya biro-biro pemerintahan
• Pada masa itu, Baghdad menjadi mercusuar kota
impian 1001 malam yang tiada tandingannya di
dunia pada abad pertengahan. Dinasti Abbasiyah
pada masa itu mempunyai wilayah kekuasaan
yang luas, membentang dari Afrika Utara sampai
ke India dan kekuatan militer yang dimilikinya
juga sangat luar biasa.
7. Keruntuhan
Faktor Internal
Faktor Eksternal
- Terjadinya pertarungan berdarah antara
kedua putra Harun Al-Rasyid, yaitu Al-
Amin dan Al-Ma’mun karena perebutan
kekuasaan wilayah.
- Munculnya aliran-aliran agama seperti
Syi’ah, Muktazilah, Khawarij
- Perang Salib
-Serangan Mongolia
9. Perkembangan Kebudayaan
• Berkembangnya Ilmu pengetahuan
• Menuyusun, Menterjemahkan Buku-buku
Ilmiah
• Penyusunan Ilmu-Ilmu Islam.
• Berkembangnya Seni arsitektur bangunan dan
musik.
11. Kemajuan Ilmu Pengetahuan
Ilmu Kalam
Ilmu Hadits
Ilmu Tafsir
Fiqh
Ilmu Qiraat
Filsafat (logika,
metafisika, matematika,
dan IPA)
Nahwu (tata bahasa)
Ilmu Bahasa
(Lexicography)
Bayan (Retoric)
Ilmu Sastra (Adab)
Musik
Geometri (Ilmu Ukur/
Handasah), Cabang Matematika (Aritmatika,
Aljabar, Mekanik, dll)
Astronomy (ilmu
perbintangan)
Kedokteran
(Al-tibb)
Sihir dan kimia (al-
sihr wal kimya)Ilmu Pengetahuan asli
(The Native Sciences)
Ilmu Pengetahuan Asing
(Foriegn Sciences)
12. Kemajuan Ilmu Pengetahuan
• Ilmu Pasti/ Matematika
• Ilmu ini dibawa oleh ilmuwan India pada masa
khalifah Al Mansyur dalam buku Sindahind.
• Kemudian dikembangkan oleh Al-Khawarizmi dan
Habash al Hasbi dengn memuat tabel angka-
angka.
• Geografi
• Ibn Khardazabah dengan karyanya kitab Al
Masalik wa al mamalik, Ibn Al Haik, Al
Muqaddasy dengan karyanya ahsan al taqasin fi
ma’rifat al- Aqalim.
13. • Optika, Fisika, dan Kimia
• Dalam bidang optika Ibn
Haytham dengan teorinya
bahwa bendalah yang
mengirim cahaya ke mata
dan karena menrima
cahaya, maka mata dapat
melihat benda itu.dll
14. Faktor Penyebab Berkembangnya
Kebudayaan
• Warga negara terdiri dari berbagai unsur
bangsa
• Perkawinan campuran
• Bangsa bangsa yang memeluk agama islam
• Meningkatnya berbagai ilmu pengetahuan
yang luas dalam segala kehidupan.
15. Kehidupan Sosial dan Agama
A. Kehidupan Sosial
• Kehidupan Keluarga dan Gaya Hidup
Masyarakat
Pada awal dinasti ini, kaum wanita
cenderung menikmati tingkat kebebasan yang
sama seperti pada Bani Umayyah. Masyarakat
pada masa ini terbiasa dengan minuman
beralkohol, mereka juga terbiasa berendam di
pemandiam umum.
16. • Perdagangan dan Industri
Yang menjadi tulang punggung
perdagangan ini adalah sutera. Barang-barang
dagangan biasanya diangkut secara estafet,
hanya sedikit kabilah yang menempuh sendiri
perjalanan sejauh itu. Tingkat perdagangan
yang maju didukung dengan adanya
pengembangan industri rumah tangga dan
pertanian.
17. • Perkembangan Bidang Pertanian
• Bidang pertanian pada masa ini mengalami
kemajuan karena pusat pemerintahannya
sendiri berada di daerah yang subur.
Masyarakatnya membuka kembali saluran
irigasi yang lama dari sungai Efrat, dan
membuat saluran irigasi baru, sehingga
membentuk sebuah “jaringan yang
sempurna”.