Multivibrator bistabil adalah osilator yang memiliki dua keadaan stabil dan dapat digunakan untuk membangkitkan sinyal denyut serta melakukan operasi logika dan penyimpanan data melalui penggunaan flip-flop seperti RS atau JK.
2. Multivibrator merupakan osilator.
Sedangkan osilator adalah rangkaian elektronika yang
menghasilkan perubahan keadaan pada sinyal output.
Osilator dapat menghasilkan clock atau sinyal pewaktuan untuk
sistem digital seperti komputer.
Osilator juga bis menghasilkan frekuensi dari pemancar dan
penerima pada radio.
Pada dasarnya ada 3 tipe dari multivibrator, yaitu :
1. multivibrator astabil
2. multivibrator monostabil
3. multivibrator bistabil
3.
4. Multivibrator bistabil adalah multivibrator yang memiliki dua
keadaan stabil.
Tidak adanya waktu pengisian/pengosongan karena tidak memiliki
kapasitor, sehingga waktu aktif dari komponen penguat diatur oleh
pemicu (trigger) eksternal.
Memiliki dua keadaan ‘set’ dan ‘reset’ yang menyebabkan pada
keadaan awal komponen-komponen aktif menghantar.
Multivibrator ini disebut juga dengan flip flop atau latch (penahan)
yang mempunyai dua state.
Flip flop merupakan elemen dasar dari rangkaian logika sekuensial.
Output dari flip flop tergantung dari keadaan rangkaian
sebelumnya.
Output dari flip flop terdiri dari Q dan Q . Dimana keadaan
berlawanan dengan Q.
5. Salah satu contoh dari triggered flip flop adalah RS flip flop.
6.
7. Pada awal rangkaian diaktifkan, kedua transistor berada dalam
keadaan aktif karena tak adanya kapasitor.
Jika ada masukan denyut pemicu dari terminal ‘set’, maka Q1 akan
berada pada daerah aktif, sedangkan Q2 akan berada pada daerah
cut-off.
Jika ada masukan denyut pemicu dari terminal ‘reset’, maka Q2
akan berada pada daerah aktif, sedangkan Q1 akan berada pada
daerah cut-off.
8.
9. Ada/tidaknya denyut masukan dari terminal VIN mempengaruhi
nilai keluaran (output) dari op-amp, di mana jika ada sinyal
masukan pada terminal masukan negatif op-amp, maka akan
timbul nilai ‘1’ pada terminal keluaran dan begitu juga sebaliknya
untuk nilai ‘0’ pada keluaran diperoleh dengan meniadakan sinyal
masukan pada terminal masukan negatif.
10. Tidak menggunakan kapasitor sehingga pada awal rangkaian
diaktifkan komponen penguat berada pada daerah aktif.
Pengubahan keadaan dari sinyal keluaran dilakukan dengan
menerapkan masukan “set” dan “reset” pada komponen penguat
yang aktif. Jika diberikan masukan pada salah satu terminal
tersebut, maka keadaan keluaran akan berubah ke taraf kebalikan
dari keadaan awal.
Bentuk gelombang multivibrator bistabil.
12. 1. Membangkitkan dan memproses sinyal-sinyal denyut.
2. Melakukan operasi-operasi seperti penyimpanan bit data dan
operasi logika (aljabar Boole)
3. Pembentuk sistem memori dalam bentuk flip-flop RS atau JK.