Multivibrator Bistabil: Karakteristik dan Aplikasinya
1. Nama : Ikhwan Widjanarko
NIM : 1410502031
Fakultas : Teknik
Jurusan : S1 Teknik Mesin
Dosen Pengampu : R. Suryoto Edy Raharjo, S.T., M.T.
UNIVERSITAS TIDAR
2. • PEMAHAMAN KONSEP DASAR MULTIVIBRATOR
• JENIS-JENIS MULTIBRATOR
• PENGERTIAN MULTIVIBRATOR BISTABIL
• KAREKTERISTIK MULTIVIBRATOR BISTABIL
• APLIKASI MULTIVIBRATOR BISTABIL
• DAFTAR PUSTAKA
3. • Multivibrator adalah rangkaian elektronik terpadu yang digunakan
untuk menerapkan variasi dari sistem dua keadaan (two state
system) yang dapat menghasilkan suatu sinyal kontinu, yang dapat
digunakan sebagai pewaktu (timer) dari rangkaian-rangkaian
sekuensial.
• Multivibrator beroperasi sebagai osilator, yaitu sebagai sebuah
rangkaian pembangkit sinyal, di mana sinyal yang dihasilkan pada
keluaran akan berbentuk gelombang persegi (square wave).
4. • Multivibrator dalam pengoperasiannya memiliki dua
keadaan utama, yaitu keadaan stabil dan keadaan tak
stabil.
• Keadaan stabil adalah keadaan di mana taraf amplitudo
sinyal keluaran adalah tetap/stagnan pada suatu nilai
tertentu.
5. • Keadaan tak stabil adalah keadaan di mana taraf
ampiltudo sinyal selalu berubah-ubah mengikuti denyut
tegangan pada komponen aktif.
• Keadaan stabil adalah keadaan di mana taraf amplitudo
sinyal keluaran adalah tetap/stagnan pada suatu nilai
tertentu.
6. • Keadaan tak stabil dipengaruhi oleh waktu laju
pengisian/pengosongan kapasitor yang besarnya
ditentukan dari kapasitas kapasitor.
• Rangkaian multivibrator terdiri dari komponen penguat
aktif yang dikopel silang dengan komponen-komponen
pasif (resistor dan kapasitor).
7. • Fungsi resistor pada rangkaian multivibrator adalah sebagai sumber
arus bagi pengisian muatan kapasitor, sedangkan kapasitor
berfungsi sebagai kopel yang akan menentukan besar tegangan dari
komponen penguat yang aktif.
• Rangkaian multivibrator dapat dibuat dengan transistor bipolar
(bipolar junction transistor, BJT), FET dan penguat operasional
(operational ampilfier, op-amp), yang mana bentuk rangkaian
untuk setiap komponen aktif perlu disesuaikan dengan
karakteristik dari setiap komponen aktif tersebut.
8. • Karena cara kerja FET lebih rumit dari cara kerja BJT,
rangkaian multivibrator pada umumnya dibuat dengan
rangkaian BJT.
9. • Berdasarkan bentuk sinyal keluaran (output), multivibrator
dapat dibagi ke dalam 3 jenis, yaitu:
1. Multivibrator astabil (astable multivibrator)
2. Multivibrator monostabil (monostable multivibrator)
3. Multivibrator bistabil (bistable multivibrator)
10. • Multivibrator bistabil adalah multivibrator yang memiliki dua
keadaan stabil.
• Tidak adanya waktu pengisian/pengosongan karena tidak
memiliki kapasitor, sehingga waktu aktif dari komponen
penguat diatur oleh pemicu (trigger) eksternal.
• Memiliki dua keadaan ‘set’ dan ‘reset’ yang menyebabkan pada
keadaan awal komponen-komponen aktif menghantar.
11.
12. • Pada awal rangkaian diaktifkan, kedua transistor berada dalam
keadaan aktif karena tak adanya kapasitor.
• Jika ada masukan denyut pemicu dari terminal ‘set’, maka Q1
akan berada pada daerah aktif, sedangkan Q2 akan berada
pada daerah cut-off.
• Jika ada masukan denyut pemicu dari terminal ‘reset’, maka
Q2 akan berada pada daerah aktif, sedangkan Q1 akan berada
pada daerah cut-off.
13.
14. • Ada/tidaknya denyut masukan dari terminal VIN mempengaruhi
nilai keluaran (output) dari op-amp, di mana jika ada sinyal
masukan pada terminal masukan negatif op-amp, maka akan
timbul nilai ‘1’ pada terminal keluaran dan begitu juga
sebaliknya untuk nilai ‘0’ pada keluaran diperoleh dengan
meniadakan sinyal masukan pada terminal masukan negatif.
15. 1. Tidak menggunakan kapasitor sehingga pada awal rangkaian
diaktifkan komponen penguat berada pada daerah aktif.
2. Pengubahan keadaan dari sinyal keluaran dilakukan dengan
menerapkan masukan “set” dan “reset” pada komponen
penguat yang aktif. Jika diberikan masukan pada salah satu
terminal tersebut, maka keadaan keluaran akan berubah ke
taraf kebalikan dari keadaan awal.
17. Kegunaan dari multivibrator bistabil antara lain:
1. Membangkitkan dan memproses sinyal-sinyal denyut.
2. Melakukan operasi-operasi seperti penyimpanan bit
data dan operasi logika (aljabar Boole)
3. Pembentuk sistem memori dalam bentuk flip-flop RS
atau JK.