1. EKONOMI & EKONOMI KESEHATAN
• Ekonomi
a. Ekonomi Mikro, sesuatu yang spesifik dan merupakan sesuatu yang didefinisikan sebagai bagian dari
ilmu ekonomi yang menganalisis bagian-bagian yang kecil dari seluruh kegiatan perekonomian.
b. Ekonomi Makro, sesuatu yang bersifat Agregat dan merupakan analisis atas seluruh kegiatan
perekonomian.
• Ekonomi Kesehatan
Ekonomi kesehatan adalah ilmu yang mempelajari suplai dan demand sumber daya pelayanan
kesehatan dan dampak sumber daya pelayanan kesehatan terhadap populasi.
Ekonomi kesehatan perlu dipelajari, karena terdapat hubungan antara kesehatan dan ekonomi.
Kesehatan mempengaruhi kondisi ekonomi, dan sebaliknya ekonomi mempengaruhi kesehatan. Ada beberapa
aspek sistem kesehatan yang dapat dilihat efisiensinya yakni efisiensi produktif, efisiensi teknis, dan efisiensi
alokatif.
2. CIRI KHUSUS SEKTOR KESEHATAN
1. Kejadian Penyakit Tidak Terduga (uncertainty)
2. Ketidaktahuan Konsumen (Consumer Ignorance)
3. Sehat dan Pelayanan Kesehatan Sebagai Hak
4. Eksternalitas
5. Motif Non Profit
6. Padat Karya
7. Mix Outputs
8. Upaya Kesehatan Sebagai Konsumsi dan Investasi
9. Restriksi Berkompetisi (Pembatasan Persaingan)
4. PERANAN EKONOMI KESEHATAN DALAM
PERENCANAAN KESEHATAN
Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi suatu negara sangat
mempengaruhi derajat kesehatan penduduknya dan secara timbal balik berkaitan erat
pula dengan kemampuan untuk mengembangkan pelayanan kesehatan atau kegiatan
– kegiatan lain di sektor kesehatan. Dengan demikian kebijaksanaan di bidang
kesehatan dan pelaksanaannya akan sangat dipengaruhi pertimbangan ekonomi
secara makro.
Sebaliknya, derajat keseharan suatu penduduk akan berpengaruh pula
terhadap perkembangan dan pembangunan ekonomi. Oleh sebab itu, program –
program kesehatan hendaknya dipandang sebagai suatu bagian dari strategi yang
menyeluruh untuk meningkatkan kesejahteraan social dan ekonomi dari suatu
penduduk. Strategi tersebut membutuhkan pilihan program – program yang dapat
meningkatkan derajat kesehatan secara efisien.
5. NEED, WANTS DAN DEMAND TERHADAP
PELAYANAN KESEHATAN
• Need
• Need (kebutuhan) adalah kuantitas barang atau pelayanan yang secara objektif dipandang
terbaik untuk digunakan memperbaiki kondisi kesehatan pasien. Need biasanya ditentukan oleh
dokter, tetapi kualitas pertimbangan dokter tergantung pendidikan, peralatan, dan kompetensi dokter.
• Demand
Demand (permintaan) adalah barang atau pelayanan yang sesungguhnya dibeli oleh pasien.
Permintaan tersebut dipengaruhi oleh pendapat medis dari dokter, dan juga faktor lain seperti
pendapatan dan harga obat. Demand berbeda dengan need dan want.
• Wants
Wants (keinginan) adalah barang atau pelayanaan yang diinginkan pasien karena dianggap
terbaik bagi mereka (misalnya, obat yang bekerja cepat). Wants bisa sama atau berbeda dengan need
(kebutuhan).(Murti,2011)
6. PEMELIHARAAN KESEHATAN : PEMERINTAH VS
MEKANISME PASAR
• Pasar dan Mekanisme Harga Pasar
Titik pusat dari pasar adalah mekanisme harga. Dari sudut “demand”, harga adalah
ukuran tentang berapa besar pendapatan (income) yang perlu dikorbankan seseorang untuk
mendapatkan suatu komoditi. Makin berharga komoditi tersebut, makin tinggi konsumen mau
membayar untuk mendapatkannya. Dari sudut "supply", harga merupakan petunjuk bagi
produsen tentang penilaian masyarakat terhadap suatu barang. Jadi harga dimana produsen
dapat menjual komoditinya, menggambarkan efisiensi komoditi tersebut. Oleh karena harga
bahanbahan yang digunakan dalam produksi dapat menjadi ukuran nilai kelangkaan suatu
komoditi, maka harga juga merupakan "oportunity cost" dari komoditi tersebut.
Dalam lingkup pengertian pasar, diperkirakan bila mekanisme harga dapat bergerak
bebas tanpa hambatan, maka ia akan menghasilkan pola alokasi, distribusi dan pertukaran
yang optimal.
7. • Pemeliharaan Kesehatan : Peran Intervensi Pemerintah
Intervensi pemerintah terhadap pasar pemeliharaan kesehatan seharusnya
ditingkatkan berdasarkan azas efisiensi dan pemerataan. Hal ini dapat diusahakan dengan
memperbaiki keadaan-keadaan yang dibutuhkan agar mekanisme pasar dapat berfungsi
atau membatasi akibat-akibat yang menyebabkan tidak dapat berfungsinya pasar.
• Lebih jauh, intervensi pemerintah dapat dibatasi sehingga hanya berperan sebagai
penengah/wasit, pemberi informasi atau sebagai pencegah terjadinya penguasaan pasar
oleh kelompok tertentu. Atau pemerintah dapat berperan lebih luas misalnya dalam hal
mengatur dan mengawasi sistem pemeliharaan kesehatan mulai dari penyediaan dana
untuk pelayanan sampai penyediaan pelayanan kesehatan bagi semua orang.
•
8. MASALAH SUMBER DAYA KESEHATAN
• Masalah yang diprioritaskan dalam sistem kesehatan nasional adalah masalah
sumber daya tenaga dan biaya kesehatan.
• Pelayanan kesehatan yang baik dan bermutu hanya dapat diperoleh dengan
harga yang tidak murah. Upaya pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun
swasta seharusnya nirlaba ternyata telah bergeser menjadi profit oriented. Dana
atau biaya adalah sumber daya yang selalu dikeluhkan karena harus melalui
prosedur yang cukup rumit.
9. KEBIJAKAN PEMBIAYAAN KESEHATAN DI
INDONESIA
• Sumber Pembiayaan :
• Pemerintah Pusa t: minimal 5% APBN di luar gaji.
• Pemerintah Daerah (Provinsi & Kab./Kota): minimal 10% APBD di luar gaji.
Sumber pembiayaan dari Pemerintah & Pemerintah Daerah diprioritaskan
untuk kepentingan pelayanan publik min. 2/3 (dua pertiga) dari anggaran kesehatan
dalam APBN dan APBD, terutama bagi penduduk miskin, kelompok lanjut usia, dan
anak terlantar.
• Swasta: dimobilisasi melalui sistem jaminan sosial nasional dan/atau asuransi
kesehatan komersial.
10. PENGUKURAN KESEHATAN
• Indikator kesehatan yang berhubungan dengan status kesehatan masyarakat :
a. Indikator Komprehensif, terdiri dari angka keamatian kasar menurun, rasio
angka mortalitas proporsional rendah, umur harapan hidup meningkat
b. Indikator Spesifik, terdiri dari angka kematian ibu dan anak menurun, angka
kematian karena penyakit menular menurun dan angka kelahiran menurun
11. SUMBER – SUMBER PEMBIAYAAN SEKTOR
KESEHATAN
• Pelayanan kesehatan dibiayai dari berbagai sumber, yaitu :
a. Pemerintah
b. Swasta
c. Masyarakat dalam bentuk fee for services dan asuransi
d. Sumber-sumber lain dalam bentuk hibahdan pinjaman luar negeri (Muninjaya, 2004).
• Sumber pendanaan puskesmas terdiri dari :
a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
c. Sumber- sumber lain yang sah dan tidak mengikat, berasal dari sumber-sumber lain yang sah yaitu
BPJS kesehatan.