Dokumen tersebut membahas tentang penyakit jantung koroner, mulai dari pengertian, etiologi, gejala, epidemiologi, faktor risiko, penanggulangan, dan pencegahan penyakit jantung koroner."
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
PJK] Penyakit Jantung Koroner: Gejala, Risiko, dan Pencegahannya
1. Pokok Pembahasan
1. Pengertian Penyakit Jantung
Koroner
2. Etiologi Penyakit Jantung
Koroner
3. Gejala Penyakit Jantung
Koroner
4. Epidemiologi Penyakit Jantung
Koroner
2. Pokok Pembahasan
5. Faktor Risiko Penyakit Jantung
Koroner
6. Penanggulangan Penyakit
Jantung Koroner
7. Pencegahan Penyakit Jantung
Koroner
3. Pengertian Penyakit
Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner adalah gangguan yang
terjadi pada jantung akibat suplai darah ke Jantung
yang melalui arteri koroner terhambat. Kondisi ini
terjadi karena arteri koroner (pembuluh darah di
jantung yang berfungsi menyuplai makanan dan
oksigen bagi sel-sel jantung) tersumbat atau
mengalami penyempitan karena endapan lemak
yang menumpuk di dinding arteri (disebut juga
dengan plak).
4. Etiologi Penyakit Jantung Koroner
2. Trombosis
1. Aterosklerosis
Trombosis merupakan endapan lemak dan pengerasan
pembuluh darah terganggu dan lama kelamaan
berakibat robek dinding pembuluh darah. Pada mulanya,
gumpalan darah merupakan mekanisme pertahanan
tubuh untuk mencegahan perdarahan berlanjut pada
saat terjadinya luka. Berkumpulnya gumpalan darah
dibagian robek tersebut, yang kemudian bersatu dengan
keping-keping darah menjadi trombus. Trombosis ini
menyebabkan sumbatan di dalam pembuluh darah
jantung, dapat menyebabkan serangan jantung
mendadak, dan bila sumbatan terjadi di pembuluh darah
otak menyebabkan stroke.
Aterosklerosis pembuluh koroner merupakan
penyebab penyakit arteri koroneria yang
paling sering ditemukan. Aterosklerosis
menyebabkan penimbunan lipid dan jaringan
koronaria,
fibrosa dalam arteri
secara progresif
sehingga
mempersempit lumen
pembuluh darah. Bila lumen menyempit maka
resistensi terhadap aliran darah akan
meningkat dan membahayakan aliran darah
miokardium.
Penyebab terjadinya penyakit kardiovaskuler pada prinsipnya
disebabkan oleh dua faktor utama yaitu:
5. Gejala Penyakit Jantung Koroner
Sakit Otot
otot-otot ini bisa terserang rematik.
Sakitnya biasanya terbatas di daerah
dada tertentu, baik dibagian depan atau
belakang. Rasa sakit semakin terasa
saat duduk, atau berbaring dalam posisi
tertentu jika membalik. Sakit akibat
rematik ini bias berlangusung beberapa
jam sampai beberapa hari dan mungkin
hilang sbelum akan kambuh beberapa
minggu kemudian.
Debaran Jantung
debaran jantung keras dan cepat yang
teratur ataupun yang tidak teratur bisa
terjadi pada orang sehat. Penyebabnya
adalah, stress, merokok, atau terlalu
banyak minum kopi atau teh
04
Sesak Napas
Banyak penyebab sesak napas, dan yang paling
umum diantaranya adalah brinkitis kronis, emfisema
(melebarnya gelembung paru) dan asma. Jika
jantung tidak memompa dengan baik, cairan akan
tertimbun dalam jaringan tubuh dan paru-paru,
sehingga mengakibatkan sesak nafas
05
Nyeri Dada
banyak orang mengira mudah untuk
mengenali nyeri dada akibat nyeri
jantung daripada penyakit lainnya,
tetapi sesungguhnya hal ini sulit,
bahkan bagi dokter berpengalaman
sekalipun
01 03
Pleuritis
Infeksi di dada seperti pneumonia
(radang paru-paru) biasa menimbulkan
nyeri hebat di dada, yang dinamakan
pleuritis (radang selaput dada). Rasa
nyeri yang tajam disatu sisi dada akan
semakin parah bila anda batuk atau
bernafas dalam-dalam. Ini berbeda dari
rasa sakit yang kurang tajam dan terus
menerus dari jantung yang menyebar
tepat kedada
02
6. Penyakit jantung koroner (PJK)
merupakan penyakit yang
sangat menakutkan dan masih
menjadi masalah, baik di negara
maju maupun berkembang Di
belahan negara dunia, penyakit
jantung merupakan penyebab
kematian nomor satu pada
orang Amerika dewasa. Setiap
tahunnya, di Amerika Serikat
478000 orang meninggal karena
penyakit jantung coroner.
Penyakit jantung, stroke, dan
aterosklerosis merupakan
penyakit yang mematikan. Di
seluruh dunia, jumlah penderita
penyakit ini terus bertambah.
Ketiga kategori penyakit ini tidak
lepas dari gaya hidup yang
kurang sehat, yang banyak
dilakukan seiring dengan
berubahnya pola hidup.
Tingginya angka kematian
di Indonesia akibat penyakit
jantung koroner (PJK)
mencapai 26%.
Berdasarkan hasil Survei
Kesehatan Rumah Tangga
Nasional (SKRTN), dalam
10 tahun terakhir angka
tersebut cenderung
mengalami peningkatan.
Pada tahun 1991, angka
kematian akibat PJK adalah
16 %. kemudian di tahun
2001 angka tersebut
melonjak menjadi 26,4 %.
Angka kematian akibat PJK
diperkirakan mencapai 53,5
per 100.000 penduduk di
negara kita.
Di Provinsi Jawa Tengah
berdasarkan laporan dari
Rumah Sakit, kasus
tertinggi Penyakit Jantung
Koroner adalah di Kota
Semarang yaitu sebesar
4.784 kasus (26,00%)
dibanding dengan jumlah
keseluruhan kasus Penyakit
Jantung Koroner di
kabupaten/kota lain di Jawa
Tengah. Apabila dilihat
berdasarkan jumlah kasus
keseluruhan PTM lain di
Kabupaten Klaten adalah
3,82%. Rata-rata kasus
Jantung Koroner di Jawa
Tengah adalah 525,62
kasus.
Epidemiologi
Penyakit
Jantung
Koroner
7. Faktor Risiko
Penyakit Jantung
Koroner
Faktor – Faktor yang menambah risiko terkena
penyakit jantung koroner (PJK)
Dapat Diubah Tidak Dapat Diubah
-Merokok
-Kolesterol tinggi
-Tekanan darah tinggi
-Diabetes
-Kegemukan
-Stress
-Kurang berolahraga
-Faktor genetik, misalnya
tingkat kolesterol tinggi
karena keturunan.
-Masalah gender: lebih
banyak pria terkena PJK
daripada wanita
-Usia
8. Pencegahan Penyakit
Jantung Koroner
Walaupun penyakit jantung koroner merupakan penyakit yang
mematikan namun penyakit ini dapat dicegah, Berikut beberapa tips
cara mencegah penyakit jantung coroner :
1. Berhenti merokok sedini mungkin
2. Berolahraga secara teratur
3. Konsumsi makanan sehat dan gizi seimbang
4. Hindari stress yang berlebihan
5. Hindari pola hidup tidak sehat
6. Kurangi konsumsi alkohol
7. Menjaga tekanan darah
8. Kontrol gula darah
9. Menurunkan berat badan
9. Penanggulangan
Penyakit Jantung
Koroner
1. Tes Diagnostik
Langkah pertama dalam pengelolaan PJK ialah penetapan diagnosis pasti.
Diagnosis yang tepat amat penting, jika diagnosis PJK telah dibuat
terkandung pengertian bahwa penderitanya mempunyai kemungkinan akan
dapat mengalami infark jantung atau kematian mendadak. Dokter harus
memilih pemeriksaan yang perlu dilakukan terhadap penderita untuk
mencapai ketepatan diagnostik yang maksimal
2.Angioplasty dan Penempatan Stent
(Revaskularisasi Koroner Perkutan)
Dalam prosedur ini, dokter menyisipkan tabung panjang tipis (kateter) ke
dalam bagian yang menyempit dari arteri Anda. Sebuah kawat dengan
balon kempis melewati kateter ke daerah menyempit. Balon tersebut
kemudian dipompa, menekan dinding arter. Sebuah tabung mesh/stent
ditempatkan di arteri untuk membantu menjaga arteri terbuka. Beberapa
stent perlahan melepas obat untuk membantu menjaga arteri terbuka
Gambar Angioplasty
10. 3. Operasi Bypass Arteri Coroner
Seorang ahli bedah menciptakan
sebuah graft untuk membypass
arteri koroner yang tersumbat
menggunakan pembuluh dari bagian
lain dari tubuh Anda. Hal ini
memungkinkan darah mengalir di
sekitar arteri koroner yang tersumbat
atau menyempit. Karena ini
memerlukan operasi
terbuka, itu yang paling
jantung
sering
dilakukan untuk kasus beberapa
arteri koroner menyempit
Gambar Operasi by-pass
4. Pemberian Obat-Obatan
a) Resin
b) Niasin
c) Statin
d) Derivat Asam Vibrat
e) Ezetimibe