Chondrichthyes atau ikan bertulang rawan adalah ikan berahang, mempunyai sirip berpasangan, lubang hidung berpasangan, sisik, jantung beruang dua, dan rangka yang terdiri atas tulang rawan bukan tulang sejati.
1. 1
PRAKTIKUM I
A. Judul :
Identifikasi Ikan Bertulang Rawan (Chondrichtyes)
B. Tujuan :
1. Menentukan bagian-bagian tubuh (morfologi) ikan yang penting untuk
identifikasi dan dinyatakan dalam gambar serta keterangan,
2. Melakukan pengukuran tubuh dan bagian-bagian yang penting untuk
identifikasi, dan
3. Menggunakan kunci identifikasi untuk menentukan nama ilmiah ikan
sebagai bahan kajian.
C. Dasar teori
Kelas ini diberi nama Chondrichthyes karena rangkanya yang tersusun dari
tulang rawan. Kelas ini merupakan hewan yang tingkatannya paling rendah dalam
vertebrata dengan vertebrae yang lengkap dan terpisah-pisah, mempunyai rahang
yang dapat digerakkan dan anggota gerak yang berpasangan. Semuanya adalah
hewan predator dan penghuni lautan. Contoh ikan hiu dan ikan pari (Team
teaching, 2013).
1. Ciri-ciri
Ikan – ikan dengan mulut ventral, disokong oleh rahang . Skeleton dari
tulang rawan. Kulit tertutup dengan sisik – sisik plakoid. Ada dua pasang sirip,
dan sirip kaudal kebanyakan heteroserkal (lobus lebihh besar). Ruang hidung
berpasangan. Faring dengan 5-7 celah insang. Sebagian notokorda diganti oleh
vertebrata yang lengkap. Otak terbagi 5 dengan 10 saraf cranial. Pada ikan dewasa
terdapat katup-katup spiral. Kelamin terpisah, fertilisasi eksternal atau internal
(Djaburito, 1989).
2. Anatomi
a) Sistem skeleton
Otak dan organ-organ sensori dibungkus dan dilindungi oleh
konrokranium. Dibawahnya ada skeleton visceral yang terdiri dari rahang bawah
dan lengkung-lengkung neural. Hanya vertebra caudal yang berisi lengkung-
2. 2
lengkung haemal. Sirip-sirip di sokong oleh tulang rawan, dan bagian distal
diperkuat dengan jari-jarikeratin. Ada sabuk-sabuk pectoral dan pelvik yang
berturut-turut menyokong sirip-sirip pektoral dan pelvik.
b) Sistem Pencernaan
Rahang tertutup dengan gigi (berasal homolog dengan sisik). Faring
terbuka lateral ke dalam 5 pasang celah insang. Esofagus di sebelah posterior
faring ,terus bersatu dengan bagian kardial lambung ,terus kebagian pilorik
lambung,lalu berkelok ke depan membentuk huruf U. Terus ke duodenum lalu
usus yang berkatup spiral ,akhirnya ke rectum dan kloaka. Kloaka itu merupakan
lubang keluar sistem pencernaan, sistem ekskresi dan sistem reproduksi. Ada
hati dan pancreas dengan saluran empedu dan saluran pancreas yang terbuka
dalam duodenum. Ada kandung empedu terletak dalam hati dan ada kelenjar
rectal.
c) Sistem Respirasi
Celah insang yang terakhir mengandung semibranch (setengah insang)
pada dinding anterior. Celah–celah insang lainnya baik dinding anterior maupun
posterior mempunyai setengah insang. Jadi pada tiap sisi faring ada 9 buah
setengah insang.
Disamping itu ada sisa insang (insang vestigial) yang di sebut
pseudobranch pada tiap spirakulum. Pseudobranch adalah sepasang celah insang
pertama dari 6 pasang celah insang pada waktu embrio. Air masuk melalui mulut,
melewati faring, lalu keluar melewati celah – celah insang.
d) Sistem Sirkulasi
Jantung hanya mempunyai satu atrium dorsal (aurikel) yang menerima
darah dari sinus venosus, dan satu ventrikel ventral yang memompa darah ke
konus arteriosus. Dari konus itu darah selanjutnya menuju aorta ventral yang lalu
bercabang–cabang menjadi 5 buah arteri brankial aferen, terus masuk ke dalam
insang. Dalam insang terdapat kapiler–kapiler darah. Dalam kapiler–kapiler itu di
tapis oleh arteri brankial eferen. Kapiler–kapiler lalu bersatu membentuk aorta
dorsalis , dan dari sini darah masuk kedalam seluruh tubuh . Darah vena lalu
kembali melalui dua buah saluran Cuvier (yaitu vena cardinal umum) dan masuk
3. 3
kedalam sinus venosus. Saluran Cuvier itu bermuara dalam sinus venosus melalui
vena cardinal anterior dan vena cardinal posterior. Darah dari dinding saluran
pencernaan masuk kedalam hati melalui vena porta hepatis lalu ke sinus venosus
melalui sinus-sinus hati. Vena porta renalis membawa darah dari ujung posterior
ke kapiler-kapiler mesonefros , dan dari ginjal ini darah masuk ke vena cardinal
posterior.
e) Sistem Ekskresi
Ginjal mengeluarkan ekskret ke kloaka melalui saluran Wolff (saluran
mesonefros).
f) Sistem Saraf
Otak dibagi menjadi 5 bagian dengan sepuluh pasang saraf cranial. Korda
spinalis mengeluarkan saraf spinal yang tersusun segmental. Ada sistem saraf
otonom.
g) Sistem Reproduksi
Jenis kelamin terpisah, gonade berpasangan, saluran reproduksi bermuara
pada kloaka, fertilisasi internal, ovipar atau ovovipar (Brotowijoyo, 2000).
3. Klasifikasi
Kelas Chondrichtyes dibagi menjadi 2 sub kelas, yakni Elasmobranchii (Hiu,
pari, dan skate) dan holocephalii (kimera, kadang-kadang disebut hiu hantu, dan
kadang-kadang dipisahkan menjadi kelas tersendiri).
1. Subkelas Elasmobranchii
Kelompok ini memiliki ciri-ciri celah insang 5-7 pasang, tanpa tutup
insang, mempunyai operculum, dan mempunyai kloaka. Subkelas ini mencakup 2
ordo yakni :
a) Ordo Squaliformes
Squaliformes memiliki ciri-ciri, yaitu celah insang pada sisi lateral kepala,
tepi anterior sirp dada tidak melekat pada sisi tubuh.ordo ini mencakup 13 family
yang salah satunya yaitu family Squalidae dengan contoh Squalus acanthias.
(Team teaching, 2009).
4. 4
Gambar 1 Squalus acanthias (Rudiyanto, 2011)
b) Ordo Rajiformes (Hypotremata)
Ordo rajiformes memiliki ciri yaitu celah insang pada sisi ventral kepala,
tepi anterior sirip dada berlekatan dengan sisi-sisi kepala dan badan. Ordo ini
mencakup 7 famili, yang salah satu diantaranya family Rajidae dengan contoh
spesies Raja Erinaceae (Team teaching, 2009).
Gambar 2 Raja Erinaceae (Rudiyanto, 2011)
2. Subkelas Holocephalii
Kelompok ini memiliki ciri-ciri, yaitu insang 4 pasang terletak pada sisi-
sisi kepala tertutup oleh tutup insang, dengan celah insang 1 pasang, tanpa sisik,
tanpa spiraculum, tanpa kloaka, tepi anterior sirip dada tidak melekat pada
tubuh.subkelas ini mencakup 1 ordo Chimaeriformes dan 1 famili Chemaeridae
dengan contoh spesies Chimaera monatrosa (Team teaching, 2009).
Gambar 3 Chimaera monatrosa (Rudiyanto, 2011)
5. 5
D. Alat dan bahan
Alat
1. Bak bedah
2. Ikan pari
3. Mistar
4. Benang
5. Buku atau literatur kunci identifikasi
Bahan
1. Raja erinaceae ( ikan pari kecil )
2. Rhina ancylostoma (ikan pari gergaji)
E. Prosedur kerja
1. Menggambar Raja erinaceae dan Rhina ancylostoma selengkap-
lengkapnya.
2. Menentukan morfologi dari Raja erinaceae dan Rhina ancylostoma
serta sekaligus melakukan pengukuran terhadap Raja erinaceae dan
Rhina ancylostoma yang diamati.
3. Melakukan identifikasi terhadap Raja erinaceae dan Rhina
ancylostoma yang diamati dengan menggunakan kunci identifikasi
yang ada.
6. 6
F. Hasil pengamatan
1. Raja erinaceae
Keterangan:
1. Moncong
2. Mata
3. Spiraculum
4. Sirip dada
5. Sirip perut
6. Ekor
Gambar 1 Bagian Dorsal Raja erinaceae
Keterangan:
1. Mulut
2. Celah insang
3. Kloaka
4. Taji
5. Sirip ekor
Gambar 2 Bagian ventral Raja erinaceae
2 31 654
2 53 41
7. 7
2. Rhina ancylostoma
Keterangan :
1. Mata
2. Spiraculum
3. Sirip dada
4. Sirip Abdomen
Gambar 3. Bagian Dorsal Rhina ancylostoma
Keterangan :
1. Mulut
2. Kloaka
3. Celah insang
Gambar 4. Bagian Ventral Rhina ancylostoma
14 23
2
3
1
8. 8
Hasil Pengukuran Tubuh Ikan Pari
1. Ukuran Ikan Pari
1) Panjang total : 43 cm
2) Panjang standar : 16 cm
3) Panjang sirip pectoral : 13 cm
4) Panjang Abdomen : 2 cm
5) Lebar Abdomen : 3,5 cm
6) Lebar standar : 16 cm
7) Panjang mata : 1,2 cm
8) Lebar mata :0,5 cm
9) Panjang mulut : 0,5 cm
10) Lebar mulut : 2 cm
2. Ukuran Ikan Pari gergaji
1) Panjang total : 124 cm
2) Panjang standar : 13,5 cm
3) Panjang sirip abdomen : 10 cm
4) Lebar sirip Abdomen : 9 cm
5) Lebar sirip pectoral : 18 cm
9. 9
G. Pembahasan
1. Ikan Pari
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, ikan pari yang kami
amati berjenis kelamin betina, hal ini dikarenakan karena tidak adanya sepasang
claspers yang berada di ujung belakang sirip abdomen atau pangkal ekor. Bentuk
tubuh gepeng melebar (depressed) dimana sepasang sirip dada ( pectoral, fins)-
nya melebar dan menyatu dengan sisi kiri-kanan kepalanya, sehingga tampak atas
atau tampak bawahnya terlihat bundar atau oval. Jadi bentuk tubuh ikan ini adalah
pipih dorsoventral. Ikan ini memiliki ekor yang panjang. Bagian tubuh sangat
pipih sehingga memungkinkan untuk hidup di dasar laut. Secara morfologi
terdapat bagian-bagian yang tampak antara lain:
1) Tampak Bagian Dorsal
a) Mata
Menurut Djaburito (1989), beliau menyatakan bahwa tidak ada perbedaan
prinsip antara mata ikan chondrichthyes dan vertebrata lain, kecuali hanya ada
cara akomodasi atau adaptasi spesial akibat cara hidup. Akomodasi atau
kemampuan mata untuk mengatur dengan sendirinya atau mengatur secara
otomatis untuk melihat dekat atau jauh, pada ikan dilengkapi dengan gerakan
lensa mata ke samping atau ke muka belakang sehingga dapat merubah jarak
retina yang paling sensitif.ikan hiu yang merupakan predator, selalu memiliki
jarak pandang dan selalu menggerakkan lensa matanya ke depan atau menjauhi
retina untuk melihat obyek agar tampak lebih besar.
b) Spiraculum
Bentuk spiraculum tepat ke arah posterior mata tetapi ke arah caudal
lateral. Spirakel ini berfungsi sebagai tempat pengeluaran air.
c) Sirip Pectoral
Ikan pari ini memiliki sirip pektoral atau sirip dada yang melebar
menyerupai sayap dan menempel sepanjang tubuh mulai dari bagian belakang
kepala sampai didepan sirip abdomen atau sirip perut.
10. 10
d) Sirip Abdomen
Ikan ini memiliki sepasang sirip perut. Sirip ini berfungsi untuk membantu
pergerakan atau lokomosi ikan.
e) Sirip Caudal
Bentuk ekor ikan pari umumnya panjang mirip cambuk, lebih panjang dari
tubuhnya Sirip pada ikan ini berbentuk protocercal.
f) Taji
Pada ekor terdapat sebuah duri tajam yang disebut taji yang menjadi
senjata berbisa . Ikan pari akan menggunakan tajinya sebagai satu bentuk untuk
mempertahankan dirinya.
g) Sisik
Kulit ikan pari terasa seperti amplas (amril) karena banyak sisik-sisik kecil
yang tertanam pada kulit. Sisik ini dikenal sebagai sisik bertipe plakoid. Setiap
sisik tersusun dari lempengan tulang di bagian basal, menuju ke atas menembus
kulit kemudian mengarah ke belakang membentuk tonjolan seperti duri yang
tersusun dari dentin.
2) Tampak Bagian Ventral
a) Mulut
Mulut ikan pari berada pada ventro anterior dan tipe gigi yaitu polipiodin.
Gigi-gigi di sepanjang rahang biasanya pipih dan tumpul. Umumnya berwarna
cokelat tua dan abu-abu dengan pola bervariasi.
b) Cekung Hidung
Memiliki sepasang cekung hidung yang berfungsi sebagai indra
penciuman.
c) Celah insang
Ikan pari memiliki celah insang yang terletak dimedioventral kepala yang
berjumlah 5 pasang. Celah insang ini berfungsi pada sistem respirasi atau
pernapasan.
d) Kloaka
Ikan ini memiliki kloaka pada bagian posterior ventral. Kloaka ini bersifat
multifungsional, artinya selain berperan dalam sistem reproduksi juga berperan
11. 11
dalam sistem ekskresi. Mekanisime ikan pari yang habitatnya air laut
mengeksresksikan sampah nitrogen berupa trimetilamin oksida (TMO),
mengekresikan ion-ion lewat insang dan mengeluarkan urine sedikit.
Dari hasil pengamatan ikan pari yang kami amati ini termasuk kelas
chondrichtyes berdasarkan kunci identifikasi:
1.b Rangka dari tulang rawan dan beberapa bagian mengeras mengalami
klasifikasi, tiap lembaran insang mempunyai celah insang tersendiri yang
berjumlah 5-7 pasang, kulit tertutup sisik atau dentikel ............. kelas
Chondrichtyes ...............................................................................................2)
2.b Celah insang di bawah tubuh (ventral), bentuk tubuh umumnya pipih
dorsoventral .............. ordo Hypotremata ....................................................7)
7.b Diskus lebar, membulat atau angular ...........................................................9)
9.b Tidak dapat menghasilkan tegangan listrik yang besar dari otot brachialis.
10.b Tidak terdapat tonjolan tebal seperti tanduk yang terdapat di setiap sisi
moncong
11.a Kepala menonjol jelas dari sirip pektoral ................................... Aetobatidae
Klasifikasi Ilmiah
Kindom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Condrichthyes
Ordo : Rajiformes
Family : Aetobatidae
Genus : Leucoraja
Spesies : Leucoraja erinace
12. 12
2. Ikan Pari Gergaji
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan bahwa bentuk tubuh
ikan pari gergaji, merupakan ikan bertulang rawan pipih dengan moncong sangat
panjang. Penampilan ikan ini mengerikan terutama jika melihat moncongnya yang
menyerupai gergaji. Ikan ini memiliki ukuran tubuh yang lumayan besar dan
menyerupai ikan hiu. Moncongnya panjang tubuh ikan pari serta tubuhnya yang
mirip ikan hiu berfungsi untuk menyerang mangsanya. Ikan ini memiliki tubuh
yang ramping sehingga dapat dengan mudah bergerak dan mengejar mangsanya.
Tubuh ikan ini berwarna keabu-abuan. Bagian bawahnya lebih pucat atau keputih-
putihan.
Secara morfologi terdapat bagian-bagian yang tampak antara lain:
1) Tampak Bagian Dorsal
a) Mata
Mata berukuran besar besar dan berkembang sangat baik. Mata berfungsi
untuk indra penglihatan.
b) Spiraculum
Tampak pada bagian dorsal terdapar spirakulum. Bentuk spiraculum tepat
ke arah posterior mata tetapi ke arah caudal lateral. Spiraculum ini berfungsi
sebagai tempat pengeluaran air.
c) Sirip Pectoral
Ikan pari gergaji memiliki dua sirip dada kecil yang tidak digunakan
sebagai alat pendorong, karena daya dorong untuk berenang berasal dari gerakan
tubuhnya yang berkelok-kelok seperti ikan hiu.
d) Sirip Abdomen
Sirip perut atau sirip abdomen digunakan untuk membantu proses
pergerakan tubuh ikan.
e) Sirip Caudal
Bentuk ekor ikan pari umumnya panjang mirip cambuk, lebih panjang dari
tubuhnya Sirip pada ikan ini berbentuk protocercal.
13. 13
f) Taji
Pada ekor terdapat sebuah duri tajam yang disebut taji yang menjadi
senjata berbisa. Menurut Djaburito (2003) ikan pari mempunyai 1-3 duri berbisa
pada pangkal ekor yang dapat membuat luka. Senjata penyengat menyebabkan
ikan pari berbahaya adalah sengatannya yang dapat melumpuhkan mangsanyadan
jika terkena manusia, dapat menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian, karena
bersifat neurotoksik
g) Sisik
Kulit ikan pari terasa seperti amplas (amril) karena banyak sisik-sisik kecil
yang tertanam pada kulit. Sisik ini dikenal sebagai sisik bertipe plakoid. Setiap
sisik tersusun dari lempengan tulang di bagian basal, menuju ke atas menembus
kulit kemudian mengarah ke belakang membentuk tonjolan seperti duri yang
tersusun dari dentin.
2) Tampak Bagian Ventral
a) Mulut
Mulut berbentuk seperti gergaji yang merupakan tulang rawan yang pipih,
keras dan kaku, digunakan sebagai senjata untuk mempertahankan diri atau untuk
menyerang mangsa. Mulut ikan pari berada pada ventro anterior dan tipe gigi
yaitu polipiodin. Ikan ini memiliki 16-32 buah gigi pada setiap sisinya. Selain
digunakan sebagai alat bantu mencari makan, gigi-gigi gergajinya juga digunakan
sebagai alat perlindungan dari serangan musuh-musuhnya.
b) Cekung Hidung
Ikan ini memiliki sepasang cekung hidung. Dalam berburu mangsanya,
ikan ini lebih mengandalkan penciumannya yang tajam dibandingkan dengan
menggunakan mata.
c) Celah insang
Ikan pari memiliki celah insang yang terletak dimedioventral kepala yang
berjumlah 5 pasang. Celah insang ini berfungsi pada sistem respirasi atau
pernapasan.
14. 14
d) Kloaka
Ikan ini memiliki kloaka pada bagian posterior ventral. Kloaka ini bersifat
multifungsional, artinya selain berperan dalam sistem reproduksi juga berperan
dalam sistem ekskresi.
Dari hasil pengamatan ikan pari yang kami amati ini termasuk kelas
Chondrichtyes berdasarkan kunci identifikasi:
1.b Rangka dari tulang rawan dan beberapa bagian mengeras mengalami
klasifikasi, tiap lembaran insang mempunyai celah insang tersendiri yang
berjumlah 5-7 pasang, kulit tertutup sisik atau dentikel ............. kelas
Chondrichtyes ...............................................................................................2)
2.b Celah insang di bawah tubuh (ventral), bentuk tubuh umumnya pipih
dorsoventral .............. ordo Hypotremata ....................................................7)
7.b Diskus sempit dan memanjang...................................................................8)
8a Moncong memanjang seperti gergaji....... ..................................... Pristidae
Klasifikasi Ilmiah
Kindom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Condrichthyes
Ordo : Rajiformes
Family : Pristidae
Genus : Rhina
Spesies : Rhina ancylostoma
15. 15
H. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan antara
lain:
1. Ikan pari bersisik plakoid
2. Memiliki celah insang 5-7 pasang.
3. Spesies jantan maupun betina dapat dibedakan ada tidaknya klasper.
4. Sistem pergantian gigi yakni polyphydont
16. 16
DAFTAR PUSTAKA
Brotowijoyo,Djarubito. 2000. Zoologi dasar. Jakarta : Erlangga
Solang, Margaretha. 2011. Bahan ajar Zoologi veterbrata. Gorontalo : Universitas
Negeri Gorontalo
Team teaching, 2013. Penuntun praktikum zoologi veterbrata. Gorontalo