Dokumen tersebut membahas tentang adaptasi sistem bayi baru lahir setelah kelahiran, khususnya sistem pernafasan, sirkulasi darah, termoregulasi, dan metabolisme glukosa. Adaptasi sistem pernafasan meliputi pengeluaran cairan paru-paru dan aktivasi nafas pertama. Adaptasi sirkulasi darah meliputi penutupan foramen ovale dan duktus arteriosus serta perubahan sirkulasi dari jenis janin menjadi sistemik.
1. Tujuan
Pembelajaran
1. Menjelaskan pengertian bayi baru lahir
2. Menjelaskan konsep adaptasi BBL
terhadap kehidupan di luar uterus
3. Menjelaskan adaptasi sistem
pernafasan BBL
4. Menjelaskan adaptasi sistem
kardiovaskuler BBL
5. Menjelaskan adaptasi sistem
2. 1. Pengertian
BBL
• Menurut Saifuddin, (2007) Bayi baru lahir
adalah bayi yang baru lahir selama satu
jam pertama kelahiran.
• Menurut Dep. Kes. RI, (2005) Bayi baru
lahir normal adalah bayi yang lahir dengan
umur kehamilan 37 minggu sampai 42
minggu dan berat lahir 2500 gram sampai
4000 gram.
3. Kemampuan adaptasi fungsional
neonatus dari kehidupan di dalam
uterus ke kehidupan di luar uterus
(homeostasis)
The first
period of
reactivity
Period of
unresponsive
sleep
The second
period of
reactivity
4. Faktor yg mempengaruhi
adaptasi
•Pengalaman anterpantum ibu dan
bayi baru lahir
•Pengalaman intrapartum ibu dan bayi
baru lahir
•Kapasitas fisiologis bayi baru lahir
•Kemampuan petugas kesehatan.
5. Ada 4 aspek pada proses transisi /
adaptasi BBL yang paling dramatik dan
cepat :
System Pernafasan
Sistem Sirkulasi / kardiovaskuler
Kemampuan termoregulasi
Metabolisme glukosa
6.
7. Umur
Kehamilan
Perkembangan
24 hari
26-28 hari
6 minggu
12 minggu
16 minggu
24 minggu
28 minggu
34-36 minggu
Bakal paru-paru terbentuk
Dua bronki membesar
Dibentuk segmen bronkus
Deferensiasi lobus
Dibentuk bronkiolus
Dibentuk alveolus
Dibentuk surfaktan
Maturasi struktur
Perkembangan
Paru
1
8. 1. Tekanan mekanis pada
torak
2. Penurunan tekanan
oksigen dan kenaikan
tekanan
karbondioksida
merangsang
kemoreseptor pada
sinus karotis (stimulasi
kimiawi)
3. Rangsangan dingin
dapat merangsang
2
9. Sebelum kelahiran Setelah kelahiran
Hanya sebagian kecil darah
menuju paru janin, paru
mengembang tapi alveolus
masi berisi cairan, pembulh
darah arteriol paru masih
konstriksi krn PO2 masih
rendah sehingga darah
melewati duktus arteriosus
menuju aorta
Cairan dlm alveolus diserap,
arteri dan vena umbilikalis
menutup ketika tali pusat
dijepit, pembuluh darah paru-
paru relaksasi sehingga
tahanan terhadap aliran darah
menurun
Bentuk adaptasi sistem pernafasan
10. Surfaktan adalah lipoprotein
(lemak lesitin/sfingomielin) yg
dihasilkan oleh sel tipe II
pneumosit yg melapisi
alveolus. Produksi surfaktan
dimulai pada usia 20 mg dan
maksimal usia 30-40 mg
kehamilan.
Berfungsi mengurangi
tekanan permukaan paru dan
membantu menstabilkan
11. Bayi cukup bulan mempunyai cairan di
paru-parunya. Saat bayi melewati jalan lahir
selama persalinan, sekitar sepertiga cairan
ini di peras keluar dari paru-paru.
Seorang bayi yang di lahirkan secara SC
kehilangan keuntungan dari kompresi
rongga dada dan dapat menderita paru-paru
basah dalam jangka waktu yang lebih lama.
Dengan beberapa kali tarikan nafas yang
pertama udara memenuhi ruangan trakhea
dan bronkus BBL. Sisa cairan di paru-paru
di keluarkan dari paru-paru dan di serap
oleh pembuluh limpe dan darah.
12. Peningkatan darah paru-paru
akan memperlancar
pertukaran gas dalam alveolus
akan membantu
menghilangkan cairan paru2
merangsang perubahan
sirkulasi janin menjadi sirkulasi
luar rahim
13.
14. kepala bayi melewati jalan lahir
penekanan yang tinggi pada toraksnya
cairan yang ada di dalam paru-paru keluar,
diganti oksigen 21%
pembuluh darah paru-paru relaksasi
memulai aktivasi nafas untuk pertama kali.
Aktifitas nafas pertama kali......
15.
16. Dua Perubahan besar pada sistem peredaran
darah bayi :
Penutupan foramen ovale pada atrium paru-
paru dan aorta
Penutupan duktus arteriosus antara paru-
paru dan aorta
Perubahan sirkulasi terjadi akibat
perubahan tekanan pada seluruh sistem
pembuluh darah tubuh
17. Struktur tambahan pada sirkulasi fetus
Vena umbilikalis : membawa darah yang mengalami deoksigenasi darin
plasenta ke permukaan dalam hepar.
Ductus venosus : meninggalkan vena umbilikalis sebelum mencapai hepar
dan mengalihkan sebagian besar darah baru yang mengalami oksigenasi
ke dalam vena cava inferior.
Foramen ovale : merupakan lubang yang memungkinkan darah lewat
atrium dextra ke dalam vebtriculue sinistra.
Ductus arteriosus: merupakan bypass yang terbentang dari ventriculuc
dexter dan aorta desendens
Arteri hypogastrika: dua pembuluh darah yang mengembalikan darah dari
vetus ke plasenta. Pada fenikulus umbilicalis, arteri ini di kenal sebagai
arteri umbilikalis. Di dalam tubuh fetus arteri tersebut di kenal sebagai
arteri hypogastika.
18. Vena umbilikalis : membawa darah yang kaya oksigen dari plasenta ke permukaan
dalam hepar. Vena hepatika meninggalkan hepar dan mengembalikan darah ke vena
cava inferior.
Ductus venosus : adalah cabang-cabang dari vena umbilikalis dan mengalirkan
sejumlah besar darah yang mengalami oksigenasi ke dalam vena cava inferior.
Vena cava inferior : telah mengalirkan darah yang telah beredar dan ekstremitas
inferior dan badan fetus, menerima darah dari vena hepatica dan ductus venosus
dan membawanya ke atrium dextrum.
Foramen ovale : memungkinkan lewatnya sebagian besar darah yang mengalami
oksigenasi dalam ventriculus dextra untuk menuju ke atrium sistra, dari sini darah
melewati valvula mitralis ke ventriculuc sinister dan kemudian melalui aorta asuk ke
dalam cabang ascendensnya untuk memasok darah bagi kepala dan ekstremitas
superior. Dengan demikian hepar jantung dan cerebelum menerima darah baru yang
mengalami oksigenasi.
Vena cava superior : mengembalikan darah dari kepala dan ekstremitas superior ke
atrium dextrum. Daerah ini bersama sisa cairan yang di bawa vena cava inferior
melalui valvula tricuspidalis masuk ke dalam ventriculus.
Arteria pulmonaris: mengalirkan darah campuran ke paru-paru yang non fungsional,
yang hanya memerlukan nutrien sedikit .
Ductus arteriosus: mengalirkan sebagian besar darah dari vena ventrikulus dexter
ke dalam aorta desenden untuk memasok darah bagi abdomen, pelvis dan
ekstremitas interior.
Arteria hipogastrika: merupkan lanjutan dari arteria iliaca interna, membawa
darah kembali ke plasenta dengan mengandung lebih banyak oksigen dan nutrien
yang di pasok dari peredaran darah maternal
21. Peredaran darah setelah
lahir
tali pusat dipotong
Darah kaya
oksigen----vena
pulmonalis----atrium
kiri---ventrikel kiri---
aorta---sirkulasi
sistemik---vena kava
inferior/ superior---
atrium kanan---
ventrikel kanan---arteri
pulmo---pertukaran 02
22.
23. BBL mengalami stres fisik krn
perubahan suhu di luar uterus
BBL dapat menghasilkan panas
dengan tiga cara : menggigil, aktivitas
volunter otot dan termogenesis bukan
melalui mekanisme menggigil
Metode primer untuk produksi panas
pada bayi nonshivering
thermogenesis (NST)--- metabolisme
lemak coklat (2-5% berat badan neonatus), paling banyak terdapat
di bagian leher
GLIKOGEN dalam sel lemak coklat menghasilkan glukosa untuk sejumlah
mitokondria, yang digunakan untuk menghasilkan energi terutama untuk produksi
panas
Sistem Termoregulasi
27. Metabolisme
Glukosa BBL
Untuk memfungsikan otak BBL
memerlukan glukosa dalam jumlah tertentu
Setelah penjepitan tali pusat BBL harus
mempertahankan kadar glukosa darah
sendiri
Pada setiap BBL glukosa darah akan
turun dalam waktu cepat (1-2 Jam)
untuk menambah energi pada jam
pertama setelah lahir diambil dari hasil
metabolisme asam lemak
28. Metabolisme
Glukosa BBL
Saat persalinan karena terputusnya
hubungan plasenta dan janin, maka terhenti pula
pemberian glukosa ibu ke bayinya.
Bayi normal (aterm) dapat mempertahankan
kadar gula darah sekitar 50-60 mg/dl selama 72
jam pertama,
Sedangkan bayi berat lahir rendah (BBLR)
dalam kadar 45 mg/dl. Bila kurang dari 45 mg/dl,
maka bayi berada dalam kategori hipoglikemia
neonatal atau hipoglikemia pada bayi baru lahir
karena kondisi kadar gula darahnya di bawah
normal.
29. Koreksi penurunan gula
dilakukan dg 3 cara
•Melalui penggunaan ASI
•Penggunaan cadangan glikogen
•Pembuatan glukosa dari sumber lain
terutama lemak (glukoneogenesis)