Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan janin selama kehamilan, mulai dari usia konsepsi, pertumbuhan organ, sistem kardiovaskular, respirasi, pencernaan, ginjal, imunologi, dan endokrin. Janin akan melalui berbagai tahapan perkembangan mulai dari embrio hingga menjadi janin yang matang dan siap untuk kelahiran. Berbagai sistem organ akan terbentuk dan berfungsi secara bertahap selama kehamilan
1. Usia konsepsi dalam minggu lazim digunakan untuk menyatakan status
perkembangan embrio. Usia konsepsi dapat ditentukan dengan mengukur janin dan
umumnya ditentukan berdasarkan pengukuran CROWN RUMP LENGTH melalui
pemeriksaan ultrasonografi.
Pertumbuhan dan perkembangan :
Pertumbuhan dan perkembangan selama 8 minggu pertama , terminologi embrio
digunakan terhadap perkembangan organisme setelah 8 minggu , terminologi janin
digunakan oleh karena sebagian besar organ sudah dibentuk dan telah masuk kedalam
tahap pertumbuhan dan perkembangan lanjut . Janin dengan berat 500 – 1000 gram
(22-23 minggu) disebut imatur . Dari minggu 28 – 36 disebut PRETERM dan janin
ATERM adalah bila usia kehamilan lebih dari 37 minggu.
‘Characteristic indicating maturity of the fetus’ :
NUTRISI INTRAUTERIN :
NUTRISI INTRAUTERIN pertumbuhan janin ditentukan perfusi dan fungsi
plasenta . Gangguan gizi menahun dapat menyebabkan terjadinya anemia dan BBLR
– berat badan lahir rendah Bila terjadi hipoksia, janin memperoleh energi melalui
GLIKOLISIS ANEROBIK yang berasal dari dari cadangan dalam otot jantung dan
plasenta . Janin menghasilkan protein spesifik yang disebut sebagai
ALFAFETOPROTEIN - AFP dari hepar . Protein tersebut disekresi melalui ginjal
janin dan ditelan kembali untuk mengalami degradasi dalam usus . Bila janin
mengalami gangguan menelan (misalnya pada janin ANENSEPALUS atau kelainan
NTD’s lain) maka kadar serum AFP tersebut meningkat.
CAIRAN AMNION :
Cairan amnion volume cairan amnion saat aterm kira – kira 800 ml dan pH 7.2
Polihidramnion (hidramnion) : volume air ketuban > 2000 ml , dapat terjadi pada
kehamilan normal akan tetapi 50% keadaan ini disertai dengan kelainan pada ibu atau
janin. Oligohidramnion secara objektif ditentukan dengan pengukuran kantung
terbesar dengan ultrasonografi yang menunjukkan angka kurang dari 2 cm x 2 cm
atau jumlah dari 4 kuadran total kurang dari 5 cm ( amniotic fluid index ).
Pertukaran bahan terlarut dan air dalam cairan amnion :
Pertukaran bahan terlarut dan air dalam cairan amnion
SISTEM KARDIOVASKULAR :
Sistem kardiovaskular perubahan mendadak dari kehidupan intrauterine ke
ekstrauterin memerlukan penyesuaian sirkulasi neonatus berupa : pengalihan aliran
darah dari paru , penutupan ductus arteriosus Bottali dan foramen ovale serta
2. obliterasi ductus venosus Arantii dan vasa umbilikalis . Dilatasi vasa pulmonal dan
terbentuknya sirkluasi pulmonal
SISTEM KARDIOVASKULAR :
SISTEM KARDIOVASKULAR Sirkulasi bayi terdiri dari 3 fase : Fase intrauterin
dimana janin sangat tergantung pada plasenta Fase transisi yang dimulai segera
setelah lahir dan tangisan pertama Fase dewasa yang umumnya berlangsung secara
lengkap pada bulan pertama kehidupan
SIRKULASI JANIN :
SIRKULASI JANIN Sirkulasi dewasa : rangkaian seri dimana darah mengalir melalui
jantung kanan – paru – jantung kiri – sirkulasi sistemik – jantung kanan Sirkulasi
janin : rangkaian paralel dimana curah jantung dari ventrikel kiri dan kanan langsung
menuju ke jalinan vaskular berbeda. Sirkulasi janin ditandai oleh adanya ‘shunt’ :
Ductus venosus Arantii Ductus arteriosus Botali
FASE INTRAUTERIN :
FASE INTRAUTERIN Vena umbilikalis membawa darah yang teroksigenasi dari
plasenta menuju janin Lebih dari 50% cardiac out - put berjalan menuju plasenta
melewati arteri umbilikalis. Sel darah merah , kadar hemoglobin dan “ packed cell
volume ” terus meningkat selama kehamilan . Sebagian besar eritrosit mengandung
HbF
FASE TRANSISI :
FASE TRANSISI Saat persalinan , terjadi dua kejadian yang merubah hemodinamika
janin Ligasi tali pusat yang menyebabkan kenaikan tekanan arterial kenaikan kadar
CO2 dan penurunan PO2 yang menyebabkan awal pernafasan janin Sirkulasi
neonatus menjadi sempurna setelah penutupan ductus arteriousus dan foramen ovale
berlangsung
FASE EKSTRAUTERIN :
FASE EKSTRAUTERIN Hemodinamika dewasa normal berbeda dengan janin dalam
hal : Darah vena dan arteri tidak bercampur dalam atrium Vena cava hanya membawa
darah yang terdeoksigenasi menuju atrium kanan , dan selanjutnya menuju ventrikel
kanan dan kemudian memompakan darah kedalam arteri pulmonalis dan kapiler paru
Aorta hanya membawa darah yang teroksigenasi dari jantung kiri melalui vena
pulmonalis untuk selanjutnya di distribusikan keseluruh tubuh janin.
FUNGSI RESPIRASI :
3. FUNGSI RESPIRASI Kehamilan 22 minggu , sistem kapiler terbentuk dan paru
sudah memiliki kemampuan untuk melakukan pertukaran gas . Aterm , sudah
terbentuk 3 – 4 generasi alveolus. Epitel yang semula berbentuk kubis merubah
menjadi pipih saat pernafasan pertama . Pertukaran gas pada janin berlangsung di
plasenta . Tekanan parsial O2 (PO2) darah janin < darah ibu , namun oleh karena
darah janin mengandung banyak HbF maka saturasi oksigen janin yang ada sudah
dapat mencukupi kebutuhan.
FUNGSI GASTROINTESTINAL :
FUNGSI GASTROINTESTINAL sebagian cairan amnion yang ditelan berikut materi
seluler yang terkandung didalamnya melalui aktivitas enzymatik dan bakteri dirubah
menjadi mekonium . Mekonium tetap berada didalam usus kecuali bila terjadi
hipoksia hebat yang menyebabkan kontraksi otot usus sehingga mekonium keluar dan
bercampur dengan cairan ketuban . Proses glukoneogenesis dari asam amino dan
timbunan glukosa yang memadai dalam hepar belum terjadi saat neonatus .
FUNGSI GINJAL :
FUNGSI GINJAL Plasenta , paru dan ginjal maternal dalam keadaan normal akan
mengatur keseimbangan air dan elektrolit pada janin . Pembentukan urine dimulai
pada minggu 9 – 12 . Pada kehamilan 32 minggu , produksi urine mencapai 12
ml/jam , saat aterm 28 ml/jam . Urine janin adalah komponen utama dari cairan
amnion .
SISTEM IMUNOLOGI :
SISTEM IMUNOLOGI pada awal kehamilan kapasitas janin untuk menghasilkan
antibodi terhadap antigen maternal atau invasi bakteri sangat buruk . Sejak minggu ke
20 respon imunologi pada janin diperkirakan mulai terjadi . Respon janin dibantu
dengan transfer antibodi maternal dalam bentuk perlindungan pasif yang menetap
sampai beberapa saat pasca persalinan . IgM terutama berasal dari janin sehingga
dapat digunakan untuk menentukan adanya infeksi intrauterin .
ENDOKRIN :
ENDOKRIN Thyroid adalah kelenjar endokrin pertama yang terbentuk pada janin .
Pancreas terbentuk pada minggu ke 12 dan insulin dihasilkan oleh sel B pankreas .
Insulin maternal tidak dapat melewati plasenta sehingga janin harus membentuk
insulin sendiri untuk kepentingan metabolisme glukosa . Janin memproduksi TSH –
thyroid stimulating hormon sejak minggu ke 14 yang menyebabkan pelepasan T3 dan
T4 .