SlideShare a Scribd company logo
1 of 54
Port Serial
slide 4 1
TRANSFER DATA SERIAL
• Di dalam komputer, transfer data berlangsung
secara paralel, karena cara tersebut adalah cara
tercepat. Semakin lebar jalur data, semakin cepat
transfer data.
• Transfer data paralel tidak cocok digunakan pada
transfer data jarak jauh karena akan sangat
banyak kabel yang digunakan. Untuk transfer
data jarak jauh digunakan transfer data serial.
slide 4 2
Modul IO Serial
• Oleh karena itu, data yang akan ditransfer dalam
jarak yang jauh terlebih dahulu harus dikonversi
ke bentuk serial, dan pada saat diterima
dikonversi kembali ke bentuk paralel. Proses
tersebut akan dilakukan oleh modul I/O (port)
serial.
slide 4 3
Transfer data serial
• Pada transfer data serial dikenal
3 istilah, yaitu :
–simplex
–half-duplex
–full duplex
slide 4 4
Simplex
• Pada transfer data simplex, transfer
data hanya berlangsung satu arah.
–Contoh : Transfer data dari sensor,
yang digunakan untuk memantau
keadaan di gunung berapi
slide 4 5
Half-duplex
• Pada transfer data half-duplex,
transfer data bisa berlangsung dua
arah tetapi tidak bisa bersamaan.
–Contoh : Transfer data dengan
menggunakan HT.
slide 4 6
Full-duplex
• Pada transfer data ini, transfer data
bisa berlangsung dua arah secara
bersamaan.
–Contoh : Transfer data dengan
menggunakan telepon
slide 4 7
Sinkron dan asinkron
• Data serial dapat ditransfer secara
sinkron dan asinkron
slide 4 8
Transfer data Asinkron
• Pada metode transfer data ini, tiap data (karakter)
disertai oleh start bit dan stop bit.
slide 4 9
Transfer data Asinkron
• Setiap pengiriman data selalu ditambahkan start
bit sebagai tanda awal data dan stop bit sebagai
tanda akhir data. Selain itu juga bisa ditambahkan
sebuah parity bit untuk mengecek terjadinya
kesalahan.
• Karena setiap data selalu disertai dengan start bit
dan stop bit, data dapat dikirimkan secara
asinkron (pengirim dan penerima tidak perlu
disinkronkan).
• Ukuran data bisa 5, 6, 7 atau 8 bit.
• Efisiensinya rendah karena untuk mengirim
sebuah data harus juga dikirimkan bit-bit
tambahan tersebut.
slide 4 10
Transfer data Sinkron
• Pada transfer data sinkron, data dikirimkan dalam
bentuk blok dengan kecepatan yang konstan.
Awal dan akhir blok ditandai dengan adanya bit
atau byte sinkronisasi berupa bit-bit unik.
• Pada transfer data sinkron, pengirim dan
penerima harus disinkronkan (harus bekerja
dengan kecepatan clock yang sama).
slide 4 11
Kecepatan transfer data
• Satuan kecepatan transfer data ialah baud
dan besarnya dihitung sbb :
Baud rate = 1 / waktu untuk satu bit.
– Contoh :Jika waktu untuk 1 bit adalah
3,33 mili detik, maka baud rate adalah
1/3,33 ms = 300 baud.
slide 4 12
Modul I/O atau port serial
• Agar sebuah komputer bisa digunakan untuk transfer data
serial, pada komputer tersebut harus ada modul I/O atau
port serial.
• Pada port serial terdapat sebuah IC yang mengatur
berbagai hal pada saat transfer data serial berlangsung.
• Contoh IC tersebut adalah UART (Universal Asynchronous
Receiver Transmitter ) 16550 , yang bisa digunakan untuk
komunikasi asinkron. IC ini biasanya digunakan pada port
serial PC.
• IC yang lain adalah USART (Universal Synchronous
Asynchronous Receiver Transmitter) 8251, yang bisa
digunakan untuk komunikasi asinkron dan sinkron.
slide 4 13
Serial Interface RS 232C
• RS 232C interface merupakan standar yang
direkomendasikan dan diupayakan oleh EIA
(Electronic Industries Association) untuk
menghubungkan DTE dengan DCE dan juga untuk
menghubungkan 2 buah DTE.
• DTE (Data Terminal Equipment) adalah perangkat
yang dilengkapi UART atau USART yang dapat
mengubah data paralel ke data serial atau
sebaliknya. Contohnya komputer PC.
• DCE (Data Communication Equipment) adalah
perangkat yang dapat mengubah data serial menjadi
sinyal analog yang dapat ditransmisikan pada saluran
transmisi seperti saluran telepon atau pemancar
radio.
slide 4 14
Serial Interface RS 232C
• Ada 3 aspek yang didefinisikan pada standar ini :
– Kecepatan transfer data
– Karakteristik Elektris
– Definisi dan notasi saluran
• Kecepatan transfer diukur dalam satuan bit per
second (bps) dan dalam Baud.
• Kecepatan yang sering digunakan 2400, 9600,
38400, 57600, 115200 bps.
slide 4 15
Serial Interface RS 232C
• Karakteristik elektris untuk logic level :
– Logic 1 disebut “mark” terletak antara -3 volt hingga -
25 volt
– Logic 0 disebut “space” terletak antara +3 volt hingga
+25 volt.
slide 4 16
Serial Interface RS 232C
• Definisi dan Notasi Sinyal
– Ada 25 buah sinyal yang ditentukan pada standar RS
232C.
– Sebagian dari sinyal-sinyal tersebut dapat dilihat
pada tabel berikut :
slide 4 17
Serial Interface RS 232C
• Ada 2 jenis konektor yang biasa digunakan, yaitu
DB-9 (konektor dengan 9 buah pin) dan DB-25
(konektor dengan 25 pin)
slide 4 18
Serial Interface RS 232C
slide 4 19
Serial Interface RS 232C
slide 4 20
Modem
• Transfer data jarak jauh biasanya menggunakan saluran
telepon. Hal ini disebabkan jaringan telepon sudah sangat
luas digunakan. Untuk keperluan khusus dapat juga
digunakan saluran yang disewa khusus (leased line).
• Saluran telepon diperuntukkan untuk menyalurkan sinyal
suara (sinyal analog) yang memiliki frekuensi 300 - 3000
Hz. Oleh karena itu sinyal digital tidak dapat langsung
dikirimkan melalui saluran telepon, tetapi terlebih dahulu
harus dimodulasi ke sinyal analog.
• Untuk itu digunakan suatu komponen yang disebut modem
( modulator-demodulator).
• Modem biasanya disebut Data Communication Equipment
(DCE) sedangkan komputer disebut Data Terminal
Equipment (DTE).
slide 4 21
Modem
• Jika sebuah transfer data jarak jauh akan
dilakukan, terlebih dahulu dilakukan proses
handshaking antara komputer dan modem dan
juga antara modem dengan komputer jarak jauh.
slide 4 22
• Berikut ini adalah urutan sinyal yang dihasilkan
pada saat transfer data berlangsung :
– Komputer mengirimkan sinyal DTR (data-terminal
ready) ke modem sebagai tanda bahwa terminal
siap.
– Jika modem juga siap, modem akan membalas
dengan sinyal DSR (data-set-ready).
– Modem selanjutnya mendial remote computer.
– Jika remote computer siap, dia akan mengirimkan
sinyal tertentu.
– Jika komputer memiliki data yang akan dikirim, ia
akan mengirimkan sinyal request-to-send (RTS) ke
modem.
slide 4 23
• Modem akan membalas dengan mengirim sinyal
carrier-detect (CD) sebagai tanda bahwa ia telah
membangun koneksi dengan remote computer.
Dan jika modem benar-benar siap, ia
mengirimkan sinyal clear-to-send (CTS).
• Selanjutnya komputer mengirimkan data serial ke
modem.
• Jika semua data telah dikirim, komputer akan
mengubah level sinyal RTS menjadi high. Hal ini
mengakibatkan modem juga mengubah level
sinyal CTS menjadi high dan berhenti
mengirimkan data.
slide 4 24
Null Modem Connection
• Digunakan untuk menghubungkan dua buah
komputer (DTE) tanpa melalui modem. Biasanya
digunakan untuk melakukan transfer data antara
komputer desktop dan komputer portabel.
slide 4 25
USART 8251
• USART 8251 bisa digunakan sebagai port serial.
• Berikut ini adalah blok diagram dari USART 8251
slide 4 26
USART 8251
• USART memiliki 2 alamat, yaitu : Control
Address, yang dipilih jika sinyal C / D high, dan
Data Address, yang dipilih jika sinyal C / D low.
• TxD adalah saluran untuk mengirimkan data
serial
• RxD adalah saluran untuk menerima data serial
• TxRDY saluran untuk memberitahu CPU bahwa
transmitter siap menerima data.
• RxRDY saluran untuk memberitahu CPU bahwa
receiver memiliki data untuk CPU.
slide 4 27
USART 8251
• Seperti halnya PPI, sebelum menggunakan
USART 8251 terlebih dahulu harus dilakukan
proses inisialisasi dengan mengirimkan mode
word dan command word pada alamat control
USART.
• Ada beberapa hal yang harus ditentukan seperti :
– baud rate factor
– panjang bit data
– bit parity (ganjil atau genap)
– metode transfernya asinkron atau sinkron
• Informasi-informasi tersebut akan dikodekan
dalam mode word.
slide 4 28
Contoh program inisialisasi USART
8251
• Misalkan alamat data = 500 H, dan alamat kontrol
= 501 H.
• Inisialisasi dilakukan dengan cara mengirimkan
mode word dan command word pada alamat
kontrol.
slide 4 29
Contoh program inisialisasi USART
8251
slide 4 30
Program inisialisasinya :
slide 4 31
Contoh instruksi untuk mengirimkan dan
menerima data menggunakan USART :
• Misalkan alamat data = 500 H, dan alamat control
= 501 H.
• Sebelum melakukan pengiriman/penerimaan
data, terlebih dahulu harus dilakukan
pemeriksaan status USART dengan membaca
status registernya.
slide 4 32
• Pada tersebut isi bit D2-D6 isinya tidak dibahas
pada pertemuan ini.
• DSR : menunjukkan status modem
• RxRDY : menunjukkan bahwa USART telah
menerima data serial dan siap untuk
mengirimkannya ke CPU.
• TxRDY : menunjukkan bahwa USART siap untuk
menerima data serial dari CPU.
slide 4 33
Instruksi untuk pengiriman data dengan
teknik programmed I/O
• Untuk pengiriman dengan teknik interrupt driven
I/O, saluran TxRDY USART dihubungkan ke
saluran interupsi CPU.
slide 4 34
Instruksi untuk penerimaan data
dengan teknik programmed I/O
• Untuk pengiriman dengan teknik interrupt driven
I/O, saluran RxRDY USART dihubungkan ke
saluran interupsi CPU.
slide 4 35
UART (Universal Asynchronous
Receiver Transmitter)
• UART digunakan untuk transfer data serial
asinkron
• Sama seperti USART, UART antara lain
berfungsi mengubah sinyal paralel menjadi serial
pada saat pengiriman dan dari serial menjadi
paralel pada saat penerimaan data.
• Contoh UART:
– UART 8250 dan UART 16450 yang digunakan pada
PC yang lama (sebelum generasi Pentium).
– UART 16550 dan UART 16650 yang digunakan pada
PC yang ada saat ini.
slide 4 36
UART (Universal Asynchronous
Receiver Transmitter)
• UART yang muncul belakangan mampu
mendukung kecepatan transfer data yang lebih
tinggi dan juga memiliki ukuran buffer yang lebih
besar.
• UART 8250 dan 16450 memiliki buffer yang
dapat menampung satu karakter ( 1 byte ). Jika
ada data baru datang pada saat data yang lama
masih belum diambil oleh prosesor, maka akan
terjadi overrun error.
• UART 16550 memiliki buffer FIFO yang mampu
menampung 16 karakter dan bisa melakukan flow
control, yaitu bisa meminta pengirim menunda
pengiriman apabila buffer telah penuh.
slide 4 37
UART 16550
• Peranti ini tersedia sebagai suatu DIP (dual in-
line package) 40-pin.
• Dua bagian terpisah bertanggung jawab untuk
komunikasi data: penerima (receiver) dan
pengirim (transmitter).
• Karena bagian-bagian ini independent satu
dengan yang lain, 16550 mampu berfungsi dalam
mode simplex, half-duplex, atau full duplex.
slide 4 38
UART 16550
• Satu fitur utama dari 16550 adalah memori FIFO
(First In First Out) penerima dan pengirim
internal.
• Karena masing-masing berukuran 16 byte, UART
hanya membutuhkan perhatian dari
mikroprosesor setelah menerima 16 byte data.
slide 4 39
Register-register UART 16550
• UART 16550 memiliki tiga saluran alamat A0, A1,
A2 (memiliki 8 alamat).
• Register yang dipilih dari A0, A1, A2 adalah
sebagai berikut:
slide 4 40
Pemrograman UART 16550
• Pemrograman 16550 adalah sederhana,
meskipun mungkin lebih rumit dibandingkan
pemrograman interface lainnya.
• Dalam PC, alamat port I/O adalah 3F8 H sampai
3FF H untuk COM1 dan 2F8 H sampai 2FF H
untuk COM2.
• Pemrograman 16550 terdiri dari dua bagian,
yaitu: inisialisasi dan operasional.
slide 4 41
Inisialisasi
• Inisialisasi terdiri dari dua bagian, yaitu
pemrograman Line Control Register dan Baud
rate divisor.
• Line Control Register digunakan untuk memilih
jumlah bit data, stop bit, dan paritas.
• Baud rate divisor diprogram dengan suatu
pembagi untuk menetapkan Baud rate pengirim.
slide 4 42
Line Control Register
slide 4 43
Memprogram Baud Rate
• Baud rate divisor diprogram pada alamat 000 dan
001 (A2, A1, A0).
• Nilai yang digunakan untuk pembagi tergantung
clock eksternal.
slide 4 44
Contoh Inisialisasi
• Anggap suatu sistem asinkron membutuhkan 7
bit data, paritas ganjil, baud rate 9600, dan 1 stop
bit.
• Dimisalkan alamat yang digunakan adalah F0 H
sampai F7 H.
• Di sini port F3 H mengakses Line Control
Register, dan F0 H dan F1 H mengakses register
Baud Rate Divisor.
• Pada bagian akhir program disertakan juga
program untuk register kontrol FIFO.
slide 4 45
LINE EQU 0F3H
LSB EQU 0F0H
MSB EQU 0F1H
FIFO EQU 0F2H
START PROC NEAR
MOV AL,10001010B ; enable Baud Divisor
OUT LINE,AL
MOV AL,120 ;program Baud rate
OUT LSB,AL
MOV AL,0
OUT MSB,AL
MOV AL,00001010B ;program 7-data,
OUT LINE,AL ;odd parity, 1 stop bit
MOV AL,00000111B ;enable transmitter
OUT FIFO,AL ;and receiver
RET
START ENDP
slide 4 46
Register Kontrol FIFO
• Pada saat setelah line control register dan baud
rate divisor diprogram register kontrol FIFO belum
siap difungsikan.
• Register FIFO harus terlebih dahulu diprogram.
slide 4 47
Register Kontrol FIFO
slide 4 48
Line Status Register
• Sebelum data serial dapat dikirim atau diterima,
terlebih dahulu perlu diketahui isi Line Status
Register.
• Line Status Register berisi informasi tentang
keadaan kesalahan serta kondisi pengirim dan
penerima.
• Register ini dites sebelum suatu byte dikirim atau
dapat diterima.
slide 4 49
Line Status Register
slide 4 50
• Contoh prosedur untuk mengirim isi AH ke 16550. Bit TH
diperiksa untuk mengetahui apakah pengirim siap menerima
data.
LSTAT EQU 0F5H ;line status port
DATA EQU 0F0H ;data port
SEND PROC NEAR
PUSH AX ;save AX
IN AL,LSTAT ;get line status register
TEST AL,20H ;test TH bit
JZ SEND ;if transmitter not ready
MOV AL,AH ;get data
OUT DATA,AL ;transmit data
POP AX ;restore AX
RET
SEND ENDP
slide 4 51
• Untuk membaca informasi yang diterima dari
16550, sebelumnya bit DR harus diperiksa.
LSTAT EQU 0F5H ;line status port
DATA EQU 0F0H ;data port
RECV PROC NEAR
IN AL,LSTAT ;get line status register
TEST AL,1 ;test DR bit
JZ RECV ;if no data in receiver
TEST AL,0EH ;test all 3 error bits
JNZ ERR ;for an error
IN AL,DATA ;read data from 16550
RET
ERR:
MOV AL,’?’ ;get question mark
RET
RECV ENDP
slide 4 52
Kesalahan UART
• Tipe kesalahan yang dideteksi oleh 16550
adalah:
– Kesalahan paritas
– Kesalahan frame
– Kesalahan overrun
• Kesalahan paritas mengindikasikan data yang
diterima berisi paritas yang salah.
• Kesalahan framing mengindikasikan bit-bit start
dan stop tidak berada pada tempat yang
seharusnya.
• Kesalahan overrun mengindikasikan data telah
melakukan overrun terhadap penyangga FIFO
penerima internal.
slide 4 53
Any Questions ??????????
•End Of Sessions
slide 4 54

More Related Content

What's hot

Protocol jaringan komputer
Protocol jaringan komputerProtocol jaringan komputer
Protocol jaringan komputerAmiroh S.Kom
 
Edo A.G - Rangkaian Aritmatika
Edo A.G - Rangkaian AritmatikaEdo A.G - Rangkaian Aritmatika
Edo A.G - Rangkaian AritmatikaEdo A.G
 
Ebook RANGKAIAN LISTRIK -- mohamad ramdhani
Ebook RANGKAIAN LISTRIK -- mohamad ramdhaniEbook RANGKAIAN LISTRIK -- mohamad ramdhani
Ebook RANGKAIAN LISTRIK -- mohamad ramdhaniRinanda S
 
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1BAIDILAH Baidilah
 
Praktikum2-teorema boolean dan demorgan
Praktikum2-teorema boolean dan demorganPraktikum2-teorema boolean dan demorgan
Praktikum2-teorema boolean dan demorganAnarstn
 
Bab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanya
Bab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanyaBab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanya
Bab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanyaAgus Subowo
 
MAKALAH SISTEM KONVERTER KODE DAN ADDER
MAKALAH SISTEM KONVERTER KODE DAN ADDER MAKALAH SISTEM KONVERTER KODE DAN ADDER
MAKALAH SISTEM KONVERTER KODE DAN ADDER Dionisius Kristanto
 
Laporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip FlopLaporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip FlopAnarstn
 
Laporan 7 konfigurasi wireless lan
Laporan 7 konfigurasi wireless lanLaporan 7 konfigurasi wireless lan
Laporan 7 konfigurasi wireless lanWilly Winas
 
Nonreturn to zero level (nrz-l)
Nonreturn to zero level (nrz-l)Nonreturn to zero level (nrz-l)
Nonreturn to zero level (nrz-l)Nugroho Setiawan
 
COUNTER SINKRON DAN ASINKRONUS
COUNTER SINKRON DAN ASINKRONUSCOUNTER SINKRON DAN ASINKRONUS
COUNTER SINKRON DAN ASINKRONUSNadanajlla
 
Pulse width modulation
Pulse width modulationPulse width modulation
Pulse width modulationSidiq Abdullah
 
Mikroprosesor Zilog Z80
Mikroprosesor Zilog Z80Mikroprosesor Zilog Z80
Mikroprosesor Zilog Z80Habibullah Srg
 
Transistor sebagai saklar
Transistor sebagai saklarTransistor sebagai saklar
Transistor sebagai saklarteguh wicaksono
 
Set intruksi z80
Set intruksi z80Set intruksi z80
Set intruksi z80Aim Zayyini
 
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logikaPertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logikaBuhori Muslim
 
MODUL PLC (Programmable Logic Control) DIDIK
MODUL PLC (Programmable Logic Control) DIDIKMODUL PLC (Programmable Logic Control) DIDIK
MODUL PLC (Programmable Logic Control) DIDIKDidik Supriyono
 
Diktat Algoritma Pemrograman Java
Diktat Algoritma Pemrograman JavaDiktat Algoritma Pemrograman Java
Diktat Algoritma Pemrograman JavaMuhammad Yunus
 

What's hot (20)

Protocol jaringan komputer
Protocol jaringan komputerProtocol jaringan komputer
Protocol jaringan komputer
 
Edo A.G - Rangkaian Aritmatika
Edo A.G - Rangkaian AritmatikaEdo A.G - Rangkaian Aritmatika
Edo A.G - Rangkaian Aritmatika
 
Ebook RANGKAIAN LISTRIK -- mohamad ramdhani
Ebook RANGKAIAN LISTRIK -- mohamad ramdhaniEbook RANGKAIAN LISTRIK -- mohamad ramdhani
Ebook RANGKAIAN LISTRIK -- mohamad ramdhani
 
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
 
Praktikum2-teorema boolean dan demorgan
Praktikum2-teorema boolean dan demorganPraktikum2-teorema boolean dan demorgan
Praktikum2-teorema boolean dan demorgan
 
Bab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanya
Bab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanyaBab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanya
Bab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanya
 
MAKALAH SISTEM KONVERTER KODE DAN ADDER
MAKALAH SISTEM KONVERTER KODE DAN ADDER MAKALAH SISTEM KONVERTER KODE DAN ADDER
MAKALAH SISTEM KONVERTER KODE DAN ADDER
 
Laporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip FlopLaporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip Flop
 
Laporan 7 konfigurasi wireless lan
Laporan 7 konfigurasi wireless lanLaporan 7 konfigurasi wireless lan
Laporan 7 konfigurasi wireless lan
 
Nonreturn to zero level (nrz-l)
Nonreturn to zero level (nrz-l)Nonreturn to zero level (nrz-l)
Nonreturn to zero level (nrz-l)
 
6 wiring diagram
6 wiring diagram6 wiring diagram
6 wiring diagram
 
COUNTER SINKRON DAN ASINKRONUS
COUNTER SINKRON DAN ASINKRONUSCOUNTER SINKRON DAN ASINKRONUS
COUNTER SINKRON DAN ASINKRONUS
 
Pulse width modulation
Pulse width modulationPulse width modulation
Pulse width modulation
 
Mikroprosesor Zilog Z80
Mikroprosesor Zilog Z80Mikroprosesor Zilog Z80
Mikroprosesor Zilog Z80
 
Transistor sebagai saklar
Transistor sebagai saklarTransistor sebagai saklar
Transistor sebagai saklar
 
Interface paralel
Interface paralelInterface paralel
Interface paralel
 
Set intruksi z80
Set intruksi z80Set intruksi z80
Set intruksi z80
 
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logikaPertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
 
MODUL PLC (Programmable Logic Control) DIDIK
MODUL PLC (Programmable Logic Control) DIDIKMODUL PLC (Programmable Logic Control) DIDIK
MODUL PLC (Programmable Logic Control) DIDIK
 
Diktat Algoritma Pemrograman Java
Diktat Algoritma Pemrograman JavaDiktat Algoritma Pemrograman Java
Diktat Algoritma Pemrograman Java
 

Similar to Pertemuan 15. port serial

perbedaan antara transmisi data serial dan paralel
perbedaan antara transmisi data serial dan paralelperbedaan antara transmisi data serial dan paralel
perbedaan antara transmisi data serial dan paralelIyan Hilman Mulyana
 
SISTEM KOMUNIKASI DATA (SISKOMDAT)
SISTEM KOMUNIKASI DATA (SISKOMDAT)SISTEM KOMUNIKASI DATA (SISKOMDAT)
SISTEM KOMUNIKASI DATA (SISKOMDAT)Maya Ayunanda
 
Dasar Telekomunikasi - Slide week 6 - Switching
Dasar Telekomunikasi - Slide week 6  - SwitchingDasar Telekomunikasi - Slide week 6  - Switching
Dasar Telekomunikasi - Slide week 6 - SwitchingBeny Nugraha
 
Modul#7.transmisi digital
Modul#7.transmisi digitalModul#7.transmisi digital
Modul#7.transmisi digitalVicka Triarti
 
Transmisi_Data_and_Media_Transmisi.pdf
Transmisi_Data_and_Media_Transmisi.pdfTransmisi_Data_and_Media_Transmisi.pdf
Transmisi_Data_and_Media_Transmisi.pdfAudrey816234
 
20110620 komdat jaringan
20110620 komdat jaringan20110620 komdat jaringan
20110620 komdat jaringanBambang Gastomo
 
PPT TRANSPORT LAYER PROTOCOL Transport_layer.pptx
PPT TRANSPORT LAYER PROTOCOL Transport_layer.pptxPPT TRANSPORT LAYER PROTOCOL Transport_layer.pptx
PPT TRANSPORT LAYER PROTOCOL Transport_layer.pptxbali59
 
Multiplexing dan Deteksi Kesalahan.pptx
Multiplexing dan Deteksi Kesalahan.pptxMultiplexing dan Deteksi Kesalahan.pptx
Multiplexing dan Deteksi Kesalahan.pptxWilliamMarlissa
 
Rancang setting-ulang-keamanan-wan
Rancang setting-ulang-keamanan-wanRancang setting-ulang-keamanan-wan
Rancang setting-ulang-keamanan-wanYang Terluka
 
Kuliah Komunikasi Data ke-15: Jaringan switching
Kuliah Komunikasi Data ke-15: Jaringan switchingKuliah Komunikasi Data ke-15: Jaringan switching
Kuliah Komunikasi Data ke-15: Jaringan switchingYeffry Handoko
 

Similar to Pertemuan 15. port serial (20)

Parallel serial prog
Parallel serial progParallel serial prog
Parallel serial prog
 
perbedaan antara transmisi data serial dan paralel
perbedaan antara transmisi data serial dan paralelperbedaan antara transmisi data serial dan paralel
perbedaan antara transmisi data serial dan paralel
 
bab6.ppt
bab6.pptbab6.ppt
bab6.ppt
 
Interface paralel
Interface paralelInterface paralel
Interface paralel
 
Pengantar Komunikasi Data
Pengantar Komunikasi DataPengantar Komunikasi Data
Pengantar Komunikasi Data
 
SISTEM KOMUNIKASI DATA (SISKOMDAT)
SISTEM KOMUNIKASI DATA (SISKOMDAT)SISTEM KOMUNIKASI DATA (SISKOMDAT)
SISTEM KOMUNIKASI DATA (SISKOMDAT)
 
Dasar Telekomunikasi - Slide week 6 - Switching
Dasar Telekomunikasi - Slide week 6  - SwitchingDasar Telekomunikasi - Slide week 6  - Switching
Dasar Telekomunikasi - Slide week 6 - Switching
 
Transport layer
Transport layerTransport layer
Transport layer
 
Modul#7.transmisi digital
Modul#7.transmisi digitalModul#7.transmisi digital
Modul#7.transmisi digital
 
Port Serial
Port SerialPort Serial
Port Serial
 
Transmisi_Data_and_Media_Transmisi.pdf
Transmisi_Data_and_Media_Transmisi.pdfTransmisi_Data_and_Media_Transmisi.pdf
Transmisi_Data_and_Media_Transmisi.pdf
 
UDP and TCP
UDP and TCPUDP and TCP
UDP and TCP
 
20110620 komdat jaringan
20110620 komdat jaringan20110620 komdat jaringan
20110620 komdat jaringan
 
Komunikasi Antar Proses.pdf
Komunikasi Antar Proses.pdfKomunikasi Antar Proses.pdf
Komunikasi Antar Proses.pdf
 
Serial port
Serial portSerial port
Serial port
 
PPT TRANSPORT LAYER PROTOCOL Transport_layer.pptx
PPT TRANSPORT LAYER PROTOCOL Transport_layer.pptxPPT TRANSPORT LAYER PROTOCOL Transport_layer.pptx
PPT TRANSPORT LAYER PROTOCOL Transport_layer.pptx
 
Multiplexing dan Deteksi Kesalahan.pptx
Multiplexing dan Deteksi Kesalahan.pptxMultiplexing dan Deteksi Kesalahan.pptx
Multiplexing dan Deteksi Kesalahan.pptx
 
Rancang setting-ulang-keamanan-wan
Rancang setting-ulang-keamanan-wanRancang setting-ulang-keamanan-wan
Rancang setting-ulang-keamanan-wan
 
12. komunikasi data
12. komunikasi data12. komunikasi data
12. komunikasi data
 
Kuliah Komunikasi Data ke-15: Jaringan switching
Kuliah Komunikasi Data ke-15: Jaringan switchingKuliah Komunikasi Data ke-15: Jaringan switching
Kuliah Komunikasi Data ke-15: Jaringan switching
 

More from Buhori Muslim

INFRASTRUKTUR E-BUSINESS SEKOLAH TINGGI DI PAGAR ALAM
INFRASTRUKTUR E-BUSINESS SEKOLAH TINGGI DI PAGAR ALAMINFRASTRUKTUR E-BUSINESS SEKOLAH TINGGI DI PAGAR ALAM
INFRASTRUKTUR E-BUSINESS SEKOLAH TINGGI DI PAGAR ALAMBuhori Muslim
 
Sap mikroprosesor sigit
Sap mikroprosesor sigit Sap mikroprosesor sigit
Sap mikroprosesor sigit Buhori Muslim
 
Pertemuan 9.1 pengalamatan juga
Pertemuan 9.1 pengalamatan jugaPertemuan 9.1 pengalamatan juga
Pertemuan 9.1 pengalamatan jugaBuhori Muslim
 
Pertemuan 9 pengalamatan
Pertemuan 9 pengalamatanPertemuan 9 pengalamatan
Pertemuan 9 pengalamatanBuhori Muslim
 
Pertemuan 4 & 5 sistem bilangan & org. data
Pertemuan 4 & 5 sistem bilangan & org. dataPertemuan 4 & 5 sistem bilangan & org. data
Pertemuan 4 & 5 sistem bilangan & org. dataBuhori Muslim
 
Pertemuan 2.1 perkembangan teknis
Pertemuan 2.1 perkembangan teknisPertemuan 2.1 perkembangan teknis
Pertemuan 2.1 perkembangan teknisBuhori Muslim
 
Pertemuan 2 & 3 dasar & arsitektur
Pertemuan 2 & 3 dasar & arsitekturPertemuan 2 & 3 dasar & arsitektur
Pertemuan 2 & 3 dasar & arsitekturBuhori Muslim
 
Pertemuan 14 ppi8255
Pertemuan 14 ppi8255Pertemuan 14 ppi8255
Pertemuan 14 ppi8255Buhori Muslim
 
Pertemuan 12 & 13 input output
Pertemuan 12 & 13 input outputPertemuan 12 & 13 input output
Pertemuan 12 & 13 input outputBuhori Muslim
 
Pertemuan 1 mikroprosessor
Pertemuan 1 mikroprosessorPertemuan 1 mikroprosessor
Pertemuan 1 mikroprosessorBuhori Muslim
 
Pertemuan 11 input output
Pertemuan 11 input outputPertemuan 11 input output
Pertemuan 11 input outputBuhori Muslim
 
Analisis resiko kuantitatif aset ti pada stt pagar alam
Analisis resiko kuantitatif aset ti pada stt pagar alamAnalisis resiko kuantitatif aset ti pada stt pagar alam
Analisis resiko kuantitatif aset ti pada stt pagar alamBuhori Muslim
 
Analisis pentingnya si terintegrasi pada pt
Analisis pentingnya si terintegrasi pada ptAnalisis pentingnya si terintegrasi pada pt
Analisis pentingnya si terintegrasi pada ptBuhori Muslim
 
Sistem informasi penerimaan siswa baru smp xaverius pagaralam berbasis website
Sistem informasi penerimaan siswa baru smp xaverius pagaralam berbasis websiteSistem informasi penerimaan siswa baru smp xaverius pagaralam berbasis website
Sistem informasi penerimaan siswa baru smp xaverius pagaralam berbasis websiteBuhori Muslim
 
PERANGKAT LUNAK BANTU PEMBUATAN KIR MOBIL PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA PAGAR ...
PERANGKAT LUNAK BANTU PEMBUATAN KIR MOBIL  PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA PAGAR ...PERANGKAT LUNAK BANTU PEMBUATAN KIR MOBIL  PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA PAGAR ...
PERANGKAT LUNAK BANTU PEMBUATAN KIR MOBIL PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA PAGAR ...Buhori Muslim
 
Analisis rencana aplikasi teknologi informasi pada STT Pagar Alam (prosiding ...
Analisis rencana aplikasi teknologi informasi pada STT Pagar Alam (prosiding ...Analisis rencana aplikasi teknologi informasi pada STT Pagar Alam (prosiding ...
Analisis rencana aplikasi teknologi informasi pada STT Pagar Alam (prosiding ...Buhori Muslim
 
Panduan Penjaminan Mutu Internal
Panduan Penjaminan Mutu InternalPanduan Penjaminan Mutu Internal
Panduan Penjaminan Mutu InternalBuhori Muslim
 
Strategi penerapan TI di perpus STT Pagar Alam
Strategi penerapan TI di perpus STT Pagar AlamStrategi penerapan TI di perpus STT Pagar Alam
Strategi penerapan TI di perpus STT Pagar AlamBuhori Muslim
 

More from Buhori Muslim (19)

INFRASTRUKTUR E-BUSINESS SEKOLAH TINGGI DI PAGAR ALAM
INFRASTRUKTUR E-BUSINESS SEKOLAH TINGGI DI PAGAR ALAMINFRASTRUKTUR E-BUSINESS SEKOLAH TINGGI DI PAGAR ALAM
INFRASTRUKTUR E-BUSINESS SEKOLAH TINGGI DI PAGAR ALAM
 
Sap mikroprosesor sigit
Sap mikroprosesor sigit Sap mikroprosesor sigit
Sap mikroprosesor sigit
 
Pertemuan 9.1 pengalamatan juga
Pertemuan 9.1 pengalamatan jugaPertemuan 9.1 pengalamatan juga
Pertemuan 9.1 pengalamatan juga
 
Pertemuan 9 pengalamatan
Pertemuan 9 pengalamatanPertemuan 9 pengalamatan
Pertemuan 9 pengalamatan
 
Pertemuan 4 & 5 sistem bilangan & org. data
Pertemuan 4 & 5 sistem bilangan & org. dataPertemuan 4 & 5 sistem bilangan & org. data
Pertemuan 4 & 5 sistem bilangan & org. data
 
Pertemuan 2.1 perkembangan teknis
Pertemuan 2.1 perkembangan teknisPertemuan 2.1 perkembangan teknis
Pertemuan 2.1 perkembangan teknis
 
Pertemuan 2 & 3 dasar & arsitektur
Pertemuan 2 & 3 dasar & arsitekturPertemuan 2 & 3 dasar & arsitektur
Pertemuan 2 & 3 dasar & arsitektur
 
Pertemuan 14 ppi8255
Pertemuan 14 ppi8255Pertemuan 14 ppi8255
Pertemuan 14 ppi8255
 
Pertemuan 12 & 13 input output
Pertemuan 12 & 13 input outputPertemuan 12 & 13 input output
Pertemuan 12 & 13 input output
 
Pertemuan 10 memory
Pertemuan 10 memoryPertemuan 10 memory
Pertemuan 10 memory
 
Pertemuan 1 mikroprosessor
Pertemuan 1 mikroprosessorPertemuan 1 mikroprosessor
Pertemuan 1 mikroprosessor
 
Pertemuan 11 input output
Pertemuan 11 input outputPertemuan 11 input output
Pertemuan 11 input output
 
Analisis resiko kuantitatif aset ti pada stt pagar alam
Analisis resiko kuantitatif aset ti pada stt pagar alamAnalisis resiko kuantitatif aset ti pada stt pagar alam
Analisis resiko kuantitatif aset ti pada stt pagar alam
 
Analisis pentingnya si terintegrasi pada pt
Analisis pentingnya si terintegrasi pada ptAnalisis pentingnya si terintegrasi pada pt
Analisis pentingnya si terintegrasi pada pt
 
Sistem informasi penerimaan siswa baru smp xaverius pagaralam berbasis website
Sistem informasi penerimaan siswa baru smp xaverius pagaralam berbasis websiteSistem informasi penerimaan siswa baru smp xaverius pagaralam berbasis website
Sistem informasi penerimaan siswa baru smp xaverius pagaralam berbasis website
 
PERANGKAT LUNAK BANTU PEMBUATAN KIR MOBIL PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA PAGAR ...
PERANGKAT LUNAK BANTU PEMBUATAN KIR MOBIL  PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA PAGAR ...PERANGKAT LUNAK BANTU PEMBUATAN KIR MOBIL  PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA PAGAR ...
PERANGKAT LUNAK BANTU PEMBUATAN KIR MOBIL PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA PAGAR ...
 
Analisis rencana aplikasi teknologi informasi pada STT Pagar Alam (prosiding ...
Analisis rencana aplikasi teknologi informasi pada STT Pagar Alam (prosiding ...Analisis rencana aplikasi teknologi informasi pada STT Pagar Alam (prosiding ...
Analisis rencana aplikasi teknologi informasi pada STT Pagar Alam (prosiding ...
 
Panduan Penjaminan Mutu Internal
Panduan Penjaminan Mutu InternalPanduan Penjaminan Mutu Internal
Panduan Penjaminan Mutu Internal
 
Strategi penerapan TI di perpus STT Pagar Alam
Strategi penerapan TI di perpus STT Pagar AlamStrategi penerapan TI di perpus STT Pagar Alam
Strategi penerapan TI di perpus STT Pagar Alam
 

Recently uploaded

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 

Recently uploaded (20)

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 

Pertemuan 15. port serial

  • 2. TRANSFER DATA SERIAL • Di dalam komputer, transfer data berlangsung secara paralel, karena cara tersebut adalah cara tercepat. Semakin lebar jalur data, semakin cepat transfer data. • Transfer data paralel tidak cocok digunakan pada transfer data jarak jauh karena akan sangat banyak kabel yang digunakan. Untuk transfer data jarak jauh digunakan transfer data serial. slide 4 2
  • 3. Modul IO Serial • Oleh karena itu, data yang akan ditransfer dalam jarak yang jauh terlebih dahulu harus dikonversi ke bentuk serial, dan pada saat diterima dikonversi kembali ke bentuk paralel. Proses tersebut akan dilakukan oleh modul I/O (port) serial. slide 4 3
  • 4. Transfer data serial • Pada transfer data serial dikenal 3 istilah, yaitu : –simplex –half-duplex –full duplex slide 4 4
  • 5. Simplex • Pada transfer data simplex, transfer data hanya berlangsung satu arah. –Contoh : Transfer data dari sensor, yang digunakan untuk memantau keadaan di gunung berapi slide 4 5
  • 6. Half-duplex • Pada transfer data half-duplex, transfer data bisa berlangsung dua arah tetapi tidak bisa bersamaan. –Contoh : Transfer data dengan menggunakan HT. slide 4 6
  • 7. Full-duplex • Pada transfer data ini, transfer data bisa berlangsung dua arah secara bersamaan. –Contoh : Transfer data dengan menggunakan telepon slide 4 7
  • 8. Sinkron dan asinkron • Data serial dapat ditransfer secara sinkron dan asinkron slide 4 8
  • 9. Transfer data Asinkron • Pada metode transfer data ini, tiap data (karakter) disertai oleh start bit dan stop bit. slide 4 9
  • 10. Transfer data Asinkron • Setiap pengiriman data selalu ditambahkan start bit sebagai tanda awal data dan stop bit sebagai tanda akhir data. Selain itu juga bisa ditambahkan sebuah parity bit untuk mengecek terjadinya kesalahan. • Karena setiap data selalu disertai dengan start bit dan stop bit, data dapat dikirimkan secara asinkron (pengirim dan penerima tidak perlu disinkronkan). • Ukuran data bisa 5, 6, 7 atau 8 bit. • Efisiensinya rendah karena untuk mengirim sebuah data harus juga dikirimkan bit-bit tambahan tersebut. slide 4 10
  • 11. Transfer data Sinkron • Pada transfer data sinkron, data dikirimkan dalam bentuk blok dengan kecepatan yang konstan. Awal dan akhir blok ditandai dengan adanya bit atau byte sinkronisasi berupa bit-bit unik. • Pada transfer data sinkron, pengirim dan penerima harus disinkronkan (harus bekerja dengan kecepatan clock yang sama). slide 4 11
  • 12. Kecepatan transfer data • Satuan kecepatan transfer data ialah baud dan besarnya dihitung sbb : Baud rate = 1 / waktu untuk satu bit. – Contoh :Jika waktu untuk 1 bit adalah 3,33 mili detik, maka baud rate adalah 1/3,33 ms = 300 baud. slide 4 12
  • 13. Modul I/O atau port serial • Agar sebuah komputer bisa digunakan untuk transfer data serial, pada komputer tersebut harus ada modul I/O atau port serial. • Pada port serial terdapat sebuah IC yang mengatur berbagai hal pada saat transfer data serial berlangsung. • Contoh IC tersebut adalah UART (Universal Asynchronous Receiver Transmitter ) 16550 , yang bisa digunakan untuk komunikasi asinkron. IC ini biasanya digunakan pada port serial PC. • IC yang lain adalah USART (Universal Synchronous Asynchronous Receiver Transmitter) 8251, yang bisa digunakan untuk komunikasi asinkron dan sinkron. slide 4 13
  • 14. Serial Interface RS 232C • RS 232C interface merupakan standar yang direkomendasikan dan diupayakan oleh EIA (Electronic Industries Association) untuk menghubungkan DTE dengan DCE dan juga untuk menghubungkan 2 buah DTE. • DTE (Data Terminal Equipment) adalah perangkat yang dilengkapi UART atau USART yang dapat mengubah data paralel ke data serial atau sebaliknya. Contohnya komputer PC. • DCE (Data Communication Equipment) adalah perangkat yang dapat mengubah data serial menjadi sinyal analog yang dapat ditransmisikan pada saluran transmisi seperti saluran telepon atau pemancar radio. slide 4 14
  • 15. Serial Interface RS 232C • Ada 3 aspek yang didefinisikan pada standar ini : – Kecepatan transfer data – Karakteristik Elektris – Definisi dan notasi saluran • Kecepatan transfer diukur dalam satuan bit per second (bps) dan dalam Baud. • Kecepatan yang sering digunakan 2400, 9600, 38400, 57600, 115200 bps. slide 4 15
  • 16. Serial Interface RS 232C • Karakteristik elektris untuk logic level : – Logic 1 disebut “mark” terletak antara -3 volt hingga - 25 volt – Logic 0 disebut “space” terletak antara +3 volt hingga +25 volt. slide 4 16
  • 17. Serial Interface RS 232C • Definisi dan Notasi Sinyal – Ada 25 buah sinyal yang ditentukan pada standar RS 232C. – Sebagian dari sinyal-sinyal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut : slide 4 17
  • 18. Serial Interface RS 232C • Ada 2 jenis konektor yang biasa digunakan, yaitu DB-9 (konektor dengan 9 buah pin) dan DB-25 (konektor dengan 25 pin) slide 4 18
  • 19. Serial Interface RS 232C slide 4 19
  • 20. Serial Interface RS 232C slide 4 20
  • 21. Modem • Transfer data jarak jauh biasanya menggunakan saluran telepon. Hal ini disebabkan jaringan telepon sudah sangat luas digunakan. Untuk keperluan khusus dapat juga digunakan saluran yang disewa khusus (leased line). • Saluran telepon diperuntukkan untuk menyalurkan sinyal suara (sinyal analog) yang memiliki frekuensi 300 - 3000 Hz. Oleh karena itu sinyal digital tidak dapat langsung dikirimkan melalui saluran telepon, tetapi terlebih dahulu harus dimodulasi ke sinyal analog. • Untuk itu digunakan suatu komponen yang disebut modem ( modulator-demodulator). • Modem biasanya disebut Data Communication Equipment (DCE) sedangkan komputer disebut Data Terminal Equipment (DTE). slide 4 21
  • 22. Modem • Jika sebuah transfer data jarak jauh akan dilakukan, terlebih dahulu dilakukan proses handshaking antara komputer dan modem dan juga antara modem dengan komputer jarak jauh. slide 4 22
  • 23. • Berikut ini adalah urutan sinyal yang dihasilkan pada saat transfer data berlangsung : – Komputer mengirimkan sinyal DTR (data-terminal ready) ke modem sebagai tanda bahwa terminal siap. – Jika modem juga siap, modem akan membalas dengan sinyal DSR (data-set-ready). – Modem selanjutnya mendial remote computer. – Jika remote computer siap, dia akan mengirimkan sinyal tertentu. – Jika komputer memiliki data yang akan dikirim, ia akan mengirimkan sinyal request-to-send (RTS) ke modem. slide 4 23
  • 24. • Modem akan membalas dengan mengirim sinyal carrier-detect (CD) sebagai tanda bahwa ia telah membangun koneksi dengan remote computer. Dan jika modem benar-benar siap, ia mengirimkan sinyal clear-to-send (CTS). • Selanjutnya komputer mengirimkan data serial ke modem. • Jika semua data telah dikirim, komputer akan mengubah level sinyal RTS menjadi high. Hal ini mengakibatkan modem juga mengubah level sinyal CTS menjadi high dan berhenti mengirimkan data. slide 4 24
  • 25. Null Modem Connection • Digunakan untuk menghubungkan dua buah komputer (DTE) tanpa melalui modem. Biasanya digunakan untuk melakukan transfer data antara komputer desktop dan komputer portabel. slide 4 25
  • 26. USART 8251 • USART 8251 bisa digunakan sebagai port serial. • Berikut ini adalah blok diagram dari USART 8251 slide 4 26
  • 27. USART 8251 • USART memiliki 2 alamat, yaitu : Control Address, yang dipilih jika sinyal C / D high, dan Data Address, yang dipilih jika sinyal C / D low. • TxD adalah saluran untuk mengirimkan data serial • RxD adalah saluran untuk menerima data serial • TxRDY saluran untuk memberitahu CPU bahwa transmitter siap menerima data. • RxRDY saluran untuk memberitahu CPU bahwa receiver memiliki data untuk CPU. slide 4 27
  • 28. USART 8251 • Seperti halnya PPI, sebelum menggunakan USART 8251 terlebih dahulu harus dilakukan proses inisialisasi dengan mengirimkan mode word dan command word pada alamat control USART. • Ada beberapa hal yang harus ditentukan seperti : – baud rate factor – panjang bit data – bit parity (ganjil atau genap) – metode transfernya asinkron atau sinkron • Informasi-informasi tersebut akan dikodekan dalam mode word. slide 4 28
  • 29. Contoh program inisialisasi USART 8251 • Misalkan alamat data = 500 H, dan alamat kontrol = 501 H. • Inisialisasi dilakukan dengan cara mengirimkan mode word dan command word pada alamat kontrol. slide 4 29
  • 30. Contoh program inisialisasi USART 8251 slide 4 30
  • 32. Contoh instruksi untuk mengirimkan dan menerima data menggunakan USART : • Misalkan alamat data = 500 H, dan alamat control = 501 H. • Sebelum melakukan pengiriman/penerimaan data, terlebih dahulu harus dilakukan pemeriksaan status USART dengan membaca status registernya. slide 4 32
  • 33. • Pada tersebut isi bit D2-D6 isinya tidak dibahas pada pertemuan ini. • DSR : menunjukkan status modem • RxRDY : menunjukkan bahwa USART telah menerima data serial dan siap untuk mengirimkannya ke CPU. • TxRDY : menunjukkan bahwa USART siap untuk menerima data serial dari CPU. slide 4 33
  • 34. Instruksi untuk pengiriman data dengan teknik programmed I/O • Untuk pengiriman dengan teknik interrupt driven I/O, saluran TxRDY USART dihubungkan ke saluran interupsi CPU. slide 4 34
  • 35. Instruksi untuk penerimaan data dengan teknik programmed I/O • Untuk pengiriman dengan teknik interrupt driven I/O, saluran RxRDY USART dihubungkan ke saluran interupsi CPU. slide 4 35
  • 36. UART (Universal Asynchronous Receiver Transmitter) • UART digunakan untuk transfer data serial asinkron • Sama seperti USART, UART antara lain berfungsi mengubah sinyal paralel menjadi serial pada saat pengiriman dan dari serial menjadi paralel pada saat penerimaan data. • Contoh UART: – UART 8250 dan UART 16450 yang digunakan pada PC yang lama (sebelum generasi Pentium). – UART 16550 dan UART 16650 yang digunakan pada PC yang ada saat ini. slide 4 36
  • 37. UART (Universal Asynchronous Receiver Transmitter) • UART yang muncul belakangan mampu mendukung kecepatan transfer data yang lebih tinggi dan juga memiliki ukuran buffer yang lebih besar. • UART 8250 dan 16450 memiliki buffer yang dapat menampung satu karakter ( 1 byte ). Jika ada data baru datang pada saat data yang lama masih belum diambil oleh prosesor, maka akan terjadi overrun error. • UART 16550 memiliki buffer FIFO yang mampu menampung 16 karakter dan bisa melakukan flow control, yaitu bisa meminta pengirim menunda pengiriman apabila buffer telah penuh. slide 4 37
  • 38. UART 16550 • Peranti ini tersedia sebagai suatu DIP (dual in- line package) 40-pin. • Dua bagian terpisah bertanggung jawab untuk komunikasi data: penerima (receiver) dan pengirim (transmitter). • Karena bagian-bagian ini independent satu dengan yang lain, 16550 mampu berfungsi dalam mode simplex, half-duplex, atau full duplex. slide 4 38
  • 39. UART 16550 • Satu fitur utama dari 16550 adalah memori FIFO (First In First Out) penerima dan pengirim internal. • Karena masing-masing berukuran 16 byte, UART hanya membutuhkan perhatian dari mikroprosesor setelah menerima 16 byte data. slide 4 39
  • 40. Register-register UART 16550 • UART 16550 memiliki tiga saluran alamat A0, A1, A2 (memiliki 8 alamat). • Register yang dipilih dari A0, A1, A2 adalah sebagai berikut: slide 4 40
  • 41. Pemrograman UART 16550 • Pemrograman 16550 adalah sederhana, meskipun mungkin lebih rumit dibandingkan pemrograman interface lainnya. • Dalam PC, alamat port I/O adalah 3F8 H sampai 3FF H untuk COM1 dan 2F8 H sampai 2FF H untuk COM2. • Pemrograman 16550 terdiri dari dua bagian, yaitu: inisialisasi dan operasional. slide 4 41
  • 42. Inisialisasi • Inisialisasi terdiri dari dua bagian, yaitu pemrograman Line Control Register dan Baud rate divisor. • Line Control Register digunakan untuk memilih jumlah bit data, stop bit, dan paritas. • Baud rate divisor diprogram dengan suatu pembagi untuk menetapkan Baud rate pengirim. slide 4 42
  • 44. Memprogram Baud Rate • Baud rate divisor diprogram pada alamat 000 dan 001 (A2, A1, A0). • Nilai yang digunakan untuk pembagi tergantung clock eksternal. slide 4 44
  • 45. Contoh Inisialisasi • Anggap suatu sistem asinkron membutuhkan 7 bit data, paritas ganjil, baud rate 9600, dan 1 stop bit. • Dimisalkan alamat yang digunakan adalah F0 H sampai F7 H. • Di sini port F3 H mengakses Line Control Register, dan F0 H dan F1 H mengakses register Baud Rate Divisor. • Pada bagian akhir program disertakan juga program untuk register kontrol FIFO. slide 4 45
  • 46. LINE EQU 0F3H LSB EQU 0F0H MSB EQU 0F1H FIFO EQU 0F2H START PROC NEAR MOV AL,10001010B ; enable Baud Divisor OUT LINE,AL MOV AL,120 ;program Baud rate OUT LSB,AL MOV AL,0 OUT MSB,AL MOV AL,00001010B ;program 7-data, OUT LINE,AL ;odd parity, 1 stop bit MOV AL,00000111B ;enable transmitter OUT FIFO,AL ;and receiver RET START ENDP slide 4 46
  • 47. Register Kontrol FIFO • Pada saat setelah line control register dan baud rate divisor diprogram register kontrol FIFO belum siap difungsikan. • Register FIFO harus terlebih dahulu diprogram. slide 4 47
  • 49. Line Status Register • Sebelum data serial dapat dikirim atau diterima, terlebih dahulu perlu diketahui isi Line Status Register. • Line Status Register berisi informasi tentang keadaan kesalahan serta kondisi pengirim dan penerima. • Register ini dites sebelum suatu byte dikirim atau dapat diterima. slide 4 49
  • 51. • Contoh prosedur untuk mengirim isi AH ke 16550. Bit TH diperiksa untuk mengetahui apakah pengirim siap menerima data. LSTAT EQU 0F5H ;line status port DATA EQU 0F0H ;data port SEND PROC NEAR PUSH AX ;save AX IN AL,LSTAT ;get line status register TEST AL,20H ;test TH bit JZ SEND ;if transmitter not ready MOV AL,AH ;get data OUT DATA,AL ;transmit data POP AX ;restore AX RET SEND ENDP slide 4 51
  • 52. • Untuk membaca informasi yang diterima dari 16550, sebelumnya bit DR harus diperiksa. LSTAT EQU 0F5H ;line status port DATA EQU 0F0H ;data port RECV PROC NEAR IN AL,LSTAT ;get line status register TEST AL,1 ;test DR bit JZ RECV ;if no data in receiver TEST AL,0EH ;test all 3 error bits JNZ ERR ;for an error IN AL,DATA ;read data from 16550 RET ERR: MOV AL,’?’ ;get question mark RET RECV ENDP slide 4 52
  • 53. Kesalahan UART • Tipe kesalahan yang dideteksi oleh 16550 adalah: – Kesalahan paritas – Kesalahan frame – Kesalahan overrun • Kesalahan paritas mengindikasikan data yang diterima berisi paritas yang salah. • Kesalahan framing mengindikasikan bit-bit start dan stop tidak berada pada tempat yang seharusnya. • Kesalahan overrun mengindikasikan data telah melakukan overrun terhadap penyangga FIFO penerima internal. slide 4 53
  • 54. Any Questions ?????????? •End Of Sessions slide 4 54