Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik batuan reservoir dan analisis batuan reservoir. Batuan reservoir harus berongga atau berpori untuk menampung minyak dan gas, ditutupi lapisan impermeabel, dan terperangkap oleh struktur geologi tertentu. Analisis batuan reservoir meliputi analisis inti, analisis cutting, dan analisis logging untuk mengetahui sifat fisik batuan. Analisis inti bertujuan untuk menentukan sifat batuan secara langsung dan berguna untuk
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Karekteristik Batuan Reservoir
Definisi dari reservoir adalah bagian kerak bumi yang mengandung
minyak dan gas bumi. Ada beberapa syarat terdapatnya minyak bumi di
bawah permukaan, yang merupakan unsur–unsur suatu reservoir minyak
bumi. Unsur–unsur tersebut, yaitu : Batuan reservoir, lapisan penutup
(cap rock) dan perangkap reservoir.
1. Batuan reservoir berupa lapisan batuan yang berongga–rongga
ataupun berpori–pori sehingga dapat digunakan sebagai wadah atau
tempat yang diisi dan dijenuhi oleh minyak dan gas bumi
2. Lapisan penutup (cap rock), yaitu suatu lapisan yang impermeabel
terdapat di atas suatu reservoar dan penghalang minyak dan gas bumi
yang akan keluar dari reservoir.
3. Perangkap reservoir (reservoir trap) ini ada tiga jenis antara lain :
perangkap statigrafi, perangkap struktur dan perangkap kombinasi
yang dapat menyebabkan minyak terakumulasi.
1.2. Analisa Batuan Reservoir
Dalam operasi perminyakan kita perlu meneliti apa saja karakteristik
dari batuan penyusun reservoir. Kegiatan yang biasanya dilakukan untuk
menganalisa reservoir adalah Analisa core, Analisa Cutting dan Analisa
Logging.
Analisa Core biasanya dilakukan dengan mengambil sampel batuan
yang di bor dari dalam formasi dan selanjutnya core diteliti di
laboratorium,sedangkan analisa logging dilakukan dengan cara
menganalisa lapisan batuan yang dibor dengan menggunakan peralatan
logging (Tool Log). peralatan logging dimasukkan kedalam sumur,
kemudian alat tersebut akan mengeluarkan gelombang – gelombang
khusus seperti listrik, gamma ray, suara dan sebagainya (tergantung jenis
2. 2
loggingnya), kemudian gelombang tersebut akan terpantul. kembali dan
diterima oleh alat logging, dan datanya kemudian dikirim ke peralatan
dipermukaan untuk dianalisa.
Untuk analisa cutting, dilakukan dengan meneliti cutting yang
berasal dari lumpur pemboran yang disirkulasikan kedalam sumur
pemboran. Cutting dibersihkan dari lumpur pemboran, selanjutnya di teliti
di laboratorium untuk mengetahui sifat dari batuan reservoir tersebut.
Pada praktikum kali ini, kita akan menganalisa sifat batuan
reservoir dengan metode Analisa Core.
1.3. Pengertian Analisa Inti Batuan
Pengertian Analisa Inti Batuan ialah tahapan analisa yang
dilakukan setelah contoh formasi dibawah permukaan (core) diperoleh.
Tujuan dari Analisa Inti Batuan sendiri ialah untuk menentukan secara
langsung informasi tentang sifat-sifat fisik batuan yang ditembus selama
pemboran. Studi dari data analisa inti batuan dalam pemboran ekplorasi
dapat digunakan untuk mengevaluasi kemungkinan dapat diproduksinya
hidrokarbon dari suatu sumur, sedangkan tahap eksploitasi dari suatu
reservoir dapat digunakan untuk pegangan melaksanakan well completion
dan merupakan suatu informasi penting untuk melaksanakan proyek
secondary dan tertiary recovery. Selain itu, data inti batuan ini juga
berguna sebagai bahan pembanding dan kalibrasi pada metode logging.
Prosedur Analisa Inti Batuan pada dasarnya terdiri atas 2 bagian, yaitu :
1. Analisa inti batuan rutin
2. Analisa inti batuan spesial
Analisa Inti Batuan Rutin umumnya meliputi tentang pengukuran
porositas, permeabilitas absolut dan saturasi fluida, sedangkan Analisa Inti
Batuan Spesial dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu pengukuran pada
kondisi statis dan pengukuran pada kondisi dinamis. Pengukuran pada
kondisi statis meliputi tekanan kapiler, sifat-sifat listrik dan cepat rambat
suara, grain density, wettability, kompresibilitas batuan, permeabilitas dan
3. 3
porositas fungsi tekanan (Net Ove Burden) dan studi petrography.
Pengukuran pada kondisi dinamis meliputi permeabilitas relatif, thermal-
recovery, gas residual, water flood evaluation, liquid permeability
(evaluasi completion, work over dan injection fluid meliputi surfactant dan
polymer).